Lampiran 1. Kuesioner penelitian bagi petani/kelompok tani

dokumen-dokumen yang mirip
Pengembangan Usaha Pengolahan Plastik Bekas di PT. Mitra Bangun Cemerlang, Tangerang. Muhammad Evan Zulkarnain F

KELAYAKAN DAN STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA SILO JAGUNG di GAPOKTAN RIDO MANAH KECAMATAN NAGREK KABUPATEN BANDUNG

Lampiran 1. Kuesioner kajian untuk penilaian bobot dan rating faktor strategi internal dan eksternal Jaya Printing Garment, Jakarta

kurang penting sama penting lebih penting

STRATEGI PEMASARAN KREDIT PADA MIKRO BISNIS UNIT PT. BANK XYZ DI KAWASAN INDUSTRI PULOGADUNG JAKARTA TIMUR MULYADI

Lampiran 1. Kuesioner kajian untuk penilaian bobot dan rating faktor strategi internal dan eksternal Perusahaan Inti Sari Rasa

dengan rincian kegiatan sebagai berikut :

Lampiran 1. Tahapan kajian berdasarkan target keluaran. Tipe dan Sumber Data. - Data sekunder melalui telaah literatur

PROSPEK PENGEMBANGAN USAHA BAKSO IKAN TUNA, SURIMI DAN CAMPURAN (Studi Kasus di CV. Bening Jati Anugerah, Bogor) Bagian 1. Identitas Responden

BAB VII FORMULASI STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA. 7.1 Perumusan Strategi Pengembangan Usaha Produk Sayuran Organik

PERUMUSAN STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS BUAH SEMANGKA CV SALIM ABADI

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

No Keterangan Jumlah Satuan

ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN AGRIBISNIS PISANG DI KECAMATAN MESTONG, KABUPATEN MUARO JAMBI. Oleh: Irwanto, SST (Widyaiswara Pertama) ABSTRAK

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL DAFTAR LAMPIRAN I. PENDAHULUAN.. 1

METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian

VII. FORMULASI STRATEGI

Lampiran 1. Sebaran Bulanan Kebutuhan dan Ketersediaan Beras Tahun 2011 (ARAM II) Sumber : Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 2011

III. KERANGKA PEMIKIRAN Adaptasi petani terhadap Perubahan Iklim. Menurut Chambwera (2008) dalam Handoko et al. (2008)

Total Kewajiban 463,873, ,647,876

VI ANALISIS KERAGAAN USAHATANI KEDELAI EDAMAME PETANI MITRA PT SAUNG MIRWAN

IV. METODE PENELITIAN

III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Lampiran 1 Kuesioner. 4. Jenis Kelamin : 1. Laki-laki 2. Perempuan. 5. Status Perkawinan : 1. Kawin 2. Belum Kawin 3. Janda/Duda

METODOLOGI. Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur 37

V. PENDEKATAN SISTEM 5.1. Analisis Kebutuhan Pengguna 1.) Petani

BAB IV METODE PENELITIAN

PROPOSAL POTENSI, Tim Peneliti:

I. PENDAHULUAN. Sektor pertanian berperan penting dalam pembangunan ekonomi nasional.

III. METODE PENELITIAN. A. Konsep Dasar dan Definisi Operasional Variabel. Konsep dasar dan definisi operasional variabel adalah pengertian yang

3. METODOLOGI PENELITIAN

Lampiran 1 Kuesioner penelitian Kajian Sistem Penyediaan Benih Kedelai Bermutu di Sulawesi Selatan (Petani Kedelai) Peneliti : Idaryani

I. PENDAHULUAN. berbasis tebu merupakan salah satu sumber pendapatan bagi sekitar 900 ribu

Lampiran 1. Daftar pertanyaan dan kuesioner wawancara penelitian. DAFTAR PERTANYAAN dan KUESIONER WAWANCARA PENELITIAN

Lampiran 1. Standar Mutu Bunga Krisan Berdasarkan SNI

IX. KESIMPULAN DAN SARAN

ARAH KEBIJAKAN PERSUSUAN

BAB III METODOLOGI A. Lokasi dan Waktu B. Pengumpulan Data

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. dan peningkatan ketahanan pangan nasional. Hasil Sensus Pertanian 1993

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN

METODE KAJIAN. 3.1 Kerangka Pemikiran

LAMPIRAN I INSTRUMEN PENELITIAN

III KERANGKA PEMIKIRAN

VII ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI JAGUNG MANIS

III. KERANGKA PEMIKIRAN

METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional mencakup pengertian yang

BAB VII PERUMUSAN STRATEGI PERUSAHAAN

I. PENDAHULUAN. Sumber: Badan Pusat Statistik (2009)

VI. ANALISIS DAYASAING DAN DAMPAK KEBIJAKAN PEMERINTAH TERHADAP KOMODITAS BELIMBING DEWA DI KOTA DEPOK

BAB IV METODE PENELITIAN

STRUKTUR ONGKOS USAHA TANAMAN CABAI MERAH, CABAI RAWIT, BAWANG MERAH, JERUK, DAN PISANG JAWA TENGAH TAHUN 2014

Lampiran 1. Peta Kecamatan Pontang, Kabupaten Serang

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu 4.2. Metode Pengambilan Sampel

LANDASAN TEORI. Dimana : TR = Total penerimaan, TC = Total biaya, NT = Biaya tetap, dan NTT = Biaya tidak tetap.

Lampiran 1. Perkembangan ekspor impor minyak akar wangi. Ekspor Impor Minyak Akar Wangi Tahun

Konsep, Sistem, dan Mata Rantai Agribisnis

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Analisis SWOT untuk menentukan Strategi Pengembangan Industri. Biofarmaka Daerah Istimewa Yogyakarta

VI KARAKTERISTIK UMUM RESPONDEN

III. KERANGKA PEMIKIRAN

Peranan Pertanian di Dalam Pembangunan Ekonomi. Perekonomian Indonesia

LAMPIRAN-LAMPIRAN 118

I. PENDAHULUAN. penting bagi perkembangan perekonomian nasional di Indonesia. Hal ini

III. METODE PENELITIAN

ANALISIS PERTUMBUHAN PDB SEKTOR PERTANIAN TAHUN 2005

BAB III LAPORAN PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

J. Agroland 23 (3) : , Desember 2016 ISSN : X E-ISSN :

DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... vi DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR LAMPIRAN... ix

METODE PENELITIAN. A. Konsep Dasar dan Batasan Operasional Penelitian. menganalisis data yang berhubungan dengan penelitian.

1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PERTANIAN: Upaya Peningkatan Produksi Komoditas Pertanian Strategis

Lampiran 1. Identitas Responden Anggota Kelompok Agroindustri Keripik PKBL PTPN VII (Dalam ribu rupiah)

AGRIBISNIS DAN AGROINDUSTRI

KEBIJAKAN PENINGKATAN PRODUKSI PADI PADA LAHAN PERTANIAN BUKAN SAWAH

Lampiran 1. Identitas anggota kelompok tani 1. Nama :. 2. Jenis Kelamin : [ ] Laki-Laki [ ] Perempuan 3. Alamat :.. 4. Nama Kelompok Tani :.. 5.

VII. FAKTOR-FAKTOR PENDUKUNG DAN PENGHAMBAT PENGEMBANGAN PERKEBUNAN KARET

Lampiran 1. Proyeksi Konsumsi Kedelai di Indonesia Tahun Tahun Konsumsi/capita (kg/th) Proyeksi Penduduk (000 Jiwa)

I. PENDAHULUAN. rumahtangga yang mengusahakan komoditas pertanian. Pendapatan rumahtangga

III. METODE PENELITIAN. Konsep dasar ini mencakup pengertian yang digunakan untuk menunjang dan

Tabel 14 Kebutuhan aktor dalam agroindustri biodiesel

BAB I PENDAHULUAN. Program kebijakan revitalisasi pertanian menitikberatkan pada program

I. PENDAHULUAN. banyak menghadapi tantangan dan peluang terutama dipacu oleh proses

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Pangan merupakan kebutuhan pokok manusia yang harus dipenuhi. Di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

KUESIONER HUBUNGAN ORANGTUA, TELEVISI, DAN TEMAN DENGAN SIKAP PEMUDA TERHADAP PEKERJAAN DI BIDANG PERTANIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian merupakan segala sesuatu yang mencakup

V. KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN. usahatani, pendapatan usahatani, dan rasio penerimaan dan biaya (R-C rasio).

ANALISIS KENDALA INVESTASI BAGI PENANAM MODAL UNTUK INDUSTRI PENGOLAHAN HASIL PERIKANAN ORIENTASI EKSPOR FEBRINA AULIA PRASASTI

III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

2. TINJAUAN PUSTKA 2.1. Kajian Teori Sayuran Organik Manajemen Strategi

Transkripsi:

LAMPIRAN 69

69 Lampiran 1. Kuesioner penelitian bagi petani/kelompok tani Dengan hormat, Perkenalkan saya Andiyono, Mahasiswa Sekolah Pascasarjana Program Studi Magister Profesional Industri Kecil Menengah, Institut Pertanian Bogor yang sedang melaksanakan kajian tentang Resiko Pertanian Indonesia: Persepsi Petani terhadap Resiko Pertanian (Studi Kasus: Petani Tanaman Pangan di Wilayah Bogor. Kiranya Bapak/Ibu berkenan untuk membantu mengisi kuesioner ini. Atas kerjasamanya diucapkan terima kasih. a. Data Umum Responden: Nomor Tanggal Nama Usia Alamat Petunjuk Pengisian Berilah tanda silang (X) pada salah satu alternatif jawaban yang telah tersedia sesuai menurut kenyataannya Data Tentang Karakteristik Petani: 1. Jenis Kelamin : a. Laki laki b. Perempuan 2. Pendidikan formal yang pernah diikuti: a. Tidak Sekolah b. SD c. SMP d. SMA e. Perguruan Tinggi/Akademi 3. Kursus-kursus, pelatihan atau magang yang pernah diikuti : a. 0-2 kali b. 3-5 kali c. 6-8 kali d. > 8 kali 4. Pengalaman berusaha tani a. 1-3 tahun b. 3-6 tahun c. 6-10 tahun d. > 10 tahun 5. Luas lahan usaha tani a. Kurang dari 0,5 hektar b. 0,5 sampai 1 hektar c. 1 sampai 2 hektar d. Lebih besar dari 2 hektar 6. Jumlah anggota keluarga a. 1 2 orang b. 3 4 orang c. 5 6 orang d. > 6 orang 7. Modal yang biasa dikeluarkan sekali tanam : a. Rp100 ribu Rp700 ribu b. Rp701 ribu - Rp1,5 juta c. Rp1, 6 juta - Rp3 juta d. diatas Rp3 juta 8. Pendapatan usaha tani sekali panen a. Di bawah Rp 1 juta b. Rp 1 juta Rp 2 juta c. Rp 2 juta Rp 3 juta d. Di atas Rp 3 juta

70 Lampiran 1. Lanjutan b. Data budidaya tanaman pangan 1. Tanaman apa saja yang anda tanam? (dimulai dari yang berpendapatan paling besar)... 2. Apakah anda yang memasarkan hasilnya? Sebagian saja, berapa persen? %. semuanya 3. Apakah anda merupakan anggota kelompok tani? tidak ya, sebutkan nama kelompok dan jabatan anda. 4. Layanan apa saja yang disediakan oleh kelompok tani? Berikan rangking keefektifan (1= sangat tidak efektif, 5 = sangat efektif) - Menyediakan input produksi (pupuk, obat-obatan, dll) - Melayani simpan pinjam - Memberikan informasi dan pelatihan - Layanan penyuluhan - Lainnya (sebutkan).. 5. Resiko-resiko apa saja yang anda hadapi dalam berusaha tani? (beri rangking kepentingan: 1 = sangat tidak penting, 5 = sangat penting) - Perubahan harga jual tanaman - Perubahan biaya untuk bertani - Transportasi & Distribusi produk pertanian - Perubahan ekonomi nasional/sistem pasar dalam negeri - Tingkat curah hujan - Tingkat kekeringan ataupun kemarau - Kondisi alam/bencana, seperti banjir, kebakaran dsb (sebutkan)..

71 Lampiran 1. Lanjutan - Hama dan penyakit tanaman (sebutkan) )... - Modal serta Akses terhadap permodalan untuk usahatani - Harga dan luas lahan usahatani - Tingkat bunga pinjaman - Perubahan situasi keuangan &kondisi keluarga - Problem kesehatan dan kecelakaan saat kerja - Problem tenaga kerja - Perubahan kebijakan dan peraturan pemerintah - Ketidakmampuan mencapai kesepatan usaha dg pihak lain - Lainnya, sebutkan 6. Apakah usaha yang anda lakukan saat ini dapat dibilang stabil dan memberikan keuntungan di masa mendatang? sangat tidak stabil sangat stabil 7. Apakah resiko-resiko yang anda hadapi memberikan efek yang permanen atau sementara terhadap usaha anda? Dalam hal ini, bersediakah anda merubah: - Pola pemasaran hasil pertanian anda - Agen penyedia jasa pupuk, benih, dsb. - Barang-barang yang anda hasilkan - Cara anda dalam memutuskan jumlah atau tipe barang yang anda hasilkan ataupun cara berproduksi yang anda tiru? - Lainnya, sebutkan.

72 Lampiran 1. Lanjutan 8. Menurut anda, usaha apa saja yang telah anda lakukan dalam mengurangi resiko dalam usaha anda? (beri rangking keefektifan: 1 = sangat tidak efektif, 5 = sangat efektif) - Mencari informasi harga jual dan biaya input produk - Memperbanyak produksi campuran/ diversifikasi usahatani - Ikut terlibat kelompok tani/kontrak usaha, baik membeli atau menjual input produksi ataupun hasil pertanian. - Monitoring dan penyemprotan hama dan penyakit tanaman - Produksi campuran dan manajemen pola tanam - Melakukan pengairan - Memproduksi tanaman dalam kapasitas penuh - Menjaga simpanan pribadi dan hutang agar tetap kecil. - Memanajemen pengeluaran keluarga. - Melakukan peminjaman atau kredit - Menjual asset - Melakukan pekerjaan sampingan - Melakukan pekerjaan sampingan oleh anggota keluarga - Lainnya, sebutkan. 9. Bagaimana kira-kira anda meningkatkan mekanisme yang masih tidak efektif seperti yang disebutkan di atas?.... 10. apakah anda memiliki kesepakatan usaha, dalam hal penjualan atau pembelian produk? tidak ya, bagaimana anda melakukannya?.. 11. apakah anda pernah mempunyai masalah dengan kesepakatan usaha? tidak ya, sebutkan kesulitan anda?

73 Lampiran 1. Lanjutan 12. jika anda tidak ada kesepakatan jual/beli produk, apakah menurut anda hal tersebut dapat berguna dalam mengurangi resiko usaha anda? tidak ya 13. apakah menurut anda asuransi dapat mengatasi resiko-resiko usaha anda? tidak ya 14. Tolong sebutkan asuransi apa saja yang sudah anda miliki? 15. Apakah menurut anda kredit/modal usaha dapat membantu mengatasi resiko usaha anda? tidak ya 16. Apakah anda mengambil kredit? tidak ya 17. Kredit apa saja yang anda ambil? Urutkan dari yang paling sering anda gunakan. 18. Kesulitan apa saja yang anda temui dalam mengakses kredit? (Beri rangking kepentingan: 1 = tidak penting, 5 = sangat penting) - Tingginya bunga pinjaman - Kurangnya jaminan/agunan - Tingginya biaya transaksi - Kurangnya informasi kredit - Tingginya resiko kegagalan usaha - Skala usaha yang relatif kecil 19. Jaminan/agunan apa yang anda berikan? Sebutkan... 20. Saran anda dalam mengatasi resiko usaha tani? = Terima kasih atas kerjasamanya =

74 Lampiran 2. Kuesioner penelitian bagi akademisi dan stakeholder terkait Dengan hormat, Perkenalkan saya Andiyono, Mahasiswa Sekolah Pascasarjana Program Studi Magister Profesional Industri Kecil Menengah, Institut Pertanian Bogor yang sedang melaksanakan kajian tentang Resiko Pertanian Indonesia: Persepsi Petani terhadap Resiko Pertanian (Studi Kasus: Petani Tanaman Pangan di Wilayah Bogor). Kiranya Bapak/Ibu berkenan untuk membantu mengisi kuesioner ini. Tujuan: Bapak/Ibu diharapkan dapat menilai mengenai faktor strategis internal dan eksternal usaha pertanian Indonesia dengan memberikan bobot terhadap seberapa besar faktor strategis tersebut mempengaruhi atau menentukan keberhasilan analisis perumusan strategi antisipasi usaha pertanian terhadap resiko pertanian. Pendahuluan Sektor pertanian Indonesia memang menghadapi sejumlah masalah/resiko yang umum terjadi. Pertama adalah resiko produksi yang terjadi akibat pengaruh perubahan alam seperti seringnya turun hujan deras sehingga menyebabkan banjir, kemarau yang berkepanjangan sehingga menyebabkan kekeringan bahkan kebakaran di beberapa daerah. Selain itu serangan hama dan penyakit beberapa tahun terakhir menyebabkan produksi pertanian Indonesia menurun terutama pada pertanian tanaman pangan. Kedua adalah sempitnya lahan pertanian. Rata-rata penguasaan lahan pertanian per orang hanya sekitar 0,5 hektar. Ketiga adalah masalah permodalan yang diiringi dengan rendahnya kualitas sumberdaya manusia. Keempat adalah rendahnya penguasaan informasi dan teknologi. Kelima, biaya produksi pertanian masih cukup tinggi, hal ini terlihat dari kecenderungan rasio penerimaan petani dibanding biaya input produksi yang semakin kecil. Keenam adalah masalah pemasaran dan harga hasil-hasil pertanian yang cenderung turun dan mengalami fluktuasi di pasaran domestik maupun dunia. Dua faktor yang menyebabkan kecenderungan ini. Dan masih banyak resiko-resiko lain yang dihadapi oleh pertanian Indonesia seperti lemahnya akses terhadap pasar, serta lemahnya kelembagaan petani. Hardaker et al (1997) membagi resiko di usaha pertanian sebagai resiko bisnis dan resiko keuangan. Manajemen resiko berarti mengidentifikasi resiko dan berbagai pilihan, kemudian mengevaluasi, memilih dan menerapkan tindakan. Manajemen resiko bisnis berarti "mengetahui bisnis," dan melakukannya dengan cara yang terampil. Yang termasuk resiko bisnis adalah resiko produksi; resiko harga atau pasar, resiko kelembagaan; dan resiko manusia atau pribadi.

75 Lampiran 2. Lanjutan 1. Resiko produksi terlihat dari ketidakpastian proses perkembangan alami tanaman pangan dan peternakan. Resiko produksi timbul dari ketidakpastian tentang cuaca termasuk kekeringan, beku, curah hujan yang berlebihan pada saat panen, hama, penyakit, dan banyak faktor-faktor tak terduga lainnyayang mempengaruhi jumlah dan kualitas produksi. 2. Resiko harga atau pemasaran terjadi karena ketidakpastian harga yang diterima setiap menghasilkan produk pertanian atau harga yang mesti mereka bayar untuk mendapatkan input. Sumber resiko pemasaran meliputi: resiko harga akibat kenaikan pasokan, atau permintaan berubah; hilangnya akses pasar karena relokasi atau penutupan pabrik pengolahan; dan kehilangan tenaga pemasaran karena ukurannya yang kecil. 3. Resiko institusional atau kelembagaan timbul karena ketidakpastian sekitar kebijakan pemerintah, perubahan dalam aturan, hukum pajak, peraturan yang berhubungan dengan penggunaan bahan kimia, peraturan-peraturan tentang limbah peternakan, dan tingkat harga atau dukungan pendapatan merupakan contoh-contoh dari keputusan pemerintah yang dapat memberikan dampak yang besar terhadap usaha pertanian. 4. Resiko sumberdaya manusia mencakup kepada beberapa kemungkinan berdasarkan factor-faktor seperti masalah pada kesehatan manusia atau hubungan pribadi yang dapat member pengaruh kepada usaha pertanian. Kecelakaan, sakit, kematian dan cerai juga merupakan contoh-contoh dari krisis personal yang dapat mengancam usaha pertanian. 5. Resiko financial atau keuangan, berbeda dengan resiko bisnis resiko keuangan lebih menekankan pada masalah modal, penggunaan dana pinjaman, asuransi, dan kewajiban. Oleh karena begitu besar dan banyaknya resiko usaha pertanian, sudah selayaknya usaha pertanian mendapat perhatian khusus untuk memperkecil resiko. Selain itu agar dapat diketahui cara-cara penanganan yang tepat terhadap resikoresiko pada usaha pertanian di Indonesia, maka diperlukan kajian dari saat ini untuk mengidentifikasi resiko-resiko usaha pertanian tersebut, mencari pendekatan-pendekatan dalam mengantisipasi resiko sehingga dapat dirancang strategi yang tepat berdasarkan kenyataan yang ada. Berdasarkan pemikiran di atas, maka perlu dilakukan penelitian awal mengenai persepsi petani terhadap resiko pertanian di Indonesia.

76 Lampiran 2. Lanjutan Data Umum Responden Nomor Tanggal Nama Usia Pendidikan Pekerjaan Alamat Kantor No. Telp/HP Email Petunjuk umum: 1. Pengisian kuesioner dilakukan secara langsung dan tertulis oleh responden. 2. Jawaban merupakan pendapat pribadi dari masing-masing responden. 3. Dalam mengisi kuesioner, responden diharapkan melakukannya secara sekaligus (tidak menunda/sebagian) untuk menghindari inkonsistensi jawaban. Petunjuk khusus: 1. Pembobotan dengan metode Paired Comparaison yaitu penilaian bobot (weight) dengan membandingkan setiap faktor strategi internal dan eksternal usaha, dimana setiap bobot peubah digunakan skala 1, 2, dan 3 dengan keterangan sebagai berikut: 1 = jika indikator horizontal kurang penting daripada indikator vertikal, 2 = jika indikator horizontal sama penting daripada indikator vertikal, 3 = jika indikator horizontal lebih penting daripada indikator vertikal, 2. Penentuan bobot merupakan pandangan masing-masing responden terhadap setiap faktor strategi internal dan eksternal usaha.

77 Lampiran 2. Lanjutan Pertanyaan untuk mendapatkan bobot faktor strategis internal A B C D E F G H I J K Kekuatan A B C D E F G H I J K Total Bobot SDM sektor pertanian Dukungan sumberdaya alam Dukungan pemerintah Kerja keras dan pengalaman petani Produk pertanian yang renewable Kelemahan Keterampilan & pengetahuan Lahan dan infratruktur Kelembagaan petani Permodalan Informasi dan teknologi Manajemen kerja TOTAL Contoh pengisian, misalnya: (A) pada baris/horizontal "Kurang Penting Dari" (B) pada kolom/vertikal, maka nilainya = 1 (A) pada baris/horizontal "Sama Penting Dengan" (B) pada kolom/vertikal, maka nilainya = 2 (A) pada baris/horizontal "Lebih Penting Dari" (B) pada kolom/vertikal, maka nilainya = 3 Pertanyaan untuk mendapatkan bobot faktor strategis internal A B C D E F G H I J Peluang A B C D E F G H I J Total Bobot Pangsa pasar Pengembangan agroindustri Kerjasama dengan berbagai pihak Riset dan teknologi Kredit/asuransi pertanian Ancaman Resiko produksi Perdagangan bebas Fluktuasi harga produk pertanian Produk impor Monopoli distribusi oleh pengusaha besar TOTAL Contoh pengisian, misalnya: (A) pada baris/horizontal "Kurang Penting Dari" (B) pada kolom/vertikal, maka nilainya = 1 (A) pada baris/horizontal "Sama Penting Dengan" (B) pada kolom/vertikal, maka nilainya = 2 (A) pada baris/horizontal "Lebih Penting Dari" (B) pada kolom/vertikal, maka nilainya = 3

78 Lampiran 2. Lanjutan Penilaian Peringkat/Rating Terhadap Faktor-Faktor Strategi Internal dan Eksternal Dengan hormat, Perkenalkan saya Andiyono, Mahasiswa Sekolah Pascasarjana Program Studi Magister Profesional Industri Kecil Menengah, Institut Pertanian Bogor yang sedang melaksanakan kajian tentang Resiko Pertanian Indonesia: Persepsi Petani tentang Resiko Pertanian. Kiranya Bapak/Ibu berkenan untuk membantu mengisi kuesioner ini. Menurut Bapak/Ibu, seberapa besar tingkat kepentingan yang diberikan masingmasing faktor strategi lingkungan internal dan eksternal berdasarkan kategori tersebut terhadap usaha pertanian. Petunjuk pengisian kuesioner: a. Alternatif pemberian angka terhadap faktor-faktor strategi internal yang tersedia untuk kuesioner ini adalah: 1 = kurang penting 2 = cukup penting 3 = penting 4 = sangat penting Pemberian angka masing-masing faktor strategi internal dilakukan dengan pemberian tanda ( ) pada tingkat penting (1 4) yang paling sesuai menurut responden. Peringkat Faktor Strategi Internal 1 2 3 4 Kekuatan (Strengths) SDM sektor pertanian Dukungan sumberdaya alam Dukungan pemerintah Kerja keras dan pengalaman petani Produk pertanian yang renewable Kelemahan (Weaknesses) Keterampilan & pengetahuan Lahan dan infratruktur Kelembagaan petani Permodalan Informasi dan teknologi Manajemen Kerja

79 Lampiran 2. Lanjutan b. Alternatif pemberian angka terhadap faktor-faktor strategi eksternal yang tersedia untuk kuesioner ini adalah: 1 = sangat lemah 2 = lemah 3 = kuat 4 = sangat kuat Pemberian angka masing-masing faktor strategi eksternal dilakukan dengan pemberian tanda ( ) pada tingkat lemah - kuat (1 4) yang paling sesuai menurut responden. Faktor Strategi Eksternal Peluang (Opportunities) Pangsa pasar Pengembangan agroindustri Kerjasama dengan berbagai pihak Riset dan teknologi Kredit/asuransi pertanian Ancaman (Threats) Resiko produksi Perdagangan bebas Fluktuasi harga produk pertanian Produk impor Monopoli distribusi oleh pengusaha besar Peringkat 1 2 3 4

80 Lampiran 2. Lanjutan Isilah dengan ( ) table di bawah mengenai pengaruh resiko pertanian terhadap tanaman yang mempengaruhi pendapatan pertanian. Tambahkan jika ada resiko lain. Skala 1 5: 1 = tidak penting, 5 = sangat penting No Resiko 1 2 3 4 5 1 Hujan 2 Kekeringan, kemarau 3 Hujan deras 4 Banjir 5 Kebakaran 6 Bencana alam lain 7 Penyakit dan hama tanaman 8 Biaya input 9 Perubahan harga produk 10 Distribusi 11 Perubahan ekonomi nasional 12 Perubahan ekonomi global 13 Inflasi 14 Modal 15 Akses terhadap modal 16 Sewa lahan 17 Harga lahan 18 Luas lahan 19 Tingkat bunga kredit 20 Perubahan situasi keluarga 21 Problem kesehatan dan kecelakaan kerja 22 Tenaga kerja 23 Perubahan kebijakan dan peraturan 24 Perubahan dalam program pertanian 25 Ketidakmampuan melakukan kontrak 26 27 28 29 30

81 Lampiran 2. Lanjutan Saran-saran anda dalam menghadapi resiko pertanian yang terjadi di Indonesia. = Terima kasih atas kerjasamanya =

82 Lampiran 3. Skor persepsi terhadap resiko pertanian di tingkat petani Resiko produksi Resiko pasar Resiko keuangan Resiko manusia Resiko institusi Responden Hama & penyakit Iklim Bencana Harga produk Distribusi Biaya input Ekonomi nasional Akses permodalan Lahan Tingkat bunga Tenaga kerja Kecelakaan/ kesehatan Situasi keluarga Pencurian Perubahan kebijakan Ketidakmampuan kontrak X1 5 2 1 5 5 5 5 5 5 1 5 5 5 1 5 5 X2 5 4 1 5 5 5 5 5 5 1 5 5 5 1 5 1 X3 5 4 1 5 5 5 5 5 5 1 5 5 5 1 5 1 X4 4 3 1 4 5 1 1 4 5 1 3 4 1 1 1 1 X5 5 4 1 5 4 1 1 5 3 1 4 1 1 1 1 1 X6 5 2 1 1 3 1 1 4 2 1 5 1 1 1 1 1 X7 4 4 3 5 2 4 4 4 3 3 4 3 3 2 4 4 X8 5 4 5 5 1 5 5 4 3 1 4 4 5 3 5 4 X9 4 5 5 4 5 4 4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 X10 5 3 1 4 4 1 1 5 3 1 4 1 1 1 1 1 X11 4 3 1 4 3 1 1 1 3 1 1 3 1 1 1 1 X12 5 4 2 4 2 2 1 2 2 1 3 3 3 3 2 2 X13 5 4 3 4 3 3 2 3 4 1 4 3 3 4 2 2 X14 4 1 1 4 4 1 1 1 4 1 1 1 1 1 1 1 X15 5 3 1 4 4 1 1 5 4 1 1 4 1 1 1 1 X16 4 3 1 4 5 1 1 5 5 1 4 4 1 1 1 1 X17 4 4 1 4 4 1 1 5 5 1 4 4 1 1 1 1 X18 5 5 5 5 4 5 1 5 5 5 5 5 5 1 1 5 X19 5 4 1 5 3 1 1 5 2 1 4 1 4 1 1 1 X20 4 3 1 4 3 1 1 4 4 1 4 1 3 1 1 3 X21 5 5 1 5 2 1 1 5 3 1 1 4 4 1 1 4 X22 5 3 1 4 2 1 1 5 2 1 4 4 1 1 4 1 X23 5 4 1 5 2 1 1 5 2 1 1 4 1 1 4 1 X24 5 4 1 5 2 1 1 5 2 1 4 4 4 1 1 1 X25 5 3 1 5 1 3 1 5 1 1 1 4 1 1 1 1 X26 5 4 2 5 4 2 1 5 3 2 1 4 2 2 2 1 X27 5 5 1 5 4 1 1 5 3 1 4 4 1 1 1 1 X28 4 4 1 4 4 1 1 5 3 1 4 1 1 1 1 1 X29 5 5 1 5 4 1 1 5 3 1 5 5 5 1 5 5 X30 5 4 5 4 5 5 4 4 5 5 3 5 3 4 5 3 X31 5 3 1 4 4 1 1 5 3 1 4 4 1 1 1 1 X32 4 4 1 4 2 2 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 X33 5 5 1 5 4 5 1 5 5 5 5 1 5 1 5 5 X34 4 4 1 5 1 4 1 4 2 1 2 1 1 1 2 5 X35 4 4 1 4 4 1 1 5 4 1 4 1 3 1 1 4 X36 4 4 3 4 3 1 1 3 4 1 1 1 1 2 1 4 X37 4 4 3 5 4 4 3 5 4 4 3 2 3 2 3 1 X38 4 4 4 5 2 3 3 2 3 4 4 3 3 3 2 4 X39 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 3 4 1 X40 5 4 5 5 4 3 3 3 4 3 5 3 3 5 3 2 X41 4 3 1 4 4 1 1 5 3 1 1 1 4 1 3 4 X42 3 1 1 4 4 1 1 1 5 1 1 1 1 1 1 1 X43 2 3 2 5 3 3 4 4 3 3 3 3 3 2 4 1 X44 5 5 5 4 5 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 4 X45 5 5 1 5 4 5 1 5 5 1 5 5 5 1 5 1 X46 5 5 3 4 2 4 4 4 3 3 4 4 5 3 3 5 X47 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 2 2 4 3 X48 5 5 1 5 1 5 3 5 2 3 3 3 2 3 2 1 X49 5 5 1 5 4 5 1 5 5 1 5 5 5 1 5 4 Σ 222 184 93 217 167 124 96 204 156 88 162 149 131 82 121 111 Rata-rata 4.53 3.76 2.44 4.43 3.41 2.53 1.96 4.16 3.17 1.80 3.31 3.04 2.67 1.67 2.47 2.27 Skala 1 5 : 1 = tidak penting, 5 = sangat penting

83 Lampiran 4. Skor manajemen resiko pertanian di tingkat petani Responden Monitoring & penyemprotan Respon produksi Diversifikasi & pola tanam Pengairan produksi maksimum Informasi pasar Respon pasar Respon keuangan Diversifikasi kerja kerja off kerja off Menjaga Kelembagaan & Diversifikasi manajemen Meminjam farm farm utang tetap kemitraan usahatani pengeluaran uang (pelaku (anggota kecil utama) keluarga) X1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 1 X2 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 1 X3 5 5 5 5 4 4 1 5 5 5 5 1 X4 4 3 4 2 1 1 1 4 4 2 1 5 X5 5 5 1 2 4 4 1 4 1 2 5 1 X6 5 5 1 5 4 4 1 4 1 5 5 1 X7 4 4 5 3 1 1 1 4 4 3 1 5 X8 3 3 5 1 1 2 4 3 2 1 2 4 X9 5 5 1 5 3 5 5 5 5 5 5 1 X10 4 1 4 1 1 1 1 4 4 1 1 5 X11 4 4 4 4 3 1 1 4 3 4 3 3 X12 4 4 1 4 2 1 1 4 3 4 1 5 X13 5 5 5 5 3 5 5 5 5 5 5 1 X14 2 1 2 1 1 3 1 4 2 1 1 5 X15 5 1 4 4 1 1 1 4 2 4 1 5 X16 5 5 2 5 1 5 5 5 5 5 5 1 X17 4 1 2 1 1 1 1 4 3 1 1 5 X18 5 5 5 1 5 1 5 1 1 1 5 1 X19 4 1 4 3 1 1 1 4 2 3 1 5 X20 4 1 4 1 3 1 1 4 4 1 4 4 X21 4 4 2 3 4 1 1 4 4 3 1 5 X22 5 5 4 4 1 1 1 4 5 4 5 1 X23 5 2 1 1 1 1 1 4 5 1 5 1 X24 5 5 5 3 1 1 1 5 5 3 2 1 X25 5 2 5 4 1 1 1 4 4 4 1 5 X26 5 4 2 3 1 1 4 4 4 3 4 1 X27 5 1 5 1 1 2 1 2 4 1 5 1 X28 5 1 4 3 1 1 1 4 5 3 3 3 X29 5 5 1 1 5 1 5 1 1 1 3 1 X30 3 4 5 4 3 1 1 4 4 4 2 2 X31 4 1 1 3 1 1 1 4 4 3 1 1 X32 1 1 4 1 5 1 1 2 1 1 1 5 X33 5 5 5 1 5 1 5 1 1 1 3 1 X34 4 4 5 4 1 1 1 4 4 4 5 1 X35 4 4 4 1 1 1 1 5 4 1 1 5 X36 1 1 4 1 1 1 1 4 3 1 4 1 X37 3 1 1 1 3 1 1 4 3 1 1 5 X38 5 2 4 4 4 5 2 5 5 4 5 5 X39 1 4 1 3 3 1 1 4 4 3 1 5 X40 4 4 2 3 5 1 1 4 4 3 3 5 X41 4 4 4 4 1 1 1 4 4 4 1 5 X42 4 4 1 1 1 4 1 4 4 1 2 1 X43 1 2 1 1 3 1 1 5 1 1 3 1 X44 4 4 4 1 3 4 1 2 4 1 1 5 X45 5 5 1 3 5 1 5 5 5 3 5 1 X46 5 5 5 5 2 2 2 5 5 5 2 4 X47 5 5 3 5 3 3 3 5 5 5 2 3 X48 4 4 1 5 3 5 5 3 5 5 5 1 X49 5 5 4 5 5 2 5 5 5 5 5 1 Σ 203 167 158 142 124 100 103 193 178 142 144 137 Mean 4.14 3.41 3.22 2.90 2.53 2.04 2.10 3.94 3.63 2.90 2.94 2.80 Skala 1 5 : 1 = tidak penting, 5 = sangat penting

84 Lampiran 5. Rekapitulasi bobot faktor internal dan eksternal Faktor Internal P1 P2 P3 P4 P5 Σ Rataan A SDM sektor pertanian 0.105 0.118 0.100 0.082 0.064 0.468 0.094 B Dukungan sumberdaya alam 0.095 0.114 0.114 0.073 0.064 0.459 0.092 C Dukungan pemerintah 0.073 0.082 0.059 0.086 0.064 0.364 0.073 D Kerja keras dan pengalaman petani 0.086 0.109 0.105 0.091 0.064 0.455 0.091 E Produk pertanian yang renewable 0.082 0.091 0.095 0.100 0.091 0.459 0.092 F Keterampilan & pengetahuan 0.073 0.068 0.082 0.086 0.091 0.400 0.080 G Lahan dan infrastruktur 0.082 0.050 0.095 0.105 0.100 0.432 0.086 H Kelembagaan petani 0.077 0.118 0.064 0.100 0.100 0.459 0.092 I Permodalan 0.091 0.064 0.073 0.073 0.114 0.414 0.083 J Informasi dan teknologi 0.123 0.073 0.100 0.091 0.127 0.514 0.103 K Manajemen kerja 0.114 0.114 0.114 0.114 0.123 0.577 0.115 Total 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 5.000 1.000 Faktor Eksternal P1 P2 P3 P4 P5 Σ Rataan A Pangsa pasar 0.106 0.133 0.139 0.122 0.150 0.650 0.130 B Pengembangan agroindustri 0.083 0.111 0.100 0.094 0.094 0.483 0.097 C Kerjasama dengan berbagai pihak 0.100 0.139 0.094 0.100 0.094 0.528 0.106 D Riset dan teknologi 0.072 0.078 0.139 0.106 0.094 0.489 0.098 E Kredit/asuransi pertanian 0.094 0.089 0.056 0.050 0.067 0.356 0.071 F Resiko produksi 0.089 0.117 0.094 0.133 0.078 0.511 0.102 G Perdagangan bebas 0.094 0.083 0.100 0.122 0.094 0.494 0.099 H Fluktuasi harga produk pertanian 0.100 0.100 0.072 0.089 0.106 0.467 0.093 I Produk impor 0.133 0.050 0.078 0.094 0.111 0.467 0.093 J Monopoli distribusi oleh pengusaha besar 0.128 0.100 0.128 0.089 0.111 0.556 0.111 Total 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 5.000 1.000

85 Lampiran 6. Rekapitulasi rating faktor internal dan eksternal Faktor Internal P1 P2 P3 P4 P5 Σ Rataan A SDM sektor pertanian 4.000 4.000 4.000 4.000 4.000 20.000 4.000 B Dukungan sumberdaya alam 3.000 4.000 4.000 4.000 3.000 18.000 3.600 C Dukungan pemerintah 3.000 4.000 1.000 4.000 3.000 15.000 3.000 D Kerja keras dan pengalaman petani 4.000 3.000 3.000 4.000 3.000 17.000 3.400 E Produk pertanian yang renewable 4.000 4.000 3.000 4.000 4.000 19.000 3.800 F Keterampilan & pengetahuan 1.000 2.000 1.000 1.000 2.000 7.000 1.400 G Lahan dan infrastruktur 2.000 1.000 1.000 1.000 1.000 6.000 1.200 H Kelembagaan petani 2.000 1.000 2.000 1.000 1.000 7.000 1.400 I Permodalan 1.000 1.000 2.000 1.000 2.000 7.000 1.400 J Informasi dan teknologi 1.000 1.000 1.000 1.000 2.000 6.000 1.200 K Manajemen kerja 2.000 2.000 2.000 2.000 2.000 10.000 2.000 Total 27.000 27.000 24.000 27.000 27.000 132.000 26.400 Faktor Eksternal P1 P2 P3 P4 P5 Σ Rataan A Pangsa pasar 4.000 4.000 4.000 4.000 4.000 20.000 4.000 B Pengembangan agroindustri 3.000 3.000 2.000 2.000 3.000 13.000 2.600 C Kerjasama dengan berbagai pihak 3.000 4.000 3.000 2.000 3.000 15.000 3.000 D Riset dan teknologi 3.000 3.000 4.000 4.000 4.000 18.000 3.600 E Kredit/asuransi pertanian 3.000 3.000 1.000 2.000 3.000 12.000 2.400 F Resiko produksi 2.000 1.000 1.000 1.000 1.000 6.000 1.200 G Perdagangan bebas 1.000 1.000 2.000 2.000 1.000 7.000 1.400 H Fluktuasi harga produk pertanian 2.000 2.000 2.000 1.000 2.000 9.000 1.800 I Produk impor 1.000 1.000 2.000 1.000 1.000 6.000 1.200 J Monopoli distribusi oleh pengusaha besar 1.000 2.000 1.000 1.000 1.000 6.000 1.200 Total 23.000 24.000 22.000 20.000 23.000 112.000 22.400

86 Lampiran 7. Perhitungan matriks QSP Strategi alternatif Faktor penentu Bobot Strategi 1 Strategi 2 Strategi 3 Strategi 4 Strategi 5 Strategi 6 AS TAS AS TAS AS TAS AS TAS AS TAS AS TAS Kekuatan A SDM sektor pertanian 0.375 4.000 1.498 4.000 1.498 3.000 1.124 3.000 1.124 2.000 0.749 2.000 0.749 B Dukungan sumberdaya alam 0.331 4.000 1.322 4.000 1.322 4.000 1.322 3.000 0.992 4.000 1.322 4.000 1.322 C Dukungan pemerintah 0.218 4.000 0.873 3.000 0.655 3.000 0.655 3.000 0.655 4.000 0.873 4.000 0.873 D Kerja keras dan pengalaman petani 0.309 4.000 1.236 4.000 1.236 3.000 0.927 2.000 0.618 2.000 0.618 4.000 1.236 E Produk pertanian yang renewable 0.349 4.000 1.396 1.000 0.349 4.000 1.396 1.000 0.349 3.000 1.047 3.000 1.047 Kelemahan F Keterampilan & pengetahuan 0.112 4.000 0.448 4.000 0.448 4.000 0.448 3.000 0.336 3.000 0.336 4.000 0.448 G Lahan dan infratruktur 0.104 3.000 0.311 4.000 0.415 4.000 0.415 3.000 0.311 3.000 0.311 2.000 0.207 H Kelembagaan petani 0.129 4.000 0.514 4.000 0.514 4.000 0.514 3.000 0.386 4.000 0.514 4.000 0.514 I Permodalan 0.116 4.000 0.463 3.000 0.347 3.000 0.347 2.000 0.232 4.000 0.463 4.000 0.463 J Informasi dan teknologi 0.123 4.000 0.493 4.000 0.493 3.000 0.370 4.000 0.493 4.000 0.493 4.000 0.493 K Manajemen kerja 0.231 3.000 0.693 4.000 0.924 3.000 0.693 3.000 0.693 3.000 0.693 3.000 0.693 Peluang A Pangsa pasar 0.520 4.000 2.080 2.000 1.040 4.000 2.080 4.000 2.080 3.000 1.560 2.000 1.040 B Pengembangan agroindustri 0.251 4.000 1.005 4.000 1.005 4.000 1.005 4.000 1.005 4.000 1.005 4.000 1.005 C Kerjasama dengan berbagai pihak 0.317 4.000 1.267 4.000 1.267 3.000 0.950 4.000 1.267 3.000 0.950 3.000 0.950 D Riset dan teknologi 0.352 3.000 1.056 2.000 0.704 3.000 1.056 2.000 0.704 3.000 1.056 3.000 1.056 E Kredit/asuransi pertanian 0.171 3.000 0.512 2.000 0.341 4.000 0.683 4.000 0.683 3.000 0.512 4.000 0.683 Ancaman F Resiko produksi 0.123 1.000 0.123 4.000 0.491 4.000 0.491 4.000 0.491 4.000 0.491 2.000 0.245 G Perdagangan bebas 0.138 1.000 0.138 4.000 0.554 4.000 0.554 4.000 0.554 4.000 0.554 2.000 0.277 H Fluktuasi harga produk pertanian 0.168 2.000 0.336 4.000 0.672 4.000 0.672 4.000 0.672 4.000 0.672 1.000 0.168 I Produk impor 0.112 3.000 0.336 4.000 0.448 4.000 0.448 4.000 0.448 3.000 0.336 4.000 0.448 J Monopoli distribusi oleh pengusaha besar 0.133 3.000 0.400 4.000 0.533 4.000 0.533 4.000 0.533 4.000 0.533 4.000 0.533 Jumlah skor daya tari 0.786 0.726 0.794 0.696 0.718 0.688 Strategi prioritas 2 3 1 5 4 6 Keterangan : AS = nilai daya tarik, TAS = total nilai daya tarik Nilai daya tarik: 1 = tidak menarik/mempengaruhi, 2 = agak mempengaruhi 3 = cukup mempengaruhi, 4 = sangat mempengaruhi

66 Lampiran 8. Skor resiko usahatani tanaman pangan: persepsi akademisi dan stakeholders Responden Hama & penyakit Resiko produksi Resiko pasar Resiko keuangan Resiko manusia Iklim bencana alam lain Bencana alam Perubahan harga produk Distribusi Biaya input Perubahan ekonomi nasional Perubahan ekonomi global Inflasi Akses ke permodalan Lahan Tingkat bunga Tenaga kerja Kecelakaan & kesehatan Situasi keluarga Pencurian Perubahan kebijakan Resiko institusi Perubahan program pertanian Ketidakmampuan kontrak Lemahnya infrastruktur P1 5 4.67 5 5.00 4 4 3 3 2 3 4 3.5 3 3 3 3 4 3 4 5 4 4 P2 3 4.00 2 2.00 5 5 4 2 3 2 5 2.5 3 3 3 1 1 3 2 1 2 4 P3 4 3.67 5 4.33 4 5 5 5 4 4 3 4.5 4 4 4 5 4 5 4 1 4 4 P4 4 3.67 4 4.00 5 5 3 4 3 3 4 3.5 3 3 3 2 2 4 3 1 5 3 P5 5 5.00 5 3.67 5 4 5 3 5 3 5 3.5 3 3 3 3 3 3 3 1 4 5 P6 5 4.67 1 1.00 5 3 1 1 1 1 4 2 1 5 1 1 1 1 1 1 3 1 P7 4 4.67 4 4.00 5 2 4 4 3 3 4 3 3 4 4 5 3 3 3 4 2 4 P8 4 4.33 5 4.00 5 5 4 4 4 2 4 4 3 4 3 3 2 4 4 4 4 4 P9 4 4.33 5 5.00 5 5 4 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 P10 5 3.33 5 5.00 5 4 5 4 5 5 4 4 5 3 5 3 4 5 3 1 4 3 Jumlah 43 42.33 41 38 48 42 38 34 33 29 40 34.5 31 35 33 29 27 34 30 22 36 35 rata-rata 4.30 4.23 4.10 3.80 4.80 4.20 3.80 3.40 3.30 2.90 4.00 3.45 3.10 3.50 3.30 2.90 2.70 3.40 3.00 2.20 3.60 3.50 Resiko lain Perubahan teknologi Skala 1 5 : 1 = tidak penting, 5 = sangat penting 87