BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi

1 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat da Waktu Peelitia 1. Tempat Peelitia Peelitia dilakuka di SMPN kelas VIII di Kabupate Batul, Daerah Istimewa Yogyakarta.. Waktu Peelitia Peelitia dilaksaaka pada tahu pelajara 014/015 da dibagi mejadi beberapa tahapa. Dalam pelaksaaa peelitia dilakuka 8 kali pertemua dega siswa, 7 kali pertemua utuk proses belajar megajar da 1 kali pertemua utuk tes prestasi belajar siswa. Adapu utuk tahapa peelitia beserta jadwal peelitia ditujukka pada Tabel 3.1. Tabel 3.1 Jadwal Peelitia Kegiata Peelitia Des. Ja. Feb. Bula Mar. Apr. Mei Jui Juli Pembuata Proposal Semiar Proposal Pembuata Istrume Pelaksaaa Peelitia Aalisis Data Semiar Hasil Peyusua Tesis B. Jeis Peelitia da Racaga Peelitia 1. Jeis Peelitia Jeis peelitia yag diguaka dalam peelitia ii adalah peelitia eksperimetal semu (quasi experimetal research), karea dalam peelitia ii tidak mugki utuk megotrol semua variabel yag releva. Peeliti bermaksud memberika perlakua terhadap subjek peelitia. Hal ii sesuai dega pedapat Budiyoo (003: 8) bahwa tujua peelitia eksperimetal 39

2 40 semu adalah utuk memperoleh iformasi yag merupaka perkiraa dalam keadaa yag tidak memugkika utuk megotrol da/atau memaipulasi semua variabel yag releva. Dalam peelitia ii terdapat dua variabel bebas yaitu model pembelajara da self-efficacy, da satu variabel terikat yaitu prestasi belajar matematika.. Racaga Peelitia Racaga yag diguaka dalam peelitia ii adalah racaga faktorial 3 x 3 pada Aava dua jala sel tak sama. Adapu desai yag diguaka disajika pada Tabel 3.. Tabel 3. Racaga peelitia dega faktorial 3 x 3 Model Self-efficacy (B) pembelajara (A) Tiggi (b 1) Sedag (b ) Redah (b 3) NHT (a 1) (ab) 11 (ab) 1 (ab) 13 TSTS (a ) (ab) 1 (ab) (ab) 3 Lagsug (a 3) (ab) 31 (ab) 3 (ab) 33 Keteraga : (ab) ij adalah prestasi belajar matematika siswa yag dikeai model pembelajara ke i da memiliki self-efficacy ke j, dega i = 1,,3 da j = 1,,3. C. Populasi da Sampel Peelitia 1. Populasi Peelitia Populasi dalam peelitia ii adalah seluruh siswa kelas VIII SMPN di Kabupate Batul yag megguaka kurikulum KTSP sebayak 41 sekolah. Daftar SMP Negeri di Kabupate Batul dapat dilihat pada Lampira Sampel Peelitia Sampel peelitia diambil dega tekik stratified cluster radom samplig, dega megelompokka SMP-SMP pada populasi berdasar perigkatya, yaitu perigkat tiggi, sedag, da redah. Pegelompokka sekolah didasarka atas rakig sekolah dari hasil UN matematika tahu

3 41 pelajara 013/014 yag diurutka. Selajutya dikelompokka dega ketetua yag ditujukka pada Tabel 3.3. Tabel 3.3 Pegkategoria Sekolah Kriteria Kategori X i > µ + 1 σ Tiggi µ 1 σ X i µ + 1 X i < µ 1 σ σ Sedag Redah Keteraga: X i : ilai UN matematika SMPN ke i di Kabupate Batul σ : simpaga baku dari ilai UN matematika µ : rata-rata ilai UN matematika SMPN di Kabupate Batul Dari data rata-rata hasil UN matematika di Kabupate Kebume Tahu Pelajara 013/014 diperoleh rata-rata ilai UN matematika (µ) sebesar 6,393 da simpaga baku dari ilai UN matematika (σ) sebesar 1,1756. Dega demikia kelompok tiggi merupaka kelompok SMP dega ilai rerata UN matematika pada tahu pelajara 013/014 yag lebih dari 6,9810. Kelompok sedag merupaka kelompok SMP dega ilai rerata UN matematika pada tahu pelajara 013/014 lebih dari atau sama dega 5,8054 da kurag dari atau sama dega 6,9810. Kelompok redah merupaka kelompok SMP dega ilai rerata UN matematika pada tahu pelajara 013/014 kurag dari atau sama dega 5,8054. Dari 41 sekolah SMPN di Batul diambil 3 sekolah. Dega cara radom utuk sekolah kelompok tiggi diambil satu sekolah, kelompok sedag satu sekolah da kelompok redah satu sekolah. Sedemikia sehigga diperoleh dari kategori tiggi SMP Negeri 1 Bagutapa, kategori sedag SMP Negeri Piyuga da kategori redah SMP Negeri 3 Pleret. Masig-masig sekolah diambil 3 kelas, yaitu kelas eksperime satu utuk model pembelajara kooperatif tipe NHT, kelas eksperime dua utuk model pembelajara TSTS da kelas eksperime 3 utuk kelas pembelajara lagsug. Selajutya utuk pegambila kelas pada tiap tigkata sekolah ditujukka pada Tabel 3.4.

4 4 Tigkata Sekolah Tabel 3.4 Pembagia Kelas pada Tiap Tigkata Sekolah Nama Sekolah NHT Model Pembelajara TSTS Pembelajara Lagsug Tiggi SMP Negeri 1 Bagutapa VIII A VIII H VIII C Sedag SMP Negeri Piyuga VIII D VIII B VIII C Redah SMP Negeri 3 Pleret VIII B VIII C VIII D D. Variabel Peelitia da Metode Pegumpula Data 1. Variabel Peelitia Pada peelitia ii terdapat dua variabel bebas da satu variabel terikat. Variabel-variabel tersebut sebagai berikut. a. Variabel Terikat Variabel terikat dalam peelitia ii adalah prestasi belajar matematika. a) Defiisi operasioal: prestasi belajar matematika adalah hasil yag diperoleh siswa setelah melalui proses pembelajara matematika pada tigkat peguasaa materi yag diyataka dega ilai berupa agka selama periode tertetu. Nilai diperoleh melalui ilai tes prestasi belajar pada materi pokok bagu ruag sisi datar. b) Skala pegukura : skala iterval c) Idikator : ilai tes dega betuk soal piliha gada. d) Simbol: (ab)i j, dega i=1,, 3 ; j=1,, 3. b. Variabel bebas 1) Model Pembelajara Defiisi operasioal : model pembelajara adalah suatu keragka atau perecaaa utuk melaksaaka kegiata pedidika yag melukiska prosedur pembelajara secara sistematis, termasuk di dalamya tujuatujua pembelajara, tahap-tahap dalam pembelajara, ligkuga pembelajara da pegelolaa kelas. a) Dalam peelitia ii ada tiga model pembelajara yaitu kooperatif tipe NHT (a1), TSTS (a) da pembelajara lagsug (a3). b) Skala pegukura : skala omial

5 43 c) Idikator : pegguaa pembelajara dega model kooperaif tipe NHT utuk kelas eksperime I, TSTS utuk kelas eksperime II da pembelajara lagsug utuk kelas eksperime III. d) Simbol: ai dega i = 1, da 3. ) Self-efficacy a) Defiisi operasioal: Self-efficacy adalah keyakia seseorag bahwa diriya memiliki kemampua utuk meyelesaika tugas atau suatu masalah dega perilaku yag teag da usaha yag optimal. b) Skala pegukura: skala iterval yag diubah ke dalam skala ordial yag terdiri dari 3 kategori self-efficacy, yaitu tiggi, sedag da redah. Utuk pembagia kategori tersebut ditujukka pada Tabel 3.5. Tabel 3.5 Pegkategoria Self-efficacy Kriteria Y > X + 1 s Kategori Tiggi X 1 s Y X + 1 s Y < X 1 s Sedag Redah Keteraga: Y : skor agket self-efficacy s : stadar deviasi dari skor agket X : rerata dari skor agket c) Simbol: bj dega j= 1,, 3. Metode Pegumpula Data a. Metode Dokumetasi Metode dokumetasi adalah mecari data megeai hal-hal yag berupa arsip, otule rapat da sebagaiya. Dalam peelitia ii diperluka arsip ilai ujia asioal matematika tahu pelajara 013/014 SMPN di Kabupate Batul utuk megetahui perigkat SMPN tiggi, sedag da redah. Metode dokumetasi diguaka utuk cara pegambila sampel karea sampel yag aka diguaka dalam peelitia ii adalah sekolah-

6 44 sekolah yag mempuyai perigkat tiggi, sedag da redah. Setelah megetahui perigkat sekolah SMPN di Kabupate Batul kemudia dipilih sekolah secara radom utuk masig-masig tigkata. Selai itu pada peelitia ii metode dokumetasi diguaka utuk megumpulka data tetag ilai UASDA siswa utuk uji prasyarat yaitu uji ormalitas, uji homogeitas, da uji keseimbaga apakah ketiga populasi mempuyai kemapua awal yag sama. b. Metode Agket Dalam peelitia ii agket yag dibuat utuk megukur self-efficacy yag memuat peryataa-peryataa yag dibuat berdasarka kisi-kisi. Utuk lagkah-lagkah dalam membuat agket sebagai berikut. a. Meetuka kisi-kisi agket Utuk medapatka gambara yag jelas tetag idikator-idikator apa saja yag diukur dalam peyusua agket. b. Meetuka jeis da betuk agket Jeis da betuk agket yag diguaka adalah jeis agket lagsug tertutup dalam betuk piliha gada dega 4 piliha jawaba. c. Meyusu agket Meyusu sejumlah peryataa yag sesuai dega idikator dalam kisi-kisi dega skala peskora tertetu. d. Meetapka skor agket Dalam meetuka skor agket setiap alteratif jawaba mempuyai skor berbeda-beda. Pemberia utuk tiap-tiap alteratif jawaba disesuaika dega kriteria item. Terdapat 4 piliha jawaba utuk setiap peryataa. Agket ii disusu secara tertulis dega sejumlah peryataa yag dibuat berskala, yaitu sagat yaki, yaki, tidak yaki, da sagat tidak yaki, da terdiri dari dua peryataa yaitu peryataa positif da peryataa egatif. Utuk peryataa positif jika jawaba sagat yaki medapat skor 4, yaki medapat skor 3, tidak yaki medapat skor da sagat tidak yaki medapat skor 1. Sebalikya utuk peryataa egatif jawaba sagat yaki medapat skor 1, yaki

7 45 medapat skor, tidak yaki medapat skor 3 da sagat tidak yaki medapat skor 4. e. Megadaka uji coba agket Uji istrume agket dilakuka dega meguji validitas da reliabilitas agket. Sedagka utuk meguji butir agket layak atau tidak diguaka dalam peelitia diguaka uji kosistesi iteral. Adapu kisi-kisi agket yag diguaka ditujukka pada Tabel 3.6. No Dimesi yag Diukur 1. Magitude: Tigkat kesulita tugas yag diyakii oleh siswa utuk dapat diselesaika.. Stregth: kuatya keyakia siswa terhadap kemampua yag dimiliki 3. Geerality: luas bidag tigkah laku di maa siswa merasa yaki aka kemampuaya Tabel 3.6 Kisi-kisi Self-efficacy Idikator 1. Optimis atau yaki dalam megerjaka tugas atau tes. Bermiat utuk megerjaka tugas dega berbagai tigkat kesulita. 1. Berkomitme atau gigih dalam belajar atau meyelesaika tugas-tugas yag diberika.. Memiliki motivasi yag baik terhadap diriya sediri utuk pegembaga diriya 1. Meyikapi situasi da kodisi dega baik da berpikir positif. Mejadika pegalama sebagai jala mecapai kesuksesa Nomor Butir Peryataa Peryataa Peryataa Positif (+) Negatif (-) 1, 1, 31 7, 9, 6, 37, 14, 30, 38 8, 19, 3 4, 0, 33 10, 17,, 39 3, 13, 15 18, 8, 34 5, 7,35 11, 3, 9 16, 4, 5, 40 6, 1, 36 c. Metode Tes Dalam peelitia ii, tes yag diguaka adalah tes piliha gada dega setiap jawaba bear medapat skor 1 da utuk jawaba salah medapat skor 0. Tes prestasi belajar dilaksaaka setelah siswa belajar materi bagu ruag sisi datar. Metode tes ii diguaka utuk

8 46 megumpulka data prestasi belajar matematika siswa. Adapu jumlah pertayaa pada tes prestasi belajar adalah sebayak 5 soal dega model tes piliha gada dega meyediaka 4 piliha jawaba. E. Uji Coba Istrume Meurut Budiyoo (003:55), tujua uji coba adalah utuk melihat apakah istrume yag disusu bear-bear valid da reliabel atau tidak. Setelah uji coba maka dilakuka aalisis terhadap istrume tes da agket sebagai berikut. 1. Berikut diberika beberapa uji utuk melihat kelayaka istrume tes. a. Uji Validitas Isi Agar istrume tes mempuyai validitas isi harus diperhatika hal-hal berikut. 1) Baha ujia (tes) harus merupaka sampel yag represetatif utuk megukur sampel berapa jauh tujua pembelajara tercapai ditijau dari materi yag diajarka maupu dari sudut proses belajar. ) Titik berat yag diujika harus seimbag dega titik berat yag telah diajarka. 3) Tidak diperluka pegetahua lai yag tidak atau belum diajarka utuk mejawab soal-soal ujia dega bear. Utuk meilai apakah istrume mempuyai validitas isi maka perlu dilakuka peilaia oleh pakar (validator). Meurut Budiyoo (003:58) utuk mempertiggi validitas isi, dapat melalui lagkah-lagkah sebagai berikut. 1) Megidetifikasi baha-baha yag telah diberika beserta stadar kompetesiya. ) Membuat kisi-kisi dari soal tes yag aka ditulis. 3) Meyusu soal tes beserta kuciya. 4) Meelaah soal tes sebelum dicetak. b. Tigkat Kesukara Tigkat kesukara butir soal meyataka proposisi bayakya peserta yag mejawab bear butir soal tersebut terhadap seluruh peserta tes. Ideks tigkat kesukara butir soal dapat dirumuska sebagai berikut.

9 47 dega: P B N : ideks tigkat kesukara P = B N : bayakya siswa yag mejawab item dega bear : bayakya siswa yag mejawab item Butir soal aka diguaka bila memeuhi syarat 0,30 P 0,70 c. Daya Pembeda (Budiyoo, 011:30) Suatu butir soal mempuyai daya beda baik jika siswa padai (kelompok atas) mejawab bear butir soal lebih bayak daripada siswa tidak padai (kelompok bawah). Dega demikia daya beda butir soal dapat dipakai utuk membedaka siswa yag padai da tidak padai. Sebagai tolak ukur padai atau tidak padai adalah skor total dari sekumpula butir soal yag diaalisis. Meurut Budiyoo (011:3) rumus utuk mecari ideks daya beda sebagai berikut. dega: D B a N a B b N a D = B a N a B b N b : ideks daya pembeda butir soal : bayakya peserta tes pada siswa padai (kelompok atas) yag mejawab bear : bayakya peserta tes pada siswa padai (kelompok atas) : bayakya peserta tes pada siswa tidak padai (kelompok bawah) yag mejawab bear : bayakya peserta tes pada siswa tidak padai (kelompok bawah) Pembagia siswa padai (kelompok atas) da siswa tidak padai (kelompok bawah) pada peelitia ii adalah berdasarka media, maka bayakya peserta tes kelompok atas sama dega bayakya peserta tes pada kelompok bawah. Butir soal mempuyai daya pembeda baik jika D 0,3. Jika ideks daya beda utuk butir ke-i kurag dari 0,3 maka butir tersebut diyataka gugur da harus dibuag.

10 48 d. Uji Reliabilitas Reliabilitas berhubuga dega masalah kepercayaa. Suatu tes dapat dikataka mempuyai taraf kepercayaa yag tiggi jika tes tersebut dapat memberika hasil yag tetap (ajeg). Atau seadaiya hasilya berubahubah, perubaha yag terjadi dikataka tidak berarti. Dalam peelitia ii, reliabilitas soal prestasi belajar matematika dicari dega rumus Kuder- Richardso dega KR-0 sebagai berikut. dega : r 11 s t p i q i r 11 S t p i q i i1 1 S t : koefisie reliabilitas istrume tes prestasi : bayakya butir istrume tes prestasi : variasi skor total : proporsi bayakya subjek yag mejawab bear pada butir ke-i = 1 p i Tes diaggap reliabel jika r 11 0,70.. Berikut diberika beberapa uji gua melihat kelayaka agket. a. Uji Validitas Isi (Budiyoo, 003:69) Budiyoo (003:59) meyataka bahwa utuk meilai apakah istrume mempuyai validitas isi yag tiggi, dilakuka melalui experts judgmet (peilaia yag dilakuka para pakar). Dalam hal ii para pakar (yag serig disebut subject matler experts), meilai apakah kisi-kisi yag dibuat oleh pegembag tes telah meujukka bahwa klasifikasi kisi-kisi yag telah mewakili isi (substasi) yag aka diukur. Lagkah berikutya meilai apakah masig-masig butir yag telah disusu cocok atau releva dega klasifikasi kisi-kisi yag ditetuka. Uji validitas agket pada peelitia ii dilakuka utuk megetahui validitas isi pada agket self-efficacy belajar siswa. Utuk meilai apakah

11 49 istrume mempuyai validitas isi, peilaia dilakuka oleh pakar (validator). b. Kosistesi Iteral Uji kosistesi iteral meujuka adaya korelasi positif atara skor masig-masig butir agket. Artiya butir-butir tersebut harus megukur hal yag sama da meujukka kecederuga yag sama. Utuk meghitug kosistesi iteral dapat diguaka rumus korelasi produk mome dari Karl pearso sebagai berikut. r XY { X iyi ( X i )( i1 ii i1 X i ( X i ) }{ Yi ( i1 i1 i1 i1 Y ) i Y ) } i dega: r xy X Y : ideks kosistesi iteral utuk butir ke-i : bayakya subyek yag dikeai agket : skor utuk butir ke-i : total skor Jika ideks kosistesi iteral utuk butir ke-i kurag dari 0,3 maka butir tersebut diyataka gugur da harus dibuag. c. Uji Reliabilitas (Budiyoo, 003:65) Relibiltas meujuk kepada keajega hasil pegukura. Pegujia koefisie reliabilitas agket pada peelitia ii diguaka rumus Alpha sebagai berikut. dega: r 11 r 11 s i 1 i 1 1 S t :ideks realiabilitas istrume agket : bayakya butir istrume agket

12 50 s i s t : variasi butir ke-i, dega i = 1,, 3,, : variasi skor total yag diperoleh subjek uji coba. Agket diaggap reliabel jika r 11 0,70 (Budiyoo, 003:70) F. Tekik Aalisis Data Utuk meguji hipotesis peelitia, diguaka aalisis variasi dua jala dega sel tak sama. Sebelum aava dikeaka, dilakuka uji persyarata utuk aava yaitu uji ormalitas da uji homogeitas. Jika diperluka uji lajut, maka aka diguaka uji Scheffe. Sebagai prasyarat peelitia eksperimetal, perlu dilakuka uji keseimbaga utuk megetahui populasi memiliki kemampua awal yag sama atau seimbag dega uji aava satu jala. Sebelum dilakuka uji hipotesis, terlebih dahulu dilakuka uji prasyarat aalisis variasi yag terdiri dari uji ormalitas da uji homogeitas variasi. 1. Uji Prasyarat a. Uji Normalitas Uji ii diguaka utuk megetahui apakah sampel peelitia ii berasal dari populasi yag berdistribusi ormal atau tidak. Utuk meguji ormalitas diguaka metode Liliefors, adapu prosedurya sebagai berikut. 1) Hipotesis H0 : sampel berasal dari populasi yag berdistribusi ormal H1 : sampel tidak berasal dari populasi yag berdistribusi ormal ) Taraf Sigifikasi : α = 0,05 3) Statistik uji L = Maks F(z i ) S(z i ) dimaa: F(z i ) = P(Z z i ); Z~N(0,1) S(z i ) : proporsi cacah Z z i terhadap seluruh z s : deviasi stadar atau simpaga baku z i : skor stadar

13 51 z i = (X i X ) s 4) Daerah kritik : DK = {L L > L α; } dega adalah ukura sampel. Utuk beberapa α da, ilai L α;, dapat diperoleh dari tabel Liliefors. 5) Keputusa Uji H0 ditolak jika L obs DK atau H0 tidak ditolak jika L obs DK 6) Kesimpula a) Sampel berasal dari populasi yag berdistribusi ormal jika H0 tidak ditolak b) Sampel tidak berasal dari populasi yag berdistribusi ormal jika H0 ditolak. b. Uji Homogeitas (Budiyoo, 009:170) Uji ii diguaka utuk megetahui apakah populasi peelitia mempuyai variasi yag sama atau tidak. Utuk uji homogeitas ii diguaka uji Bartlett, dega prosedur sebagai berikut. 1) Hipotesis H0 H1 : σ 1 = σ = σ 3 (variasi populasi homoge) : tidak semua variasi sama (variasi populasi tidak homoge) ) Taraf Sigifikasi : α = 0,05 3) Statistik Uji dega: χ ~χ (k 1) χ =.303 c (f log RKG f j log s j ) k : bayakya populasi = bayakya sampel f : derajat kebebasa utuk RKG = N k f j : derajat kebebasa utuk s j = j 1 j = 1,,,k N : bayakya seluruh ilai (ukura) k j=1

14 5 j : bayakya ilai (ukura) sampel ke-j= ukura sampel ke-j C = RKG = ( k 1 1 3(k 1) j=1 ) f j j k j=1 ss j k j=1 f j k ; ss j = j=1 X j ( X j) = ( j 1)ss j j 4) Daerah Kritik : DK= { χ χ > χ α;k 1 } 5) Keputusa Uji : Ho ditolak jika χ obs ε DK 6) Kesimpula: a) Variasi populasi homoge jika H0 tidak ditolak b) Variasi populasi tidak homoge jika H0 ditolak.. Uji Keseimbaga (Budiyoo, 009:176) Uji ii dilakuka pada saat populasi belum dikeai perlakua, bertujua utuk megetahui apakah kemampua awal populasi tersebut seimbag. Statistik uji yag diguaka dalam uji keseimbaga adalah aava satu jala. Meurut Budiyoo (013:195) lagkah-lagkah uji keseimbaga sebagai berikut. 1) Model dega: X ij = μ + α j + ε ij X ij : data amata ke-i pada perlakua ke-j µ : rerata dari seluruh data amata (rerata besar) α j = μ j μ : efek model pembelajara pada prestasi belajar ε ij = X ij μ j : deviasi data X ij terhadap rerata populasi yag berdistribusi ormal dega rerata 0 da σ εij. i = 1,, 3,, j j = 1,, 3,, k, dega k adalah cacah populasi (cacah perlakua, cacah ) Hipotesis klasifikasi) H0: µ 1 = µ = µ 3 (ketiga populasi memiliki kemampua awal yag sama)

15 53 H1: palig sedikit ada dua populasi yag tidak mempuyai kemampua awal yag sama 3) Taraf Sigifika α = 0,05 4) Statistik uji yag diguaka: F obs = RKA 5) Komputasi JKT JKA JKG k G X ij j 1i 1 k k T j j 1 G k JKT JKA RKG Derajat kebebasa: dka = k - 1, dkb = N - k, dkt = N - 1 Rataa kuadrat: RKA = JKA dka RKG = JKG RKG 6) Daerah Kritik DK = {F F > F α;k 1;N k } 7) Keputusa Uji H0 ditolak jika F obs ε DK da H0 tidak ditolak jika F obs DK. 3. Pegujia Hipotesis (Budiyoo, 009: ) Utuk pegujia hipotesis diguaka aalisis variasi dua jala dega sel tak sama, dega model sebagai berikut. X ijk = μ + α i + β j + (αβ) ij + ε ijk dega: X ijk μ α i : data (ilai) ke-k pada baris ke-i da kolom ke-j : rerata dari seluruh data amata (rerata besar) : efek baris ke-i pada variabel terikatya

16 54 β j : efek kolom ke-j pada variabel terikat (αβ) ij = μ ij (μ + α i + β j ) ε ijk : iteraksi baris ke-i da kolom ke-j pada variabel terikat : deviasi data X ijk terhadap rerata populasiya yag berdistribusi i = 1,, 3. j = 1,, 3. ormal dega rerata 0 da σ εijk. k = 1,,., ij, dega ij = bayakya data amata pada sel ij Berikut adalah prosedur pegujia dega megguaka aalisis variasi dua jala dega sel tak sama. a. Hipotesis H0A: αi = 0 utuk setiap i= 1,, 3 (tidak ada perbedaa efek atara baris terhadap variabel terikat) H1A: Palig sedikit ada satu αi yag tidak ol (ada perbedaa efek atara baris terhadap variabel terikat) H0B: βj = 0 utuk setiap j= 1,, 3 (tidak ada perbedaa efek atara kolom terhadap variabel terikat) H1B: Palig sedikit ada βj yag tidak ol (ada perbedaa efek atara kolom terhadap variabel terikat) H0AB: (αβ)ij = 0 utuk setiap i= 1,, 3 da j= 1,, 3 (tidak ada iteraksi baris da kolom terhadap variabel terikat) H1AB : Palig sedikit ada (αβ)ij yag tidak ol (ada iteraksi baris da kolom terhadap variabel terikat) b. Taraf Sigifika α= 0,05 c. Statistik Uji: 1) Utuk H0A adalah F A = RKA, derajat kebebasa p-1 da N-pq RKG ) Utuk H0B adalah F B = RKB, derajat kebebasa q-1 da N-pq. RKG 3) Utuk H0AB adalah F AB = RKAB, derajat kebebasa (p-1)(q-1) da N-pq. RKG d. Komputasi

17 55 Pada aalisis variasi dua jala dega sel tak sama, dedefiisika otasiotasi sebagai berikut. ij = ukura sel ij (sel pada baris ke-i kolom ke-j) h = rerata harmoik frekuesi seluruh sel = pq 1 ij ij N ij i, j = bayakya seluruh data amata SS ij k x ijk k x ijk pq : jumlah kuadrat deviasi data amata pada sel ij ij AB : rerata pada sel ij A i : jumlah rerata pada baris ke-i Bj : = AB ij : jumlah rerata pada kolom ke-i i G AB ij i, j : jumlah rerata semua sel Utuk memudahka perhituga didefiisaka besara-besara sebagai berikut. (1) = G pq () = i, j SS ij (3) = i A i q (4) = j JKA = h {(3)-(1)} JKB = h {(4)-(1)} B (5) = AB i p JKAB = h {(1)+(5)-(3)-(4)} JKG = () JKT Derajat Kebebasa = JKA+JKB+JKAB+JKG dka= p-1 dkb=q-1 dkab= (p-1)(q-1) i, j ij

18 56 dkg=n-pq dkt=-1 Berdasarka jumlah kuadrat da derajat kebebasa, diperoleh rerata kuadrat sebagai berikut: RKA = JKA dka RKAB = JKAB dkab e. Daerah Kritis RKB = JKB dkb RKG = JKG dkg Utuk masig-masig ilai F daerah kritisya sebagai berikut. 1. Utuk FA adalah DKA={F F> Fα;p-1;N-pq}. Utuk FB adalah DKB={F F> Fα;q-1;N-pq} 3. Utuk FAB adalah DKAB={F F> Fα;(p-1)(q-1);N-pq} f. Keputusa Uji 1. H0A ditolak jika F A ϵ DKA. H0B ditolak jika F B ϵ DKB 3. H0AB ditolak jika F AB ϵ DKAB g. Ragkuma Aalisis Tabel 3.7 Ragkuma Aalisis Variasi Dua Jala Sumber Variasi JK dk RK F obs F tabel Baris(A) Kolom(B) Iteraksi(AB) JKA JKB JKAB p-1 q-1 (p-1)(q-1) RKA RKB RKAB F A F B F AB F * F * F * Galat JKG RKG Total JKT N-1 Keteraga: F * adalah ilai F yag diperoleh dari tabel 4. Uji Lajut Pasca aalisis Variasi (pasca aava) (Budiyoo, 009:9-31) Jika H0A, H0B, H0AB pada uji hipotesis ditolak maka dilakuka uji lajut pasca aalisis variasi yaitu komparasi atar baris, atar kolom da atar sel dega megguaka metode Scheffe. a. Komparasi Rerata Atar Baris (baris ke-i da baris ke-j) Hipotesis ol yag diuji pada komparasi rerata atar baris sebagai berikut. H0 : μ i. = μ j. H1 : μ i. μ j.

19 57 Uji Scheffe utuk komparasi rataa atar baris sebagai berikut. F i. j. = (X i. X j. ) RKG ( i. ) j. dega: Fi. - j. : ilai Fobs pada pembadiga baris ke-i da baris ke-j X i. X j. : rerata pada baris ke-i : rerata pada baris ke-j RKG : rerata kuadrat galat, yag diperoleh dari perhituga ANAVA i. j. : ukura sampel baris ke-i : ukura sampel baris ke-j Daerah kritis utuk uji ii adalah: DK={F F>(p-1), F α; p-1;n-pq } b. Komparasi Rerata Atar Kolom (kolom ke-i da kolom ke-j) Hipotesis ol yag diuji pada komparasi rerata atar kolom sebagai berikut. H0 : μ.i = μ.j H1 : μ.i μ.j Uji Scheffe utuk komparasi rataa atar kolom sebagai berikut. F.i.j = (X.i X.j ) RKG ( i ).j dega: F.i -.j X.i X.j : ilai Fobs pada pembadiga kolom ke-i da kolom ke-j : rerata pada kolom ke-i : rerata pada kolom ke-j RKG : rerata kuadrat galat, yag diperoleh dari perhituga ANAVA.i.j : ukura sampel kolom ke-i : ukura sampel kolom ke-j Daerah kritis utuk uji ii adalah: DK ={F F>(q-1), F α; q-1;n-pq }

20 58 c. Komparasi Rerata Atar Sel pada Kolom yag Sama. Hipotesis ol yag diuji pada komparasi rerata atar sel pada kolom yag sama sebagai berikut. H0 : μ ij = μ kj H1 : μ ij μ kj Uji Scheffe utuk komparasi rerata atar sel pada kolom yag sama adalah sebagai berikut. dega: F ij kj = (X ij X kj ) RKG ( 1 ij + 1 kj ) F ij kj : ilai Fobs pada perbadiga rerata pada sel ij da rerata pada sel kj X ij : rerata pada sel ij X kj : rerata pada sel kj RKG : rerata kuadrat galat, diperoleh dari perhituga aalisis variasi. ij kj : ukura sel ij : ukura sel kj Utuk daerah kritis utuk uji ii adalah: DK = {F ij kj F > (pq-1) Fα; pq-1, N-pq} d. Komparasi rerata atar sel pada baris yag sama Hipotesis ol yag diuji pada komparasi rerata atar sel pada baris sama sebagai berikut. H0 : μ ij = μ ij H1 : μ ij μ ij Uji Scheffe utuk komparasi rataa atar sel pada baris sama sebagai berikut. dega: F ij ik = (X ij X ik ) RKG ( 1 ij + 1 ik ) Fij ik : ilai Fobs pada pembadiga rerata sel ij da rerata pada sel ik

21 59 X ij X ik : rerata pada sel ij : rerata pada sel ik RKG : rerata kuadrat galat, yag diperoleh dari perhituga ANAVA ij ik : ukura sel ij : ukura pada sel ik Daerah kritis utuk uji ii adalah: DK = { F F pq 1F α;pq 1,Npq } (Budiyoo, 009:15-17)