SISTEM PAKAR DIAGNOSA KEGUGURAN PADA IBU HAMIL

dokumen-dokumen yang mirip
SISTEM PAKAR DIAGNOSA KEGUGURAN PADA IBU HAMIL

PENERAPAN SISTEM PAKAR UNTUK MENDETEKSI PENDARAHAN PADA MASA KEHAMILAN

PENERAPAN SISTEM PAKAR UNTUK MENDETEKSI PENDARAHAN PADA MASA KEHAMILAN. Eka Wajar Wati 1, Tati Mardiana 2

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

IMPLEMENTASI METODE FORWARD CHAINING DALAM RANCANGAN SISTEM PAKAR MENDIAGNOSA GANGGUAN KEHAMILAN BERBASIS WEB PADA RSIA RP.

DIAGNOSA PENYAKIT JANTUNG DENGAN METODE PENELUSURAN FORWARD CHAINNING-DEPTH FIRST SEARCH

BAB I PENDAHULUAN. komputer adalah internet atau International Networking merupakan sarana

Program Bantu Diagnosa Gangguan Kesehatan Kehamilan dengan Metode Forward Chaining

BAB I PENDAHULUAN. hamil normal adalah 280 hari dihitung dari hari pertama haid terakhir. Pada

SISTEM PAKAR PENDETEKSI PENYAKIT MATA BERBASIS ANDROID

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan suatu proses alamiah oleh setiap wanita. Pada

APLIKASI SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT GINJAL DENGAN METODE DEMPSTER-SHAFER

MERANCANG SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT JANTUNG DENGAN METODE FORWARD CHAINING BERBASIS WEB SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi kesehatan dunia memperkirakan diseluruh dunia setiap hari

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Feriani A. Tarigan Jurusan Sistem Informasi STMIK TIME Jln. Merbabu No. 32 AA-BB Medan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SISTEM PAKAR ANALISIS PENYAKIT LUPUS ERITEMATOSIS SISTEMIK PADA IBU HAMIL MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING

SISTEM PAKAR DIAGNOSA DINI GANGGUAN PADA SISTEM REPRODUKSI PRIA

BAB I PENDAHULUAN. yang mendayagunakan komputer sehingga dapat berperilaku cerdas seperti

APLIKASI SISTEM PAKAR UNTUK MENGIDENTIFIKASI PENYAKIT DALAM PADA MANUSIA MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING

SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT VERTIGO DENGAN METODE FORWARD DAN BACKWARD CHAINING SKRIPSI. Oleh : HERU ANDRIAWAN

TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI 2016

PEMANFATAN TEOREMA BAYES DALAM PENENTUAN PENYAKIT THT

BAB I PENDAHULUAN. dan kesetiaannya. Selain itu anjing dan kucing mempunyai kesamaan yaitu sangat

BAB I PENDAHULUAN. membantu menjalankan kegiatannya adalah bidang kesehatan.

BAB I PENDAHULUAN. cara berpikir manusia yang disebut sebagai artificial intelligence atau lebih

BAB I PENDAHULUAN. (intelligent system) adalah sistem yang dibangun dengan menggunakan

SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT PARU-PARU DENGAN METODE FORWARD CHAINING

SISTEM PAKAR DIAGNOSA GANGGUAN KEHAMILAN BERBASIS WEB DENGAN MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING PADA RSIA RP SOEROSO

BAB I PENDAHULUAN. seiring dengan kebutuhan manusia yang semakin banyak dan kompleks. Hal ini yang

SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSIS PENYAKIT GINJAL DENGAN METODE FORWARD CHAINING

SISTEM PAKAR DIAGNOSA GANGGUAN KESEHATAN PADA ORGAN REPRODUKSI WANITA BERBASIS WEB DENGAN METODE FORWARD CHAINING

Sistem Pakar Untuk Mendeteksi Kerusakan Pada Sepeda Motor 4-tak Dengan Menggunakan Metode Backward Chaining

BAB I PENDAHULUAN. akan diderita. Setiap orang wajib menjaga kesehatannya masing-masing, tetapi

BAB 1 PENDAHULUAN. seluruh tubuh. Karena fungsi jantung sangat penting bagi manusia maka

APLIKASI SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT HEWAN PELIHARAAN. Arina Pramudita

SISTEM PAKAR DIAGNOSIS PENYAKIT YANG DISEBABKAN OLEH VIRUS INFLUENZA MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING DAN CERTAINTY FACTOR

BAB I PENDAHULUAN. pesat, seiring dengan kebutuhan manusia yang semakin banyak dan kompleks.

MERANCANG SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT JANTUNG DENGAN METODE FORWARD CHAINING BERBASIS WEB SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. pesat terutama pada dunia komputer memberikan kita wawasan yang luas

PERANCANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSA GANGGUAN PENCERNAAN PADA ANAK DENGAN PHP DAN MY SQL SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. tubuh. Dalam suatu serangan jantung (myocardial infarction), bagian dari otot

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

APLIKASI DIAGNOSA PENYAKIT ANAKMELALUI SISTEM PAKAR MENGGUNAKAN JAVA 2 MICRO EDITION YOSEPHIN ERLITA KRISTANTI

BAB I PENDAHULUAN. akut, TBC, diare dan malaria (pidato pengukuhan guru besar fakultas

Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2004 Yogyakarta, 19 Juni 2004

SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSIS DISMENORE MENGGUNAKAN METODE NAÏVE BAYES

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM. identifikasi penyakit pada tanaman buah naga dengan menggunakan metode

DIAGNOSIS PENYAKIT AKIBAT INFEKSI VIRUS PADA ANAK MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN

Sistem Pakar Diagnosis Penyakit Menular Pada Klinik Umum Kebon Jahe Berbasis Web Dengan Menggunakan Metode Forward Chaining

SISTEM PAKAR PENGOBATAN HERBAL

PENDAHULUAN 1. Latar Belakang 2. Rumusan Masalah 3. Tujuan Dan Manfaat

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Jurusan Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan

BAB III ANALISA MASALAH DAN RANCANGAN SISTEM PAKAR

BAB I PENDAHULUAN. dengan ditemukannya penyakit-penyakit baru yang belum teridentifikasi

SISTEM PAKAR BERBASIS MOBILE UNTUK MENDETEKSI PENYAKIT PADA GINJAL

BAB I PENDAHULUAN. oleh Job Carter, salah seorangt partner Andersen Consulting Incorporation yang

SISTEM CERDAS DIAGNOSA PENYAKIT AYAM

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. besar yang harus benar-benar diperhatikan oleh setiap orang tua.

Sistem Pakar untuk Mendiagnosa Penyakit Kucing Menggunakan Metode Backward Chaining

ABORSI / ABORTUS KATA PENGANTAR. Fransisca S. K. S.Ked (Fak. Kedokteran Univ. Wijaya Kusuma Surabaya)

BAB 1 PENDAHULUAN. Sistem Pakar adalah program AI yang menggabungkan basis pengetahuan

APLKASI SISTEM PAKAR BERBASIS WEB UNTUK MENDIAGNOSA AWAL PENYAKIT JANTUNG

IMPLEMENTASI SISTEM PAKAR PENDETEKSIAN JENIS KERUSAKAN SEPEDA MOTOR HONDA MATIC DENGAN MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING

BAB 1 PENDAHULUAN. militer, kini telah digunakan secara luas di berbagai bidang, misalnya Bisnis,

SISTEM PAKAR PENYAKIT LAMBUNG MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING

APLIKASI PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT GIGI MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING BERBASIS MOBILE

BAB II TINJAUAN TEORI. Abortus adalah ancaman atau pengeluaran hasil konsepsi pada usia kehamilan

SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT SALURAN PENCERNAAN MENGGUNAKAN METODE DEMPSTER SHAFER

BAB I PENDAHULUAN.

BAB 1 PENDAHULUAN Latar belakang

APLIKASI SISTEM PAKAR DETEKSI DINI KANKER DENGAN METODE FORWARD CHAINING

TUGAS KELOMPOK SISTEM PAKAR NAMA KELOMPOK : FERI DWI UTOMO ROBBY INDRAWAN SUDRAJAT SEPTIAWAN PRIO SETIADI

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

APLIKASI SISTEM PAKAR UNTUK PERTOLONGAN PERTAMA MENDIAGNOSA DEMAM Shela Shelina Universitas Gunadarma Jl. Margonda Raya No. 100 Pondok Cina, Depok 164

APLIKASI SISTEM PAKAR UNTUK KEBUTUHAN GIZI IBU MENYUSUI

Jurusan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Teknologi Sepuluh Nopember 2013

BAB I PENDAHULUAN. pelaksana diagnosa digantikan oleh sebuah sistem pakar, maka sistem pakar

SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSIS AUTISME DAN GANGGUAN PSIKOLOGIS LAINNYA PADA ANAK BERBASIS WEB

SISTEM PAKAR DIAGNOSA GANGGUAN KEHAMILAN MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING DAN CERTAINTY FACTOR

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit THT merupakan salah satu jenis penyakit yang sering ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

SISTEM PAKAR MENDIAGNOSA PENYAKIT PARU-PARU PADA MANUSIA BERBASIS WEB

SISTEM PAKAR DIAGNOSIS KERUSAKAN SEPEDA MOTOR NON MATIC

SISTEM PAKAR DIAGNOSA DYSPEPSIA DENGAN CERTAINTY FACTOR

BAB I PENDAHULUAN. Semakin pesatnya perkembangan teknologi informasi saat ini sangat berdampak

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

SISTEM PAKAR MENDIAGNOSA PENYAKIT MALARIA BERBASIS WEB

TAKARIR. data atau informasi dan transformasi data yang bergerak dari pemasukan data hingga ke keluaran. Database

PENGEMBANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSIS PENYAKIT DAN HAMA PADA TANAMAN SEMANGKA BERBASIS ANDROID

BAB I PENDAHULUAN. Dengan semakin pesatnya perkembangan pemikiran manusia dewasa. ini, menyebabkan manusia berusaha membuat sesuatu untuk mempermudah

SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT JANTUNG DENGAN MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR

BAB I PENDAHULUAN. informasi namun juga untuk menyelesaikan masalah dalam kehidupan sehari-hari.

SISTEM PAKAR MENDIAGNOSA PENYAKIT GIGI DAN MULUT DENGAN MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING


Transkripsi:

Konferensi Nasional Ilmu Sosial & Teknologi (KNiST) Maret 2016, pp. 254~258 SISTEM PAKAR DIAGNOSA KEGUGURAN PADA IBU HAMIL Fintri Indriyani 1, Eni Irfiani 2 1 AMIK BSI Jakarta e-mail : fintri.fni@bsi.ac.id 2 AMIK BSI Jakarta e-mail : eni.enf@bsi.ac.id Abstrak Perdarahan pada kehamilan muda sering dikaitkan dengan kejadian abortus (keguguran). Abortus sering terjadi karena kurangnya informasi ibu hamil mengenai perdarahan pada kehamilan muda, seringkali ibu hamil terutama pada kehamilan anak pertama memiliki pengetahuan yang minim mengenai pendarahan, jika terjadi tanda-tanda pendarahan kadang mereka mengabaikan tanda tersebut padahal pendarahan yang terjadi bisa saja mengakibatkan keguguran. Oleh karena itu perlu adanya alat bantu atau media untuk membantu ibu hamil mengerti tentang abortus sehingga dapat memberi penanganan yang cepat dan tepat. Objek penelitian dilakukan pada Poliklinik Kebidanan di Rumah Sakit Bhayangkara Tk.I R.Said Sukanto. Teknik pengumpulan data yang di gunakan adalah observasi, wawancara dan studi pustaka. Metode pengembangan pakar menggunakan forward chaining. Penelitian ini menghasilkan sistem pakar untuk mendiagnosa terjadinya abortus pada ibu hamil berbasis web. Terdapat beberapa jenis kelainan yang disertai perdarahan yang sering muncul dimasa kehamilan muda antara lain, Abortus Iminens, Abortus Insipiens, Abortus Kompletus, Abortus Inkompletus, Missed Abortion, Abortus Habitualis, Abortus Infeksiosus, Kehamilan Ektopik, Mola Hidatidosa. Keywords: Perdarahan Pada Kehamilan Muda, Abortus, Sistem Pakar, Forward Chaining, PHP 254 1. Pendahuluan Salah satu komplikasi terbanyak pada kehamilan adalah terjadinya perdarahan. Perdarahan dapat terjadi pada setiap usia kehamilan. Perdarahan pada kehamilan muda sering dikaitkan dengan abortus (keguguran). Pada tahun 1998 rata-rata terjadi 114 kasus abortus per jam. Sebagian besar studi menyatakan kejadian abortus spontan antara 15 20% dari semua kehamilan. Kalau di kaji lebih jauh kejadian abortus sebenarnya bisa mendekati 50%. Pada tahun 1998 Wilcox dan kawan-kawan melakukan studi terhadap 221 perempuan yang di ikuti selama 707 siklus haid total. Di dapatkan total 198 kehamilan, dimana 43 (22%) mengalami abortus sebelum saat haid berikutnya (Prawirohardjo, 2010). Masalah abortus dikaitkan dengan tingginya angka kematian ibu melahirkan. Menurut data WHO persentase kemungkinan terjadinya abortus cukup tinggi. Sekitar 15 40%, diketahui pada ibu yang sudah dinyatakan positif hamil, dan 60 75% abortus terjadi sebelum usia kehamilan mencapai 12 minggu. Lebih dari 90% abortus di negara-negara sedang berkembang dilakukan tidak aman, sehingga berkontribusi 11-13% terhadap kematian maternal di dunia. Di Indonesia, diperkirakan 2 2,5 % juga mengalami abortus setiap tahun, sehingga secara nyata dapat menurunkan angka kelahiran menjadi 1,7 pertahunnya. Abortus di Indonesia masih cukup tinggi dibanding dengan negara-negara maju di dunia, yakni 2,3 juta abortus per tahun. Sulit untuk mengidentifikasi dengan tepat seberapa sering abortus terjadi. Hal ini diperkirakan merupakan bagian kecil dari kejadian yang sebenarnya, sebagai akibat ketidakterjangkauan pelayanan kedokteran modern yang ditandai oleh kesenjangan informasi (Prawirohardjo, 2010). Untuk alasan tersebut, maka perlu dibuat sebuah sistem yang dapat membantu untuk mendiagnosa terjadinya abortus pada ibu Diterima 18 Januari 2016; Revisi 8 Februari 2016; Disetujui 15 Maret 2016

hamil. Sistem yang dapat melakukan tugas tersebut termasuk dalam kategori sistem pakar. Sehingga setiap orang dapat menggunakannya untuk menentukan solusi yang tepat dari permasalahan yang ada, dalam hal ini untuk menentukan jenis abortus di masa kehamilan berdasarkan gejala yang diderita. Metode yang digunakan adalah forward chaining untuk melakukan proses pengolahan data yang di-input-kan oleh pengguna (user). Dari fakta-fakta yang ada tersebut dapat diperoleh kesimpulan jenis abortus yang diderita ibu di masa kehamilan muda. 2. Metode Penelitian A. Kecerdasan Buatan Kecerdasan buatan merupakan ilmu komputer yang diimplementasikan melalui sebuah mesin komputer dan dilakukan oleh manusia (Kusrini, 2006). Menurut (Kusumadewi, 2003) mendefinisikan bahwa Kecerdasan buatan atau artificial intelligence merupakan salah satu bagian ilmu komputer yang membuat agar mesin (komputer) dapat melakukan pekerjaan seperti dan sebaik yang dilakukan oleh manusia. B. Definisi Sistem Pakar Menurut (Kusumadewi, 2003) Sistem pakar (expert system) adalah sistem yang berusaha mengadopsi pengetahuan manusia ke komputer, agar komputer dapat menyelesaikan masalah seperti yang bia sa dilakukan oleh para ahli. Sistem pakar yang baik dirancang agar dapat menyelesaikan suatu permasalahan tertentu dengan meniru kerja dari para ahli. Dengan sistem pakar ini, orang awam dapat menyelesaikan masalah yang cukup rumit yang sebenarnya hanya dapat diselesaikan dengan bantuan para ahli. Bagi para ahli, sistem pakar ini juga akan membantu aktivitasnya sebagai asisten yang sangat berpengalaman. Sedangkan menurut Martin dan Oxman dalam (Kusrini, 2006) Sistem pakar adalah sistem berbasis komputer yang menggunakan pengetahuan, fakta dan teknik penalaran dalam memecahkan masalah yang biasanya hanya dapat dipecahkan oleh seorang pakar dalam bidang tersebut. 3. Pembahasan A. Pengumpulan Data Pakar Pakar yang di wawancarai sebanyak lima orang dokter spesialis kandungan. Dari hasil kuisioner yang telah disebar ke lima pakar, ada pertanyaan yang kesemua pakar menjawab ya artinya pertanyaan tersebut valid, tetapi ada juga yang menjawab berbeda sehingga harus dilakukanlah proses menvalidasi pertanyaan menggunakan software SPSS dengan metode analisis korelasi untuk menjelaskan hubungan antar variabel yang ada B. Algorithma Sistem Pakar Berikut ini adalah algoritma konsultasi yang digunakan dalam sistem pakar. Pemakai program ini diberikan form data pasien sebelum mejawab pertanyaan.untuk lebih jelasnya perhatikan psedecode berikut ini: Buka menu konsultasi input nama pengguna input jenis kelamin pengguna input tanggal lahir pengguna input alamat pengguna input pekerjaan pengguna input nomor telepon pengguna If pilih = Proses then tampil form pilihan gejala yang harus diisi. If gejala= terisi then Tampil hasil analisa Else kembali ke pertanyaan selanjutnya End C. Rule Pakar dan Pohon Pakar Dari daftar pertanyaan yang diajukan ke pakar dan sudah di validasi dihasilkan sembilan rule. Berikut data rule pakar: Rule 1 : IF Terlambat haid kurang dari 20 minggu and Perdarahan pervaginam and Hasil konsepsi masih baik dalam kandungan and Mulas sedikit and Tes kehamilan/hcg masih positif and Mulut rahim/cervix masih dalam kondisi menutup and Nyeri perut bagian bawah THEN Anda di diagnosa mengalami sakit Abortus Imminens ELSE Anda tidak mengalami sakit Abortus Imminens END Rule 2 : IF Terlambat haid kurang dari 20 positif and Mulut rahim/cervix terbuka and Hasil konsepsi masih berada dalam kavum uteri dan dalam proses pengeluaran and Mulas karena kontraksi yang sering dan kuat and Kehamilan tidak dapat dipertahankan and Teraba jaringan kehamilan di mulut rahim and Perdarahan lebih banyak/sesuai umur kehamilan and Nyeri lebih kuat THEN Anda di diagnosa 255

mengalami sakit Abortus Insipiens ELSE Anda tidak mengalami sakit Abortus Insipiens END Rule 3 : IF Terlambat haid kurang dari 20 positif and Mulut rahim/cervix terbuka and Nyeri lebih kuat and Sebagian hasil konsepsi telah keluar dan masih ada yang tertinggal and Teraba jaringan kehamilan di mulut rahim and Perdarahan hebat and Sering menyebabkan syok and Buah kehamilan/hasil konsepsi sebagian sudah keluar dari rongga rahim THEN Anda di diagnosa mengalami sakit Abortus Inkompletus ELSE Anda tidak mengalami sakit Abortus Inkompletus END Rule 4: IF Terlambat haid kurang dari 20 minggu and Mulut rahim/cervix tertutup and Perdarahan sedikit-sedikit/berkurang and Seluruh hasil konsepsi telah dikeluarkan and Nyeri perut berkurang and Tes kehamilan/hcg masih positif sampai 7-10 hari setelah abortus and Uterus/rahim mengecil THEN Anda di diagnosa mengalami sakit Abortus Kompletus ELSE Anda tidak mengalami sakit Abortus Kompletus END Rule 5 : IF Terlambat haid kurang dari 20 minggu and Perdarahan pervaginam and Tes kehamilan/hcg masih positif and Sering menyebabkan syok and Panas tinggi and Tampak sakit dan lelah and Takikardi/jantung berdebar-debar/denyut jantung cepat and Cairan/jaringan berbau busuk and Nyeri tekan and Menggigil THEN Anda di diagnosa mengalami sakit Abortus Infeksiosus/Septik ELSE Anda tidak mengalami sakit Abortus Infeksiosus/Septik END Rule 6 : IF Terlambat haid kurang dari 20 minggu and Seluruh janin telah dikeluarkan and Tanpa disertai mules/kontraksi and Tes kehamilan/hcg masih positif sampai 7-10 hari setelah abortus and Keguguran berturut-turut 3 kali atau lebih THEN Anda di diagnosa mengalami sakit Abortus Habitualis ELSE Anda tidak mengalami sakit Abortus Habitualis END Rule 7 : IF Terlambat haid kurang dari 20 minggu and Perdarahan sedikitsedikit/berkurang and Nyeri perut berkurang and Umumnya para ibu merasa heran karena kandungannya tidak juga membesar and Janin telah mati dalam kandungan selama 6-8 minggu tapi belum keluar and Bila kehamilan diatas 14 minggu sampai 20 minggu pasien justru merasakan rahimnya semakin mengecil and Tes kehamilan/hcg negatif THEN Anda di diagnosa mengalami sakit Missed Abortion ELSE Anda tidak mengalami sakit Missed Abortion END Rule 8 : IF Usia kehamilan kurang dari 20 minggu and Mual hebat and Muntah hebat and Pusing hebat and Perkembangan lebih pesat, sehingga umumnya uterus/rahim lebih besar dari usia kehamilan and Perdarahan sedikit-sedikit atau sekaligus banyak and Sering menyebabkan syok and Keluarnya gelembung-gelembung putih/bening dari vagina and Gejala perdarahan antara rata-rata usia kehamilan 12-14 minggu THEN Anda di diagnosa mengalami sakit Mola Hidatidosa ELSE Anda tidak mengalami sakit Mola Hidatidosa END Rule 9 : IF Terlambat haid kurang dari 20 positif and Nyeri perut bagian bawah and Sakit perut/nyeri mendadak yang kemudian dususul syok atau pingsan and Perdarahan tidak banyak dan berwarna coklat tua THEN Anda di diagnosa mengalami sakit Kehamilan Ektopik ELSE Anda tidak mengalami sakit Kehamilan Ektopik END D. Implementasi dalam aplikasi 1. Analisa kebutuhan sistem Halaman User : 1. Pasien bisa melihat daftar penyakit, definisi, ciri-ciri, penyebab dan solusinya. 2. Pasien bisa melakukan konsultasi sesuai dengan gejala/ciri-ciri yang di deritanya. 3. Pasien bisa melihat hasil diagnosa sesuai dengan konsultasi. 4. Pasien bisa melihat informasi tentang Abortus. 5. Pasien bisa melihat menu bantuan jika kesulitan dalam melakukan konsultasi. 6. Pasien bisa melihat profil nara sumber/pakar/dokter ahli kandungan. Halaman Admin : 1. Admin dapat mengelola data gejala. 2. Admin dapat mengelola data penyakit. 256

3. Admin dapat mengelola data pasien. 4. Admin dapat mengelola data relasi 5. Admin dapat mengelola data account 2. Usecase Diagram Konsultasi Pasien Isi Form Biodata Pilih Gejala Hasil Analisa Gambar 2. Usecase Diagram User 3. ERD definisi ciri_ciri nm_gejala nm_penyakit penyebab solusi Penyakit M Punya N Gejala 1 id Memiliki pekerjaan tanggal id noip M nama jenis_kelamin alamat telp Analisa_hasil tgllahir Gambar 4. ERD 257

4. User Interface Gambar 5. Menu Konsultansi 4. Simpulan Dari hasil riset dan wawancara kepada dokter ahli Kebidanan, maka dapat penulis simpulkan beberapa hal: 1. Pembuatan aplikasi Sistem pakar untuk mendiagnosa Abortus berbasis web ini dapat membantu masyarakat mengetahui secara cepat dan tepat mengenai kemungkinan menderita Abortus sehingga dapat meningkatkan kesadaran masyarakat untuk cepat melakukan langkah antisipasi. 2. Pengolahan data dengan menggunakan metode forward chaning menghasilkan aturanaturan penentuan Abortus yang akurat karena data dikelompokan berdasarkan kebutuhan. 3. Dari Hasil pengujian penerimaan user terhadap sistem pakar ini menunjukkan bahwa Sistem Pakar Untuk Mendiagnosa Abortus sangat baik dan mudah di gunakan. 4. Dari hasil pengujian tingkat akurasi menunjukkan bahwa Sistem Pakar Referensi Untuk Mendiagnosa Abortus ini mempunyai data yang valid sehingga menghasilkan diagnosa penyakit abortus yang akurat. Fowler, Martin. 2005. UML Distilied Panduan Singkat Bahasa Pemodelan Objek Standar. Yogyakarta: CV. Andi Offset. Kusrini. 2006. Sistem Pakar Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: Andi Offset. Kusumadewi, Sri. 2003. Artifical Intelligence: Teknik dan Aplikasinya. Yogyakarta: Graha ilmu. Sarwono Prawirohardjo. 2009. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka-Sarwono Prawirohardjo. 258