EKSISTENSI HOME INDUSTRY SIMPING SEBAGAI MAKANAN KHAS PURWAKARTA DI KELURAHAN CIPAISAN KECAMATAN PURWAKARTA KABUPATEN PURWAKARTA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "EKSISTENSI HOME INDUSTRY SIMPING SEBAGAI MAKANAN KHAS PURWAKARTA DI KELURAHAN CIPAISAN KECAMATAN PURWAKARTA KABUPATEN PURWAKARTA"

Transkripsi

1 EKSISTENSI HOME INDUSTRY SIMPING SEBAGAI MAKANAN KHAS PURWAKARTA DI KELURAHAN CIPAISAN KECAMATAN PURWAKARTA KABUPATEN PURWAKARTA Drs.H.Nandang Hendriawan, M.Pd. 1) Nia Kurniati Anasari 2) Program Studi Pendidikan Geografi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Siliwangi Tasikmalaya ABSTRACK Nia Kurniati Anasari, The Existence Simping Home Industry As Typical food of Purwakarta in Cipaisan Village Subdistrict of Purwakarta Purwakarta Regency. Geography Education Department Faculty of Educational Sciences and Teacher Training University Tasikmalaya. This research aims to know the Existence Simping Home Industry As Typical food of Purwakarta in Cipaisan village subdistrict of Purwakarta Purwakarta regency. The Existence Simping Home Industry still survives as the typical food of Purwakarta because of some factors such as availability of raw materials, financial capital, tradition and innovation of the taste, but there are some inhibiting factors such as the lack of employee, simple technology and marketing. Based on that issue the concerus of the research are on: (1) How the existence of the Simping Home Industry as the typical food of Purwakarta in Cipaisan village subdistrict of Purwakarta Purwakarta Regency, also (2) What kinds of factors that infkience the existence of Simping Home Industry as typical food of Purwakarta Cipaisan Village subdistrict of Purwakarta Purwakarta regency. The method used in this research is descriptive quantitative method. Techniques of collecting the data are literature study, observation, interviews, questiones, and documentation. The instrument used was the observation, interviews, and questionnaires. The population this study is 30 entrepreneurs of simping Home Industry and 76 employees. Sampling is by using simple random sampling with the percentage of 50% this, there are 16 respondents for the entrepreneurs of simping and 38 respondents for employees. Technique of analyzing the data in this study uses a simple quantitative analysis it is a percentage (%). The results showed that: (1) the existence of simping home industry as typical food of Purwakarta is the availability of raw materials in where all the respondents state that there is no difficulty in obtaining raw materials. Beside that the financial capital provided by the government, and the tradition of the work which is inherited to the young generations makes this simping industry still survives and also the variety of simping taste. (2) the factors which influence home industry as typical food of Purwakarta are because of the lack of the employees with 78.95% employees in simping home industry come from the outside of Purwakarta, to get the local worker usually the entrepreneurs have the difficulty, and then the simple technology and marketing. for marketing the entrepreneurs prefer selling the products in Purwakarta only, this is because of the high cost of transportation. Keywords: The Existence of Simping Home Industry, typical food 1 Nandang Hendriawan dan Nia Kurniati Anasari, Eksistensi Home Industry

2 ABSTRAK Penelitian ini berlatar belakang dari ingin mengetahui Eksistensi Home Industry Simping Sebagai Makanan Khas Purwakarta di Kelurahan Cipaisan Kecamatan Purwakarta Kabupaten Purwakarta. Keberadaan Home Industry Simping masih tetap bertahan sebagai makanan khas Purwakarta karena adanya faktor seperti ketersediaan bahan baku, modal, tradisi dan inovasi rasa. Tetapi selain itu juga ada faktor penghambat seperti kurangnya tenaga kerja, teknologi yang masih sederhana dan pemasaran. Berdasarkan hal tersebut yang menjadi pokok permasalahan, yaitu: (1) Bagaimanakah Eksistensi Home Industry Simping Sebagai Makanan Khas Purwakarta di Kelurahan Cipaisan Kecamatan Purwakarta Kabupaten Purwakarta, serta (2) Faktor faktor apa sajakah yang mempengaruhi dalam Eksistensi Home Industry Simping Sebagai Makanan Khas Purwakarta di Kelurahan Cipaisan Kecamatan Purwakarta Kabupaten Purwakarta. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu teknik studi pustaka, observasi, wawancara, kuesioner, dan studi dokumentasi. Instrumen yang digunakan adalah pedoman observasi, wawancara, serta kuesioner. Populasi pada penelitian ini adalah pengusaha Home Industry simping yakni 30 pengusaha dan populasi tenaga kerja yakni 76 tenaga kerja. Pengambilan sampel yaitu dengan menggunakan simple random sampling dengan persentase 50% sehingga berjumlah 16 responden untuk pengusaha simping dan 38 responden untuk tenaga kerja. Teknik pengolahan data pada penelitian ini menggunakan metode analisis kuantitatif sederhana yakni persentase (%). Hasil penelitian menunjukan bahwa: (1) eksistensi home industry simping sebagai makanan khas Purwakarta adalah ketersediaan bahan baku dimana seluruh responden menyatakan bahwa tidak ada kesulitan dalam mendapatkan bahan baku. selain itu adanya modal yang diberikan pemerintah, adanya tradisi yakni usaha yang dilakukan secara turun temurun sehingga usaha simping ini masih tetap bertahan dan selanjutnya adanya varian rasa simping. (2) faktor yang mempengaruhi home industry sebagai makanan khas Purwakarta karena kurangnya tenaga kerja, sebanyak 78,95% tenaga kerja di home industry simping ini berasal dari luar daerah Purwakarta, untuk mendapatkan tenaga kerja local biasanya pengusaha mengalami kesulitan, selanjutnya teknologi yang masih sederhana dan pemasaran, untuk pemasaran sebagian besar pengusaha simping lebih memilih menjual hasil produksinya di daerah Purwakarta saja, hal ini dikarenakan mahal nya biaya transportasi. Kata Kunci: Eksistensi Home Industry Simping, makanan khas A. Latar Belakang Masalah Industri merupakan kegiatan ekonomi manusia yang memiliki posisi strategis dan penghasilan sebagai sumber penghasilan masyarakat dalam usaha memenuhi kebutuhan hidup manusia dari mulai makanan, minuman, pakaian, perlengkapan kebutuhan rumah tangga dan kebutuhan lainnya. Pada umumnya pola pertumbuhan industri dilihat dari peranan sektor industri terhadap pembangunan secara nasional, meskipun pola ini juga dapat ditinjau dari kenyataan praktis di lapangan, peningkatan sektor industri dapat pula terlihat saat peralihan industri kecil pada 2 Nandang Hendriawan dan Nia Kurniati Anasari, Eksistensi Home Industry

3 industri menengah dan industri besar sebagai fenomena perkembangan secara keseluruhan. (Ginting, 2009 : 12). Perkembangan industri merupakan proses peningkatan atau penurunan kegiatan industri baik kualitas maupun kuantitas. Potensi perkembangan harus diintegrasikan sebagai upaya mensejahterakan masyarakat dan daerah yang bersangkuatan. Jenis industri berbeda-beda untuk tiap daerah atau negara, tergantung kepada ketersediaan sumber daya, tingkat teknologi serta perkembangan daerah atau negara tersebut. Pada mulanya industri masih berupa industri rumah tangga (Home Industry) yang dikerjakan secara sederhana dengan mempergunakan tangan. Bahan mentah biasanya tersedia di tempat itu dan hasilnya sebagian besar untuk memenuhi kebutuhan setempat atau pasaran lokal. Adanya keinginan untuk maju dan bekal keterampilan dan serta kemampuan pengorganisasian membuat kegiatan home industry terus berkembang. Kelurahan Cipaisan merupakan salah satu daerah home industry simping di Kecamatan Purwakarta Kabupaten Purwakarta. Home Industry makanan khas oleholeh simping ini merupakan home industry yang dilakukan secara turun temurun. Simping yang berasal dari kata Sumping yang berarti datang atau selamat datang merupakan makanan ringan yang biasanya di sajikan ketika kegiatan keagamaan sejak tahun Seiring berjalannya waktu masyarakat menjadikan makanan ringan Simping sebagai makanan khas oleh-oleh Purwakarta. Simping merupakan makanan ringan berbentuk bulat tipis seperti lembaran. Pada umumnya simping ini berwarna putih. Simping terbuat dari tepung terigu, tepung tapioka yang diberi bumbu seperti bawang, kencur dan santan. Awal mula dalam pembuatan simping hanya ada satu varian rasa simping yaitu rasa kencur namun, Seiring perkembangannya makanan ringan simping kini tersedia berbagai varian rasa seperti rasa keju, rasa pisang, rasa cabe, rasa susu, rasa durian dan lain-lain. Namun apabila dilihat dari perkembangan Home Industry simping tersebut, ada beberapa Home Industry Simping yang sudah tidak berproduksi lagi. Perkembangan home industry simping ini mengalami penurunan, sekitar 10% dari Home Industry simping tersebut sudah tidak berproduksi lagi. Hal tersebut dipengaruhi oleh mahalnya bahan baku, kurangnya tenaga kerja, meskipun ada 3 Nandang Hendriawan dan Nia Kurniati Anasari, Eksistensi Home Industry

4 peningkatan pada daerah pemasaran tetapi masih belum bisa menjangkau secara merata ke daerah lain, ini dikarenakan pengusaha home industry simping hanya menjual simping di daerah Purwakarta sebagai makanan oleh-oleh khas Purwakarta. Selain itu perkembangan teknologi yang masih sederhana juga menjadi kendala yang harus di hadapi. Walaupun banyak kendala dalam perkembangan Home Industry simping ini, tetapi keberadaannya masih tetap bertahan meskipun harus bersaing dengan industri-industri makanan ringan lain yang lebih besar. B. Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah : 1) Untuk mengetahui Eksistensi Home Industry Simping Sebagai Makanan Khas Purwakarta di Kelurahan Cipaisan Kecamatan Purwakarta Kabupaten Purwakarta. 2) Untuk mengetahui Faktor faktor apa sajakah yang mempengaruhi dalam Eksistensi Home Industry Simping Sebagai Makanan Khas Purwakarta di Kelurahan Cipaisan Kecamatan Purwakarta Kabupaten Purwakarta. C. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif, Metode deskriptif adalah metode penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan/melukiskan keadaan pada masa sekarang tentang suatu gejala yang ada pada saat ini. Metode analisa kuantitatif yang mengolah dan meninterpretasikan data yang berbentuk angka dan dengan perhitungan yang bersifat matematik, dikenal juga sebagai metode analisa statistik (Sumaatmajda, 1981:115). D. Variabel Penelitian Variabel didefinisikan sebagai konsep yang mempunyai variasi nilai misalnya variabel model kerja, keuntungan, biaya promosi, volume penjualan, tingkat pendidikan manajer dan sebagainya). Variabel juga diartikan sebagai pengelompokan yang logis dari dua atribut atau lebih. (Nurul Zuriah, 2006:144). Adapun variabel dalam penelitian ini yaitu: 4 Nandang Hendriawan dan Nia Kurniati Anasari, Eksistensi Home Industry

5 1. Eksistensi Home Industry Simping Sebagai Makanan Khas Purwakarta di Kelurahan Cipaisan Kecamatan Purwakarta Kabupaten Purwakarta adalah eksistensi atau faktor keberadaan tersebut di pengaruhi karena adanya sejarah yang membuat keberadaannya tersebut masih bertahan, adapun faktor lain yang membuat simping ini tetap eksis adalah sebagai berikut: a. Ketersediaan bahan baku b. Modal c. Tradisi d. Variasi rasa simping. 2. Faktor-faktor yang mempengaruhi Eksistensi Home Industry Simping di Kelurahan Cipaisan Kecamatan Purwakarta Kabupaten Purwakarta diantaranya adalah: a. Kurangnya Tenaga Kerja b. Teknologi yang masih sederhana c. Pemasaran E. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara, kuisioner, studi dokumentasi dan studi kepustakaan. F. Instrumen Penelitian Menurut Suyanto dan Karnaji (2006:59) Instrumen penelitian adalah perangkat untuk menggali data primer dari responden sebagai sumber data terpenting dalam sebuah penelitian survei. Dalam penelitian ini, instrumen yang digunakan adalah pedoman observasi digunakan untuk mengumpulkan mengumpulkan data dengan cara peninjauan secara langsung ke lapangan atau daerah yang menjadi objek penelitian. Pedoman wawancara dan kuisioner digunakan untuk mengumpulkan data melalui wawancara langsung dengan responden dalam penelitian ini yang menjadi responden adalah Pengusaha dan Tenaga Kerja di Home Industry Simping di Kelurahan Cipaisan Kecamatan Purwakarta Kabupaten Purwakarta. 5 Nandang Hendriawan dan Nia Kurniati Anasari, Eksistensi Home Industry

6 G. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi adalah semua kasus, individu dan gejala yang ada di daerah penelitian. Keseluruhan gejala, individu, kasus dan masalah yang di teliti yang ada di daerah penelitian, menjadi objek penelitian geografi (Sumaatmadja, 1981:112). Adapun yang menjadi populasi pada penelitian ini yang pertama adalah pemilik Home Industry Simping di Kelurahan Cipaisan dan yang kedua adalah masyarakat yang bekerja di Home Industry Simping di Kelurahan Cipaisan Kecamatan Purwakarta Kabupaten Purwakarta adalah 30 untuk pengusaha di home industry simping dan 76 tenaga kerja di home industry simping di Kelurahan Cipaisan. 2. Sampel Sampel adalah bagian dari populasi (culpikan,contoh) yang mewakili populasi yang bersangkutan. Kriteria mewakili ini diambil dari keseluruhan sifat-sifat atau generalisasi yang ada pada populasi, yang harus dimiliki oleh sampel. (Sumaatmadja,1981:112). Pengambilan sampel yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah Probability sampling. Teknik yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan Simple Random Sampling. Menurut Bintarto dan Surastopo (1979:43) Simple Random Sampling adalah sebuah sampel yang terdiri dari unsur yang terdapat dalam populasi tersebut memiliki probabilitas yang sama untuk terpilih. Maka untuk sampel nya bisa dilihat dari tabel berikut: Tabel 1.1 Sampel Penelitian No. Jenis Responden Populasi Sampel Jumlah 1. Pemilik Home Industry 31 50% Tenaga Kerja 76 50% 38 Jumlah 54 H. Deskripsi Hasil Penelitian Simping merupakan salah satu makanan khas dari daerah Purwakarta. Di Kelurahan Cipaisan terdapat Home Industry yang memproduksi simping. keberadaan simping masih tetap bertahan sebagai makanan khas hal tersebut tidak 6 Nandang Hendriawan dan Nia Kurniati Anasari, Eksistensi Home Industry

7 terlepas karena adanya sejarah atau silsilah simping tersebut sehingga simping menjadi ciri khas bahkan menjadi ikon sebagai makanan khas di Kabupaten Purwakarta. Sejarah atau silsilah simping tersebut yaitu tepat nya I muharam tahun 1919 ketika akan diadakannya hari besar agama islam di masjid agung purwakarta, masyarakat Cipaisan dan 6 orang keluarga atau turunan dari H.RD Muhamad Yoesoep Bin H.RD Jaya Negara atau yang dikenal dengan H.RD Baing berembuk dan bermusyawarah untuk membicarakan makanan apa yang akan disajikan ketika hari besar agama islam. Maka tercetuslah Simping sebagai sajian nya pada saat itu, nama Simping berasal dari kata Sumping dalam bahasa sunda yang artinya Selamat Datang. 1. Eksistensi Home Industry Simping Sebagai Makanan Khas Purwakarta di Kelurahan Cipaisan Kacamatan Purwakarta Kabupaten Purwakarta. a. Ketersediaan Bahan Baku Bahan mentah untuk industri jelas merupakan yang terpenting diantara sumber daya. Bahan mentah bisa berasal dari sektor primer seperti, hasil-hasil pertanian, peternakan, perikanan, kehutanan dan pertambangan. Bisa juga berupa produk indutri-industri lain (indutri primer). Bahan baku merupakan bagian terpenting dalam produksi home industry simping, salah satu faktor keberadaan industri masih tetap ada adalah salah satunya ketersediaan bahan baku yang mudah di dapat sehingga bisa melancarkan dalam suatu produksi. Ketersediaan bahan baku yang digunakan dalam produksi simping ini tidak lah sulit dalam mendapatkannya, akses dalam mendapatkan bahan baku juga terbilang mudah didapatkan, para pengusaha biasanya mendapatkan bahan baku diperoleh dari pasar atau kios terdekat. Dalam pembelian bahan baku seperti tepung tapioka, tepung terigu, kelapa, garam daun bawang, dan bahan penyedap lainnya sangatlah mudah didapatkan sehingga bisa mempengaruhi hasil produksi simping. Untuk membeli bahan baku biasanya pengusaha simping 20 kg untuk tepung tapioka dan 1 1 setengah kg untuk tepung terigu, dan setengah kilogram untuk bahan penyedap lain, dari bahan baku tersebut biasanya bisa menghasilkan 100 sampai 150 bungkus simping dimana dalam satu bungkus terdapat 80 isi simping. Dalam harga satu bungkus tersebut 7 Nandang Hendriawan dan Nia Kurniati Anasari, Eksistensi Home Industry

8 beragam ada yang menjual Rp.6000 satu bungkusnya dan ada pula Rp.7000 per bungkusnya. b. Modal Menurut Abdurachmat (1983:23) Modal diperlukan untuk usaha industri, beberapa macam industri kadang-kadang memerlukan modal yang sangat besar, sehingga hanya perusahaan-perusahaan besar saja yang dapat memberikan atau menyediakan modalnya. Modal berupa uang atau barang adalah hal penting dalam memperlancar kegiatan usaha. Banyak nya modal sangat berpengaruh terhadap pesatnya perkembangan usaha, begitupun sebaliknya modal yang sedikit akan menghambat perkembangan usaha. Untuk modal awal yang digunakan dalam mengelola home industry simping pengusaha lebih memilih meminjam modal ke keluarga atau saudara hal ini dikarenakan apabila meminjam ke keluarga atau saudara lebih dinamis artinya untuk pembayarannya kembali tidak menggunakan bunga dan bisa dibayar kapan saja, hal tersebut berlangsung sampai sekarang. Tetapi ketika diadakan nya Koperasi Simpan pinjam yang di adakan oleh pemerintah setempat Khusus nya yang diadakan oleh Kementrian Koperasi Purwakarta mengenai simpan pinjam modal, sebagian besar pengusaha simping apabila kekurangan modal dapat meminjam kepada koperasi, tetapi tidak sedikit pula pengusaha simping yang masih meminjam modal kepada keluarga atau saudara. nama Koperasi yang dikelola untuk pinjaman modal pengusaha simping yaitu Koperasi Kahuripan,di kelola oleh ketuanya Ibu Lilis yang juga mempunyai home industry simping rizki. c. Tradisi Setiap daerah tentu mempunyai ciri khas yang berbeda-beda baik itu dalam segi budaya, adat istiadat, keadaan tempat makanan, minuman dan lainlain. Di daerah Purwakarta sendiri mempunyai ciri khas terutama dalam bidang makanan, seperti yang diketahui terdapat beberapa makanan khas daerah purwakarta sendiri yaitu seperti colenak, sate maranggi, gula cikeris dan simping. Makanan ringan simping merupakan makanan yang sudah ada sekitar tahun 1919 yang di perkenalkan oleh keluarga atau keturunan H.RD.Muhamad 8 Nandang Hendriawan dan Nia Kurniati Anasari, Eksistensi Home Industry

9 Yoesoep bin H.RD. Jaya Negara atau yang dikenal dengan sebutan RD.Baing. hingga saat ini simping dikenal sebagai makanan khas dari daerah Purwakarta. Home Industry simping merupakan suatu usaha yang dilakukan oleh para pengusaha nya secara turun temurun. Adapun pengusaha yang meneruskan usahanya sampai beberapa generasi adapun alasan mengapa para pengusaha melanjutkan usahanya adalah sebagai berikut: 1). Karena meneruskan usaha orang tua atau warisan usaha sudah turun temurun,2). Untuk menambah penghasilan, disamping karena untuk meneruskan usaha orang tua, menjadi pengusaha simping sangat menguntungkan apabila dilihat dari perkembangan makanan khas Simping ini dari tahun ketahun perkembangan nya sangat meningkat, 3). Untuk menjaga tradisi, karena makanan simping ini merupakan makanan khas dari Daerah Purwakarta. Agar makanan khas ini tetap menjadi ciri khas dari daerah Purwakarta. Keterampilan responden dalam pembuatan simping ini kebanyakan didapat dari keterampilan dan pengetahuan dari orang tua secara turun temurun, ada juga yang mendapat pengetahuan tambahan dari berbagai pelatihan dan penyuluhan berbagai kegiatan. d. Varian Rasa Simping Menurut Singgih, Murdinah dan Yusro (1986:1) biasanya usaha kecil mempunyai strategi tersendiri, yaitu dengan dengan membuat produk yang khusus unik dan spesial agar tidak bersaing dengan usaha besar. Jika membuat produk yang sama dengan usaha besar tentu akan kalah bersaing. Faktor lain yang mempengaruhi Eksistensi Home Industry simping sebagai makanan khas purwakarta, adalah kreativitas para pengusaha yang memvariasikan makanan khas simping ini menjadi beberapa varian rasa. Tentu dalam mempertahankan suatu usaha industri harus ada inovasi-inovasi yang membuat konsumen merasa tertarik hali ini dilakukan oleh pengusaha simping agar makanan khas daerah purwakarta ini tetap bertahan tanpa menghilangkan ciri khas simping itu sendiri. Dahulu konsumen mengenal simping dengan rasa kencur saja memang rasa kencur adalah rasa pertama kali simping di buat sejak tahun 1919, tetapi karena kreatifitas pengusaha simping dalam mengembangkan usaha simping maka dibuatlah berbagai varian rasa simping, agar konsumen tidak merasa 9 Nandang Hendriawan dan Nia Kurniati Anasari, Eksistensi Home Industry

10 bosan dengan hanya satu rasa saja, hal tersebut juga dilakukan untuk meningkatkan hasil penjualan, artinya denga varian rasa simping tersebut konsumen lebih tertarik dan dapat memilih rasa yang diinginkan. Untuk varian rasa simping pengusaha membuat rasa simping ada yang memvariasikan 8 sampai 11 rasa simping diantaranya ada rasa kencur, susu, strawberi, nangka, pisang, pandan, bawang, cabe, keju, durian dan coklat. Untuk rasa terbaru yaitu rasa coklat yang baru-baru ini diinovasikan tetapi tidak hanya itu pengusaha simping juga akan menambahkan rasa lain seperti rasa mangga dan rasa cikur. 2. Faktor Yang Mempengaruhi Home Industry Simping Sebagai Makanan Khas Purwakarta di Kelurahan Cipaisan Kecamatan Purwakarta Kabupaten Purwakarta Faktor yang mempengaruhi nya disini adalah faktor yang menghambat dalam Eksistensi home industry simping di Kelurahan Cipaisan diantaranya adalah sebagai berikut: a. Kurangnya Tenaga Kerja Tenaga kerja merupakan bagian yang penting dari proses industri, diantanranya : untuk mengoperasikan mesin, merakit dan kegiatan-kegiatan pengolahan lainnya. Menurut Ginting (2009:126) pada industri kecil seperti industri rumahan kalau pada satu titik tidak tersedia tenaga kerja maka pembangunan industri akan semakin sulit. Dengan demikian keadaan lokasi juga turut mempengaruhi tenaga kerja di samping sasaran kelompok industri. Seharusnya pada suatu lokasi perlu diketahui tersedia tidaknya tenaga kerja. Untuk sumber daya manusia di daerah Purwakarta memiliki potensi yang cukup besar untuk penyediaan tenaga kerja. Dengan pengaruh adanya industri-industri besar yang ada di daerah Purwakarta membuat masyarakat yang mempunyai tingkat pendidikan yang lumayan tinggi seperti lulusan SMA, lebih memilih bekerja di industri-industri besar tersebut, hal tersebut dipengaruhi oleh upah yang cukup besar dibandingkan dengan upah di home industry simping, dengan lokasi home industry simping yang berada di tengah-tengah kota Purwakarta membuat sulitnya mencari tenaga kerja di home industry simping tersebut. Untuk itu biasanya pengusaha simping lebih memilih mencari tenaga kerja 10 Nandang Hendriawan dan Nia Kurniati Anasari, Eksistensi Home Industry

11 diluar daerah Kelurahan Cipaisan. Untuk tenaga kerja di home industry simping sebagian besar berasal dari luar daerah Purwakarta, seperti Karawang, Cikampek, Tasikmalaya, Garut, Banten, Bandung dan ada pula yang dari daerah Purwakarta tetapi bukan daerah di Kelurahan Cipaisan seperti dari wanayasa. b. Teknologi Dan Peralatan yang Sederhana Menurut Ginting (2009:2) menyatakan Satu diantara berbagai keunggulan sektor industri adalah pemanfaatan teknologi yang demikan rupa mampu mentrasnformasikan bahan baku menjadi bahan jadi, dalam waktu yang relative singkat. Industri merupakan pengolahan bahan mentah menjadi bahan baku, dan Bahan setengah jadi sehingga memerlukan teknologi dan peralatan untuk proses pengolahannya. Teknologi mempunyai beberapa predikat apa yang dikenal dengan teknologi sederhana, teknologi menengah dan teknologi tinggi atau modern, teknologi ini sebenarnya lebih di tujukan pada jenis produk yang dihasilkan serta kualitasnya. Untuk penggunaan teknologi pada home industry simping masih menggunakan peralatan yang sederhana atau masih tradisional. Ini terlihat dari berbagai macam peralatan yang digunakan untuk mengolah simping seperti alat untuk mencetak simping masih sederhana yaitu dengan menggunakan alat cetakan simping yang disusun 8 sampai 10 cetakan diatas kompor. Tentu dalam pembuatannya dengan peralatan tersebut akan mempengaruhi hasil yang didapatkan. Selain itu alat untuk meratakan sisi simping dengan menggunakan alat seritan, selain menggunakan alat seritan pekerja juga biasanya menggunakan pisau untuk meratakan sisi simping tersebut. Pengusaha simping mempertahankan peralatan tradisional supaya khas dalam cita rasa simping tidak hilang, selain itu ternyata peralatan simping tidaklah diproduksi atau dibuat di daerah Purwakarta melainkan di eksport langsung dari Karawang, oleh sebab itu banyak tenaga kerja yang datang dari karawang. Tetapi dalam perkembangan teknologi harus lah ditingkatkan agar dalam memproduksi bisa menghasilkan produk yang berkualitas dan dalam pembuatannya pun lebih cepat. c. Pemasaran Pemasaran merupakan salah satu unsur utama untuk mencapai keuntungan usaha. Menyusun strategi pemasaran merupakan salah satu kegiatan yang tidak 11 Nandang Hendriawan dan Nia Kurniati Anasari, Eksistensi Home Industry

12 bisa dilepaskan dari sebuah usaha, baik itu usaha kecil, menengah, maupun usaha besar, semuanya membutuhkan dukungan strategi pemasaran untuk bisa mencapai puncak suksesnya. Menurut abdurachmat (1983:22) pemasaran sama pentingnya dengan bahan mentah dan sumber energi dalam hal pengaruhnya terhadap aktivitas dan perkembangan industri. Usaha industri pada hakikatnya usaha yang mencari keuntungan dan ini akan diperoleh hanya jika ada dipasaran. Potensi pemasaran kadang-kadang sangat menentukan hidup matinya usaha industri. Untuk industri kecil sendiri, biasanya pengusaha kecil mempunyai daerah pemasaran yang tidak terlalu jauh sehingga tabiat konsumennya dapat dipahami benar. Pemasaran hasil industri simping biasanya di pasarkan di daerah Kelurahan Cipaisan tetapi ada juga pengusaha yang menjual simping sampai keluar daerah Purwakarta. Sebagian besar pengusaha simping menjual atau memasarkan simping hanya di daerah Purwakarta dan sekitarnya. Alasannya karena biaya pemasaran yang sangat mahal sehingga pengusaha simping lebih memilih menjual simping di daerah Kelurahan Cipaisan saja, tetapi walaupun begitu banyak konsumen dari luar yang sengaja datang ke Purwakarta untuk membeli simping. untuk lebih meningkatkan pemasaran tentu harus ada strategi pemasaran yang harus dilakukan oleh setiap pengusaha simping. I. Simpulan dan Saran 1. Simpulan Berdasarkan pada hasil penelitian dan pembahasannya, maka peneliti dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut : Eksistensi Home Industry Simping sebagai makanan khas daerah Purwakarta karena adanya sejarah mengenai simping tersebut, selain itu juga dikarenakan faktor pendorong lain seperti: a. Ketersediaan bahan baku b. Modal c. Tradisi d. Varian rasa simping 12 Nandang Hendriawan dan Nia Kurniati Anasari, Eksistensi Home Industry

13 Faktor-faktor yang mempengaruhi Home Industry simping sebagai makanan khas daerah Purwakarta adalah merupakan faktor penghambat dalam eksistensi Home Industry Simping di Kelurahan Cipaisan Kecamatan Purwakarta Kabupaten Purwakarta diantaranya: a. Kurangnya Tenaga Kerja b. Teknologi yang masih sederhana c. Pemasaran 2. Saran a. Peranan pemerintah dalam usaha pengembangan Home Industry Simping sangat amat penting, tidak hanya pemberian modal saja, tetapi juga dalam penyedian teknologi dan peralatan dalam memproduksi simping selain itu juga diadakannya pelatihan dan penyuluhan baik untuk pengusaha dan tenaga kerja. b. Untuk peneliti selanjutnya yang tertertarik dalam Home Industry Simping sebagai makanan khas daerah Purwakarta adalah bagaimana upaya dalam pengembangan agar Home Industry simping ini tetap Eksis dan mampu bersaing dengan makanan khas lain. DAFTAR PUSTAKA Abdurachmat, Idris.(1989). Geografi Industri. Bandung : Jurusan Pendidikan Geografi Ahmansya. (2011). Pengantar Geografi. Bandung : LPPM Universitas Bima Sarana Informatika (BSI) Ginting, Perdana. (2009). Perkembangan Industri Indonesia Menuju Negara Industri. Bandung : Yrama Widya. Hasan, Bachtiar. (2003). Manajemen Industri.Bandung : Ramadhan Citra Grafika. Sumaatmadja, Nursid. (1981). Studi Geografi pendekatan Dan Analisa Keruangan. Bandung : Alumni. Wibowo, Murdinah dan Yusro. (1986). Pedoman Mengelola Perusahaan Kecil. Jakarta: PT. Penebar Swadaya Anggota IKAPI. 13 Nandang Hendriawan dan Nia Kurniati Anasari, Eksistensi Home Industry

Ita Ristawati¹ Siti Fadjarajani²

Ita Ristawati¹ Siti Fadjarajani² PROFIL INDUSTRI RUMAHAN OPAK KETAN DAN KELONTONG DI KAMPUNG CIKATUNCAR KELURAHAN KOTABARU KECAMATAN CIBEUREUM KOTA TASIKMALAYA (Suatu Kajian Geografis ) Ita Ristawati¹ (rieriechardyan@yahoo.com) Siti Fadjarajani²

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDUSTRI KERUPUK TERHADAP KONDISI SOSIAL DAN PEREKONOMIAN DI DESA CIKONENG KECAMATAN CIKONENG KABUPATEN CIAMIS

PERKEMBANGAN INDUSTRI KERUPUK TERHADAP KONDISI SOSIAL DAN PEREKONOMIAN DI DESA CIKONENG KECAMATAN CIKONENG KABUPATEN CIAMIS PERKEMBANGAN INDUSTRI KERUPUK TERHADAP KONDISI SOSIAL DAN PEREKONOMIAN DI DESA CIKONENG KECAMATAN CIKONENG KABUPATEN CIAMIS Reny Nourmayanti (nourmayantireny@gmail.com) Nandang Hendriawan (nandang.hendriawan@yahoo.com)

Lebih terperinci

STUDI TENTANG INDUSTRI MAKANAN TRADISIONAL PINYARAM DI KORONG TITIAN PANJANG NAGARI KAYU TANAM KECAMATAN 2X11 KAYU TANAM KABUPATEN PADANG PARIAMAN

STUDI TENTANG INDUSTRI MAKANAN TRADISIONAL PINYARAM DI KORONG TITIAN PANJANG NAGARI KAYU TANAM KECAMATAN 2X11 KAYU TANAM KABUPATEN PADANG PARIAMAN STUDI TENTANG INDUSTRI MAKANAN TRADISIONAL PINYARAM DI KORONG TITIAN PANJANG NAGARI KAYU TANAM KECAMATAN 2X11 KAYU TANAM KABUPATEN PADANG PARIAMAN oleh : Rina Gusniati*) *)Staf Pengajar Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

PEMANFAATAN LIMBAH PADAT INDUSTRI PRODUK KULIT DI KELURAHAN CIMUNCANG KECAMATAN GARUT KOTA KABUPATEN GARUT

PEMANFAATAN LIMBAH PADAT INDUSTRI PRODUK KULIT DI KELURAHAN CIMUNCANG KECAMATAN GARUT KOTA KABUPATEN GARUT PEMANFAATAN LIMBAH PADAT INDUSTRI PRODUK KULIT DI KELURAHAN CIMUNCANG KECAMATAN GARUT KOTA KABUPATEN GARUT UTILIZATION OF SOLID WASTE OF LEATHER PRODUCTS INDUSTRY IN VILLAGES CIMUNCANG GARUT DISTRICT CITY

Lebih terperinci

Program Studi Pendidikan Geografi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Siliwangi ABSTRAK

Program Studi Pendidikan Geografi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Siliwangi ABSTRAK PERKEMBANGAN DESA CISARUA PASCA PEMEKARAN DALAM KAITANNYA DENGAN PENYEDIAAN SARANA DAN PRASARANA BAGI MASYARAKAT DI DESA CISARUA KECAMATAN LANGKAPLANCAR KABUPATEN PANGANDARAN Wiwin Sumarni 1 (wiwinsumarni87@yahoo.com)

Lebih terperinci

DESKRIPSI TENAGA KERJA INDUSTRI KERUPUK RAFIKA DI KELURAHAN TANJUNG HARAPAN KECAMATAN KOTABUMI SELATAN KABUPATEN LAMPUNG UTARA TAHUN 2012

DESKRIPSI TENAGA KERJA INDUSTRI KERUPUK RAFIKA DI KELURAHAN TANJUNG HARAPAN KECAMATAN KOTABUMI SELATAN KABUPATEN LAMPUNG UTARA TAHUN 2012 DESKRIPSI TENAGA KERJA INDUSTRI KERUPUK RAFIKA DI KELURAHAN TANJUNG HARAPAN KECAMATAN KOTABUMI SELATAN KABUPATEN LAMPUNG UTARA TAHUN 2012 Nurmeitama Indah Wiladatika, Yarmaidi*, Edy Haryono** Abstract

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR PENDUKUNG BERDIRINYA INDUSTRI KERAJINAN ROTAN DI DESA CANDIMAS KECAMATAN NATAR KABUPATEN LAMPUNG SELATAN TAHUN 2013.

FAKTOR-FAKTOR PENDUKUNG BERDIRINYA INDUSTRI KERAJINAN ROTAN DI DESA CANDIMAS KECAMATAN NATAR KABUPATEN LAMPUNG SELATAN TAHUN 2013. FAKTOR-FAKTOR PENDUKUNG BERDIRINYA INDUSTRI KERAJINAN ROTAN DI DESA CANDIMAS KECAMATAN NATAR KABUPATEN LAMPUNG SELATAN TAHUN 2013 (Jurnal) Oleh : Rio Ristayudi 0743034038 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Lebih terperinci

ABSTRACT. Keywords: Marketing, Channel Marketing, Margin, Copra

ABSTRACT. Keywords: Marketing, Channel Marketing, Margin, Copra ABSTRACT Mega Artha Ilahude "614409029", 2013. Copra Marketing Systems Analysis in Gorontalo regency (A Study in District Limboto). Department of Agribusiness Faculty of Agricultural Sciences, State University

Lebih terperinci

PROSPEK PENGEMBANGAN HOME INDUSTRY ANYAMAN BAMBU DI DESA SIRNARAJA KECAMATAN CIGALONTANG KABUPATEN TASIKMALAYA

PROSPEK PENGEMBANGAN HOME INDUSTRY ANYAMAN BAMBU DI DESA SIRNARAJA KECAMATAN CIGALONTANG KABUPATEN TASIKMALAYA PROSPEK PENGEMBANGAN HOME INDUSTRY ANYAMAN BAMBU DI DESA SIRNARAJA KECAMATAN CIGALONTANG KABUPATEN TASIKMALAYA ²Cevi Kurniawan Cahya (pong.cahaya@gmail.com) ¹H. Nandang Hendriawan (nandang.hendriawan@yahoo.com)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sektor Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) memiliki kontribusi yang cukup penting didalam pembangunan nasional. Kemampuannya untuk tetap bertahan dimasa krisis

Lebih terperinci

PENGARUH KEBERADAAN PABRIK SUMPIT TERHADAP PENYERAPAN TENAGA KERJA DI KELURAHAN URUG KECAMATAN KAWALU KOTA TASIKMALAYA

PENGARUH KEBERADAAN PABRIK SUMPIT TERHADAP PENYERAPAN TENAGA KERJA DI KELURAHAN URUG KECAMATAN KAWALU KOTA TASIKMALAYA PENGARUH KEBERADAAN PABRIK SUMPIT TERHADAP PENYERAPAN TENAGA KERJA DI KELURAHAN URUG KECAMATAN KAWALU KOTA TASIKMALAYA Drs. H. Nandang Hendriawan, M.Pd 1 ( nandanghendriawan2@yahoo.co.id ) Yasinta Nur

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. Geografi merupakan ilmu pengetahuan yang mencitrakan (to describe),

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. Geografi merupakan ilmu pengetahuan yang mencitrakan (to describe), 8 II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR A. TINJAUAN PUSTAKA 1. Pengertian Geografi Industri Geografi merupakan ilmu pengetahuan yang mencitrakan (to describe), menerangkan sifat-sifat bumi, menganalisa

Lebih terperinci

DAMPAK KEGIATAN PARIWISATA TERHADAP KONDISI EKONOMI MASYARAKAT KAMPUNG NAGA DESA NEGLASARI KECAMATAN SALAWU KABUPATEN TASIKMALAYA

DAMPAK KEGIATAN PARIWISATA TERHADAP KONDISI EKONOMI MASYARAKAT KAMPUNG NAGA DESA NEGLASARI KECAMATAN SALAWU KABUPATEN TASIKMALAYA DAMPAK KEGIATAN PARIWISATA TERHADAP KONDISI EKONOMI MASYARAKAT KAMPUNG NAGA DESA NEGLASARI KECAMATAN SALAWU KABUPATEN TASIKMALAYA Laras Pujianti 1 (Pujianti.laras@gmail.com) Siti Fadjarajani 2 (sfadjarajani2000@yahoo.com)

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN AGROINDUSTRI GETUK GORENG DI KECAMATAN SOKARAJA KABUPATEN BANYUMAS

STUDI KELAYAKAN AGROINDUSTRI GETUK GORENG DI KECAMATAN SOKARAJA KABUPATEN BANYUMAS 121 STUDI KELAYAKAN AGROINDUSTRI GETUK GORENG DI KECAMATAN SOKARAJA KABUPATEN BANYUMAS Siti Mutmainah, Dumasari, dan Pujiharto Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Purwokerto Jl. Raya Dukuhwaluh

Lebih terperinci

EKSISTENSI INDUSTRI KERAJINAN RUMAH TANGGA ANYAMAN TIKAR PANDAN DI KECAMATAN SAMBENG KABUPATEN LAMONGAN DITINJAU DARI TEORI ORIENTASI LOKASI

EKSISTENSI INDUSTRI KERAJINAN RUMAH TANGGA ANYAMAN TIKAR PANDAN DI KECAMATAN SAMBENG KABUPATEN LAMONGAN DITINJAU DARI TEORI ORIENTASI LOKASI EKSISTENSI INDUSTRI KERAJINAN RUMAH TANGGA ANYAMAN TIKAR PANDAN DI KECAMATAN SAMBENG KABUPATEN LAMONGAN DITINJAU DARI TEORI ORIENTASI LOKASI 1. Pranita 2. Sulistinah S1 Pendidikan Geografi, Fakultas Ilmu

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci: nilai hasil belajar mata pelajaran produktif, efikasi diri, nilai Praktik Kerja Lapangan, kesiapan kerja

ABSTRAK. Kata Kunci: nilai hasil belajar mata pelajaran produktif, efikasi diri, nilai Praktik Kerja Lapangan, kesiapan kerja ABSTRAK Farida, Nike Nur. 2017. Kontribusi Nilai Hasil Belajar Mata Pelajaran Produktif dan Efikasi Diri Terhadap Nilai Praktik Kerja Lapangan Serta Dampaknya pada Kesiapan Kerja Siswa SMK Paket Keahlian

Lebih terperinci

PERANAN HOME INDUSTRY TAHU TERHADAP PENYERAPAN TENAGA KERJA DI DESA CISADAP KECAMATAN CIAMIS KABUPATEN CIAMIS

PERANAN HOME INDUSTRY TAHU TERHADAP PENYERAPAN TENAGA KERJA DI DESA CISADAP KECAMATAN CIAMIS KABUPATEN CIAMIS PERANAN HOME INDUSTRY TAHU TERHADAP PENYERAPAN TENAGA KERJA DI DESA CISADAP KECAMATAN CIAMIS KABUPATEN CIAMIS Ajis Nurrahmat 1 (Ajis_Nurrahmat@yahoo.com) Nandang Hendriawan 2 (Nandanghendriawan2@yahoo.co.id)

Lebih terperinci

KAJIAN FAKTOR GEOGRAFIS TERHADAP EKSISTENSI INDUSTRI TEMPE DI KECAMATAN KERTOSONO KABUPATEN NGANJUK

KAJIAN FAKTOR GEOGRAFIS TERHADAP EKSISTENSI INDUSTRI TEMPE DI KECAMATAN KERTOSONO KABUPATEN NGANJUK KAJIAN FAKTOR GEOGRAFIS TERHADAP EKSISTENSI INDUSTRI TEMPE DI KECAMATAN KERTOSONO KABUPATEN NGANJUK Nina Fajarini Mahasiswa S1 Pendidikan Geografi, ninafajarini28@yahoo.com Muzayanah Dosen Pembimbing Mahasiswa

Lebih terperinci

PERANAN INDUSTRI BAHAN BAKU TRIPLEK (Veneer) DALAM PENYERAPAN TENAGA KERJA DI KELURAHAN SITUBATU KECAMATAN BANJAR KOTA BANJAR

PERANAN INDUSTRI BAHAN BAKU TRIPLEK (Veneer) DALAM PENYERAPAN TENAGA KERJA DI KELURAHAN SITUBATU KECAMATAN BANJAR KOTA BANJAR PERANAN INDUSTRI BAHAN BAKU TRIPLEK (Veneer) DALAM PENYERAPAN TENAGA KERJA DI KELURAHAN SITUBATU KECAMATAN BANJAR KOTA BANJAR Rendi Nurul Arifin¹ (dilaga_kuntet@ymail.com) Dr. Siti Fadjarajani M.T.² (sfadjarajani@yahoo.com)

Lebih terperinci

PENGARUH HOME INDUSTRY PERALATAN RUMAH TANGGA TERHADAP KONDISI SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT DESA SINDANGSARI KECAMATAN CIKONENG KABUPATEN CIAMIS

PENGARUH HOME INDUSTRY PERALATAN RUMAH TANGGA TERHADAP KONDISI SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT DESA SINDANGSARI KECAMATAN CIKONENG KABUPATEN CIAMIS PENGARUH HOME INDUSTRY PERALATAN RUMAH TANGGA TERHADAP KONDISI SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT DESA SINDANGSARI KECAMATAN CIKONENG KABUPATEN CIAMIS Effect of Home Industry Household Appliances to Socio-Economic

Lebih terperinci

PEMANFAATAN SUNGAI CI KARO UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN DOMESTIK MASYARAKAT DI DESA KAWUNGSARI KECAMATAN CIBEUREUM KABUPATEN KUNINGAN

PEMANFAATAN SUNGAI CI KARO UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN DOMESTIK MASYARAKAT DI DESA KAWUNGSARI KECAMATAN CIBEUREUM KABUPATEN KUNINGAN PEMANFAATAN SUNGAI CI KARO UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN DOMESTIK MASYARAKAT DI DESA KAWUNGSARI KECAMATAN CIBEUREUM KABUPATEN KUNINGAN Sri Novi Hastuti H. Nedi Sunaedi, M. Si, Program studi pendidikan geografi

Lebih terperinci

Jurnal Ilmiah Mahasiswa (JIM) Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unsyiah Vol.1 No.2 November 2016 :

Jurnal Ilmiah Mahasiswa (JIM) Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unsyiah Vol.1 No.2 November 2016 : ANALISIS PENENTUAN LOKASI: STUDI KASUS INDUSTRI RUMAH TANGGA (HOME INDUSTRY) DI WILAYAH KOTA BANDA ACEH Cut Triyuna Octiananda 1*, Nazamuddin 2 1) Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Syiah

Lebih terperinci

BAB V KARAKTERISTIK RESPONDEN

BAB V KARAKTERISTIK RESPONDEN 50 BAB V KARAKTERISTIK RESPONDEN 5.1 Faktor Internal Faktor internal dalam penelitian ini merupakan karakteristik individu yang dimiliki responden yang berbeda satu sama lain. Responden dalam penelitian

Lebih terperinci

HUBUNGAN KONDISI SOSIAL EKONOMI DENGAN TINGKAT KESEJAHTERAAN RUMAH TANGGA PENAMBANG PASIR DESA KENDALSARI KECAMATAN KEMALANG KABUPATEN KLATEN

HUBUNGAN KONDISI SOSIAL EKONOMI DENGAN TINGKAT KESEJAHTERAAN RUMAH TANGGA PENAMBANG PASIR DESA KENDALSARI KECAMATAN KEMALANG KABUPATEN KLATEN HUBUNGAN KONDISI SOSIAL EKONOMI DENGAN TINGKAT KESEJAHTERAAN RUMAH TANGGA PENAMBANG PASIR DESA KENDALSARI KECAMATAN KEMALANG KABUPATEN KLATEN E-JURNAL TUGAS AKHIR SKRIPSI (TAS) Disusun oleh: Rika Parmawati

Lebih terperinci

PERSREPSI MEMBER VIRENKA GYM FITNESS CENTER TERHADAP STRATEGI PEMASARAN

PERSREPSI MEMBER VIRENKA GYM FITNESS CENTER TERHADAP STRATEGI PEMASARAN PERSREPSI MEMBER VIRENKA GYM FITNESS CENTER TERHADAP STRATEGI PEMASARAN PERCEPTION MEMBER OF VIRENKA GYM FITNESS CENTER ON MARKETING STRATEGIES Oleh: Achmad Jatmiko, fakultas ilmu keolahragaan (achmad18jr@yahoo.com)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi seperti saat ini, usaha kecil dan menengah semakin

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi seperti saat ini, usaha kecil dan menengah semakin BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada era globalisasi seperti saat ini, usaha kecil dan menengah semakin penting dan memiliki peranan sentral dalam mewujudkan tujuan pembangunan nasional pada umumnya

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR PENDUKUNG BERDIRINYA INDUSTRI KERAJINAN DARI BAHAN BAKU KAIN PERCA DI DESA SUKAMULYA

FAKTOR-FAKTOR PENDUKUNG BERDIRINYA INDUSTRI KERAJINAN DARI BAHAN BAKU KAIN PERCA DI DESA SUKAMULYA FAKTOR-FAKTOR PENDUKUNG BERDIRINYA INDUSTRI KERAJINAN DARI BAHAN BAKU KAIN PERCA DI DESA SUKAMULYA Beni Saputra 1), Fachri Thaib 2), Budiyono 3) This study aims to examine the factors supporting the establishment

Lebih terperinci

Kata Kunci : Sub Terminal Agribisnis (STA), Pasar Pertanian, Desa Sukakerta

Kata Kunci : Sub Terminal Agribisnis (STA), Pasar Pertanian, Desa Sukakerta PERANAN SUB TERMINAL AGRIBISNIS (STA) SEBAGAI PASAR PERTANIAN DI DESA SUKAKERTA KECAMATAN PANUMBANGAN KABUPATEN CIAMIS Mia Kurniasih 1 (miakurniasih18@gmail.com) Siti Fadjarajani 2 (sfadjarajani2000@yahoo.com)

Lebih terperinci

HUBUNGAN PERILAKU KOMUNIKASI DENGAN EFEKTIVITAS KERJA KARYAWAN DIVISI PRODUKSI ( Studi Kasus di Divisi Produksi Susu Bubuk PT. Indomilk Jakarta )

HUBUNGAN PERILAKU KOMUNIKASI DENGAN EFEKTIVITAS KERJA KARYAWAN DIVISI PRODUKSI ( Studi Kasus di Divisi Produksi Susu Bubuk PT. Indomilk Jakarta ) HUBUNGAN PERILAKU KOMUNIKASI DENGAN EFEKTIVITAS KERJA KARYAWAN DIVISI PRODUKSI ( Studi Kasus di Divisi Produksi Susu Bubuk PT. Indomilk Jakarta ) SKRIPSI SETYO UTOMO PROGRAM STUDI SOSIAL EKONOMI PETERNAKAN

Lebih terperinci

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP PERILAKU PRO-SOSIAL PADA SISWA KELAS VIII A SMP NEGERI 2 GONDANGREJO TAHUN PELAJARAN 2015/2016

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP PERILAKU PRO-SOSIAL PADA SISWA KELAS VIII A SMP NEGERI 2 GONDANGREJO TAHUN PELAJARAN 2015/2016 PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP PERILAKU PRO-SOSIAL PADA SISWA KELAS VIII A SMP NEGERI 2 GONDANGREJO TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Oleh : Dian Setyorini ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk

Lebih terperinci

ANALISIS KEBUTUHAN DAN SEBARAN GURU IPS SMP DI KECAMATAN BELITANG TAHUN 2014 (JURNAL) Oleh ANDRI WIJAYA

ANALISIS KEBUTUHAN DAN SEBARAN GURU IPS SMP DI KECAMATAN BELITANG TAHUN 2014 (JURNAL) Oleh ANDRI WIJAYA 0 ANALISIS KEBUTUHAN DAN SEBARAN GURU IPS SMP DI KECAMATAN BELITANG TAHUN 2014 (JURNAL) Oleh ANDRI WIJAYA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2015 1 ANALISIS KEBUTUHAN

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENDAPATAN INDUSTRI KERAJINAN GERABAH DENGAN TINGKAT KESEJAHTERAAN RUMAH TANGGA PENGRAJIN DI DESA MELIKAN KECAMATAN WEDI KABUPATEN KLATEN

HUBUNGAN PENDAPATAN INDUSTRI KERAJINAN GERABAH DENGAN TINGKAT KESEJAHTERAAN RUMAH TANGGA PENGRAJIN DI DESA MELIKAN KECAMATAN WEDI KABUPATEN KLATEN HUBUNGAN PENDAPATAN INDUSTRI KERAJINAN GERABAH DENGAN TINGKAT KESEJAHTERAAN RUMAH TANGGA PENGRAJIN DI DESA MELIKAN KECAMATAN WEDI KABUPATEN KLATEN HOME INDUSTRY INCOME RELATIONSHIP WITH PROSPERETY LEVEL

Lebih terperinci

Bisnis Kerupuk Udang, Renyah Menguntungkan

Bisnis Kerupuk Udang, Renyah Menguntungkan Bisnis Kerupuk Udang, Renyah Menguntungkan Kerupuk merupakan salah satu makanan ringan yang banyak diburu para konsumen. Rasanya yang gurih dan teksturnya yang sangat renyah, menjadikan kerupuk sebagai

Lebih terperinci

PROFIL HOME INDUSTRY PERKAKAS LOGAM GALONGGONG DI DESA CILANGKAP KECAMATAN MANONJAYA KABUPATEN TASIKMALAYA

PROFIL HOME INDUSTRY PERKAKAS LOGAM GALONGGONG DI DESA CILANGKAP KECAMATAN MANONJAYA KABUPATEN TASIKMALAYA PROFIL HOME INDUSTRY PERKAKAS LOGAM GALONGGONG DI DESA CILANGKAP KECAMATAN MANONJAYA KABUPATEN TASIKMALAYA Drs. H. Nandang Hendriawan, M.Pd 1 ( Nandanghendriawan2@yahoo.co.id) Evin Alfiani 2 ( alfiyanievin@gmail.com

Lebih terperinci

Eksistensi Industri Batu Bata di Kecamatan Kutorejo Kabupaten Mojokerto EKSISTENSI INDUSTRI BATU BATA DI KECAMATAN KUTOREJO KABUPATEN MOJOKERTO

Eksistensi Industri Batu Bata di Kecamatan Kutorejo Kabupaten Mojokerto EKSISTENSI INDUSTRI BATU BATA DI KECAMATAN KUTOREJO KABUPATEN MOJOKERTO EKSISTENSI INDUSTRI BATU BATA DI KECAMATAN KUTOREJO KABUPATEN MOJOKERTO Devita Ariyanti Mahasiswa S1 Pendidikan Geografi, Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum, Universitas Negeri Surabaya Devita.ariyanti@gmail.com

Lebih terperinci

Edu Geography 3 (5) (2015) Edu Geography.

Edu Geography 3 (5) (2015) Edu Geography. Edu Geography 3 (5) (2015) Edu Geography http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/edugeo KUALITAS PENGELOLAAN KELAS DAN MOTIVASI BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS XI SMA NEGERI KOTA TEGAL TAHUN PELAJARAN 2013/2014

Lebih terperinci

PENGOLAHAN JAGUNG SEBAGAI BAHAN PANGAN. Agus Sutanto

PENGOLAHAN JAGUNG SEBAGAI BAHAN PANGAN. Agus Sutanto PENGOLAHAN JAGUNG SEBAGAI BAHAN PANGAN Agus Sutanto PENDAHULUAN Kebutuhan pangan selalu mengikuti trend jumlah penduduk dan dipengaruhi oleh peningkatan pendapatan per kapita serta perubahan pola konsumsi

Lebih terperinci

illryw Elvi Zuriyani,lV.Si s':

illryw Elvi Zuriyani,lV.Si s': STUDI KEHMUPAN PETANI PADI SAWAH SETELAH KOI{I{ERSI LAIIAN PERTANIAN MENJADI PERUMAHAN DI KELURAHAN LUBUK MINTURTTN KECAMATAN KOTO TANGAH KOTA PADANG JURNAL odajufigrrscfiog*isahfi So*tqwatil*$*{aryeta{efr

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci : Kualitas Pelayanan, Brand Image

ABSTRAK. Kata Kunci : Kualitas Pelayanan, Brand Image ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kualitas pelayanan terhadap brand image Internet Telkom Speedy (studi kasus pada mahasiswa Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Maranatha).

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Pada tahap awal pembangunan, ekspor setiap negara didominasi oleh hasil hasil

PENDAHULUAN. Pada tahap awal pembangunan, ekspor setiap negara didominasi oleh hasil hasil PENDAHULUAN Latar Belakang Pada tahap awal pembangunan, ekspor setiap negara didominasi oleh hasil hasil pertanian. Tetapi permintaan komoditas pertanian cenderung menurun dan diganti oleh produk olahan

Lebih terperinci

Oleh: Erlanda Bayu Pratama, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Yogyakarta

Oleh: Erlanda Bayu Pratama, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Yogyakarta Pelaksanaan Program Usaha (Erlanda Bayu Pratama) 1 PELAKSANAAN PROGRAM USAHA KESEHATAN SEKOLAH ( UKS ) DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA SE-KECAMATAN SENTOLO KABUPATEN KULON PROGO TAHUN 2017 SCHOOL HEALTH PROGRAM

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. 1. Keberadaan industri gula merah di Kecamatan Bojong yang masih bertahan

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. 1. Keberadaan industri gula merah di Kecamatan Bojong yang masih bertahan BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan Berdasarkan hasil pembahasan dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Keberadaan industri gula merah di Kecamatan Bojong yang masih bertahan hingga saat

Lebih terperinci

SKRIPSI Oleh : Aisa Mayang Purnamasari K

SKRIPSI Oleh : Aisa Mayang Purnamasari K HUBUNGAN TINGKAT SOSIAL EKONOMI RUMAH TANGGA TERHADAP KUALITAS PERMUKIMAN DI SEKITAR PASAR, TERMINAL, DAN STASIUN GEMOLONG KECAMATAN GEMOLONG KABUPATEN SRAGEN TAHUN 2013 (Sebagai Suplemen Bahan Ajar Dalam

Lebih terperinci

KLASIFIKASI INDUSTRI A. Industri berdasarkan klasifikasi atau penjenisannya 1. Aneka industri 2. Industri mesin dan logam dasar

KLASIFIKASI INDUSTRI A. Industri berdasarkan klasifikasi atau penjenisannya 1. Aneka industri 2. Industri mesin dan logam dasar KLASIFIKASI INDUSTRI Industri adalah suatu usaha atau kegiatan yang melakukan proses atau aktivitas yang mengubah dari sesuatu atau bahan mentah menjadi barang setengah jadi atau barang jadi berupa barang

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bekerja adalah aktivitas atau kegiatan yang dilakukan seseorang dengan tujuan

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bekerja adalah aktivitas atau kegiatan yang dilakukan seseorang dengan tujuan 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bekerja adalah aktivitas atau kegiatan yang dilakukan seseorang dengan tujuan ekonomi yaitu memperoleh pendapatan atau penghasilan. Bekerja yang dimaksud adalah

Lebih terperinci

POTENSI OBJEK WISATA SITUS GUNUNG PADANG DI DESA KARYAMUKTI KECAMATAN CAMPAKA KABUPATEN CIANJUR

POTENSI OBJEK WISATA SITUS GUNUNG PADANG DI DESA KARYAMUKTI KECAMATAN CAMPAKA KABUPATEN CIANJUR POTENSI OBJEK WISATA SITUS GUNUNG PADANG DI DESA KARYAMUKTI KECAMATAN CAMPAKA KABUPATEN CIANJUR Dr. H. Nandang Hendriawan, M.Pd 1 (nandanghendriawan2@gmail.com) Rizki Noor Islamiati 2 (riskynoori@gmail.com)

Lebih terperinci

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKSISTENSI INDUSTRI KERAJINAN KUNINGAN DI DESA BEJIJONG KECAMATAN TROWULAN KABUPATEN MOJOKERTO

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKSISTENSI INDUSTRI KERAJINAN KUNINGAN DI DESA BEJIJONG KECAMATAN TROWULAN KABUPATEN MOJOKERTO Jurnal Pendidikan Geografi Volume Nomor Tahun 01. 408-41 FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKSISTENSI INDUSTRI KERAJINAN KUNINGAN DI DESA BEJIJONG KECAMATAN TROWULAN KABUPATEN MOJOKERTO Ma rifatul Faizah

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. kehidupan manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Kehidupan manusia

I. PENDAHULUAN. kehidupan manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Kehidupan manusia 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Industri merupakan suatu kegiatan mengolah bahan mentah menjadi barang setengah jadi dan barang jadi, yang dapat meningkatkan nilai guna barang bagi kehidupan

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 DAFTAR TABEL

LAMPIRAN 1 DAFTAR TABEL LAMPIRAN 77 78 LAMPIRAN 1 DAFTAR TABEL Tabel 1. Analisis ekonomi sampel 1 Jenis Produk Kuantitas Harga / potong Tahu 1. Mentah (4 kotak) 6600 potong Rp. 1000 2. Goreng Bahan (8 kotak) Baku Kuantitas 26400

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata di Indonesia mempunyai cakupan yang sangat luas, mulai dari tempat wisata

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata di Indonesia mempunyai cakupan yang sangat luas, mulai dari tempat wisata BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Pariwisata di Indonesia mempunyai cakupan yang sangat luas, mulai dari tempat wisata yang menyajikan keindahan alam hingga wisata kulinernya yang dapat memanjakan

Lebih terperinci

KEADAAN SOSIAL EKONOMI KELUARGA PETANI SAWAH TADAH HUJAN DI DESA BALINURAGA TAHUN 2016 (JURNAL) Oleh PUTU NILAYANTI

KEADAAN SOSIAL EKONOMI KELUARGA PETANI SAWAH TADAH HUJAN DI DESA BALINURAGA TAHUN 2016 (JURNAL) Oleh PUTU NILAYANTI KEADAAN SOSIAL EKONOMI KELUARGA PETANI SAWAH TADAH HUJAN DI DESA BALINURAGA TAHUN 2016 (JURNAL) Oleh PUTU NILAYANTI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG 2015

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG 2015 1 KENDALA GURU MENGAJAR PENGINDERAAN JAUH DI SMA NEGERI 1 GEDONG TATAAN TAHUN PELAJARAN 2014-2015 JURNAL Oleh: Nisa Aulia Ningsih PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

Lebih terperinci

KERIPIK LEVEL 03, 05 DAN 10

KERIPIK LEVEL 03, 05 DAN 10 KERIPIK LEVEL 03, 05 DAN 10 Keripik Maicih merupakan makanan ringan berupa keripik singkong yang terbuat dari singkong pilihan, sehingga menghasilkan keripik yang tipis dengan tekstur yang renyah. Keripik

Lebih terperinci

ABSTRACT. Key words: motivation, compensation, achievement of sales targets. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. Key words: motivation, compensation, achievement of sales targets. Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT Problems in meticulous in this thesis is how big the influence of compensation on employee motivation in the achievement of sales target on the sale of PT Mitra Bandung Consortium. The study aims

Lebih terperinci

STRATEGI PENGEMBANGAN PEMASARAN INDUSTRI RUMAH TANGGA RAFLESIA DI DESA SUMBER AGUNG KECAMATAN ARMA JAYA KABUPATEN BENGKULU UTARA

STRATEGI PENGEMBANGAN PEMASARAN INDUSTRI RUMAH TANGGA RAFLESIA DI DESA SUMBER AGUNG KECAMATAN ARMA JAYA KABUPATEN BENGKULU UTARA STRATEGI PENGEMBANGAN PEMASARAN INDUSTRI RUMAH TANGGA RAFLESIA DI DESA SUMBER AGUNG KECAMATAN ARMA JAYA KABUPATEN BENGKULU UTARA Marketing Development Strategy of Home Industry Raflesia at Sumber Agung

Lebih terperinci

ANALISIS KETERSEDIAAN SARANA DAN PRASARANA DI KECAMATAN PURBARATU KOTA TASIKMALAYA

ANALISIS KETERSEDIAAN SARANA DAN PRASARANA DI KECAMATAN PURBARATU KOTA TASIKMALAYA ANALISIS KETERSEDIAAN SARANA DAN PRASARANA DI KECAMATAN PURBARATU KOTA TASIKMALAYA THE ANALYSIS OF AVAILABILITY OF INFRASTRUCTURES AND FEATURES AT THE PURBARATU SUBDISTRICT IN TASIKMALAYA 1 Rendi Pirdaus

Lebih terperinci

The Contribution Of Agricultural Sector in the Economy at Bone Bolango Regency By

The Contribution Of Agricultural Sector in the Economy at Bone Bolango Regency By The Contribution Of Agricultural Sector in the Economy at Bone Bolango Regency By Irawati Puloli 1) Mahludin Baruwadi 2) Ria Indriani 3) DEPARTMENTAGRIBISNIS FACULTY OF AGRICULTURE STATE UNIVERSITYGORONTALO

Lebih terperinci

STUDI DESKTIPTIF TENTANG PEMAHAMAN GURU DAN PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN REALIA, MODEL DAN GRAFIS OLEH GURU JURNAL. Oleh

STUDI DESKTIPTIF TENTANG PEMAHAMAN GURU DAN PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN REALIA, MODEL DAN GRAFIS OLEH GURU JURNAL. Oleh 1 STUDI DESKTIPTIF TENTANG PEMAHAMAN GURU DAN PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN REALIA, MODEL DAN GRAFIS OLEH GURU JURNAL Oleh INDAH PERMATA SARI NAZARUDDIN WAHAB ROCHMIYATI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci: Potensi, Curug Batu Blek, Desa Santanamekar - 1. Tasikmalaya

ABSTRAK. Kata Kunci: Potensi, Curug Batu Blek, Desa Santanamekar - 1. Tasikmalaya POTENSI PARIWISATA CURUG BATU BLEK DI DESA SANTANAMEKAR KECAMATAN CISAYONG KABUPATEN TASIKMALAYA Erna Sri Nuralia 1 (ernasri11@gmail.com) Nandang Hendriawan 2 (nandanghendriawan2@yahoo.co.id ) Program

Lebih terperinci

Noansa Damayanti Mahasiswa S1 Pendidikan Geografi, Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum, Universitas Negeri Surabaya,

Noansa Damayanti Mahasiswa S1 Pendidikan Geografi, Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum, Universitas Negeri Surabaya, KAJIAN INDUSTRI LOGAM DI KELURAHAN PAJU KECAMATAN PONOROGO KABUPATEN PONOROGO Noansa Damayanti Mahasiswa S1 Pendidikan Geografi, Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum, Universitas Negeri Surabaya, noansadamayanti@gmail.com

Lebih terperinci

INFORMASI LABEL KEMASAN MOCHIBO INFORMATION OF "MOCHIBO" AS A FOOD LABELLING ABSTRACT ABSTRAK

INFORMASI LABEL KEMASAN MOCHIBO INFORMATION OF MOCHIBO AS A FOOD LABELLING ABSTRACT ABSTRAK 112 Fitriah dan Kusumadinata Informasi label kemasan Mochibo INFORMASI LABEL KEMASAN MOCHIBO INFORMATION OF "MOCHIBO" AS A FOOD LABELLING M Fitriah 1a dan AA Kusumadinata 1 1 Program Studi Ilmu Komunikasi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG. Salah satu bisnis industri makanan yang terus merangkak naik

BAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG. Salah satu bisnis industri makanan yang terus merangkak naik BAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG Salah satu bisnis industri makanan yang terus merangkak naik adalah industri mie. Dalam perkembangannya, mie merupakan produk yang sangat dikenal di berbagai belahan

Lebih terperinci

PROFIL INDUSTRI KERIPIK TEMPE SUKA NIKI DI DESA SOKARAJA TENGAH KECAMATAN SOKARAJA KABUPATEN BANYUMAS SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Sebagian

PROFIL INDUSTRI KERIPIK TEMPE SUKA NIKI DI DESA SOKARAJA TENGAH KECAMATAN SOKARAJA KABUPATEN BANYUMAS SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Sebagian PROFIL INDUSTRI KERIPIK TEMPE SUKA NIKI DI DESA SOKARAJA TENGAH KECAMATAN SOKARAJA KABUPATEN BANYUMAS SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Strata Satu (S-1) DISUSUN

Lebih terperinci

PENGARUH BAURAN PROMOSI TERHADAP PROSES KEPUTUSAN PEMBELIAN WARUNK UPNORMAL BANDUNG

PENGARUH BAURAN PROMOSI TERHADAP PROSES KEPUTUSAN PEMBELIAN WARUNK UPNORMAL BANDUNG ISSN : 2355-9357 e-proceeding of Management : Vol.4, No.3 Desember 2017 Page 2897 PENGARUH BAURAN PROMOSI TERHADAP PROSES KEPUTUSAN PEMBELIAN WARUNK UPNORMAL BANDUNG INFLUENCE THE PROMOTION MIX ON PURCHASE

Lebih terperinci

PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG INFRASTRUKTUR DI KELURAHAN ANDURING KOTA PADANG JURNAL

PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG INFRASTRUKTUR DI KELURAHAN ANDURING KOTA PADANG JURNAL PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG INFRASTRUKTUR DI KELURAHAN ANDURING KOTA PADANG JURNAL Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Strata Satu (S1) ROSI NOFITA 09030112 Pembimbing

Lebih terperinci

INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT PADA INSTALASI RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT PARU JEMBER

INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT PADA INSTALASI RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT PARU JEMBER INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT PADA INSTALASI RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT PARU JEMBER COMMUNITY SATISFACTION INDEX IN OUTPATIENT INSTALLATION PULMONARY HOSPITAL JEMBER SKRIPSI diajukan guna melengkapi tugas

Lebih terperinci

FAKTOR PENDUKUNG KERAJINAN BATU BATA DI KELURAHAN RAJABASA JAYA BANDAR LAMPUNG 2012 (JURNAL) Oleh: PERISTIANIKA

FAKTOR PENDUKUNG KERAJINAN BATU BATA DI KELURAHAN RAJABASA JAYA BANDAR LAMPUNG 2012 (JURNAL) Oleh: PERISTIANIKA FAKTOR PENDUKUNG KERAJINAN BATU BATA DI KELURAHAN RAJABASA JAYA BANDAR LAMPUNG 2012 (JURNAL) Oleh: PERISTIANIKA 0813034038 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2015

Lebih terperinci

PENGARUH PENGEMBANGAN PRODUK TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN PADA PERUSAHAAN GABUCCI COLLECTION TASIKMALAYA

PENGARUH PENGEMBANGAN PRODUK TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN PADA PERUSAHAAN GABUCCI COLLECTION TASIKMALAYA PENGARUH PENGEMBANGAN PRODUK TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN PADA PERUSAHAAN GABUCCI COLLECTION TASIKMALAYA JURNAL Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat dalam Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada

Lebih terperinci

POTENSI INDUSTRI KERIPIK PISANG DI KELURAHAN SEGALAMIDER KECAMATAN TANJUNG KARANG BARAT KOTA BANDAR LAMPUNG M. Aras Predita, AF

POTENSI INDUSTRI KERIPIK PISANG DI KELURAHAN SEGALAMIDER KECAMATAN TANJUNG KARANG BARAT KOTA BANDAR LAMPUNG M. Aras Predita, AF POTENSI INDUSTRI KERIPIK PISANG DI KELURAHAN SEGALAMIDER KECAMATAN TANJUNG KARANG BARAT KOTA BANDAR LAMPUNG M. Aras Predita, AF mill_080688@yahoo.com Sri Rahayu Budiani srbudiani@yahoo.com Abstract Along

Lebih terperinci

KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK) DI SMA NEGERI KOTA YOGYAKARTA

KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK) DI SMA NEGERI KOTA YOGYAKARTA KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK) DI SMA NEGERI KOTA YOGYAKARTA SATRIYO AGUNG DEWANTO NIM 10702251007 Tesis ditulis untuk memenuhi sebagian persyaratan untuk mendapatkan

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN BERPIKIR KREATIF SISWA PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN BERPIKIR KREATIF SISWA PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN BERPIKIR KREATIF SISWA PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI SKRIPSI OLEH: YENNY PUTRI PRATIWI K4308128 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Lebih terperinci

Analisis Manajemen Persediaan Bahan Baku pada Perusahaan Base Camp Clothing dengan Menggunakan Metode Economic Order Quantity ( EOQ)

Analisis Manajemen Persediaan Bahan Baku pada Perusahaan Base Camp Clothing dengan Menggunakan Metode Economic Order Quantity ( EOQ) Prosiding Manajemen ISSN: 2460-8035 Analisis Manajemen Persediaan Bahan Baku pada Perusahaan Base Camp Clothing dengan Menggunakan Metode Economic Order Quantity ( EOQ) Andri Iskandar Program Studi Manajemen,

Lebih terperinci

PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA GURU DI SMK N 1 BANYUDONO SKRIPSI. Oleh ADISTI PRAMUDITA K

PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA GURU DI SMK N 1 BANYUDONO SKRIPSI. Oleh ADISTI PRAMUDITA K PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA GURU DI SMK N 1 BANYUDONO SKRIPSI Oleh ADISTI PRAMUDITA K7413003 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ADMINISTRASI PERKANTORAN FAKULTAS KEGURUAN

Lebih terperinci

Analisis kelayakan Usaha Kue Semprong (kasippi) di Mega Rezky Skala Rumah Tangga Desa Lagi-Agi Kecamatan Campalagian Kabupaten Polewali Mandar

Analisis kelayakan Usaha Kue Semprong (kasippi) di Mega Rezky Skala Rumah Tangga Desa Lagi-Agi Kecamatan Campalagian Kabupaten Polewali Mandar Analisis kelayakan Usaha Kue Semprong (kasippi) di Mega Rezky Skala Rumah Tangga Desa Lagi-Agi Kecamatan Campalagian Kabupaten Polewali Mandar Ishak Manggabarani 1, Baharuddin 2 Program Studi Agribisnis,

Lebih terperinci

PENGARUH SEMANGAT KERJA PEMILIK DAN PEKERJA TERHADAP KEWIRAUSAHAAN MORO ARTOS DI SALATIGA SKRIPSI

PENGARUH SEMANGAT KERJA PEMILIK DAN PEKERJA TERHADAP KEWIRAUSAHAAN MORO ARTOS DI SALATIGA SKRIPSI PENGARUH SEMANGAT KERJA PEMILIK DAN PEKERJA TERHADAP KEWIRAUSAHAAN MORO ARTOS DI SALATIGA SKRIPSI Disusun dan Diajukan untuk melengkapi syarat - syarat Guna memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Program

Lebih terperinci

ANALISIS NILAI TAMBAH DAN PEMASARAN PRODUK OLAHAN IKAN LELE (Clarias sp.) DI DESA HANGTUAH KECAMATAN PERHENTIAN RAJA KABUPATEN KAMPAR PROVINSI RIAU

ANALISIS NILAI TAMBAH DAN PEMASARAN PRODUK OLAHAN IKAN LELE (Clarias sp.) DI DESA HANGTUAH KECAMATAN PERHENTIAN RAJA KABUPATEN KAMPAR PROVINSI RIAU ANALISIS NILAI TAMBAH DAN PEMASARAN PRODUK OLAHAN IKAN LELE (Clarias sp.) DI DESA HANGTUAH KECAMATAN PERHENTIAN RAJA KABUPATEN KAMPAR PROVINSI RIAU AN ANALYSIS OF ADDED VALUE AND MARKETING OF PROCESSED

Lebih terperinci

ANALISIS POLA KONSUMSI PANGAN DAN TINGKAT KONSUMSI BERAS DI DESA SENTRA PRODUKSI PADI

ANALISIS POLA KONSUMSI PANGAN DAN TINGKAT KONSUMSI BERAS DI DESA SENTRA PRODUKSI PADI ANALISIS POLA KONSUMSI PANGAN DAN TINGKAT KONSUMSI BERAS DI DESA SENTRA PRODUKSI PADI (Studi Kasus: Desa Dua Ramunia, Kecamatan Beringin, Kabupaten Deli Serdang) 1) Haga Prana P. Bangun, 2) Salmiah, 3)

Lebih terperinci

STUDI INDUSTRI SALE PISANG DI DESA REJAMULYA KECAMATAN KEDUNGREJA KABUPATEN CILACAP

STUDI INDUSTRI SALE PISANG DI DESA REJAMULYA KECAMATAN KEDUNGREJA KABUPATEN CILACAP STUDI INDUSTRI SALE PISANG DI DESA REJAMULYA KECAMATAN KEDUNGREJA KABUPATEN CILACAP THE REVIEW ON SALE PISANG INDUSTRY IN REJAMULYA VILLAGE, KEDUNGREJA, CILACAP Oleh : Adhitya Dwi Septiawan, Jurusan Pendidikan

Lebih terperinci

DESKRIPSI INDUSTRI KOPI LUWAK DI WILAYAH DESA WAY MENGAKU KECAMATAN BALIK BUKIT KABUPATEN LAMPUNG BARAT TAHUN 2012

DESKRIPSI INDUSTRI KOPI LUWAK DI WILAYAH DESA WAY MENGAKU KECAMATAN BALIK BUKIT KABUPATEN LAMPUNG BARAT TAHUN 2012 0 DESKRIPSI INDUSTRI KOPI LUWAK DI WILAYAH DESA WAY MENGAKU KECAMATAN BALIK BUKIT KABUPATEN LAMPUNG BARAT TAHUN 2012 Rosi Elvia (1) Budiyono (2) Edy Haryono (3) Abstract: This study aims to examine the

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata-kata kunci : iklan, dan minat beli. vii. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata-kata kunci : iklan, dan minat beli. vii. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Pada era globalisasi saat ini persaingan yang terjadi di pasar semakin luas. Salah satunya terjadi di pasar produk makanan ringan. Persaingan dalam konteks pemasaran produk merupakan keadaan dimana

Lebih terperinci

PENGARUH MOTIVASI KERJA, KEPUASAN KERJA DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN KOPERASI SIMPAN PINJAM UTAMA KARYA

PENGARUH MOTIVASI KERJA, KEPUASAN KERJA DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN KOPERASI SIMPAN PINJAM UTAMA KARYA PENGARUH MOTIVASI KERJA, KEPUASAN KERJA DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN KOPERASI SIMPAN PINJAM UTAMA KARYA Oleh : Annisa Khajar Nuryasih NIM 2011-11-018 PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN

BAB V HASIL PENELITIAN BAB V HASIL PENELITIAN Predikat Kota Batik telah sejak lama melekat pada Kota Pekalongan dan dikenal hingga ke mancanegara, terbukti dengan adanya sebutan The World City of Batik sehingga menjadi kebanggaan

Lebih terperinci

ANALISIS USAHA KARAK (STUDI KASUS DESA GADINGAN KECAMATAN MOJOLABAN KABUPATEN SUKOHARJO) SKRIPSI. Oleh: Nurul Khotimah H

ANALISIS USAHA KARAK (STUDI KASUS DESA GADINGAN KECAMATAN MOJOLABAN KABUPATEN SUKOHARJO) SKRIPSI. Oleh: Nurul Khotimah H ANALISIS USAHA KARAK (STUDI KASUS DESA GADINGAN KECAMATAN MOJOLABAN KABUPATEN SUKOHARJO) SKRIPSI Oleh: Nurul Khotimah H 0813137 FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2017 i ANALISIS USAHA

Lebih terperinci

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2013

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2013 HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KEPUASAN SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI (Studi Kasus Pada Siswa Kelas XII Jurusan IPS SMA N 1 Ngemplak Tahun Ajaran 2011/2012) SKRIPSI Oleh : Puji Wahono K7408252 FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. pembangunan (Bintarto, 1991: 30). pendekatannya. Bintarto dan Surastopo Hadisumarmo ( 1991: 12-24),

BAB II KAJIAN TEORI. pembangunan (Bintarto, 1991: 30). pendekatannya. Bintarto dan Surastopo Hadisumarmo ( 1991: 12-24), BAB II KAJIAN TEORI A. Deskripsi Teori 1. Kajian Geografi a. Pengertian Geografi Geografi adalah ilmu yang mempelajari hubungan kausal gejalagejala muka bumi dan peristiwa-peristiwa yang terjadi di muka

Lebih terperinci

Penerapan Metode Full Costing Untuk Perhitungan Harga Jual Produk Pada Industri Kecil (Studi Kasus Home Industry Citra Snack Pekanbaru)

Penerapan Metode Full Costing Untuk Perhitungan Harga Jual Produk Pada Industri Kecil (Studi Kasus Home Industry Citra Snack Pekanbaru) 20 Jurnal Akuntansi Keuangan dan Bisnis Vol.7, Desember 2014, 20-27 Penerapan Metode Full Costing Untuk Perhitungan Harga Jual Produk Pada Industri Kecil (Studi Kasus Home Industry Citra Snack Pekanbaru)

Lebih terperinci

Nova Vestaria 1 Pendidikan Geografi FIS Universitas Negeri Padang

Nova Vestaria 1 Pendidikan Geografi FIS Universitas Negeri Padang FAKTOR-FAKTOR PEMILIHAN LOKASI DEPOT AIR MINUM ISI ULANG DAN PEMETAAN PERSEBARANNYA DI KELURAHAN AIR TAWAR BARAT DAN KELURAHAN AIR TAWAR TIMUR KOTA PADANG Nova Vestaria 1 Pendidikan Geografi FIS Universitas

Lebih terperinci

LUMPIA L.A ( LUMPIA LUAR ANGKASA )

LUMPIA L.A ( LUMPIA LUAR ANGKASA ) USULAN PROGRAM KREATIF MAHASISWA JUDUL PROGRAM LUMPIA L.A ( LUMPIA LUAR ANGKASA ) BIDANG KEGIATAN: PKM KEWIRAUSAHAAN Disusun oleh : 1. Friski Tri Cahyono A11.2010.05770 2. Yosoa Putra Raharja A11.2010.05623

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan Cirasa Bakery merupakan usaha pembuatan roti yang didirikan oleh bapak M. Ali yang juga merupakan pemilik usaha tersebut pada tahun 1991. Kemudian

Lebih terperinci

ABSTRAK. vii. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. vii. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Wanita yang mempunyai peran ganda sebagai ibu rumah tangga dan sebagai wirausahawan memiliki beban dua kali lipat dibandingkan seorang wirausahawan pria yang berfokus pada pekerjaan dan tidak harus

Lebih terperinci

KONTRIBUSI INDUSTRI KERAJINAN GERABAH TERHADAP TOTAL PENDAPATAN DAN TINGKAT KESEJAHTERAAN RUMAH TANGGA DI DESA PANJANGREJO KECAMATAN PUNDONG BANTUL

KONTRIBUSI INDUSTRI KERAJINAN GERABAH TERHADAP TOTAL PENDAPATAN DAN TINGKAT KESEJAHTERAAN RUMAH TANGGA DI DESA PANJANGREJO KECAMATAN PUNDONG BANTUL KONTRIBUSI INDUSTRI KERAJINAN GERABAH TERHADAP TOTAL PENDAPATAN DAN TINGKAT KESEJAHTERAAN RUMAH TANGGA DI DESA PANJANGREJO KECAMATAN PUNDONG BANTUL THE CONTRIBUTION OF POTTERY TOWARDS TOTAL INCOME AND

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci : Strategi inovasi, strategi desain, karakteristik desain. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata Kunci : Strategi inovasi, strategi desain, karakteristik desain. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Perkembangan sepatu fesyen wanita di Indonesia semakin berkembang pesat. Para pengusaha bersaing ketat memproduksi sepatu sesuai keinginan konsumen dan mengikuti tren terkini. Strategi inovasi

Lebih terperinci

PERILAKU MOBILITAS PENDUDUK SIRKULER DI DESA JAYASARI KECAMATAN LANGKAP LANCAR KABUPATEN PANGANDARAN

PERILAKU MOBILITAS PENDUDUK SIRKULER DI DESA JAYASARI KECAMATAN LANGKAP LANCAR KABUPATEN PANGANDARAN PERILAKU MOBILITAS PENDUDUK SIRKULER DI DESA JAYASARI KECAMATAN LANGKAP LANCAR KABUPATEN PANGANDARAN Ufik Taufik (ochenkgrabes@yahoo.co.id) H. Nandang Hendriawan (nandang.hendriawan@yahoo.com) Program

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN HOME INDUSTRY GERABAH GENTONG DI DESA KARANGSARI KECAMATAN LEUWIGOONG KABUPATEN GARUT

PENGEMBANGAN HOME INDUSTRY GERABAH GENTONG DI DESA KARANGSARI KECAMATAN LEUWIGOONG KABUPATEN GARUT PENGEMBANGAN HOME INDUSTRY GERABAH GENTONG DI DESA KARANGSARI KECAMATAN LEUWIGOONG KABUPATEN GARUT Sandi Meilan Purnama 1 (wiratanuningrat@yahoo.co.id) Siti Fadjarajani 2 (sfadjarajani@yahoo.com) Program

Lebih terperinci

PENGARUH MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA KANTOR KECAMATAN PACITAN SKRIPSI

PENGARUH MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA KANTOR KECAMATAN PACITAN SKRIPSI PENGARUH MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA KANTOR KECAMATAN PACITAN SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S-1) Pada Program Studi Manajemen Oleh

Lebih terperinci

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU DI SMP NEGERI 12 PALU

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU DI SMP NEGERI 12 PALU PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU DI SMP NEGERI 12 PALU 1 HARIYATI JURNAL PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN

Lebih terperinci

POTENSI SUNGAI CI WULAN SEBAGAI TEMPAT WISATA OLAH RAGA ARUNG JERAM STARTING POINT ASTA KELURAHAN CIBEUTI KECAMATAN KAWALU KOTA TASIKMALAYA

POTENSI SUNGAI CI WULAN SEBAGAI TEMPAT WISATA OLAH RAGA ARUNG JERAM STARTING POINT ASTA KELURAHAN CIBEUTI KECAMATAN KAWALU KOTA TASIKMALAYA POTENSI SUNGAI CI WULAN SEBAGAI TEMPAT WISATA OLAH RAGA ARUNG JERAM STARTING POINT ASTA KELURAHAN CIBEUTI KECAMATAN KAWALU KOTA TASIKMALAYA Nurul Ikhsan Alfazary 1 (n.ikhsanalfazary@gmail.com) Nedi Sunaedi

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 21 III. METODE PENELITIAN A. Metode penelitian Dalam penelitian ini metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif. Sebagaimana dikemukakan oleh Moh. Pabundu Tika (2005:4), bahwa metode deskriptif

Lebih terperinci

Kata Kunci: Tingkat kesejahteraan, pendapatan, supir angkut batubara.

Kata Kunci: Tingkat kesejahteraan, pendapatan, supir angkut batubara. Tingkat Kesejahteraan Rumah Tangga (Khodijah) TINGKAT KESEJAHTERAAN RUMAH TANGGA SUPIR ANGKUT BATUBARA DI KECAMATAN MERAPI TIMUR KABUPATEN LAHAT PROVINSI SUMATERA SELATAN Oleh: Khodijah, Program Studi

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana penilaian kinerja karyawan bagian operasional khususnya divisi produksi 1-A dan divisi produksi 1-B pada PT. Pupuk Kujang Cikampek,

Lebih terperinci