BAB III METODE PENELITIAN. berupa perangkat pembelajaran atau produk-produk yang terkait dengan kegiatan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk ke dalam jenis penelitian R&D (Research and

PENGEMBANGAN MODUL PENGAYAAN GENETIKA BERBASIS FENOMENA KRETINISME DI DESA SIGEDANG, KEJAJAR, WONOSOBO UNTUK KELAS XII IPA

BAB I PENDAHULUAN. Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif yang dilakukan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. IPA dan mengetahui kualitas modul yang disusun. Fenomena kretinisme di Desa

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian Research and Development (R & D). Menurut Sugiyono (2011: 333),

BAB III METODE PENELITIAN. meningkatkan kemandirian belajar siswa Kelas X SMA di Gunungkidul.

PENGEMBANGAN MODUL PENGAYAAN GENETIKA BERBASIS FENOMENA KRETINISME DI DESA SIGEDANG, KEJAJAR, WONOSOBO UNTUK KELAS XII IPA SKRIPSI

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. HASIL PROSES PENYUSUNAN MODUL, KUALITAS MODUL DAN

BAB III METODE PENELITIAN. atau dalam bahasa Inggris disebut Research and Development (R&D).

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Suatu hasil penelitian diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai sumber

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS WEBMATERI PROTOZOA SEBAGAI ALTERNATIF BAHAN AJAR SISWA KELAS X SMA DI NEGERI 1 SEWON

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan

BAB III METODE PENELITIAN A. MODEL PENGEMBANGAN Penelitian ini termasuk penelitian pengembangan inovasi pembelajaran yang menggunakan metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan atau Research and

BAB III METODE PENELITIAN. atau penelitian R&D (Research & Development) dengan model ADDIE

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan (R&D). Produk yang disusun dalam penelitian ini adalah bahan

Pengumpulan data. Produk: Bahan Ajar IPA Terpadu bertema Cuaca

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan project based learning. Bahan ajar yang dikembangkan berupa RPP

III. METODE PENELITIAN. Pengembangan yang dilakukan adalah pembuatan sarana belajar mandiri

Prosiding Seminar Nasional dan Call for Paper ke-2 Pengintegrasian Nilai Karakter dalam Pembelajaran Kreatif di Era Masyarakat Ekonomi ASEAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Desain penelitian adalah cara mengadakan penelitian dengan menunjukkan

Pengembangan Modul Elektronik Berbasis 3D Pageflip Professional

BAB III METODE PENELITIAN. dihasilkan berupa software pembelajaran matematika melalui media Macromedia Flash

BAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian dan pengembangan (Research and Development/ R&D).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Realistik (PMR) bagi siswa SMP kelas VIII sesuai Kurikulum 2013.

BAB III METODE PENELITIAN. Sugiyono (2010: 297) menyatakan bahwa R&D adalah penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. persepsi, maka lebih lanjut dijelaskan sebagai berikut:

BAB III METODE PENELITIAN

Kata kunci : hasil belajar kognitif, modul sistem reproduksi manusia, sikap spiritual

III. METODE PENELITIAN. LKS kimia model inkuiri terpimpin pada materi pokok kelarutan dan hasil kali

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (Research and Development).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan atau Research and Development (R&D). Menurut. dengan pendekatan problem solving pada materi himpunan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Agar tidak menimbulkan penafsiran yang berbeda maka beberapa istilah yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. model probing prompting pada materi segitiga dan segi empat untuk SMP kelas

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN PENGEMBANGAN. penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif yang

B. Model Pengembangan Model yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian pengembangan (research and development/r&d) yang mengacu pada model

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

PENGEMBANGAN MODUL PENGAYAAN ARCHAEBACTERIA DAN EUBACTERIA KELAS X BERDASARKAN PENELITIAN BAKTERI PENGHASIL ENZIM KITINASE

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan yang berorientasi

research and development untuk mengembangkan perangkat pembelajaran berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kegiatan Siswa (LKS)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan produk bahan ajar berupa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Desain. Produk. Revisi Produk. Produksi Massal

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. produk berupa bahan ajar berbasis scientific method untuk meningkatkan. materi Struktur Bumi dan Bencana.

PENGEMBANGAN MODUL PENGAYAAN KEANEKARAGAMAN PISANG UNTUK MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS X SMA

III. METODOLOGI PENELITIAN. dan pengembangan atau Research and Development (R&D). Sukmadinata (2011)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu 1. Tempat Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan. Penelitian ini menggunakan metode campuran (mixed methods)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini merupakan metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji keefektifan

BAB III METODE PENELITIAN. Pengembangan (Research and Development). Menurut Borg dan Gall

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2010). Metode

PENGEMBANGAN MODUL PADA MATERI SEGI EMPAT UNTUK SISWA KELAS VII SMP BERDASARKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Noenoeng Tisna Saputra Kahuripan Tawang Kota Tasikmalaya

BAB III METODE PENELITIAN. dikembangkan dalam penelitian ini adalah perangkat pembelajaran yang terdiri

BAB III METODE PENGEMBANGAN. Langkah langkah dalam memgembangkan e- modul menggunakan program

III.METODE PENELITIAN. Metode pada penelitian ini yaitu Penelitian dan pengembangan (research and

III. METODOLOGI PENELITIAN. representasi kimia ini adalah metode penelitian dan pengembangan (Research

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian dan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan atau Research and

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENGEMBANGAN. Penelitian ini tergolong ke dalam penelitian dan pengembangan (Research &

BAB III METODE PENELITIAN. B. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. SMA kelas XI. Pengembangan menggunakan model ADDIE (Analysis,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan atau Research and

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian untuk mengembangkan suatu produk. Adapun produk yang

BAB III METODE PENELITIAN. dengan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) pada

BAB III METODE PENELITIAN. materi aritmetika sosial untuk SMP kelas VII dengan model pembelajaran Group

PENYUSUNAN MODUL PENGAYAAN PENYAKIT PADA SISTEM PERNAFASAN MANUSIA UNTUK SISWA SMA N 1 GAMPING KELAS XI TUGAS AKHIR SKRIPSI

III. METODE PENGEMBANGAN. Metode penelitian yang digunakan yaitu research and development atau

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan 2 jenis penelitian yaitu penelitian studi kasus serta Penelitian dan Pengembangan atau Research & Development (R&D). Tujuan dari penelitian dan pengembangan ini adalah untuk menghasilkan suatu produk, berupa perangkat pembelajaran atau produk-produk yang terkait dengan kegiatan pembelajaran (Paidi, 2012: 78). Penelitian (research) dalam penelitian ini yaitu penelitian studi kasus pewarisan kretinisme di Desa Sigedang, Kejajar, Wonosobo. Pengembangan (development) dalam penelitian ini yaitu pengembangan hasil penelitian fenomena kretinisme di Desa Sigedang menjadi modul pengayaan genetika untuk siswa kelas XII IPA. A. Penelitian Studi Kasus Pewarisan Sifat Kretinisme di Desa Sigedang (Research) 1. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan yaitu penelitian studi kasus (kualitatif) yang bertujuan untuk mengetahui pola pewarisan kretinisme di Desa Sigedang, Kejajar, Wonosobo. Penelitian ini dilakukan melalui wawancara secara mendalam dan observasi. Menurut Sugiyono (2015: 17) studi kasus merupakan penelitian dimana peneliti menggali suatu fenomena tertentu dalam suatu waktu dan kegiatan serta mengumpulkan informasi secara terinci dan mendalam dengan menggunakan berbagai prosedur pengumpulan data. 41

2. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini diawali dengan observasi awal yang dilaksanakan pada bulan Desember 2016. Pengambilan data dilaksanakan pada tanggal 3-4 Januari 2017 di Desa Sigedang, Kejajar, Wonosobo. 3. Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini 5 warga desa Sigedang yang menderita kretinisme. Jumlah penderita kretinisme di Desa Sigedang sebanyak 7 orang. Peneliti hanya mendapat ijin untuk meneliti 5 orang, 2 orang lainnya tidak berkenan untuk diteliti. 4. Prosedur Kerja Prosedur kerja yang dilakukan yaitu : a) Melakukan observasi awal di Desa Sigedang, Kejajar, Wonosobo. b) Menentukan subjek penelitian yaitu memilih warga yang menderita kretinisme. c) Melakukan wawancara kepada Lurah Desa Sigedang mengenai jumlah penderita kretinisme dan asal-usul fenomena kretinisme di Desa Sigedang. d) Melakukan wawancara secara mendalam kepada penderita dan keluarganya mengenai gejala yang ditunjukkan oleh penderita saat lahir dan keadaan fisik (fenotipe) anggota keluarga. e) Melakukan pelacakan silsilah keluarga minimal samapi generasi ke-3. f) Melakukan pengukuran tinggi badan bagi penderita kretinisme menggunakan meteran. 42

g) Melakukan observasi terhadap ciri fisik yang ditunjukkan yaitu bentuk tangan dan kaki, suara dan mental. h) Merekap hasil penelusuran silsilah keluarga. i) Membuat peta silsilah untuk mengetahui pola pewarisan gen kretinisme di Desa Sigedang, Kejajar, Wonosobo. j) Menarik kesimpulan. 5. Instrumen Penelitian Instrumen yang digunakan dalam penelitian studi kasus pewarisan kretinisme di Desa Sigedang yaitu: a. Daftar Pertanyaan Wawancara Daftar pertanyaan wawancara disusun berdasarkan kisi-kisi pertanyaan yang bertujuan untuk menggali informasi tentang pewarisan gen kretinisme pada subjek penelitian. b. Lembar Silsilah Keluarga Lembar silsilah keluarga digunakan untuk mendapat data anggota keluarga yang dapat digunakan untuk menyusun peta silsilah (pedigree). c. Lembar Observasi Lembar observasi digunakan sebagai pedoman dalam melakukan observasi saat wawancara berlangsung, meliputi tinggi badan, suara, bentuk tangan dan kaki serta mental. 6. Validasi Instrumen Teknik validasi yang digunakan adalah validasi muka (face validity) yaitu dengan memvalidasi kisi-kisi instrumen kepada dosen pembimbing. Pendapat atau 43

saran dari dosen pembimbing akan meningkatkan kesahihan item yang disusun. Instrumen siap untuk digunakan, setelah melalui tahap perbaikan. 7. Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data dalam studi kasus dapat diambil dari berbagai sumber informasi, karena studi kasus melibatkan pengumpulan data yang kaya untuk membangun gambaran yang mendalam dari suatu kasus. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu: a. Wawancara mendalam (in depth interview) Teknik wawancara mendalam ini diperoleh langsung dari subyek penelitian melalui serangkaian tanya jawab dengan penderita kretinisme. Wawancara ini bertujuan untuk memperoleh informasi secara mendalam tentang silsilah keluarga penderita kretinisme guna menganalisis pola pewarisannya. Peneliti menggunakan lembar pedoman wawancara yang berisi garis besar pertanyaan. b. Observasi Observasi dilakukan saat wawancara dengan mengamati ciri-ciri fisik penderita kretinisme. Peneliti menggunakan lembar observasi sebagai acuan dalam melakukan observasi. 8. Teknik Analisis Data Teknik analisis data dalam penelitian ini yaitu menggunakan analisis peta silsilah (pedigree) yang dilakukan dengan menyusun data masing-masing keluarga ke dalam diagram peta silsilah menggunakan simbol-simbol yang telah disepakati oleh ahli genetika. Silsilah keluarga dilacak minimal sampai generasi 44

ke 3 (Anna, 1985: 69). Analisis peta silsilah dilakukan untuk mengetahui pola pewarisan suatu sifat dalam keluarga. B. Pengembangan Modul Pengayaan Genetika Berbasis Fenomena Kretinisme untuk Kelas XII IPA (Development) Hasil penelitian berpotensi sebagai sumber belajar biologi apabila memenuhi persyaratan sebagai sumber belajar. Persyaratan hasil penelitian sebagai sumber belajar yaitu memiliki kejelasan potensi ketersediaan objek dan permasalahan yang diangkat, kesesuaian dengan tujuan pembelajaran, kejelasan materi dan sasaran peruntukannya, kejelasan informasi yang diungkap, kejelasan pedoman eksplorasi, serta kejelasan perolehan yang diharapkan (Djohar, 1987: 2). Hasil penelitian yang memenuhi persyaratan sebagai sumber belajar, selanjutnya melalui tahap: 1. Identifikasi Proses dan Produk Penelitian a. Identifikasi proses merupakan tahap penjabaran langkah-langkah kerja penelitian, sebagai berikut : 1) Identifikasi masalah 2) Perumusan tujuan penelitian 3) Penyusunan prosedur penelitian 4) Perencanaan dan pelaksanaan kegiatan 5) Analisis data dan pembahasan hasil penelitian 6) Penarikan kesimpulan b. Identifikasi produk merupakan tahap menggeneralisasikan fakta hasil penelitian menjadi konsep. 45

2. Seleksi dan Modifikasi Proses dan Produk Penelitian sebagai Sumber Belajar Biologi Seleksi dan modifikasi proses dan produk penelitian meliputi tahap : a. Penyesuaian prosedur kerja (proses) dengan kegiatan pengayaan b. Penyesuaian fakta hasil penelitian (produk) dengan konsep yang diharapkan dalam KTSP mata pelajaran Biologi. 3. Pengembangan Hasil Penelitian sebagai Sumber Belajar Biologi Hasil penelitian studi kasus pewarisan kretinisme di Desa Sigedang akan dikemas menajdi sumber belajar biologi dalam bentuk modul pengayaan. Pengembangan modul pengayaan ini dijabarkan dalam tahapan berikut: a. Desain Penelitian Pengembangan modul pengayaan dilakukan menggunakan model ADDIE (Analysis, Design, Development and Production, Implementation and Evaluation). Model yang digunakan dibatasi sampai tahap ADD (Analysis, Design, Development and Production) atau sampai pada tahap pengembangan. Kelebihan ADDIE Model dibanding model lainnya yaitu tahapannya lebih sistematis dan menyeluruh. Produk yang dihasilkan tepat sasaran dan efektif, karena melalui tahapan analisis terlebih dahulu. b. Waktu dan Tempat Penelitian Penyusunan modul pengayaan berdasarkan hasil penelitian pewarisan sifat kretinisme di Desa Sigedang, Kejajar, Wonosobo dilakukan pada bulan Januari- Februari 2017. Uji terbatas terhadap kualitas modul dilakukan pada 9-13 Maret 2017 di SMA N 2 Wonosobo, Jawa Tengah. 46

c. Subjek dan Objek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah reviewer dan responden. Reviewer dalam penelitian ini yaitu : 1) Dua (2) orang dosen ahli materi, yang memiliki kompetensi di bidang genetika. 2) Dua (2) orang dosen ahli media, yang memiliki kompetensi di bidang media bahan ajar. Reviewer dalam penelitian ini berperan dalam proses pembimbingan sebelum modul diuji coba ke lapangan. Pemilihan 2 orang dosen ahli materi dan media ini cukup untuk menghindari kesubjektifan hasil penelitian, apabila terdapat pendapat yang berbeda dari kedua ahli, maka peneliti akan mengkonsultasikan kepada dosen pembimbing. Hal ini didukung oleh 2 orang dosen pembimbing yang berkompeten di bidang pengembangan modul dan materi genetika. Responden dalam penelitian ini yaitu : 1) Dua (2) orang guru biologi SMA N 2 Wonosobo 2) Lima belas (15) siswa kelas XII MIA 5 SMA N 2 Wonosobo yang telah lulus KKM materi genetika. Jumlah siswa yang telah lulus KKM yaitu 33 siswa. Jumlah siswa untuk uji terbatas minimal 30 % dari jumlah siswa keseluruhan. Lima belas siswa sudah mencukupi untuk uji terbatas. Objek penelitian ini yaitu modul pengayaan genetika berbasis fenomena kretinisme di Desa Sigedang, Kejajar, Wonosobo. 47

d. Prosedur Penelitian 1) Analisis (Analysis) a) Analisis Kompetensi Analisis kompetensi merupakan tahapan identifikasi Standar Kompetensi (SK), Kompetensi Dasar (KD) KTSP, kedalaman serta keluasan kompetensi yang akan dikembangkan. b) Analisis Materi Analisis materi merupakan tahapan identifikasi materi yang diajarkan di kelas. Hasil analisis materi ini yaitu perlu atau tidaknya materi tersebut diperdalam untuk menambah wawasan serta pengetahuan siswa. c) Analisis Karakteristik Siswa Analisis karakteristik siswa merupakan tahapan identifikasi kebutuhan dan kemampuan siswa sebagai pengguna modul. Hasil penelitian yang dikemas menjadi sumber belajar, perlu disesuaikan dengan kebutuhan siswa dalam kegiatan pengayaan, apakah siswa membutuhkan modul pengayaan atau tidak. Hasil penelitian juga perlu disesuaikan dengan tingkat perkembangan siswa, agar siswa dapat memahami materi yang disajikan dalam modul dengan baik. d) Analisis Instruksional Analisis instruksional merupakan tahapan penjabaran kompetensi yang telah dianalisis ke dalam tujuan dan indikator pembelajaran. 2) Desain (Design) Setelah melakukan analisis, maka tahap yang selanjutnya adalah tahap desain, meliputi : 48

a) Pengembangan Struktur Kerangka Modul Modul disusun berdasarkan 3 bagian yaitu bagian awal, bagian isi dan bagian akhir. Bagian-bagian ini dijabarkan berdasarkan komponen penyususun modul. b) Penentuan Sistematika Isi Modul Uraian materi dalam modul pengayaan ini disusun secara sistematis. Materimateri yang dikumpulkan, diurutkan secara induktif, dari materi yang besifat umum ke khusus. Hal ini bertujuan agar siswa mudah memahami keseluruhan materi yang disajikan dalam modul. c) Perencanaan Alat Evaluasi Alat evaluasi yang digunakan dalam modul ini adalah tes formatif dan ulangan akhir. Soal tes formatif dan ulangan akhir berupa pilihan ganda. Soal bentuk pilihan ganda dipilih agar siswa mudah menghitung tingkat pencapaian, dimana persentase pencapaian siswa ini menentukan apakah ia sudah menguasai materi atau belum. 3) Pengembangan (Development) a) Pra Penulisan Tahap pra penulisan dilakukan untuk mengkaji bahan materi yang akan dimasukkan dalam modul. Bahan materi dikumpul dari buku referensi, jurnal, hasil penelitian pewarisan gen kretinisme di Desa Sigedang, Kejajar, Wonosobo dan sumber lain yang relevan. b) Penyusunan Draft Draft disusun berdasarkan kerangka modul yang telah dibuat, kemudian diajukan kepada dosen pembimbing untuk mendapat saran perbaikan. 49

c) Penyuntingan Produk awal modul dikaji oleh reviewer I yaitu dosen ahli materi dan ahli media. Dosen ahli materi mengkaji kualitas modul dari aspek kebenaran konsep. Dosen ahli media mengkaji dari aspek kelayakan isi, penyajian, kebahasaan dan kegrafisan. d) Revisi I Revisi I dilakukan berdasarkan saran dari dosen ahli materi dan ahli media. e) Uji Coba Terbatas Uji coba terbatas dilakukan pada 2 guru Biologi SMA 2 Wonosobo dan 15 siswa kelas XII MIA 5 SMA 2 Wonosobo yang telah lulus KKM pada materi Genetika. f) Revisi II Revisi II dilakukan berdasarkan saran dari Guru Biologi dan 15 siswa kelas XII MIA 5 SMA 2 Wonosobo. Modul hasil revisi II merupakan produk akhir penelitian. Langkah kerja dalam penelitian ini dituliskan dalam skema berikut: Penelitian (Research) : Studi kasus fenomena kretinisme di Desa Sigedang, Kejajar, Wonosobo Analisis potensi hasil penelitian sebagai sumber belajar biologi - Pengkajian persyaratan hasil penelitian sebagai sumber belajar - Identifikasi proses dan produk penelitian Seleksi dan modifikasi proses dan produk penelitian dengan kegiatan pengayaan 50

Pengembangan hasil penelitian sebagai sumber belajar biologi (Development) : - Analisis (Analysis) - Desain (Design) - Pengembangan (Development) Gambar 11. Skema Pengembangan Modul Pengayaan e. Instrumen Penelitian Instrumen penelitian adalah alat pengumpul data penelitian, sehingga harus dapat dipercaya, benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Instrumen yang digunakan dalam penelitian penyusunan modul pengayaan yaitu : 1) Instrumen Review Modul Instrumen review modul ditujukan ke ahli materi, ahli media dan guru untuk mengetahui kualitas modul pengayaan dari beberapa aspek. Aspek yang dinilai oleh ahli materi yaitu kebenaran konsep, dengan alternatif jawaban Benar (B), Salah (S). Aspek yang dinilai oleh ahli media yaitu kelayakan isi, penyajian, kebahasaan, dan kegrafisan, dengan alternatif jawaban Sangat Baik (SB), Baik (B), Kurang (K), Sangat Kurang (SK). Aspek yang dinilai oleh guru biologi yaitu kelayakan isi, penyajian, kebahasaan, kegrafisan, dan keterlaksanaan. Instrumen ini diadaptasi dari standar penilaian buku teks pelajaran oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) tahun 2006. 2) Instrumen Tanggapan untuk Siswa Instrumen yang digunakan siswa untuk menanggapi kualitas dan kebermaknaan modul pengayaan dari beberapa aspek. Aspek yang dinilai oleh siswa yaitu 51

penyajian, kebahasaan, kegrafisan dan kebermaknaan dengan alternatif jawaban Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Kurang Setuju (KS), dan Sangat Kurang Setuju (SKS). f. Validasi Instrumen Teknik validasi yang digunakan adalah validasi muka. Validasi instrumen pada penelitian ini dilakukan oleh dosen pembimbing dengan mengkaji kisi-kisi yang telah disusun. Hasil validasi yang diperoleh berupa instrumen yang siap digunakan untuk pengambilan data. g. Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data penelitian ini dilakukan dengan menggunakan instrumen penilaian kualitas modul pengayaan oleh 2 dosen ahli materi, 2 dosen ahli media, 2 guru biologi dan 15 siswa kelas XII MIA 5 SMA N 2 Wonosobo pada jam pengayaan. Data yang diperoleh yaitu skor penilaian dan saran. h. Teknik Analisis Data Data penilaian kualitas modul dianalisis dengan mengubah hasil penilaian dari bentuk kualitatif menjadi bentuk kuantitatif. Analisis data ini dilakukan dengan cara menghitung frekuensi kemunculan tiap penilaian, menggunakan rumus: Persentase = Frekuensi kemunculan tiap penilaian Jumlah frekuensi seluruh nilai x 100% Hasil perhitungan dengan rumus tersebut adalah berupa persentase untuk masing-masing alternatif jawaban yang diberikan oleh reviewer dan responden. 52

Perhitungan ini dilakukan karena data hasil penilaian kualitas modul pengayaan merupakan data ordinal (data yang memusatkan pada ukuran) sehingga pengolahan data hanya dapat dilakukan dengan sangat terbatas. Menurut Sumintono (2014: 133) perhitungan hanya dapat dilakukan dengan menghitung nilai tengah (median), nilai yang sering muncul (modus), persentil, perjenjang (rank) dan korelasi spearman. Alternatif jawaban yang sering muncul (modus) atau presentase paling besar maka akan menjadi kesimpulan kualitas modul pengayaan ini. Hasil analisis data ini kemudian disajikan dalam diagram lingkaran (pie chart). Modul dikatakan layak apabila memiliki modus dengan penilaian minimal baik. 53