MODUL BIMBINGAN TEKNIS Penyelenggaraan Pendidikan Keluarga pada Satuan Pendidikan. (Sasaran Tahun 2016: 60 Kab/Kota) PENGASUHAN POSITIF

dokumen-dokumen yang mirip
MODUL BIMBINGAN TEKNIS Penyelenggaraan Pendidikan Keluarga pada Satuan Pendidikan (Sasaran tahun 2016: 60 Kab/Kota) RENCANA AKSI

PELAKSANAAN PERTEMUAN WALI KELAS DENGAN ORANG TUA/WALI

PENDIDIKAN KELUARGA DI ERA DIGITAL

PELAKSANAAN KELAS INSPIRASI. MODUL BIMBINGAN TEKNIS Penyelenggaraan Pendidikan Keluarga pada Satuan Pendidikan

KEBIJAKAN TEKNIS. MODUL BIMBINGAN TEKNIS Penyelenggaraan Pendidikan Keluarga pada Satuan Pendidikan

PELAKSANAAN KELAS ORANG TUA. MODUL BIMBINGAN TEKNIS Penyelenggaraan Pendidikan Keluarga pada Satuan Pendidikan

DUKUNGAN PSIKOLOGIS AWAL BAGI ANAK DAN REMAJA

MODUL BIMBINGAN TEKNIS

Menumbuhkan KARAKTER BERSAHABAT pada Anak

Mendampingi Anak Belajar Di Rumah

Menumbuhkan Minat Baca Anak

Buku Seri Pendidikan Orang Tua: Mengelola. Sumber Daya Keluarga C3.2.SPOT.008

MENGEMBANGKAN TANGGUNG JAWAB PADA ANAK C3.2.SPOT.010

Seri Pendidikan Orang Tua Mendampingi Anak Siap Belajar KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA C3.2.SPOT.029

Judul Buku Seri Pendidikan Orang Tua : Menumbuhkan Sikap Toleran pada Anak Cetakan Pertama Desember 2016

Keluarga Hebat Tanpa Narkoba

Mendampingi Anak Ketika Bermasalah

MENDAMPINGI ANAK MENGHADAPI BAHAYA PORNOGRAFI

PETUNJUK TEKNIS KEMITRAAN SATUAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (PAUD) DENGAN KELUARGA DAN MASYARAKAT

KEBIJAKAN DIREKTORAT PEMBINAAN PENDIDIKAN KELUARGA DAN PERAN UPT PUSAT (PP/BP PAUD DAN DIKMAS)

PELIBATAN KELUARGA DI SATUAN PENDIDIKAN

KEBIJAKAN TEKNIS PELIBATAN KELUARGA DALAM PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN (PERMENDIKBUD NO. 30/2017)

Menanamkan Hidup Sederhana

KATA SAMBUTAN. Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyararakat

UNIT 1 PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DALAM PENGEMBANGAN KECAKAPAN HIDUP

KEGIATAN SOSIALISASI PROGRAM PENDIDIKAN KELUARGA

PROGRAM DAN ANGGARAN LAYANAN PENDIDIKAN KELUARGA

PETUNJUK PELAKSANAAN KEGIATAN BIMBINGAN TEKNIS PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN KELUARGA PADA SATUAN PENDIDIKAN

PETUNJUK TEKNIS KEMITRAAN SEKOLAH LUAR BIASA DENGAN KELUARGA DAN MASYARAKAT

Mengidentifikasi fokus pendampingan. Melaksanakan pendampingan sesuai kaidah pendampingan yang baik.

Mengapa penting pendidikan orang tua?

KATA SAMBUTAN. Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyararakat

PELAKSANAAN PROGRAM PENDIDIKAN KELUARGA DI SATUAN PENDIDIKAN

Membantu Anak Percaya Diri

KEBIJAKAN TEKNIS PELIBATAN KELUARGA DAN MASYARAKAT DI SATUAN PENDIDIKAN (PAUD, SD, SMP, SMA/SMK, SLB, DAN PNF)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) : SMP Negeri 3 Pajangan : Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)

KEMITRAAN SEKOLAH DENGAN KELUARGA DAN MASYARAKAT

PETUNJUK PELAKSANAAN KEGIATAN BIMBINGAN TEKNIS PENGUATAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN KELUARGA PADA SATUAN PENDIDIKAN

Kegiatan Subdit Kemitraan Direktorat Pembinaan Pendidikan Keluarga

PRAKTIK YANG BAIK DALAM FASILITASI DAN PENDAMPINGAN

WORKSHOP IMPLEMENTASI KEBIJAKAN

Modul Pelatihan MODUL MP-1 I. DESKRIPSI SINGKAT

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mampu memecahkan masalah di sekitar lingkungannya. menjadi warga negara yang demokratis, serta bertanggung jawab.

UNIT 5 MEMBUAT RENCANA TINDAK LANJUT (RTL)

VISI TK ISLAM PLUS ASSALAMAH UNGARAN. Membangun Generasi yang Cerdas,Terampil,Tangguh,Cinta Tanah Air dan Berakhlaqul Karimah

BAB I PENDAHULUAN. memiliki peranan penting bagi keberlangsungan hidup dan masa depan seseorang.

Modul 9 Transformasi Peran Fasilitator

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran di sekolah dasar era globalisasi. menjadi agen pembaharuan. Pembelajaran di Sekolah Dasar diharapkan dapat

MENGAPA PENTING PENDIDIKAN ORANG TUA?

PROGRAM PEMBINAAN PENDIDIKAN KELUARGA 2016

BIMTEK PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN KELUARGA, DAN PENGUATAN PELAKU PENDIDIKAN KELUARGA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan proses untuk membantu manusia dalam

KEBIJAKAN PENGEMBANGAN MODEL PENDIDIKAN KELUARGA OLEH UPT PUSAT (PP/BP PAUD DAN DIKMAS)

IKLAN PRODUK DAN DISKON

PRAKTEK PEMBELAJARAN DAN PENILAIAN 8 JP

PERTEMUAN WALI KELAS DENGAN ORANG TUA

MAKALAH TUGAS KELOMPOK EXAMPLE NON EXAMPLE. Mata Kuliah: METODE PEMBELAJARAN. Dosen Pengampu: Ahmad Nasir Aribowo, M.Pd.

PEDOMAN PELAKSANAAN APRESIASI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SMA BERPRESTASI TAHUN Bidang INOVASI PEMBELAJARAN BERBASIS AKHLAK MULIA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan satu sektor yang paling penting dalam

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) : SMP Negeri 3 Pajangan : Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN NOMOR 130 TAHUN 2017 TENTANG

Seri Pendidikan Orang Tua KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA. Komunikasi Efektif. dengan Anak Usia SD C3.2.SPOT.

PERANGKAT MODUL PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN SEKOLAH DASAR KELAS AWAL KELOMPOK KOMPETENSI H

UNIT 4 KUNJUNGAN SEKOLAH

LOMBA. Pedoman. Pendidikan Keluarga. TEMA: Pelibatan Keluarga pada Penyelenggaraan Pendidikan di Era Kekinian

PROGRAM DAN EVALUASI. Pendidikan Keluarga. Warisno, S.Sos., MPd. Direktorat Pembinaan Pendidikan Keluarga

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sebagai pusat kegiatan pembelajaran dan guru sebagai fasilitator. Kurikulum

Instrumen Pemantauan dan Evaluasi 2017

BAB I PENDAHULUAN. tahun dan 9 tahun. Anak-anak yang bersekolah di tingkat Sekolah Dasar (dan

Nomor : DT.I.II/2/PP.03.1/1056/2011 Jakarta, 30 Juni 2011 M Lampiran : 1 (satu) lampiran Perihal : Apresiasi KKG PAI SD Kabupaten/Kota Tahun 2011

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PAUD DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT DIREKTORAT PEMBINAAN PENDIDIKAN KELUARGA PEDOMAN LOMBA

PEDOMAN APRESIASI FKG, KKG, MGMP DAN POKJAWAS PAI TAHUN 2013

KEBIJAKAN TEKNIS PELIBATAN KELUARGA DAN MASYARAKAT DI SATUAN PENDIDIKAN (PAUD, SD, SMP, SMA/SMK, SLB, DAN PNF)

PENGAJARAN PROFESIONAL DAN PEMBELAJARAN BERMAKNA PAKET PELATIHAN 3

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan mempunyai peran penting pada kehidupan saat ini, apabila

Pokja Pendidikan Keluarga

PB 8. Pengembangan Desa

Pencegahan Tindak Pidana Perdagangan Orang

IMPLEMENTASI PROGRAM PENDIDIKAN KELUARGA BERBASIS SEKOLAH

I. PENDAHULUAN. menyediakan lingkungan yang memungkinkan peserta didik untuk. penting pada penentuan kemajuan suatu bangsa. Sesuai dengan tujuan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Upaya peningkatan mutu pendidikan dimasa yang akan datang akan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Tujuan pendidikan nasional adalah untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia

BAB I PENDAHULUAN. sistem pendidikan nasional terutama pada tujuan Pendidikan Nasional yaitu

UNIT 1: RELEVANSI PROGRAM DBE3 DENGAN PERMENDIKNAS NO. 41/2007 UNIT 1-1

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu usaha yang bertujuan untuk mencerdaskan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Beralihnya masyarakat kita dari masyarakat yang masih sederhana

KEMENTERIAN KEHUTANAN BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM KEHUTANAN PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN

Menanamkan Perilaku Berkendaraan Aman

PEDOMAN BANTUAN PENINGKATAN KOMPETENSI GURU DAN PENGAWAS MELALUI POKJAWAS TAHUN 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dalam persaingan global. Maka sebagai bangsa, kita perlu terus mengembangkan

PANDUAN PELAKSANAAN SUPERVISI SATUAN PAUD DAN DIKMAS

BAB I PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif mengembangkan potensi

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan alat utama yang berfungsi untuk membentuk dan. membangun karakter bangsa. Karena, pendidikan adalah wahana untuk

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM NOMOR 3878 TAHUN 2015 TAHUN 2015

KEBIJAKAN DITJEN PAUD DAN DIKMAS DALAM PENGEMBANGAN MUTU SATUAN PENDIDIKAN PAUD DAN DIKMAS

Transkripsi:

MODUL BIMBINGAN TEKNIS Penyelenggaraan Pendidikan Keluarga pada Satuan Pendidikan (Sasaran Tahun 2016: 60 Kab/Kota) PENGASUHAN POSITIF Direktorat Pembinaan Pendidikan Keluarga Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2017

MODUL BIMBINGAN TEKNIS Penyelenggaraan Pendidikan Keluarga pada Satuan Pendidikan (Sasaran Tahun 2016: 60 Kab/Kota) PENGASUHAN POSITIF Direktorat Pembinaan Pendidikan Keluarga Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2017

Tim Penyusun Modul Bimbingan Teknis Penyelenggaraan Pendidikan Keluarga pada Satuan Pendidikan: Pengasuhan Positif Pengarah Sukiman, Direktur Pembinaan Pendidikan Keluarga Palupi Raraswati, Kasubdit Pendidikan Orang Tua, Dit. Bindikkel Tim Penyusun Agus Mohamad Solihin, Kasi Sumber Belajar Orang Tua, Dit. Bindikkel Suradi, Kasi Pendampingan Pembelajaran Orang Tua, Dit. Bindikkel Sri Lestari Yuniarti, Dit. Bindikkel Mohamad Roland Zakaria, Dit. Bindikkel Lilis Hayati, Dit. Bindikkel Tim Pendukung Nugroho Eko Prasetyo, Dit. Bindikkel Anom Haryo Bimo, Dit. Bindikkel Surya Nilasari, Dit. Bindikkel Reza Oklavian, Dit. Bindikkel Desain Sampul dan Tata Letak Larasati Paramita Renita Della Anggraini Narahubung Surel: sahabatkeluarga@kemdikbud.go.id (021) 2520006 Sila hubungi salah satu kanal informasi di atas untuk memberikan masukan dan pengayaan atas materi ini ii

Modul ini merupakan acuan dalam pelaksanaan bimbingan teknis penyelenggaraan pendidikan keluarga pada satuan pendidikan tingkat kabupaten/kota. Namun demikian, narasumber, fasilitator, dan penyelenggara dapat mengembangkan sesuai dengan kebutuhan di lapangan tanpa mengurangi esensinya. iii

DAFTAR ISI DAFTAR ISI...iv KATA PENGANTAR...vi A. PENDAHULUAN...1 B. TUJUAN...1 C. HASIL YANG DICAPAI...2 D. PERTANYAAN KUNCI...3 E. PETUNJUK UMUM...3 F. METODE...4 G. SUMBER, BAHAN, DAN MEDIA...4 H. WAKTU...4 I. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN...4 iv

KATA PENGANTAR Pendidikan nasional bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional tersebut, diperlukan kemitraan yang kuat antara keluarga, satuan pendidikan, dan masyarakat (tri sentra pendidikan). Sehingga terbentuk ekosistem yang mendukung lingkungan pendidikan yang kondusif bagi ruang belajar anak. Didorong oleh semangat untuk menciptakan ekosistem pendidikan yang selaras dan harmoni tersebut, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan membentuk Direktorat Pembinaan Pendidikan Keluarga, di bawah naungan Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat (Ditjen PAUD dan Dikmas). Tugas Direktorat Pembinaan Pendidikan Keluarga sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 11 Tahun 2015 adalah melakukan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang pembinaan pendidikan keluarga. Sedangkan fungsinya adalah terkait dengan perumusan, koordinasi dan pelaksanaan kebijakan di bidang pendampingan pembelajaran, sumber belajar, dan pendanaan pendidikan keluarga; peningkatan kualitas pendidikan karakter anak dan remaja; fasilitasi sumber belajar dan pendanaan pendidikan keluarga; fasilitasi penjaminan mutu pendidikan keluarga; penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria (NSPK) di bidang pendampingan pembelajaran, sumber belajar, dan pendanaan pendidikan keluarga; serta pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang pendidikan keluarga. Pada tingkat satuan pendidikan, kepala satuan pendidikan mempunyai peran yang sangat strategis untuk membangun komitmen secara internal dan menjalin kemitraan dengan keluarga (orang tua/wali murid), serta masyarakat guna mewujudkan ekosistem pendidikan yang baik. vi

Pada tahun anggaran 2015, Direktorat Pembinaan Pendidikan Keluarga menyelenggarakan kegiatan bimbingan teknis penyelenggaraan pendidikan keluarga bagi 5.000 satuan pendidikan di 100 kabupaten/kota. Sedangkan pada tahun 2016 menyelenggarakan bimbingan teknis bagi 6.000 satuan pendidikan di 100 kabupaten/kota (sasaran tahun 2015) dan bagi 3.600 satuan pendidikan di 60 kabupaten/kota (sasaran tahun 2016). Sebagai kelanjutan program pendidikan keluarga di satuan pendidikan, pada tahun anggaran 2017, Direktorat Pembinaan Pendidikan Keluarga menyelenggarakan bimbingan teknis penyelenggaraan pendidikan keluarga bagi 3.600 satuan pendidikan di 60 kabupaten/kota (sasaran tahun 2016 ) dan bagi 4.000 satuan pendidikan di 80 kabupaten/kota (sasaran tahun 2017). Untuk menunjang kelancaran pelaksanaan bimbingan teknis tersebut, disusunlah modul bimbingan teknis penyelenggaraan pendidikan keluarga sebagai acuan bagi penyelenggara, narasumber, dan fasilitator pusat maupun daerah. Modul ini dirancang dengan metode pendekatan pembelajaran partisipatif yang melibatkan peserta secara aktif dalam setiap sesi penyampaian materi. Saya mengucapkan terima kasih kepada tim yang sudah menyusun modul bimbingan teknis penyelenggaraan pendidikan keluarga, semoga memberi manfaat bagi kemajuan pendidikan di Indonesia. Jakarta, Maret 2017 Direktur, Dr. Sukiman, M.Pd NIP. 196006151981021001 vii

A. PENDAHULUAN Tokoh pendidikan nasional Ki Hajar Dewantara di tahun 1935 menyatakan pentingnya keluarga dalam pendidikan anak. Keluarga merupakan tempat pendidikan yang pertama dan utama. Selain keluarga, disebutkan bahwa sekolah dan masyarakat juga menentukan keberhasilan proses pendidikan, Ketiganya: keluarga, sekolah, dan masyarakat disebut oleh Ki Hajar sebagai tri pusat pendidikan, Sejalan dengan hal itu, berbagai kajian dalam dan luar negeri menunjukkan pentingnya peran keluarga dalam mendukung keberhasilan anak. Keterlibatan keluarga, khususnya orang tua, secara aktif dalam pengasuhan dan pendidikan anak dapat memberikan efek positif pada berbagai aspek, termasuk meningkatkan perilaku positif dan adaptasi sosial anak, mengurangi masalah kedisiplinan anak, meningkatkan prestasi anak baik akademik maupun non akademik. Namun demikian, orang tua merupakan pusat pendidikan yang tidak tersiapkan. Selama ini, tidak ada sekolah khusus untuk menjadi orang tua. Orang tua harus mencari informasi dan pengetahuan, serta belajar sendiri menerapkan pola pengasuhan positif pada anak Secara umum tujuan yang diharapkan dicapai dari materi ini adalah memahami konsep dasar pengasuhan positif utamanya komunikasi efektif dan menumbuhkan kesadaran pentingnya melakukan pengasuhan positif. 1

Secara lebih rinci indikator yang diharapkan dapat dicapai setelah mengikuti sesi ini adalah peserta mampu: 1. memahani konsep dasar pengasuhan positif; 2. memahami dasar-dasar tahap perkembangan anak; 3. memahami pentingnya membangun kesadaran orang tua akan pengasuhan yang positif; 4. memahami pentingnya membangun visi/misi keluarga; 5. memahami pentingnya membangun relasi dan komunikasi efektif dengan anak; 6. memahami apa saja yang dianjurkan dan dihindari dalam pengasuhan positif; 7. memahami cara berkomunikasi secara efektif. Hasil yang ingin dicapai dari sesi ini adalah: 1. adanya pemahaman tentang konsep dasar pengasuhan positif 2. adanya pemahaman tentang dasar-dasar tahap perkembangan anak 3. adanya pemahaman tentang pentingnya membangun kesadaran orang tua akan pengasuhan yang positif 4. adanya pemahaman tentang pentingnya membangun visi/misi keluarga 5. adanya pemahaman tentang pentingnya membangun relasi dan komunikasi efektif dengan anak 6. adanya pemahaman tentang apa saja yang dianjurkan dan dihindari dalam pengasuhan positif 7. adanya pemahaman tentang cara berkomunikasi secara efektif 2

Beberapa pertanyaan kunci yang perlu mendapatkan jawaban dari kegiatan dalam sesi ini antara lain: 1. Apa itu pengasuhan positif? 2. Siapa yang melakukan pengasuhan positif? 3. Mengapa pengasuhan positif itu penting? 4. Dampak apa yang akan diterima dari pengasuhan positif? 5. Bagaimana berkomunikasi yang efektif? Agar pelaksanaan sesi ini dapat berjalan dengan baik, berikut beberapa petunjuk umum: 1. Fasilitator berperan memfasilitasi proses pembelajaran peserta 2. Fasilitator berperan aktif untuk menciptakan atmosfer belajar yang aktif partisipatif 3. Fasilitator bekerjasama dengan co-fasilitator dalam proses belajar peserta 4. Fasilitator menyiapkan bahan presentasi tentang pengasuhan positif 5. Fasilitator dapat menggunakan beberapa metode berikut dengan tujuan peserta terinspirasi/tergugah semangatnya - Penayangan video (tentang perilaku anak yang diinginkan/video tentang kisah sukses dan fakta-fakta di balik kisah tersebut/ video inspiratif/video spesifik tentang pentingnya komunikasi - foto-foto tentang pentingnya komunikasi positif - inquiry tentang kisah sukses/narasi tentang kisah sukses/poster tentang kisah sukses 6. Fasilitator memberikan pertanyaan-pertanyaan tentang pentingnya pengasuhan positif 7. Fasilitator memberikan paparan tentang pengasuhan positif 8. Fasilitator membuka sesi tanya jawab 9. Fasilitator memberikan penguatan di akhir sesi. 3

F. METODE Metode yang digunakan pada sesi ini adalah: 1. Diskusi 2. Round Robin 3. Ceramah 4. Tanya Jawab. G. SUMBER, BAHAN DAN MEDIA 1. Presentasi: Pengasuhan Positif; 2. Daftar pertanyaan tentang Pengasuhan Positif; 3. ATK: kertas plano, spidol, pena, post-it berwarna, kertas catatan, penempel kertas, lem, dan gunting. 4. Proyektor LCD 5. Laptop untuk presentasi 6. Layar proyektor LCD H. WAKTU Waktu yang disediakan untuk kegiatan ini adalah 120 menit. Rincian alokasi waktu dapat dilihat pada langkah-langkah kegiatan. I. LANGKAH - LANGKAH KEGIATAN PENGANTAR (5 menit) 1. Fasilitator mengucapkan salam dan memperkenalkan diri; (1 menit ) 2. Fasilitator mengajak peserta untuk melakukan ice breaking; (3 menit ) 4

3. Fasilitator menyampaikan latar belakang, tujuan, dan hasil yang di harapkan dari kegiatan sesi ini; dan (1 menit) KONEKSI (15 menit) 1. Fasilitator menayangkan video tentang pengasuhan; (5 menit) 2. Fasilitator meminta peserta untuk menuliskan tanggapannya terhadap video tersebut; dan (5 menit) 3. Fasilitator menyimpulkan tanggapan-tanggapan peserta tersebut. (5 menit) APLIKASI (90 menit) Kegiatan 1: Pengasuhan Positif (10 menit) 1. Fasilitator memberikan beberapa pertanyaan kunci terkait peng asuhan positif; (3 menit) 2. Narasumber menyampaikan konsep dasar pengasuhan positif. (7 Menit ) Kegiatan 2: Pengetahuan yang Harus Dimiliki Orang Tua (20 menit) 1. Fasilitator memberikan beberapa pertanyaan kunci terkait pengasuhan positif; (5 menit) 2. Narasumber menyampaikan konsep dasar pengasuhan positif; (14 menit) 3. Narasumber menegaskan bahwa salah satu cara pengasuhan positif yang akan dibahas lebih jauh adalah komunikasi efektif. (1 menit) Kegiatan 3: Keterampilan Utama (40 menit) 1. Fasilitator memberikan beberapa pertanyaan tentang keterampilan utama yang harus dimiliki oleh orang tua; (5 menit) 2. Narasumber memberikan paparan tentang keterampilan utama yang harus dimiliki orang tua dalam komunikasi efektif; (20 menit) 3. Narasumber memberikan contoh-contoh dari keterampilan utama yang harus dimiliki orang tua dalam komunikasi efektif; (15 menit) 5

Kegiatan 4: Simulasi/Role Play (20 menit) 1. Fasilitator mengarahkan peserta untuk melakukan simulasi terkait keterampilan-keterampilan tersebut; (1 menit) 2. Fasilitator membagi peran kepada 4 orang peserta: 2 orang menjadi orang tua dan 2 orang menjadi anak; (2 menit) 3. Fasilitator mempersilakan peserta untuk mempraktekkan cara berkomunikasi yang efektif antara orang tua dan anak; (10 menit) 4. Fasilitator mengarahkan peserta lain untuk menyimak dan melakukan analisis dari simulasi tersebut; (1 menit) 5. Fasilitator mengarahkan peserta untuk menuliskan hasil analisis tersebut pada post it dan menempelkannya pada kertas plano; dan (3 menit) 6. Fasilitator menyimpulkan hasil analisis peserta (3 menit) REFLEKSI (10 menit) 1. Fasilitator memberikan beberapa pertanyaan tentang pengasuhan positif untuk mengetahui sejauh mana pemahaman peserta; (5 menit) 2. Fasilitator berperan sebagai narasumber memberikan penguatan. (5 menit) PENGUATAN MANDIRI Fasilitator mendorong peserta untuk membaca bahan-bahan bacaan lainnya khususnya di laman sahabat keluarga (www.sahabatkeluarga. kemdikbud.go.id). 6

6 6 @ShbKeluarga 6 Sahabat Keluarga Sahabatkeluarga 6