Inovasi Pengolahan Menambah Khasanah Pangan Nasional

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dilihat dari letak geografis, Indonesia merupakan negara yang terletak pada

MAKANAN SEHAT DAN MAKANAN TIDAK SEHAT BAHAN AJAR MATA KULIAH KESEHATAN DAN GIZI I

MENU BERAGAM BERGIZI DAN BERIMBANG UNTUK HIDUP SEHAT. Nur Indrawaty Liputo. Bagian Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Andalas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengalaman langsung maupun dari pengalaman orang lain (Notoatmodjo, 2005, hal. 3

Masa nifas adalah masa dimulai beberapa jam sesudah lahirnya plasenta sampai 6 minggu setelah melahirkan (Pusdiknakes, 2003:003). Masa nifas dimulai

BAB I PENDAHULUAN. mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas, sehingga mampu

I. PENDAHULUAN. Bab ini akan menguraikan mengenai: (1.1) Latar belakang, (1.2) Identifikasi

PENGENALAN DKBM (TKPI) & UKURAN RUMAH TANGGA (URT) Rizqie Auliana, M.Kes

ANGKET / KUESIONER PENELITIAN

Pengertian Bahan Pangan Hewani Dan Nabati Dan Pengolahannya

PENDAHULUAN. (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian, (5) Kerangka Pemikiran,

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 16. SISTEM PENCERNAANLatihan Soal 16.1

1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

GIZI SEIMBANG PADA USIA DEWASA

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan masyarakat, baik perkotaan maupun di pedesaan. Anak-anak dari berbagai

Pengetahuan Dasar Gizi Cica Yulia, S.Pd, M.Si

12 PESAN DASAR NUTRISI SEIMBANG

PEMBERIAN MP ASI SETELAH ANAK USIA 6 BULAN Jumiyati, SKM., M.Gizi

Obat Herbal Diabetes dan Diet Makanan, Pasangan Serasi Untuk Diabetesi

TANAMAN PENGHASIL PATI

I PENDAHULUAN. dapat diperoleh di pasar atau di toko-toko yang menjual bahan pangan. Abon dapat

PENGARUH PERENDAMAN DALAM LARUTAN GULA TERHADAP PERSENTASE OLIGOSAKARIDA DAN SIFAT SENSORIK TEPUNG KACANG KEDELAI (Glycine max)

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I PENDAHULUAN. Penelitian merupakan sebuah proses dimana dalam pengerjaannya

DIIT SERAT TINGGI. Deskripsi

GIZI WANITA HAMIL SEMESTER VI - 6 DAN 7

II. TINJAUAN PUSTAKA. Upaya mengurangi ketergantungan konsumsi beras masyarakat Indonesia adalah

I. PENDAHULUAN. disebabkan oleh berbagai macam masalah. Menurut McCarl et al., (2001),

Kehamilan akan meningkatkan metabolisme energi karena itu kebutuhan energi dan zat gizi lainnya juga mengalami peningkatan selama masa kehamilan.

7 Manfaat Daun Singkong

I PENDAHULUAN. Pada pendahuluan menjelaskan mengenai (1) Latar Belakang, (2)

BAB I PENDAHULUAN. tanaman kesumba mempunyai biji yang biasa digunakan anak-anak untuk

PENDAHULUAN. dikonsumsi oleh manusia dan termasuk salah satu bahan pangan yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. pembuatan tempe, tahu, kecap, oncom, susu, dan lain-lain. Kacangkacangan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Beras analog merupakan beras tiruan yang terbuat dari tepung lokal non-beras.

NUGGET BANANA SKIN. Disusun oleh: Arnitya S. P. (X MIA 4/03) Theana Leoma (X MIA 4/27) SMA SANTA ANGELA. Jl. MERDEKA NO 24 BANDUNG

Pengolahan Sagu (Metroxylon) sebagai Bahan Baku Pembuatan Es Krim

LAMPIRAN 1. Universitas Sumatera Utara

TEKNOLOGI PEMBUATAN SAUS TOMAT Oleh: Masnun Balai Pelatihan Pertanian Jambi I. PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. occidentale L.) seluas ha, tersebar di propinsi Sulawesi. Tenggara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara Timur,

1 I PENDAHULUAN. yang cukup baik terutama kandungan karbohidrat yang tinggi.

KECAP KEDELAI 1. PENDAHULUAN

Sistem Pencernaan Manusia

BAB 1 PENDAHULUAN. disukai oleh masyarakat mulai dari anak-anak, remaja, dewasa, hingga

PANGAN LOKAL SEBAGAI SUMBER KARBOHIDRAT

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kekurangan protein merupakan salah satu masalah gizi utama di

BAB 2 PRODUK DAN JASA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

1 I PENDAHULUAN. Penelitian, (1.5) Kerangka Pemikiran, (1.6) Hipotesis Penelitian, dan (1.7) Waktu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Adhita Dwi Septiani, 2014

BAB I PENDAHULUAN. kuning melalui proses fermentasi jamur yaitu Rhizopus oryzae, Rhizopus stolonifer, atau Rhizopus oligosporus. Tempe dikenal sebagai

Gambar 1. Beberapa varietas talas Bogor

Kuisioner Penelitian. Hubungan Pola Makan dengan Status Gizi Anak Kelas IV dan V di SDN Panunggangan 1

BAB I PENDAHULUAN. indikator yang tertuang di dalam Millenium Development Goals (MDGs).

NUTRISI Rekomendasi Nutrisi Yang Dibutuhkan Selama dan Setelah Kemoterapi (Yayasan Kasih Anak Kanker Jogja)

MANFAAT SAGU (Metroxylon spp.) BAGI PETANI HUTAN RAKYAT DI KABUPATEN KONAWE SELATAN. Nurhaedah M.*

TINJAUAN PUSTAKA. Daging ayam juga merupakan bahan pangan kaya akan gizi yang sangat. diperlukan manusia. Daging ayam dalam bentuk segar relatif

BAB I PENDAHULUAN. tergantung orang tua. Pengalaman-pengalaman baru di sekolah. dimasa yang akan datang (Budianto, 2009).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. misalnya sebagai lauk pauk, hal ini karena rasanya yang enak dan memiliki nilai. pangan juga tidak jauh berbeda (Hadiwiyoto, 1993).

BAB I PENDAHULUAN. terbukti berperan penting dalam menunjang kesehatan tubuh.

I PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian dan (7) Tempat dan waktu Penelitian.

Ukuran rumah tangga dalam gram: 1 sdm gula pasir = 8 gram 1 sdm tepung susu = 5 gram 1 sdm tepung beras, tepung sagu. = 6 gram

BAB 1 PENDAHULUAN. namun WHO menetapkan remaja (adolescent) berusia antara tahun.

kabar yang menyebutkan bahwa seringkali ditemukan bakso daging sapi yang permasalahan ini adalah berinovasi dengan bakso itu sendiri.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara berkembang selalu berupaya melakukan

Nutrisi untuk Mendukung Tenaga Kerja yang Sehat dan Produktif. dr. Yulia Megawati

TELUR ASIN PENDAHULUAN

I PENDAHULUAN. nugget yang relatif mahal. Oleh karena itu dibutuhkan alternatif nugget yang

BAB I KLARIFIKASI HASIL PERTANIAN

BAB I PENDAHULUAN. Mutu gizi makanan seseorang dapat diperbaiki dengan mengkonsumsi

SATUAN ACARA PENYULUHAN. : Gizi Seimbang Pada Lansia. : Wisma Dahlia di UPT PSLU Blitar di Tulungagung

I PENDAHULUAN. Identifikasi Masalah, (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian,

I. PENDAHULUAN. yang dimiliki oleh suatu negara. Indonesia merupakan negara berkembang

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. semua lapisan masyarakat. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada

BISNIS TELOR ASIN DAN KEUNTUNGANYA. Disusun oleh: Sandwi Devi Andri S1 teknik informatika 2F

LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA. BASO KEJU NATURA Baso Isi Keju Berlapis Sayuran Berbasis Empat Sehat Lima Sempurna.

I. PENDAHULUAN. Penelitian, (5) Kerangka Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian dan (7) Tempat dan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah salah satu negara yang terbentang di sepanjang garis

I. PENDAHULUAN. seluruh penduduk Indonesia. Pemenuhan kebutuhan pangan harus dilakukan

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Di Indonesia kaya akan berbagai jenis tanaman umbi-umbian, baik

Karenanya labu kuning yang bisa mencapai ukuran besar ini juga membawa beragam manfaat hebat untuk mencegah beragam penyakit, di antaranya:

I. PENDAHULUAN. saji kaya protein yang bersumber dari bahan pangan hewani, memengaruhi

BAB I PENDAHULUAN. sangat terkenal dan digemari oleh semua lapisan masyarakat, karena memiliki

PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. berjalan berdampingan. Kedua proses ini menjadi penting karena dapat

I PENDAHULUAN. berlebihan dapat disinyalir menyebabkan penyakit jantung dan kanker. Menurut

KEBUTUHAN NUTRISI ITI PEDAGING : SUPRIANTO NIM : I

LOGO VITAMIN DAN MINERAL

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ilmiati Tsaniah, 2016

BAB I PENDAHULUAN. Kekurangan Vitamin A (KVA) adalah keadaan di mana simpanan. pada malam hari (rabun senja). Selain itu, gejala kekurangan vitamin A

DENDENG DAN ABON JANTUNG PISANG

BAB I PENDAHULUAN. berasal dari Amerika Tengah, Amerika Selatan dan Meksiko. Tanaman yang

Hasil Studi Biaya Pangan. Kerjasama BAPPENAS & WFP

Penting Untuk Ibu Hamil Dan Menyusui

pelajaran 1 Apa itu Kelaparan dan Kekurangan Gizi dan Siapa yang Menderita Kelaparan?

GIZI. Pentingnya makanan bagi kesehatan Makanan bergizi Syarat dan Nilai makanan sehat Zat makanan yang mengganggu kesehatan

Transkripsi:

Agro inovasi Inovasi Pengolahan Menambah Khasanah Pangan Nasional Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Jl. Ragunan No.29 Pasar Minggu Jakarta Selatan www.litbang.deptan.go.id

2 AgroinovasI SINONGGI, PANGAN LOKAL BERBASIS SAGU DI SULAWESI TENGGARA Dalam rangka ketahanan pangan di Indonesia, maka pangan lokal merupakan salah satu bagian penting yang perlu dilestarikan eksistensinya. Salah satu pangan lokal di Sulawesi Tenggara yaitu Sinonggi. Pangan ini dikonsumsi oleh sebagian besar masyarakat Sulawesi Tenggara di wilayah daratan. Komposisi Sinonggi terdiri dari bahan sagu, sayuran, ikan/daging yang dimasak sedemikian rupa sehingga lezat untuk disantap. Sagu merupakan salah satu sumber karbohidrat yang sangat penting di Indonesia termasuk di Sulawesi Tenggara, yang secara historis penduduknya mengkonsumsi sagu sebagai bahan makanan pokok selain beras. Bagi masyarakat Sulawesi Tenggara, sagu merupakan bahan pangan lokal yang masih dikonsumsi masyarakat sampai sekarang, baik dalam bentuk makanan utama berupa sinonggi maupun makanan snack berupa roti bagea, sinole dll. Luas areal tanaman penghasil pangan yaitu padi sawah 90.788 ha, padi gogo 11.742 ha, jagung 37.249 ha, ubi kayu 12.190 ha, ubi jalar 3.587 ha dan sagu produktif 3.543 ha. Jumlah penduduk Sulawesi Tenggara tahun 2008 yaitu 2.074.974 jiwa. Berdasarkan laporan Kepala Badan Ketahanan Pangan Sulawesi Tenggara, konsumsi beras penduduk Sultra yaitu 100,7 kg/kapita pertahun, hal ini di bawah angka rata-rata konsumsi nasional yaitu 113 kg/kapita/tahun ( BKP, 2008). Penurunan konsumsi itu dipenuhi dari konsumsi dari bahan pangan lain (pangan lokal) seperti jagung, ubikayu serta sagu. Beberapa daerah penghasil sagu di Sulawesi Tenggara yaitu Kabupaten Konawe dengan luas hamparan 2.037 ha, Konawe Selatan seluas 1.562 ha, Kolaka 786 ha, Kolaka Utara seluas 318 ha, Kabupaten Bombana seluas 155 ha, Kota Kendari seluas 132 ha, dan Konawe Utara seluas 93 ha. Umumnya sagu yang dihasilkan petani berupa sagu basah, di mana sagu basah ini dapat dijadikan bahan yang langsung diolah sebagai produk olahan siap saji. Produk olahan untuk makanan utama di daerah Tolaki dikenal dengan sinonggi, ada pula masyarakat Bugis yang menyebut dengan nama kapurung. Kedua jenis makanan utama ini hampir sama, perbedaannya hanya cara memasaknya. Tulisan ini menyajikan informasi tentang struktur pangan lokal berbasis sagu baik makanan utama maupun produk makanan jajanan (snack), yang dikumpulkan dari hasil penelitian di daerah Kabupaten Konawe, Kota Kendari dan Kabupaten Konawe Selatan. Kandungan Gizi Sagu Hasil observasi Tenda,et al(2003) di Sulawesi Tenggara terdapat tiga jenis sagu, yang terdiri atas satu jenis sagu tidak berduri, nama lokalnya Tawaro roe (Metroxylon sagus, Rottb) atau sagu Molat. Dua jenis lainnya adalah sagu berduri, yaitu Tawaro rungga manu atau sagu Tuni (Metroxylon rumphii, Mart) memiliki batang yang besar serta tinggi, dan Tawaro rui atau sagu Ihur (Metroxylon rumphii,

AgroinovasI 3 Mart) memiliki batang lebih kecil dan pendek. Rata-rata produksi pati/pohon sagu Tawaro roe 374,5 kg, Tawaro rungga manu 186,2 kg dan Tawaro rui 89,6 kg. Dari ketiga jenis sagu tersebut, sagu Tawaro roe merupakan jenis sagu potensial untuk dikembangkan. Tanaman sagu merupakan salah satu pohon karbohidrat yang dapat dijadikan pengganti beras. Komposisi kandungan tepung sagu dan bahan pangan lain disajikan pada Tabel 2 (Hutapea,1990). Tabel 1. Komposisi kandungan sagu dan beberapa bahan makanan dalam 100 bagian yang dapat dimakan. No Jenis bahan Kalori(kal) Protein Lemak Karbohidrat Ca Fe Teonine 1 Beras 366 6,4 0,8 80,4 24 1,9 0,01 2 Jagung Kering 349 9,1 4,2 71,7 14 2,8 0,29 3 Ubi 98 0,7 0,1 23,7 19 0,6 0,04 4 Kentang 71 1,7 0,1 16,3 8 0,7 0,09 5 Sagu 357 1,4 0,2 85,9 15 1,4 0,01 Sumber: Hutapea (1990). Dari Tabel 2 di atas terlihat bahwa kandungan kalori sagu 357 kalori lebih tinggi dari pada jagung dan di bawah beras, sedangkan kandungan karbohidrat dari sagu 85,9 mg lebih tinggi dari kandungan beras maupun jagung. Bahan Pangan Pokok Beberapa jenis makanan berbahan baku sagu yang dikonsumsi sebagai makanan pokok di daerah Sulawesi Tenggara adalah Sinonggi. Sinonggi adalah bentuk makanan khas Sulawesi Tenggara, khususnya suku Tolaki. Sinonggi ini termasuk ke dalam jenis makanan pokok, dan biasanya disajikan dan dimakan dengan lauk pauk berupa ikan, daging, sayur-sayuran dan jenis lainnya yang mengandung zat gizi seperti protein, lemak, vitamin dan mineral. Makanan ini pada umumnya dikonsumsi pada siang dan malam hari. Pada umumnya disajikan dalam keadaan panas. Adapun struktur sinonggi disajikan pada tabel 2. Tabel: 2 Struktur Sinonggi dari 2 wilayah di Sultra yaitu Kabupaten Konawe Selatan dan Kota Kendari. No Uraian Konawe Selatan Kota Kendari 1 Bahan Utama Sagu Basah, Air Sagu Basah, Air 2 Bahan Pelengkap Sayuran: Bayam Merah, Kopi gandu (Ocra), Terong Tolaki (Palola), Daun kacang Panjang, Kacang Panjang. Kuah Ikan: Ikan Cakalang, Ikan Ikan Bang Kumis, Ikan Bandeng, Ikan Boto-Boto, Ikan Kembung, Ikan Lure. Atau Kuah Daging: Daging Sapi, Daging Ayam dicampur dengan daun Tawaoloho Sayuran: Bayam Merah, Kopi gandu (Ocra), Terong Tolaki (Palola), Daun kacang Panjang, Kacang Panjang. Kuah Ikan: Ikan Pari, Ikan Cakalang, Ikan Ikan Bang Kumis, Ikan Bandeng, Ikan Boto- Boto, Ikan Kembung, Ikan Lure. Atau Kuah Daging: Daging Sapi, Daging Ayam dicampur dengan daun Tawaoloho 3 Bahan Penyedap Sambal lombok merah dengan Jeruk Nipis Sambal lombok merah dengan Jeruk Nipis Sumber: Data Primer diolah

4 AgroinovasI Cara Pembuatan Sinonggi Hasil penelitian cara pembuatan dan penyajian Sinonggi di Konawe Selatan dan Kota Kendari adalah sebagai berikut: Sagu yang telah disaring kemudian disiram air panas dan diaduk sehingga tercampur rata. Ikan/Daging dimasak asam dan diberi bumbu bawang merah dan sereh dengan air kuah yang cukup banyak, sedangkan pemasakan daging untuk lebih sedapnya bisa pula dicampur dengan daun kedondong hutan (Tawaoloho). Sayuran yang terdiri dari Bayam, Kacang Panjang, Palola dan Ocra dimasak bening. Cara pembuatan dan penyajian sinonggi disajikan pada Gambar 1. Gambar 1. Skhema Pembuatan dan Penyajian Sinonggi. Dari Gambar 1 terlihat bahwa cara pembuatan dan penyajian sinonggi sbb: 1). Sagu disiram air panas dan dijadikan adonan 2). Sayuran dimasak bening 3). Ikan/daging dimasak kuah asam 4). Kuah Ikan/Daging/Sayuran masukkan dalam piring 5). Masukkan adonan sagu ke dalam piring yang telah ada kuahnya, sambil dipotong kecil-kecil 6). Masukkan Sayur dan Ikan/Daging 7). Masukkan sambal dengan jeruk nipis kedalamnya 8). Sinonggi siap disantap. Kandungan Gizi Sinonggi Sebagaimana diuraikan pada bab di atas, bahwa dalam sinonggi terdapat beberapa zat gizi yang berasal dari ikan/ daging, maupun sayuran. Kandungan zat gizi Sinonggi secara lengkap diuraikan sebagai berikut: 1. Kandungan Gizi Sayuran Beberapa jenis sayuran yang terdapat pada sinonggi berupa sayur daun, kacang panjang, terong dan ocra. Kandungan gizi sayuran tersebut disajikan pada Tabel 3. Tabel.3 Kandungan zat gizi sayuran pada sinonggi No Jenis Sayuran Air Kalori (cal) Protein Lemak Karbo hidrat Ca P Fe A (SI) Vit B 1 Bayam 87 36 3,5 0,5 6,5 267 67 39 6090 0,08 80 2 Kacang Panjang 89 44 2,7 0,3 7,8 49 347 0,7 335 0,13 21 5 Terong 93 24 1,1 0,2 5,5 15 37 0,4 30 0,04 5 4 Cabe Merah 91 31 1,0 0,3 7,3 29 24 0,5 470 0,05 21 Sumber : Widyaningsih Soemadi, Menurut Setyati,S.Haryadi, (1989) dalam hal kebutuhan vitamin, apabila kita mengkonsumsi 100 g daun hijau per kapita/hari akan diperoleh: C

AgroinovasI Karoten :1.000-47.000 SI (kebutuhan 3.000-4.000 SI) Vitamin B1 : 0,1-0,5 mg (kebutuhan 0,5-1,2 mg) Vitamin B2 : 0,1-7 mg (kebutuhan 0,6-2,1 mg) Niacin : 0,1-3,4 mg (kebutuhan 4-14 mg) Vitamin C : 20-320 mg (kebutuhan 10-50 mg). 2. Kandungan Gizi Ikan Ikan mengandung 18% protein yang terdiri dari asam-asam amino esensial yang tidak rusak pada waktu pemasakan (ensiklopedia 2010) http:/ www.ensiklopedia diakses tanggal 13 Mei 2010. Selain kaya protein, ikan mengandung lemak, vitamin dan mineral. Komposisinya bervariasi tergantung pada jenis, musim siklus bertelur letak geografis dan umur ikan. Secara umum ikan mengandung 13-20 % protein yang dapat membantu pertumbuhan sel otak. Kandungan lemak hanya berkisar antara 1-20% terlebih sebagian besar lemaknya pun berupa asam lemak tak jenuh yang justru berguna bagi tubuh di antaranya berfungsi menurunkan kadar kolesterol dalam darah dan asam lemak omega 3 yang tinggi berperan meningkatkan kekebalan tubuh, menurunkan resiko penyakit jantung koroner dan mempertahankan fungsi otak. Vitamin ada dua kelompok pada ikan yaitu: 1). vitamin larut dalam air antara lain Vitamin B6, B12, biotin dan niacin. Vitamin ini terdapat pada ikan yang dagingnya berwarna gelap, 2). Vitamin larut dalam lemak antara lain Vitamin A dan D tergantung pada minyaknya. Mineral: kandungan mineral pada ikan jumlahnya lumayan banyak di antaranya Mg (memperkuat tulang, otot dan gusi. Zat besi (mencegah anemia) Yodium mencegah sakit gondok, IQ rendah. Zn (meningkatkan kekebalan tubuh, mempercepat penyembuhan luka dan Selenium ( mencegah kanker, mempertahankan elastisitas jaringan bersama vitamin E sehingga terhindar dari penuaan dini. (Gizi Super Komplit oleh Roni, diakses tgl 14 Mei 2010). 3. Kandungan Gizi Daging Daging merupakan bahan pangan yang penting dalam memenuhi kebutuhan gizi, selain mutu proteinnya tinggi pada daging terdapat pula kandungan asam amino essensial yang lengkap dan seimbang. Keunggulan lain protein daging lebih mudah dicerna dibanding yang berasal dari nabati. Bahan pangan ini juga mengandung beberapa jenis mineral dan vitamin. Komposisi daging relatif mirip satu sama lain terutama kandungan proteinnya yang berkisar 15-20 % dari berat bahan. Selain kaya protein daging juga mengandung energy sebesar 250 kkal/100 g. Kadar lemak pada daging berkisar antara 5-40% tergantung pada jenis dan spesies makanan dan umur ternak. Kadar kolesterol daging sekitar 500 mg/100 g lebih rendah daripada kolesterol otak atau kolesterol kuning telur. Secara umum daging merupakan sumber mineral Ca, Poshor dan Zat Besi serta B complek ( Niacin, Riboflavin dan Tiamin) tetapi rendah kadar vitamin C. (Junaidi K,2010). Berdasarkan uraian di atas maka Sinonggi memiliki kandungan gizi lengkap yang terdiri dari karbohidrat, lemak, protein, vitamin dan mineral. Kandungan tersebut merupakan zat gizi esensial untuk tubuh manusia. Hal ini sesuai dengan pendapat Laura,J.H dalam Suhardjo (1984).Suharno, BPTP Sultra. 5