Pengaruh Penggunaan Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together Terhadap Pencapaian Matematika Siswa di SMP Negeri 1 Cisarua

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data nilai tes kemampuan

!"#$%#& Interval Kelas =!"#$"%#$"!"#$%&'(

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. peneliti melakukan dokumentasi berupa foto-foto selama penelitian berlangsung.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kemampuan pemahaman matematik siswa dan data hasil skala sikap.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kelas Laki-Laki Perempuan Jumlah. Jumlah Seluruhnya 60. Tabel 10.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Hasil Deskripsi Statistik Nilai Pretest

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Kelompok Tes Ketegori Rata-rata Simpangan Baku Pretes 5,38 1,44 Kelompok Postes 7,69 1,25 Eksperimen Hasil Latihan 2,31 0,19 Kelompok Kontrol

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. mengolah data tersebut sesuai dengan langkah-langkah yang ditentukan pada BAB

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PELAKSANAAN, HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. hanya pada ranah kognitif. Tes hasil belajar sebelum diperlakukan diberi

BAB IV HASIL PENELITIAN. Penelitian ini dimulai pada tanggal 16 sampai 30 januari 2017 di SMPN 1

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data yang diperoleh dari hasil tes maupun pengukuran masih belum berarti

Tabel 18 Deskripsi Data Tes Awal

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penalaran matematis siswa dan data hasil skala sikap. Selanjutnya, peneliti

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 2012/2013. SMP Negeri 3 Kaloran terletak 6 KM dari pusat

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Data Hasil Belajar Pretest Kelas Van Hiele dan Bruner

Hasil Uji Validitas Skala CPRS (Conduct Problem Risk Screen)

BAB IV HASIL PENELITIAN. terhadap hasil belajar siswa kelas VII pada materi Himpunan MTs Aswaja

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini akan membahas mengenai analisis data dari hasil pengolahan

Tabel 4 Non Equivalent Control Group Design Kelompok Pretest Perlakuan Posttest Eksperimen 1 X 1.2 X 1.1 Y 1 Eksperimen 2 X 2.2 X 2.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

III. METODELOGI PENELITIAN. sebagaimana yang diharapkan. Adapun yang dimaksud dari desain penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. yang berkaitan dengan variabel-variabel penelitiam. Variabel-variabel yang

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi Obyek dan Subyek Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 7 Subjek Penelitian No Kelas / Sekolah Kelompok model

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Tabel 6 Hasil Uji Coba validitas Butir Soal Posttest

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Cilegon yang berlokasi di Jl.

Pengaruh Penggunaan WhatsApp Messenger Sebagai Mobile Learning Terintegrasi Metode Group Investigation Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MTs Al Huda Bandung Kabupaten Tulungagung.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIS MELALUI PEMBELAJARAN PROBLEM POSING PADA SISWA SMP

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sampai bulan April. Mulai dari tahap persiapan, observasi, eksperimen dan

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN. observasi digunakan oleh peneliti untuk mengamati kondisi sekolah meliputi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kec. Kedungwaru Tulungagung tahun ajaran 2014/2015. Penelitian ini berlokasi

BAB IV HASIL PENELITIAN. Kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) dengan Make a Match

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe tutor sebaya. sedangkan di kelas kontrol tidak diberi perlakuan.

Uji perbedaan yang dilakukan adalah menguji rata-rata N-Gain hasil belajar ranah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Jumlah Siswa Laki-laki Perempuan Eksperimen Kontrol Jumlah Seluruhnya 59

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. SDN Kumpulrejo 01 Salatiga

BAB IV HASIL PENELITIAN. pengaruh model pembelajaran contextual teaching and learning (CTL)

Transkripsi:

Prosiding Seminar Nasional Fisika 2010 ISBN : 978 979 98010 6 7 Pengaruh Penggunaan Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together Terhadap Pencapaian Matematika Siswa di SMP Negeri 1 Cisarua Abstrak Ferry Pietersz dan Horasdia Saragih Laboratorium Teknologi Terapan, Universitas Advent Indonesia Jl.Kol.Masturi No.288 Parongpong, Bandung INDONESIA 40599 e-mail : horas@dosen.fisika.net Model pembelajaran merupakan salah satu faktor penunjang pencapaian siswa dalam pemahaman akan materi suatu mata pelajaran. Penggunaan model pembelajaran yang salah akan berakibat tidak maksimalnya pencapaian siswa dalam suatu mata pelajaran. Model pembelajaran kooperatif dianggap sebagai model pembelajaran yang paling efektif. Telah dilakukan penelitian yang bertujuan untuk mencari pengaruh penggunanan model pembelajaran kooperatif tipe numbered head together (NHT) pada pokok bahasan persamaan garis lurus. Populasi yang diteliti adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Cisarua Tahun Ajaran 2009/2010. Sebanyak 76 siswa dipilih secara acak sebagai sampel. Digunakan suatu instrumen sebanyak 10 soal sebagai alat pengumpul data. Reliabilitas soal instrumen diuji dengan menggunakan KR-20 (Kuder Richardson- 20). Diperoleh bahwa nilai reliabilitas = 0.68 yang menunjukkan bahwa soal yang digunakan adalah reliabel. Data yang telah dikumpulkan diolah menggunakan uji-t untuk menguji hipotesa penelitian pada tingkat signifikansi α = 0.05, dan hasilnya adalah t = 5.38. Dengan membandingkan nilai t terhadap t tabel pada dk =74 disimpulkan bahwa penggunaan metode pembelajaran kooperatif tipe numbered head together lebih baik dibandingkan dengan pembelajaran konvensional. Kata kunci : Model Pembelajaran, Pembelajaran Kooperatif, Numbered Head Together. 1. Pendahuluan Pelajaran matematika pada umumnya masih merupakan hal yang ditakuti oleh banyak siswa. Hal ini dapat terlihat langsung dari pencapaian matematika siswa yang relatif buruk dibandingkan dengan mata pelajaran lain (Tambunan, 2006). Model pembelajaran yang diterapkan oleh guru sangat mempengaruhi proses belajar mengajar siswa (Zakaria, 2007). Pembelajaran konvensional belum mampu mencapai tujuan pendidikan yang maksimal. Hal ini dibuktikan dengan masih banyaknya siswa yang memiliki prestasi akademik yang rendah bahkan masih sering terjadi siswa lebih memilih untuk tidak melanjutkan pendidikannya (Ashtiani, 2007). Pembelajaran konvensional yang mengedepankan interaksi satu arah dimana guru memiliki peranan utama dalam kegiatan pembelajaran di kelas menyebabkan cara berpikir siswa menjadi pasif, yang secara langsung maupun tidak langsung berpengaruh terhadap pencapaian akademik siswa. 432

F. Pietersz dan H. Saragih, Pengaruh Penggunaan Pembelajaran Kooperatif Tipe. 433 Untuk mencegah semakin buruknya hal yang dapat ditimbulkan oleh sebab-sebab seperti yang disebut di atas, maka dibutuhkan suatu model pembelajaran yang mampu meningkatkan pencapaian siswa khususnya pada mata pelajaran matematika. Salah satu model pembelajaran yang dianggap mampu meningkatkan pencapaian tersebut adalah pembelajaran kooperatif (Johnson et al., 2000). Penggunaan pembelajaran kooperatif telah banyak dilakukan dan juga telah banyak inovasi yang dibuat dan hasilnya menunjukkan bahwa siswa yang mendapatkan pembelajaran kooperatif memiliki kemampuan dan pencapaian yang relatif lebih baik. Hal ini disebabkan oleh karena guru memberi kesempatan kepada siswa untuk berani berpikir untuk menyelesaikan suatu permasalahan dan mengemukakannya. Tanner, et al. (Tanner, et al. 1997) menunjukkan bahwa pembelajaran kooperatif memiliki efek yang signifikan terhadap perkembangan akademik maupun sosial siswa. Hal ini disebabkan oleh pembelajaran kooperatif merupakan model belajar kelompok yang terdiri dari berbagi jenis latar belakang, jenis kelamin, tingkat kemampuan yang berbeda dari tiap siswa yang mana mereka belajar bersama-sama dalam satu kelompok untuk mencapai suatu tujuan bersama yang diinginkan (Akinbobola, 2006). Pembelajaran kooperatif bukan hanya sekedar pembelajaran secara berkelompok seperti pada umumnya, tetapi siswa diharuskan mampu untuk mempresentasikan, menghubungkan dan mengaplikasikan informasi ataupun pengetahuan yang diberikan sehingga proses pembelajaran yang dilakukan menjadi lebih bermakna (Cortright et al., 2005). Pada dasarnya tujuan dari pembelajaran kooperatif adalah melatih siswa agar mampu berpikir dan bekerja secara berkelompok, berdiskusi untuk memecahkan suatu permasalahan dan selanjutnya bertanggung jawab untuk melaporkan jawabannya kepada anggota kelompok yang lain. Tipe pembelajaran kooperatif yang mencakup keseluruhan hal yang telah disebutkan di atas adalah pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together. Empat hal pokok yang terdapat pada tipe pembelajaran Numbered Head Together yaitu 1) Penomoran (Numbering); 2) Pengajuan pertanyaan (Questioning); 3) Berpikir bersama (Head together), dan pemberian jawaban (Answering). 2. Eksperimen Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode eksperimen. Metode eksperimen ini berguna untuk mengetahui perbedaan pencapaian yang ditimbulkan melalui penggunaan tipe Numbered Head Together dengan pembelajaran konvensional. Populasi

434 Prosiding Seminar Nasional Fisika 2010 yang diteliti adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Cisarua yang berjumlah 315 siswa. Dari populasi tersebut dipilih sampel secara acak sejumlah 76 siswa, yang dibagi menjadi dua kelas yaitu kelas eksperimen yang terdiri dari 37 siswa dan kelas kontrol yang terdiri dari 39 siswa. Instrumen yang diberikan berupa Pre-test dan post-test yang reliabel dengan nilai koefisien r=0,68. Instrumen yang digunakan juga telah memenuhi validitas logis. Pre-test diberikan kepada kelas eksperimen maupun kelas kontrol dan setelah diberi perlakuan kepada kelas eksperimen maupun kelas kontrol selama kurang lebih 2 minggu maka diberikan post-test. Dari hasil pre-test dan post-test yang telah diberikan akan diambil nilai penguatan (gain) sebagai gambaran keberhasilan pencapaian siswa. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji-t untuk sampel yang independent. Sedangkan untuk melihat kualitas peningkatan pencapaian siswa, digunakan indeks gain. 3. Hasil dan Diskusi Didasarkan pada data yang diperoleh dari hasil penelitian untuk kelas eksperimen dan kelas control pada pre-test, maka didapatkan rata-rata skor dan standar deviasinya seperti ditunjukkan pada tabel 1. Rata-rata skor pre-test kelas eksperimen adalah 1 dengan standar deviasi 0.58, sedangkan nilai minimum dan maksimumnya, masing-masing 0 dan 2. Skor pre-test kelas kontrol memiliki rata-rata 1.28 dengan standar deviasi 0.65 dan nilai minimum dan maksimumnya masing-masing 0 dan 5. Tabel 1. Rata-rata dan standar deviasi skor pre-test disertai nilai minimum dan maksimum yang dicapai oleh kelas kontrol dan eksperimen. Kelas N x SD Minimum Maksimum Eksperimen 37 1 0.58 0 2 Kontrol 39 1.28 0.65 0 5 Setelah mengetahui kemampuan dari masing-masing kelas melalui skor pre-test langkah berikutnya adalah memberi perlakuan terhadap masing-masing kelas dimana kelas eksperimen mendapatkan pembelajaran tipe NHT sedangkan kelas kontrol, mendapatkan pembelajaran konvensional. Kemudian dilakukan post-test dengan hasil sebagaimana ditunjukkan pada tabel 2. Rata-rata skor post-test kelas eksperimen adalah 7.97 dengan standar deviasi 0.55 sedangkan nilai minimum dan maksimumnya adalah 7 dan 9, skor post-test kelas kontrol memiliki rata-rata 7.13 dengan standar deviasi 0.77 untuk nilai minimum dan maksimumnya adalah 5 dan 8.

F. Pietersz dan H. Saragih, Pengaruh Penggunaan Pembelajaran Kooperatif Tipe. 435 Tabel 2. Rata-rata dan standar deviasi skor post-test disertai nilai minimum dan maksimum yang dicapai oleh kelas kontrol dan eksperimen. Kelas N x SD Minimum Maksimum Eksperimen 37 7.97 0.55 7 9 Kontrol 39 7.13 0.77 5 8 Dari data yang ditunjukkan pada tabel 1 dan tabel 2 maka terlihat ada peningkatan (gain) yang terjadi. Peningkatan ini selanjutnya dinormalisasi sehingga diperoleh hasil sebagaimana ditunjukkan pada tabel 3. Pada tabel 3 didapat bahwa gain pada kelas eksperimen adalah 0.77 sedangkan gain pada kelas kontrol adalah 0.67. Mengacu pada indeks gain, maka peningkatan 0.77 pada kelas eksperimen masuk pada kategori tinggi, sedang peningkaatan 0.67 pada kelas kontrol masuk pada kategori sedang. Tabel 3. Nilai dan indeks gain untuk melihat tingkat perubahan terhadap pencapaian siswa di kelas kontrol dan kelas eksperimen. Kelas N x pre-test x post-test gain Indeks Eksperimen 37 1 7.97 0.77 Tinggi Kontrol 39 1.28 7.13 0.67 Sedang Ho yang diuji secara statistik pada penelitian ini adalah : tidak ada perbedaan yang signifikan pada pencapaian siswa pada pokok bahasan persamaan garis lurus yang diajar dengan menggunakan pembelajaran tipe NHT dibandingkan siswa yang diajar secara konvensional. Sedangkan Hipotesa alternatif (H 1 ) adalah : pencapaian siswa pada pokok bahasan persamaan garis lurus yang diajar dengan menggunakan pembelajaran tipe NHT lebih tinggi secara signifikan dibandingkan dengan siswa yang diajar secara konvensional. Data gain menurut rata-rata dan standar deviasinya ditunjukkan pada tabel 4. Dari data pada tabel 4 diperoleh bahwa rata-rata gain pada kelas eksperimen lebih tinggi, yaitu 6.97 (SD = 0.957) dibandingkan dengan rata-rata gain pada kelas kontrol yaitu 5.87 (SD=0.824). Untuk melihat perbedaan ini secara statistik, maka uji-t dilakukan terhadap kedua nilai rata-rata tersebut di atas. Hasil yang diperoleh ditunjukkan pada tabel 5.

436 Prosiding Seminar Nasional Fisika 2010 Tabel 4. Rata-rata dan standar deviasi gain untuk melihat rata-rata pencapaian dari kedua kelas penelitian sebagai tolak ukur uji hipotesa Kelas N Mean Std. Deviation Eksperimen 37 6.97.957 Kontrol 39 5.87.824 Tabel 5. Uji normalitas distribusi data gain sebagai pra syarat uji t menggunakan uji Kolmogorov- Smirnov dan Uji Shapiro Wil pada taraf signifikansi α=0.05. Kolmogorov-Smirnov a Shapiro-Wilk Kelas Statistic Df Sig. Statistic df Sig. Skor gain Eksperimen.114 37.200 *.957 37.160 Kontrol.136 39.067.949 39.075 a. Lilliefors Significance Correction α = 0.05 *. This is a lower bound of the true significance. Dari hasil analisis statistik sebagaimana ditunjukkan pada tabel 5, untuk kelas eksperimen diperoleh nilai Sig. = 0.200 (Kolmogorov-Smirnov) dan Sig. = 0.160 (Shapiro- Wilk). Kedua nilai Sig ini lebih besar dari α = 0.05, yang artinya adalah data gain pada kelas eksperimen adalah terdistribusi normal. Hal yang sama terjadi pada kelas kontrol. Selanjutnya homogenitas data gain dari kedua kelas tersebut, dihitung. Hasilnya disajikan pada tabel 6. Diperoleh bahwa signifikansi dari uji Levene s berdasarkan rata-rata adalah 0.502 sedangkan signifikansi berdasarkan median adalah 0.463. Jelas bahwa kedua signifikansi tersebut lebih besar dari α = 0.05. Maka kesimpulannya kedua kelas tersebut adalah homogen. Tabel 6. Uji homogenitas data gain menngunakan uji Levene pada taraf signifikansi 0.05. Score Levene Statistic df1 df2 Sig. Based on Mean.455 1 74.502 *α = 0.05 Based on Median.544 1 74.463

F. Pietersz dan H. Saragih, Pengaruh Penggunaan Pembelajaran Kooperatif Tipe. 437 Tabel 7. Uji t dua rata-rata sampel independen untuk menguji hipotesis penelitian dengan asumsi kedua nilai rata-rata kelas memiliki varians yang sama (Equal Variances Assumed) pada taraf signifikansi 0.05. score *α = 0.05 Equal variances assumed Equal variances not assumed Levene's Test for Equality of Variances t-test for Equality of Means F Sig. t Df.455.502 5.38 1 5.36 0 Sig. (2- tailed) Mean Differen ce Std. 95% Confidence Error Interval of the Differen Difference ce Lower Upper 74.000 1.10118.20463.69345 1.50891 71.148.000 1.10118.20543.69157 1.51079 Hasil yang diperoleh sebagaimana ditunjukkan pada tabel 6 menyatakan bahwa kelas eksperimen dan kelas kontrol adalah homogen, maka kita menggunakan hasil uji-t dua sampel independen dengan asumsi kedua varians sama (equal variances assumed). Tabel 7 menunjukkan hasil uji-t. Nilai t = 5.381 dengan derajat kebebasan = 74 dan Sig. (2- tailed) = 0.000. Karena digunakan uji hipotesis satu sisi (one tailed) H 1 : µ 1 > µ 2, maka nilai Sig. (2 tailed) harus dibagi dua, dan hasilnya adalah 0.000. Karena Sig. = 0.000 yang adalah lebih kecil dari α = 0.05, maka Ho ditolak. Sehingga dapat disimpulkan bahwa rata-rata gain dari siswa yang mendapat pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together lebih tinggi secara signifikan dibandingkan dengan rata-rata gain dari siswa yang mendapatkan pembelajaran konvensianal. 4. Kesimpulan Sesuai hasil yang diperoleh menggunakan uji Levene s didapatkan nilai 5.38 dengan signifikasi uji Levene s (0.000) < α =0.05, maka tolak Ho dengan demikian hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together memiliki pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan pencapaian matematika siswa pada pokok bahasan persamaan garis lurus. Mengacu dari data yang penelitian yang telah dihasilkan didapatkan juga bahwa rata-rata gain kelas eksperimen (6.97) jauh lebih baik disbanding dengan rata-rata gain pada kelas kontrol (5.87). Indeks gain yang mengalami peningkatan tinggi terdapat di kelas eksperimen. Jelas terlihat bhwa

438 Prosiding Seminar Nasional Fisika 2010 penggunaan tipe NHT mampu meningkatkan pencapaian siswa, hal ini disebabkan karena adanya interaksi multi arah yang terjadi sehingga siswa tidak terkesan pasif di kelas. Daftar Pustaka Akinbobola (2006). Effects of cooperative and competitive learning strategies on academic performance of students in Physics, J.Research in Education., 3(1), pp:1-5. Ashtiani, Ali Fathi (2007). A Comparison of the Cooperative Learning Model and Traditional Learning Model on Academic Achievement. Journal of Applied Sciences 7 (1), pp :137 140. Cortright, R.N.,H.L. Collins & S.E.Dicarlo, 2005. Peer instruction enhanced meaningful learning : Ability to solve novel problems. Adv. Physiol. Education, 29 : 107-111 Johnson.D.W.,R.T.Johnson & M.E. Stanne, 2000. Cooperative learning methods: Metaanalysis. Minneapolis,MN: University of Minnesota Press Tambunan, Siti.,(2006). Hubungan Antara Kemampuan Spasial Dengan Prestasi Belajar Matematika, Makara Sosial Humaniora, Vol.10, No.1(Juni 2006),p.27-32 Tanner, K & M.B.Marr, 1997. Cooperative learning:brief review. Reading and writing quarterly:overcoming learning difficulties, 13 : 7-20 Zakaria, Effendi(2006). Promoting Cooperative Learning in Science and Mathematics Education:A Malaysian Perspective. Eurasia Journal of Mathematics, Science & Technology Education, 3(1), 35-39.