BAB V SIMPULAN DAN SARAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Islam adalah agama yang ajaran-ajarannya diwahyukan Tuhan kepada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

Kata Kunci: Pemahaman, Berpikir Rasional, Pembangunan

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan

Wassalam. Page 5. Cpt 19/12/2012

BAB V KESIMPULAN. Dalam sejarah perkembangan umat Islam, munculnya aliran teologi Islam

`BAB I A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. sampai pada periode modern, mengalami pasang surut antara kemajuan

BAB V PENUTUP. memadukan antara aql dan naql, namun pada dasarnya pemikiran. Muhammad Abduh lebih cenderung kepada aql daripada naql.

TEOLOGI SOSIAL : Telaah Pemikiran Hassan Hanafi

BAB V KESIMPULAN. Teosofi Islam dalam tataran yang sederhana sudah muncul sejak abad 9 M.

BAB VI PENUTUP. Universitas Indonesia Islam kultural..., Jamilludin Ali, FIB UI, 2010.

PROSIDING Kajian Ilmiah Dosen Sulbar ISBN: PEMIKIRAN KALAM HARUN NASUTION Nizar 1, Zainuddin Losi 2

BAB I PENDAHULUAN. Al-Ghazali (w M) adalah salah satu tokoh pemikir paling populer bagi

BAB IV STUDI ANALISA PANDANGAN TOKOH AGAMA SUKU SAMIN MODERN DI DESA TAPELAN TENTANG TEOLOGI ISLAM

BAB IV ELABORASI TEMA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Ibid hlm. 43

BAB V ANALISIS. melupakan sisi non-formal dari pendidikan Islam itu sendiri. Tentu saja ini menjadi

BAB I PENDAHULUAN. Dalam sejarah Islam, awal abad 19 dikenal sebagai permulaan periode

HARUN NASUTION DAN PEMBAHARUAN PEMIKIRAN PENDIDIKAN ISLAM

BAB I PENDAHULUAN. penghasilan sebanyak-banyaknya dengan melakukan usaha sekecil-kecilnya. Para

BAB IV ANALISIS TERHADAP PENGGUNAAN AL-RA Y OLEH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI. menurut Muhammad Abduh dan Muhammad Quthb serta implikasinya

SKRIPSI AKAL DAN WAHYU MENURUT IBN RUSYD

PENGARUH AQIDAH ASY ARIYAH TERHADAP UMAT

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. A. Penelitian Terdahulu

BAB I PENDAHULUAN. melalui proses pendidikan yang baik akan sangat berpengaruh dari generasi ke generasi

( aql) dan sumber agama (naql) adalah hal yang selalu ia tekankan kepada

REFORMASI PENDIDIKAN ISLAM PADA AWAL ABAD KE-

KRITIK TERHADAP ALIRAN MU TAZILAH. Makalah. Disusun Guna Memenuhi Tugas. Mata Kuliah : ILMU TAUHID. Dosen Pengampu : Drs.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. mampu menentramkan kehidupan manusia terlebih dalam hal kerohanian.

BAB V PENUTUP. merupakan jawaban dari rumusan masalah sebagai berikut: 1. Historisitas Pendidikan Kaum Santri dan kiprah KH. Abdurrahan Wahid (Gus

ABDUH DAN RIDHA PERBEDAAN ANTARA GURU DAN MURID

PENDAHULUAN BAB I. A. Latar belakang

Pentingnya Kaderisasi Intelektual dalam Usaha Islamisasi Ilmu Pengetahuan

BAB III RELASI AGAMA DAN ILMU PENGETAHUAN MENURUT PEMIKIRAN PROF. DR. HARUN NASUTI0N

KRITIK PENDAPAT ULAMA KALAM TENTANG ALIRAN MURJI AH. Disusun Guna Memenuhi Tugas. Mata kuliah : Ilmu Tauhid. Dosen Pengampu : Drs.

BAB III PANDANGAN DAN METODE IJTIHAD HUKUM JILTERHADAP PERKAWINAN BEDA AGAMA. A. Pandangan JIL terhadap Perkawinan Beda Agama

BAB III TEOLOGI ISLAM. Setiap orang menyelami seluk beluk agamanya secara mendalam, perlu

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

RELEVANSI DAN AKTUALISASI TEOLOGI DALAM KEHIDUPAN SOSIAL MENURUT HARUN NASUTION

BAB I PENDAHULUAN. Secara biologis manusia diklasifikasikan sebagai homosapiens yaitu sejenis

SAMBUTAN MENTERI AGAMA RI PADA ANNUAL CONFERENCE ON ISLAMIC STUDIES VIII TANGGAL 3 NOVEMBER 2008 DI PALEMBANG

BAB IV ANALISA TAKDIR MENURUT MAUHAMMAD ABDUH DAN AGUS MUSTOFA

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu pengetahuan dan teknologi terus berkembang seiring dengan

H A R U N N A S U T I O N (Islam Rasional dalam Gagasan dan Pemikiran)

METODOLOGI PLURALISME. M. Qasim Mathar

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Pada bab terakhir dalam penulisan skripsi ini akan dituangkan kesimpulan

BAB VI KESIMPULAN. Sebagai sebuah cerita yang diciptakan pada awal abad ke sebelas, Risalah al-

Apa reaksi Anda ketika tahun 1971 Cak Nur melontarkan gagasan Islam, yes! Partai Islam, No!?

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

DOMINASI PERADABAN BARAT DALAM PENDIDIKAN ISLAM. Oleh: Hasanuddin (Dosen dalam Mata Kuliah Filsafat Pendidikan Fak. Tarbiyah IAIN Alauddin Makassar)

FILSAFAT ILMUDAN SEJARAH FILSAFAT. H. SyahrialSyarbaini, MA. Modul ke: 05Fakultas PSIKOLOGI. Program Studi Psikologi

Sumbangan Pembaruan Islam kepada Pembangunan

Strategi Integrasi Ilmu Umum dan Ilmu Agama Pada Kajian Tadris FTK IAIN IB Padang Selasa, 10 November :16

BAB VII PENUTUP. dirumuskan sebelumnya. Kesimpulan yang dimunculkan dalam bab ini berisi

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan maupun teori belajar dan merupakan penentu utama keberhasilan

PERAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DALAM MENGATASI GERAKAN RADIKALISME. Oleh: Didik Siswanto, M.Pd 1

BAB 1 PENDAHULUAN. Qur an Melalui Pendekatan Historis-Metodologis, ( Semarang: RaSAIL, 2005), hlm

BAB I PENDAHULUAN. Perjalanan Islam di Nusantara (Indonesia) erat kaitannya dengan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Adnan Hidayat, 2015

EMPAT AGENDA ISLAM YANG MEMBEBASKAN

KEBUDAYAAN DALAM ISLAM

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan pemikiran. Hal ini banyak dinyatakan oleh kitab suci al-qur an

Resensi Buku EKONOMI POLITIK: Peradaban Islam Klasik, karangan Suwarsono Muhammad Oleh: Musa Asy arie

BAB I PENDAHULUAN. sangatlah beragam, antara lain: kurikulum 2013 hanya akan memberi beban

I. PENDAHULUAN. Sastra merupakan sebuah ciptaan, sebuah kreasi, bukan semata-mata sebuah

Puasa Pembentukkan Sikap Sosial. Written by Monday, 16 August :10

BAB I PENDAHULUAN. orang, dengan agama manusia dapat membedakan dan memilih mana yang baik dan

BAB I PENDAHULUAN. global. Salah satu komponen penting dari sistem pendidikan tersebut adalah kurikulum,

KISI-KISI UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SMA TAHUN 2015/2016 Kurikulum Tahun 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB V PENUTUP Kesimpulan

maupun perbuatan- perbuatan-nya Nya.

BAB IV PENUTUP. (tradisional) adalah pesantren yang tetap mempertahankan pengajaran kitab-kitab

BAB XIII KEBUDAYAAN DALAM ISLAM

BAB I PENDAHULUAN. plato, dia lebih menghargai kebenaran ketimbang plato. Aristoteles pernah

KISI-KISI UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SMK TAHUN 2015/2016 Kurikulum Tahun 2013

BAB III TINJAUAN UMUM ASAS MONOGAMI MENURUT HUKUM PERKAWINAN DI TURKI

PENDAHULUAN. Turki merupakan negara Islam yang merupakan salah satu tempat bersejarah

Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Di Sekolah. Oleh Prof. Dr. H. Abd. Majid, M.A. Guru Besar Universitas Pendidikan Indonesia

BAB IV ANALISIS DATA

KISI-KISI UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SMA TAHUN 2015/2016

BEDAH BUKU: KONTIUNUITAS ISLAM TRADISIONAL DI BANGKA 1 Oleh: Janawi 2

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) Mata Kuliah Kepribadian Agama Islam. Disusun Oleh : Drs. Muh. Shihat Zain, M. Ag. Dosen

KECERDASAN MANUSIA KAITANNYA DENGAN PENDIDIKAN AKAL DAN WAHYU. Oleh, Indo Santalia *

DUNIA ISLAM. Antara Harapan dan Kenyataan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang berlaku. Kurikulum merupakan suatu program pendidikan yang direncanakan. diluncurkan kurikulum baru yaitu kurikulum 2013.

Pendahuluan. Ainol Yaqin. Pertemuan ke-1 M E T O D O L O G I S T U D I I S L A M

BAB V SIMPULAN IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

KISI-KISI SOAL UAMBN MADRASAH ALIYAH TAHUN PELAJARAN 2011/2012

SUMBER AJARAN ISLAM. Disampaikan pada perkuliahan PENDIDIKAN AGAMA ISLAM kelas PKK H. U. ADIL, SS., SHI., MH. Modul ke: Fakultas ILMU KOMPUTER

BAB I. komunikasi massa berasal dari pengembangan kata media of mass. communication (media komunikasi massa).

AKAL DAN WAHYU DALAM PERSPEKTIF HARUN NASUTION

KISI-KISI UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SMA/K TAHUN PELAJARAN 2015/2016

Karakteristik Pendidikan Islam; Sebuah Pengantar Terhadap Pendidikan Islam

BAB 1 PENDAHULUAN. Adanya kemunduran umat Islam tidak lain disebabkan oleh kemiskinan ilmu.

KONSEP IMAN PERSPEKTIF MURJI AH DAN MU TAZILAH (STUDI KOMPARATIF)

Transkripsi:

BAB V SIMPULAN DAN SARAN Pada bab terakhir dalam penulisan skripsi ini akan dipaparkan simpulan dan saran berdasarkan hasil penelitian mengenai permasalahan yang penulis kaji. Sebagaimana yang telah dikaji pada bab sebelumnya, yaitu mengenai latar belakang kehidupan Harun Nasution, pemikiran Islam rasional Harun Nasution, serta Pengaruh pemikiran Islam rasional Harun Nasution dapat disimpulkan sebagai berikut. A. Simpulan Pertama, Harun Nasution merupakan seorang tokoh pembaharu pemikiran yang dikenal sebagai seorang pemikir rasional, tepatnya dalam pemikiran rasional agamis. Harun Nasution juga dikenal sebagai seorang pendidik yang berkontribusi banyak terhadap bidang pendidikan Islam di Indonesia, khususnya di IAIN Jakarta. Harun Nasution merupakan anak ke empat dari lima bersaudara. Ia lahir dan berkembang pada sebuah keluarga yang cukup mementingkan mengenai ilmu dan agama. Melihat kondisi saudara-saudaranya yang tidak dapat menyelesaikan sekolah sampai perguruan tinggi, memotivasi Harun untuk dapat menyelesaikan sekolah sampai perguruan tinggi. Pemikiran yang berkembang pada diri Harun Nasution banyak dipengaruhi oleh orang-orang yang berpikir modern pada lingkungan tempat tinggalnya serta lingkungan pendidikan yang didapatkannya, terlebih dia mendapatkan pengaruh yang luar biasa besar dari tokoh yang dikaguminya yaitu Muhammad Abduh. Muhammad Abduh dikenal sebagai seorang pembaharu Islam dengan aliran Mu tazilahnya, maka tidak heran jika Harun Nasution juga dikenal sebagai seorang pengagum Muhammad Abduh sekaligus pengagum dari aliran Mu tazilah. Selain mendapat pengaruh dari pemikiran-pemikiran tokoh-tokoh pembaharu Islam yang modern, perkembangan pemikiran Harun Nasution juga ditopang oleh latar belakang pendidikan Baratnya.

114 Khususnya pendidikan yang ia dapatkan di McGill University, Kanada. Dari pendidikannya di McGill inilah Harun Nasution mendapatkan ilmu agama Islam yang lebih luas dan rasional. Pemikirannya yang rasional menimbulkan keinginan pada dirinya untuk merubah paham teologi tradisional pada masyarakat Indonesia yang dianggapnya sebagai salahsatu penyebab kemunduran peradaban Islam di Indonesia juga di dunia. Ia memiliki cita cita merubah paham teologi tradisional masyarakat Indonesia yang bersifat Jabbariah dengan paham teologi yang lebih modern yang lebih bersifat Qadariyyah. Kedua, tentang pemikiran Harun Nasution mengenai Islam Rasional. Harun Nasution berpendapat bahwa sesungguhnya Islam merupakan agama yang rasional. Ajaran Islam mesti dipahami lebih luas, Islam tidak hanya mengajarkan mengenai ibadah dan urusan keakhiratan saja, melainkan mengenai urusan dunia juga. Gagasan pemikiran rasional Harun bersandar pada pemahaman teologi yang dianut oleh masyarakat muslim Indonesia. Menurut Harun Nasution, kemunduran yang dialami umat Islam saat ini dikarenakan pemahaman yang salah mengenai teologi. Teologi tradisional Asy ariyah yang sangat bersifat Jabbariah yang dianut oleh masyarakat muslim berdampak pada tertinggalnya umat Islam. Sifat taqlid pada masyarakat muslim menyebabkan tertutupnya pintu Ijtihad dan hanya mengandalkan pemikiran ulama terdahulu yang berdampak kepada tidak berkembangnya akal manusia. Harun Nasution berpendapat bahwa, dikarenakan kehidupan manusia yang sangat dinamis, maka penjelasan-penjelasan yang mendalam mengenai keterangan dan aturan aturan dalam hal ibadah dan muamallah dalam Quran dan Hadis hanya sedikit, yang terdapat pada kedua ajaran itu hanya garis besar dan prinsipprinsipnya saja, maka disinilah fungsi akal manusia harus digunakan, akal digunakan untuk dapat menafsirkan teks-teks dari kedua ajaran tersebut lebih dalam. Dalam pemikiran rasional ini, akal mempunyai kedudukan yang tinggi untuk dapat memahami al-quran dan Hadis, dengan tetap berdasar pada kedua ajaran tersebut, akal berfungsi untuk dapat berijtihad sesuai dengan kebutuhan

115 umat manusia seiring dengan perkembangan zaman, ilmu pengetahuan, dan teknologi. Masyarakat muslim saat ini dianjurkan untuk tidak hanya mengandalkan hasil ijtihad ulama terdahulu saja yang mungkin sudah tidak sesuai dengan perkembangan yang terjadi saat ini. Menurut Harun Nasution, karena Islam merupakan agama yang rasional, dimana akal mempunyai kedudukan yang tinggi, maka pemikiran Islam rasional ini merupakan kekuatan untuk mengembangkan dan memajukan kembali peradaban Islam yang sedang mengalami kemunduran. Selain itu, menurut Harun Nasution, Islam rasional ini juga merupakan suatu teologi yang tepat untuk menunjang pembangunan yang sedang berlangsung, dimana dengan pemahaman teologi rasional oleh masyarakatnya, otomatis akan menunjang perkembangan masyarakatnya. Meskipun demikian, kedudukan akal yang tinggi bukan berarti mengabaikan wahyu, Harun Nasution berkeyakinan bahwa akal dan wahyu itu saling berhubungan dan akal adalah alat untuk memahami wahyu, sedangkan wahyu berfungsi sebagai konfirmasi terhadap keyakinan akal sehingga mampu memahami isi dari wahyu. Jadi, meskipun kedudukan akal berada pada posisi yang tinggi, tetapi akal tetap saja tidak bisa melampaui wahyu. Adapun untuk pedoman hidup manusia, selain Quran dan Hadis, Harun Nasution berpendapat bahwa Ijtihad merupakan sumber ajaran ketiga dalam agama Islam. Ketiga, mengenai pengaruh pemikiran Harun Nasution tentang Islam rasional. Pemikiran Islam rasional Harun Nasution ini tertulis dalam sebuah buku karangan Harun Nasution sendiri yang berjudul Islam Rasional: gagasan dan pemikiran. Selain buku tersebut, buku-buku karya Harun Nasution yang lain juga merupakan bagian dari pemikirannya mengenai Islam rasional. Untuk mewujudkan gagasannya mengenai Islam Rasional ini, Harun Nasution memilih jalur pendidikan sebagai upayanya menyebarkan paham Islam Rasional. Harun Nasution berkeyakinan bahwa untuk menciptakan masyarakat yang rasional, dibutuhkan upaya untuk dapat melakukan perubahan pada mental masyarakat, dan perubahan mental itu dapat dilakukan melalui pendidikan. Harun Nasution

116 optimis bahwa pendidikan merupakan salah satu alat paling efektif untuk merubah mental masyarakat. Pemikiran Islam rasional ini menimbulkan dampak yang cukup besar bagi masyarakat muslim Indonesia. Muncul tanggapan positif dan negatif terhadap pemikiran yang dibawa Harun Nasution ini. Respon negatif datang dari mereka kalangan tradisional dan masyarakat awam yang benar-benar menentang terhadap pemikiran rasional ini, mereka beralasan bahwa pemikiran Harun Nasution ini terlampau liberal dengan mengesampingkan wahyu, terlebih Harun Nasution juga berusaha menyebarkan pemahaman dari aliran Mu tazilah, dimana aliran ini dianggap sebagai aliran yang terlarang pada kebanyakan masyarakat muslim, tidak terkecuali masyarakat muslim di Indonesia. Adapun respon positif datang dari mereka kalangan atas, terutama mereka dari kalangan intelektual yang berkutat dalam bidang pendidikan, khususnya mereka yang bersekolah di IAIN Jakarta. Pemikiran yang dibawa oleh Harun Nasution ini disalurkan melalui jalan pendidikan, penyebaran pemikiran itu dimulai sejak ia memasuki IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta, tepatnya ketika ia diangkat menjadi Rektor IAIN. Penerapan dari gagasan-gagasannya dimulai dengan melakukan perubahan kurikulum di IAIN Jakarta, dari perubahan kurikulum ini, maka semua yang berkaitan dengan proses belajar mengajar juga berubah, baik dari buku teks yang digunakan pada kurikulumnya, sampai kepada metode pembelajaran. Metode pembelajaran yang konvesional diubah dengan menggunakan metode belajar yang lebih bersifat kritis. Hal itu ditujukan demi menciptakan generasi yang lebih maju dan berpikir rasional. Pembenahan-pembenahan juga dilakukan Harun Nasution terhadap semua aspek yang ada di lingkungan IAIN Jakarta, mulai dari melakukan pembenahan secara fisik pada IAIN Jakarta, sampai kepada pembenahan struktur organisasi dan semua hal yang berada pada lingkungan IAIN Jakarta. Selain itu, upaya yang dilakukan Harun Nasution dalam menyebarkan pengaruhnya adalah dengan mendirikan Sekolah Pascasarjana, itu ditujukan untuk menunjang munculnya generasi-generasi baru.

117 Dalam penyebaran pemikirannya, Harun Nasution lebih menujukan pemikirannya ini bagi mereka kalangan atas, dan bukan untuk mereka kalangan bawah atau orang-orang awam, karena ia beralasan bahwa, yang dapat memajukan peradaban dan menyelesaikan suatu masalah, adalah mereka yang dapat berpikir. Maka jelas, jika pemikirannya ini hanya sampai kepada mereka yang berasal dari kalangan atas atau intelektual. B. Saran Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, ada beberapa saran yang hendak disampaikan oleh penulis, yaitu : Pertama, untuk masyarakat Indonesia yang kental dengan kebudayaannya, mungkin pemikiran yang digagas oleh Harun Nasution ini bisa menjadi acuan ataupun pelajaran yang sangat besar bagi perkembangan Indonesia, khususnya bagi perkembangan umat Islam di Indonesia. Gagasan Harun Nasution ini bisa menjadi alternatif bagi pemikiran teologi di Indonesia, meski muncul pro dan kontra terhadap pemikirannya, tetapi bukan berarti sebuah pemikiran baru itu bisa diterima atau ditolak secara mentah-mentah tanpa mempertimbangkannya. Kepercayaan yang telah diyakini oleh suatu kelompok memang tidak mudah untuk diubah, tetapi, jika kita bisa bijak dalam menyikapinya, tentu ada hik mah dibalik kemunculan suatu pemikiran baru itu. Dari kekayaan bermacam-macam pemikiran yang muncul, maka bisa menjadi motivasi untuk memperkuat pemikiran dari masyarakat muslim Indonesia dan berupaya untuk dapat menemukan yang lebih benar dengan tetap didasarkan pada Quran dan Hadis. Perbedaan keyakinan yang terdapat pada beberapa golongan, semoga tidak menjadi sebuah konflik, karena yang mendasari persatuan masyarakat muslim adalah satu, yaitu kita sama-sama merupakan seorang yang beragama Islam, dimana Quran dan Hadis merupakan ajaran pokoknya. Kedua, bagi pembaca, penulis berharap penelitian ini bisa menjadi sumber informasi dan menambah pengetahuan yang bermanfaat, khususnya mengenai

118 sejarah intelektual dan sejarah pembaharuan pemikiran Islam. Beragamnya pemikiran mengenai Islam, semoga menjadikan pembaca lebih terbuka dalam mencari yang lebih benar, tanpa bertentangan dengan ajaran agama. Ketiga, bagi peneliti berikutnya yang tertarik untuk melakukan penelitian dengan tema yang sama. Sesungguhnya hasil penelitian ini masih jauh dari sempurna. Masih banyak kajian mengeai Harun Nasution yang dapat diteliti lebih lanjut. Misalnya penelitian secara mendalam mengenai pengaruh yang ditimbulkan bagi masyarakat Indonesia. Kajian mengenai Harun Nasution juga dapat diteliti lebih lanjut dengan mencari mengenai aspek-aspek lainnya. Berhubung di jurusan pendidikan Sejarah UPI, penelitian mengenai sejarah pemikiran dan kajian mengenai Harun Nasution belum banyak dikaji oleh mahasiswa pendidikan sejarah UPI, maka masih banyak peluang bagi yang tertarik untuk melakukan penelitian itu.