Analisis Bauran Produk dengan Menggunakan Metode Simpleks untuk Memaksimalkan Keuntungan (Studi Kasus pada CV. Idola Indonesia Bandung)

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. 1.1 latar Belakang. Industri manufaktur merupakan industri yang memproduksi bahan baku

Optimasi Produksi dengan Menggunakan Metode Grafis untuk Menentukan Jumlah Produk yang Optimal (Kasus pada House Of Leather Bandung)

Prosiding Manajemen ISSN:

Prosiding Manajemen ISSN:

Optimasi Bauran Produksi dengan Menggunakan Metode Grafis untuk Menentukan Jumlah Produk yang Optimal (Kasus Pada CV. Hoki Production di Bandung)

Prosiding Manajemen ISSN:

Analisis Bauran Produk dengan Menggunakan Metode Simplek untuk Memaksimalkan Keuntungan (Studi Kasus Produk Sepatu Wanita PD.

BAB I PENDAHULUAN. besar dan mampu membantu pemerintah dalam mengurangi tingkat pengangguran.

Prosiding Manajemen ISSN:

Prosiding Manajemen ISSN:

ANALISIS PENERAPAN METODE KESEIMBANGAN LINI PADA EFISIENSI LAYOUT FASILITAS PRODUKSI UD SUMBER AYEM

Prosiding Manajemen ISSN:

Analisis Penggunaan Model Transportasi dalam Memaksimumkan Penjualan Tiket pada Perusahaan Shuttle Xtrans Cabang Bandung

Mempelajari Pengendalian Persediaan Bahan Baku pada CV. Aneka Teknik Utama

Prosiding Manajemen ISSN:

Prosiding Manajemen ISSN:

Penentapan Perencanaan Produksi guna Menentukan Besaran Produksi yang Tepat pada PT Goodyear Indonesia Tbk

Analisis Pengawasan Persediaan Bahan Baku Solar Module dengan Menggunakan Metode ABC untuk Meminimumkan Biaya pada PT. Len Industri (Persero) Bandung

Prosiding Manajemen ISSN:

Prosiding Manajemen ISSN:

BAB IV. METODE SIMPLEKS

Prosiding Manajemen ISSN:

Prosiding Manajemen ISSN:

Metode Simpleks M U H L I S T A H I R

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Perekonomian Indonesia menghadapi perdagangan bebas dituntut untuk lebih giat dan

Analisis Pengendalian Kualitas Jasa Dengan Menggunakan Metode Quality Function Deployment (Studi Kasus pada Siliwangi Trans Shuttle di Kota Sukabumi)

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN, UNIVERSITAS ANDALAS BAHAN AJAR. Simpleks

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Operations Management

Pengaruh Quality Of Work Life terhadap Kinerja Karyawan (Study Kasus pada Pt. Bank Panin, Tbk.Banjarmasin)

Pemrograman Linier (3)

DAFTAR PUSTAKA. Ananda, I.A., Pengembangan Sistem Kualitas Perguruan Tinggi, dimuat dalam Jurnal Visi Komunikasi Vol. 1 No.3, Oktober 2003.

MENENTUKAN JUMLAH PRODUKSI BATIK DENGAN MEMAKSIMALKAN KEUNTUNGAN MENGGUNAKAN METODE LINEAR PROGRAMMING PADA BATIK HANA

Model umum metode simpleks

Analisis Peramalan Penjualan Produk Dodol Coklat Menggunakan Metode Adjusted Exponential Smoothing (Studi Kasus pada Pabrik Dodol Asli 99 Garit)

DAFTAR PUSTAKA. Bustani Henry Fundamental Operation Research. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama

BAB III. METODE SIMPLEKS

BAB II METODE SIMPLEKS

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Analisis Sensitivitas dalam Optimalisasi Keuntungan Produksi Busana dengan Metode Simpleks

PROGRAM LINEAR DENGAN METODE SIMPLEX

PELAKSANAAN PENGAWASAN MUTU UNTUK MEMINIMALISASI BARANG RUSAK GUNA MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS PERUSAHAAN PADA PT SEMESTA KERAMIKA RAYA

Herjanto Eddy, 2008 Manajemen Operasi. Penerbit PT Grasindo, Jakarta

PEMROGRAMAN LINIER. Metode Simpleks

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Jambi, maka penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Motivasi Kerja Karyawan (Studi Kasus pada Produk Tas PD.Madeleine Bandung)

APLIKASI SISTEM INFERENSI FUZZY METODE MAMDANI UNTUK PERENCANAAN JUMLAH PRODUKSI PAKAIAN DI CV CIPTA SARANA MANDIRI

MAKSIMALISASI PROFIT DALAM PERENCANAAN PRODUKSI

Fungsi kendala tidak hanya dibentuk oleh pertidaksamaan tetapi juga oleh pertidaksamaan dan/atau persamaan =. Fungsi kendala dengan pertidaksamaan

KAJIAN DAMPAK PELATIHAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan suatu perencanaan untuk menciptakan masa depan usahanya melalui

METODE SIMPLEKS KASUS MEMAKSIMUMKAN

ANALISIS PENENTUAN KOMBINASI PRODUK OPTIMAL PADA PT. PISMATEX DI PEKALONGAN

METODE SIMPLEKS DALAM PROGRAM LINIER

METODE SIMPLEKS DALAM PROGRAM LINIER

METODE SIMPLEKS DALAM PROGRAM LINIER

PENERAPAN METODE BRANCH AND BOUND DALAM PENYELESAIAN MASALAH PADA INTEGER PROGRAMMING

ANALISIS CONTRIBUTION MARGIN ATAS PRODUK-PRODUK PADA USAHA WARUNG MAKAN PUTRA BUKIT DI TENGGARONG (PENERAPAN METODE SIMPLEK)

ANALISIS LAYOUT FASILITAS PRODUKSI ROTI KACANG UD TIDAR DENGAN METODE LINE BALANCING UNTUK MENGUKUR KEEFEKTIFAN KINERJA

OPTIMALISASI PRODUKSI MENGGUNAKAN MODEL LINEAR PROGRAMMING (Studi Kasus : Usaha Kecil Menengah Kue Semprong)

Analisis Pengendalian Persediaan Bahan Baku Kursi Lipat dengan Menggunakan Metode Economic Order (Eoq) pada PT. Chitose Tbk Cimahi

ANALISIS PERSEPSI MEREK TERHADAP PERILAKU KONSUMEN PRODUK INDOSAT (Studi Kasus Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Singaperbangsa Karawang)

PENERAPAN METODE FORECAST DALAM MENENTUKAN ANGGARAN PENJUALAN PADA PT KEDIRI TANI SEJAHTERA SKRIPSI

Optimalisasi Produksi Di Industri Garment Dengan Menggunakan Metode Simpleks

OPTIMALISASI KEUNTUNGAN PADA PERUSAHAAN KERIPIK BALADO MAHKOTA DENGAN METODE SIMPLEKS

BAB 2 LANDASAN TEORI

Danang Triagus Setiyawan ST.,MT

Prosiding Manajemen ISSN:

Prosiding Manajemen ISSN:

Simposium Nasional Teknologi Terapan (SNTT) ISSN : X

Ada beberapa kasus khusus dalam simpleks. Kadangkala kita akan menemukan bahwa iterasi tidak berhenti, karena syarat optimalitas atau syarat

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Oleh Jaenudin & Tiara Timuriana Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Pakuan

Teknik Riset Operasi. Oleh : A. AfrinaRamadhani H. Teknik Riset Operasi

METODE SIMPLEKS MATAKULIAH RISET OPERASIONAL Pertemuan Ke-3. Riani Lubis Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia

Pemrograman Linier (2)

I. PENDAHULUAN CYBER-TECHN. VOL 7 NO 1 (2012) OPTIMALISASI PENJUALAN AIR MINERAL DENGAN MODEL LINEAR PROGRAMMING DI CV. TIRTA GROUP.

ANALISIS STRATEGI PROSES DAN TATA LETAK PADA RUMAH MAKAN AYAM GORENG TENES MALANG SKRIPSI

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

PENELITIAN OPERASIONAL

Team Dosen Riset Operasional Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia

III. METODE PENELITIAN

METODE BIG M. Metode Simpleks, oleh Hotniar Siringoringo, 1

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. dibandingkan dengan metode konvensional yang diterapkan Fungiyaki.

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Selebriti endorser memiliki pengaruh positif terhadap citra merek Honda

PRAKTIKUM II PEMROGRAMAN LINIER (METODE SIMPLEKS)

KERANGKA PEMIKIRAN Kerangka Pemikiran Teoritis

Prosiding Matematika ISSN:

Analisis Perencanaan Kapasitas Produksi Menggunakan Metode Break Even Point (Studi Kasus pada Usaha Kerajinan Tangan Ardy Craft) JURNAL

Pengaruh Pemberian Insentif dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan di PT Hyundai Mobil Indonesia Cabang Bandung

BAB III METODE PENELITIAN. Pengumpulan data. Analisis dan pemodelan data. Implementasi Aplikasi. Pengujian Aplikasi

BAB V PENUTUP. dan berdasarkan hasil pembahasan pada bab-bab terdahulu, maka penulis dapat

PERTIMBANGAN KONSUMEN BELANJA DI TOKO ONLINE NIETHHIJAB SKRIPSI. Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

ANALISIS PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN BEDAK WARDAH OLEH MAHASISWA PROGRAM STUDI MANAJEMEN UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI

METODE SIMPLEKS DALAM PROGRAM LINIER

Hermansyah, Helmi, Eka Wulan Ramadhani INTISARI

DAFTAR PUSTAKA. Alma, Buchari Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa, Edisi Revisi, CV Alfabeta. Bandung.

Transkripsi:

Prosiding Manajemen ISSN: 2460-6545 Analisis Bauran Produk dengan Menggunakan Metode Simpleks untuk Memaksimalkan Keuntungan (Studi Kasus pada CV. Idola Indonesia Bandung) 1 Haidi Najwan 1 Prodi Manajemen, Fakultas Ilmu Ekonomi dan Bisnis, Universitas Islam Bandung, Jl. Tamansari No. 1 Bandung 40116 e-mail: 1 haidi.najwan@gmail.com Abstrak: CV. Idola Indonesia merupakan perusahaan yang bergerak di bidang industri tas, yang memproduksi tas dan memberikan jasa pembuatan tas khsususnya untuk souvenir. Tas yang diproduksi oleh CV. Idola Indonesia antara lain adalah tas rapim, tas laptop, dan tas wanita. Dalam penelitian ini, CV. Idola Indonesia menjadi objek dalam melakukan penelitian. Tujuan dalam penelitan ini adalah untuk memaksimalkan keuntungan dari jumlah bauran produksi dan kendala-kendala yang dimiliki perusahaan mengenai keterbatasan modal, bahan baku, tenaga kerja, dan daya serap pasar. Dalam memaksimalkan keuntungan tersebut menggunakan program linier dengan metode simpleks dalam analisisnya. Hasil dari penelitian ini didapatkan bahwa dalam satu hari produksi, CV. Idola Indonesia dapat memproduksi 16 unit tas rapim, 22 tas laptop, dan 22 tas wanita dengan total keuntungan perhari sebesar Rp.1.414.894. Setelah dianalisis menggunakan metode simpleks terdapat peningkatan jumlah bauran produk dari tas rapim menjadi 20 unit, 22 tas laptop, dan 22 tas wanita dengan total keuntungan sebesar Rp.1.512.159 atau terjadi peningkatan jumlah keuntungan sebesar 6,23% perhari. Kata kunci: Bauran Produk, Metode Simpleks, Keuntungan. A. Pendahuluan CV. Idola Indonesia merupakan produsen pembuat tas yang memberikan jasa pembuatan tas khsususnya untuk souvenir. Tas yang di produksi oleh CV. Idola Indonesia antara lain adalah tas Rapim (rapat pimpinan), tas laptop, tas wanita, tas ransel, tas travel haji, tas slempang, tas pinggang dan masih banyak lagi produk yang di produksi oleh CV. Idola Indonesia. Tas yang diproduksi oleh CV. Idola Indonesia di produksi berdasarkan permintaan konsumen baik di design oleh CV. Idola Indonesia sendiri maupun oleh konsumennya. Untuk penjualan tas satuan yang mencapai 35 persen dari produknya disalurkan ke outlet-outlet yang telah menjalin kerja sama dengan CV. Idola Indonesia yang tersebar luas di Kota Bandung. Dalam proses produksi dan penjualannya CV. Idola Indonesia memiliki tempat yang berdekatan, ini di karenakan CV. Idola Indonesia memang berada di sentral pembuatan tas. Walaupun CV. Idola Indonesia berada di daerah yang memang menjadi sentral pembuatan tas dimana terdapat banyak pesaing di dalamnya yang membuat persaingan pun menjadi kompetitif tapi tidak membuat konsumen sulit untuk menemukan dan mengetahui keberadaan dan produk yang di jualanya. Ini di karenanya CV. Idola Indonesia melakukan berbagai macam strategi pemasaran yang memudahkan para konsumen untuk mengetahui informasi mengenai keberadaan dan produknya. Namun di sisi lain dalam proses produksi CV. Idola Indonesia memiliki kendala dalam pelaksanaannya. Permasalahan ini mencakup keterbatasan modal yang dimiliki yang membuat terbatasannya bahan baku yang dapat disediakan, rendahnya kinerja kayawan dan kurangnya jumlah tenaga kerja, dan proses produksi yang terbilang lama yang berakibat pada belum didapatkanya keuntungan yang maksimal dari kendala tersebut karena perusahaan belum menggunakan metode apapun untuk mengatahui titik yang optimal dari sumber daya terbatas tersebut atau kendala untuk mendapatkan 269

270 Haidi Najwan, et al. keuntunngan yang optimal. Keuntungan yang belum optimal tersebut dapat terlihat dari Tabel 1.1 berikut ini: Tabel 1.1 jumlah produksi dan keuntungan Produk Jumlah produksi Keuntungan Tas Rapim 416 Rp.9.305.504 Tas Laptop 572 Rp.13.595.296 Tas Wanita 572 Rp.13.886.444 Total 1560 Rp.36.787.244 S Sumber:CV. Idola Indonesia setelah diolah Berdasarkan Tabel 1.1 diatas, penulis ingin memberikan alternatif lain untuk mengetahui penggunaan yang optimal dari kendala yang dimiliki oleh perusahaan dengan mengunakan metode simpleks. Tujuan Tujuan penelitian untuk mengetahui : 1. Bauran produk yang dilakukan oleh CV. Idola Indonesia 2. Bauran produk dengan menggunakan metode simpleks pada CV. Idola Indonesia B. Landasan Teori Manajemen operasi adalah suatu pengelolaan proses pengubahan atau proses konversi di mana sumber-sumber daya yang berlaku sebaagai input diubah menjadi barang atau jasa. Produk barang atau jasa ini biasanya disebut sebagai output (Lalu Sumayang, 2003:7). Pemrograman linier merupakan sebuah alat kuantitatif yang digunakan oleh manajer operasi dan manajer lainnya untu mendapatkan solusi yang optimal dari suatu permasalahan yang melibatkan batasan atau larangan, seperti anggaran dan bahan material yang tersedia, buruh, dan waktu operasional (William J. Stevenson dan Sum Chee Choung, 2014:321). Metode simpleks merupakan prosedur iterasi yang bergerak selangkah demi selangkah, yang dimulai dari suatu titik ekstrim pada daerah penyelesaian yang layak, menuju ke titik ekstrim yang optimal (Puryani dan Agus Ristono, 2012:55). C. Hasil Dan Pembahasan Tabel 4.2 Data mengenai kendala modal, bahan baku, jam kerja, daya serap pasar dan data kapasitas penyedia mengenai kapasitas modal, kapasitas bahan baku, kapasitas jam kerja dan jumlah keuntungan perunit. Kendala Produk Kemampuan Tas Rapim Tas Laptop Tas Wanita Penyediaan Modal Rp.107.631 Rp.101.232 Rp.85.723 Rp.6.303.106 Bahan Baku 140 cm 130 cm 100 cm 8.200 cm Jam Kerja 120 menit 100 menit 90 menit 6.720 menit Daya Serap Pasar 16 unit 22 unit 22 unit Keuntungan Rp.22.369 Rp.23.768 Rp.24.277 Sumber: CV. Idola Idonesia setelah diolah Prosiding Penelitian Sivitas Akademika Unisba(Sosial dan Humaniora)

Analisis Bauran Produk dengan Menggunakan Metode Simpleks untuk Memaksimalkan 271 Dari hasil pengolahan data diatas, penulis ingin memberi alternatif lain dalam pengambilan jumlah bauran produksi dari produk tas rapim, tas laptop dan tas wanita untuk mendapatkan keuntungan yang maksimal dengan menggunakan metode simpleks. Bauran Produk menggunakan metode simpleks pada CV. Idola Indonesia Untuk menyelesaikan permasalahan tersebut menggunakan metode simpleks, maka perlu dilakukan langkah-langkah dalam pemecahannya sebagaimana sudah dijelaskan sebelumnya, dan secara lengkap dapat diuraikan sebagai berikut: 1. Menentukan variabel keputusan dan mengidentifikasi tujuan yang ingin dicapai Dalam kasus ini variabel keputusan terdiri dari: Tas Rapim =, Tas Laptop =, dan Tas Wanita = Sedangkan tujuan yang ingin dicapai adalah memaksimalkan keuntungan (Zmax). 2. Membuat tabel programasi linier, berisikan informasi lengkap mengenai kendala modal, bahan baku, jam kerja, daya serap pasar dan data kapasitas penyedia mengenai kapasitas modal, kapasitas bahan baku, kapasitas jam kerja dan jumlah keuntungan perunit. Tabel 4.3 Data mengenai kendala modal, bahan baku, jam kerja, daya serap pasar dan data kapasitas penyedia mengenai kapasitas modal, kapasitas bahan baku, kapasitas jam kerja dan jumlah keuntungan perunit. Kendala Jenis Produk Kemampuan Tas Rapim Tas Laptop Tas Wanita Penyediaan Modal Rp.107.631 Rp.101.232 Rp.85.723 Rp.6.303.106 Bahan Baku 140 cm 130 cm 100 cm 8.200 cm Jam Kerja 120 menit 100 menit 90 menit 6.720 menit Daya Serap Pasar - 22 unit 22 unit Keuntungan perunit Rp.22.369 Rp.23.768 Rp.24.277 3. Memformulasikan persamaan dan pertidaksamaan matematis, yang meliputi persamaan tujuan, pertidaksamaan kendala, dan asumsi nilai variabel keputusannya. Pt: Zmax = 22.369 + 23.768 + 24.277 Selanjutnya, pertidaksamaan kendala-kendalanya (Pk): 1) Pertidaksamaan kendala sumber daya modal dan kemampuan penyedia mengenai tiga produk yaitu tas rapim, tas laptop dan tas wanita. 107.631 + 101.232 + 85.723 6. 0. 06 2) Pertidaksamaan kendala sumber daya bahan baku dan kemampuan penyedia mengenai tiga produk yaitu tas rapim, tas laptop dan tas wanita 140 + 130 + 100 8. 00 3) Pertidaksamaan kendala sumber daya jam kerja dan kemampuan penyedia mengenai tiga produk yaitu tas rapim, tas laptop dan tas wanita 120 + 100 + 90 6.7 0 4) Pertidaksamaan kendala Daya serap pasar 4. Mengubah pertidaksamaan kendala menjadi persamaan kendala (Pk) Pk (1): 107.631 + 101.232 + 85.723 + = 6.303.106 Pk (2): 140 + 130 + 100 + = 8.200 Pk (3): 120 + 100 + 90 + = 6.720 Manajemen, Gelombang 2, Tahun Akademik 2014-2015

272 Haidi Najwan, et al. Pk (4): + = 22 Pk (5): + = 22 Dengan menambahkan variabel slack (S) dalam pertidaksamaan diatas, maka persamaan tujuan (pt) menjadi: Pt: Zmax = 22.369 + 23.768 + 24.277 + 0 + 0 + 0 + 0 + 0 Persamaan kendala (Pk) menjadi sebagai berikut: Pk (1): 107.631 + 101.232 + 85.723 + + 0 + 0 + 0 + 0 = 6.303.106 Pk (2): 140 + 130 + 100 + 0 + + 0 + 0 + 0 = 8.200 Pk (3): 120 + 100 + 90 + 0 + 0 + + 0 + 0 = 6.720 Pk (4): + + + 0 + 0 + 0 + + 0 = 22 Pk (5): + + + 0 + 0 + 0 + 0 + = 22 5. Membuat tabel awal simpleks Tabel 4.4 Tabel awal simpleks j 22.369 23.768 24.277 0 0 0 0 0 basis solusi 0 107.631 101.232 85.723 1 0 0 0 0 6.303.106 0 140 130 100 0 1 0 0 0 8.200 0 120 100 90 0 0 1 0 0 6.720 0 0 1 0 0 0 0 1 0 22 0 0 0 1 0 0 0 0 1 22 j 0 0 0 0 0 0 0 0 0 j j 22.369 23.768 24.277 0 0 0 0 0 6. Melakukan uji optimal (optimal test). Setelah membuat tabel awal simpleks, maka langkah selanjutnya untuk menyelesaikan metode simpleks ini adalah dengan melakukan uji optimal. Berdasarkan data dari Tabel 4.4 diatas nilai-nilai j- j masih banyak yang bernilai positif maka tabel tersebut belum optimal. Oleh karena itu perlu membuat tabel revisi atau iterasi. 7. Tabel revisi atau Iterasi Tabel 4.5 Iterasi pertama j 22.369 23.768 24.277 0 0 0 0 0 basis solusi N Rasio 0 107.631 101232 85.723 1 0 0 0 0 6.303.106 73,52876 0 140 130 100 0 1 0 0 0 8.200 82 0 120 100 90 0 0 1 0 0 6.720 74,66667 0 0 1 0 0 0 0 1 0 22 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 22 22 j 0 0 0 0 0 0 0 0 0 j j 22.369 23.768 24.277 0 0 0 0 0 Langkah-langkah perhitungan Tabel 4.5 diatas adalah sebagai berikut: 1. Menentukan kolom kunci Dari Tabel 4.5 diatas diketahui kolom (24.277) merupakan kolom kunci karena memiliki nilai ( j - j ) positif terbesar. 2. Menentukan baris kunci Prosiding Penelitian Sivitas Akademika Unisba(Sosial dan Humaniora)

Analisis Bauran Produk dengan Menggunakan Metode Simpleks untuk Memaksimalkan 273 Dari perhitungan nilai rasio tersebut diketahui yang menjadi baris kunci adalah baris karena baris tersebut memiliki nilai positif terkecil yaitu 22. 3. Menentukan angka kunci Angka kunci adalah nilai yang terdapat pada perpotongan antara kolom kunci dengan baris kunci. Dalam Tabel 4.5 diatas yang menjadi angka kunci adalah 1. 4. Menentukan angka baru untuk baris kunci Untuk mendapatkan angka baru untuk baris kunci dilakukan dengan cara membagi setiap angka baris kunci dengan angka kunci secara bersesuaian: Angka lama: 0 0 1 0 0 0 0 1 22 :1 Angka baru: 0 0 1 0 0 0 0 1 22 5. Menentukan angka baru untuk baris lain Untuk mendapatkan angka baru untuk baris lain dilakukan dengan cara mengurangi nilai baris lama dengan perkalian antara angka baris kunci dengan koefisien kolom kunci. Angka baru baris pertama ( ) Angka lama: 107.631 101.232 85.723 1 0 0 0 0 6.303.106 Baris kunci: 0 0 1 0 0 0 0 1 22 (x 85.723) Angka baru: 107.631 101.232 0 1 0 0 0-85.723 4.417.200 Angka baru baris kedua ( ) Angka lama: 140 130 100 0 1 0 0 0 8.200 Baris kunci: 0 0 1 0 0 0 0 1 22 (x 100) Angka baru: 140 130 0 0 1 0 0 100 6.000 Angka baru baris ketiga ( ) Angka lama: 120 100 90 0 0 1 0 0 6.720 Baris kunci: 0 0 1 0 0 0 0 1 22 (x 90) Angka baru: 120 100 0 0 0 1 0-90 4.740 Angka baru baris keempat ( ) Angka lama: 0 1 0 0 0 0 1 0 22 Baris kunci: 0 0 1 0 0 0 0 1 22 (x 0) Angka baru: 0 1 0 0 0 0 1 0 22 Setelah diperoleh angka-angka baru diatas, maka langkah selanjutnya adalah memasukan angka-angka tersebut ke dalam tabel 4.6 iterasi kedua. Tabel 4.6 Iterasi kedua Cj 22.369 23.768 24.277 0 0 0 0 0 basis solusi N Rasio 0 107.631 101.232 0 1 0 0 0-85.723 4.417.200 43,63442 0 140 130 0 0 1 0 0-100 6.000 46,15385 0 120 100 0 0 0 1 0-90 4.740 47,4 0 0 1 0 0 0 0 1 0 22 22 24.277 0 0 1 0 0 0 0 1 22 0 j 0 0 24.277 0 0 0 0 24.277 534.094 j j 22.369 23.768 0 0 0 0 0-24.277 Manajemen, Gelombang 2, Tahun Akademik 2014-2015

274 Haidi Najwan, et al. Langkah-langkah perhitungan Tabel 4.6 diatas adalah sama dengan perhitungan iterasi sebelumnya, yaitu: 1. Menentukan kolom kunci 2. Menentukan baris kunci 3. Menentukan angka kunci 4. Menentukan angka baru untuk baris kunci 5. Menentukan angka baru untuk baris lain Setelah diperoleh angka-angka baru, maka langkah selanjutnya adalah memasukan angka-angka tersebut ke dalam Tabel 4.7 iterasi ketiga. Didalam Tabel 4.7 terdapat perubahan baris yaitu baris s4 menjadi. Ini dikeranakan baris merupakan baris kunci dan baris merupakan kolom kunci. Maka nilai (23.768) dimasukan ke dalam baris s4 menggantikan 0 (nol), dan hasil dan hasilnya ditunjukan dalam Tabel 4.7 Tabel 4.7 Iterasi ketiga j 22.369 23.768 24.277 0 0 0 0 0 basis solusi N Rasio 0 107.631 0 0 1 0 0-101.232-85.723 2.190.096 20,34819 0 140 0 0 0 1 0-130 -100 3.140 22,42857 0 120 0 0 0 0 1-100 -90 2.540 21,16667 23.768 0 1 0 0 0 0 1 0 22 0 24.277 0 0 1 0 0 0 0 1 22 0 j 0 23.768 24.277 0 0 0 23.768 24.277 1.056.990 j j 22.369 0 0 0 0 0-23.768-24.277 Langkah-langkah perhitungan Tabel 4.7 diatas adalah sama dengan perhitungan iterasi sebelumnya, yaitu: 1. Menentukan kolom kunci 2. Menentukan baris kunci 3. Menentukan angka kunci 4. Menentukan angka baru untuk baris kunci 5. Menentukan angka baru untuk baris lain Setelah diperoleh angka-angka baru diatas, maka langkah selanjutnya adalah memasukan angka-angka tersebut ke dalam Tabel 4.8 iterasi keempat dan melakukan uji optimal kembali. Tabel 4.8 Iterasi keempat j 22.369 23.768 24.277 0 0 0 0 0 basis solusi 22.369 1 0 0 9,291E-06 0 0-0,94055-0,79645 20,34819 0 0 0 0-0,001301 1 0 1,676562 11,50338 291.2534 0 0 0 0-0,001115 0 1 12,86562 5,574323 98,21724 23.768 0 1 0 0 0 0 1 0 22 24.277 0 0 1 0 0 0 0 1 22 j 22.369 23.768 24.277 0,2078 0 0 0 0 1.512.159 j j 0 0 0-0,2078 0 0 0 0 Berdasarkan Tabel 4.8 diatas diperoleh bauran produksi optimal, yaitu untuk produk tas rapim ( ) = 0, 8 9 0 unit, tas laptop ( ) = 22, dan tas wanita ( ) = 22. Dengan total keuntungan sebagai berikut: Tas rapim ( ) Rp.22.369 x 20,34819 = Rp.455.168,66211 Tas laptop ( ) Rp.23.768 x 22 = Rp.522.896 Tas wanita ( ) Rp.24.277 x 22 = Rp.534.094 + Prosiding Penelitian Sivitas Akademika Unisba(Sosial dan Humaniora)

Analisis Bauran Produk dengan Menggunakan Metode Simpleks untuk Memaksimalkan 275 Total keuntungan perhari = Rp.1.512.159 Perbandingan sebelum menggunakan metode simpleks dan setelah menggunakan metode simpleks. Untuk mengetahui perbandingan sebelum menggunakan metode simpleks dan setelah menggunakan metode simpleks, penulis akan memberikan perbandingan jumlah bauran produksi dan total keuntungan perhari antara perhitungan perusahaan atau sebelum memakai metode simpleks dan sesudah memakai metode simpleks. Total bauran produksi dan total keuntungan perhari menurut perhitungan perusahaan atau sebelum menggunakan metode simpleks 16 Tas Rapim x Rp.22.369 = Rp.357.904 22 Tas Laptop x Rp.23.768 = Rp.522.896 22 Tas Wanita x Rp.24.277 = Rp.534.094 + Total keuntungan perhari = Rp.1.414.894 Total bauran produksi dan total keuntungan perhari setelah menggunakan metode simpleks 20.34819 Tas Rapim x Rp.22.369 = Rp.455.168,66211 22 Tas Laptop x Rp.23.768 = Rp.522.896 22 Tas Wanita x Rp.24.277 = Rp.534.094 + Total keuntungan perhari = Rp. 1.512.159 Dari dua perhitungan diatas terlihat bahwa terdapat selisih total keuntungan perhari sebelum menggunakan metode simpleks dan sesudah menggunakan metode simpleks yaitu sebesar Rp.97.265. Untuk mengetahui tingkat persentase keuntungan sebelum menggunakan metode simpleks dan sesudah menggunakan metode metode simpleks, dapat dilakukan perhitungan sebagai berikut: D. Kesimpulan p.97. 6 p...89 00 = 6,23 % per hari. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan hasil penelitian sebagai berikut: 1. Bauran produk yang dilakukan CV. Idola Indonesia dalam setiap hari produksi 16 unit tas rapim, 22 unit tas laptop dan 22 unit tas wanita dan total keuntungan perhari yang didapatkan oleh CV. Idola Indonesia adalah sebesar Rp. 1.414.894. Dalam perhitungan tersebut, CV. Idola Indonesia tidak menggunakan metode apapun dalam menentukan jumlah bauran produksi. 2. Setelah menggunakan metode simpleks, terjadi peningkatan jumlah produksi untuk tas rapim menjadi 0, 8 9 0 unit, tas laptop unit dan tas wanita unit. Total keuntungan perhari setelah menggunakan metode simpleks menjadi Rp. 1.512.159 atau terdapat peningkatan total keuntungan perhari sebelum menggunakan metode simpleks dan setelah menggunakan metode simpleks yaitu sebesar Rp.97.265 perhari atau 6,23% peningkatan keuntungan perhari setelah menggunakan metode simpleks. E. Saran Berdasarkan kesimpulan yang telah diambil, maka penulis ingin memberikan saran untuk CV. Idola Indonesia sebagai berikut: Manajemen, Gelombang 2, Tahun Akademik 2014-2015

276 Haidi Najwan, et al. 1. Melihat kendala-kendala yang dimiliki oleh CV. Idola Indonesia dalam melakukan kegiatan produksi, sebaiknya perusahaan melakukan perhitungan dengan menggunakan metode agar didapatkannya titik optimal baik dalam hal jumlah produksi maupun total keuntungan. 2. Setelah penulis memberikan alternatif perhitungan dengan menggunakan metode simpleks, terlihat bahwa terjadi peningkatan jumlah poduksi dan total keuntungan sebesar Rp. 97.265 perhari atau 6,23% peningkatan keuntungan perhari dan semoga perhitungan dengan metode simpleks tersebut dapat menjadi alternatif perusahaan dalam melakukan perhitungan untuk mendapatkan keuntungan yang maksimal dengan kendala-kendala yang dimiliki oleh perusahaan. DAFTAR PUSTAKA Aminudin. 2005. Prinsip-Prinsip Riset Operasi. Penerbit Erlangga, Jakarta. Nasution, Arman Hakim dan Yudha Prasetyawan. 2008. Perencanaan dan Pengendalian Produksi. Edisi 3, Cetakan Pertama. Penerbit Graha Ilmu, Yogyakarta. Herjanto, Eddy. 1997. Manajemen Produksi dan Operasi. Penerbit Grasindo, Jakarta. Noer, Bustanul Arifin. 2010. Belajar Mudah Riset Operasional. Edisi 1. Penerbit CV. Andi, Yogyakarta. Siringoringo, Hotnair. 2005. Seri Teknik Riset Operasional. Pemrograman linier. Penerbit Graha Ilmu, Yogyakarta. Heizer, Jay dan Barry render. 2005. (Operation Management) Manajemen Operasi, Buku 1, Edisi 7. Penerbit Salemba Empat, Jakarta. Heizer, Jay dan Barry render. 2015. Manajemen Operasi: Manajemen Keberlangsungan dan Rantai Pasok, Edisi 11. Penerbit Salemba Empat, Jakarta. Philip, Kotler dan Kevin Lane Keller. 2008. Manajemen Pemasaran, Jilid 1, Edisi 12. Penerbit PT. Indeks, Jakarta. Sumayang, Lalu. 2003. Dasar-dasar Manajemen Produksi dan Operasi. Penerbit Salemba Empat, Jakarta. Muhardi. 2011. Manajemen Operasi Suatu Pendekatan Kuantitatif untuk Pengambilan Keputusan. Penerbit PT. Refika Aditama, Bandung. Haming, Murdifin dan Mahfud Nurnajamuddin. 2014. Manajemen Produksi Modern (Operasi Manufaktur dan Jasa), Edisi 3. Penerbit Bumi Aksara, Jakarta. Hasibuan, Malayu S.P. 2011. Manajemen: Dasar, Pengertian, dan Masalah. Edisi Revisi, Cetakan 9. Penerbit Bumi Aksara, Jakarta. Puryani dan Agus Ristono. 2012. Penelitian Operasional. Edisi pertama, Cetakan Pertama. Penerbit Graha Ilmu, Yogyakarta. Ginting, Rosnani. 2007. Sistem Produksi. Edisi Pertama, Cetakan Pertama. Penerbit Graha Ilmu, Yogyakarta. Prosiding Penelitian Sivitas Akademika Unisba(Sosial dan Humaniora)

Analisis Bauran Produk dengan Menggunakan Metode Simpleks untuk Memaksimalkan 277 Siswanto. 2007. Operations Research. Penerbit Erlangga. Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Bisnis (Pendekatan, Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Penerbit CV. Alfabeta, Bandung. Djaslim, Saladin. 2005. Manajemen Pemasaran. Cetakan ke 2. Penerbit CV.Agung Ilmu. Bandung. Handoko, T. Hani. 2009. Manajemen. Edisi kedua, Cetakan Keduapuluh. Penerbit BPFE-YOGYAKARTA, Yogyakarta. Stevenson, William, J. 2014. Manajemen Operasi: Perspektif Asia, Buku 1, Edisi 9. Penerbit Salemba Empat, Jakarta. Manajemen, Gelombang 2, Tahun Akademik 2014-2015