BAB III MASA ANAK-ANAK SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI GRAFIS. A. Implementasi Teoritis

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III BURUNG HANTU SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI GRAFIS. A. Implementasi Teori

BAB III METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritis

BAB III. A. Implementasi Teoritis

BAB III IKAN LELE SEBAGAI TEMA DALAM KARYA SENI GRAFIS. A. Implementasi Teoristis

BAB IV ANALISIS KARYA

III. METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritis

BAB III METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritik

BAB III METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritik

A. Implementasi Teoritik

MASA KANAK-KANAK SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI GRAFIS

BAB III CELENG SEBAGAI TEMA DALAM KARYA SENI LUKIS. A. Implementasi Teoritis

III. METODE PENCIPTAAN

III. METODE PENCIPTAAN

III. METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritik

BAB III METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritik

BAB III PROSES PENCIPTAAN KARYA. memberikan ingatan segar kembali akan pengalaman-pengalaman kita dimasa

III. METODE PENCIPTAAN TOPENG SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI RUPA. A. Implementasi Teoritis

Pengamatan Medium Pengafdrukan METODE PENCIPTAAN. terhadap tumbuhan paku sejati (Pteropsida) ini sehingga menghasilkan pemikiran.

BAB III METODE PENCIPTAAN

III. METODE PENCIPTAAN

BAB III METODE DAN PROSES PENCIPTAAN

BAB III METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritik

BAB IV KAJIAN MOTIF BUNGA MAWAR PADA KELOM GEULIS SHENY TASIKMLAYA

BAB III METODOLOGI PENCIPTAAN. Dari definisi tentang proses penciptaan kreativitas terdapat tahapantahapan

III. PROSES PENCIPTAAN

BAB III METODE PENCIPTAAN

MENGAPRESIASI KARYA SENI LUKIS

IV. ANALISIS KARYA. suasana pertunjukan sirkus. Gajah yang seakan-akan muncul dari dalam

BAB III ANGSA SEBAGAI SUMBER IDE DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI GRAFIS TEKNIK CETAK SARING. A. Implementasi Teoritis

BAB III METODE PENCIPTAAN

Unsur dasar senirupa. Pertemuan ke 1

BAB III. A. Implementasi Teoritis. yang menarik dan umumnya tampak cantik. Selain fungsi alamiah sebagai

NIRMANA DUA DIMENSI. Oleh: Dr. Kasiyan, M.Hum. Jurusan Pendidikan Seni Rupa Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta 2013

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN

BAB III ELABORASI TEMA

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN

BAB I PENDAHULUAN. B. Tujuan Tujuan kami menulis makalah ini ialah untuk menginformasikan lebih dalam mengenai karya seni rupa dua dimensi.

BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN

BAB III METODE PENCIPTAAN

LUKISAN BASUKI ABDULLAH DAN MAKNANYA

BAB 5 PEMBAHASAN DESAIN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis penelitian penulis berkenaan dengan Kajian

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB III METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritik. yang berasal dari hasil pengalaman dan pengamatan lingkungan kemudian

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN

BAB III METODE PENCIPTAAN

BAB IV TAHAPAN PRODUKSI MEDIA

BAB IV KAJIAN ILUSTRASI MANUAL BERWARNA KARYA RUKMUNAL HAKIM

Oleh: Dr. Kasiyan, M.Hum. Jurusan Pendidikan Seni Rupa Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta 2013

A. SIFAT-SIFAT CAHAYA

TREND MODE REMAJA SEBAGAI SUMBER INSPIRASI PENCIPTAAN KARYA SENI GRAFIS. A. Implementasi Teori

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN

ESTETIKA BENTUK SEBAGAI PENDEKATAN SEMIOTIKA PADA PENELITIAN ARSITEKTUR

8 Macam Nuansa Warna Interior Minimalis

MOMEN DALAM KELUARGA SEBAGAI SUMBER IDE DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,

Elemen Elemen Desain Grafis

5.2.1 Gin. Gambar 5.2 Concept Sketch Gin dan Visualisasi 3D Gin

BAB IV TINJAUAN VISUAL PADA IKLAN TELEVISI RICHEESE NABATI VERSI RICHEESE LAND FACTORY

Putih Abu Hitam Coklat

BAB V IMPLEMENTASI KARYA. khususnya Ilustrasi untuk game flash Yo!Ice Cream.

BAB IV TEKNIS PRODUKSI MEDIA

Gambar: 5. 5a. Pasar Bali

RENCANA PROGRAM PEMBELAJARAN NIRMANA II

BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN. kebenaran, hal ini terkait sekali dengan realitas.

MODUL PERKULIAHAN RUPA DASAR 2 DIMENSI

VISUALISASI KUDA DALAM KARYA SENI GRAFIS

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN

Seminar Nasional BOSARIS III Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Fakultas Teknik Universitas Negeri Surabaya

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN. 5.1 Hasil Visual Berikut ini adalah hasil visual yang dibuat pada item-item yang digunakan dalam identitas Rumah Gembira.

BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN

BAB III METODE PENCIPTAAN

BAB III PROSES PENCIPTAAN KARYA SENI LUKIS. A. Riset Ide

INTERAKSI MANUSIA DAN KOMPUTER

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pesan kepada benak konsumen. Dalam komunikasi, kita harus mempertajam

Bagan 3.1 Proses Berkarya Penulis

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV ANALISIS KARYA. pada hewan kupu-kupu sejumlah 12 karya. Masing-masing karya yang dihasilkan,

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Anak usia dini pada hakikatnya merupakan anak yang berusia 0-6 tahun

PERATURAN BUPATI BERAU NOMOR 67 TAHUN 2009 TENTANG PAKAIAN DINAS PEGAWAI NEGERI SIPIL DILINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BERAU BUPATI BERAU,

Tinjauan Mata Kuliah Masa TK : perkembangan fisik dan kemampuan anak berlangsung sangat cepat. Perkembangan Motorik Perkembangan motorik identik denga

BAB III METODE PENCIPTAAN

KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR : KM 61 TAHUN 1993 TENTANG RAMBU-RAMBU LALU LINTAS DI JALAN MENTERI PERHUBUNGAN,

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,

BAB III Membuat Sketsa

KEHIDUPAN DUNIA ANAK-ANAK DALAM IMAJINASI VISUAL

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS KARYA

BAB III GAGASAN BERKARYA

4. Sampul (Cover) Cerita Bergambar PASOSORÉ

CARA PENYUSUNAN RENCANA PEMBELAJARAN UNTUK KELOMPOK USIA 4-5

BAB III FOTO DOSEN SEBAGAI SUMBER INSPIRASI DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI GRAFIS DENGAN TEKNIK DIGITAL PAINTING. A. Implementasi Teoritis

PEMANFAATAN SENI VISUAL MURAL UNTUK MENGENALKAN DUNIA BINATANG PADA PESERTA DIDIK DI TAMAN KANAK KANAK

PILIHLAH SALAH SATU JAWABAN YANG PALING TEPAT!

- 1 - PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 68 TAHUN 2012 TENTANG

GUBERNUR BANK INDONESIA,

BAB V KONSEP PERANCANGAN

Transkripsi:

BAB III MASA ANAK-ANAK SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI GRAFIS A. Implementasi Teoritis Penulis mengangkat karya yang bertemakan masa kanak-kanak dalam penciptaan karya seni grafis, karena masa kanak-kanak adalah masa dimana anak sedang dalam proses tumbuh kembang. Pada usia ini segala aspek perkembangan anak mengalami kemajuan yang sangat pesat. Aspek perkembangan yang ada pada anak usia dini meliputi aspek intelektual, fisikmotorik, sosio-emosional, bahasa, moral dan keagamaan. Semua aspek perkembangan yang ada pada diri anak ini selayaknya menjadi perhatian para pendidik agar aspek perkembangan ini dapat berkembang secara optimal. Tidak berkembangnya aspek perkembangan anak ini akan berakibat di masa yang akan datang, tidak saja anak mengalami hambatan dalam perkembangan pada masa perkembangan di usia berikutnya, tetapi anak juga akan mengalami kesulitan dalam menghadapi kehidupan di masa yang akan datang. B. Implementasi Visual 1. Konsep bentuk a. Garis Visualisasi karya seni grafis cukil kayu dalam pencapaiannya, penulis menggunakan tiga jenis garis untuk menghasilkan bentuk sesuai visualisasi yang 24

25 diinginkan penulis. Garis tersebut adalah garis nyata digunakan untuk menggores pada bidang papan, garis semu, muncul karena adanya batas bentuk atau warna, garis ekspresif dimunculkan karena spontan, garis lengkung, berombak, serta gabungan. b. Bidang Bentuk bidang yang penulis gunakan terdiri dari bidang geometric dan biomophic. Bidang geometric penulis gunakan saat membuat bentuk bidang berupa lingkaran. Bidang biomorphic guna menghasilkan bentuk bebas, tidak beraturan, bidang yang sering dimunculkan pada karya penulis adalah bidang organic dan bidang gabungan. c. Tekstur Tekstur yang ditampilkan dalam karya penulis adalah tekstur semu. Tekstur ini terjadi karena penulis mencetak warna berkali-kali sehingga menimbulkan tekstur yang dapat diraba, begitu juga tekstur pada kertas untuk mencetak menggunakan kertas linen yang terdapat tekstur kasar, tekstur-tekstur tersebut tidak akan nampak dikarenakan penyajian menggunakan kaca sehingga tekstur yang dihasilkan menjadi tekstur semu. d. Komposisi Komposisi yang penulis gunakan dalam karyanya adalah komposisi terbuka, karena susunan unsur-unsur pada karya penulis terlihat menyebar Penulis menggunakan komposisi ini dengan pertimbangan tata letak bidang sehingga memberikan kenyamanan saat mengamati karya dan lebih variatif.

26 2. Medium dan teknik Penulis dalam menciptakan tugas akhir ini mengangkat masa kanak-kanak sebagai sumber tema dalam penciptaan karya seni grafis dengan teknik cetak tinggi menggunakan medium cukil hardboard atau hardboardcut. Penulis memilih papan hardboard, dikarenakan papan hardboard memiliki beberapa kelebihan seperti lebih rata tidak memiliki serat kayu yang bagi penulis mengganggu, mudah di gambar dan mudah dicukil dan semua itu durasa cocok oleh penulis dalam membuat karya grafis. Karya penulis menggunakan teknik cetak tinggi menghasilkan cetakan yang unik, dan dengan mencetak berkali-kali dapat menghasilkan efek yang tak diduga hasilnya seperti efek bidang dan tekstur. Penulis menciptakan karya cetak tinggi menggunakan metode cetak rusak atau reduksi. Dengan menggunakan metode ini penulis bisa mencetak beberapa warna hanya dengan menggunakan satu papan hardboard. Pewarnaan yang dilakukan penulis adalah mencetak dari warna terang atau muda terlebih dahulu sampai ke warna gelap.proses pembuatan karya selain menggunakan papan harboard penulis juga menggunakan tinta berbasis minyak, alat cukil, rol, sendok, botol, thinner dan alat pendukung lainnya. Hasil dari hardboard penulis cetak ke kertas linen. 3. Proses Pembuatan Karya Adapun proses pengerjaan teknik cetak cukil kayu sebagai berikut : a. Proses paling awal adalah penulis membuat sketsa sebagai acuan, kemudian sketsa tersebut dipindahkan ke atas permukaan papan hardboard dengan cara menggunakan kertas karbon yang kemudian hasil

27 transfer tersebut ditebalkan penulis menggunakan permanent marker, agar nanti sewaktu dibersihkan gambar tadi tidak hilang. b. Proses selanjutnya gambar ditebalkan menggunakan permanent marker langkah selanjutnya adalah dicukil mengikuti garis menggunakan berbagai jenis alat cukil. Penulis mencukil dengan mendahulukan warna dalam gambar yang dirasa paling terang dan berlanjut ke gelap. c. Proses selanjutnya adalah pencetakan dengan menggunakan keramik sebagai media alas untuk mencampur atau meroll tinta, rol karet, sendok makan, scrap, dan menggunakan tinta berbasis minyak (cemani toka), tinta diratakan di atas permukaan kaca, kemudian menggunakan rol untuk meratakan dan mendapatkan ketebalan cat yang diinginkan untuk segera di rol di atas permukaan hardboard. Pengecatan menggunakan rol yang rata akan menghasilkan pengecetan yang baik dan pengerolan harus merata sehingga bisa menghasilkan karya yang rata. d. Tahap selanjutnya adalah mencetak permukaan hardboard yang telah terbubuhi cat ke atas kertas kemudian digosok menggunakan sendok agar cat tersebut menempel di kertas secara merata. Hasil dari hardboard tadi akan menghasilkan cetakan warna muda dari hasil cetak yang tidak dicukil sedangkan yang dicukil akan menghasilkan warna putih kertas, lepas kertas dan jemur, bersihkan tinta di atas papan hardboard menggunakan thinner, pembersihan papan dari bekas tinta dilakukan setiap kali selesai mencetak.

28 5. Deskripsi karya Karya 1 Gambar 4 Judul : Balonku Teknik : Hardboardcut Ukuran : 40 cm x60 cm Edisi : 4/5 Tahun : 2015 Karya pertama berjudul balonku ukuran 40 cm x60 cm, karya ini menggambarkan seorang anak kecil yang sedang memegang dua buah balon di tangannya dengan dikelilingi balon warna warni. Pembuatan karya ini penulis

29 memadukan garis lengkung dan garis lurus pada objek dan background. Pada objek, penulis memilih warna coklat muda untuk muka dan badannya. Untuk pewarnaan pada balon penulis memilih warna merah, kuning, hijau. Background ditutup dengan warna biru gradasi, warna biru disini dimunculkan agar objek terlihat balance dengan background (lihat gambar 4). Pada mata penulis menggunakan warna putih polos tanpa bola mata, pewarnaan putih pada mata tersebut memiliki makna bersih, suci, polos. Hal tersebut bagi penulis cukup mewakili sifat anak-anak yang masih polos, sehingga pemilihan warna putih pada mata tanpa bola mata tersebut dirasa pas untuk menggambarkan figur anak-anak.

30 Karya 2 Gambar 5 Judul : Ice Cream Teknik : Hardboardcut Ukuran : 40 cm x 60 cm Edisi : 3/5 Tahun : 2015 Karya kedua berjudul Ice cream ukuran 40 cm x60 cm, karya ini menggambarkan seorang anak yang sedang sedih karena es yang hendak dimakannya tapi jatuh. Dalam karya tersebut menampilkan visual seorang anakyang sedang memegang conedan tampak mengusap matanya menghapus air

31 matanya. Di sebelah kiri bawah menampilkan es yang sudah jatuh ke tanah. Pewarnaan pada objek menggunakan warna coklat untuk bagian wajah dan badan, sedangkan untuk baju dipilih warna hijau muda dan pada bagian celana menggunakan warna abu-abu (lihat gambar 5). Background ditutup dengan warna hitam polos. Tekstur yang digunakan dalam karya ini adalah tekstur semu, tekstur ini terjadi karena penulis mencetak warna berkali-kali sehingga menghasilkan tekstur yang dapat diraba, dikarenakan penyajian menggunakan kaca sehingga tekstur yang dihasikan menjadi tekstur semu.

32 Karya 3 Gambar 6 Judul : Lolipop Teknik : Harboardcut Ukuran : 40 cm x60 cm Edisi : 3/5 Tahun : 2015 Karya ketiga dengan judul lolipop ukuran 40 cm x60cm, karya ini menampilkan seorang figur anak-anak yang sedang senang karena memakan permen lolipop. Pewarnaan pada objek menggunakan warna coklat untuk bagian wajah dan badan, sedangkan untuk baju dipilih warna hijau muda dan pada bagian

33 celana menggunakan warna abu-abu. Pada objek permen lolipop dipilih gradasi warna merah muda ke merah (lihat gambar 6). Background ditutup dengan warna hitam polos. Tekstur yang digunakan dalam karya ini adalah tekstur semu, tekstur ini terjadi karena penulis mencetak warna berkali-kali sehingga menghasilkan tekstur yang dapat diraba, dikarenakan penyajian menggunakan kaca sehingga tekstur yang dihasikan menjadi tekstur semu.

34 Karya 4 Gambar 7 Judul : Bermain sepeda Teknik : Harboardcut Ukuran : 40 cm x60 cm Edisi : 3/5 Tahun : 2015 Karya keempat ini berjudul bermain sepeda ukuran 40 cm x 60 cm, sesuai dengan judulnya karya ini menampilkan figur seorang anak kecil yang sedang menaiki sepeda, dia tampak bahagia meskipun sendirian bermain sepeda. Objek

35 menggunakan warna coklat untuk bagian wajah dan badan, sedangkan untuk baju dipilih warna hijau muda dan pada bagian celana menggunakan warna abu-abu. Untuk objek sepeda dipilih warna kuning. Background ditutup dengan warna biru muda gradasi, warna biru disini dimunculkan agar objek terlihat balance dengan background (lihat gambar 7). Tekstur yang digunakan dalam karya ini adalah tekstur semu, tekstur ini terjadi karena penulis mencetak warna berkali-kali sehingga menghasilkan tekstur yang dapat diraba, dikarenakan penyajian menggunakan kaca sehingga tekstur yang dihasikan menjadi tekstur semu.

36 Karya 5 Gambar 8 Judul : Jungkat jungkit Teknik : Hardboardcut Ukuran : 40 cm x60 cm Edisi : 4/5 Tahun : 2015 Karya kelima ini berjudul Jungkat jungkit ukuran 40 cm x 60 cm, karya ini menampilkan dua figur yang sesuai dengan judulnya sedang bermain jungkat jungkit bersama yang terlihat gembira dan menikmati permainan ini. Pembuatan karya ini penulis menggunakan perpaduan garis lengkung dan lurus pada objek anak-anak dan background (lihat gambar 8). Pada objek dipilih warna coklat muda untuk wajah dan tangan objek, sedangkan untuk baju, karena disini ada dua objek dipilih warna hijau muda dan kuning, pada bagian celana menggunakan

37 warna abu-abu. Pada objek jungkat jungkit dipilih warna merah. Background ditutup dengan warna biru muda gradasi, warna biru disini dimunculkan agar objek terlihat balance dengan background. Tekstur yang digunakan dalam karya ini adalah tekstur semu, tekstur ini terjadi karena penulis mencetak warna berkalikali sehingga menghasilkan tekstur yang dapat diraba, dikarenakan penyajian menggunakan kaca sehingga tekstur yang dihasikan menjadi tekstur semu.

38 Karya 6 Gambar 9 Judul : Pergi memancing Teknik : Hardboardcut Ukuran : 40 cm x 60 cm Edisi : 4/5 Tahun : 2016 Karya keenam dengan judul Pergi memancing ukuran 40 cm x 60 cm, sama seperti karya kelima yang menampilkan dua figur anak-anak yang sedang pergi memancing. Pada objek dipilih warna coklat muda untuk wajah dan tangan, sedangkan untuk baju, karena disini ada dua objek dipilih warna hijau muda dan kuning, pada bagian celana menggunakan warna abu-abu.warna pada air dipilih gradasi warna biru. Pada mata penulis menggunakan warna putih polos tanpa bola mata, pewarnaan putih pada mata tersebut memiliki makna bersih, suci, polos. Hal

39 tersebut bagi penulis cukup mewakili sifat anak-anak yang masih polos, sehingga pemilihan warna putih pada mata tanpa bola mata tersebut dirasa pas untuk menggambarkan figur anak-anak(lihat gambar 9). Tekstur yang digunakan dalam karya ini adalah tekstur semu, tekstur ini terjadi karena penulis mencetak warna berkali-kali sehingga menghasilkan tekstur yang dapat diraba, dikarenakan penyajian menggunakan kaca sehingga tekstur yang dihasikan menjadi tekstur semu.

40 Karya 7 Gambar 10 Judul : Cita-cita Teknik : Hardboardcut Ukuran : 40 cm x60 cm Edisi : 3/5 Tahun : 2016 Karya ketujuh berjudul cita-cita ukuran 40 cm x60 cm, dalam karya menampilkan tiga figur anak-anak yang masing-masing memakai seragam profesi, ada yang memakai seragam pilot, ada yang memakai baju dokter, ada yang memakai baju pemain sepak bola. Ini sesuai dengan judul karya bahwa tiga figur anak-anak tersebut memakai baju profesi sesuai dengan apa yang mereka cita-citakan. Pada objek dipilih warna coklat muda untuk wajah dan tangan, untuk warna baju didominasi dengan warna putih. Background ditutup dengan warna

41 biru muda gradasi, warna biru disini dimunculkan agar objek terlihat balancedengan background (lihat gambar 10). Tekstur yang digunakan dalam karya ini adalah tekstur semu, tekstur ini terjadi karena penulis mencetak warna berkali-kali sehingga menghasilkan tekstur yang dapat diraba, dikarenakan penyajian menggunakan kaca sehingga tekstur yang dihasikan menjadi tekstur semu.

42 Karya 8 Gambar 11 Judul : Berangkat sekolah Teknik : Hardboardcut Ukuran : 40 cm x 60 cm Edisi : 4/5 Tahun : 2016 Dalam karya kedelapan dengan judul berangkat sekolah ukuran 40 cm x 60 cm, sesuai dengan judulnya memperihatkan dua sosok figur sedang dalam perjalanan ke sekolah. Pada objek dipilih warna coklat muda untuk wajah dan tangan, untuk warna seragam penulis mengunakan warna sesuai dengan warna

43 seragam anak TK yang sudah sering kita jumpai yaitu menggunakan baju dalam warna putih dan rompi berwarna biru serta celana juga berwarna biru.. Pada mata penulis menggunakan warna putih polos tanpa bola mata, pewarnaan putih pada mata tersebut memiliki makna bersih, suci, polos. Hal tersebut bagi penulis cukup mewakili sifat anak-anak yang masih polos, sehingga pemilihan warna putih pada mata tanpa bola mata tersebut dirasa pas untuk menggambarkan figur anak-anak. Pewarnaan pada background menggunakan warna kuning (lihat gambar 11), ini diartikan sebagai cahaya pagi dimana anak-anak sekolah berangkat ke sekolahnya. Tekstur yang digunakan dalam karya ini adalah tekstur semu, tekstur ini terjadi karena penulis mencetak warna berkali-kali sehingga menghasilkan tekstur yang dapat diraba, dikarenakan penyajian menggunakan kaca sehingga tekstur yang dihasikan menjadi tekstur semu.

44 Karya 9 Gambar 12 Judul : Bermain gelembung Teknik : Hardboardcut Ukuran : 40 cm x 60 cm Edisi : 3/5 Tahun : 2016 Karya kesembilan dengan judul bermain gelembung ukuran 40 cm x 60 cm, menampilkan dua figur anak-anak yang sedang asyik bermain gelembung. Nampak dalam karya salah satu figur meniup gelembung dan figur yang lain nampak senang bermain gelembung tersebut. Pada objek dipilih warna coklat muda untuk wajah dan tangan objek, sedangkan untuk baju, karena disini ada dua objek dipilih warna hijau muda dan kuning, pada bagian celana menggunakan warna abu-abu (lihat gambar 12). Background ditutup dengan warna biru muda, warna biru disini dimunculkan agar objek terlihat balance dengan background.

45 Pada mata penulis menggunakan warna putih polos tanpa bola mata, pewarnaan putih pada mata tersebut memiliki makna bersih, suci, polos. Hal tersebut bagi penulis cukup mewakili sifat anak-anak yang masih polos, sehingga pemilihan warna putih pada mata tanpa bola mata tersebut dirasa pas untuk menggambarkan figur anak-anak. Tekstur yang digunakan dalam karya ini adalah tekstur semu, tekstur ini terjadi karena penulis mencetak warna berkali-kali sehingga menghasilkan tekstur yang dapat diraba, dikarenakan penyajian menggunakan kaca sehingga tekstur yang dihasikan menjadi tekstur semu.

46 Karya 10 Gambar 13 Judul : Berebut mainan Teknik : Hardboarcut Ukuran : 40 cm x60 cm Edisi : 3/5 Tahun : 2016 Karya kesepuluh dengan judul berebut mainan ukuran 40 cm x 60 cm, menceritakan tentang dua figur anak-anak yang sedang berebut mainan. Pada objek dipilih warna coklat muda untuk wajah dan tangan objek. Sedangkan untuk baju, karena disini ada dua objek dipilih warna hijau muda dan kuning, pada

47 bagian celana menggunakan warna abu-abu. Pada mainan yang berupa mobilmobilan penulis menggunakan dua warna, pada box mobil menggunakan warna merah sedangkan untuk kepala mobil dipilih warna biru tua. Background ditutup dengan warna biru muda, warna biru disini dimunculkan agar objek terlihat balance dengan background (lihat gambar 13). Tekstur yang digunakan dalam karya ini adalah tekstur semu, tekstur ini terjadi karena penulis mencetak warna berkali-kali sehingga menghasilkan tekstur yang dapat diraba, dikarenakan penyajian menggunakan kaca sehingga tekstur yang dihasikan menjadi tekstur semu.

48 Karya 11 Gambar 14 Judul : Bermain layang-layang Teknik : Hardboarcut Ukuran : 40 cm x 60 cm Edisi : 3/5 Tahun : 2016 Karya kesebelas dengan judul bermain layang-layang ukuran 40 cm x 60 cm, karya ini menampilkan dua figur yang tampak asyik bermain layang. Nampak salah satu figur sedang berlari agar layang-layangnya bisa terbang, figur yang satu kelihatan senang sambil mengangkat kedua tangan melihat layang-layang yang mulai naik keatas. Pada objek dipilih warna coklat muda untuk wajah dan tangan objek. Sedangkan untuk baju, karena disini ada dua objek dipilih warna hijau muda dan kuning, pada bagian celana menggunakan warna abu-abu. Untuk objek

49 layang-layang penulis menggunakan warna putih dengan pola setengah lingkaran di kedua sisi berwarna ungu (lihat gambar 14). Tekstur yang digunakan dalam karya ini adalah tekstur semu, tekstur ini terjadi karena penulis mencetak warna berkali-kali sehingga menghasilkan tekstur yang dapat diraba, dikarenakan penyajian menggunakan kaca sehingga tekstur yang dihasikan menjadi tekstur semu.

50 Karya 12 Gambar 15 Judul : Berkebun Teknik : Hardboardcut Ukuran : 40 cm x 60 cm Edisi : 3/5 Tahun : 2016 Karya keduabelas dengan judul berkebun ukuran 40 cm x 60 cm, karya ini menampilkan tiga figur yang terlihat sedang merawat tanaman. Dalam karya terlihat salah satu figur anak sedang membantu menyiram tanaman, meskipun figur tersebut hanya terlihat tangannya saja tetapi dalam karya terlihat bahwa ia sedang menyiram tanaman. Untuk figur anak yang lain, dia mempunyai tugas yang berbeda yaitu memindahkan pot bunga meskipun terlihat berat anak tersebut tetap tersenyum senang. Pada objek dipilih warna coklat muda untuk wajah dan

51 tangan objek (lihat gambar 15). Sedangkan untuk baju, karena disini ada dua objek dipilih warna hijau muda dan kuning, pada bagian celana menggunakan warna abu-abu. Tekstur yang digunakan dalam karya ini adalah tekstur semu, tekstur ini terjadi karena penulis mencetak warna berkali-kali sehingga menghasilkan tekstur yang dapat diraba, dikarenakan penyajian menggunakan kaca sehingga tekstur yang dihasikan menjadi tekstur semu. 5. Penyajian Karya Dalam sebuah karya seni, penyajian juga harus perlu dipertimbangkan. Pada intinya, dalam penyajian haruslah bisa mendukung keharmonisan dan kedinamisan sehingga karya menjadi tampak lebih indah dan manis. Dan yang harus perlu diperhatikan juga, jangan sampai penyajian suatu karya akan merusak karya itu sendiri. Dalam penyajian karya, penulis menggunakan pigura kaca dengan sentuhan akhir frame pigura menggunakan warna hitam. Selain itu penulis juga menggunakan kaca doff (non reflection), untuk mendukung penampilan karya. penggunaan kaca doft ini juga dimaksudkan agar tidak memantulkan cahaya yang datang ke arah karya. jadi karya bisa terlihat dengan jelas, tanpa ada gangguan pantulan cahaya.