BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat da Waktu Peelitia. Tempat Peelitia Tempat peelitia merupaka tempat diperolehya data yag dibutuhka dari masalah yag sedag diteliti. Peelitia dilaksaaka di SMA N Woosari Klate pada kelas I IPA Semester I tahu pelaara 03/04. Alasa pemiliha SMA N Woosari Klate sebagai tempat peelitia adalah peeliti alumi dari SMA N Woosari yag telah megetahui bagaimaa kodisi sekolah da megeal dega baik guru-guru yag megaar, khususya guru matematika sehigga lebih mempermudah dalam pelaksaaa peelitia. Alasa lai pemiliha tempat peelitia tersebut adalah pertimbaga lokasi sekolah yag mudah diagkau. Ui coba istrume agket dilaksaaka di SMA N Sukoharo pada kelas I IPA Semester I tahu pelaara 03/04. Alasa pemiliha SMA N Sukoharo sebagai tempat ui coba istrume agket adalah peeliti telah megetahui bagaimaa kodisi sekolah melalui kegiata Program Pegalama Lapaga (PPL). Namu, karea materi trigoometri di SMA ii tidak disampaika diawal semester gasal seperti tahu sebelumya, peeliti memutuska utuk melaksaaka ui coba istrume tes di SMA lai. Ui coba istrume tes dilaksaaka di SMA N Polaharo pada kelas I IPA Semester I tahu pelaara 03/04. Alasa pemiliha SMA N Polaharo sebagai tempat ui coba istrume tes adalah materi trigoometri disampaika diawal semester gasal. Disampig itu, peyampaia materi sius, cosius umlah da selisih dua sudut da sudut gada telah selesai terlebih dahulu dibadigka SMA tempat peellitia. 67

68. Waktu Peelitia Peelitia ii dilaksaaka secara bertahap. Adapu tahap peelitia yag dilaksaaka sebagai berikut. Tabel 3. Kegiata Pelaksaaa Peelitia No Jeis Kegiata Persiapa Peelitia a. Pegaua udul. Bula Mei Jui Juli Agt Sep Okt Nov Des b. Peyusua proposal. c. Pembuata Istrume agket da tes. d. Periia. e. Koordiasi dega Kepala Sekolah. f. Pelaksaaka ui coba agket. g. Aalisis hasil ui coba agket da merevisi agket. Pelaksaaa Peelitia a. Pegambila data agket siswa. b. Pelaksaaa eksperime. c. Pelaksaaa ui coba tes. d. Aalisis hasil ui coba tes da merevisi tes. e. Pegambila data tes prestasi belaar. 3 Pegolaha Data da Peyusua Lapora a. Pegolaha data hasil peelitia. b. Peyusua lapora.

69 B. Racaga/Desai Peelitia Pada peelitia ii diguaka variabel bebas yaitu model pembelaara da kreativitas belaar matematika. Model pembelaara yag diguaka adalah model pembelaara Kooperatif tipe Course Review Horay dega media Lembar Kera Siswa (LKS) da model pembelaara Lagsug, sedagka kreativitas belaar matematika dikategorika meadi kreativitas tiggi, sedag, da redah. Oleh karea itu, peelitia ii megguaka racaga faktorial x 3 dega maksud utuk megetahui pegaruh dua variabel bebas terhadap variabel terikat. Faktor pertama adalah model pembelaara da faktor kedua adalah kreativitas belaar matematika. Racaga faktorial tersebut dituukka dalam tabel sebagai berikut. Tabel 3. Racaga Peelitia Model Pembelaara (A) Kooperatif tipe Course Review Horay dega media Lembar Kera Siswa (a ) Kreativitas Belaar Matematika (B) Tiggi (b ) Sedag (b ) Redah (b 3 ) ab ab ab 3 Lagsug (a ) ab ab ab 3 Keteraga: ab ab : Siswa yag dikeai model pembelaara Kooperatif tipe Course Review Horay dega media Lembar Kera Siswa (LKS) dega kategori kreativitas belaar matematika tiggi. : Siswa yag dikeai model pembelaara Kooperatif tipe Course Review Horay dega media Lembar Kera Siswa (LKS) dega kategori kreativitas belaar matematika sedag.

70 ab 3 ab ab ab 3 : Siswa yag dikeai model pembelaara Kooperatif tipe Course Review Horay dega media Lembar Kera Siswa (LKS) dega kategori kreativitas belaar matematika redah. : Siswa yag dikeai model pembelaara Kooperatif Lagsug dega kategori kreativitas belaar matematika tiggi. : Siswa yag dikeai model pembelaara Kooperatif Lagsug dega kategori kreativitas belaar matematika sedag. : Siswa yag dikeai model pembelaara Kooperatif Lagsug dega kategori kreativitas belaar matematika redah. Dari beberapa eis peelitia yag ada, peeliti memilih megguaka eis peelitia eksperimetal semu (quasi experimetal research) karea tidak mugki bagi peeliti utuk memaipulasi atau megedalika semua variabel yag releva. Budiyoo meyataka bahwa, Tuua peelitia eksperimetal semu adalah utuk memperoleh iformasi yag merupaka perkiraa bagi iformasi yag dapat diperoleh dega eksperime sebearya dalam keadaa yag tidak memugkika utuk megotrol da/atau memaipulasi semua variabel yag releva (003: 8). C. Populasi da Sampel. Populasi Peelitia Meurut Budiyoo, Populasi adalah keseluruha obyek yag diteliti (009: ). Dari pegertia tersebut dapat disimpulka bahwa populasi merupaka keseluruha subyek/idividu yag memiliki karakteristik tertetu utuk diteliti. Populasi dari peelitia ii adalah seluruh siswa kelas I IPA SMA N Woosari tahu pelaara 03/04 yag berumlah 4 siswa da terbagi dalam 4 kelas yaitu kelas I IPA, I IPA, I IPA3, da I IPA4.

7. Sampel Peelitia Budiyoo megemukaka bahwa karea berbagai alasa (seperti tidak mugki, tidak perlu, atau tidak mugki da tidak perlu), tidak semua subek yag igi dikedalika dapat atau perlu diteliti (003). Dalam peelitia tidaklah selalu meeliti semua idividu dalam satu populasi. Hal itu karea memerluka bayak waktu da biaya. Dega peelitia dari sebagia populasi yag ada, diharapka hasil yag didapat mampu meggambarka sifat dari populasi yag bersagkuta. Sebagia dari populasi yag diteliti disebut sampel. Budiyoo meyataka bahwa Sampel adalah bagia dari populasi (004: ). D. Tekik Pegambila Sampel Tekik pegambila sampel yag diguaka adalah cluster radom samplig. Pegambila dega cluster radom samplig dilakuka dega cara memadag populasi sebagai kelompok-kelompok. Dalam hal ii kelas dipadag sebagai satua kelompok. Meurut Budiyoo, Cluster radom samplig adalah samplig radom yag dikeaka berturut-turut terhadap uituit atau sub-sub populasi (003: 37). Uit-uit atau sub-sub populasi ii disebut cluster. Populasi peelitia adalah seluruh siswa kelas I IPA SMA N Woosari tahu pelaara 03/04. Sedagka cluster dari populasi peelitia adalah kelas I IPA, I IPA, I IPA3, da I IPA4. Dalam pegambila sampel dega cara ii, cluster-cluster yag ada diaggap homoge (Budiyoo, 003). Dalam peelitia ii, empat kelas yaitu kelas I IPA, I IPA, I IPA3, da I IPA4 diudi utuk diambil dua kelas sebagai sampel peelitia. Dari empat kelas, terpilih kelas I IPA da I IPA4 sebagai sampel peelitia. Kemudia, kelas I IPA da I IPA4 diudi lagi utuk meetuka kelas maakah yag aka diadika sebagai kelas kotrol da kelas eksperime. Setelah dilakuka pegambila sampel secara cluster radom samplig, terpilih kelas I

IPA dega umlah siswa 35 sebagai kelas eksperime da kelas I IPA4 dega umlah siswa 35 sebagai kelas kotrol. 7 E. Pegumpula Data. Idetifikasi Variabel Pada peelitia ii terdapat satu variabel terikat da dua variabel bebas, yaitu: a. Variabel Terikat Variabel terikat adalah variabel yag keadaaya tergatug (terikat) terhadap variabel bebas. Variabel terikat pada peelitia ii adalah prestasi belaar matematika siswa pada materi trigoometri. ) Defiisi operasioal Prestasi belaar matematika adalah hasil yag dicapai siswa dari aktivitas metal/psikis utuk membagu pegetahua tetag matematika berdasar pegalama/pegetahua yag telah diperoleh da iteraksiya dega ligkuga sosial pada periode tertetu yag lazimya dituukka dega ilai tes atau agka. ) Idikator Idikator prestasi belaar matematika adalah ilai tes prestasi belaar matematika pada materi trigoometri utuk kompetesi dasar megguaka rumus sius da cosius umlah dua sudut, selisih dua sudut, da sudut gada utuk meghitug sius da cosius sudut tertetu. 3) Skala pegukura : skala iterval 4) Simbol : ab i, dega i =, =,, 3

73 b. Variabel Bebas ) Model Pembelaara a) Defiisi operasioal Model pembelaara adalah keragka koseptual yag melukiska prosedur sistematis sebagai pedoma dalam merecaaka pembelaara di kelas utuk mecapai tuua belaar. b) Skala pegukura : Skala omial dega dua kategori yaitu model pembelaara Kooperatif tipe Course Review Horay dega media Lembar Kera Siswa (LKS) da model pembelaara Lagsug. c) Simbol : A, terdiri dari: a : model pembelaara Kooperatif tipe Course Review Horay dega media Lembar Kera Siswa (LKS). a : model pembelaara Lagsug. d) Idikator : Model pembelaara yag diguaka dalam proses belaar megaar pada materi trigoometri. ) Kreativitas Belaar Matematika a) Defiisi operasioal Kreativitas belaar matematika adalah kemampua yag mecermika kelacara, keluwesa, orisiilitas dalam berpikir, megelaborasi (megembagka, memperkaya, memperici) suatu gagasa utuk membagu atau megkostruk pegetahua tetag matematika. b) Simbol : B, terdiri dari: b : kreativitas belaar matematika tiggi b : kreativitas belaar matematika sedag b 3 : kreativitas belaar matematika redah c) Skala pegukura : Skala iterval yag ditrasformasika ke skala ordial.

74 Kreativitas belaar matematika dibagi meadi tiga tigkata yaitu: Tiggi (b ), ika + ½ s gab Sedag (b ), ika ½ s gab + ½ s gab Redah (b 3 ), ika ½ s gab Keteraga : S gab = stadar deviasi gabuga siswa kelas eksperime da kelas kotrol. = skor total siswa ke-i, dimaa i =,, 3,..., = rerata dari seluruh gabuga siswa kelas eksperime da kelas kotrol. (Hadi, 004: 50) d) Idikator : Skor agket kreativitas belaar matematika siswa. Pelaksaaa Peelitia Sebelum diadaka peelitia eksperimetal, atara kelas eksperime da kelas kotrol diui keseimbagaya terlebih dahulu berdasarka ilai Ulaga Akhir Semester II kelas tahu pelaara 0/03 pada mata pelaara matematika. Hal ii bertuua utuk megetahui apakah kedua kelas yag aka diteliti dalam keadaa seimbag atau tidak. Dalam peelitia ii kedua kelompok yag dibadigka diasumsika sama dalam semua segi yag sesuai da haya berbeda dalam pegguaa model pembelaara, kelas eksperime diberika perlakua khusus yaitu pembelaara matematika yag megguaka model Kooperatif tipe Course Review Horay dega media Lembar Kera Siswa (LKS), sedagka pada kelas kotrol pembelaara matematika dilaksaaka dega model pembelaara Lagsug. Pada akhir eksperime kedua kelompok diukur dega soal tes yag sama. Hasil pegukura tersebut diguaka sebagai data eksperime utuk selautya commit diolah da to user dibadigka dega ui statistik.

75 3. Metode Pegumpula Data Pada peelitia ii, metode yag diguaka dalam pegambila data sebagai berikut. a. Metode Dokumetasi Meurut Budiyoo, Metode dokumetasi adalah cara pegumpula data dega melihatya dalam dokume-dokume yag telah ada. Dokume-dokume tersebut biasaya merupaka dokumedokume resmi yag telah terami keakurataya (003: 54). Pegguaa metode dokumetasi pada peelitia ii adalah utuk medapatka data tetag ilai Ulaga Akhir Semester II kelas tahu pelaara 03/04 pada mata pelaara matematika. Data ii diguaka utuk megetahui apakah atara kelas eksperime da kelas kotrol dalam keadaa seimbag atau tidak. Selai itu, data ii uga diguaka sebagai dasar dalam pembagia kelompok utuk kelas eksperime. b. Metode Tes Meurut Budiyoo, Metode tes adalah cara pegumpula data yag meghadapka seumlah pertayaa-pertayaa atau suruhasuruha kepada subyek peelitia (003: 54). Pada peelitia ii metode tes diguaka utuk memperoleh data megeai prestasi belaar siswa pada materi trigoometri. Istrume peelitia ii megguaka tes prestasi belaar yag berbetuk tes obektif. c. Metode Agket Agket merupaka teremaha dari istilah Iggris questioaire. Jadi agket sama artiya dega kuesioer. Meurut Budiyoo, Metode agket adalah cara pegumpula data melalui pegaua pertayaa-pertayaa tertulis kepada subek peelitia,

76 respode, atau sumber data da awabaya diberika pula secara tertulis (003: 47). Dalam peelitia ii, metode agket diguaka utuk megumpulka data megeai kreativitas belaar matematika siswa. Jawaba-awaba pada agket meuukka tigkat kreativitas siswa dalam belaar matematika. Data megeai kreativitas belaar matematika uga diguaka sebagai dasar pembetuka kelompok pada kelas eksperime. F. Validasi Istrume Peelitia Istrume yag diguaka dalam peelitia ii berupa tes utuk memperoleh data tetag prestasi belaar matematika pada materi trigoometri da agket utuk memperoleh data tetag kreativitas siswa dalam belaar matematika. Dalam peelitia ii, ui coba istrume tes dilaksaaka di SMA N Polaharo da istrume agket dilaksaaka di SMA N Sukoharo.. Tes Prestasi Belaar Matematika Istrume peelitia berupa tes disusu berdasarka kisi-kisi. Kisikisi tes disusu berdasar idikator utuk materi sius da cosius umlah dua sudut, selisih dua sudut, da sudut gada pada silabus SMA N Woosari. Soal tes berupa piliha gada yag terdiri dari 30 soal da setiap soal terdiri dari 5 alteratif awaba. Kriteria skor pada tes prestasi belaar ii adalah skor ika bear da skor 0 ika salah. Lagkah-lagkah dalam peyusua tes sebagai berikut. a. Meyusu kisi-kisi soal tes prestasi belaar matematika. b. Meyusu butir-butir soal tes prestasi belaar matematika. c. Melakuka ui validitas isi istrume tes. d. Megadaka ui coba. e. Dari hasil ui coba tersebut dilakuka aalisis butir istrume tes yag meliputi daya pembeda da commit tigkat to kesukara. user

77 f. Meetuka butir soal tes yag dapat diguaka. g. Merevisi (meyusu kembali) istrume tes. h. Melakuka ui reliabilitas pada istrume tes yag telah direvisi. Utuk medapatka istrume yag bear da akurat, maka harus dipeuhi syarat-syarat sebagai berikut: ) Validitas isi Suatu istrume disebut valid meurut isi ika isi istrume tersebut telah merupaka sampel yag represetatif dari keseluruha yag aka diukur. Dikataka oleh Nually dalam Budiyoo (003: 58) bahwa dua stadar utama utuk meyakika adaya validitas isi, yaitu koleksi butir-butir soal yag represetatif terhadap semestaya da metode peyusua tes yag masuk akal (sesible). Validitas isi dilakuka sebelum ui coba istrume. Meurut Budiyoo, utuk meilai apakah suatu istrume mempuyai validitas yag tiggi maka yag biasa dilakuka adalah melalui expert udgemet (peilaia yag dilakuka oleh pakar) (003: 59). Dalam peelitia ii butir istrume dikataka valid meurut validitas isi ika validator setuu dega semua kriteria yag ditetuka sehigga butir telah sesuai atau cocok dega semua kriteria yag ditetuka. Kriteria yag dimaksud meliputi: a) Segi Materi () Soal sesuai dega idikator. () Haya ada satu kuci awaba yag bear. b) Segi Kostruksi () Pokok soal dirumuska dega elas. () Pokok soal bebas dari peryataa yag dapat meimbulka peafsira gada. c) Segi Bahasa () Soal megguaka bahasa yag sesuai dega kaidah Bahasa Idoesia yag baik da bear. () Soal megguaka commit bahasa to yag user komutatif.

78 (3) Soal tidak megguaka bahasa yag berlaku setempat, Dalam peelitia ii ada tiga validator, soal dikataka valid ika miimal dari tiga validator meyataka bahwa soal tersebut valid. ) Ui Daya Pembeda Meurut Zaiul da Nasutio, Daya beda butir soal ialah ideks yag meuukka tigkat kemampua butir soal membedaka kelompok yag berprestasi tiggi (kelompok atas) dari kelompok yag berprestasi redah (kelompok bawah) (995: 6). Pada peelitia ii, daya pembeda dihitug dega megguaka rumus korelasi momet product dari Karl Pearso sebagai berikut : r xy Y Y Y Y Dega r = ideks daya pembeda utuk butir ke-i xy = bayakya subek yag dikeai tes (istrume) = skor utuk butir ke-i (dari subek ui coba) Y = skor total (dari subek ui coba) Suatu butir soal dikataka mempuyai daya beda yag memadai ika r xy 0,3. Jika harus dibuag/tidak dipakai., maka butir soal dikataka tidak kosiste da Rumus yag diguaka utuk megui daya pembeda butir soal tes hasil belaar sama dega rumus utuk ui kosistesi iteral karea pada tes hasil belaar ui kosistesi iteral berfugsi sebagai daya pembeda. Pada tes hasil belaar, butir yag ideks kosistesiya tiggi

dapat membedaka atara aak yag padai da kurag padai (Budiyoo, 003). 79 3) Tigkat Kesukara Meurut Zaiul da Nasutio, Tigkat kesukara butir soal ialah proporsi peserta tes yag meawab bear butir soal tersebut (995: 57). Tigkat kesukara butir soal biasaya dilambagka dega p. Maki besar ilai p (yag berarti maki besar proporsi siswa yag meawab bear butir soal tersebut) maki redah tigkat kesukara butir soal tersebut, da sebalikya. Tigkat kesukara tidaklah meuukka bahwa butir soal tertetu baik atau tidak. Tigkat kesukara butir soal haya meuukka bahwa butir soal itu sukar atau mudah utuk kelompok peserta tes tertetu. Tigkat kesukara dihitug dega rumus: p = (Zaiul da Nasutio, 995: 58) Tigkat kesukara butir soal berkisar atara 0,0 sampai dega 0, (Zaiul da Nasutio, 995: 57). Ketetua megeai tigkat kesukara soal ditetapka sebagai berikut. Jika maka soal dikategorika sukar Jika maka soal dikategorika sedag Jika maka soal dikategorika mudah (Purwoto, 003) Dalam peelitia ii, butir soal yag dipakai adalah butir soal yag dikategorika sedag ( ). Jika p 0,3 atau p 0,7 maka butir soal dikataka tidak memilki tigkat kesukara sedag da harus dibuag/tidak dipakai.

80 4) Ui Reliabilitas Meurut Budiyoo, Suatu istrume dikataka reliabel apabila hasil pegukura dega istrume tersebut adalah sama ika sekiraya pegukura tersebut dilakuka pada orag yag sama pada waktu berlaia atau pada orag yag berlaia (tetapi mempuyai kodisi sama) pada waktu yag sama atau pada waktu yag berlaia (003: 65). Ui reliabilitas dilakuka pada istrume tes yag setiap butir soalya telah lolos ui daya pembeda, da ui tigkat kesukara. Ui reliabilitas tes prestasi belaar megguaka metode satu kali tes dega tekik Kuder-Richardso. Ideks reliabilitas dihitug dega rumus KR-0 yaitu: r s t st p q i i Dega r = koefisie reliabilitas istrume = bayakya butir istrume p i = proporsi bayakya subek yag meawab bear pada butir ke-i q i = -p s = variasi total t r 0,7 (Budiyoo, 003: 69) Dalam peelitia ii, istrume tes dikataka reliabel ika. Agket Agket kreativitas berupa pertayaa-pertayaa tetag kreativitas dalam belaar matematika. Agket disusu berdasarka kisi-kisi. Kisi-kisi agket disusu berpedoma pada idikator ciri-ciri pribadi kreatif. istrume agket terdiri dari 40 butir pertayaa da setiap butir pertayaa terdiri dari 4 alteratif awaba.

8 Kriteria pemberia skor berdasarka tigkat kreativitas siswa dalam belaar matematika siswa sebagai berikut. a. Utuk butir peryataa agket yag positif Skor 4 utuk alteratif awaba a Skor 3 utuk alteratif awaba b Skor utuk alteratif awaba c Skor utuk alteratif awaba d b. Utuk butir peryataa agket yag egatif Skor utuk alteratif awaba a Skor utuk alteratif awaba b Skor 3 utuk alteratif awaba c Skor 4 utuk alteratif awaba d Lagkah-lagkah peyusua agket sebagai berikut. a. Membuat kisi-kisi agket kreativitas belaar matematika siswa. b. Meyusu butir-butir pertayaa agket kreativitas belaar matematika siswa. c. Melakuka ui validitas isi istrume agket. d. Megadaka ui coba. e. Dari hasil ui coba tersebut dilakuka aalisis butir istrume dega ui kosistesi iteral. f. Meetuka butir pertayaa pada agket yag dapat diguaka. g. Merevisi (meyusu kembali) istrume tes. h. Melakuka ui reliabilitas pada istrume agket yag telah direvisi. Utuk medapatka istrume yag bear da akurat, harus dipeuhi syarat-syarat sebagai berikut: ) Ui Validitas Isi Meurut Budiyoo (003:58), suatu istrume valid meurut validitas isi apabila isi istrumet tersebut telah merupaka sampel yag represetatif dari keseluruha isi hal yag aka diukur. Meurut Budiyoo, utuk meilai commit apakah to suatu user istrume mempuyai validitas

8 yag tiggi maka yag biasa dilakuka adalah melalui expert udgemet (peilaia yag dilakuka oleh pakar) (003: 59). Dalam peelitia ii butir istrume dikataka valid meurut validitas isi ika validator setuu dega semua kriteria yag ditetuka sehigga butir telah sesuai atau cocok dega semua kriteria yag ditetuka. Kriteria itu meliputi: a) Butir agket terkait dega kreativitas belaar matematika siswa. b) Butir agket sesuai dega kisi-kisi agket. c) Kalimat pada butir agket mudah dipahami. d) Kalimat pada butir agket tidak meimbulka iterprestasi gada. Dalam peelitia ii ada tiga validator, agket dikataka valid ika miimal dari tiga validator meyataka bahwa agket tersebut valid. ) Kosistesi Iteral Budiyoo (003:65) megemukaka bahwa sebuah istrume tetu terdiri dari seumlah butir-butir istrume. Kesemua butir itu harus megukur hal yag sama da meuukka kecederuga yag sama pula. Ii berarti harus ada korelasi positif atara skor masig-masig butir tersebut. Korelasi iteral masig-masig butir dilihat dari korelasi atara skor-skor butir-butir tersebut dega skortotalya. Ui kosistesi iteral diguaka utuk megetahui apakah istrume tersebut kosiste atau tidak. Dalam peelitia ii kosistesi iteral butir agket kreativitas belaar matematika siswa dihitug dega megguaka rumus korelasi momet product dari Karl Pearso sebagai berikut : Dega r xy Y r = koefisie kosistesi iteral utuk butir ke-i xy = bayakya subek commit yag dikeai to user tes (istrume) Y Y Y

83 = skor utuk butir ke-i (dari subek ui coba) Y = skor total (dari subek ui coba) Keputusa Ui: r xy < 0,3 butir agket tidak kosiste, dibuag r xy 0,3 butir agket kosiste, dipakai (Budiyoo, 003: 65) 3) Ui Reliabilitas Utuk meetuka reliabilitas item agket kreativitas siswa diguaka rumus Alpha, yaitu: Dega : : ideks reliabilitas agket : bayakya butir soal : umlah variasi belaha ke-i, i=,,...k (k ) atau variasi butir ke-i, i=,,.. : variasi skor-skor yag diperoleh subek ui coba (Budiyoo, 003: 70) r 0,7 Dalam peelitia ii, istrume agket dikataka reliabel ika G. Tekik Aalisis Data Peelitia ii megguaka aalisis variasi dua ala dega sel tak sama. Faktor yag diguaka utuk megetahui perbedaa iteraksi efek baris, efek kolom, da kombiasi efek baris da kolom terhadap prestasi belaar siswa adalah faktor A (pemberia model pembelaara) da faktor B (kreativitas siswa). Tekik yag diguaka utuk megui hipotesis yaitu:

84. Ui Keseimbaga Ui ii dilakuka sebelum kedua kelompok, baik kelompok eksperime maupu kelompok kotrol yag dikeai perlakua yag berbeda. Ui ii bertuu utuk megetahui apakah kedua kelompok tersebut memiliki kemampua awal yag sama atau tidak sehigga hasil peelitia muri karea perlakua. Dalam bahasa statistik ui ii dilakuka utuk megetahui apakah terdapat perbedaa rerata yag berarti (sigifika) dari dua sampel peelitia atau tidak. Statistik ui yag diguaka adalah ui t. Data yag diguaka utuk ui keseimbaga diambil dari dokumetasi ilai Ulaga Akhir Semester II kelas tahu pelaara 0/03 pada mata pelaara matematika. Ada beberapa persyarata yag harus dipeuhi sebelum ui-t dilakuka. Persyarataya adalah sampel yag diambil adalah dari populasi yag berdistribusi ormal. Oleh karea itu perlu dilakuka ui ormalitas terlebih dahulu dega metode Liliefors. Ui keseimbaga dega statistik ui-t dapat diuraika sebagai berikut: a. Hipotesis H 0 : µ = µ (kedua populasi mempuyai kemampua awal sama) H : µ µ (kedua populasi mempuyai kemampua awal tidak sama) b. Tigkat sigifikasi: α = 0,05 c. Statistik ui Jika sampel berasal dari populasi berdistribusi ormal da maka t = ~ t s p dega Sp = ( )s ( )s

85 Jika sampel berasal dari populasi berdistribusi ormal da maka t = s s ~ t v dega v s / s / s / s / (Walpole, 98: 3) Keteraga: s s s p s p : rata-rata ilai Ulaga Akhir Semester II kelas mata pelaara matematika kelompok eksperime : rata-rata ilai Ulaga Akhir Semester II kelas mata pelaara matematika kelompok kotrol : variasi dari kelompok eksperime : variasi dari kelompok kotrol : ukura sampel kelompok eksperime : ukura sampel kelompok kotrol : variasi gabuga : deviasi baku gabuga d. Daerah kritik DK = { t t < -t α/ atau t > t α/ } e. Keputusa ui H 0 ditolak ika t DK f. Kesimpula ) Kedua sampel berasal dari populasi yag seimbag ika Ho tidak ditolak.

86 ) Kedua sampel berasal dari populasi yag tidak seimbag ika Ho ditolak. (Budiyoo, 009: 57). Ui Persyarata Aava Sehubuga dega adaya persyarata yag harus dipeuhi sebelum meetuka tekik aalisis statistik yag diguaka, maka peelitia ii aka megguaka macam ui persyarata yaitu ui ormalitas da ui homogeitas. a. Ui Normalitas Ui ormalitas bertuua utuk megetahui apakah sampel yag diambil berasal dari populasi berdistribusi ormal atau tidak. Ui ormalitas megguaka metode Lilliefors. Alasa dipilihya ui Lilliefors karea ui ii dapat diguaka utuk sampel yag kecil. Adapu prosedur uiya adalah sebagai berikut: ) Hipotesis H 0 : sampel berasal dari populasi yag berdistribusi ormal H : sampel berasal dari populasi yag tidak berdistribusi ormal ) Tigkat sigifikasi : 0,05 3) Statistik ui L = Maksimal { F (z i )-S (z i ) } Dega L = koefisie Lilliefors dari pegamata z i = (x i x) s = skor stadar utuk x i F(z i ) = P(Z z i ) ; Z ~ N(0,) S(z i ) = i i f = proporsi cacah Z z i terhadap seluruh z i s = stadar deviasi

87 i = skor respode Dega f i = frekuesi tiap data 4) Daerah kritik DK = { L L > L α: } dega adalah ukura sampel Harga L α: dapat diperoleh dari tabel Lilliefors pada tigkat sigifikasi α dega deraat kebebasa 5) Keputusa ui H 0 ditolak ika L DK 6) Kesimpula a) Sampel berasal dari populasi ormal ika H 0 diterima. b) Sampel tidak berasal dari populasi ormal ika H 0 ditolak (Budiyoo, 009: 70) b. Ui Homogeitas Ui homogeitas diguaka utuk megui apakah populasi mempuyai variasi yag sama atau tidak. Utuk megui homogeitas ii diguaka metode Barrtlett dega statistik ui Chi Kuadrat sebagai berikut. ) Hipotesis H 0 :... k H : utuk palig sedikit satu (i,) dega i i ) Tigkat sigifikasi : 0,05 3) Statistik ui Dega k = bayakya populasi

88 f = deraar kebebasa utuk RKG = N-k f = deraat kebebasa utuk s = - =,,...,k N = bayakya seluruh ilai = bayakya ilai (ukura) sampel ke- = ukura sampel ke- c = + 3( k ) f RKG = SS f ; SS ( ) s 4) Daerah kritik DK = { χ χ > χ α; } 5) Keputusa ui: H 0 ditolak ika χ DK 6) Kesimpula a) Variasi-variasi dari dua populasi tersebut homoge ika H 0 tidak ditolak. b) Variasi-variasi dari dua populasi tersebut tidak homoge ika H 0 ditolak (Budiyoo, 009: 75) 3. Ui Hipotesis Utuk megui sigifikasi perbedaa efek baris, efek kolom da kombiasi efek kolom terhadap variabel terikat, hipotesis dalam peelitia ii diaalisa dega aalisis variasi dua ala dega frekuesi sel tak sama. a. Model Model dari aalisis variasi dua ala dega sel tak sama sebagai berikut. Dega ik = µ + α i + β + (αβ) i + ε ik

: data (ilai) ke-k pada baris ke-i da kolom ke- sebagai variabel ik terikat µ : rerata dari seluruh data (rerata besar) α i β : efek baris ke-i terhadap variabel terikat : efek kolom ke- terhadap variabel terikat (αβ) i : iteraksi efek baris ke-i da kolom ke- terhadap variabel terikat ε ik : deviasi data terhadap rataa populasiya (µ ik i ) yag i k b. Hipotesis berdistribusi ormal rataa 0 :, dega : model pembelaara Kooperatif tipe Course Review Horey dega media Lembar Kera Siswa (LKS) : model pembelaara Lagsug :,,3 dega : kreativitas tiggi : kreativitas sedag 3: kreativitas redah :,,3,..., i ; i : cacah data amata pada setiap sel 89 (Budiyoo, 009: 86) Prosedur peguia dalam megguaka aalisis variasi dua ala dega sel tak sama yaitu: ) H 0A : α i = 0 utuk setiap i =, H A (tidak ada perbedaa efek atara baris terhadap variabel terikat) : palig sedikit ada satu α i yag tidak ol (ada perbedaa efek atara baris terhadap variabel terikat) ) H 0B : β = 0 utuk setiap =,, 3 H B (tidak ada perbedaa efek atara kolom terhadap variabel terikat) : palig sedikit ada satu β yag tidak ol

90 (ada perbedaa efek atara kolom terhadap variabel terikat) 3) H 0AB : (αβ) i = 0 utuk setiap i =, da =,, 3 (tidak ada iteraksi baris da kolom terhadap variabel terikat) H AB : palig sedikit ada satu (αβ) i yag tidak ol (ada iteraksi baris da kolom terhadap variabel terikat) c. Komputasi Tabel 3.3 data Amata, Rataa, da Jumlah Kuadrat Deviasi Kreativitas Siswa (B) Model Pembelaara (A) b b b a 3 C C C 3 SS SS SS 3 a 3 C C C 3 SS SS SS 3 Keteraga:

9 i = ukura sel i (sel pada baris ke-i da kolom ke-) a = model pembelaara Kooperatif tipe Course Review Horay dega media Lembar Kera Siswa (LKS) a = model pembelaara Lagsug b = kreativitas tiggi b = kreativitas sedag b 3 = kreativitas redah Pada aalisis variasi dua ala dega sel tak sama didefiisika otasi-otasi sebagai berikut: h i, pq i = rataa harmoik frekuesi seluruh sel N i, i = bayakya seluruh data amata SS i k ik k i ik = umlah kuadrat deviasi data amata pada sel i Tabel 3.4 Rataa da Jumlah Rataa B b b b 3 Total a A a A Total B B B 3 G AB i = rataa pada sel i A i ABi = umlah rataa pada baris ke-i i B ABi = umlah rataa pada kolom ke- G i, ABi = umlah rataa semua commit sel to user

Utuk mempermudah perhituga didefiisika besara-besara (), (), (3), (4), da (5) sebagai berikut: G () = ; () = pq kuadrat yaitu: i, SS i ; (3) = i A i ; (4) = q JKG RKG dkg B ; (5) = p i AB i Pada aalisis variasi dua ala sel tak sama, terdapat lima umlah JKA = h {(3) ()} JKB = h {(4) ()} JKAB = h {() + (5) (3) (4)} JKG = () JKT Dimaa, JKA JKB JKAB JKG JKT adalah: = JKA + JKB +JKAB + JKG : ummlah kuadrat baris : umlah kuadrat kolom : umlah kuadrat iterksi atara baris da kolom : umlah kuadrat galat :umlah kuadrat total Deraat kebebasa utuk masig-masig umlah kuadrat tersebut dka = p dkb = q dkab = (p )(q ) dkg = qp ( ) dkt = N Berdasarka umlah kuadrat da deraat kebebasa masig-masig, diperoleh rataa kudrat sebagai berikut: JKA RKA ; dka JKAB RKAB ; dkab d. Statistik ui JKB RKB ; dkb 9

93 RKA F a ) Utuk H 0A adalah RKG ) Utuk H ob adalah 3) Utuk H 0AB adalah F b F ab RKB RKG RKAB RKG e. Tigkat sigifikasi : α = 0,05 f. Daerah kritik ) Daerah kritik utuk Fa adalah DK = {F F > Fα;p-,N-pq} ) Daerah kritik utuk Fb adalah DK = {F F > Fα;q-,N-pq} 3) Daerah kritik utuk Fab adalah DK = {F F >Fα;(p-)(q-),N-pq} g. Keputusa Ui H 0 ditolak bila harga statistik ui melebihi daerah kritik. Harga daerah kritik tersebut diperoleh dari Tabel Distribusi F pada tigkat sigifikasi Tabel 3.4 Ragkuma Aalisis Variasi Dua Jala Sumber JK dk RK F obs F α Baris (A) Kolom (B) Iteraksi (AB) Galat JKA JKB JKAB JKG p- q- (p-)(q-) N-pq RKA RKB RKAB RKG F a F * F b F * F ab F * - - Total JKT N- - - - (Budiyoo, 009:) 4. Ui Komprasi Gada Komparasi gada adalah tidak laut dari aalisis variasi apabila hasil aalisis tersebut meuukka bahwa hipotesis ol ditolak. Utuk ui lauta setelah aalisis variasi diguaka metode Shceffee karea metode tersebut aka meghasilka beda rerata dega tigkat sigifikasi yag kecil.

94 Lagkah-lagkah dalam megguaka metode Shceffe adalah sebagai berikut: a. Megidetifikasi semua pasaga komparasi rerata b. Merumuska hipotesis yag bersesuaia dega komparasi tersebut c. Meetuka tigkat sigifikasi α = 0,05 d. Mecari harga statistik ui f dega rumus sebagai berikut: ) Komparasi rerata atar baris Karea dalam peelitia ii haya terdapat dua variabel model pembelaara maka ika H 0A ditolak tidak perlu dilakuka komparasi rerata atar baris. Utuk megetahui model pembelaara maakah yag lebih baik cukup dega membadigka besarya rerata margial dari masig-masig model pembelaara. ) Komparasi rerata atar kolom Ui Shceffe utuk komparasi rerata atar kolom adalah F i.. RKG i. i... Keteraga: F i i. : ilai F obs pada pembadiga baris ke-i da kolom ke- : rerata pada kolom ke-i. : rerata pada kolom ke- RKG : rataa kuadrat galat, yag diperoleh dari perhituga aalisis : variasi i.. : ukura sampel pada kolom ke-i : ukura sampel pada kolom ke- dega daerah kritik DK = { F. i. F i.. > (q- )F a;q-,n-pq } Nilai F α;q-,n-pq diperoleh dari Tabel Nilai F 0,05:v, v pada lampira 3) Komparasi rerata atar sel pada kolom yag sama

Ui Shceffe utuk komparasi rataa atar sel pada kolom yag sama adalah 95 F i. k. RKG i. i.. k. k Keteraga: F i i. : ilai F obs pada pembadiga rataa pada sel i da rata pada sel k : rerata pada sel i. : rerata pada sel k RKG : rataa kuadrat galat, yag diperoleh dari perhituga aalisis : i.. variasi : ukura sel i : ukura sel k dega daerah kritik Dk = {F i-k F i-k > (pq-) F ; pq, N pq } Nilai F α;pq-,n-pq diperoleh dari Tabel Nilai F 0,05:v, v pada lampira 4) Komparasi rerata atar sel pada baris yag sama Ui Shceffe utuk komparasi rerata atar sel pada baris yag sama adalah F i. k. RKG i. i.. k. k Keteraga: F i i. : ilai F obs pada pembadiga rataa pada sel i da rata pada sel k : rerata pada sel i. : rerata pada sel k RKG : rataa kuadrat galat, yag diperoleh dari perhituga aalisis : variasi

96 i.. : ukura sel i : ukura sel k dega daerah kritik DK = {F i-ik F i-ik > (p-)f α;p-,n-pq } Nilai F α;p-,n-pq diperoleh dari Tabel Nilai F 0,05:v, v e. Meetuka keputusa ui utuk masig-masig komparasi gada ika F hit DK maka H 0 ditolak f. Meetuka kesimpula dari keputusa ui yag sudah ada. Jika H 0 ditolak maka tidak ada perbedaa rataa. (Budiyoo, 009:5)