DOMINASI PERADABAN BARAT DALAM PENDIDIKAN ISLAM. Oleh: Hasanuddin (Dosen dalam Mata Kuliah Filsafat Pendidikan Fak. Tarbiyah IAIN Alauddin Makassar)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "DOMINASI PERADABAN BARAT DALAM PENDIDIKAN ISLAM. Oleh: Hasanuddin (Dosen dalam Mata Kuliah Filsafat Pendidikan Fak. Tarbiyah IAIN Alauddin Makassar)"

Transkripsi

1 Hasanuddin Dominasi Pendidikan Barat DOMINASI PERADABAN BARAT DALAM PENDIDIKAN ISLAM Oleh: Hasanuddin (Dosen dalam Mata Kuliah Filsafat Pendidikan Fak. Tarbiyah IAIN Alauddin Makassar) Abstract Deteriorations of education and culture of Islam after the 13 th century was marked in weakness of thoughts until the 18 th century. In addition, the destruction of Baghdad and Granada as the centre of education and Islam culture became the main factors of Islam degradation. In other side European accepted philosophy and science from Moslem. while Moslems themselves started to ignore philosophy and science. It had caused the resurrections of European gradually and it was the impact of deteriorations in education and Islamic culture. Therefore, if all Moslems are desire to renascent, they must start to learn and follow the western development in any aspects which is included of educational aspect. Keywords: Western Culture, Education, Islam. I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang M. Sarif, sebagaimana dikutip oleh Zuhairini menjelaskan, bahwa Mgejala kemunduran pendidikan dan kebudayaan Islam mulai melemah setelah abad ke-13 M yang ditandai dengan terus melemahnya pemikiran Islam sampai abad ke-18 M. 1 Secara kuantitas, pada masa ini pendidikan Islam mengalami perkembangan yang baik. Di beberapa wilayah Islam telah dibangun madrasahmadrasah, apalagi setelah keterlibatan penguasa secara langsung pada masa itu, terhadap pendidikan. Hal ini semakin memacu berkembangannya lembagalembaga pendidikan. Pada sisi lain, secara kualitas, mutu Pendidikan Islam kelihatan mulai merosot pada lembaga-lembaga pendidikan Islam. Materi yang diajarkan hanyalah materi-materi dari ilmu keagamaan. Lembaga-lembaga pendidikan tidak lagi mengajarkan ilmu-ilmu filosofis, termasuk ilmu pengetahuan Rasionalisme pun kehilangan peranannya dan semakin dijauhi, kedudukan akal semakin surut. Dengan dicurigainya pemikiran rasional, daya penalaran umat Islam mengalami kebekuan sehingga pemikiran kritis, penelitian dan ijtihad tidak lagi dikembangkan. Pada masa ini tidak ada lagi ulama-ulama yang menghasilkan karya-karya intelektualisme yang mengagumkan. 2 Kemudian disusul oleh hancurnya kota Bagdad dan Granada yang merupakan pusat-pusat pendidikan dan kebudayaan Islam menandai runtuhnya sendi-sensi pendidikan dan kebudayaan Islam. Musnahnya lembaga-lembaga pendidikan dan buku-buku ilmu pengetahuan dari kedua pusat pendidikan dibagian Timur dan Barat dunia Islam tersebut, menyebabkan pula kemunduran pendidikan di dunia Islam

2 Dominasi Pendidikan Barat Hasanuddin Perlu ditegaskan disini bahwa kemunduran pendidikan yang terjadi di dunia Islam pada masa tersebut adalah kemunduran dari segi intelektual dan material, tetapi tidak demikian halnya dalam bidang kehidupan batin dan spiritual. 4 Setelah bangsa Eropa telah menerima filsafat dan ilmu pengetahuan dari orang Islam, sementara umat Islam pada waktu itu sudah tidak memperhatikan lagi tentang filsafat dan ilmu pengetahuan, hal tersebut secara berangsur-angsur telah membangkitkan kekuatan di Eropa dan menyebabkan kemunduran dan kelemahan di kalangan umat Islam. Secara berangsur-angsur pula kekuasaan umat Islam ditundukkan oleh kekuasaan bangsa Eropa, penjajahanpun terjadi pada wilayah-wilayah yang pernah dikuasai oleh Islam. Kekayaan dunia Islam dieksploitasi oleh bangsabangsa Eropa, semakin memperlemah kedudukan umat Islam pada berbagai bidang kehidupan. Nanti setelah abad ke 11 H/17 M. barulah muncul kesadaran pada dunia Islam atas ketertinggalannya dari bangsa Eropa. Bangsa mampu merobohkan pertahanan, kekuatan umat Islam setelah menyadari akan ketinggalannya barulah mulai mengadakan perbaikan sistem kehidupan sebagai upaya untuk lepas dari ketertinggalannya. Salah satu cara yang ditempuh adalah dengan mengirim dutaduta untuk mempelajari kemajuan Eropa terutama pada bidang militer dan ilmu pengetahuan. Dengan demikian dari realitas ingin maju, maka mau tidak mau Islam harus belajar, mempelajari, dan mencontoh kemajuan yang dicapai oleh Barat dalam berbagai aspek, termasuk aspek pendidikan. Tidak heran jika peradaban Barat berpengaruh terhadap aspek pendidikan dalam Islam. B. Rumusan Masalah Berangkat dari uraian di atas, maka dalam makalah ini akan dibahas permasalahan di bawah ini: 1. Mengapa pendidikan Islam didominasi oleh Barat? 2. Aspek apa saja dari Pendidikan Islam yang didominasi oleh Barat? 3. Bagaimana dampak positif dan negatif dari dimonasi peradaban Barat dalam pendidikan Islam terhadap dunia Islam? C. Tujuan dan Kegunaan Pembahasan makalah ini bertujuan untuk memberi gambaran kemajuan peradaban Barat dan perananya yang dominan dalam pendidikan Islam baik dari segi sistem, kurikulum, metodologi pengajaran maupun sarana dan prasarana pendidikan pada umumnya tidak terlepas dari keberadaan peradaban Barat. Dari pengaruh yang ditimbulkan oleh peradaban Barat dalam dunia pendidikan ini tidak terlepas dari dampak negatif, maka makalah ini diharapkan berguna dalam meningkatkan wawasan dan kewaspadaan dalam mengantisipasi dampak-dampak negatif tersebut, selanjutnya mengambil dan mengembangkan aspek-aspek positifnya. II. PEMBAHASAN A. Pengertian Sebelum dibahas lebih jauh tentang judul makalah ini, penulis terlebih dahulu menjelaskan pengertian beberapa kata pada judul tersebut, sehingga jelas arah dan maksud dalam pembahasan makalah ini. Kata peradaban berasal dari kata adab yang kemudian mendapat imbuhan per-an, sehingga kata tersebut berarti kemajuan (kecerdasan, kebudayaan) lahir batin. Kata peradaban juga berarti hal yang menyangkut sopan 168

3 Hasanuddin Dominasi Pendidikan Barat santun, budi bahasa dan kebudayaan suatu bangsa. 5 Kata Barat berarti bangsa Eropa; kebudayaan Eropa. 6 M. Yusuf al-qardhawi, sebagaimana yang dikutip oleh Azyumardi Azra memberikan pengertian tentang Pendidikan Islam bahwa; Pendidikan Islam adalah pendidikan manusia seutuhnya; akal dan hatinya; rohani dan jasmaninya; akhlaq dan keterampilannya. Karena itu pendidikan Islam menyiapkan manusia untuk hidup baik dalam keadaan damai maupun perang, dan menyiapkannya untuk menghadapi masyarakat dengan segala kebaikan dan kejahatannya, manis dan pahitnya. 7 Menurut Hasan Langgulung bahwa Pendidikan Islam sebagai suatu proses penyiapan generasi muda untuk mengisi peranan, memindahkan pengetahuan dan nilai-nilai Islam yang diselaraskan dengan fungsi manusia untuk beramal di dunia dan memetik hasilnya di akhirat. 8 Dengan demikian dapat difahami bahwa pendidikan Islam adalah proses pembentukan pribadi muslim dengan menanamkan pengetahuan dan nilai-nilai Islam sehingga terbentuk manusia-manusia Islam yang utuh baik dari akal, hati jasmani dan rohani dan memiliki akhlak dan keterampilan sebagai sarana untuk beramal di dunia menuju ke kehidupan akhirat. Dari uraian di atas, dapat difahami bahwa yang dimaksud dengan dominasi peradaban Barat dalam Pendidikan Islam adalah dominasi dari kemajuan-kemajuan yang dimiliki oleh Barat, baik dari segi kecerdasan dan kebudayaan terhadap proses pendidikan Islam sebagai proses pembentukan pribadi muslim yang seutuhnya. B. Dominasi Peradaban Barat dalam Pendidikan Islam Setelah umat Islam meninggalkan sikap kritis dan rasionalitas, tidak lagi mempelajari dan mendalami filsafat dan ilmu pengetahuan, sementara Barat justru mengembangkan hal itu, sehingga Barat menjadi maju dari aspek peradaban dan sebaliknya dunia Islam dari segi peradaban menjadi surut, tertinggal dan terbelakang. Menyadari akan ketertinggalan itu maka mulailah muncul tokoh-tokoh Islam yang menggagaskan gagasan-gagasan cemerlang sebagai solusi untuk keluar dari ketertinggalan. Masuknya orang-orang Barat pada wilayah-wilayah Islam, dengan membawa hasil-hasil peradaban mereka, secara langsung, atau tidak langsung berpengaruh terhadap masyarakat Islam. Pengaruh ini terlihat hampir pada seluruh aspek kehidupan masyarakat. Untuk mengejar ketinggalan umat Islam dari bangsa-bangsa Barat maka salah satu alternatif yang dapat ditempuh oleh umat Islam yaitu harus mencontoh Barat, sebagai upaya untuk memajukan dunia Islam dalam berbagai aspek, termasuk dalam bidang pendidikan. Dengan memperhatikan berbagai macam sebab kelemahan dan kemunduruan umat Islam, sebagaimana nampak pada masa sebelumnya, dan dengan memperhatikan sebab-sebab kemajuan dan kekuatan yang dialami oleh orang-orang Eropa, maka terjadi tiga pola pembaharuan pendidikan Islam. Ketiga pola tersebut adalah: 1. Pola pembaharuan Pendidikan Islam yang berorientasi pada pola pendidikan modern di Eropa. 2. Yang berorientasi dan bertujuan untuk pemurnian kembali ajaran Islam. 3. Yang berorientasi kekayaan dan sumber budaya bangsa masing-masing yang bersifat nasionalisme

4 Dominasi Pendidikan Barat Hasanuddin Dari ketiga golongan tersebut di atas, maka yang akan penulis kembangkan dalam makalah ini dalam kaitannya dengan judul makalah ini adalah pola yang pertama. Golongan yang berorientasi pada pola pendidikan modern di Barat pada dasarnya mereka berpandangan bahwa sumber kekuatan dan kesejahteraan hidup yang dialami oleh Barat adalah sebagai hasil dari perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi modern yang mereka capai. Mereka juga berpendapat bahwa apa yang dicapai oleh orang Barat sekarang tidak lain adalah pengembangan dari ilmu pengetahuan dan kebudayaan yang pernah berkembang di dunia Islam. Atas dasar tersebut, maka untuk mengembalikan kekuatan dan kejayaan umat Islam sumber kekuatan dan kesejahteraan itu harus direbut kembali. 10 Umat Islam akan mudah mencapai penguasaan tersebut apabila ditempuh melalui proses pendidikan. Dengan demikian proses pendidikan yang diterapkan haruslah meniru pada pola pendidikan yang dikembangkan di dunia Barat, sebagaimana dalam dunia Barat pernah meniru dan mengembangkan sistem pendidikan dari dunia Islam. 11 Atas dasar pertimbangan pemikiran tersebut di atas, maka mulailah Pendidikan Islam diorientasikan pada pola pendidikan Barat. Hal ini dapat kita lihat seperti usaha yang dilakukan oleh Sultan Mahmud II, yaitu menganjurkan untuk diberi materi pelajaran umum pada madrasah dan memasukkan pengetahuan umum itu ke dalam kurikulum madrasah. Dibuka pula lembaga pendidikan umum yang juga mempelajari pengetahuan agama. Demikian pula pada masa-masa berikutnya sampai sekarang. C. Aspek-aspek Pendidikan Islam yang didominasi oleh Barat Dalam proses perkembangan Pendidikan Islam, usaha-usaha untuk senantiasa mengembangkannya tidak pernah berhenti. Diantara usaha-usaha yang dilakukan itu adalah mengadopsi sistem pendidikan Barat ke dalam sistem pendidikan Islam. Hal ini dilakukan dengan harapan agar dunia Islam bisa kembali menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi sebagaimana kekuasaan dan kekuatan yang dimiliki pada masa jayanya. Dewasa ini kita melihat bahwa hampir semua sekolah atau madrasah yang ada di dunia Islam pada umumnya dan di Indonesia pada khususnya sekolahsekolah dikembangkan dengan meniru pola-pola sekolah Barat, baik dari segi sistem maupun isi pendidikannya. Secara khusus lagi dapat kita lihat pada aspekaspek pendidikan Islam berikut ini: 1. Dari segi sistem pelaksanaan pendidikan Sebelum Pendidikan Islam berorientasi pada sistem pendidikan Barat, pelaksanaan pendidikan dilaksanakan dalam bentuk halaqah, dilaksanakan di rumah-rumah ulama, kuttab-kuttab, di mesjid-mesjid dan di lingkungan istana. Akan tetapi setelah Barat masuk ke dalam dunia Pendidikan Islam, mulailah sistem tersebut diubah ke dalam sistem klasikal dengan menggunakan berbagai pasilitas yang disiapkan di dalam kelas, seperti bangku, meja, papan tulis dan lain-lain. Sistem pendidikan agama Islam mengalami perubahan sejalan dengan perubahan zaman. Sistem pendidikan yang sebelumnya bersifat non-formal kemudian berubah menjadi sistem pendidikan yang formal, yang lebih sistematis dan teratur. Demikian pula penggabungan antara laki-laki dan perempuan dalam proses belajar di dalam suatu ruangan adalah pengaruh dari sistem pendidikan Barat. 2. Isi Pendidikan 170

5 Hasanuddin Dominasi Pendidikan Barat pengaruh peradaban barat terhadap isi pendidikan dapat dilihat dengan diajarkannya ilmu pengetahuan umum pada madrasah-madrasah, yang pada masa sebelumnya hanya terbatas pada pelajaran agama semata. 12 Hal ini dilaksanakan karena didorong oleh keinginan untuk membekali anak-anak agar dapat menyesuaikan diri dalam alam yang modern. 3. Kurikulum Sejalan dengan tuntutan zaman, tuntutan penyempurnaan kurikulum pun dalam berbagai lembaga pendidikan Islam senantiasa terjadi, sehingga dengan mencontoh sistem kurikulum yang diterapkan pada sekolah-sekolah Barat, kurikulum pendidikan Islam juga dibenahi dari yang bersifat sangat sederhana menjadi suatu bentuk kurikulum yang sistematis dan lebih lengkap. Kurikulum pendidikan Islam telah memuat berbagai komponen atau unsur-unsur di dalamnya, mulai dari tujuan pembelajaran sampai pada materi, waktu, metode pembelajaran dan sarana/sumber pengajaran juga turut dicantumkan dalam kurikulum tersebut. Perubahan-perubahan itu terjadi sebagai reaksi untuk menyesuaikan kurikulum pendidikan Islam, sesuai dengan perkembangan dan kemajuan zaman. 4. Metode Pembelajaran Dari segi metodologi pembelajaran dalam pendidikian Islam sebagaimana pada aspek pendidikan Islam yang lain juga berkembang mengikuti irama perkembangan kemajuan pembelajaran pada sekolah-sekolah di Barat. Diterapkan berbagai macam metode pembelajaran yang berpariasi dalam proses belajar mengajar dalam pendidikan Islam adalah sebagai akibat adanya pengaruh sistem pembelajaran di Barat, karena pada masa sebelum pendidikan Islam diorientasikan pada sistem pembelajaran modern, penggunaan metodologi pembelajaran sangat terbatas pada metode tertentu, seperti metode ceramah dan tanya jawab saja. Akan tetapi adanya pengaruh metodologi pembelajaran Barat, sehingga dalam Pendidikan Islam juga telah dikenal dan diterapkan berbagai metode pembelajaran, seperti, sosiodrama, bermain peran, metode diskusi dan lain-lain. 5. Sarana dan Prasarana dalam Pendidikan Islam Salah satu aspek dalam pendidikan yang sangat menentukan adalah keberadaan sarana dan prasarana pendidikan dan jika hal ini dicermati lebih jauh maka dominasi peradaban Barat pada aspek ini sangat besar. Hal ini terlihat mulai dari keberadaan gedung, dan prasarana pendidikan, termasuk media pembelajaran sebahagian besar didominasi dari hasil-hasil peradaban Barat, terutama pada media pembelajaran yang memakai prangkat elektronik, seperti radio, tape recorder, OHP, loud speaker dan lain-lain. Dari uraian di atas, dapat dipahami bahwa dominasi Barat dalam Pendidikan Islam adalah hal yang tidak dapat dihindarkan karena hal itu memberikan sumbangsi yang dalam pencapaian tujuan pendidikan Islam. D. Dampak positif dan negatif dari dominasi peradaban Barat dalam Pendidikan Islam Pemanfaatan peradaban barat dalam pendidikan Islam memberi dampak positif terhadap Islam tetapi pada sisi yang peradaban ini juga mempunyai pengaruh negatif terhadap dunia Islam. Dampak positif dari dominasi peradaban Barat dalam pendidikan Islam antara lain bahwa: 1. Keberadaan peradaban Barat itu telah mengefektifkan sekaligus mengefisiensikan proses pelaksanaan pendidikan Islam. 171

6 Dominasi Pendidikan Barat Hasanuddin 2. Kemajuan peradaban Barat telah menyadarkan dunia Islam akan ketinggalannya, sehingga menggugah hati mereka untuk berusaha keras menuju penguasaan kembali ilmu pengetahuan dan peradaban yang pernah dimiliki oleh orang Islam. 3. Keberadaan peradaban Barat memudahkan transfer ilmu pengetahuan, nilainilai keagamaan, kebudayaan, pemikiran dan keahlian kepada generasi muda, sehingga mereka betul-betul siap mengarungi kehidupan sekarang dan yang akan datang. Dampak negatif dari dominasi peradaban Barat dalam pendidikan Islam antara lain: 1. Menyebabkan terjadinya dikotomi dan dualisme pendidikan sebagai pengaruh faham sekuler yang berkembang di Barat. 2. Dari segi ekonomi justru menguras masyarakat Islam untuk mengeluarkan biaya yang besar untuk membeli produk-produk teknologi Barat, sebagai alat yang modern untuk dipakai dalam dunia pendidikan. 3. Melemahkan kreatifitas untuk menciptakan media dalam pendidikan Islam karena, menganggap bahwa teknologi Barat telah menyiapkan berbagai fasilitas pendidikan yang dibutuhkan mulai dari yang sederhana sampai yang paling canggih. III. PENUTUP A. Kesimpulan Setelah penulis menguraikan tentang dominasi peradaban Barat dalam pendidikan Islam, maka dapat disimpulkan bahwa: 1. Peradaban Barat mendominasi pendidikan Islam karena peradaban Barat lebih maju dari pada peradaban Islam, jika Islam ingin maju maka pendidikan Islam harus berorientasi pada sistem dan pola-pola pendidikan Barat agar dapat maju sebagaimana kemajuan yang dicapai oleh mereka. 2. Dominasi peradaban Barat dalam pendidikan Islam dapat dilihat pada sistem pendidikan yang dikembangkan dalam dunia Islam, kurikulum yang diterapkan, metodologi pengajaran, sarana dan prasarana pendidikan yang dipakai pada umumnya tidak terlepas dari keberadaan peradaban Barat. 3. Keberadaban peradaban Barat telah memberikan bantuan dan kemudahan terhadap pelaksanaan pendidikan Islam, tetapi pada sisi lain harus pula disadari bahwa di balik semua itu juga memiliki dampak negatif yang harus diwaspadai. Endnotes: 1 Zuhairini, Sejarah Pendidikan Islam (Cet. Ke 13; Jakarta: Bumi Aksara, 1992), h Lihat Hanun Ashrahah, Sejarah Pendidikan Islam (Cet. I; Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 1999), h Zuhairini, op.cit., h Ibid., 5 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Cet. 4; Jakarta: Balai Pustaka, 1995), h Ibid., h Azyumardi Azra, Pendidikan Islam Tradisi dan Modernisasi Menuju Milenium Baru (Cet.1; Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 1999), h. 5 sebagai yang dikutip dalam Yusuf al- Qardhawi, Pendidikan Islam dan Madrasah Hasan al-anna yang diterjemah oleh H. Bustami A.Gani dan Zainal Abidin Ahmad (Jakarta: Bulan Bintang, 1980), h

7 Hasanuddin Dominasi Pendidikan Barat 8 Ibid, sebagai yang dikutip dalam Hasan Langgulung, Beberapa Pemikiran tentang Pendidikan Islam (Bandung: Al-Ma arif, 1980), h Zuhairini at.al., op.cit., h Ibid., h Lihat Harun Nasution, Pembaharuan Dalam Islam (Cet.9; Jakarta: Bulan Bintang, 1992), h Lihat Zuhairini, op. cit., h DAFTAR PUSTAKA Ashrahah, Hanun. Sejarah Pendidikan Islam, Cet. I; Jakarta: Logos Wacana Ilmu, Azra, Azyumardi. Pendidikan Islam Tradisi dan Modernisasi Menuju Milenium Baru Cet.1; Jakarta: Logos Wacana Ilmu, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Cet. 4; Jakarta: Balai Pustaka, Gani, H. Bustami A. dan Zainal Abidin Ahmad. Jakarta: Bulan Bintang, Langgulung, Hasan. Beberapa Pemikiran tentang Pendidikan Islam. Bandung: Al- Ma arif, Nasution, Harun. Pembaharuan Dalam Islam, Cet. 9; Jakarta: Bulan Bintang, Zuhairini, Sejarah Pendidikan Islam, Cet. Ke 13; Jakarta: Bumi Aksara,

8 Dominasi Pendidikan Barat Hasanuddin 174

REFORMASI PENDIDIKAN ISLAM PADA AWAL ABAD KE-

REFORMASI PENDIDIKAN ISLAM PADA AWAL ABAD KE- REFORMASI PENDIDIKAN ISLAM PADA AWAL ABAD KE- 20 Oleh: Ali Sodikin Abstrak : Pendidikan merupakan salah satu wilayah (area of cincern) gerakan pembaruan Islam yang berlangsung di seluruh dunia Islam. Tokoh-tokoh

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN BAB V SIMPULAN DAN SARAN Pada bab terakhir dalam penulisan skripsi ini akan dipaparkan simpulan dan saran berdasarkan hasil penelitian mengenai permasalahan yang penulis kaji. Sebagaimana yang telah dikaji

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ditentukan oleh pihak-pihak yang memiliki kemampuan dan kemauan untuk

BAB I PENDAHULUAN. ditentukan oleh pihak-pihak yang memiliki kemampuan dan kemauan untuk 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Fenomena sosial gerak laju peradaban di era millenium ketiga ini ditentukan oleh pihak-pihak yang memiliki kemampuan dan kemauan untuk menguasai informasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. diharapkan, sebaliknya jika pendidikan tidak berfungsi optimal, maka tidak akan. tercapai tujuan sesuai dengan yang diharapkan.

BAB 1 PENDAHULUAN. diharapkan, sebaliknya jika pendidikan tidak berfungsi optimal, maka tidak akan. tercapai tujuan sesuai dengan yang diharapkan. BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan mempunyai peran yang sangat penting dalam kehidupan manusia, bahkan tidak dapat dipisahkan dari keseluruhan hidup manusia. Jadi, kebutuhan manusia

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI. menurut Muhammad Abduh dan Muhammad Quthb serta implikasinya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI. menurut Muhammad Abduh dan Muhammad Quthb serta implikasinya 14 BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI A. Tinjauan Pustaka Penelitian mengenai perbandingan konsep pendidikan Islam menurut Muhammad Abduh dan Muhammad Quthb serta implikasinya terhadap pendidikan

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS. melupakan sisi non-formal dari pendidikan Islam itu sendiri. Tentu saja ini menjadi

BAB V ANALISIS. melupakan sisi non-formal dari pendidikan Islam itu sendiri. Tentu saja ini menjadi BAB V ANALISIS Adanya sekolah dan madrasah di tanah air sebagai institusi pendidikan Islam, hanyalah akan mempersempit pandangan kita tentang pendidikan Islam itu sendiri. Ini berarti, kita hanya mementingkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan sengaja oleh orang dewasa agar seseorang menjadi dewasa. 1 Menurut Ki Hajar

BAB I PENDAHULUAN. dengan sengaja oleh orang dewasa agar seseorang menjadi dewasa. 1 Menurut Ki Hajar BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan atau paedagogi berarti bimbingan atau pertolongan yang diberikan dengan sengaja oleh orang dewasa agar seseorang menjadi dewasa. 1 Menurut Ki Hajar

Lebih terperinci

Karakteristik Pendidikan Islam; Sebuah Pengantar Terhadap Pendidikan Islam

Karakteristik Pendidikan Islam; Sebuah Pengantar Terhadap Pendidikan Islam Karakteristik Pendidikan Islam; Sebuah Pengantar Terhadap Pendidikan Islam Oleh: Hidayat Abdullah Disampaikan dalam perkuliahan Landasan Pendidikan Islam Magister Teknologi Pendidikan Universitas Islam

Lebih terperinci

PENDIDIKAN ISLAM DALAM PERSPEKTIF SOSIO-KULTURAL. Andi Anirah. Dosen STAIN Palu DPK pada Sekolah Tinggi Ekonomi Islam Panca Bakti Palu

PENDIDIKAN ISLAM DALAM PERSPEKTIF SOSIO-KULTURAL. Andi Anirah. Dosen STAIN Palu DPK pada Sekolah Tinggi Ekonomi Islam Panca Bakti Palu PENDIDIKAN ISLAM DALAM PERSPEKTIF SOSIO-KULTURAL Andi Anirah Dosen STAIN Palu DPK pada Sekolah Tinggi Ekonomi Islam Panca Bakti Palu Abstract Sociologically, Islamic education and society are closely related.

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

BAB V SIMPULAN IMPLIKASI DAN REKOMENDASI BAB V SIMPULAN IMPLIKASI DAN REKOMENDASI A. Simpulan 1. Secara Umum Konsep pendidikan yang Islami menurut Mohammad Natsir menjelaskan bahwa asas pendidikan Islam adalah tauhid. Ajaran tauhid manifestasinya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kepada Allah SWT. Oleh karena ia memiliki keragaman kebutuhan yang. menghiasi dirinya yaitu pokok ajaran Islam yang meliputi :

BAB I PENDAHULUAN. kepada Allah SWT. Oleh karena ia memiliki keragaman kebutuhan yang. menghiasi dirinya yaitu pokok ajaran Islam yang meliputi : 1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pendidikan sebagai instituasi sosial mempunyai fungsi yang sangat penting untuk mengembangkan kebudayaan dan memajukan masyarakat dan bangsa. Dalam satu sisi dapatlah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. harus berhadapan langsung dengan zaman modern. dilepas dari kehidupan manusia. Islam juga mewajibkan kepada manusia

BAB I PENDAHULUAN. harus berhadapan langsung dengan zaman modern. dilepas dari kehidupan manusia. Islam juga mewajibkan kepada manusia BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Eksistensi pesantren sebagai lembaga pendidikan Islam di Indonesia tidak diragukan lagi peranannya dan kiprahnya dalam membangun kemajuan bangsa Indonesia. Perkembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengalami goncangan jiwa (tingkat menengah). 2

BAB I PENDAHULUAN. mengalami goncangan jiwa (tingkat menengah). 2 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dosen merupakan faktor yang sangat dominan dan penting dalam pendidikan formal karena bagi mahasiswa dosen sering kali dijadikan tokoh teladan, bahkan menjadi tokoh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sampai pada periode modern, mengalami pasang surut antara kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. sampai pada periode modern, mengalami pasang surut antara kemajuan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perjalanan umat Islam dari periode Nabi Muhammad Saw. diutus sampai pada periode modern, mengalami pasang surut antara kemajuan dan kemunduran yang dialami

Lebih terperinci

FILSAFAT PENDIDIKAN ISLAM DALAM PENINGKATAN SUMBER DAYA MANUSIA YANG BERKUALITAS. Nuryani, M. IAIN Palopo

FILSAFAT PENDIDIKAN ISLAM DALAM PENINGKATAN SUMBER DAYA MANUSIA YANG BERKUALITAS. Nuryani, M. IAIN Palopo FILSAFAT PENDIDIKAN ISLAM DALAM PENINGKATAN SUMBER DAYA MANUSIA YANG BERKUALITAS Nuryani, M. IAIN Palopo Abstrak: Filsafat merupakan sebuah sistem komprehensif dari ide-ide mengenai keadaan yang murni

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sebagai negara yang merdeka dan berdaulat, Indonesia berhak menentukan nasib bangsanya sendiri, hal ini diwujudkan dalam bentuk pembangunan. Pembangunan merupakan

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. memadukan antara aql dan naql, namun pada dasarnya pemikiran. Muhammad Abduh lebih cenderung kepada aql daripada naql.

BAB V PENUTUP. memadukan antara aql dan naql, namun pada dasarnya pemikiran. Muhammad Abduh lebih cenderung kepada aql daripada naql. 147 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan 1. Corak Pemikiran Pendidikan Muhammad Abduh dan Muhammad Quthb Muhammad Abduh dalam corak pemikiran pendidikannya, memadukan antara aql dan naql, namun pada dasarnya pemikiran

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bila masa depan adalah kenyataan, apakah masa depan akan dialami oleh setiap orang? Jawabannya bisa iya bisa tidak. Tetapi yang paling terpenting adalah masa depan itu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. baik oleh individu maupun masyarakat secara luas. teknologi telah melahirkan manusia-manusia yang kurang beradab.

BAB I PENDAHULUAN. baik oleh individu maupun masyarakat secara luas. teknologi telah melahirkan manusia-manusia yang kurang beradab. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Konteks Penelitian Kedudukan akhlak dalam kehidupan manusia menempati tempat yang penting sekali, baik sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat dan bangsa. Sebab jatuh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi umat Islam di Mesir khususnya dan dunia umumnya pada. pertengahan abad 14 Hijriyah adalah masa-masa dimana imperialisme dan

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi umat Islam di Mesir khususnya dan dunia umumnya pada. pertengahan abad 14 Hijriyah adalah masa-masa dimana imperialisme dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kondisi umat Islam di Mesir khususnya dan dunia umumnya pada pertengahan abad 14 Hijriyah adalah masa-masa dimana imperialisme dan koloniaisme memegang peranan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. serta ketrampilan yang diperlukan oleh setiap orang. Dirumuskan dalam

BAB I PENDAHULUAN. serta ketrampilan yang diperlukan oleh setiap orang. Dirumuskan dalam 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan manusia seutuhnya bertujuan agar individu dapat mengekspresikan dan mengaktualisasi diri dengan mengembangkan secara optimal dimensi-dimensi kepribadian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pembinaan akhlak mulia adalah amanat dari Undang-Undang Nomor 20

BAB I PENDAHULUAN. Pembinaan akhlak mulia adalah amanat dari Undang-Undang Nomor 20 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembinaan akhlak mulia adalah amanat dari Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional khususnya pasal 1 ayat 1. Pasal tersebut menyatakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul Manusia adalah makhluk yang diciptakan Tuhan paling sempurna dari pada mahkluk-makhluk lainnya di muka bumi ini. Manusia memiliki akal dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1996, hlm Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Bumi Aksara, Jakarta, Cet. XII,

BAB I PENDAHULUAN. 1996, hlm Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Bumi Aksara, Jakarta, Cet. XII, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dari makna lazimnya, pendidikan adalah suatu proses transfer of knowledge dari seorang guru kepada murid, namun ketika dicermati dari subtansi pendidikan itu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam al-qur'an Surat al-mujadalah ayat 11, berikut ini yang berbunyi :

BAB I PENDAHULUAN. dalam al-qur'an Surat al-mujadalah ayat 11, berikut ini yang berbunyi : 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan cerita atau jalan untuk mengembangkan dan mengarahkan dirinya menjadi sosok manusia yang memiliki kepribadian yang utama dan sempurna.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum pendidikan mampu manghasilkan manusia sebagai individu dan

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum pendidikan mampu manghasilkan manusia sebagai individu dan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Visi, misi, dan tujuan pendidikan nasional harus mencerminkan kemampuan sistem pendidikan nasional untuk mengakomodasi berbagi tuntutan peran yang multidimensional.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sangat besar terhadap dunia pendidikan dan pembentukan sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. sangat besar terhadap dunia pendidikan dan pembentukan sumber daya manusia BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pesantren merupakan khazanah pendidikan dan budaya Islam di Indonesia. Dalam perjalanan sejarah pendidikan Islam di Indonesia, peran pesantren tidak diragukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia dapat berkembang sejalan dengan aspirasi (cita-cita) untuk maju sejahtera

BAB I PENDAHULUAN. manusia dapat berkembang sejalan dengan aspirasi (cita-cita) untuk maju sejahtera BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan bagi kehidupan manusia merupakan kebutuhan yang harus dipenuhi sepanjang hayat. Tanpa pendidikan sama sekali mustahil suatu kelompok manusia dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan aktivitas dan usaha manusia untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan aktivitas dan usaha manusia untuk meningkatkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan aktivitas dan usaha manusia untuk meningkatkan kepribadiannya dengan jalan membina potensi potensi pribadinya, yaitu rohani (pikir, karsa, rasa,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia harus dilandasi dengan akhlak al-karimah. Kepentingan akhlak ini

BAB I PENDAHULUAN. manusia harus dilandasi dengan akhlak al-karimah. Kepentingan akhlak ini BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Pendidikan Agama Islam merupakan mata pelajaran yang menanamkan dasar aqidah dan akhlak. Tanpa aqidah seseorang tidak akan bisa dikatakan beriman, dan akhlak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam proses Islamisasi kehidupan masyarakat. Pada proses perjalanan

BAB I PENDAHULUAN. dalam proses Islamisasi kehidupan masyarakat. Pada proses perjalanan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia dan Malaysia merupakan Negara serumpun yang memiliki penduduk mayoritas beragama Islam. Tentu kedua Negara ini mempunyai kedudukan yang cukup penting bagi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan kepribadian dan kemampuan belajar baik dari segi kognitif,

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan kepribadian dan kemampuan belajar baik dari segi kognitif, 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menurut undang-undang sistem pendidikan nasional No. 20 tahun 2003 Bab ketentuan umum pasal 1 ayat 1 bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Abu Ahmadi dan Nur Uhbiyati, Ilmu Pendidikan, PT Rineka Cipta, Jakarta, 1991, hlm

BAB I PENDAHULUAN. Abu Ahmadi dan Nur Uhbiyati, Ilmu Pendidikan, PT Rineka Cipta, Jakarta, 1991, hlm BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah pendidikan merupakan masalah yang sangat penting dalam kehidupan baik dalam kehidupan keluarga maupun dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Maju dan mundurnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Soetjipto. Raflis Kosasi, Profesi Keguruan, Jakarta: Rineka Cipta, 2009, hlm. 59 Ibid, hlm. 60

BAB I PENDAHULUAN. Soetjipto. Raflis Kosasi, Profesi Keguruan, Jakarta: Rineka Cipta, 2009, hlm. 59 Ibid, hlm. 60 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Nasional bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertakwa terhadap Tuhan

Lebih terperinci

Wassalam. Page 5. Cpt 19/12/2012

Wassalam. Page 5. Cpt 19/12/2012 satu cara yang perlu ditempuh adalah mengembangkan model home schooling (yang antara lain berbentuk pembelajaran personal ) seperti yang pernah diterapkan pada masa kejayaan Islam abad pertengahan. - Membangun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Remaja merupakan satu unsur generasi muda yang menjadi titik tumpu

BAB I PENDAHULUAN. Remaja merupakan satu unsur generasi muda yang menjadi titik tumpu 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Remaja merupakan satu unsur generasi muda yang menjadi titik tumpu harapan bangsa dimana nantinya remaja diharapkan dapat meneruskan nilai-nilai perjuangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tidak ada sekat secara tidak langsung menciptakan batas batas moralitas

BAB I PENDAHULUAN. tidak ada sekat secara tidak langsung menciptakan batas batas moralitas BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kehidupan masyarakat di era modern dengan mengglobalnya budaya yang tidak ada sekat secara tidak langsung menciptakan batas batas moralitas semakin tipis. Semisal agama

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Islam adalah agama yang universal dan berlaku untuk semua umat manusia dan semua zaman. Nilai-nilai dan aturan yang terkandung dalam ajaran Islam dijadikan pedoman

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Ki Hajar Dewantara, tokoh pendidikan nasional Indonesia menyatakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Ki Hajar Dewantara, tokoh pendidikan nasional Indonesia menyatakan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ki Hajar Dewantara, tokoh pendidikan nasional Indonesia menyatakan pendidikan pada umumnya berarti daya upaya untuk memajukan budipekerti (kekuatan batin), pikiran (intelek),

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. karena memiliki iman dan akhlak yang kuat. 1. oleh sebagai penanggung jawab ketika terjadi hal-hal yang tidak sesuai

BAB I PENDAHULUAN. karena memiliki iman dan akhlak yang kuat. 1. oleh sebagai penanggung jawab ketika terjadi hal-hal yang tidak sesuai BAB I PENDAHULUAN A. Konteks Penelitian Sekolah merupakan solusi yang tepat untuk memberikan dan mensosialisasikan paket pembelajaran yang diikuti dengan materi-materi yang diajarkan kepada siswa sehingga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan bimbingan, pengajaran atau latihan, yang berlangsung di sekolah dan

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan bimbingan, pengajaran atau latihan, yang berlangsung di sekolah dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sistem Pendidikan di Indonesia dewasa ini telah mengalami berbagai perubahan. Perubahan tersebut sebagai akibat dari berbagai usaha pembaharuan yang dilakukan oleh pemerintah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi ini, masyarakat Indonesia mengalami. perkembangan yang sangat cepat. Era ini memiliki potensi untuk ikut

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi ini, masyarakat Indonesia mengalami. perkembangan yang sangat cepat. Era ini memiliki potensi untuk ikut BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di era globalisasi ini, masyarakat Indonesia mengalami perkembangan yang sangat cepat. Era ini memiliki potensi untuk ikut mengubah hampir seluruh sistem kehidupan masyarakat.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada saat ini pembelajaran di sekolah harus bervariasi agar bisa menarik perhatian siswa untuk mengikuti proses pembelajaran dimana siswa dapat tertarik pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam keluarga, masyarakat, maupun kehidupan berbangsa dan bernegara. Maju

BAB I PENDAHULUAN. dalam keluarga, masyarakat, maupun kehidupan berbangsa dan bernegara. Maju BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan ini. Pendidikan sama sekali tidak bisa dipisahkan dengan kehidupan umat manusia, baik dalam keluarga,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu pilar dalam kemajuan bangsa, dan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu pilar dalam kemajuan bangsa, dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu pilar dalam kemajuan bangsa, dan kemajuan peradaban. Kemajuan suatu bangsa salah satunya dapat dilihat dari lembaga-lembaga pendidikannya

Lebih terperinci

MADRASAH DALAM SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL Dr. Hamlan Hi. AB. Andi Malla Abstrak adrasah sebagai lembaga pendidikan Islam di MIndonesia telah mengalami proses transformasi dari lembaga pendidikan tradisional

Lebih terperinci

Madrasah Dalam Sistem Pendidikan Nasional MADRASAH DALAM SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL. Kata Kunci: Madrasah, Sistem dan Pendidikan Nasional

Madrasah Dalam Sistem Pendidikan Nasional MADRASAH DALAM SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL. Kata Kunci: Madrasah, Sistem dan Pendidikan Nasional MADRASAH DALAM SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL Dr. Hamlan Hi. AB. Andi Malla Abstrak adrasah sebagai lembaga pendidikan Islam di MIndonesia telah mengalami proses transformasi dari lembaga pendidikan tradisional

Lebih terperinci

( aql) dan sumber agama (naql) adalah hal yang selalu ia tekankan kepada

( aql) dan sumber agama (naql) adalah hal yang selalu ia tekankan kepada 130 BAB V ANALISA ATAS PANDANGAN SHAIKH MUHAMMAD AL-GHAZAli> memang tidak akan mungkin dilupakan dalam dunia pemikiran Islam. Karena

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. seluruh kalangan, keberadaannya yang multifungsional menjadikan pendidikan. merupakan tolak ukur yang utama dalam kehidupan.

BAB I PENDAHULUAN. seluruh kalangan, keberadaannya yang multifungsional menjadikan pendidikan. merupakan tolak ukur yang utama dalam kehidupan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ilmu pengetahuan dan teknologi dengan begitu cepat telah menjadi kebutuhan seluruh kalangan, keberadaannya yang multifungsional menjadikan pendidikan merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengajar dengan materi-materi kajian yang terdiri dari ilmu-ilmu agama dan ilmu-ilmu

BAB I PENDAHULUAN. mengajar dengan materi-materi kajian yang terdiri dari ilmu-ilmu agama dan ilmu-ilmu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Madrasah berasal dari bahasa Arab yaitu Madrasah yang artinya tempat untuk belajar atau sistem pendidikan klasikal yang didalamnya berlangsung proses belajar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. karna masa ini merupakan masa emas bagi seorang anak. yang diselenggarakan dengan tujuan untuk menfasilitasi pertumbuhan dan

BAB I PENDAHULUAN. karna masa ini merupakan masa emas bagi seorang anak. yang diselenggarakan dengan tujuan untuk menfasilitasi pertumbuhan dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anak usia dini merupakan cikal bakal dari penerus bangsa. Sebuah Negara yang maju itu didasari dari para generasi muda yang mempunyai pemikiran yang maju dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kegelapan, kebodohan serta pencerahan pengetahuan. 3. merupakan kebutuhan yang mutlak yang harus dikembangkan dan dikelola

BAB I PENDAHULUAN. kegelapan, kebodohan serta pencerahan pengetahuan. 3. merupakan kebutuhan yang mutlak yang harus dikembangkan dan dikelola BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan proses membimbing manusia dari kegelapan, kebodohan serta pencerahan pengetahuan. 3 Pendidikan juga bagian dari sistem sosial yang dapat dipahami

Lebih terperinci

PERATURAN KELUARGA BESAR MAHASISWA FAKULTAS NOMOR 3 TAHUN 2016 TENTANG GARIS-GARIS BESAR HALUAN KERJA KELUARGA BESAR MAHASISWA

PERATURAN KELUARGA BESAR MAHASISWA FAKULTAS NOMOR 3 TAHUN 2016 TENTANG GARIS-GARIS BESAR HALUAN KERJA KELUARGA BESAR MAHASISWA PERATURAN KELUARGA BESAR MAHASISWA FAKULTAS NOMOR 3 TAHUN 2016 TENTANG GARIS-GARIS BESAR HALUAN KERJA KELUARGA BESAR MAHASISWA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN YOGYAKARTA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1 Departemen Pendidikan Nasional RI, Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor

BAB I PENDAHULUAN. 1 Departemen Pendidikan Nasional RI, Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kasus-kasus pembelajaran di kelas mata pelajaran Agama Islam lebih dekat dengan pembentukan perilaku daripada pengetahuan. Seorang muslim tidak dilihat dari ilmunya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penanaman akhlakul karimah, pembiasaan-pembiasaan atau keterampilan peserta

BAB I PENDAHULUAN. penanaman akhlakul karimah, pembiasaan-pembiasaan atau keterampilan peserta BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah suatu alat bagi manusia dalam mencapai kesempurnaan dalam hidupnya. Pendidikan merupakan modal untuk memberikan pengetahuan, penanaman akhlakul

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan kebudayaannya.

BAB I PENDAHULUAN. membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan kebudayaannya. BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Dalam perkembangan manusia, pendidikan mempunyai peran penting dalam usaha membentuk manusia yang berkualitas. Pendidikan bagi kehidupan umat manusia merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya setiap manusia memiliki kebutuhan-kebutuhan dalam

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya setiap manusia memiliki kebutuhan-kebutuhan dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Pada dasarnya setiap manusia memiliki kebutuhan-kebutuhan dalam hidupnya. Kebutuhan manusia menjadi penunjang keberlangsungan hidup manusia. Manusia dengan akal budinya

Lebih terperinci

File di download dari Media Pendidikan Dr. Hujair AH Sanaky

File di download dari Media Pendidikan Dr. Hujair AH Sanaky REKONSTRUKSI PENDIDIKAN ISLAM DI INDONESIA PARADIGMA BARU DAN REKONSTRUKSI PENDIDIKAN ISLAM DI ERA MODERN Oleh: Tabrani. ZA Makalah ini di susun guna memenuhi tugas Mata kuliah matrikulasi Pengantar Sistem

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. asasnya. Masing-masing nilai itu dapat diimplementasikan dalam berbagai. persatuan dan kesatuan, kerakyatan dan keadilan.

BAB I PENDAHULUAN. asasnya. Masing-masing nilai itu dapat diimplementasikan dalam berbagai. persatuan dan kesatuan, kerakyatan dan keadilan. BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pancasila ialah ideologi negara Indonesia. Pancasila berasal dari kata panca dan sila, panca berarti lima sedangkan sila memiliki makna asas atau dasar. 1 Sehingga secara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. proses optimalisasi yang memerlukan waktu serta tahapan-tahapan tertentu. yang memiliki ilmu pengetahuan yang luas dan berprestasi.

BAB I PENDAHULUAN. proses optimalisasi yang memerlukan waktu serta tahapan-tahapan tertentu. yang memiliki ilmu pengetahuan yang luas dan berprestasi. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan ujung tombak proses menuju perkembangan manusia, bahkan dapat dikatakan bahwa maju mundurnya suatu bangsa dapat dilihat bagaimana kemajuan

Lebih terperinci

Pendahuluan. Ainol Yaqin. Pertemuan ke-1 M E T O D O L O G I S T U D I I S L A M

Pendahuluan. Ainol Yaqin. Pertemuan ke-1 M E T O D O L O G I S T U D I I S L A M M E T O D O L O G I Pertemuan ke-1 S T U D I I S L A M Pendahuluan Ainol Yaqin Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten Kontrak Perkuliahan Pendahuluan Outline Kontrak Perkuliahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Ciputat Press, 2005), h Syafaruddin, dkk, Manajemen Pembelajaran, Cet.1 (Jakarta: Quantum Teaching, PT.

BAB I PENDAHULUAN. Ciputat Press, 2005), h Syafaruddin, dkk, Manajemen Pembelajaran, Cet.1 (Jakarta: Quantum Teaching, PT. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Madrasah atau sekolah merupakan sebagai salah satu wahana transformasi sosial budaya dalam lingkungan masyarakat yang eksistensinya tak dapat dipungkiri lagi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dikenang sepanjang masa, sejarah akan menulis dikemudian hari. Di sekolahsekolah. pelajaran umum maupun mata pelajaran khusus.

BAB I PENDAHULUAN. dikenang sepanjang masa, sejarah akan menulis dikemudian hari. Di sekolahsekolah. pelajaran umum maupun mata pelajaran khusus. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rajin pangkal pandai, itulah pepatah yang sering kita dengarkan dahulu sewaktu kita masih duduk di bangku Sekolah Dasar, agar kita mempunyai semangat untuk belajar,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah. Manusia adalah makhluk yang paling mulia, karena manusia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah. Manusia adalah makhluk yang paling mulia, karena manusia BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah Manusia adalah makhluk yang paling mulia, karena manusia diciptakan dalam bentuk yang paling sempurna. Disamping manusia mempunyai potensi untuk tumbuh dan berkembang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan adalah usaha orang dewasa secara sadar untuk membimbing dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan adalah usaha orang dewasa secara sadar untuk membimbing dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah usaha orang dewasa secara sadar untuk membimbing dan mengembangkan serta meningkatkan kemampuan dasar siswa baik dalam bentuk formal maupun non formal.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terlepas dari kondisi sosial kultural masyarakat. Pendidikan memiliki tugas

BAB I PENDAHULUAN. terlepas dari kondisi sosial kultural masyarakat. Pendidikan memiliki tugas BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Pendidikan memiliki peran yang penting dalam suatu negara yakni sebagai saran untuk menciptakan manusia yang unggul. Pendidikan tidak bisa terlepas dari kondisi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. macam keahlian guna untuk dapat beradaptasi dan berinteraksi dengan

BAB I PENDAHULUAN. macam keahlian guna untuk dapat beradaptasi dan berinteraksi dengan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dari zaman yang serba modern ini, manusia dituntut menguasai berbagai macam keahlian guna untuk dapat beradaptasi dan berinteraksi dengan lingkungan yang serba canggih.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. adalah bidang pendidikan. Pendidikan merupakan salah satu aspek terpenting

BAB I PENDAHULUAN. adalah bidang pendidikan. Pendidikan merupakan salah satu aspek terpenting BAB I PENDAHULUAN A. Konteks Penelitian Dalam menghadapi perkembangan zaman dengan berbagai perubahan dan persaingan mutu, maka diperlukan sumber daya manusia yang memiliki kemampuan dalam menghadapi setiap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sempurna yang bertaqwa pada Allah SWT. Serta untuk mencapai kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. sempurna yang bertaqwa pada Allah SWT. Serta untuk mencapai kehidupan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar bertujuan. Pendidikan pada hakikatnya adalah usaha membudayakan manusia atau memanusiakan manusia. Manusia itu sendiri adalah

Lebih terperinci

SILABUS MATA KULIAH KAPITA SELEKTA PENDIDIKAN ISLAM PADA PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA

SILABUS MATA KULIAH KAPITA SELEKTA PENDIDIKAN ISLAM PADA PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA SILABUS MATA KULIAH KAPITA SELEKTA PENDIDIKAN ISLAM PADA PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA I.Umum Mata Kuliah : Kapita Selekta Pendidikan Islam Kode : Bobot SKS : 3 SKS Jurusan/Prodi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ditetapkan oleh Allah SWT. yang disebut dengan sunnatulllah. Jadi, tidak seorangpun di

BAB I PENDAHULUAN. ditetapkan oleh Allah SWT. yang disebut dengan sunnatulllah. Jadi, tidak seorangpun di BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia hidup, tumbuh dan berkembang baik fisik maupun psikisnya secara alamiah melalui proses setahap demi tahap sesuai dengan hukum alam yang telah ditetapkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk individu dan makhluk sosial. maksud bahwa manusia bagaimanapun juga tidak bisa terlepas dari individu

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk individu dan makhluk sosial. maksud bahwa manusia bagaimanapun juga tidak bisa terlepas dari individu BAB I PENDAHULUAN A. Konteks Penelitian Manusia adalah makhluk individu dan makhluk sosial. Dalam hubungannya dengan manusia sebagai makhluk sosial, terkandung suatu maksud bahwa manusia bagaimanapun juga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengantisipasi tuntutan masyarakat yang dinamik. 1. Islam sebagai agama Rahmatan Lil Alamiin merupakan konsekuensi logis

BAB I PENDAHULUAN. mengantisipasi tuntutan masyarakat yang dinamik. 1. Islam sebagai agama Rahmatan Lil Alamiin merupakan konsekuensi logis 1 BAB I PENDAHULUAN A. KONTEKS PENELITIAN Pendidikan merupakan salah satu aspek yang sangat penting untuk membentuk generasi yang siap mengganti tongkat estafet generasi tua dalam rangka membangun masa

Lebih terperinci

NEGARA SEKULER TURKI I. SEKULER

NEGARA SEKULER TURKI I. SEKULER NEGARA SEKULER TURKI I. SEKULER Kemunduran Turki Usmani Sejak Abad ke-17 dan kekalahannya dari bangsa Barat mendorong para penguasa dan kaum intelektual untuk bermawas diri dan melakukan usaha-usaha rekonstruksi

Lebih terperinci

A. LATAR BELAKANG PENELITIAN

A. LATAR BELAKANG PENELITIAN BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN Kemajuan suatu bangsa ditentukan oleh pelbagai faktor, dan salah satu yang paling menentukan ialah pendidikan. Kualitas pendidikan sangat berpengaruh terhadap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan dan perkembangan diberbagai bidang yang ada di masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan dan perkembangan diberbagai bidang yang ada di masyarakat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan Negara Indonesia pada zaman sekarang ini cukup pesat sekali karena dipengaruhi oleh era globalisasi yang hampir merata di seluruh dunia terutama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pertama, pendidikan mengandung nilai dan memberikan pribadi anak agar. dipengaruhi dan didukung oleh lingkungan masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. pertama, pendidikan mengandung nilai dan memberikan pribadi anak agar. dipengaruhi dan didukung oleh lingkungan masyarakat. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan primer masyarakat sejak dulu, dan setiap orang memerlukan pendidikan untuk kelangsungan hidupnya.tujuan pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bergaul satu sama lain. Dalam pergaulan di masyarakat, interaksi sesama manusia

BAB I PENDAHULUAN. bergaul satu sama lain. Dalam pergaulan di masyarakat, interaksi sesama manusia BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul Secara fitrah manusia adalah makhluk sosial, yaitu makhluk yang saling bergantung satu sama lain. Dengan fitrah tersebut, maka manusia akan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dari pendidikan nasional tersirat dalam undang-undang sistem pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. dari pendidikan nasional tersirat dalam undang-undang sistem pendidikan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul Pendidikan adalah bagian dari proses kehidupan bernegara, yang mana visi dari pendidikan nasional tersirat dalam undang-undang sistem pendidikan

Lebih terperinci

ISLAM DI INDONESIA. Disampaikan pada perkuliahan PENDIDIKAN AGAMA ISLAM kelas PKK H. U. ADIL, SS., SHI., MH. Modul ke: Fakultas ILMU KOMPUTER

ISLAM DI INDONESIA. Disampaikan pada perkuliahan PENDIDIKAN AGAMA ISLAM kelas PKK H. U. ADIL, SS., SHI., MH. Modul ke: Fakultas ILMU KOMPUTER ISLAM DI INDONESIA Modul ke: Disampaikan pada perkuliahan PENDIDIKAN AGAMA ISLAM kelas PKK Fakultas ILMU KOMPUTER H. U. ADIL, SS., SHI., MH. Program Studi SISTEM INFORMASI www.mercubuana.ac.id Umat Islam

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI SEKOLAH BERBASIS PESANTREN DI SMP DARUL MA ARIF BANYUPUTIH KABUPATEN BATANG

BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI SEKOLAH BERBASIS PESANTREN DI SMP DARUL MA ARIF BANYUPUTIH KABUPATEN BATANG BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI SEKOLAH BERBASIS PESANTREN DI SMP DARUL MA ARIF BANYUPUTIH KABUPATEN BATANG A. Analisis Implementasi Sekolah Berbasis Pesantren di SMP Darul Ma arif Banyuputih Kabupaten Batang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. terelakkan. Seluruh lapisan masyarakat tidak terkecuali anak-anak bangsa

BAB 1 PENDAHULUAN. terelakkan. Seluruh lapisan masyarakat tidak terkecuali anak-anak bangsa 1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dampak perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) menyebabkan kemajuan dalam bidang informasi komunikasi dan transportasi. Kemajuan teknologi tersebut menyebabkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan keterampilan yang berguna dalam menjalani hidup. terbentuknya kepribadian utama menurut ukuran-ukuran Islam.

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan keterampilan yang berguna dalam menjalani hidup. terbentuknya kepribadian utama menurut ukuran-ukuran Islam. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu faktor penting yang menentukan dalam mengantar seseorang untuk meraih kesejahteraan dan keselamatan yang didambakan baik di dunia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. di antara makluk-nya yang lain. Allah memberi banyak kelebihan kepada

BAB I PENDAHULUAN. di antara makluk-nya yang lain. Allah memberi banyak kelebihan kepada BAB I PENDAHULUAN A. Konteks Penelitian Allah menciptakan manusia dengan penciptaan yang paling sempurna di antara makluk-nya yang lain. Allah memberi banyak kelebihan kepada manusia, salah satunya yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat luas. Tidak dipungkiri banyak kasus kekerasan yang terjadi di

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat luas. Tidak dipungkiri banyak kasus kekerasan yang terjadi di 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan akhlak siswa akhir-akhir ini banyak mendapat sorotan dari masyarakat luas. Tidak dipungkiri banyak kasus kekerasan yang terjadi di kalangan pelajar,

Lebih terperinci

: Tiga Asas Luhur dalam Kehidupan Manusia Terdiri dari 2 kegiatan belajar. 1. Asas Keutuhan Watak dan Asas Kesusilaan 2. Asas Keadilan.

: Tiga Asas Luhur dalam Kehidupan Manusia Terdiri dari 2 kegiatan belajar. 1. Asas Keutuhan Watak dan Asas Kesusilaan 2. Asas Keadilan. ix M Tinjauan Mata Kuliah ata kuliah Etika Administrasi Pemerintahan merupakan penggabungan dari 2 bidang pengetahuan, yaitu filsafat dan ilmu administrasi publik. Kedua bidang pengetahuan itu cukup sulit

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menjadi dewasa. Remaja memiliki beberapa karakter yang khas, salah satunya

BAB I PENDAHULUAN. menjadi dewasa. Remaja memiliki beberapa karakter yang khas, salah satunya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masa remaja merupakan masa peralihan yang ditempuh seseorang dari kanak- kanak menuju dewasa, atau merupakan kepanjangan dari masa kanakkanak sebelum mencapai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana dipahami bahwa para remaja berkembang secara integral,

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana dipahami bahwa para remaja berkembang secara integral, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sebagaimana dipahami bahwa para remaja berkembang secara integral, dalam arti fungsi-fungsi jiwanya saling mempengaruhi secara organik. Karenanya sepanjang perkembangannya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat menentukan bagi. Anggota Masyarakatnya kepada peserta didik. 1

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat menentukan bagi. Anggota Masyarakatnya kepada peserta didik. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan mempunyai peranan yang sangat menentukan bagi Perkembangan dan Perwujudan diri Individu terutama bagi Pembangunan Bangsa dan Negara. Kemajuan suatu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. potensi dirinya untuk memiliki kecakapan spiritual keagamaan, kepribadian,

BAB I PENDAHULUAN. potensi dirinya untuk memiliki kecakapan spiritual keagamaan, kepribadian, 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif mengembangkan potensi dirinya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab (Badan

BAB I PENDAHULUAN. menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab (Badan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional BAB II Pasal 3 menyatakan bahwa; Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. teknologi, pergeseran kekuatan ekonomi dunia serta dimulainya perdagangan

I. PENDAHULUAN. teknologi, pergeseran kekuatan ekonomi dunia serta dimulainya perdagangan 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia yang begitu pesat ditandai dengan kemajuan ilmu dan teknologi, pergeseran kekuatan ekonomi dunia serta dimulainya perdagangan antarnegara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. beragama yaitu penghayatan kepada Tuhan, manusia menjadi memiliki

BAB I PENDAHULUAN. beragama yaitu penghayatan kepada Tuhan, manusia menjadi memiliki BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Agama adalah wahyu yang diturunkan Allah untuk manusia. Fungsi dasar agama adalah memberikan orientasi, motivasi dan membantu manusia untuk mengenal dan menghayati

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur dengan undang-undang.

BAB I PENDAHULUAN. rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur dengan undang-undang. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam UUD RI Tahun 1945 pasal 31 ayat 1 menyebutkan bahwa setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan, dan ayat 3 menegaskan bahwa pemerintah mengusahakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah gerbang yang utama dan pertama dalam usaha

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah gerbang yang utama dan pertama dalam usaha BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah gerbang yang utama dan pertama dalam usaha mewujudkan sumber daya manusia yang lebih baik. Pendidikan harus mampu dalam perbaikan dan pembaharuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan menciptakan suasana kondusif yang mendorong siswa untuk melaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. dan menciptakan suasana kondusif yang mendorong siswa untuk melaksanakan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk waktu serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN Gerakan pembaharuan Islam di Indonesia tidak bisa dilepaskan dari pengaruh pembaharuan Islam yang dilakukan oleh umat Islam di Saudi Arabia, Mesir, dan India

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Agama Islam adalah agama yang memprioritaskan pendidikan agama. Tujuannya adalah agar orang mempunyai pengetahuan tentang agama Islam serta menyakini dan mengamalkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pembinaan moral bagi siswa sangat penting untuk menunjang kreativitas. siswa dalam mengemban pendidikan di sekolah dan menumbuhkan

BAB I PENDAHULUAN. Pembinaan moral bagi siswa sangat penting untuk menunjang kreativitas. siswa dalam mengemban pendidikan di sekolah dan menumbuhkan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembinaan moral bagi siswa sangat penting untuk menunjang kreativitas siswa dalam mengemban pendidikan di sekolah dan menumbuhkan karakter siswa yang diharapkan bangsa

Lebih terperinci