KUESIONER. No Pernyataan Tolok ukur yang terdapat dalam database terhubung dengan key

dokumen-dokumen yang mirip
PT. Daya Mulia Sejahtera Laporan Laba rugi Per 31 Desember

Universitas Sumatera Utara

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Perusahaan ini memproduksi berbagai macam jenis t shirt, wangki, kemeja

USULAN PENDEKATAN METODE BALANCED SCORECARD UNTUK MENGUKUR KINERJA CV. SINTA LESTARI

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. suatu perusahaan dalam periode tertentu. Salah satu cara dalam penilaian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Flow Chart PT. Asiaplast Industries Tbk tahun 2009

BAB 1 PENDAHULUAN. Kondisi dunia bisnis sekarang ini menuntut perusahaan-perusahaan yang ada

RASIO LAPORAN KEUANGAN

BAB I PENDAHULUAN. terciptanya konsep balanced scorecard. Sejarah balanced scorecard dimulai dan

BAB IV ANALISIS DAN HASIL PEMBAHASAN. Laporan keuangan peruahaan merupakan sumber informasi bagi pihakpihak

Lampiran 1 DATA ANALISIS RASIO AKTIVITAS. A. Inventory Turnover Periode Tahun (Dalam Jutaan Rupiah) 2007 DESCRIPTION TMS SIK TMS SIK

JUMLAH AKTIVA

hendro 6/30/2010 PRESENTASI VIII :

BAB II LANDASAN TEORI. dicapai pada suatu periode tertentu dan mengukur seberapa jauh terjadinya

BALANCED SCORECARD SEBAGAI ALAT PENGUKUR KINERJA PERUSAHAAN (STUDI KASUS PADA SCANDINAVIAN COFFEE SHOP)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada laporan keuangan PT.

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

1,111,984, ,724,096 Persediaan 12 8,546,596, f, ,137, ,402,286 2h, 9 3,134,250,000 24,564,101,900

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB I. PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang terjadi sekarang ini tampak demikian pesat. Banyak

Adapun perspektif-perspektif yang ada di dalam BSC adalah sebagai berikut:

ANALISIS PENILAIAN KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE ECONOMIC VALUE ADDED

NAMA PERUSAHAAN : ALAMAT : KODE POS : TELPON : PERIODE AKUNTANSI :

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. himpun agar pekerjaan yang dilakukan dapat dikendalikan dan

LAPORAN KEUANGNAN DAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN. Febriyanto, S.E., M.M.

PT MUSTIKA RATU Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

Hasil akhir dari proses pencatatan keuangan adalah laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan cerminan dari prestasi manajemen pada satu periode

Daftar skor penilaian indikator-indikator aspek keuangan. Tabel 2.2 Daftar skor penilaian ROE ROI (%)

PT BENTOEL INTER LAPORAN POSISI KE 200 KETERANGAN 2009 ASSET ASSET LANCAR kas dan setara kas 84,310,801,719 piutang usaha pihak ketiga

PT SARASA NUGRAHA Tbk NERACA Per 31 Desember 2004 dan 2003 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Data Saham)

KUESIONER/ DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA. 1. Apakah nama UKM yang Bapak/Ibu dirikan? 4. Tahun berapa UKM ini didirikan?

Manajemen Keuangan. Memahami Kondisi dan Kinerja Keuangan Perusahaan. Basharat Ahmad. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian kinerja menurut Hansen dan Mowen (2006:6), Tingkat

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Tbk dari tahun 2002 hingga tahun 2004 dengan menggunakan metode analisis horizontal

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. implementasinya. Balanced Scorecard terdiri atas dua kata: (1) kartu skor

Direktur. Bagian Personalia

III. PELAKSANAAN TUGAS AKHIR

BAB V PENUTUP. 1. Penilaian kinerja dengan menggunakan perspektif finansial yaitu

Analisa Laporan keuangan

Catatan 31 Maret Maret 2010

BAB I PENDAHULUAN. dagang bertujuan untuk mencari laba, agar kelangsungan hidup dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

PENDAHULUAN. Saat ini perusahaan-perusahaan dalam menjalankan usahanya haruslah. pelanggan maupun mitra usaha. Sistem komunikasi dan kemudahan dalam

FORMAT FULL PROPOSAL BUSINESS PLAN

LAPORAN KEUANGAN (Tidak Diaudit) 30 September 2008 dan PT Asahimas Flat Glass Tbk

PT. Anugerah Cipta Karya Mandiri Neraca Per 31 Desember 2007 ( Dalam Rp.)

BAB II KAJIAN LITERATUR

BAB V PENUTUP. 1. Implementasi bagi hasil di Restoran Sederhana Surabaya menerapkan

III. METODE PENELITIAN

ANALISIS LAPORAN ARUS KAS PADA PT. NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk

PT ASTRA GRAPHIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

Laporan Keuangan. Laporan Laba/ Rugi. Laporan Perubahan Modal. Neraca. Laporan Arus Kas

BAB I PENDAHULUAN. Situasi perekonomian dunia yang mengalami perubahan atas krisis dan

PT ASTRA GRAPHIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN. Catatan 2009*) Kas dan setara kas 2d,

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dewasa ini, banyak perusahaan yang hanya melakukan pengukuran kinerja

BAB I PENDAHULUAN. Efek Indonesia (Kristiana dan Sriwidodo, 2012). Pasar modal merupakan sarana

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dagang maupun perusahaan jasa. Dengan adanya persaingan tersebut,

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

JUMLAH ASET LANCAR

Analisis Laporan Keuangan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pengukuran kinerja merupakan salah satu faktor yang sangat penting bagi organisasi bisnis.

TUGAS KELOMPOK ANALISIS KINERJA PT WOTRACO BALI RAYA DENGAN METODE BALANCED SCORECARD

BAB III METODE PENELITIAN

MEMBACA LAPORAN KEUANGAN

KUESIONER/ DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA. 1. Apakah nama UKM yang Bapak/Ibu dirikan? 4. Tahun berapa UKM ini didirikan?

BAB 5 PENUTUP. Berdasarkan pada hasil penelitian yang telah dilakukan pada perusahaan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan produktivitas serta pencapaian visi dan misi perusahaan tersebut.

PT ASTRA GRAPHIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN. Catatan 2009*) Kas dan setara kas 2d,

Neraca Konsolidasi PT. GUDANG GARAM, Tbk.

BAB I PENDAHULUAN. dana. Tempat penawaran penjualan efek ini dilaksanakan berdasarkan satu

BAB I PENDAHULUAN. banyaknya perusahaan-perusahaan diseluruh dunia saling berlomba-lomba untuk

BAB IV PEMBAHASAN. 4.1 Latar Belakang PT ABC. PT ABC yang merupakan salah satu klien dari KKP Agustinus Mujianto

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan yang telah go public di Bursa Efek Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. cepat. Sumber ekonomi yang dimanfaatkan secara maksimal baik pada sektor

ANALISIS RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, DAN PROFITABILITAS PADA LAPORAN KEUANGAN PT. SIANTAR TOP (PERSERO) TBK. : Sovia Yohana Lumban : 1A214419

BAB IV. Analisis dan Pembahasan. dan 2012 terdapat analisis keuangan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan laba. Semua itu tidak lepas dari kemampuan perusahaan dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Horne dan Wachowicz (1997:135), rasio likuiditas membandingkan

BAB III METODE PENELITIAN. Malang yang terletak di Jl. Raya Karanglo No. 25 Singosari Malang.

PENGUKURAN DAN ANALISA KINERJA DENGAN METODE BALANCED SCORECARD DI PT. X

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Kebijakan struktur modal melibatkan pertimbangan trade-off antara risiko

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Industry) dan produk yang dihasilkan pun bermacam-macam dengan semakin

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan- perusahaan milik negara maupun perusahaan- perusahaan milik

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sentano Kertonegoro (1995 ; 3)

Manfaat Penggunaan Balanced Scorecard

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kinerja Keuangan 2.2. Laporan Keuangan

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi global yang melanda dunia. Krisis ekonomi global telah membuat

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, berbagai kemajuan pesat di bidang industri mau tak mau

Analisis Laporan Keuangan PT. UNILEVER Indonesia, Tbk Periode Tahun

BAB I PENDAHULUAN. tercermin dari banyaknya perusahaan yang melakukan Initial Public Offering

Latihan: Neraca Saldo tutup buku perusahaan dagang Nusantara per 30 September 2014 sbb.:

TUGAS AKUNTANSI MANAJEMEN

Transkripsi:

L1 KUESIONER Pengujian Sistem Pengukuran yang Ada Bagian I : Pendekatan terhadap Keseluruhan Pengukuran Keterangan : 1 = sangat tidak setuju 2 = tidak setuju 3 = cukup setuju 4 = setuju 5 = sangat setuju No Pernyataan 1 2 3 4 5 1. Tolok ukur yang terdapat dalam database terhubung dengan key success factor, yang membedakan organisasi dengan competitor 2. Database dibangun secara terencana, tidak bersifat dadakan 3. CEO/Presdir mengevaluasi tidak lebih dari 20 tolok ukur setiap bulannya untuk mengevaluasi keseluruhan kinerja organisasi 4. Hampir keseluruhan tolok ukur kinerja konsisten dengan SBU 5. Organisasi memiliki satu set tolok ukur yang baik, yang seimbang antara kinerja keuangan, kinerja operasional, kepuasan pelanggan, kepuasan pegawai, kualitas produk atau jasa, kinerja pemasok, kinerja lingkungan/keamanan. Total 18

L3 KUESIONER Pengujian Sistem Pengukuran yang Ada Bagian II : Jenis Tolok Ukur Spesifik yang Terdapat dalam Organisasi Tolok Ukur yang Berhubungan dengan Pelanggan Keterangan : 1 = sangat tidak setuju 2 = tidak setuju 3= cukup setuju 4 = setuju 5= sangat setuju No Pernyataan 1 2 3 4 5 11. Survei pelanggan dilakukan paling sedikit sekali dalam setahun untuk menentukan tingkat kepuasan pelanggan dengan keseluruhan aspek organisasi. 12. Survei pegawai bersifat anonym dan lebih dari 75% kuesioner dikembalikan setiap tahunnya. 13. Organisasi melakukan riset untuk menentukan riset untuk menentukan hal-hal penting bagi pegawai sebelum survei standar dilakukan. 14. Organisasi mengumpulkan data berdasarkan metric lain yang terkait dengantolok ukur kepuasan pelanggan seperti absensi, tingkat sukarelawan, jam kerja per minggu, permohonan mutasi, stress dll. 15. Tolok ukur individu terhadap kepuasan pegawai digabungkan kedalam indeks kepuasan pegawai secara keseluruhan sama dengan indeks kepuasan pelanggan. Total 12

L4 KUESIONER Pengujian Sistem Pengukuran yang Ada Bagian II : Jenis Tolok Ukur Spesifik yang Terdapat dalam Organisasi Tolok Ukur Keuangan Keterangan : 1 = sangat tidak setuju 2 = tidak setuju 3= cukup setuju 4 = setuju 5= sangat setuju No Pernyataan 1 2 3 4 5 16. Organisasi telah mengindentifikasi beberapa alat ukur kunci (4-6 alat ukur kunci) dalam pengukuran kinerja keuangan. 17. Tolok ukur keuangan merupakan suatu gabungan tolok ukur keuangan jangka pendek dan jangka panjang. 18. Tolok ukur keuangan konsisten dengan keseluruhan unit/lokasi yang berbeda. 19. Organisasi mengumpulkan data keuangan competitor utama untuk mengevaluasi kinerja dan membuat berbagai tujuan organisasi. 20. Organisasi menggabungkan keseluruhan data keuangan ke dalam satu atau dua ringkasan statistic yang merefleksikan keseluruhan kinerja seperti economy value added (EVA) atau return on assets (ROA). Total 14

L5 KUESIONER Pengujian Sistem Pengukuran yang Ada Bagian II : Jenis Tolok Ukur Spesifik yang Terdapat dalam Organisasi Tolok Ukur Operasional Keterangan : 1 = sangat tidak setuju 2 = tidak setuju 3= cukup setuju 4 = setuju 5= sangat setuju No Pernyataan 1 2 3 4 5 21. Organisasi telah mengembangkan satu set tolok ukur operasional yang terdiri dari 4-6 tolok ukur seperti value added per pegawai yang digunakan dalam semua fungsi/ lokasi. 22. Beberapa tolok ukur proses yang dikumpulkan terkait langsung dengan karakteristik key product/service yang menjadi perhatian pelanggan. 23. Cycle Time digunakan sebagai tolok ukur kunci dalam operasional organisasi kunci. 24. Tolok ukur operasional memungkinkan organisasi untuk mencegah timbulnya problem daripada hanya sekadar mengidentifikasi problem. 25. Organisasi telah membuat standar yang terukur untuk seluruh tolok ukur kunci dalam proses. Total 16

L6 KUESIONER Pengujian Sistem Pengukuran yang Ada Bagian II : Jenis Tolok Ukur Spesifik yang Terdapat dalam Organisasi Tolok Ukur Pemasok Keterangan : 1 = sangat tidak setuju 2 = tidak setuju 3= cukup setuju 4 = setuju 5= sangat setuju No Pernyataan 1 2 3 4 5 26. Organisasi memiliki sistem pemeringkatan untuk mengevaluasi kinerja pemasok. 27. Sistem pemeringkatan pemasok merupakan gabungan data seperti tingkat pengembalian produk/pengapalan barang yang rusak, dan soft data seperti tingkat kepuasan terhadap respons pemasok. 28. Kualitas produk/jasa yang dibeli dari pemasok diukur berdasarkan regular basis. 29. Organisasi meminta para pemasok untuk memproses data dan mendorong pelaksanaan inspeksi yang dilakukan sendiri. 30. Mempertahankan price guidelines merupakan salah satu tolok ukur yang digunakan untuk mengevaluasi dan memilih para pemasok. Total 22

L7 KUESIONER Pengujian Sistem Pengukuran yang Ada Bagian II : Jenis Tolok Ukur Spesifik yang Terdapat dalam Organisasi Tolok Ukur Kualitas Produk/Jasa Keterangan : 1 = sangat tidak setuju 4 = setuju 2 = tidak setuju 5= sangat setuju 3= cukup setuju No Pernyataan 1 2 3 4 5 31. Karakteristik produk/jasa yang diukur adalah hal-hal yang paling penting bagi pelanggan. 32. Jika 100% produk/jasa tidak dicek, maka sejumlah besar sample dibutuhkan untuk meyakinkan bahwa seluruh produk/jasa telah memenuhi standar. 33. Peralatan pengukur otomatis digunakan jika memungkinkan, untuk menghindari kesalahan yang disebabkan oleh poor human judgement. 34. Tolok ukur untuk jasa lebih dikaitkan dengan tingkat penyelesaian daripada perilaku (seperti persentase terpenuhinya order yang besar atau persentase penerbangan yang on time vs senyum yang diberikan pada saat memberi salam kepada pelanggan. 35. Berbagai tolok ukur kualitas produk/jasa lebih digambarkan dengan angka-angka aktual daripada dalam bentuk persentase produk/jasa. 36. Organisasi mengumpulkan data-data pengukuran kinerja keamanan dan lingkungan paling sedikit sekali dalam sebulan, dengan menggunakan beberapa tolok ukur yang berbeda. 37. Organisasi melakukan pengukuran tingkat keamanan yang lebih bersifat behavior dan preventif. 38. Tolok ukur lingkungan yang digunakan didasarkan pada peraturan pemerintah. 39. Organisasi mengumpulkan data-data mengenai peraturan dan tolok ukur pertanggungjawaban publik seperti waktu pemberian layanan sosial/komunitas maupun penghargaan yang diterima dari komunitas/kelompok sosial. 40. Organisasi telah mengembangkan suatu indeks pertanggungjawaban publik yang merupakan gabungan tolok ukur keamanan, lingkungan dan layanan socsal/komunitas. Total 31

L9 Interpretasi Nilai The Baldrige Criteria Nilai antara 279 hingga 325 Jika hasil perhitungan score pada kisaran 279 hingga 325 berarti perusahaan telah memiliki pendekatan yang sangat baik dalam mengukur kinerja organisasi. Perusahaan memiliki suatu database yang ringkas yang terhubung dengan scorecard kunci dan juga memiliki satu set tolok ukur berimbang yang baik. Perusahaan juga terbukti dapat menggunakan data yang dikumpulkan untuk membuat keputusan dalam meningkatkan kinerja organisasi. Organisasi yang demikian dapat menjadi benchmark dalam suatu pengukuran. Nilai antara 226 hingga 275 Perusahaan memiliki pendekatan yang sistematik dalam pengukuran dan dapat mencapai suatu keseimbangan yang baik, namun perusahaan memiliki kelemahan dalam mengukur kepuasan pelanggan dan pegawai. Perusahaan juga kurang dapat menggabungkan scorecard individu ke dalam ringkasan statistic dan menganalisis data untuk meningkatkan kinerja organisasi. Perusahaan telah membuat kemajuan dalam mengembangkan pendekatan pengukuran namun berbagai perbaikan perbaikan harus terus dilakukan termasuk riset-riset tambahan untuk mengidentifikasi hubungan antara tolok ukur jangka panjang seperti kepuasan pelanggan/pegawai dengan tolok ukur jangka pendek seperti kinerja keuangan. Nilai antara 176 hingga 225 Berada pada kisaran nilai ini menempatkan perusahaan pada level menengah dan mengindikasikan suatu awal yang baik untuk mulai melakukan pembenahan terhadap pendekatan pengukuran yang ada. Perusahaan dapat saja memiliki seperangkat tolok ukur seperti yang terdapat dalam BSC organisasi seperti keuangan, operasional maupun data mengenai kualitas produk/jasa namun perusahaan juga memiliki banyak kelemahan dalam

L10 beberapa tolok ukur lainnya. Kemungkinan lainnya bahwa perusahaan memiliki terlalu banyak tolok ukur dan adanya inkonsistensi antar berbagai unit/lokasi yang berbeda. Untuk itu, perusahaan perlu melakukan pembenahan sistem pengukuran yang ada. Nilai antara 175 atau kurang Nilai ini mengindikasikan bahwa perusahaan anda masih jauh tertinggal dalam menerapkan BSC. Pengalaman menunjukkan bahwa sebagian besar organisasi yang berada pada level ini adalah organisasi pemerintahan dan kesehatan. Sebagian besar organisasi bisnis melakukan penilaian dengan mengukur kepuasan pelanggan, sebaliknya sektor pemerintahan dan rumah sakit yang cenderung lemah dalam pengukuran kualitas produk/jasa dan kinerja pemasoknya. Organisasi yang memiliki skor kurang dari 50% hasil survei ini tidak memiliki tolok ukur strategis jangka panjang, padahal ini sama pentingnya denga kinerja dalam sistem tradisional dan metrik-metrik operasional lainnya. Untuk mengatasi kelemahan ini perusahaan harus mengaplikasikan beberapa konsep dalam BSC untuk meningkatkan sistem pengukuran dalam organisasi.

L11 CV. SINTA LESTARI LAPORAN LABA RUGI PER 31 DESEMBER 2003 DAN 2004 Keterangan 2003 2004 Penjualan Bersih Harga Pokok Penjualan Laba Kotor Rp 1,311,070,000.00 Rp 891,527,600.00 Rp 419,542,400.00 Rp 1,252,326,000.00 Rp 877,789,700.00 Rp 374,536,300.00 Beban Usaha : Umum dan Administrasi Laba Usaha Penghasilan lain-lain : Penghasilan Sewa Penghasilan bunga Laba Penjualan Aktiva Tetap Laba sebelum pajak (Rp 9,163,900.00) Rp 410,378,500.00 Rp 6,000,000.00 Rp 646,500.00 Rp 0.00 Rp 417,025,000.00 (Rp 10,957,900.00) Rp 363,578,400.00 Rp 7,500,000.00 Rp 825,750.00 Rp 3,150,250.00 Rp 375,054,400.00 Pajak Bangunan dan lain-lain Pajak Penghasilan Laba Bersih (Rp 11,011,250.00) (Rp 30,691,250.00) Rp 375,322,500.00 (Rp 11,801,200.00) (Rp 25,704,300.00) Rp 337,548,900.00 CV. SINTA LESTARI LAPORAN LABA RUGI PER 31 DESEMBER 2005 DAN 2006 Keterangan 2005 2006 Penjualan Bersih Harga Pokok Penjualan Laba Kotor Rp 2,125,825,900.00 Rp 1,379,561,940.00 Rp 746,263,960.00 Rp 2,855,432,000.00 Rp 1,809,961,000.00 Rp 1,045,471.000.00 Beban Usaha : Umum dan Administrasi Laba Usaha Penghasilan lain-lain : Penghasilan Sewa Penghasilan bunga Laba Penjualan Aktiva Tetap Laba sebelum pajak Pajak Bangunan dan lain-lain Pajak Penghasilan Laba Bersih (Rp 21,835,730.00) Rp 724,428,230.00 Rp 7,975,000.00 Rp 973,870.00 Rp 1,898,200.00 Rp 735,275,300.00 (Rp 28,394,350.00) (Rp 45,133,250.00) Rp 661,747,700.00 (Rp 23,691,100.00) Rp 1,021,779,900.00 Rp 7,975,000.00 Rp 925,150.00 Rp 515,350.00 Rp 1,031,195,400.00 (Rp 49,985,100.00) (Rp 53,135,000.00) Rp 928,075,300.00

L12 CV. SINTA LESTARI NERACA PER 31 DESEMBER 2003 DAN 2004 Keterangan 2003 2004 Aktiva : Kas dan Setara kas Piutang Persediaan Perlengkapan Kantor Perlengkapan Toko Asuransi dibayar dimuka Peralatan toko Dikurangi akumulasi penyusutan Peralatan produksi Dikurangi akumulasi penyusutan Tanah, Bangunan, Toko Total aktiva Rp 57,850,200.00 Rp 32,791,500.00 Rp 3,901,520,000.00 Rp 75,369,500.00 Rp 34,373,500.00 Rp 3,570,000.00 Rp 46,560,000.00 Rp (5,920,000.00) Rp 205,190,000.00 Rp (50,467,700.00) Rp 5,226,134,000.00 Rp 9,526,981,000.00 Rp 49,433,000.00 Rp 58,806,000.00 Rp 3,965,171,000.00 Rp 79,732,000.00 Rp 42,776,000.00 Rp 3,570,000.00 Rp 51,485,000.00 Rp (5,560,000.00) Rp 283,980,000.00 Rp (39,575,000.00) Rp 5,495,395,000.00 Rp 9,985,213,000.00 Kewajiban : Hutang Toko Borneo Hutang Toko Agung Hutang PT. Pulau Intan Hutang Bank Hutang kepada non-lembaga Keuangan Total Kewajiban Modal : Modal Pemilik 1 Modal Pemilik 2 Total Modal Rp Rp 30,950,000.00 Rp 1,957,600,000.00 Rp 800,000,000.00 Rp 429,676,000.00 Rp 3,218,226,000.00 Rp 5,500,000,000.00 Rp 808,755,000.00 Rp 6,308,755,000.00 Rp 35,000,000.00 Rp 18,000,000.00 Rp 2,178,650,000.00 Rp 732,600,000.00 Rp 528,638,000.00 Rp 3,492,888,000.00 Rp 5,500,000,000.00 Rp 992,325,000.00 Rp 6,492,325,000.00

L13 CV. SINTA LESTARI NERACA PER 31 DESEMBER 2005 DAN 2006 Keterangan 2005 2006 Aktiva : Kas dan Setara kas Piutang Persediaan Perlengkapan Kantor Perlengkapan Toko Asuransi dibayar dimuka Peralatan toko Dikurangi akumulasi penyusutan Peralatan produksi Dikurangi akumulasi penyusutan Tanah, Bangunan, Toko Total aktiva Rp 179,514,000.00 Rp 55,431,000.00 Rp 4,619,280,000.00 Rp 132,657,000.00 Rp 47,680,000.00 Rp 4,200,000.00 Rp 56,795,000.00 Rp (6,550,000.00) Rp 283,237,000.00 Rp (30,032,000.00) Rp 6,350,724,000.00 Rp 11,766,100,000.00 Rp 49,433,000.00 Rp 58,806,000.00 Rp 3,965,171,000.00 Rp 79,732,000.00 Rp 42,776,000.00 Rp 3,570,000.00 Rp 51,485,000.00 Rp (5,560,000.00) Rp 283,980,000.00 Rp (39,575,000.00) Rp 5,495,395,000.00 Rp 9,985,213,000.00 Kewajiban : Hutang Toko Borneo Hutang Toko Agung Hutang PT. Pulau Intan Hutang Bank Hutang kepada non-lembaga Keuangan Total Kewajiban Modal : Modal Pemilik 1 Modal Pemilik 2 Total Modal Rp 20,500,000.00 Rp 21,700,000.00 Rp 2,956,300,000.00 Rp 889,209,000.00 Rp 557,854,500.00 Rp 4,445,563,000.00 Rp 6,235,740,000.00 Rp 1,084,796,500.00 Rp 7,320,536,500.00 Rp 22,000,000.00 Rp 19,000,000.00 Rp 3,675,850,000.00 Rp 1,252,475,500.00 Rp 1,379,530,000.00 Rp 6,348,855,500.00 Rp 6,576,800,000.00 Rp 1,404,594,500.00 Rp 6,492,325,000.00

L14 Matriks Evaluasi Faktor Eksternal (EFE) CV. Sinta Lestari Faktor Eksternal Kunci Bobot Peluang 1. Masyarakat yang semakin mementingkan penampilan 0.10 2. Perbaikan perekonomian dunia 0.05 3 Produk yang berkualitas membuat perusahaan mampu 0.10 bersaing 4. Prestise yang di dapatkan dari produk 0.10 5. Semakin bertambahnya jumlah penduduk 0.10 Ancaman 1. Intensitas persaingan yang semakin tinggi dalam 0.15 persaingan 2. Harga bahan baku yang terus meningkat 0.10 3. Semakin berkurangnya tenaga kerja yang terampil 0.10 4. Akan diresmikannya AFTA 0.10 5. Modal yang semakin terbatas 0.10 Total 1.00 Matriks Evaluasi Faktor Internal (IFE) CV. Sinta Lestari Faktor Internal Kunci Bobot Kekuatan 1. Reputasi sebagai perusahaan dengan produk 0.20 berkualitas 2. Hubungan yang baik dengan pemasok 0.05 3 Pemberian motivasi yang tinggi terhadap karyawan 0.10 4. Quality Control yang baik dan ketat 0.10 5. Tim manajemen yang solid 0.10 Kelemahan 1. Saluran distribusi yang belum merata 0.10 2. Sistem Informasi Manajemen yang masih minim 0.05 3. Sedikit diversifikasi 0.10 4. Orientasi litbang yang lemah 0.10 5. Proses produksi yang kurang efisien 0.10 Total 1.00

L15 Target CV. Sinta Lestari pada metode tradisional Ukuran Kinerja Target setiap tahunnya NPM 35 % ROI 10 % BEP 10 % Interpretasi Nilai CV. Sinta Lestari dengan menggunakan metode Balanced Scorecard: 4 < BSC 5; performance perusahaan sangat baik 3 < BSC 4; performance perusahaan baik 2 < BSC 3; performance perusahaan cukup 1 < BSC 2 ; performance perusahaan buruk BSC = 1; performance perusahaan sangat buruk Target-target perspektif keuangan perusahaan pada tahun 2006 adalah sebagai berikut: 1. Return on Investment untuk periode tahun 2006 adalah 10 %. 2. Asset Turnover 30 kali pada tahun 2006. 3. Net Profit Margin untuk periode tahun 2006 sebesar 35%

L16 Data mengenai persentase pelanggan yang membeli > 1 kali Tahun %Pembeli > 1 X 2005 37 % 2006 34 % Data jumlah komplain pelanggan CV.Sinta Lestari Tahun Jumlah Komplain 2005 9 2006 11 Data persentase pelanggan yang merespon positif Tahun Yang Merespon Positif 2005 29 % 2006 31% Data mengenai banyaknya tingkat retur pelanggan Tahun Jumlah produk yang terjual Jumlah retur Persentase Retur yang terjadi 2005 330.874 pcs 10 pcs 0.0030 % 2006 414.038 pcs 5 pcs 0.0012 %

L17 Target-target yang hendak dicapai adalah sebagai berikut; 1. Persentase jumlah pembelian yang berlanjut adalah sekitar 50 %. 2. Penurunan persentase tingkat komplain sebesar 10%. 3. Meningkatkan persentase pelanggan yang memberikan feedback positif sebesar 15%. 4. Mengurangi tingkat retur pelanggan hingga mencapai 0% dengan lebih fokus pada Quality Control dan mengawasi serta meningkatkan kemampuan karyawan. Pengukuran dilakukan dengan menggunakan MCE (Manufacturing Cycle Effectiveness). 1. Waktu proses pengolahan rata-rata : 24 jam 2. Waktu penyelesaian rata-rata : 10 hari ( 12 jam kerja ) = 120 jam Dan target yang hendak dicapai untuk MCE adalah sebagai berikut : 1. Perusahaan menargetkan pencapaian MCE = 1. Data mengenai jumlah karyawan pada tahun 2006 Bulan Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Jumlah karyawan 127 orang 125 orang 125 orang 123 orang 124 orang 124 orang 120 orang 122 orang 122 orang 126 orang 126 orang 125 orang

L18 Data mengenai jumlah absen karyawan tahun 2006 Bulan Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Jumlah karyawan 5 hari 3 hari 4 hari 3 hari 6 hari 5 hari 4 hari 3 hari 2 hari 0 hari 3 hari 5 hari Data mengenai jumlah hari kerja pada tahun 2006 Bulan hari Bulan hari Januari 24 hari Juli 26 hari Februari 23 hari Agustus 26 hari Maret 25 hari September 26 hari April 24 hari Oktober 13 hari Mei 26 hari November 26 hari Juni 25 hari Desember 25 hari Data mengenai jumlah absen karyawan tahun 2006 Bulan Jumlah karyawan Bulan Jumlah Karyawan Januari 5 hari Juli 4 hari Februari 3 hari Agustus 3 hari Maret 4 hari September 2 hari April 3 hari Oktober 0 hari Mei 6 hari November 3 hari Juni 5 hari Desember 5 hari