BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN"

Transkripsi

1 BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Analisis Untuk menghasilkan sistem pakar penyakit pada lambung antara lain adalah sakit maag (Gastritis), Dispepsia dan Gastroesophageal Reflux Disease (GERD) yang baik diperlukan pembuatan basis pengetahuan dan basis aturan yang lengkap dan baik agar proses inferensi berjalan dengan baik. Mekanisme inferensi pada sistem pakar ini adalah melakukan penalaran maju dengan menggunakan aturan berdasarkan urutan dan pola tertentu. Selama proses konsultasi antar sistem dan pemakai, mekanisme inferensi menguji gejala sesuai dengan aturan satu demi satu untuk memperoleh nilai kepercayaan Cara Kerja Sistem Pakar yang Dibuat Aplikasi sistem pakar yang dibangun memiliki cara kerja untuk menghasilkan suatu keluaran/output kemungkinan penyakit yang diderita pasien dan terapi yang direkomendasikan berdasarkan basis pengetahuan. Metode penalaran yang akan diadopsi adalah metode Forward Chaining dimana penelusuran dimulai dari keadaan awal berupa informasi gejala-gejala yang merupakan fakta yang dialami pasien. Untuk mendapatkan kepercayaan atas gejala yang diberikan pasien, maka setiap gejala akan diberikan nilai kepercayaan berupa nilai densitas yang bernilai antara 0 1 untuk setiap gejala penyakit. Misalnya gejala mengalami sakit pada ulu hati, nilai densitas untuk kemungkinan penyakit Gastritis adalah 0,8, kemungkinan penyakit Dispepsia adalah 0,6 dan penyakit GERD 0,6, untuk gejala perut kembung, nilai densitas untuk kemungkinan penyakit Gastritis adalah 0,8, kemungkinan penyakit Dispepsia adalah 0,7 dan penyakit GERD 0,6 Data nilai densitas untuk setiap penyakit dapat dilihat pada Tabel 3.1.

2 Tabel 3.1 Nilai Densitas untuk setiap Gejala Penyakit pada Lambung No Gejala Klinis Nilai Densitas Gastritis Dispepsia GERD 1 Mengalami sakit pada ulu hati Perut kembung Perut terasa penuh Rasa panas di dada Rasa tidak nyaman waktu menelan Rasa sakit waktu menelan Suara serak Mual dan muntah Rasa Nyeri di dada Sendawa Mulut pahit Suhu badan naik Rasa sakit/tidak nyaman pada perut bagian atas Perasaan panas di dada dan perut Mengeluarkan gas asam dari mulut Nyeri dibelakang tulang dada Adapun cara kerja aplikasi sistem pakar dalam melakukan diagnosa penyakit adalah sebagai berikut : 1. Pemakai (user) sistem (dalam hal ini operator dari sistem tersebut) diminta untuk memasukkan data pasien yang akan didiagnosa. 2. Dalam melakukan diagnosa penyakit, aplikasi yang dibuat akan menampilkan tampilan berupa dialog (komputer memberikan pertanyaan perihal mengenai gejala-gejala yang mungkin dialami oleh pasien) antara komputer dan pemakai (user).

3 3. Jawaban yang diberikan berupa Ya atau Tidak. 4. Setelah semua gejala yang ditanya selesai dijawab oleh user, maka sistem akan menghitung nilai densitas untuk semua penyakit dan akan diambil nilai tertinggi berupa kemungkinan penyakit yang diderita pasien. 5. Hasil akhir diagnosis (output) adalah tampilan kemungkinan nama penyakit, nilai densitas serta terapi yang disarankan Demster Shafer Untuk menganalisis gejala-gejala yang diberikan oleh pasien untuk mendapatkan kemungkinan nama penyakitnya, dilakukan dengan menghitung nilai densitas dari gejala dengan menghitung nilai kepercayaan menggunakan rumus Demster-shafer. m 3 (Z) = (3.1) Sumber: Sulistyohati,2008 Seorang pasien mengalami gejala penyakit pada lambung dengan diagnosa dokter penyakit yang mungkin dideritanya adalah Maag, Dispepsia atau GERD. Gejala-1 : Nyeri Pada Ulu Hati Apabila diketahui nilai kepercayaan setelah dilakukan observasi nyeri ulu hati sebagai gejala dari penyakit Maag (M) dan GERD (G) adalah : m 1 {M, G} = 0,8 m 1 {θ} = 1 0,8 = 0,2 Gejala-2 : Rasa Terbakar Pada Tenggorokan Kemudian jika diketahui nilai kepercayaan setelah dilakukan observasi terhadap rasa terbakar pada tenggorokan sebagai gejala dari penyakit Dispepsia adalah : m 2 {D, M, G} = 0,9 m 2 {θ} = 1 0,9 = 0,1

4 Munculnya gejala baru mengharuskan kita untuk menghitung densitas baru untuk beberapa kombinasi (m 3 ) dengan aturan seperti pada Tabel 3.2. Tabel 3.2 Aturan Kombinasi {D, M, G} (0,9) θ (0,1) {M, G} (0,8) {M, D} (0,72) {M, G} (0,08) Θ (0,2) {D, M, G} (0,18) θ (0,02) Dari aturan kombinasi di atas, maka untuk menghitung nilai densitas digunakan persamaan 3.1 Sehingga diperoleh m 3 sbb : m 3 {M,D} = m 3 {D,M,G} = m 3 {M,G} = m 3 { θ } = Gejala paling kuat: {M,D}= penyakit Maag dan Dispepsia = 0, Flow Chart Mesin Inferensi Dalam perancangan sistem pakar ini menggunakan metode penalaran pelacakan maju (Forward Chaining) yaitu dimulai dari sekumpulan fakta-fakta tentang suatu gejala yang diberikan oleh user sebagai masukan sistem, kemudian dilakukan pelacakan yaitu perhitungan sampai tujuan akhir berupa diagnosis kemungkinan penyakit lambung yang diderita dan nilai kepercayaannya. Untuk proses penarikan kesimpulan dapat dilihat pada Gambar 3.1 yang merupakan gambaran pencarian solusi sistem pakar dengan menggunakan flowchart atau diagram alir.

5 Mulai Gejala(g) Densitas g (m ){Y}X Gejala(g 1 ) Densitas g 1 (m 1 ) m{θ} = 1- m 1 {X} Tidak i=i-1 Tidak i = 1 i 0? Ya Ya Max = m {X} Penyakit = X Keterangan : X,Y,Z i m = himpunan penyakit = jumlah gejala = nilai densitas Gambar 3.1 Flow Chart Mesin Inferensi Selesai 3.2 Perancangan Sistem Usulan dalam perancangan Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Pada Lambung adalah dalam model diagram konteks dan dalam model Data Flow Diagram (DFD) yang terdiri dari proses-proses yang digambarkan secara rinci serta rancangan antarmuka (interface) yang terdiri dari tampilan sebagai perantara antara sistem dengan pengguna (user).

6 3.2.1 Data Flow Diagram Level 1 (DFD-1) DFD-1 menggambarkan semua proses-proses yang terjadi pada sistem pakar dalam mendiagnosis penyakit pada lambung. DFD-1 tersebut dapat dilihat pada Gambar 3.2. ADMIN Data User 1.0 Inisialisasi Data User D1 User Data User Data Pakar Data Login Data Login 2.0 Login Data Penyakit Data Gejala PAKAR Data Gejala Data Aturan 3.0 Inisialisasi Data Penyakit D-2 Gejala D-3 Penyakit Data Diagnosa, Rekam Medis Pengetahua Data Aturan D-4 Aturan D-5 Diagnosa Gejala Data Diagnosa USER 4.0 Diagnosis Data Aturan Data Penyakit Data Gejala Data Diagnosa, Data Pasien, Nama Penyakit, Terapi Gambar 3.2 Data Flow Diagram Level 1

7 3.2.2 Perancangan Database Perancangan database merupakan proses untuk menentukan isi data yang dibutuhkan untuk mendukung rancangan sistem. Model rancangan database yang dibangun adalah model relationship dimana seluruh tabel saling berhubungan satu dengan yang lainnya. Rancangan database yang berisi tabel data yang digunakan adalah sebagai berikut: 1. Tabel Penyakit Tabel ini berfungsi sebagai sumber informasi tentang jenis penyakit pada lambung Tabel ini terdiri dari field Id Penyakit, NmPenyakit dan Terapi. Struktur tabel ini dapat dilihat pada Tabel 3.3. Tabel 3.3 Tabel Penyakit No Nama Field Tipe Ukuran Keterangan 1 IDPenyakit Integer 2 Kode Penyakit (Primary Key) 2 NmPenyakit Char 50 Nama Penyakit 3 Terapi Char 200 Nama Terapi 2. Tabel Gejala Tabel ini berfungsi sebagai sumber informasi tentang gejala-gejala pada setiap penyakit lambung. Tabel ini terdiri dari field IDGejala dan NmGejala. Struktur tabel ini dapat dilihat pada Tabel 3.4. Tabel 3.4 Tabel Gejala No Nama Field Tipe Ukuran Keterangan 1 IDGejala Integer 2 Kode Gejala (Primary Key) 2 NmGejala Char 200 Nama Gejala

8 3. Tabel Aturan Tabel ini berfungsi sebagai sumber informasi tentang aturan untuk setiap penyakit pada lambung Tabel ini terdiri dari field IDAturan, IDPenyakit, IDGejala dan Densitas. Struktur tabel ini dapat dilihat pada Tabel 3.5 berikut ini. Tabel 3.5 Tabel Aturan No Nama Field Tipe Ukuran Keterangan 1 IDAturan Integer 2 Kode Aturan (Primary Key) 2 IDPenyakit Integer 2 Kode Penyakit 3 IDGejala Integer 2 Kode Gejala 4 Densitas Single 3 Nilai Densitas 4. Tabel User Tabel ini berfungsi sebagai sumber informasi tentang data pengguna sistem sesuai dengan hak otoritas masing-masing. Struktur tabel ini dapat dilihat pada Tabel 3.6. Tabel 3.6 Tabel User No Nama Field Tipe Ukuran Keterangan 1 UserID Char 10 Nama Pemakai (Primary Key) 2 Passwd Char 10 Password 3 Otoritas Char 1 Kode Otoritas 4 Keterangan Char 200 Keterangan user

9 5. Tabel Diagnosa Tabel ini berfungsi untuk menyimpan hasil konsultasi berupa IDDiagnosa, Tanggal, nama pasien, alamat pasien, jenis kelamin, tanggal lahir serta berat badan. Struktur tabel ini dapat dilihat pada Tabel 3.7. Tabel 3.7 Tabel Diagnosa No Nama Field Tipe Ukuran Keterangan 1 IDDiag Integer 4 Kode Diagnosa (Primary Key) 2 TglDiag Date 10 Tanggal Diagnosa 3 NmPasien Varchar 4 Nama Pasien 4 Alamat Varchar 50 Alamat Pasien 5 JK Char 1 Jenis Kelamin Pasien 6 TglLahir Date 4 Tanggal Lahir Pasien 7 Berat Integer 2 Berat Badan Pasien 8 IDPenyakit Integer 2 Kode Penyakit hasil diagnosis 9 Densitas Integer 3 Nilai Densitas hasil diagnosis Relasi Antar Tabel Dari kumpulan tabel yang dibuat, maka dapat dibentuk hubungan relasi antar tabel yang mempunyai hubungan relasi 1 M (satu ke banyak) serta M 1 (banyak ke satu). Relasi tesebut dapat dilihat pada Gambar 3.3 berikut ini.

10 Gambar 3.3 Relasi Antar Tabel Rancangan Antarmuka (Interface) Antarmuka merupakan sarana yang menghubungkan antara sistem dan pengguna. Rancangan antar muka masukan dalam sistem pakar untuk mendiagnosis penyakit pada lambung dibagi dua bagian, yaitu : 1. Rancangan Menu Utama, rancangan ini merupakan tempat pemanggilan rancangan antar muka untuk pengguna dan pakar 2. Rancangan antar muka untuk User. Rancangan ini terdiri dari: rancangan konsultasi untuk mendapatkan diagnosa berupa nama penyakit serta terapi yang disarankan. 3. Rancangan antar muka untuk Pakar. Rancangan ini terdiri dari: antar muka masukan data penyakit, gejala dan aturan.

11 3.2.6 Rancangan Menu Utama Rancangan Tampilan Menu Utama merupakan tampilan yang pertama kali muncul saat program dijalankan. Rancangan Menu Utama dapat dilihat seperti pada Gambar 3.4. File Pakar Admin User About Tutup Judul Tugas Akhir Gambar Pembukaan Gambar 3.4 Rancangan Tampilan Menu Utama Rancangan Menu Utama ini berfungsi untuk menampilkan sub menu File, Pakar, Admin, User, About dan Tutup. Pada menu sub menu File terdapat dua menu yaitu login dan LogOut, pada sub Menu Pakar terdapat rancangan Data Penyakit, Gejala dan Aturan. Sedangkan sub menu Admin terdapat rancangan Data User, sub menu User terdapat rancangan konsultasi. Pada sub menu About terdapat rancangan keterangan yang berfungsi untuk menampilkan keterangan tentang aplikasi serta menu Tutup untuk keluar dari program Aplikasi. 1. Rancangan Login. Rancangan Login adalah rancangan untuk pemasukan nama pakar yang diizinkan untuk menggunakan sistem ini. Tampilan ini terdiri dari Nama Pakar serta Password.

12 Setelah mengisi data di atas, maka pilih tombol Login dan jika hendak membatalkan Login, maka pilih Batal dan sekaligus menutup rancangan Login untuk kembali ke menu Utama. Rancangan Login dapat dilihat seperti Gambar 3.5. Nama xxxxxxxxx 1 Password xxxxxxxxx 2 3 Login Batal 4 Gambar 3.5 Rancangan Login Keterangan: 1. Text box tempat nama pakar 2. Text box tempat password 3. Tombol Login 4. Tombol Batal Rancangan Konsultasi Rancangan ini adalah rancangan untuk melakukan konsultasi antara komputer dengan User dalam mendiagnosa penyakit. Pada rancangan ini pengguna menjawab pertanyaan-pertanyaan dari sistem berdasarkan gejala yang ditemukan pada pasien. Pada tampilan ini terdapat tombol pilihan (option) yang mempunyai fungsi untuk menjawab pertayaan dari sistem, yaitu: 1. Ya adalah tombol yang digunakan apabila user setuju dengan pertanyaan yang telah ditampilkan oleh sistem berdasarkan gejala yang sudah dimasukkan oleh seorang pakar. 2. Tidak adalah tombol yang digunakan apabila user tidak setuju dengan pertanyaan yang telah ditampilkan oleh sistem.

13 Rancangan tampilan Konsultasi dapat dilihat seperti Gambar 3.6 berikut ini. Nama Pasien xxxxxxxxxxxx TglLahir xxxxxx TglDiagnosa xxxxxx No ID xxx Alamat xxxxxxxxxxxx Berat 99 Umur 99 Jns Kelamin xxxxxxxxxxxx Tambah Pasien Batal Mulai Hasil Perhitunga n Konsultasi Gejala Yang dipilh Kesimpulan Gejala - Gejala Gejala - Gejala Nama Penyakit Jawab Nama Terapi Ya Tidak Terapi obat Lanjutkan Gejala Tampilkan Terapi Simpan Diagnosa Batalkan Diagnosa Gambar 3.6 Rancangan Konsultasi Keterangan 1. Sebelum memulai konsultasi, user memasukkan data pasien berupa nama pasien, jenis kelamin, alamat, tanggal lahir serta berat badan. 2. Untuk menampilkan hasil diagnosa, user diharuskan menyimpan hasil konsultasi terlebuh dahulu. 3. Hasil diagnosa berupa kemungkinan penyakit dengan nilai densitas persentase (%).

14 3.2.8 Rancangan Data Penyakit Rancangan ini berguna untuk mengisikan data penyakit berupa kode penyakit, nama penyakit serta terapi obat oleh seorang pakar. Rancangan Data Penyakit dapat dilihat seperti Gambar 3.7. ID Penyakit 9999 Nama Penyakit Terapi xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx Tambah Edit Hapus Batal Keluar Gambar 3.7 Rancangan Data Penyakit Rancangan Data User Rancangan ini berguna untuk memasukkan nama Pakar dan nama Admin, Otoritas serta password yang dilakukan oleh seorang Admin. Pada rancangan ini terdapat pemasukan Nama User, password dan otoritas. Selain itu juga terdapat dua tombol yaitu tombol Ok berfungsi untuk melakukan proses verifikasi pakar, jika password benar maka menu Pakar dapat diakses. Tombol Batal untuk melakukan pembatalan pemasukan data password. Rancangan tampilan Data Pakar dapat dilihat seperti Gambar 3.8. Nama User xxxxxxxxx Password xxxxxxxxx Otoritas xxxxxxxxx Keterangan xxxxxxxxx Tambah Edit Hapus Keluar Gambar 3.8 Rancangan Data User

15 Rancangan Data Gejala Rancangan ini berguna untuk pemasukan kode gejala serta nama gejala yang diisi oleh seorang pakar yang benar-benar mengerti tentang penyakit pada lambung. Pada tampilan ini terdapat lima tombol, keenam tombol tersebut mempunyai kegunaan yang berbeda-beda. Berikut ini akan dijelaskan fungsi dari masing-masing tombol: 1. Tambah, digunakan untuk menambah data penyakit baru pada lambung yang didapat dari hasil konsultasi dari seseorang. 2. Ubah, digunakan untuk mengubah data yang sudah ada sebelumnya yang bertujuan untuk meremajakan (update) data. 3. Hapus, digunakan untuk menghapus data yang sudah ditampilkan dari proses cari diatas. 4. Batal, digunakan untuk membatalkan proses yang sedang berlangsung (Tambah, Ubah, Batal, Hapus) dan membersihkan kotak isian yang sudah berisi data sebelumnya. 5. Keluar, digunakan untuk menutup rancangan. Rancangan Data Gejala dapat dilihat seperti Gambar 3.9. ID Gejala 999 Nama Gejala xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx Tambah Edit Hapus Batal Keluar Gambar 3.9 Rancangan Data Gejala

16 Rancangan Data Aturan Rancangan ini berguna untuk pemasukan aturan gejala terhadap sebuah penyakit beserta nilai densitasnya oleh pakar. Pada rancangan ini terdapat lima tombol yang mempunyai fungsi yang sama dengan data Penyakit yang sudah dijelaskan diatas. Rancangan Data Aturan dapat dilihat seperti Gambar Nama Penyakit Gejala-Gejala xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx 1.xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx 2.xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx Aturan-Aturan 1.xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx Densitas xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx Tambah Edit Hapus Batal Keluar Gambar 3.10 Rancangan Data Aturan Rancangan Rekam Medis Rancangan Rekam Medis berfungsi untuk menampilkan pada layar maupun pada printer hasil diagnosis pasien. Rancangan Rekam medis dapat dilihat pada Gambar 3.11.

17 ID Diagnosa xxxx Tanggal dd-mm-yyyy Tgl Lahir dd-mm-yyyy Nama xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx Berat 99 Alamat xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx Nama Penyakit Terapi Gejala-Gejala xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx Nilai Kepercayaan 0.99 Gambar 3.11 Rancangan Rekam Medis Rancangan Data Pasien Rancangan Data Pasien berfungsi untuk menampilkan data pasien yang sudah didiagnosis. Rancangan Data Pasien dapat dilihat pada Gambar ID Diagnosa xxxx Tanggal dd-mm-yyyy Nama xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx Tgl Lahir dd-mm-yyyy Alamat xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx Berat 99 Jns Kelamin Edit xxxxxxxxxx Umur 99 Gambar 3.12 Rancangan Data Pasien Simpan Hapus Batal Keluar Grid Data Diagnosa Gambar 3.12 Rancangan data pasien

18 Rancangan Tampilan About Rancangan About hanya memiliki satu tombol yaitu tombol Keluar dan dirancang untuk menampilkan informasi tentang profil penulis serta info penyakit. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 3.13 di bawah ini. Profil Penulis xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx xxx Informasi Penyakit Tombol Keluar xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx Gambar 3.13 Rancangan Tampilan About

19 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM 4.1 Implementasi Implementasi perangkat lunak sistem pakar penyakit pada lambung antara lain adalah mendiagnosa penyakit maag (Gastritis), Dispepsia dan Gastroesophageal Reflux Disease (GERD) berdasarkan masukan (input) gejala dari pasien oleh user yang mengoperasikan aplikasi. Hasil akhir proses diagnosa adalah kemungkinan nama penyakit lambung serta terapi yang dianjurkan Tampilan Menu Utama Tampilan Menu Utama merupakan tampilan yang berisi judul skripsi, gambar latar serta tampilan menu. Tampilan Menu Utama terdiri dari menu File, Admin, Pakar, Pemakai, About serta menu Keluar untuk menutup halaman menu utama. Tampilan Menu Utama dapat dilihat pada Gambar 4.1. Gambar 4.1 Tampilan Menu Utama

20 Keterangan: Pada gambar menu di atas, yang aktif adalah sub menu File, sub menu Pemakai serta menu About. Menu-menu ini bebas digunakan oleh user untuk mendiagnosa penyakit pada lambung. Sedangkan sub menu Admin dan Pakar harus melakukan otorisasi user dengan pemanggilan menu Login Tampilan Sub Menu File Tampilan Sub Menu File merupakan tampilan berguna untuk melakukan proses Login (masuk) dan Logout (keluar). Tampilan sub Menu File dapat dilihat pada Gambar 4.2. Gambar 4.2 Tampilan Sub Menu File Keterangan: 1. Login berfungsi untuk menampilkan program otorisasi. 2. Logout berfungsi untuk me-reset hak otorisasi

21 4.1.3 Tampilan Login Tampilan Login merupakan tampilan yang berfungsi untuk melakukan otorisasi user dalam mendapatkan hak akses masuk ke sistem. Tampilan Login dapat dilihat pada Gambar 4.3. Gambar 4.3 Tampilan Login Keterangan: Pada Gambar 4.3 di atas Login dilakukan oleh user dengan nama pengguna jannah serta password ***. Maka tampilan menu utama akan berubah menjadi seperti pada Gambar 4.4. Gambar 4.4 Tampilan Menu Utama Otoritas Jannah Keterangan: Hasil otorisasi jannah adalah sub menu Pakar menjadi aktif. Dengan memilih sub menu Pakar, maka dapat dilihat program-program yang dapat diakses user jannah antara lain:

22 1. Program Data Penyakit 2. Program Gejala 3. Program Aturan Menu pakar dapat dilihat seperti pada Gambar 4.5. Gambar 4.5 Tampilan Sub Menu Pakar Tampilan Data Penyakit Tampilan data penyakit berfungsi untuk pemasukan data penyakit yang terdiri dari ID Penyakit, Nama penyakit serta terapi yang digunakan. Tampilan data penyakit dapat dilihat pada Gambar 4.6. Gambar 4.6 Tampilan Data Penyakit

23 4.1.5 Tampilan Data Gejala Tampilan data Gejala berfungsi untuk pemasukan data gejala-gejala yang berhubungan dengan penyakit pada Lambung. Tampilan Data Gejala dapat dilihat pada Gambar Tampilan Data Aturan Gambar 4.7 Tampilan Data Gejala Tampilan Data Aturan berfungsi untuk memasukkan data aturan atau kaidah yang digunakan untuk proses diagnosa. Tampilan Data Aturan dapat dilihat pada Gambar 4.8. Gambar 4.8 Tampilan Data Aturan

24 4.1.7 Tampilan Sub Menu Pemakai Tampilan menu pemakai adalah tampilan yang berisi program: 1. Konsultasi 2. Rekam Medik 3. Data Pasien Tampilan menu Pemakai dapat dilihat seperti pada Gambar 4.9. Gambar 4.9 Tampilan Sub Menu Pemakai Tampilan Konsultasi Tampilan Konsultasi merupakan tampilan yang digunakan User untuk melakukan diagnosa penyakit pada lambung. Tampilan Konsultasi dapat dilihat pada Gambar Gambar 4.10 Tampilan Konsultasi

25 Keterangan: Untuk melakukan diagnosa terhadap penyakit pada lambung, terlebih dahulu dilakukan pemasukan data pasien Tampilan Rekam Medis Tampilan rekam medis berfungsi untuk mencetak data hasil diagnosis seperti pada Gambar Gambar 4.11 Tampilan Rekam Medis Tampilan Data Pasien Tampilan Data Pasien berfungsi untuk mencetak data hasil diagnosis seperti pada Gambar Gambar 4.12 Tampilan Data Pasien

26 Sub Menu Admin Sub menu Admin berfungsi untuk melakukan pemasukan data User oleh seorang Administrator sistem pakar. Sebelum melakukan pemasukan data user Admin harus melakukan otorisasi dengan melakukan Login seperti pada Gambar Gambar 4.13 Tampilan Login Admin Setelah melakukan otoritas Admin, maka tampilan Menu Pakar dapat dilihat seperti pada Gambar Gambar 4.14 Tampilan Sub Menu Admin Data User Data User berfungsi untuk pemasukan data pengguna komputer yang memiliki otoritas sebagai Pakar dan Admin. Setelah pemilihan program Data User maka tampilan dapat dilihat pada Gambar 4.14.

27 Gambar 4.15 Tampilan Data User Keterangan: 1. Nama dan Password diisi dengan angka (0-9) atau karakter (a-z) atau kombinasi. 2. Otoritas dipilih sebagai Pakar atau Admin 3. Keterangan diisi sesuai dengan tugas (job description) Tampilan About Pada Tampilan About terdapat tempat untuk menampilkan keterangan tentang aplikasi. Tampilan About dapat dilihat pada Gambar Gambar 4.16 Tampilan About

28 4.2 Pengujian Sistem Untuk melakukan pengujian, dilakukan dengan pemasukan data dengan gejala yang bervariasi antara gejala-gejala yang mencakup antara penyakit Gastritis, Dispepsia dan GERD Pengujian Dengan 16 Jenis Gejala Gejala ini mencakup penyakit Gastritis, Dispepsia dan GERD dengan perbedaan nilai densitas antara 0.6 sampai 0.8. Hasil pengujian dengan 16 jenis gejala dapat dilihat seperti pada Gambar Gambar 4.17 Tampilan Hasil Diagnosa Pasien

29 Keterangan: Hasil diagnosa Dengan ID Diagnosa = 20 dengan nama penyakit adalah Dispepsia dan nilai Densitas 0,9998. Hasil dibawah ini adalah data rekam medis ID Diagnosa = 20 dengan gejala yang berjumlah 10 gejala dialami pasien seperti pada Gambar Gambar 4.18 Tampilan Rekam Medis Tabel Hasil Pengujian Hasil pengujian sistem pakar untuk mendiagnosa penyakit pada lambung dapat dilihat pada Tabel 4.1.

30 Tabel 4.1 Hasil Pengujian Keterangan: Dari Tabel 4.1 di atas dapat dilihat jumlah data yang diuji adalah 19 pasien dengan berat badan antara kg dan umur berkisar 20 tahun dengan rata-rata tingkat kepercayaan adalah 0,9981.

31 BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Setelah merancang dan mengaplikasikan perangkat lunak Sistem Pakar Untuk Mendiagnosa Penyakit pada Lambung Dengan Metode Dempster-Shafer, maka dapat diambil kesimpulan bahwa perangkat lunak tersebut dapat mendiagnosa penyakit pada lambung antara lain Gastritis, Dispepsia dan GERD dengan nilai kepercayaan rata-rata Saran Adapun saran-saran yang diperlukan untuk penelitian maupun pengembangan berikutnya adalah: a. Membandingkan nilai kepercayaaan dengan umur serta jenis kelamin pasien. b. Membandingkan penelusuran forward chaining metode Dempster Shafer dengan metode lainnya.

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA 85 BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.I. Tampilan Hasil Pada bab ini akan dijelaskan tampilan hasil dari aplikasi yang telah dibuat, yang digunakan untuk memperjelas tentang tampilan-tampilan yang ada pada aplikasi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tahapan Penelitian Metodologi penelitian adalah acuan dan tahapan yang diterapkan pada sebuah penelitian untuk mencapai tujuan penelitian. Metodologi penelitian memiliki

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisa Sistem Analisa sistem merupakan proses awal yang harus dilaksanakan untuk menentukan permasalahan yang sedang dihadapi. Tahap ini bertujuan untuk menjelaskan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB 3 3.1 Analisis ANALISIS DAN PERANCANGAN Pada penelitian ini akan dibangun sistem yang dapat digunakan untuk mengklasifikasi pasien menurut body mass index (BMI), Basal Metabolic Rate (BMR), usia dan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM III.1 Analisa Analisa merupakan tahap awal yang harus dilakukan untuk memecahkan permasalahan yang sedang dihadapi. Tahap ini sangat penting karena dengan proses

Lebih terperinci

CARA MENGGUNAKAN APLIKASI

CARA MENGGUNAKAN APLIKASI CARA MENGGUNAKAN APLIKASI Untuk menjalankan aplikasi sistem pakar untuk melakukan diagnosis penyakit jantung dengan teorema bayes, yaitu : Jalankan aplikasi sistem pakar dengan memilih toolbar start pada

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN SISTEM

BAB IV PERANCANGAN SISTEM BAB IV PERANCANGAN SISTEM Perancangan akan dimulai setelah tahap analisis terhadap sistem selesai dilakukan. Perancangan dapat didenifisikan sebagai penggambaran, perencanaan dan pembuatan sketsa atau

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1 Analisa Sistem Kendala-kendala yang dihadapi pada sistem yang sedang berjalan yaitu : 1. Sebagian besar masyarakat tidak perduli akan penyakit yang dideritanya.

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Sedang Berjalan Analisa sistem merupakan proses awal yang harus dilaksanakan untuk menentukan permasalahan yang sedang dihadapi. Tahap ini bertujuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk membantu seorang pakar/ahli dalam mendiagnosa berbagai macam

BAB I PENDAHULUAN. untuk membantu seorang pakar/ahli dalam mendiagnosa berbagai macam 1 BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Seiring perkembangan teknologi yang sangat pesat, pada bidang kedokteran saat ini juga telah memanfatkan teknologi untuk membantu peningkatan pelayanan yang lebih

Lebih terperinci

2.2 Konsep Sistem Pakar 9

2.2 Konsep Sistem Pakar 9 DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI HALAMAN PERSEMBAHAN MOTO KATA PENGANTAR SARI DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL i ii iii vi v vi viii ix

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Analisa sistem yang di jelaskan pada bab ini adalah sebagai bahan perbandingan dengan sistem yang akan dirancang. Penulis akan memaparkan proses

Lebih terperinci

TAKARIR. : kumpulan file atau tabel yang saling berhubungan. secara logika. : penalaran yang dimulai dari fakta menuju konklusi

TAKARIR. : kumpulan file atau tabel yang saling berhubungan. secara logika. : penalaran yang dimulai dari fakta menuju konklusi TAKARIR Admin Analysis Database : administrator : analisis : kumpulan file atau tabel yang saling berhubungan yang disimpan dalam media penyimpanan elektronis Data flow diagram Delete Design Edit Expert

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci : sistem pakar, forward chaining, dempster shafer.

ABSTRAK. Kata kunci : sistem pakar, forward chaining, dempster shafer. ABSTRAK Sistem pakar merupakan sistem berbasis komputer yang menggunakan pengetahuan, fakta dan teknik penalaran dalam memecahkan masalah yang biasanya hanya dapat dipecahkan oleh seorang pakar dalam bidang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA. digunakan untuk memperjelas tentang tampilan-tampilan yang ada pada aplikasi sistem

BAB IV HASIL DAN UJI COBA. digunakan untuk memperjelas tentang tampilan-tampilan yang ada pada aplikasi sistem BAB IV HASIL DAN UJI COBA III.1. Tampilan Hasil Pada bab ini akan dijelaskan tampilan hasil dari aplikasi yang telah dibuat, yang digunakan untuk memperjelas tentang tampilan-tampilan yang ada pada aplikasi

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM. serangan musuh, dengan terlihat sehat, musuh tidak akan menyerang. Berdasarkan

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM. serangan musuh, dengan terlihat sehat, musuh tidak akan menyerang. Berdasarkan BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Burung termasuk hewan yang pandai menyembunyikan keadaan kesehatannya. Hal ini karena sifat alami burung untuk mempertahankan diri dari serangan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Masalah Analisa sistem yang masih digunakan sebelumnya dalam mengidentifikasi penyakit demam berdarah dengue masih menggunakan secara manual. Pasien yang

Lebih terperinci

Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Lambung dengan Metode Forward Chaining Berbasis Android

Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Lambung dengan Metode Forward Chaining Berbasis Android Sistem Pakar Diagnosa Lambung dengan Metode Forward Chaining Berbasis Android Joko S Dwi Raharjo 1, Damdam Damiyana 2, Miftach Hidayatullah 3 1,2 Dosen STMIK Bina Sarana Global, 3 Mahasiswa STMIK Bina

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM. dapat melaksanakan tugasnya dengan baik. Hal-hal tersebut antara lain Otot

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM. dapat melaksanakan tugasnya dengan baik. Hal-hal tersebut antara lain Otot BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM III.1. Analisa Masalah Penyakit Jantung Penyakit jantung adalah sebuah kondisi yang menyebabkan Jantung tidak dapat melaksanakan tugasnya dengan baik. Hal-hal

Lebih terperinci

BAB III ANALISA MASALAH DAN RANCANGAN SISTEM PAKAR

BAB III ANALISA MASALAH DAN RANCANGAN SISTEM PAKAR BAB III AALISA MASALAH DA RACAGA SISTEM PAKAR 1.1 Sejarah Singkat Puskesmas Kecamatan Kebon Jeruk merupakan sarana kesehatan yang lahir berdasarkan peraturan pemerintah Republik Indonesia nomor 7 tahun

Lebih terperinci

Cara kerja sistem aplikasi Sistem Pakar Troubleshooting Kerusakan Monitor untuk menemukan kerusakan terhadap permasalahan yang terjadi.

Cara kerja sistem aplikasi Sistem Pakar Troubleshooting Kerusakan Monitor untuk menemukan kerusakan terhadap permasalahan yang terjadi. aplikasi(manual), page 1 Cara kerja sistem aplikasi Sistem Pakar Troubleshooting Kerusakan Monitor untuk menemukan kerusakan terhadap permasalahan yang terjadi. 1) Langkah pertama yang harus dilakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Lambung merupakan organ yang vital bagi tubuh yang cukup rentan cidera atau terluka. Salah satu faktor yang mempengaruhi kinerja lambung adalah asupan makanan yang

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai sistem pakar mendiagnosa penyakit paru-paru berbasis client server yang meliputi analisa sistem yang sedang berjalan dan desain sistem.

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Sistem Analisis sistem merupakan proses awal yang harus dilaksanakan untuk menentukan permasalahan yang sedang dihadapi. Tahap ini bertujuan untuk menjelaskan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Jurusan Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Jurusan Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Jurusan Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung. Waktu penelitian dilakukan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA 107 BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Berikut ini dijelaskan tentang tampilan hasil dari analisa dan rancang bangun aplikasi sistem pakar untuk mendiagnosa gangguan menstruasi dengan metode

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 78 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1. Tampilan Hasil Berikut ini akan dijelaskan tentang tampilan hasil program dan pembahasan dari Sistem Pakar Mendiagnosa Gangguan Penyakit Perut Menggunakan Metode Forward

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM 25 BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Analisa sistem pada yang berjalan bertujuan untuk mengidentifikasi serta melakukan evaluasi terhadap sistem pakar mendiagnosa herpes

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN SISTEM. dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah kedalam

BAB IV PERANCANGAN SISTEM. dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah kedalam BAB IV PERANCANGAN SISTEM 4.1 PERANCANGAN SISTEM Perancangan Sistem dapat didefenisikan sebagai penggambaran, perencanaan, dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah kedalam

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT SALURAN PENCERNAAN MENGGUNAKAN METODE DEMPSTER SHAFER

SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT SALURAN PENCERNAAN MENGGUNAKAN METODE DEMPSTER SHAFER SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT SALURAN PENCERNAAN MENGGUNAKAN METODE DEMPSTER SHAFER 1 Yasidah Nur Istiqomah (07018047), 2 Abdul Fadlil (0510076701) 1 Program Studi Teknik Informatika 2 Program

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM 29 BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM III.1. Analisis Masalah Untuk mengetahui permasalahan yang dihadapi maka sebelumnya harus dilakukan analisa masalah sebagai proses awal yang harus dilaksanakan

Lebih terperinci

TAKARIR. data atau informasi dan transformasi data yang bergerak dari pemasukan data hingga ke keluaran. Database

TAKARIR. data atau informasi dan transformasi data yang bergerak dari pemasukan data hingga ke keluaran. Database TAKARIR artificial intelligence backward chaining Data Flow Diagram (DFD) Database Decision Tree expert system forward chaining Flowchart Hardware Input Interface knowladge base Login Logout Output kecerdasan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Seseorang yang ingin memeriksa kesehatannya cenderung untuk berkonsultasi ke dokter ahli, namun terkadang hal ini dapat menyulitkan seseorang

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Analisa sistem pada yang berjalan bertujuan untuk mengidentifikasi serta melakukan evaluasi terhadap Mendiagnosa Penyakit Alzheimer Dengan Metode

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III. 1. Analisa Masalah Dengan tingginya pengguna Toyota Avanza dikalangan masyarakat khususnya di indonesia membuat mobil ini laris dipasaran dan pelayanan yang diberikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejak dilahirkan hingga tumbuh dewasa manusia diciptakan dengan kecerdasan yang luar biasa, kecerdasan juga akan berkembang dengan pesat. Kecerdasan tersebut yang dapat

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR ANALISIS PENYAKIT LUPUS ERITEMATOSIS SISTEMIK PADA IBU HAMIL MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING

SISTEM PAKAR ANALISIS PENYAKIT LUPUS ERITEMATOSIS SISTEMIK PADA IBU HAMIL MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING SISTEM PAKAR ANALISIS PENYAKIT LUPUS ERITEMATOSIS SISTEMIK PADA IBU HAMIL MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING Sry Yunarti Program Studi Sistem Informasi STMIK Profesional Makassar yeye_rumbu@yahoo.co.id

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1 Hasil Pada Bab ini akan dibahas mengenai hasil dan pembahasan perangkat lunak sistem pakar untuk mendiagnosa penyakit jantung, serta tampilan-tampilan yang ada pada program

Lebih terperinci

Lampiran 1. DFD Level 1 (Data Flow Diagram). Lampiran 2. Halaman utama sistem.

Lampiran 1. DFD Level 1 (Data Flow Diagram). Lampiran 2. Halaman utama sistem. LAMPIRAN 5 Lampiran. DFD Level (Data Flow Diagram). Lampiran 2. sistem. 6 Lampiran 3. Halaman pengisian form input untuk data pengguna. Lampiran 4. Halaman pengisian data klinis. Lampiran 5. untuk. 7 Lampiran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. komputer adalah internet atau International Networking merupakan sarana

BAB I PENDAHULUAN. komputer adalah internet atau International Networking merupakan sarana 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini, perkembangan teknologi komputer mengalami kemajuan yang sangat pesat. Salah satu sarana pendukung dalam kemajuan teknologi komputer adalah internet

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Analisa sistem pada yang berjalan bertujuan untuk mengidentifikasi serta melakukan evaluasi terhadap Mendiagnosa Penyakit Akromegali Dengan Metode

Lebih terperinci

Feriani A. Tarigan Jurusan Sistem Informasi STMIK TIME Jln. Merbabu No. 32 AA-BB Medan

Feriani A. Tarigan Jurusan Sistem Informasi STMIK TIME Jln. Merbabu No. 32 AA-BB Medan Sistem Pakar Untuk Mendiagnosa Ginjal dengan Metode Backward Chaining Feriani A. Tarigan Jurusan Sistem Informasi STMIK TIME Jln. Merbabu No. 32 AA-BB Medan Abstrak Sistem pakar adalah sistem berbasis

Lebih terperinci

SISTEM CERDAS DIAGNOSA PENYAKIT AYAM

SISTEM CERDAS DIAGNOSA PENYAKIT AYAM SISTEM CERDAS DIAGNOSA PENYAKIT AYAM PRASETYO ADHY PRABOWO Program Studi Ilmu Komputer, FIK Universitas Dian Nuswantoro Jl. Nakula I No. 5-11, Semarang, 50131 Abstrak : Seiring perkembangan tekhnologi,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Pada bab ini akan dijelaskan tampilan hasil dari aplikasi yang telah dibuat, yang digunakan untuk memperjelas tentang tampilan-tampilan yang ada pada aplikasi

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Analisa sistem yang berjalan selama ini masih menggunakan sistem yang manual. Analisa input yang ada pada sistem yang sedang berjalan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai sistem pakar kerusakan dinamo listrik dengan metode forward chaining yang meliputi analisa sistem yang sedang berjalan dan desain sistem.

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB 4 IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Impelementasi Sistem Setelah sistem dianalisis dan didesain secara rinci, maka akan menuju tahap implementasi. Implementasi sistem merupakan tahap meletakkan sistem

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Sistem yang Berjalan Analisa sistem pada yang berjalan bertujuan untuk mengidentifikasi serta melakukan evaluasi terhadap diagnosis penyakit Ovarium Dengan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Penyakit Meningitis dapat menyerang siapa saja, namun dalam kenyataannya, kasus terbanyak pada bayi dan anak-anak. Maka diperlukannya seorang

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai Sistem Pakar Mendiagnosa Perkembangan Dan Kesehatan Pada Anak yang meliputi analisa sistem yang sedang berjalan dan desain sistem. III.1

Lebih terperinci

Bab 3. Metode Perancangan

Bab 3. Metode Perancangan Bab 3 Metode Perancangan 3.1 Metode Perancangan Sistem Pada bab ini akan memuat langkah-langkah yang akan dikerjakan untuk perancangan sistem sesuai dengan penelitian yang telah dilakukan. Perancangan

Lebih terperinci

BAB III DESAIN DAN PERANCANGAN

BAB III DESAIN DAN PERANCANGAN BAB III DESAIN DAN PERANCANGAN 3.1 Perancangan Aplikasi Dalam perancangan aplikasi Sistem Konsultasi Kerusakan Komputer, terdapat beberapa perangkat lunak dan perangkat keras yang digunakan penulis guna

Lebih terperinci

Berdasarkan sistem yang sedang berjalan, tahapan-tahapan proses. deteksi adanya viskositas darah dalam tubuh adalah sebagai berikut :

Berdasarkan sistem yang sedang berjalan, tahapan-tahapan proses. deteksi adanya viskositas darah dalam tubuh adalah sebagai berikut : 37 3. Jenis Kelamin Contoh input data jenis kelamin adalah : Jenis Kelamin : Laki-Laki III.1.2. Analisa Proses Berdasarkan sistem yang sedang berjalan, tahapan-tahapan proses deteksi adanya viskositas

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Analisa sistem pada yang berjalan bertujuan untuk mengidentifikasi serta melakukan evaluasi terhadap Mendiagnosa Sistem Pakar Menggunakan Metode

Lebih terperinci

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN Sesuai dengan tujuan penelitian ini, yaitu untuk merancang dan membuat Sistem Informasi Jurnal Penerimaan Siswa Baru jenjang Sekolah Menengah Atas di Kabupaten X untuk menggantikan

Lebih terperinci

APLIKASI SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT GINJAL DENGAN METODE DEMPSTER-SHAFER

APLIKASI SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT GINJAL DENGAN METODE DEMPSTER-SHAFER APLIKASI SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT GINJAL DENGAN METODE DEMPSTER-SHAFER Aprilia Sulistyohati, Taufiq Hidayat Laboratorium Sistem Informasi dan Perangkat Lunak Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknologi

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Analisis Pengubahan SMS pada ponsel menjadi suara dilakukan dengan mengolah data SMS dan membandingkannya dengan kamus kata. Kamus kata berguna sebagai acuan apakah

Lebih terperinci

TAKARIR. : pelacakan yang dimulai dari tujuan, selanjutnya. dicari aturan yang memiliki tujuan tersebut untuk. kesimpulannya

TAKARIR. : pelacakan yang dimulai dari tujuan, selanjutnya. dicari aturan yang memiliki tujuan tersebut untuk. kesimpulannya TAKARIR Analysis Artificial Intelligence Backward chaining : analisis : kecerdasan buatan : pelacakan yang dimulai dari tujuan, selanjutnya dicari aturan yang memiliki tujuan tersebut untuk kesimpulannya

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM 24 BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Analisa sistem pada ng berjalan bertujuan untuk mengidentifikasi serta melakukan evaluasi terhadap sistem pakar mendiagnosa kanker

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisa Sistem Analisa sistem merupakan tahapan pengidentifikasian masalah yang terjadi pada sistem yang lama sehingga dapat menjadi perbandingan untuk membangun

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Sistem Dengan adanya program perancangan perangkat lunak sistem pakar mendeteksi penyakit pada buah jeruk ini, diharapkan dapat membantu para petani jeruk

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM. identifikasi penyakit pada tanaman buah naga dengan menggunakan metode

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM. identifikasi penyakit pada tanaman buah naga dengan menggunakan metode BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM Pada bab ini penulis akan membahas mengenai perancangan sistem pakar identifikasi penyakit pada tanaman buah naga dengan menggunakan metode certainty Factor yang meliputi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penyusunan skripsi diperlukan metode yang digunakan untuk menyusun

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penyusunan skripsi diperlukan metode yang digunakan untuk menyusun 42 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Pengumpulan Data Dalam penyusunan skripsi diperlukan metode yang digunakan untuk menyusun serta melengkapi data yang ada. Tahapan metode yang digunakan adalah

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. Analisis merupakan suatu tahap untuk memperoleh kesimpulan persoalan

BAB III PEMBAHASAN. Analisis merupakan suatu tahap untuk memperoleh kesimpulan persoalan BAB III PEMBAHASAN 3.1 Analisis Analisis merupakan suatu tahap untuk memperoleh kesimpulan persoalan dan gambaran kebutuhan bagi pembuatan sistem yang diamati, dalam hal ini adalah sistem inventori barang.

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM 37 BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem ng Sedang Berjalan Adapun analisa sistem yang sedang berjalan dalam mendiagnosa penyakit pada tanaman jagung adalah sebagai berikut : III.1.1.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Berikut ini akan dijelaskan tentang tampilan hasil program dan pembahasan dari Sistem Pakar Mendiagnosa Penyakit Dalam Dan Penyobatannya Menggunakan Obat

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Analisa sistem yang digunakan sebelumnya dalam mendeteksi penyakit udang windu masih dengan cara manual. Para petani tambak yang ingin mencari

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Pada bab analisis dan perancangan sistem, akan dijelaskan proses analisis dan perancangan sistem yang hendak dibangun. Proses analisis sistem, tahapan yang harus

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM. 3.1 Rancangan Sistem Pakar Diagnosis Trafo Tenaga

BAB III PERANCANGAN SISTEM. 3.1 Rancangan Sistem Pakar Diagnosis Trafo Tenaga BAB III PERANCANGAN SISEM 3.1 Rancangan Sistem Pakar Diagnosis rafo enaga Perancangan sistem pada perangkat lunak untuk mendiagnosis trafo tenaga ini membutuhkan data gejala kerusakan, pertanyaan pengetahuan

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN SISTEM 4.1 PERANCANGAN SISTEM Untuk memudahkan pembuatan aplikasi sistem pakar berbasis website, maka akan dibuat model menggunakan UML (Unified Modeling Language). Perlu diketahui metode

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Proses analisa sistem merupakan langkah kedua pada fase pengembangan sistem. Analisa sistem dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Berikut ini dijelaskan mengenai tampilan hasil dari perancangan Sistem Pakar Identifikasi Penyakit pada Tanaman Anggrek Phalaenopsis dengan Metode Dempster

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1. Hasil Hasil dari perancangan sistem pakar untuk mendiagnosa kerusakan Mesin Foto Copy dengan Metode Dempster Shafer yang dibangun dapat dilihat pada gambar-gambar dibawah

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM 36 BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM III.1. Analisis Masalah Untuk mengetahui permasalahan yang dihadapi maka sebelumnya harus dilakukan analisa masalah sebagai proses awal yang harus dilaksanakan

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR UNTUK MENENTUKAN TIPE AUTISME PADA ANAK USIA 7-10 TAHUN MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING. Agam Krisna Setiaji

SISTEM PAKAR UNTUK MENENTUKAN TIPE AUTISME PADA ANAK USIA 7-10 TAHUN MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING. Agam Krisna Setiaji 1 SISTEM PAKAR UNTUK MENENTUKAN TIPE AUTISME PADA ANAK USIA 7-10 TAHUN MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING Agam Krisna Setiaji Program Studi Teknik Informatika Fakultas Ilmu Komputer Universitas Dian Nuswantoro,

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN Pada bab ini akan dibahas mengenai perancangan sistem pakar mendeteksi penyakit rheumatic pada manusia dengan menggunakan metode dempster shafer yang meliputi analisa sistem

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA 75 BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Hasil Berikut ini dijelaskan tentang tampilan hasil dari analisa dan rancang bangun sistem pakar mendiagnosis kerusakan mesin hoisting crane. Website ini terdiri dari

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Sedang Berjalan Analisa sistem yang sedang berjalan di tempat praktek Drh. Salisah Anggita Ningsih Tandam Hilir masih menggunakan sistem yang

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Perangkat Lunak (Software) Perangkat keras komputer tidak akan dapat beroperasi tanpa adanya perangkat lunak. Teknologi yang canggih dari perangkat keras akan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Pada bab ini akan dijelaskan tampilan hasil dari aplikasi yang telah dibuat, yang digunakan untuk memperjelas tentang tampilan-tampilan yang ada pada aplikasi

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Analisa sistem yang dijelaskan pada bab ini adalah sebagai bahan perbandingan dengan sistem yang akan dirancang. Adapun sistem yang sedang berjalan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM 40 BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Masalah-masalah yang sering dihadapi oleh RSUD Lukas Nias Selatan adalah kesulitan dalam mengolah data rekam medis akan pasien dan pelayanan

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT GINJAL MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING. Kata Kunci : Sistem Pakar, Ginjal, Metode Forward Chaining, Java

SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT GINJAL MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING. Kata Kunci : Sistem Pakar, Ginjal, Metode Forward Chaining, Java SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT GINJAL MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING =================== Desy Ferninda Putri Aria, Nana Suarna ==================== ABSTRAK Sistem Pakar adalah suatu sistem

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Proses analisa sistem merupakan langkah kedua pada fase pengembangan sistem. Analisa sistem dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1 Analisis Masalah Smartphone saat ini menjadi kebutuhan bagi masyarakat dan memegang peranan baik untuk sarana bersosial maupun untuk sarana bisnis. Seperti dalam

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Alur Metodologi Penelitian Adapun alur metodologi penelitian yang akan dipakai dalam menyelesaikan penelitian tugas akhir ini adalah sebagai berikut: Gambar 3.1 Alur Metodologi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 70 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1. Hasil Dalam pembahasan hasil program berisi tentang menjelaskan halaman dari program, terutama yang berkaitan dengan interface (antar muka) sebagai penghubung antara

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM. diagnosa penyakit pada Kanker Rahim dengan menggunakan metode certainty

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM. diagnosa penyakit pada Kanker Rahim dengan menggunakan metode certainty BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM Pada bab ini penulis akan membahas mengenai perancangan sistem pakar diagnosa penyakit pada Kanker Rahim dengan menggunakan metode certainty Factor yang meliputi analisa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. ( dalam hal ini adalah Hukum Perdata ), sering ditemukan beberapa praduga

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. ( dalam hal ini adalah Hukum Perdata ), sering ditemukan beberapa praduga BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Analisis Sistem Dalam menghadapi suatu masalah yang berhubungan dengan Hukum ( dalam hal ini adalah Hukum Perdata ), sering ditemukan beberapa

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sistem Pakar adalah salah satu cabang dari kecerdasan buatan yang membuat penggunaan secara luas knowledge yang khusus untuk penyelesaian masalah tingkat manusia

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 36 BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM III.1 Analisa Perancangan aplikasi E-Learning ini membahas seputar materi Microsoft Word 2003. Setiap penjelasan disertai dengan arahan berupa suara untuk melanjutkan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Permasalahan Merancang arsitektur sebuah sistem merupakan langkah awal yang kritis. Arsitektur sistem menjadi landasan utama bagaimana nantinya sistem

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Hasil Berikut ini dijelaskan tentang tampilan hasil dari analisa dan rancang bangun sistem pakar mendiagnosis kerusakan mesin pendingin ruangan (toshiba). Website ini terdiri

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM Pada bab ini penulis akan membahas mengenai perancangan sistem pakar identifikasi penyakit amblyopia pada anak dengan menggunakan metode dempster-shafer yang meliputi

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM. dan perancangan pembuatan Sistem Pakar Sistem Pakar Pengolahan Data Hadits

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM. dan perancangan pembuatan Sistem Pakar Sistem Pakar Pengolahan Data Hadits BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Masalah Pada pembahasan bab ini, akan dilakukan penganalisaan mengenai analisa dan perancangan pembuatan Sistem Pakar Sistem Pakar Pengolahan Data Hadits

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Analisa sistem pada penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan sistem yang sedang berjalan yang terdiri dari input, proses, dan output sistem sehingga

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN APLIKASI. satu kesatuan yang utuh dan memiliki fungsi. Perancangan aplikasi bertujuan

BAB IV PERANCANGAN APLIKASI. satu kesatuan yang utuh dan memiliki fungsi. Perancangan aplikasi bertujuan BAB IV PERANCANGAN APLIKASI Perancangan aplikasi merupakan penggambaran, perencanaan dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam satu kesatuan yang utuh dan memiliki

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisa Permasalahan Pada transaksi administrasi pendaftaran pasien di RSUD Dr.Soewandhie dilakukan setiap hari sesuai dengan banyaknya proses pelayanan pasien.

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1 Analisa Sistem yang Sedang Berjalan Analisa sistem dilakukan guna mengetahui gambaran umum sistem informasi persediaan barang pada CV. BARUMUN. Yakni menganalisis

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR PENGOBATAN HERBAL

SISTEM PAKAR PENGOBATAN HERBAL IJCCS, Vol.x, No.x, Julyxxxx, pp. 1~5 ISSN: 1978-1520 SISTEM PAKAR PENGOBATAN HERBAL Riki Andri Yusda *1, William Ramdhan 2 *1 Program Studi Manajemen Informatika, AMIK Royal Kisaran, Jln Imam Bonjol No

Lebih terperinci