PEMANFAATAN LIMBAH PADAT INDUSTRI PRODUK KULIT DI KELURAHAN CIMUNCANG KECAMATAN GARUT KOTA KABUPATEN GARUT

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH KEBERADAAN PABRIK SUMPIT TERHADAP PENYERAPAN TENAGA KERJA DI KELURAHAN URUG KECAMATAN KAWALU KOTA TASIKMALAYA

PEMANFAATAN KAIN PERCA BATIK YANG MELIMPAH DAN TERABAIKAN SEBAGAI BAHAN PEMBUATAN BROS PETIK

PERKEMBANGAN INDUSTRI KERUPUK TERHADAP KONDISI SOSIAL DAN PEREKONOMIAN DI DESA CIKONENG KECAMATAN CIKONENG KABUPATEN CIAMIS

PENGARUH HOME INDUSTRY SANDAL TERHADAP PEREKONOMIAN MASYARAKAT DI KELURAHAN CIGANTANG KECAMATAN MANGKUBUMI KOTA TASIKMALAYA

DESKRIPSI TENAGA KERJA INDUSTRI KERUPUK RAFIKA DI KELURAHAN TANJUNG HARAPAN KECAMATAN KOTABUMI SELATAN KABUPATEN LAMPUNG UTARA TAHUN 2012

PROSPEK PENGEMBANGAN HOME INDUSTRY ANYAMAN BAMBU DI DESA SIRNARAJA KECAMATAN CIGALONTANG KABUPATEN TASIKMALAYA

PERILAKU MOBILITAS PENDUDUK SIRKULER DI DESA JAYASARI KECAMATAN LANGKAP LANCAR KABUPATEN PANGANDARAN

TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

Ita Ristawati¹ Siti Fadjarajani²

I. PENDAHULUAN. mata pencaharian dari masyarakat. Menurut konsep dasar geografi yakni, konsep

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

KREATIVITAS HANDMADE. Drs. Hwihanus.Ak.,MM. Fakultas Ekonomi, Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya -

PERANAN INDUSTRI BAHAN BAKU TRIPLEK (Veneer) DALAM PENYERAPAN TENAGA KERJA DI KELURAHAN SITUBATU KECAMATAN BANJAR KOTA BANJAR

FAKTOR-FAKTOR PENDUKUNG BERDIRINYA INDUSTRI KERAJINAN DARI BAHAN BAKU KAIN PERCA DI DESA SUKAMULYA

PEMANFAATAN KULIT KERANG SEBAGAI BAHAN DASAR KERAJINAN DI DESA PANANJUNG KECAMATAN PANGANDARAN KABUPATEN PANGANDARAN

illryw Elvi Zuriyani,lV.Si s':

ANALISIS GEOGRAFIS KONSENTRASI INDUSTRI KULIT DI KABUPATEN GARUT. Bagja Waluya 1) ; Citra Adhitya 2) 1)

PENGOLAHAN CENGPO KEMOCENG KELOPO UNTUK MENUNJANG PEREKONOMIAN MASYARAKAT DESA PLOSO KECAMATAN TEGALOMBO KABUPATEN PACITAN

MENINGKATKAN KESADARAN DALAM BERWIRAUSAHA MELALUI POTENSI HASIL PANEN (MIE TOMAT)

DAMPAK KEGIATAN PARIWISATA TERHADAP KONDISI EKONOMI MASYARAKAT KAMPUNG NAGA DESA NEGLASARI KECAMATAN SALAWU KABUPATEN TASIKMALAYA

PENYULUHAN DAN PELATIHAN MENGOLAH SAMPAH MENJADI PRODUK DEKORASI RUANG BAGI MASYARAKAT SIWALANKERTO SURABAYA

PEMBENTUKAN JIWA WIRAUSAHA DI DUSUN CANDRAN MELALUI PELATIHAN PEMBUATAN DAN PEMASARAN KRIPIK BONGGOL PISANG

Keywords : Condition, Social Economy, Income, Education, Needs, Casual Worker

ABSTRAK. Kata Kunci: nilai hasil belajar mata pelajaran produktif, efikasi diri, nilai Praktik Kerja Lapangan, kesiapan kerja

Nirmawan. Universitas Muslim Nusantara Al Washliyah Jl. Garu II No. 93 Medan Abstrak. Abstract

PENGELOLAAN LIMBAH INDUSTRI BATIK DALAM MENDUKUNG USAHA PENGEMBANGAN PARIWISATA DI KOTA YOGYAKARTA

Lintang Permata Sari Yuliadi, Isni Nurruhwati, dan Sri Astuty Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran

PEMANFAATAN SUNGAI CI KARO UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN DOMESTIK MASYARAKAT DI DESA KAWUNGSARI KECAMATAN CIBEUREUM KABUPATEN KUNINGAN

Nedi Sunaedi¹ Evi Rizki Jayanti²

STUDI KOMPARASI PHBS WARGA SEKOLAH DASAR DI KOTA DAN DI DESA TAHUN 2015

KAMPANYE PEMILAHAN SAMPAH RUMAH TANGGA DI KELURAHAN SARIJADI KOTA BANDUNG

BAB 1 PENDAHULUAN. Sektor industri merupakan pergerakan utama ekonomi suatu negara. Selain menjadi

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. memanfaatkan limbah dari tanaman kelapa sawit yang selanjutnya diolah menjadi

LAPORAN TUGAS AKHIR (TL- 40Z0) DESAIN

ANALISIS PERSEDIAAN BAHAN BAKU KEDELAI PADA INDUSTRI TAHU AFIFAH DI KELURAHAN NUNU KECAMATAN TATANGA KOTA PALU

Karakteristik Sosial Ekonomi Kepala Rumah Tangga Di Perumahan Permata Biru Kelurahan Sukarame Tahun 2015

HUBUNGAN KONDISI SOSIAL EKONOMI DENGAN TINGKAT KESEJAHTERAAN RUMAH TANGGA PENAMBANG PASIR DESA KENDALSARI KECAMATAN KEMALANG KABUPATEN KLATEN

ANALISIS PENDAPATAN DAN NILAI TAMBAH DODOL RUMPUT LAUT PADA INDUSTRI CITA RASA DI KELURAHAN TINGGEDE KABUPATEN SIGI

I. PENDAHULUAN. Industri merupakan serangkaian kegiatan mengolah bahan mentah atau bahan

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA FURNITURE UNIK DARI LIMBAH JERAMI

PENGEMBANGAN USAHA BATIK MELALUI MESIN PEWARNAAN BATIK DI DESA PILANG KECAMATAN MASARAN KABUPATEN SRAGEN. Universitas Sebelas Maret

SKRIPSI ANALISIS EFEKTIVITAS BANTUAN PROGRAM PENANGGULANGAN KEMISKINAN DI KOTA MEDAN OLEH FITRIA NAQIYYA

PROSES PENGOLAHAN TAHU DI CV. KEDIRI BONDOWOSO

Exploiting diversity Oil (Cococs nucifera) for activities Mayratakat Rural Home Industry by Sub Manonjaya Tasikmalaya regency Manonjaya

EKSISTENSI HOME INDUSTRY SIMPING SEBAGAI MAKANAN KHAS PURWAKARTA DI KELURAHAN CIPAISAN KECAMATAN PURWAKARTA KABUPATEN PURWAKARTA

Population And Manpower

PEMANFAATAN LIMBAH SABUT KELAPA DI DESA CIBATUIRENG KECAMATAN KARANGNUNGGAL KABUPATEN TASIKMALAYA

IBM PENGRAJIN SEPATU DAN SANDAL KULIT

LAPORAN PENELITIAN INSENTIF REGULER KOMPETITIF

OLEH : KHAIRUN NISAQ NPM

PEMANFAATAN POHON PISANG UNTUK MENINGKATKAN EKONOMI MASYARAKAT

PERAN PEMERINTAH DAERAH DALAM MENGEMBANGKAN KLASTER INDUSTRI KULIT DI KABUPATEN GARUT TUGAS AKHIR. Oleh : INDRA CAHYANA L2D

2014 EKSISTENSI INDUSTRI KERIPIK PISANG DI PROVINSI LAMPUNG

Bisnis Modal Kecil Kreasi Kain Perca

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

ABSTRAK. Kata-kata kunci: pengendalian persediaan, metode probabilistik, demand variabel dan lead time konstan

DEVIS ZENDY NPM :

DESKRIPSI INDUSTRI KERAJINAN SULAM USUS DI DESA NATAR TAHUN 2014

Kata kunci: kontribusi,industri kain jumputan, pendapatan rumah tangga

ABSTRACT. Key Words : Raw Materials, Material Requirement Planning, Lot for Lot. Universitas Kristen Maranatha

II. LINGKUP KEGIATAN PERUSAHAAN DAERAH PENELITIAN...22

ABSTRACT. Keyword : Quality, Defect Product, Statistical Quality Control, and np Control Chart. Universitas Kristen Maranatha

Alif Nuril Zainiyah, Sri Mardoyo., Marlik

Analisis Mesin Pengiris Kentang Spiral Otomatis ANALISIS MESIN PENGIRIS KENTANG SPIRAL OTOMATIS

RINGKASAN DAN SUMMARY LAPORAN PENELITIAN HIBAH BERSAING

Jurnal Geografi Media Infromasi Pengembangan Ilmu dan Profesi Kegeografian

Partisipasi Perajin Batik Dalam Pemeliharaan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Di Kawasan Kampung Batik Laweyan Surakarta

III. METODOLOGI PENELITIAN. untuk memperoleh pengetahuan secara sistematis bedasarkan bukti fisis, yang

Strategi Pengembangan Usaha Kecil Menengah Kerajinan Jaket Kulit Di Kampung Sukaregang Kabupaten Garut

Population and Manpower

Population And Manpower

Edu Geography 3 (6) (2015) Edu Geography.

Faktor-Faktor Yang Mendorong Eksistensi Angkutan Kota Line Di Kota Surabaya

Population And Manpower

PENGARUH HOME INDUSTRY PERALATAN RUMAH TANGGA TERHADAP KONDISI SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT DESA SINDANGSARI KECAMATAN CIKONENG KABUPATEN CIAMIS

KETERAMPILAN MENGAJAR GURU PENJASORKES DI SEKOLAHDASARNEGERI SE- KECAMATAN BANTARKAWUNG KABUPATEN BREBESDALAM PEMBELAJARAN PENJASORKES

EVALUASI PROGRAM PENGELOLAAN SAMPAH BERBASIS MASYARAKAT

Hubungan Industri Dengan Lingkungan Sosial Masyarakat Menetap (Studi Kasus: Tipologi Lingkungan Industri Sedang di Jalan Raya Bogor)

SKRIPSI PROSPEK PENGEMBANGAN INDUSTRI KECIL KERAJINAN BAMBU DALAM MENINGKATKAN PENDAPATAN MASYARAKAT DI KOTA BINJAI OLEH INDRIANI BR GINTING

ANALISIS NILAI TAMBAH UBI KAYU SEBAGAI BAHAN BAKU KRECEK SINGKONG DI SENTRA INDUSTRI KRECEK SINGKONG BEDOYO KECAMATAN PONJONG KABUPATEN GUNUNGKIDUL

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produktivitas Industri Kerupuk Rambak Di Kecamatan Bangsal Dan Kecamatan Mojoanyar Kabupaten Mojokerto

Lampiran 1 INSTRUMEN PENELITIAN

TINGKAT PENGETAHUAN KEBERSIHAN LINGKUNGAN SEKOLAH PADA SISWA KELAS IV DAN V SD NEGERI SAMBIROTO 2 KECAMATAN KALASAN KABUPATEN SLEMAN

UNIVERSITAS INDONESIA ANALISA PENGEMBANGAN DAN DAMPAK INDUSTRI BIOETANOL DI JAWA TIMUR DENGAN METODE INPUT OUTPUT TESIS KULSUM

Oleh: SINTA KARLINA NIM

STUDY OF PUBLIC AWARENESS IN KEEPING OF ENVIRONMENTAL HEALTH IN SUB DISTRICT OF TABIANG BANDA GADANG DISTRICT OF NANGGALO PADANG CITY

Oleh: Mayang Sari 1, Sidharta Adyatma 2, Ellyn Normelani 2

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

PROFIL INDUSTRI KERIPIK TEMPE SUKA NIKI DI DESA SOKARAJA TENGAH KECAMATAN SOKARAJA KABUPATEN BANYUMAS SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Sebagian

PERANAN HOME INDUSTRY TAHU TERHADAP PENYERAPAN TENAGA KERJA DI DESA CISADAP KECAMATAN CIAMIS KABUPATEN CIAMIS

PENDAHULUAN. Peningkatan de raj at kesehatan sang at dipengaruhi oleh faktor perilaku. Banyak masalah kesehatan yang. Umi Muzakkiroh1 ABSTRACT

Metode PAR Sebagai Indikator Peningkatan Peran Masyarakat Terhadap Pengelolaan Limbah Plastik Dusun Paten Tridadi Sleman Yogyakarta

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKSISTENSI INDUSTRI KERAJINAN KUNINGAN DI DESA BEJIJONG KECAMATAN TROWULAN KABUPATEN MOJOKERTO

KARYA ILMIAH LINGKUNGAN BISNIS BISNIS KERAJINAN KAIN PERCA

Edu Geography 3 (7) (2015) Edu Geography.

PEMANFAATAN LIMBAH JAMUR MENJADI PUPUK KOMPOS DI DESA SUKAKARSA KECAMATAN SUKARAME KABUPATEN TASIKMALAYA (Suatu Kajian Geografi Pertanian)

LAPORAN TUGAS AKHIR (EV-003)

HUBUNGAN PERAN GANDA DENGAN PENGEMBANGAN KARIER WANITA (Kelurahan Menteng, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor, Propinsi Jawa Barat)

PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM MENENTUKAN PENDIDIKAN ANAK. (Studi Deskriptif Pada Keluarga Yang Suaminya Tidak Bekerja) SKRIPSI

ABSTRAK. Kata-kata kunci: harga jual, harga pokok produk, job order costing method, full costing, variable costing. Universitas Kristen Maranatha

Transkripsi:

PEMANFAATAN LIMBAH PADAT INDUSTRI PRODUK KULIT DI KELURAHAN CIMUNCANG KECAMATAN GARUT KOTA KABUPATEN GARUT UTILIZATION OF SOLID WASTE OF LEATHER PRODUCTS INDUSTRY IN VILLAGES CIMUNCANG GARUT DISTRICT CITY DISTRICT GARUT Dr. H. Nandang Hendriawan, Drs., M.Pd. (nandanghendriawan2@yahoo.co.id) Lusi Susanti (lusisusanti1170@yahoo.com) Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Siliwangi ABSTRAK Latar belakang penelitian ini bahwa adanya daerah yang potensial menghasilkan limbah, oleh sebab itu masyarakat sekitar harus dapat mengelola dan memanfaatkan limbah tersebut menjadi produk yang bernilai ekonomis. Hal ini dikarenakan jika limbah tidak dikelola dengan baik maka akan terjadi penumpukan, sehingga akan menyebabkan degradasi lingkungan. Penelitian ini bertitik tolak dari permasalahan pokok yaitu : (1) bagaimana pemanfaatan limbah padat industri produk kulit di Kelurahan Cimuncang Kecamatan Garut Kota Kabupaten Garut? (2) apakah pemanfaatan limbah padat industri produk kulit dapat meningkatkan perekonomian masyarakat. Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pemanfaatan limbah padat industri produk kulit menjadi kerajinan sandal dan sarung tangan di Kelurahan Cimuncang Kecamatan Garut Kota Kabupaten Garut, sudah berlangsung lama (± antara 13-15 tahun). Adanya usaha industri kerajinan ini dirintis karena melimpahnya limbah yang berasal dari daerah di dalam lingkungan Kota/Kabupaten Garut, meskipun rata-rata pendidikan yang ditempuhnya hanya sampai pendidikan dasar dan pendidikan sekolah menengah pertama. Akan tetapi mereka memiliki keterampilan dan kreativitas yang tinggi, hal ini terbukti dalam proses pengolahan dan pembuatan kerajinan sandal dan sarung tangan merupakan hasil belajar sendiri (otodidak). Lalu dengan adanya usaha pemanfaatan limbah padat industri produk kulit ini dapat meningkatkan perekonomian masyarakat. Hal ini dikarenakan sebagian besar pekerja dalam usaha industri kerajinan ini merupakan penduduk asli di Kelurahan Cimuncang, yang pada awalnya pekerja tersebut tidak memiliki pekerjaan. Kata kunci: Pemanfaatan, Limbah Padat, Industri

ABSTRACT The background of this study that the potential local produce waste, therefore the surrounding community should be able to manage and utilize the waste into economically valuable products. This is because if the waste is not managed properly, there will be a buildup, which will lead to environmental degradation. This study starts from the fundamental problems, namely: (1) how the utilization of industrial solid waste leather products in Sub Cimuncang Garut Garut Kota subdistrict? (2) whether the utilization of industrial solid waste leather products can improve the community economy. It was concluded that the utilization of industrial solid waste products into craft leather slippers and gloves in the Village Cimuncang Garut Garut Kota subdistrict, longstanding (± between 13-15 years). Their handicraft industry have been initiated because of the abundance of waste from areas within the City / Regency Garut, although the average education that they took only up to primary education and secondary school education. But they have the skills and creativity, it is evident in the processing and manufacturing of handicraft slippers and gloves are the result of learning itself (self-taught). Then with the utilization of industrial solid waste leather products can improve the community economy. This is because most of the workers in the handicraft industry is an indigenous population in Sub Cimuncang, which at first the worker does not have a job. Keywords: Utilization, Solid Waste, Industrial 1. Pendahuluan 1.1 latar Belakang Sektor industri merupakan salah satu sektor atau kegiatan yang sangat menunjang kehidupan manusia, hal ini dikarenakan sektor tersebut sebagian besar menghasilkan berbagai kebutuhan hidup manusia di mulai dari makanan, minuman, pakaian, tempat tinggal, peralatan rumah tangga dan kebutuhan hidup lainnya. Di sisi lain, kontribusi sektor industri terhadap proses pembangunan nasional dari tahun ketahun menunjukkan kontribusi yang signifikan, oleh sebab itu sudah sepantasnya hal ini menjadi pusat perhatian pemerintah karena dengan berkembangnya sektor industri di suatu wilayah maka wilayah tersebut akan mengalami perkembangan baik dari segi pembangunan secara fisik bahkan kondisi sosial ekonomi. Salah satu daerah yang menjadi sentra berbagai kerajinan se-priangan timur selain Kota Tasikmalaya adalah Kabupaten Garut, oleh karena itu

dengan potensi yang dimiliki tersebut khususnya penduduk di Kabupaten Garut harus bisa mengembangkan ekonomi wilayahnya khususnya di bidang industri. Adanya industri tersebut baik perusahaan besar maupun kecil (rumahan) khususnya industri penyamakan kulit yang membuat berbagai produk di Kelurahan Cimuncang, memberikan dampak terhadap peningkatan ekonomi daerah bahkan nasional. Selain itu, industri tersebut juga memiliki potensi menghasilkan berbagai macam limbah atau sisa dari usaha atau kegiatan tersebut. Menyadari hal ini, maka masyarakat di sekitar Kelurahan Cimuncang Kecamatan Garut Kota Kabupaten Garut memanfaatkan dan mengolah limbah yang dihasilkan dari industri produk kulit menjadi suatu produk yang bernilai ekonomis seperti dibuat sarung tangan dan sandal. Sehingga dengan memanfaatkan limbah padat hasil industri produk kulit pendapatan masyarakat di sekitar Kelurahan Cimuncang meningkat karena sebagian dari penduduknya bekerja di sektor industri tersebut baik dalam industri produk sarung tangan maupun industri produk sandal. Maka secara tidak di sadari dengan adanya industri produk kulit yang menghasilkan limbah khususnya limbah padat yang berupa kain perca dan serbitan-serbitan, tanpa disertai dengan adanya kesadaran dari masyarakat setempat industri tersebut akan menimbulkan suatu masalah yang besar. Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, penulis tertarik untuk memeliti topik permasalahan dengan judul Pemanfaatan Limbah Padat Industri Produk Kulit di Kelurahan Cimuncang Kecamatan Garut Kota Kabupaten Garut. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah dalam penulisan ini adalah sebagai berikut: 1. Bagaimanakah pemanfaatan limbah padat industri produk kulit di Kelurahan Cimuncang Kecamatan Garut Kota Kabupaten Garut?

2. Apakah pemanfaatan limbah padat industri produk kulit dapat meningkatkan perekonomian masyarakat di Kelurahan Cimuncang Kecamatan Garut Kota Kabupaten Garut? 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin di capai pada kegiatan penelitian ini yaitu untuk mengetahui pemanfaatan limbah padat industri produk kulit di Kelurahan Cimuncang Kecamatan Garut Kota Kabupaten Garut dan untuk mengetahui pemanfaatan limbah padat industri produk kulit dapat meningkatkan perekonomian masyarakat di Kelurahan Cimuncang Kecamatan Garut Kota Kabupaten Garut. 2. METODE PENELITIAN Pada penulisan ini penulis menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan Kuantitatif. Penggunaan metode deskriptif karena disesuaikan dengan tujuan yang ingin dicapai yaitu untuk mengetahui pemanfaatan limbah padat industri produk kulit dan peningkatan perekonomian masyarakat di Kelurahan Cimuncang Kecamatan Garut Kota Kabupaten Garut. 3. PEMBAHASAN 1) Deskripsi Kelurahan Cimuncang Secara administrasi Kelurahan Cimuncang merupakan salah satu kelurahan dari 11 (sebelas) kelurahan yang berada di wilayah kecamatan Garut Kota Kabupaten Garut Provinsi Jawa Barat. Di Kelurahan Cimuncang terdapat 16 rukun warga dan 55 rukun tetangga dengan luas wilayah 410,51 ha/m 2. Kelurahan Cimuncang Kecamatan Garut Kota Kabupaten Garut memiliki bentang alam (landscape) yang terdiri dari dataran rendah, berbukit-bukit, dataran tinggi, pegunungan hingga lereng gunung. Sedangkan jika ditinjau lebih dalam kondisi topografi khususnya daerah penelitian yaitu di dominasi dataran tinggi, akan tetapi jika dilihat jarak dari

pusat kota, pusat-pusat pemerintahan masih dapat dijangkau dengan akses yang baik. 2) Pemanfaatan Limbah Padat Industri Produk Kulit di Kelurahan Cimuncang Limbah yang dihasilkan dari setiap kegiatan industri khususnya di bidang industri produk kulit, limbah tersebut merupakan limbah yang dapat di daur ulang. hal ini ditunjukan bahwa limbah hasil industri produk kulit bisa di manfaatkan menjadi sebuah produk yang bernilai ekonomi. Salah satu daerah yang potensial menghasilkan limbah dari hasil produk kulit di Kabupaten Garut yaitu Sukaregang. Melihat kondisi tersebut, mayoritas penduduk yang berada di Kelurahan Cimuncang sadar bahwa yang namanya limbah itu tidak hanya sekedar limbah atau sampah yang hanya bisa dibiarkan begitu saja. Sehingga dengan timbulnya kesadaran tersebut, limbah hasil industri produk kulit dimanfaatkan dan diolah menjadi produk yang bernilai ekonomi. Produk yang telah dibuat oleh mayoritas penduduk di Kelurahan Cimuncang yaitu sandal dan sarung tangan. Adapun Proses Pengolahan Limbah Padat menjadi Kerajinan Sandal dan Sarung Tangan a. Proses Pemilahan (istilah setempat: lapangan) Langkah awal dalam pengolahan ataupun pembuatan sandal dan sarung tangan yaitu proses pemilahan, atau yang sering disebut dengan proses lapangan oleh pemilik dan pekerja dalam usaha tersebut. Hal tersebut dilakukan agar limbah untuk proses pembuatan kerajinan sandal dan sarung tangan, tingkat kesukaran yang terjadi tidak terlalu besar. b. Pembuatan Pola Setelah limbah melalui proses di lapangan, lalu proses selanjutnya pembuatan pola. Secara sepintas, kita dapat mengetahui bahwa dalam proses pembuatan pola kerajinan sandal dan sarung tangan, pola pada kerajinan sandal memiliki tingkat kesukaran yang lebih tinggi dibanding kerajinan sarung tangan, karena pola pada kerajinan sandal lebih bervariatif.

c. Pemotongan Pola Tahapan selanjutnya yaitu proses pemotongan sesuai dengan pola yang telah dibuat. Dalam hal ini dibutuhkan tingkat ketelitian yang tinggi, karena jika terjadi kesalahan akan mempengaruhi terhadap bentukannya. Proses pemotongan pada kerajinan sandal dan sarung tangan menggunakan teknologi/peralatan yang berbeda. Alat yang digunakan untuk memotong pola sarung tangan menggunakan gunting, sementara pada kerajinan sandal menggunakan pisau. d. Penjahitan Langkah yang ke empat yaitu menjahit pola yang telah selesai dipotong, sehingga dapat terlihat dengan jelas bentuk dari pola atau model yang telah dibuat. Banyaknya minat pembeli terhadap sebuah produk, selain dari melihat model, yang menjadi fokus perhatian para pembeli adalah tingkat kerapihan dari proses penjahitan. Penggunaan alat pada proses penjahitan sandal dan kerajinan sarung tangan menggunakan mesin jahit dengan jenis yang sama. Selain itu, terdapat mesin lain yang digunakan seperti mesin sisit yang fungsinya untuk penipisan atau melenturkan, sehingga dapat memudahkan dalam proses pembuatan kerajinan sandal ataupun sarung tangan. e. Pengemasan Poduk (Finishing) Langkah terakhir dalam pembuatan produk sandal adalah pengemasan produk (finishing). Produk kerajinan sandal maupun sarung tangan yang telah selesai melalui beberapa proses sampai tahap proses penjahitan, kemudian tahapan selanjutnya adalah produk kedua kerajinan tersebut dikemas dengan rapih dan menarik. Hal ini dikarenakan kemasan pada produk pun akan mempengaruhi minat sebagian pembeli. Setelah selesai proses pengemasan, lalu produk kerajinan sandal dan sarung tangan siap untuk dipasarkan ke daerah-derah di sekitar Kabupaten Garut sampai ke luar Kota/Kabupaten Garut seperti Jakarta, Surabaya dan Bogor.

3) Peningkatan Perekonomian Masyarakat melalui Usaha Pemanfaatan Limbah Padat Industri Produk Kulit di Kelurahan Cimuncang Keberadaan usaha pemanfaatan limbah padat industri produk kulit di Kelurahan Cimuncang yang sampai sekarang masih beroperasi dengan baik, memberikan pengaruh yang besar terhadap perekonomian masyarakat Kelurahan Cimuncang, khususnya bagi responden yang bergelut di dalam usaha pemanfaatan limbah padat industri produk kulit. Hal ini terbukti bahwa dengan adanya kegiatan industri kerajinan tersebut, responden yang awalnya sama sekali tidak memiliki penghasilan menjadi berpenghasilan, bahkan terdapat responden pekerja yang memiliki penghasilan antara Rp.400.000 Rp. 500.000/minggu. Selain itu, untuk bekerja dalam usaha industri kerajinan ini tidak memerlukan ijazah, hal ini sejalan dengan jawaban dari responden sebanyak tiga orang (7,3%) yang disajikan pada tabel 4.21. keberadaan usaha industri kerajinan ini banyak memberikan dampak positif, meskipun gaji yang di dapat tidak terlalu besar, namun mereka masih bisa mencukupi perekonomian keluarga masing-masing responden. Tingkat perekonomian masyarakat Kelurahan Cimuncang Kecamatan Garut Kota meningkat, khususnya yang bergelut dalam bidang usaha pemanfaatan limbah padat industri produk kulit. Di sisi lain daerah Sukaregang sebagai penghasil limbah atau pasokan bahan baku (raw materials), maka akan memberikan pemasukan dari hasil limbah tersebut. Karena limbah yang nantinya akan dimanfaatkan dan diolah menjadi produk

kerajinan tidak diberikan secara Cuma-Cuma, tetapi dibeli dan dipatok dengan harga yang sesuai. Dengan adanya limbah hasil dari industri produk kulit, selain dengan memberikan peluang terhadap terbukanya kesempatan kerja atau usaha khususnya pada masyarakat sekitar, daerah Sukaregang akan mendapatkan lebih keuntungan. Hal ini dikarenakan limbah tersebut diperjual belikan kepada masyarakat, sehingga penghasilannya pun akan berlipat. Karena penghasilan yang pertama dari industrinya, dan penghasilan yang kedua dari hasil penjualan limbah tersebut yang berupa kain perca atau serpijanserpihan. 4. SIMPULAN DAN SARAN 4.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian yang penulis analisis pada bab IV tentang pemanfaatan limbah padat industri produk kulit di Kelurahan Cimuncang Kecamatan Garut Kota Kabupaten Garut dapat di simpulkan sebagai berikut. 1. Pada umumnya masyarakat menganggap bahwa yang namanya limbah (sampah) sudah tidak memiliki manfaat. Akan tetapi, limbah dari hasil industri produk kulit yang berupa kain perca atau serpihan-serpihan yang berasal dari daerah Sukaregang, merupakan limbah yang dapat dimanfaatkan kembali. Limbah tersebut bermanfaat bagi penghasil dan masyarakat sekitar sebagai peluang dalam merintis usaha untuk dapat dimanfaatkan menjadi produk kerajinan yang memiliki nilai jual. Hal tersebut sudah terbukti dengan adanya usaha industri kerajinan oleh sebagian penduduk Kelurahan Cimuncang, dengan memanfaatkan limbah

menjadi produk kerajinan sandal dan sarung tangan yang sudah berlansung ± 15 tahun. 2. Keberadaan usaha pemanfaatan limbah padat industri produk kulit di Kelurahan Cimuncang Kecamatan Garut Kota Kabupaten Garut menjadi produk kerajinan sandal dan sarung tangan, dapat memberikan banyak dampak positif terhadap sebagian penduduk daerah tersebut. Hal ini terbukti bahwa dengan adanya usaha industri kerajinan tersebut perekonomian masyarakat meningkat, dikarenakan dengan adanya industri kerajinan dapat menyediakan lapangan pekerjaan baru. Karena mayoritas pekerja dalam usaha tersebut merupakan penduduk asli Kelurahan Cimuncang, sehingga mereka yang awalnya tidak memiliki penghasilan menjadi berpenghasilan. 4.2 Saran Berdasarkan simpulan penelitian diatas, dapat di kemukakan saransaran sebagai berikut. 1. Potensi keberadaan limbah hasil dari industri produk kulit yang telah dimanfaatkan dan diolah menjadi produk kerajinan sandal dan sarung tangan, sebaiknya dapat terus berlangsung dengan baik. Sehingga dapat mencegah timbulnya kerusakan lingkungan akibat dari penumpukan limbah tersebut. 2. Mengingat adanya peningkatan terhadap perekonomian masyarakat, khususnya pemilik maupun pekerja yang bergelut dalam usaha pemanfaatan limbah padat industri produk kulit agar dapat meningkatkan minat masyarakat yang lain yang masih belum memiliki pekerjaan. 3. Kepada peneliti selanjutnya, diharapkan dapat memberikan arahan dan bimbingan bagi pemilik ataupun pekerja dalam usaha pemanfaatan limbah padat industri produk kulit di Kelurahan Cimuncang, sehingga dapat mengembangkan usaha ekonomi kreatif. 4. Agar usaha pemanfaatan limbah dapat berlangsung secara kontinu maka peran pemerintah sangat diperlukan, terutama dalam hal permodalan pemasaran.

DAFTAR PUSTAKA Abdurachmat, Idris. (1983). Geografi Industri. Bandung: IKIP. Arikunto, Suharsimi. (2013). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Ginting, Perdana. (2009). Perkembangan Industri Indonesia. Bandung: Yrama Widya. Nasution, S. (2012). Metode Research (Penelitian Ilmiah). Jakarta: Bumi Aksara. Sumaatmadja, Nursid. (1998). Studi Geografi Suatu Pendekatan dan Analisa Keruangan. Bandung: Alumni.