BAB III METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga aktifitas dan hasil belajar

BAB III METODE PENELITIAN. 10 siswa perempuan dan 19 siswa laki-laki. Penelitian ini dilakukan di SDN 1 Kaliawi Bandar Lampung.

BAB III METODE PENELITIAN. kelas (Classroom Action Research). Penelitian tindakan kelas adalah

BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Pacet Kecamatan Reban Kabupaten

BAB III METODE PENELITIAN. sebanyak 21 siswa yang terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 9 siswa perempuan.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dengan jumlah siswa 20 anak yang terdiri dari 9 siswa laki-laki dan 11. Lugusari Kecamatan Pagelaran Kabupaten Pringsewu.

BAB III METODE PENELITIAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS I

BAB III METODE PENELITIAN. pelajaran 2013/2014 selama 3 (tiga) bulan mulai dari bulan Juli sampai

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) adalah satu penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang lazim dikenal dengan classroom action research. Kunandar (2010: 46)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di SDN2 Labuhan Ratu Kecamatan Kedaton. Bandar lampung pada semester II tahun 2011.

BAB III METODE PENELITIAN. dengan jumlah siswa 17 anak yang terdiri dari 11 siswa laki-laki dan 6

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

METODE PENELITIAN. Subjek penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas IV SDN 2

BAB III Metode Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas ( classroom. bagaimana hasil yang diinginkan dapat dicapai.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. terkait dan berkesinambungan yaitu (1) Perencanaan (planning), (2)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dengan Classroom Action Research. PTK merupakan penelitian yang dilakukan

21 BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Subjek Penelitian Subyek dalam penelitian ini yaitu siswa kelas V yang berjumlah 22 siswa, dengan siswa perempuan

BAB III METODE PENELITIAN. Februari Maret April Observasi Penyusunan proposal dan 2 soal-soal untuk uji validitas 3

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dikenal dengan Classroom Action Research. Menurut Arikunto (2007: 58)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis Penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini akan dilaksanakan di kelas IV SD Negeri

III. METODE PENELITIAN. dan pembelajaran secara aktif profesional dan merupakan penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. terkendali untuk menemukan dan memecahkan masalah pembelajaran di kelas.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Rancangan penelitian ini menggunakan metode Peneelitian Tindakan kelas. dan melihat pengaruh nyata dari upaya itu.

BAB III METODE PENELITIAN. Lampung, selama 3 bulan mulai bulan Juli 2013 sampai dengan bulan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). PTK

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII F SMP Negeri 19 Bandar

PELAKSANAAN TINDAKAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Prasiklus Jumlah siswa Presentase (%) , ,33 JUMLAH

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Tahap-tahap

BAB III METODE PENELITIAN

Bab III Metode Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Langkapura ini menggunakan model cooperative learning Tipe TSTS dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Waktu Pelaksanaan September Oktober November Ket 1 Penulisan Proposal 5 September 2012

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sesuai dengan rumusan masalah maka penelitian ini menggunakan metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. kelas (PTK) dengan sifat kolaboratif yakni dengan melibatkan beberapa pihak. 27

METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Selanjutnya dalam penelitian ini diperoleh data-data berupa data kualitatif

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan terjemahan dari Classroom Action

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan jenis penelitian tindakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. diungkapkan pada latar belakang, yaitu peneliti melakukan penelitian dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Bulan Februari Maret April Mei

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Tahap-tahap

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research). Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan rancangan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting Penelitian dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di SD Negeri

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Karakter subjek dalam Penelitian ini adalah siswa dan guru kelas IV SDN Watuagung01, Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang semester II tahun pelajaran 2012/2013.Dengan jumlah siswa sebanyak 20 orang terdiri dari 10 orang siswa perempuan dan 10 orang siswa laki-laki. Dari 20 siswa tersebut memiliki karakteristik yang berbeda-beda dari segi pemahaman dan daya tangkap materi yang diajarkan. Untuk itu guru harus mengambil tindakan.sebagai guru perlu memahami bahwa apapun yang dilakukan diruang kelas mempunyai pengaruh, baik positif maupun negative terhadap belajar siwa. Secara spesifik hasil pengamatan yang telah dilakukan peneliti keadaan siswa kelas IV SD N Watuagung 01, Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang sebagian besar berasal dari lingkungan sekitar sekolah. Ada beberapa karakteristik yang dapat didiskripsikan diantaranya adalah sebagai berikut: 1. Sebagian orang tua siswa berpendidikan rendah (tingkat SD) sehingga kurang memberikan perhatian tentang kegiatan belajar dirumah kepada anaknya. 2. Kesadaran siswa yang kurang mengarti pentingnya belajar. 3. Banyak siswa yang tidak mau belajar dirumah karena disibukkan dengan bermain. 3.2 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 3.2.1 Variabel Penelitian Variabel dalam penelitian ada dua yaitu pembelajaran dengan penggunaan alat peraga petak persegi satuan (X) sebagai variabel bebas dan hasil belajar matematika siswa (Y) sebagai variabel terikat. Variabel variabel tersebut adalah: 1. Pembelajaran dengan alat peraga petak persegi satuan didefinisikan secara operasional sebagai proses pembelajaran Matematika kelas IV SD N Watuagung 01 Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang dimana siswa membuat alat peraga petak persegi satuan untuk mengukur luas daerah persegi dan persegi panjang. 2. Hasil belajar matematika didefinisikan secara operasional sebagai nilai kemampuan siswa setelah evaluasi diberikan sebagai perwujudan dari upaya yang telah dilakukan selama proses belajar mengajar berlangsung. 3.3 Rencana Tindakan Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) yang dilaksanakan dalam siklus-siklus dengan setiap siklus tindakan meliputi Perencanaan Tindakan (Planning), Pelaksanaan tindakan (Acting), Pengamatan (Observation), Refleksi (Reflecting).Siklus I dilaksanakan pada tanggal 20 April 2013

18 27 April 2013. Secara rinci langkah-langkah dalam setiap siklus digambarkan sebagai berikut: Siklus I 1. Perencanaan (Planning), terdiri dari: a. Membuat skenario pembelajaran sesuai tindakan dalam bentuk RPP lengkap b. Membuat lembar observasi/pengamatan c. Menyusun lembar kerja siswa 2. Pelaksanaan Pertemuan pertama 1. Kegiatan Awal 1) Pengkondisian kelas. 2) Apersepsi dilakukan dengan guru memberikan umpan pertanyaan tentang persegi dan persegi panjang kepada siswa. 3) Menjelaskan tujuan pembelajaran. 2. Kegiatan Inti 1). Menyediakan bahan dan alat yang akan digunakan untuk membuat petak persegi. 2). Memberikan LKS. Setiap kelompok diberi 1 set dengan model persegi dan persegi panjang dengan ukuran gambar yang berbedabeda. 3). Memberikan penjelasan dalam menyelesaikan hambatanhambatan yang dialami siswa. 4). Secara berkelompok siswa mulai menempel kertas origami pada model persegi dan persegi panjang. 5). Memberikan batasan waktu membuat petak persegi. 6). Membimbing siswa untuk menyajikan hasil pekerjaan mereka. 7). Menunjuk siswa secara bergantian mempresentasikan hasil kerja kelompoknya. 3. Kegiatan penutup 1) Siswa bersama guru membuat kesimpulan dari materi yang dipelajari. 2) Refleksi terhadap pembelajaran yang telah dilakukan dengan beberapa pertanyaan. Pertemuan kedua 1. Kegiatan Awal 1) Apersepsi dilakukan dengan guru menanyakan materi sebelumnya. 2) Memberikan pertanyaan dan mengkaitkan materi yang akan dipelajari dengan pengetahuan lainnya. 3) Menyampaikan tujuan pembelajaran.

19 2. Kegiatan Inti 1). Menjelaskan cara menggunakan petak persegi untuk menghitung luas persegi dan persegi panjang. 2). Membagikan LKS. Setiap kelompok diberi 1 set. 3). Memberikan penjelasan dalam menyelesaikan hambatanhambatan yang dialami siswa. 4). Memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang hal-hal yang belum dipahami. 5). Mengawasi siswa pada saat mengerjakan LKS. 6). Menunjuk siswa secara bergantian mempresentasikan hasil pekerjaan yang telah mereka buat. 3. Kegiatan Penutup 1) Siswa bersama guru membuat kesimpulan dari materi yang dipelajari. 2) Refleksi terhadap pembelajaran yang telah dilakukan dengan beberapa pertanyaan. Pertemuan ketiga Dalam pertemuan ketiga ini, setelah 2 kali melakukan pembelajaran guru memberikan soal tes formatif kepada siswa. 3. Observasi Guru mengamati aktivitas pembelajaran di kelas, mulai dari mencatat pertanyaan pertanyaan dan jawaban jawaban siswa. Hal yang diamati yaitu penggunaan alat peraga petak persegi dan hasil belajar siswa terhadap pelaksanaan siklus 1. 4. Refleksi Menganalisa pelaksanaan PTK setelah kegiatan belajar mengajar berakhir, sebagai bahan refleksi.selanjutnya peneliti mengadakan refleksi dalam pelaksanaan pembelajaran dan kekurangan serta hambatan dalam pelaksanaan pembelajaran. Dan bila melalui penggunaan alat peraga petak persegi hasil belajar siswa masih rendah atau masih kurang pada pembelajaran matematika, sebagai tindakan dalam merefleksi dilakukan pengulangan (remidi) dan pemantapan (pengayaan) terhadap proses belajar mengajar selanjutnya sampai pada hasil dan tujuan yang telah dirumuskan berhasil. Siklus II Seperti halnya siklus I, siklus kedua juga terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Siklus II ini dilaksanakan pada tanggal 30 April 2013 11 Mei 2013. 1. Perencanaan (Planning)

20 Peneliti membuat rencana pembelajaran berdasarkan hasil refleksi siklus pertama. 2. Pelaksanaan (Acting) Pertemuan pertama 1. Kegiatan Awal 1). Pengkondisian kelas. 2). Apersepsi dilakukan dengan guru memberikan umpan pertanyaan tentang benda-benda berbentuk persegi dan persegi panjang kepada siswa. 3). Menjelaskan tujuan pembelajaran. 2. Kegiatan Inti 1). Menunjukkan gambar ternit, ubin, buku, jendela, pintu, papan tulis, layar televisi, uang dan lain-lain. Guru bertanya Benda apa saja yang berbentuk persegi?. 2). Siswa menjawab pertanyaan guru. 3). Menunjukkan gambar ternit, ubin, buku, jendela, pintu, papan tulis, layar televisi, uang dan lain-lain. Guru bertanya Benda apa saja yang berbentuk persegi panjang?. 4). Siswa menjawab pertanyaan guru. 5). Memberi penjelasan tentang sifat-sifat persegi dan persegi panjang. 6). Memberi tugas pada siswa untuk menggolongkan bangun persegi dan persegi panjang. 7). Memberikan penjelasan dalam menyelesaikan hambatan-hambatan yang dialami siswa. 8). Merumuskan hasil pekerjaan siswa benda apa saja yang termasuk bangun persegi dan persegi panjang. 3. Kegiatan Penutup 1). Membuat kesimpulan pembelajaran. 2). Membimbing siswa untuk merangkum materi yang baru saja disajikan. 3). Mengingatkan siswa agar mempelajari dirumah materi yang baru saja disampaikan. Pertemuan kedua 1. Kegiatan Awal 1). Apersepsi dilakukan dengan guru menanyakan materi sebelumnya. 2). Memberikan pertanyaan dan mengkaitkan materi yang akan dipelajari dengan pengetahuan lainnya. 3). Menyampaikan tujuan pembelajaran.

21 2. Kegiatan Penutup 1). Membuat kesimpulan pembelajaran. 2). Membimbing siswa untuk merangkum materi yang baru saja disajikan. 3).Mengingatkan siswa agar mempelajari dirumah materi yang baru saja disampaikan. Pertemuan ketiga Dalam pertemuan ketiga guru memberikan soal tes formatif kepada siswa. Untuk siswa yang mendapat nilai di bawah KKM ( 65) akan dilakukan remidi atau perbaikan, sedangkan siswa yang telah tuntas dalam belajar atau yang mendapat nilai di atas KKM ( 65) diberikan pengayaan. Apabila hasil evaluasi melebihi indikator keberhasilan, maka tidak ada siklus selanjutnya. 3. Observasi Dalam observasi siklus 2, lebih ditekan pada hasil dari observasi siklus 1.Apakah ada peningkatan dari penerapan metode Inkuiri, baik dari segi motivasi maupun hasil belajar.melihat keberhasilan pengelolaan kelas oleh guru dengan metode Inkuiri.Sehingga ada perubahan yang cukup signifikan dari pengamatan yang dilakukan. 4. Refleksi Menganalisis dan mengkaji hasil pengamatan serta analisis dari hasil evaluasi belajar akan mempengaruhi apakah perlu diadakan siklus selanjutnya atau cukup sampai siklus 2 dengan memperhatikan indikator keberhasilan yang dijadikan patokan. 3.4 Data dan Cara Pengumpulannya 3.4.1 Jenis Data 1. Data Kuantitatif Data kuantitatif diperoleh dari lembar observasi dan data-data yang lain yang berbentuk angka. Data kuantitatif diperoleh dari hasil nilai ulangan dan evaluasi pembelajaran matematika yang telah dilaksanakan. Data kuantitatif disini diwujudkan dengan hasil belajar siswa dalam pembelajaran matematika khususnya pada materi luas daerah persegi dan persegi panjang. 2. Data kualitatif Data kualitatif berbentuk kalimat yang memberi gambaran tentang ekspresi siswa, keaktifan serta kreatifitas siswa kelas IV ketika mengikuti pelajaran, foto-foto ketika pembelajaran, sumber tertulis yang berasal dari jumlah arsip sekolah, dan lain-lain.

22 3.4.2 Sumber Data Sumber data dalam penelitian ini terdiri dari beberapa sumber, yaitu guru dan siswa. 1. Guru Peneliti mendapatkan sumber data yang berasal dari guru kelas IV SDN Watuagung 01 dari lembar observasi guru dalam pembelajaran matematika, untuk meningkatkan hasil belajar siswa dengan penggunaan alat peraga petak persegi dalam mengukur luas persegi dan persegi panjang. 2. Siswa Dalam penelitian tindakan kelas ini peneliti mendapat sumber data yang berasal dari siswa kelas IV SDN Watuagung 01 melalui lembar observasi secara sistematik selama pelaksanaan siklus I sampai siklus II dan dari hasil evaluasi belajar siswa. 3.4.3 Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi dan tes. 1. Observasi atau pengamatan sebagai alat penelitian banyak digunakan untuk mengukur keaktifan siswa secara individu ataupun proses terjadinya suatu kegiatan yang dapat diamati, baik dalam situasi yang sebenarnya maupun dalam situasi buatan Sudjana (2008). Observasi dapat mengukur atau manilai hasil dan proses belajar misalnya tingkah laku siswa pada waktu belajar, tingkah laku guru pada waktu mengajar, kegiatan diskusi siswa, partisipasi siswa dalam simulasi dan penggunaan alat peraga pada saat mengajar. Kisi-kisi lembar observasi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Tabel 3.1 Kisi-kisi Lembar Observasi No. Aspek yang Diamati Indikator 1 Pendahuluan Melakukan apersepsi tanya jawab dengan siswa terkait luas persegi dan persegi panjang. 2 Menyampikan tujuan pembelajaran dengan jelas 3 Membentuk kelompok secara heterogen. 4 Setiap kelompok terdiri 4 siswa 5 Inti pembelajaran Menyampaikan materi yang akan dipelajari 6 Menjelaskan langkah-langkah pembuatan alat peraga petak persegi. 7 Memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang hal-hal yang belum dipahami

23 No. Aspek yang Diamati Indikator 8 Melibatkan seluruh anggota kelompok dalam pengerjaan pembuatan petak persegi. 9 Memandu siswa untuk mempresentasikan hasil pekerjaan mereka didepan kelas. 10 Mengumumkan hasil pekerjaan yang rapi agar menjadi motivasi kelompok yang lain untuk lebih rajin dalam menempelkan kertas origami pada petak persegi 11 Penutup Pembelajaran Membimbing siswa secara bersamasama membuat kesimpulan tentang materi yang sudah dipelajari. 12 Mengingatkan siswa agar mempelajari dirumah materi yang baru saja disampaikan. 2. Tes Tes sebagai alat penilaian adalah pertanyaan-pertanyaan yang diberikan kepada siswa. Tes digunakan untuk menilai dan mengukur hasil belajar siswa. Dalam penelitian ini, diakhiri setiap siklus dilakukan penilaian untuk mengetahui pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan. Tabel 3.2 Kisi-kisi tes siklus I Tujuan Aspek No. Materi No Soal Pembelajaran Kognitif 1. a. Menggambar bangun persegi dengan sisi yang sudah ditentukan. b. Menggambar bangun persegi panjang dengan panjang dan lebar yang sudah ditentukan. a. Siswa dapat menyebutkan sifat-sifat persegi menyebutkan sifat-sifat persegi panjang. 2. a. Luas Persegi a. Siswa dapat menentukan luas persegi dengan petak persegi. C1 C1 C2 C3 1 2 3,9,10 6

24 No. Materi 3. a. Luas Persegi Panjang Tujuan Pembelajaran menerapkan luas persegi dalam kehidupan seharihari a. Siswa dapat menentukan luas persegi panjang. menerapkan luas persegi panjang dalam kehidupan sehari-hari. Aspek Kognitif C2 C3 No Soal 4,8,7 5 Keterangan: Aspek Kognitif: C1 : Ingatan C2 : Pemahaman C3 : Penerapan

25 Tabel 3.3 Kisi-kisi tes siklus II No. Materi Tujuan Pembelajaran 1. a. Membedakan besar kecil bangun persegi b. Membedakan besar kecil bangun persegi panjang. a. Siswa dapat membedakan besar kecil bangun persegi membedakan besar kecil bangun persegi panjang 2. a. Luas Persegi a. Siswa dapat menentukan luas gambar persegi menerapkan luas persegi dalam kehidupan sehari-hari 3. a. Luas Persegi Panjang a. Siswa dapat menentukan luas gambar persegi panjang. menerapkan luas persegi panjang dalam kehidupan sehari-hari. Keterangan: Aspek Kognitif: C1 : Ingatan C2 : Pemahaman C3 : Penerapan Aspek Kognitif C1 C1 C2 C3 C2 C3 No Soal 3 10 7,9,1,2 5 4,8 6

26 3.5 Indikator Kinerja Untuk meningkatkan keberhasilan penelitian ini maka ditentukan indikator kinerja yang terdiri dari dua indikator, yaitu: 1. Indikator proses Untuk tingkat keberhasilan dalam proses pembelajaran ini, indikator prosesnya yaitu berupa hasil dari olahan tes formatif. 2. Indikator hasil Indikator keberhasilan dalam penelitian ini adalah pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan alat peraga petak persegi satuan dalam mengukur luas persegi dan persegi panjang dikatakan dapat meningkatkan hasil belajar siswa apabila nilai siswa menunjukkan ketuntasan.peneliti memberikan patokan keberhasilan pembelajaran jika 80 % dari siswa mampu mencapai KKM ( 65). 3.6 Teknik Analisis Data Analisis data dilakukan dalam beberapa tahap: a. Menelaah semua data yang diperoleh dari hasil observasi dan tes. b. Mereduksi data yang diperlukan dengan menyeleksi data tindakan aktivitas guru dan aktivitas siswa dalam penerapan penggunaan alat peraga petak persegi satuan. c. Menyimpulkan data Menurut Miles dan Huberman dalam FX.Soedarsono (2001) analisis data itu terdapat tiga alur kegiatan, yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan/verifikasi. Data yang telah direduksi selanjutnya disajikan dengan mendeskripsikan dalam bentuk paparan data yang memungkinkan untuk ditarik kesimpulan.akhir dari kegiatan analisis adalah penarikan kesimpulan.analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis deskripsi komparatif yaitu membandingkan hasil belajar prasiklus, siklus 1 serta siklus 2 berupa data kuantitatif dan kualitatif.data kuantitatif yaitu hasil penelitian yang diukur dengan angka-angka hasil perhitungan sebagai tolak ukur keberhasilannya, sedangkan data kualitatif yaitu hasil penelitian diuraikan secara deskriptif dan bersifat kualitatif artinya penelitian yang menggunakan ukuran kualitas, tanpa mengukurnya dengan angka-angka hasil perhitungan sebagai tolak ukur keberhasilannya.pengolahan data kualitatif yaitu dengan membandingkan hasil dari tindakan yang telah dilakukan. Kemudian hasil belajar dengan menganalisis nilai rata rata hasil evaluasi, kemudian dikategorikan dalam klasifikasi sangat rendah, rendah, tinggi, sangat tinggi.dengan rumus : PostRate BaseRate P = BaseRate x 100%

Keterangan: P = Presentasi peningkatan Post Rate = Nilai rata-rata sesudah tindakan Base Rate = Nilai rata-rata sebelum tindakan 27