BAB III METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. Februari Maret April Observasi Penyusunan proposal dan 2 soal-soal untuk uji validitas 3

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Bulan Februari Maret April Mei

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah PTK atau Penelitian Tindakan Kelas. Menurut Jean Me Niff di kutip dalam

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan penulis adalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Subjek Penelitian Setting penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas III SD negeri 2 Ngaren,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Tabel 4 Rencana Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (PTK) atau classroom action research.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

3.2 Variabel Penelitian Variabel dalam Penelitian Tindakan Kelas ini, yaitu :

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III Metode Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Tabel 3.1 Kegiatan Penelitian Februari Maret April Mei

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian di laksanakan di SD Negeri 1 Ngadirojo Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali pada semester II tahun pelajaran 2015/2016. Subjek yang digunakan untuk penelitian adalah siswa kelas 4 SD Negeri 1 Ngadirojo yang berjumlah 33 siswa terdiri dari 13 siswa laki-laki dan 20 siswa perempuan. Karakteristik siswa berasal dari latar belakang keluarga yang berbedabeda. Ada yang mampu ada yang cukup tetapi tidaks edikit pula yang kurang mampu. Pekerjaan orang tua siswa juga berbeda-beda. Ada yang bekerja sebagai pegawai, buruh, swasta dan juga petani. Tidak semua wali siswa peduli terhadap pendidikan. Kurangnya perhatian orang tua terhadap pendidikan anak mereka ini menjadi salah satu penyebab rendahnya minat siswa dalam mengikuti proses pembelajaran disekolah. Sedangkan jumlah guru di SD Negeri 01 Ngadirojo seluruhnya berjumlah 12 orang, terdiri atas 9 guru PNS dan 3 guru Wiyata Bakti. 3.2 Variabel Penelitian Dalam penelitian ini mengggunakan 2 variabel yaitu variabel bebas dan variabel terikat. 1. Variabel Bebas (x) Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pendekatan pembelajaran PBI. Pendekatan PBI merupakan pendekatan pembelajaran IPA dengan KD 7.1 Menyimpulkan hasil percobaan bahwa gaya (dorongan dan tarikan) dapat mengubah gerak suatu benda melalui langkah-langkah, menyimak tujuan pembelajaran, menerima tugas masalah praktik tentang macam-macam gaya, menyimak video pembelajaran, mengumpulkan informasi, pembuktian hipotesis, menyusun laporan hasil pemecahan masalah. 25

26 2. Variabel Terikat (y) Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar IPA. Hasil belajar IPA adalah besarnya skor yang diukur melalui Tes. 3.3 Rencana Tindakan Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Model PTK adalah spiral yang dikemukakan oleh Kemmis dan Taggart (1988). Prosedur PTK teriri dari 2 siklus, masing-masing silkus terdiri dari 3 tahap yaitu perencanaan, ttindakan dan observasi, refleksi. Gambar 3.1 PTK Model Spiral dari Kemmis dan Taggart (1988) Perencanaan Tindakan Siklus Pertama Perencanaan a) Menyusun RPP dengan SK : 7. Memahami gaya dapat mengubah gerak dan/atau bentuk suatu benda b) KD : 7.1 Menyimpulkan hasil percobaan bahwa gaya (dorongan dan tarikan) dapat mengubah gerak suatu benda

27 c) Mempersiapkan sumber dan media sebuah video yang berkaitan dengan pembelajaran. d) Menyiapkan lembar observasi. e) Menyiapkan lembar penilaian unjuk kerja. f) Menyiapkan soal evaluasi Rencana pelaksanaan pembelajaran ini merupakan progam kerja atau pedoman dalam melaksanakan proses belajar mengajar agar tujuan pembelajaran dapat tercapai. Dalam rencana pembelajaran ini, penulis menyiapkan segala sesuatu yang berhubungan dengan pendekatan pembelajaran PBI. Rencana yang telah dipersiapkan oleh penulis selanjutnya dikonsultasikan dengan guru sebelum pelaksanaan tindakan untuk menyesuaikan pembelajaran pada siswa.setelah menyusun rencana pembelajaran, penulis menyiapkan instrumen penelitianyang berupa lembar observasi guru dan siswa serta peralatan dokumentasi foto untuk memperoleh data nontes. Setelah menyiapkan alat tes dan nontes, peneliti berkoordinasi dengan guru mata pelajaran mengenai kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan. Tindakan dan Observasi Pelaksanaan pembelajaran didasarkan pada RPP yang telah dibuat sehingga prosesnya sesuai arah yang diinginkan. Dengan kata lain, pelaksanaan tindakan ini meliputi siapa melakukan apa, kapan, dimana dan bagaimana pelaksanaannya. Tindakan ini berlangsung selama tiga kali pertemuan. Pada pertemuan pertama dan kedua dilakukan proses pembelajaran yang terdiri dari kegiatan pendahuluan, inti, dan penutup. Sedangkan pada pertemuan ketiga, dilakukan kegiatan evaluasi akhir. Untuk lebih jelasnya tahap pelaksanaan tindakan siklus I sebagai berikut:

28 Pertemuan 1 1. Kegiatan Awal Pada kegiatan ini guru mempersiapakan diri sebelum memulai pembelajaran. Guru memberikan apersepsi berupa pertanyaan tentang contoh-contoh dalam kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan gaya. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran hari ini.pembelajaran dimulai dengan pemunculan sebuah masalah tentang beberapa contoh tentang gaya. 2. Kegiatan Inti Pada kegiatan inti ini kegiatan yang dilakukan adalah (1) siswa dibagi menjadi 5 kelompok, masing-masing kelompok mendapatkan tugas untuk mengamati video yang ditayangkan oleh guru (2) guru membimbing siswa dalam memecahkan masalah secara teliti. (3) siswa dalam kelompok berdiskusi tentang beberapa gaya yang sudah mereka tonton lewad video. (4) setelah diskusi selesai, siswa bersama kelompok mempresentasikan hasil diskusi didepan kelas. (5) kelompok yang lainnya memberikan tanggapan kepada kelompok yang presentasi. 3. Kegiatan Penutup Pada tahap penutup ini guru bersama siswa membuat kesimpulan materi pembelajaran hari ini. Siswa ditugaskan untuk mengulas kembali materi yang telah mereka dapatkan dan mempersiapkan pelajaran berikutnya. Pertemuan 2 1. Kegiatan Pendahuluan 2. Pada kegiatan ini guru menkondisikan siswa agar siswa siap dalam mengikuti pembelajaran hari ini. Guru bersama dengan siswa bertanya jawab tentang materi sebelumnya. 3. Kegiatan Inti Pada tahap ini pendekatan pembelajaran PBI dengan KD : 7.1 Menyimpulkan hasil percobaan bahwa gaya (dorongan dan tarikan) dapat mengubah gerak suatu

29 benda.hasil belajar yang dilakukan adalah (1) siswa berdiskusi dalam kelompok. (2) Masing-masing kelompok mengerjakan soal tentang materi gaya sesuai dengan topik yang mereka dapatkan. (3) guru membimbing kelompok dalam melakukan penyelidikan. (4) setelah siswa selesai berdiskusi masing-masing kelompok mempresentasikan hasil pekerjaan mereka. 4. Kegiatan penutup Pada tahap ini, kegiatan yang dilakukan adalah guru bersama-sama dengan siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari. Siswa diberi kesempatan untuk menanyakan hal-hal yang belum mereka ketahui. Guru menginformasikan kepada siswa agar belajar tentang materi yang telah dipelajari yang selanjutnya akan diadakan evaluasi. Evaluasi ini diberikan diakhir pertemuan pada siklus I. Guru membagikan soal tertulis berupa soal pilihan ganda. Setelah semua siswa menyelesaikan evaluasi, guru bersamasiswa membahas hasil pekerjaan siswa. Setelah guru menghitung data nilaisiswa, guru memberikan reward kepada siswa yang memperoleh nilai tertinggi dan memberikan motivasi kepada siswa yang kurang memperoleh hasil yang memuaskan. Selanjutnya, guru bersama siswa melakukan refleksi tentang pembelajaran yang telah dilakukan dalam siklus I. Observasi Pada tahap ini melakukan pengamatan aktivitas siswa dalam mengikuti pembelajaran IPA melalui pendekatan PBI. Kegiatan ini dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan pembelajaran dan terhadap hasil evaluasi siswa. Refleksi. Dalam hal ini dilakukan kegiatan sebagai berikut: a) Menganalisis keefektifan pelaksanaan pembelajaran pada siklus I. b) Menelaah hasil penilaian proses dan hasil pembelajaran siklus I. c) Menemukan permasalahan yang terjadi pada pembelajaran pada siklus I. d) Membuat perencanaan tindak lanjut untuk mengatasi permasalahan yang timbul pada pembelajaran pada siklus I.

30 Perencnaan Siklus Kedua Pada siklus II kegiatan pembelajaran akan dilakukan sama seperti pada pembelajaran siklus I, hanya saja pada siklus II ini hanya dilakukan 2 kali pertemuan karena mengingat muatan materi yang lebih sedikit. Siklus II merupakan penyempurnaan dari kelemahan/kekurangan pada siklus I. Perencanaan Kegiatan yang dilakukan pada tahap perencanaan adalah (1) menyusun RPP dengan SK : 8. Memahami berbagai bentu energi dan cara penggunannya dalam kehidupan sehari-hari. Sedangkan KD : 8.1 Mendeskripsikan energi panas dan bunyi yang terdapat dilingkungan sekitar serta sifat-sifatnya. Indikator dalam siklus II ini adalah dengan materi Energi dan Perubahannya. (2) mempersiapkan sumber dan media pembelajaran berupa video tentang energi. (3) menyiapkan lembar observasi guru dan aktivitas siswa. (4) menyiapkan soal evaluasi. Tindakan dan Observasi Pembelajaran yang dilakukan pada siklus II merupakan tindakan perbaikan dari siklus I. Tindakan difokuskan pada perbaikan kesalahan-kesalahan yang menjadi penghambat pada pembelajaran dengan menggunakan model PBI. Tindakan yang dilakukan pada siklus II ini terdiri dari dua pertemuan. Pertemuan 1 1. KegiatanAwal Pada kegiatan ini, guru menyiapkan kondisi siswa agar siap mengikuti pembelajaran. Guru melakukan apersepsi dan menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai hari ini. Kemudian guru menayangkan sebuah video pembelajaran tentang energi dan perubahannya. Hal ini bertujuan agar siswa siap untuk mengikuti pembelajaran dengan materi yang selanjutnya. 2. Kegiatan Inti Pada tahap ini pendekatan pembelajaran PBI dengan KD : 8.1 Mendeskripsikan energi panas dan bunyi yang terdapat dilingkungan sekitar serta sifat-sifatnya.hasil belajar yang dilakukan adalah (1) siswa dibagi menjadi 5 kelompok. (2) guru

31 menggali pengetahuan siswa dengan menyebutkan contoh-contoh energi. (3) siswa dalam kelompok berdiskusi tentang energi panas. (4) guru membimbing siswa dalam memecahkan suatu masalah. (5) masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusi dan kelompok yang lainnya menanggapi. 3. Kegiatan Penutup Pada kegiatan terakhir ini, guru bersama siswa menyimpulkan materi yangtelah dipelajari. Siswa diberi kesempatan untuk menanyakan hal yang belum mereka ketahui. Pertemuan 2 Pada pertemuan kedua, dilakukan kegiatan evaluasi. Dalam kegiatan ini guru membagikan soal evaluasi yang dikerjakan secara individ. Setelah siswa selesai mengerjakan soal evaluasi, kemudian guru bersama dengan siswa membahas hasil evaluasi. Guru memberikan penghargaan kepada siswa yang mendapat nilai terbaik dan memberikan motivasi kepada siswa yang nilainya masih kurang memuaskan. Observasi seperti halnya tindakan yang telah dilakukan pada siklus I, pada siklus II pengamatan tetap dilakukan terhadap siswa. Pengamatan dilakukan terhadap siswa dengan menggunakan lembar observasi guru dan lembar aktivitas siswa. Dalam observasi ini juga dilakukan gambar berupa dokumentasi foto yang digunakan sebagai laporan yang berupa gambar kegiatan guru saat mengajar dan aktivitas siswa selama pembelajaran. Refleksi Refleksi yang dilakukan setelah siklus II adalah menganalisis keefektifan pelaksanaan pembelajaran pada siklus II. Penelitian berhasil jika persentase ketuntasan belajar siswa sudah memenuhi indikator keberhasilan yaitu sebanyak 85% siswa mendapat nilai di atas KKM. 3.4 Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian untuk mengukur hasil belajar siswa adalah tes dengan instrumen butir soal

32 Tabel 2.3 Kisi-Kisi Pengukuran Instrum Siklus 1 Standar Kompetensi 7. Memahami gaya dapat mengubah gerak atau bentuk suatu benda Kompetensi Indikator Dasar 7.1 Menyimpu 1.Menjelaskan gaya yan lkan hasil g dapat menyebabkan percobaan perubahan gerak suatu bahwa gaya benda. (dorongan dan 2.Menyimpulkan hasil tarikan) dapat percobaan mengubah bahwa gaya (dorongan atau tarikan) dapat gerak suatu mengubah gerak suatu benda benda. Nomor Soal 3,4,15,16,25, 26,27,30 13,18,21,22 6,7,8,9,10,23 5,19,20,24 11,12,14, 1,17

33 Tabel 2.4 Kisi-Kisi Soal Evaluasi Siklus II Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator Nomor Soal 8. Memahami berbagai bentuk energidan cara 8.1 Mendeskripsika nenergi panas dan bunyi yang terdapat 1. Menyebutkan contoh sumber energi panas dan 4,15,16,25, 26,27,30 penggunannya dilingkungan sekitar kegunannya. 13,18,21,22 dalam kehidupan sehari-hari. serta sifat-sifatnya. 2.Mendemonstrasika n adanya perpindahan panas 6,7,8,9,10,2 3 5,19,20,24 11,12,14, 1,17 3.5. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Menurut Sumarna Surapranata (2004: 50) dalam bukunya yang berjudul Analisis, Validitas, Reliabilitas dan Interpretasi Hasil Tes Validitas adalah suatu konsep yang berkaitan dengan sejauh mana tes telah mengukur apa yang seharusnya diukur. Hal lain dikemukakan oleh Sugiyono (2010: 10) instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan data yang sama.setelah data terkumpul, maka peneliti akan menganalisis data uji validitas soal dengan bantuan program SPSS untuk kemudian dipaparkan hasilnya. Hasil uji validitas dan reliabilitas soal adapat dilihat pada tabel sebagai berikut :

34 Tabel 3.1 Uji Validitas Butir Soal Siklus I Item-Total Statistics Scale Mean if Scale Variance Corrected Item- Cronbach's Item Deleted if Item Deleted Total Alpha if Item Correlation Deleted Soal1 18.31 47.254.683.886 Soal2 18.31 47.641.625.887 Soal3 18.28 47.047.722.885 Soal4 18.31 52.480 -.067.901 Soal5 18.28 52.080 -.012.900 Soal6 18.22 47.402.693.886 Soal7 18.19 52.480 -.067.900 Soal8 18.06 48.254.695.887 Soal9 18.22 51.209.116.897 Soal10 18.25 46.839.767.884 Soal11 18.31 48.415.509.889 Soal12 18.25 48.516.508.889 Soal13 18.28 46.983.732.885 Soal14 18.28 53.564 -.215.903 Soal15 18.22 48.564.512.889 Soal16 18.31 52.351 -.050.900 Soal17 18.22 48.564.512.889 Soal18 18.28 46.789.762.884 Soal19 18.31 53.190 -.163.903 Soal20 18.28 51.047.133.897 Soal21 18.16 48.588.541.889 Soal22 18.34 48.426.504.890 Soal23 18.09 47.830.729.886 Soal24 18.22 47.402.693.886 Soal25 18.16 48.007.636.887 Soal26 18.25 46.839.767.884 Soal27 18.25 48.968.440.891 Soal28 18.28 48.273.536.889 Soal29 18.25 47.677.636.887 Soal30 18.19 47.190.747.885

35 Tabel 3.2 Uji Validitas Butir Soal Siklus I Scale Mean if Item Deleted Item-Total Statistics Scale Variance if Item Deleted Corrected Item-Total Correlation Cronbach's Alpha if Item Deleted Soal1 19.58 32.752.479.835 Soal2 19.58 33.564.334.840 Soal3 19.55 32.006.624.831 Soal4 19.61 34.309.201.845 Soal5 19.58 35.752 -.041.852 Soal6 19.48 32.883.482.836 Soal7 19.45 35.568 -.005.850 Soal8 19.36 32.989.544.834 Soal9 19.52 34.883.110.847 Soal10 19.52 32.133.611.831 Soal11 19.52 32.133.611.831 Soal12 19.24 34.002.491.838 Soal13 19.42 32.314.630.831 Soal14 19.33 32.792.627.833 Soal15 19.39 32.309.659.831 Soal16 19.52 32.320.576.832 Soal17 19.45 35.568 -.005.850 Soal18 19.36 32.989.544.834 Soal19 19.30 34.905.167.844 Soal20 19.52 32.133.611.831 Soal21 19.58 33.252.389.839 Soal22 19.52 34.445.187.845 Soal23 19.52 33.695.322.841 Soal24 19.58 35.502.001.851 Soal25 19.48 33.570.353.840 Soal26 19.42 35.502.009.850 Soal27 19.52 34.383.198.845 Soal28 19.48 32.383.577.832 Soal29 19.55 34.068.249.843 Soal30 19.48 32.695.518.834

36 Tingkat Kesukaran Butir Soal Proporsi butir soal yang tingkat kesukarannya seimbang merupakan suatu tes hasil belajar yang baik, artinya berdistribusi normal. Menurut Arikunto (2007: 207) ciri soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu sukar atau tidak terlalu mudah. Soal yang terlalu sukar akan menyebabkan siswa menjadi putus asa dan tidak bersemangat dalam mengerjakannya. Sedangankan soal yang terlalu mudah tidak dapat merangsang siswa untuk mempertinggi usaha memecahkannya. Cara mencari indeks kesukaran soal sebagai berikut: Keterangan: P = indeks kesukaran B = banyaknya siswa yang menjawab soal itu benar JS = jumlah seluruh siswa peserta tes Kriteria tingkat kesukaran soal menurut Arikunto (2009: 210): P = 0,70 1,00 adalah soal mudah P = 0,30 0,70 adalah soal sedang P = 0,00 0,30 adalah soal sukar Dari intepretasi indeks kesukaran soal menurut Arikunto (2009: 210), jika semakin kecil indeks yang dihasilkan maka semakin sukar soal, sebaliknya jika semakin besar indeks yang dihasilkan maka soal terlalu mudah. 3.6. Tehnik Analisis Data Data kuantitatif dalam penelitian tindakan kelas ini adalah hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA. Langkah yang pertama dilakukan adalah pengubahan jawaban-jawaban soal tes menjadi angka-angka yang selanjutnya diubah menjadi nilai-nilai untuk mengetahui gambaran yang jelas mengenai hasil belajar siswa.

37 Rumus menghitung nilai Kriteria ketuntasan minimal (KKM) dapat dilihat dalam tabel sebagai berikut: Tabel 3.3 Kriteria Ketuntasan Minimal Hasil Belajar SD Negeri 1 Ngadirojo KKM Kualifikasi 60 Tuntas < 60 Tidak tuntas Data kualitatif dalam penelitian ini adalah data observasi dan refleksi dari tiap-tiap siklus yang telah dilaksanakan. Data kualitatif diperoleh dari observasi guru selama proses pembelajaran IPA dengan pendekatan Problem Based Instruction. Data kualitatif ini bersifat sebagai data pendukung. Data observasi menggunakan skala Likert dengan rentang nilai antara ( 1,2,3,4 ) dalam lembar observasi pembelajaran dan lembar aktivitassiswa. Dalam skala ini angka 1 berarti sangat tidak baik, angka 2 berarti tidak baik, angka 3 berarti baik dan angka 4 berarti sangat baik. Keterangan yang dituliskan dalam kolom angka adalah dengan memberikan tanda centang ( ). Angka yang sudah diberi tanda centang kemudian dijumlahkan dan diubah menjadi nilai keterlaksanaan. Pengubahan nilai dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 3.4 Konversi Skor Keterlaksanaan Pembelajaran oleh Guru Skor Keterangan 76-100 Sangat Baik 51-75 Baik 26-50 Tidak Baik 25 Sangat Tidak Baik

38 3.7 Indikator Kinerja PTK ini dinyatakan berhasil apabila jumlah siswa yang tuntas (KKM 60) 80% dari seluruh siswa.