BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V PENUTUP Simpulan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Muhammad Khoerudin, 2016

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN. pelatihan dengan strategi mastery learning. Setelah melakukan tindakan melalui

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB V PEMBAHASAN. 1. Analisis Data Mengenai Perencanaan Supervisi Kepala Madrasah dalam. Meningkatkan Kinerja Guru Di MAN 2 Tulungagung

PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS KEPALA SEKOLAH UNTUK MENINGKATKAN KINERJA GURU DALAM MENGELOLA PEMBELAJARAN PADA SMA NEGERI 2 SAMBAS

BAB VI KESIMPULAN. tiga sub bab pokok bahasa, yaitu kesimpulan, Implikasi dan saran.

LENTERA Jurnal Ilmiah Kependidikan ISSN : Vol. 13 No. 1 (2018) 1 10

BAB I PENDAHULUAN A. ANALISIS SITUASI: B. LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

SKALA: Kinerja Kepala Sekolah (diisi oleh Guru) Nama SMP : (Bapak/ Ibu tidak perlu mencantumkan identitasnya)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri 2 Jagabaya I Kecamatan

Tri Wibowo 2 UPTD Kecamatan Padamara ABSTRAK

Kata Kunci : Supervisi Akademik, Kompetensi Guru Dalam Mengelola KBM, PAIKEM

BAB V PENUTUP. bahwa manajemen implementasi kurikulum 2013 di SMP Khadijah adalah. 1. Manajemen Kurikulum2013 di SMP Khadijah Surabaya

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. memberikan teladan terhadap guru SD Negeri 71/1 Kembang Seri Kabupaten

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH

PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU DALAM KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR MELALUI SUPERVISI AKADEMIK. Elly Indriati

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Sekolah sebagai pendidikan formal bertujuan membentuk manusia

HASIL PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK) SIKLUS 2

PENDEKATAN SUPERVISI PENGAJARAN

Osnal 20. Kata Kunci: Supervisi Bersahabat, Kualitas Pembelajaran. Pengawas SD Kabupaten Situbondo

BAB I PENDAHULUAN. Kualitas pembelajaran di sekolah dibangun oleh beberapa aspek, mulai

II. KAJIAN PUSTAKA. Salah satu unsur penting yang paling menentukan dalam meningkatkan kualitas

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS DI SEKOLAH DASAR ISLAM

BAB I PENDAHULUAN. keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang buruk dan tidak berkembang akan berpengaruh juga terhadap

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi Tempat dan Subjek Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Administrasi Perkantoran SMK Kristen Salatiga, peneliti berhasil

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Pada bagian ini, akan dikemukakan beberapa kesimpulan dan rekomendasi

Kata Kunci = kompetensi pedagogik, perencanaan pembelajaran, dan supervisi akademik

BAB I PENDAHULUAN. penghargaan atas dasar prestasi dan kinerjanya. dengan meningkatkan profesionalisme dalam melakukan pekerjaan sebagai guru.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keberhasilan penyelenggaraan pendidikan yang berkualitas sangat erat

BAB III METODE PENELITIAN. Waktu Pelaksanaan September Oktober November Ket 1 Penulisan Proposal 5 September 2012

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Peningkatan mutu pendidikan ditentukan oleh kesiapan sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. masalah pendidikan. Guru memegang peran utama dalam pembangunan pendidikan,

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan kebutuhan berprestasinya menjadi melemah. Fenomena lain. menunjukkan bahwa guru kurang komit dalam menjalankan tugas

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sekolah sangat diperlukan dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam

DIDAKTIKA PGRI, 1, (2), 2015, 109

MODEL 2 INSTRUMEN PENILAIAN KINERJA KEPALA SEKOLAH MEJELIS PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH PD MUHAMMADIYAH MANDAILING NATAL

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat S-1. Pendidikan Matematika. Disusun Oleh : ANGGIT WIBOWO A

Ida Winarni SMAN 2 Kota Tangerang Selatan. Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Efektivitas sebuah sekolah untuk menghasilkan lulusan yang berkualitas

NAMA :ANDI SUBANDRIYO NIM. :Q

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

TEKNIK SUPERVISI KEPALA SEKOLAH UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI MENGAJAR GURU MELALUI OBSERVASI KELAS DI SDN-3 MENTENG PALANGKA RAYA.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Uraian mengenai hasil penelitian sebagai jawaban dari rumusan masalah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V PEMBAHASAN. A. Pembahasan Pada uraian ini, peneliti akan menyajikan uraian pembahasan sesuai

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II LANDASAN TEORI

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. saling bekerja sama dalam meningkatkan kualitas kerja agar menghasilkan output yang

Kata Kunci: Metode Diskusi Kelompok, Hasil Belajar, Pembelajaran PKn.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

KISI-KISI UJI KOMPETENSI KEPALA SEKOLAH/MADRASAH

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas tinggi. Mencapai hasil yang maksimal dalam dunia pendidikan,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah mata

Variasi : Majalah Ilmiah Universitas Almuslim, Volume 9, Nomor 3, September 2017 ISSN :

ANGKET PENELITIAN PENGARUH SUPERVISI PENGAWAS MADRASAH, MOTIVASI BERPRESTASI GURU TERHADAP KINERJA GURU MAN DI KABUPATEN BARITO KUALA

PENINGKATAN PARTISIPASI BELAJAR SISWA KELAS IV DENGAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PORTOFOLIO PADA MATA PELAJARAN PKn

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. didik lebih memfokuskan pada teori sastra karena tujuan pembelajaran sastra

BAB IV ANALISIS PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS V SDN KARANGMLATI 1 DEMAK

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN GURU MELALUI MODEL SUPERVISI ARTISTIK DENGAN STRATEGI FOCUS GROUP DISCUSSION (FGD)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perwujudan manusia yang berkualitas tersebut menjadi tanggung jawab

Melakukan Pendampingan yang Efektif

PELATIHAN METODOLOGI PENELITIAN TINDAKAN KELAS DAN TEKNIK PENULISAN ILMIAH PADA GURU SMP NEGERI 3 TONDANO KABUPATEN MINAHASA

Kisi-Kisi Uji Kompetensi Kepala Sekolah, UKKS

Pelaksanaan Supervisi Akademik Untuk. Menerapkan Metode Pembelajaran di SD Negeri Neuhen Kabupaten Aceh Besar Tahun Pelajaran 2014/2015

LAMPIRAN INSTRUMEN VALIDASI DESAIN

BAB III METODE PENELITIAN. keprofesionalan guru. Dalam pelaksanaanya guru perlu melakukan segala langkah

BAB III METODE PENELITIAN. metode Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research), yaitu sebuah

NASKAH PUBLIKASI. Disusun dan Diajukan Untuk Melengkapi Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Kinerja seorang guru merupakan komponen yang sangat menentukan

BAB I PENDAHULUAN. taraf pemikiran yang tinggi dan telah melaksanakan pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Guru merupakan penentu keberhasilan pendidikan melalui kinerjanya

2013 PENERAPAN METODE KERJA KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT PADA ANAK DIDIK

PENINGKATAN KETERAMPILAN GURU SD DABIN III UPTD DIKDAS DAN LS WONOSEGORO - BOYOLALI DALAM MENGELOLA KELAS MELALUI TEKNIK SUPERVISI INDIVIDUAL

Transkripsi:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Latar Penelitian ini dilaksanakan di Gugus Hasanuddin Kecamatan Kedungjati yang merupakan terdiri dari 10 SD. Keberadaan Gugus Hasanuddin Kecamatan Kedungjati merupakan wilayah perbatasan antar kabupaten, yaitu sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Semarang dan sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Boyolali. Pilihan lokasi penelitian ini adalah berdasar pertimbangan lokasi yang berdekatan dan masih berada pada gugus yang berlainan, tetapi mempunyai keunggulan yang sama dibanding sekolah lainnya, dan lokasinya berada di daerah pegunungan jauh dari ibukota Kabupaten. Pelaksanaan kegiatan penelitian ini dilakukan di beberapa SD di Gugus Hasanuddin Kecamatan Kedungjati. Kegiatan penelitian ini untuk mencari keberhasilan pelaksanaan PKB oleh Pengawas TK/SD/SDLB dalam peningkatan karir ini diselenggarakan selama 2 siklus, yaitu pada tanggal 17 Maret 2016 dengan menggunakan supervisi klinis, dan 21 Maret 2016 setelah pelaksanaan PKB. Penelitian yang dilaksanakan ini bertujuan untuk mendapatkan 77

gambaran yang jelas mengenai peningkatan karir guru setelah dilaksanakan PKB. Tetapi yang menjadi perhatian utama dari para Pengawas TK/SD/SDLB adalah bahwa pencapaian prestasi yang baik pada nilai akademis ini belum diikuti pada karir guru yang meningkat. Berdasarkan kondisi latar dari di atas, maka pada kegiatan penelitian ini bertujuan untuk mengadakan penyegaran tentang cara melaksanakan kegiatan PKB, cara pembuatan administrasi kelas, sikap pembelajaran yang interaktif antara guru dengan siswa, mengurangi kesulitan belajar siswa dalam pembelajaran, dan untuk memberi jalan keluar bagi guru dalam mengatasi siswasiswa yang sulit diatur. Dalam supervisi klinis ini ditangani oleh saudara Mumu Febru, dan saudara NHW Hartana, S.Pd yang melakukan pengamatan dalam pembelajaran kepada para guru kelas 4-6 di dalam kelas, dan menerima keluhan kesulitan dari para guru tadi dalam pembelajaran untuk mendapatkan jalan keluar dari para supervisor. Kegiatan peningkatan karir guru ini bersifat umum, yaitu kemampuan menyusun PTK/PTS, kemampuan menyusun administrasi, dan untuk memecahkan masalah-masalah yang ditimbulkan dari para siswa yang mempunyai kecenderungan tidak mau memperhatikan pelajaran yang diberikan oleh gurunya. Alasannya bermacam-macam, yang membosankan, yang 78

mengantuk, yang mengganggu temannya, serta tidak adanya bimbingan yang jelas dari atasan. Sedangkan kegiatan peningkatan karir guru SD dengan melalui PKB oleh Pengawas TK/SD/SDB yang telah dilaksanakan di gugus Hasanuddin. 4.1.1. Sajian Data 1. Kondisi empirik pada kegiatan pembelajaran yang dilakukan guru Pada dasarnya hasil pembelajaran di SD-SD di wilayah UPTD kecamatan Kedungjati memang mengalami stagnasi, dalam arti bahwa pelaksanaan pembelajaran yang berjalan selama ini mengalami hambatan tersendiri. Kegiatan pembelajaran selama ini masih menggunakan KTSP. Karena terbatasnya waktu, dan sangat sedikitnya kesempatan, seorang guru dalam pembelajaran sejarah harus benar-benar pandai dalam mengelola waktu untuk melaksanakan kegiatan pembelajarannya, di mana dalam setiap tatap muka dalam pembelajarannya seorang guru harus membagi waktu tersebut untuk kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Dalam penyusunan administrasi pembelajaran, pada sebagian guru masih mengalami kesulitan, karena kemampuan guru dalam menyusun atau menulis penelitian yang disebabkan kurangnya pengetahuan mengenai tatacara penulis karya ilmiah, sehingga 79

kepangkatannya mengalami stagnasi. 2. Permasalahan yang muncul sebelum pelaksanaan PKB. Seorang guru dituntut untuk melaksanakan pembelajaran sekaligus menyusun administrasi pendidikan untuk meningkatkan karirnya. Salah satu komponen dalam meningkatkan karir adalah penyusunan karya ilmiah dalam jangka waktu tertentu. Kemampuan menulis dan menyusun karya ilmiah guru di Gugus Hasanuddin Kecamatan Kedungjati masih sangat rendah, sehingga karirnya sering mengalami penundaan kepangkatan, yang berdampak pada kinerja guru. Permasalahan yang muncul pada sebelum pelaksanan PKB diantaranya, adalah : 1) Sempitnya alokasi waktu sehingga guru belum dapat menyusun penelitian. 2) Sebagian besar guru SD kurang begitu mampu menguasai tatacara menyusun karya ilmiah 3) Belum adanya bimbingan dari pimpinan baik itu kepala sekolah atau pengawas dalam menyusun PTK melalui suatu bimbingan yang berkelanjutan sehingga kemampuan menulis guru menjadi rendah, 4) Beragamnya latar belakang pendidikan para guru SD, mulai dari SPG, D II, PGSD S1, sehingga kurang memiliki kemampuan dalam menyusun sebuah karya tulis ilmiah. 80

Sebagai akibat dari kurangnya perhatian terhadap peningkatan karir yang cukup lama, komponen karya tulis ilmiah yang seharusnya sebagai bentuk dalam menuangkan permasalahan dalam pembelajaran menjadi tidak diperhatikan. Karya tulis ilmiah sebagai salah satu komponen dalam meningkatkan karir kurang banyak diminati oleh guru karena kurangnya bimbingan dan pengetahuan yang didapat. Pelaksanaan kegiatan bimbingan untuk meningkatkan karir oleh Pengawas TK/SD/SDLB kepada para guru dan Kepala Sekolah dasar pada umumnya dilaksanakan secara bersama dalam suatu kunjungan ke sekolah sesuai dengan daerah binaan pada gugus tertentu. Pelaksanaan bimbingan ini umumnya meliputi supervisi akademis, supervisi manajerial, maupun supervisi klinis untuk memberikan tambahan wawasan kepada para guru dalam peningkatan profesionalisme dan untuk memperbaiki kualitas pembelajaran di sekolah. Kegiatan supervisi oleh pengawas ini ada yang bersifat individual dan bersifat rutin terjadwal sesuai kalender yang telah disepakati bersama di UPT Pendidikan Kecamatan Kedungjati, berlaku pula kegiatan supervisi oleh pengawas secara kelompok untuk memberi pembinaan secara bersama dengan muatan yang berbeda kepada satu kelompok sekolah, maupun pada satu gugus inti pada sekolah 81

tertentu. Kegiatan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) yang dilaksanakan oleh para Pengawas TK/SD/SDLB pada Gugus Hasanuddin Kecamatan Kedungjati difokuskan pada kemampuan guru menyusun PTK. Adapun intensitas kegiatan ini secara umum dilakukan pada menjelang pelaksanaan ulangan tengah semester II (dua), menjelang ulangan umum semester II (dua). Khusus kegiatan PKB dilaksanakan pada Bulan Maret 2016. Obsevasi yang dilakukan di dalam kelas ini dengan menginventarisir permasalahan dalam menyusun PTK, seperti ; 1) tema PTK yang akan disusun 2) materi yang akan ditulis yang menjadi permasalahan di kelas, 3) sistematika cara menyusun PTK, dan 4) Bahasa yang digunakan dalam menyusun 3. Hasil Kegiatan PKB dalam Meningkatkan Karir Guru Kegiatan ini dilaksanakan dalam 2 siklus, dengan uraian sebagai berikut: Siklus I a. Perencanaan Tahap perencanaan ini berupa rencana kegiatan menentukan langkah-langkah yang akan dilakukan peneliti untuk memecahkan masalah. Langkah ini merupakan upaya memperbaiki kekurangan guru dalam menyusun PTK kegiatan yang akan dilakukan adalah (1) 82

menyusun jadwal bimbingan menyusun PTK, (2) membuat dan meyiapkan instrumen penelitian berupa lembar observasi memperoleh data nontes, (3) menyiapkan refleksi dan perbaikan dalam melaksanakan PKB. b. Tindakan Tindakan adalah aktivitas yang dirancang dengan sistematis untuk menghasilkan adanya peningkatan atau perbaikan dalam proses menyusun PTK, sehingga proses pelaksanaan PKB dilaksanakan lebih maksimal dan baik. Dengan adanya supervisi kepala sekolah terhadap guru bisa meningkatkan kemampuannya menyusun PTK dan menguasai knmpetensi kompetensi guru secara keseluruhan. Dengan hal ini guru akan mudah dalam mengerjakan admistrasi yang menyangkut dengan tugas pokoknya c. Observasi Observasi adalah mengamati hasil atau dampak dari tindakan-tindakan yang dilakukan pengawas. Observasi dilaksanakan peneliti selama kegiatan berlangsung. Observasi meliputi pengawas terhadap guru. Berdasarkan observasi siklus I diperoleh hasil sebagai berikut: 83

Tabel 4.1 Hasil Observasi Pelaksanaan PKB Siklus I Nilai No. Komponen yang Dinilai 1 2 3 4 1 Menyusun rencana kegiatan pengembangan keprofesian 2 Menganalisis hasil evaluasi diri guru 3 Menyusun jadwal pelaksanaan PKB 4 Menyusun instrumen pelaksanaan PKB 5 Kemampuan menyampaikan materi dalam PKB 6 Melibatkan kepala sekolah dalam pelaksanaan PKB 7 Menerima umpan balik pelaksanaan PKB dari guru 8 Melakukan pengawasan pelaksanaan PKB 9 Memberikan penilaian terhadap pelaksanaan PKB 10 Menjelaskan tindak lanjut pelaksanaan PKB Jumlah 6 15 8 Ketuntasan 29/40 x 100 = 72,5% Keterangan: < 75% = Belum Tuntas Kriteria: 80% - 100% Sangat Baik 70% - 79% Baik 60% - 69% Cukup <50% Kurang Sedangkan dalam hal karier guru terutama dalam menyusun PTK pada siklus I diperoleh hasil sebagai berikut: 84

Tabel 4.2 Hasil Observasi Peningkatan Karier Guru dalam Menulis PTK Siklus I No Aspek yang diamati 1 2 3 4 1. Kemampuan mengangkat tema PTK berdasar keadaan kelas 2. Pemilihan materi yang akan ditulis 3. Kemampuan menyusun judul 4. Kemampuan merencanakan pelaksanaan PTK 5. Kelengkapan dokumen penulisan 6. Sistematika penulisan 7. Otentisitas hasil yang dibuat 8. Kemampuan menuangkan ide menulis 9. Alokasi waktu 10 Sumber dan bahan yang digunakan Jumlah 10 12 4 Ketuntasan 26/40*100% = 65% Keterangan Belum tuntas Berdasarkan pelaksanaan PKB dan kemudian dilakukan penilaian terhadap paningkatan karir guru semua masih dalam kategori cukup, artinya dengan pelaksanaan PKB pada siklus pertama ini masih belum mencapai ketuntasan sebagaimana yang dipersyaratkan. d. Refleksi Berdasarkan hasil observasi tersebut diketahui bahwa: 1) Kemampuan pengawas dalam menyampaikan materi dalam PKB masih sangat kurang, sehingga perlu dilakukan perbaikan pada siklus II 2) Dalam menyusun PTK/PTS juga masih dalam 85

kategori cukup karena keterbatasan pengetahuan dan sumber belajar yang ada 3) Dalam proses pelaksanaan pembelajaran, kemampuan guru juga dalam kategori cukup sehingga perlu perbaikan dalam pelaksanaan PKB. Siklus II a. Perencanaan Perencanaan pada siklus II difokuskan berdasarkan kekurangan pelaksanaan siklus I, yaitu: 1) Merancang pelaksanaan PKB dengan menjelaskan bagaimana persiapan pembelajaran termasuk didalamnya menyusun penelitian tindakan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran 2) Menyiapkan media untuk memberikan penjelasan tatacara penyusunan penelitian tindakan 3) Menjelaskan langkah-langkah menyusun karya tulis ilmiah yang lebih baik b. Pelaksanaan Pelaksanaan PKB ini dapat diuraikan sebagai berikut: 86

1) Guru melakukan evaluasi diri untuk merefleksikan kegiatan yang telah dilakukan pada tahun ajaran sebelumnya. 2) Menyampaikan evaluasi diri tersebut kepada pengawas 3) Pengawas melaksanakan PKB dengan jadwal yang sudah disepakati kemudian menjelaskan pada focus kemampuan menulis dan menyusun PTK. 4) Pengawas menerima umpan balik dari guru dan kepala sekolah mengenai penjelasan yang disampaikan. 5) Pengawas meminta guru menyusun PTK. 6) Pengawas menilai PTK dan memberikan penilaian. c. Observasi Tabel 4.3 Hasil Observasi Pelaksanaan PKB Siklus II Nilai No. Komponen yang Dinilai 1 2 3 4 1 Menyusun rencana kegiatan pengembangan keprofesian 2 Menganalisis hasil evaluasi diri guru 3 Menyusun jadwal pelaksanaan PKB 4 Menyusun instrumen pelaksanaan PKB 5 Kemampuan menyampaikan materi dalam PKB 6 Melibatkan kepala sekolah dalam pelaksanaan PKB 7 Menerima umpan balik pelaksanaan PKB dari guru 8 Melakukan pengawasan pelaksanaan PKB 87

9 Memberikan penilaian terhadap pelaksanaan PKB 10 Menjelaskan tindak lanjut pelaksanaan PKB Jumlah 12 24 Ketuntasan 36/40 x 100 = 90% Keterangan: >75% = Tuntas Kriteria: 80% - 100% Sangat Baik 70% - 79% Baik 60% - 69% Cukup <50% Kurang Sedangkan dalam hal karier guru terutama dalam menyusun PTK pada siklus II diperoleh hasil sebagai berikut: Tabel 4.4 Hasil Observasi Peningkatan Karier Guru dalam Menulis PTK Siklus II No Aspek yang diamati 1 2 3 4 1. Kemampuan mengangkat tema PTK berdasar keadaan kelas 2. Pemilihan materi yang akan ditulis 3. Kemampuan menyusun judul 4. Kemampuan merencanakan pelaksanaan PTK 5. Kelengkapan dokumen penulisan 6. Sistematika penulisan 7. Otentisitas hasil yang dibuat 8. Kemampuan menuangkan ide menulis 9. Alokasi waktu 10 Sumber dan bahan yang digunakan Jumlah 15 20 Ketuntasan 35/40*100% = 87,5% Keterangan Tuntas 88

Kriteria: 80% - 100% Sangat Baik 70% - 79% Baik 60% - 69% Cukup <50% Kurang Berdasarkan pelaksanaan pada siklus II, ketiga aspek indicator karir guru dala kategori sangat baik, di atas 80%, sehingga dengan pelaksanaan PKB dapat meningkatkan karir guru terutama kemampuan menyusun PTK. d. Refleksi Pelaksanaan siklus II sudah menunjukkan bahwa karir guru dapat ditingkatkan dengan pelaksanaan PKB. 4. Tanggapan para Kepala Sekolah dan Guru terhadap pelaksanaan PKB yang dilaksanakan oleh Pengawas TK/SD/SDLB. Kepala Sekolah dan para guru ternyata mempunyai tanggapan yang tidak jauh berbeda dalam menanggapi kegiatan PKB yang dilaksanakan oleh Pengawas TK/SD/SDLB dalam peningkatan karir guru. Para Kepala Sekolah dan guru yang aktif ini selalu senantiasa ingin belajar untuk mendapatkan tambahan pengetahuan baru dalam mengembangkan inovasi pembelajaran, khususnya melalui kegiatan PKB yang 89

selama ini jarang dilakukan, karena kegiatan supervisi pengawas mencakup semua kegiatan yang diberlakukan oleh sekolah dengan kendali dari dinas pendidikan. Guru ingin segera bekerja untuk membuat penelitian tindakan dalam rangka evaluasi pembelajaran di sekolahnya, supaya dalam pembelajaran mempunyai acuan yang lebih jelas. Mereka merasa sebagai guru selama ini belum begitu banyak mendengar tentang upaya evaluasi pembelajaran melalui PTK secara detail yang dapat langsung diterapkan di kelas. Pada kelompok inilah yang dapat diharapkan untuk mengembangkan sistem pembelajaran pada semua materi pelajaran dalam peningkatan karir guru. Hasil diskusi dari kelompok guru ini bersama para Pengawas TK/SD/SDLB dan Kepala Sekolah ternyata sangat menggembirakan, karena para guru sangat antusias dengan meminta penjelasan tentang tata kerja cara pengisian formatformat ceklis untuk pengecekan diri dalam menyusun PTK. Dari pihak Pengawas TK/SD/SDLB sendiri mengalami kesulitan dalam melaksananakan tugasnya karena mempunyai kendalanya sendiri apabila turun ke sekolah-sekolah. Karena sampai saat ini kehadiran pengawas di sekolah dianggap sebagai kendala bagi guru karena sosok pengawas masih sebagai petugas yang menakutkan bagi guru dalam melaksanakan 90

pembelajaran di sekolah. Kegiatan diskusi yang diharapkan terjadi pada saat kunjungan pengawas ke sekolah jarang muncul, karena faktor di atas tadi. Kedudukan Pengawas TK/SD/SDLB masih dianggap sebagai pejabat yang harus dihargai kedatangannya hanya sebagai pejabat resmi yang sedang mengadakan kunjungan resmi bukannya untuk diajak memecahkan berbagai permasalah pendidikan dan pembelajaran, yang berhubungan dengan pengembangan teknik pendidikan. Kegiatan PKB yang dilaksanakan Pengawas TK/SD/SDLB ini ternyata dapat meningkatkan karir guru SD di UPTD Pendidikan Kedungjati dapat dikatakan menghasilkan sambutan positif dari Kepala Sekolah selaku penanggung jawab, serta dari para guru kelas selaku objek penelitian. Bagi para guru kelas ini kegiatan PKB memang merupakan hal yang baru, karena tahunya hanya kegiatan supervisi yang selama ini telah dilaksanakan secara kurang terjadwal dan belum dapat meningkatkan kemampuan guru dalam menulis PTK. Setelah pelaksanaan kegiatan PKB ini berlangsung, dan sedikit memahami makna dan tujuan dari pelaksanaan kegiatan PKBoleh pengawas ini, ternyata para guru menyambut dengan cukup terbuka dan mau diajak berdiskusi tentang kesulitan-kesulitan yang dialaminya dalam pelaksanaan pada pembelajaran 91

dan mampu menuangkan dalam bentuk tulisan. Keterbatasan sumber bahan untuk menyusun PTK menjadi kendala mengingat wilayah Kedungjati yang jauh dari perkotaan. Kesulitan para guru dalam menyusun PTK seperti yang sudah disebutkan di atas tadi, pada pertemuan diskusi antara para guru kelas, Kepala Sekolah, dan Pengawas TK/SD/SDLB diutarakan secara terbuka oleh masing-masing guru, baik yang bersifat individu dari tiap guru maupun dari para siswa yang mempuyai kecenderungan ramai pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung. Dari setiap kesulitan yang sudah terinventarisir ini Pengawas memberikan solusinya melalui instrumen yang yang sudah ditentukan untuk dapat dilaksanakan tahap demi tahap secara terbuka dan saling memberikan masukan sesama rekan guru. Adanya sifat keterbukaan dari guru kepada sesama guru dan kepada Kepala Sekolah, dan motivasi dari Pengawas TK/SD/SDLB dalam memberikan solusinya dapat meningkatkan kinerja guru, khususnya pada pembelajaran dengan lebih banyak menggunakan media, sumber belajar, dan selalu memperbaiki diri dalam setiap proses pembelajaran. Dampak dari pelaksanaan PKB yang dilaksanakan oleh Pengawas TK/SD/SDLB di Gugus Hasanuddin Kedungjati dalam penelitian ini adalah tumbuhnya 92

semangat introspeksi diri dari para Kepala Sekolah untuk selalu mendorong para gurunya menjadi lebih termotivasi dalam menyusun penelitian tindakan kelas. Sedangkan terhadap para guru, menjadi lebih berani mengutarakan kekurangannya dalam proses meningkatkan karir atau kepangkatannya melalui penyusunan PTK sebagai salah satu komponennya. 4.1.2. Temuan Penelitian 1. Kondisi empirik pada kegiatan pembelajaran PKB. Melihat fakta di lapangan tentang pelaksanaan PKB di Gugus Hasanuddin Kedungjati memang suatu terobosan baru, dalam arti bahwa pelaksanaan supervisi yang berjalan selama ini mengalami hambatan tersendiri karena terbatasnya waktu, serta jadwal supervisi yang tidak terencana dengan baik serta materi supervisi yang kurang dapat meningkatkan karir guru. Kesulitan yang dialami para guru dalam menyusun atau menulis PTK ini terjadi karena kurangnya kemampuan guru memahami tatacara penulisan karena memang tidak adanya standar yang baku dalam menyusun karya tulis ilmiah dan kurangnya bimbingan dari kepala sekolah atau pengawas yang ada. Sebagai akibatnya, kemampuan guru dalam menulis masih sangat kurang selain factor keterbatasan waktu dan sumber acuan untuk menyusun PTK. Untuk mengatasi kesulitan tersebut ini dipandang perlu 93

menggunakan perbaikan melalui PKB sekaligus sebagai upaya untuk meningkatkan karir guru oleh para Pengawas TK/SD/SDLB. Adapun intensitas kegiatan P K B yang dilaksanakan oleh Pengawas TK/SD/SDLB di Gugus Hasanuddin Kedungjati masih sangat jarang. Pada pertemuan berikutnya dilakukan supervisi pada administrasi guru kelas, dan selanjutnya pada data akademis siswa, serta melakukan pertemuan bersama semua guru dan Kepala Sekolah untuk membahas masalah kesulitan yang dihadapi para guru dalam pembelajaran dengan memberikan solusi jalan alternatif lainnya, berdasarkan temuan-temuan di lapangan. 2. Tanggapan para Kepala Sekolah dan Guru terhadap pelaksanaan PKB yang dilaksanakan oleh Pengawas TK/SD/SDLB. Tanggapan dari para Kepala Sekolah dan para guru ternyata mempunyai pendapat yang hampir sama dalam menanggapi kegiatan PKB yang dilaksanakan oleh Pengawas TK/SD/SDLB dalam peningkatan karir guru. Para Kepala Sekolah dan para guru merasa sebagai guru selama ini belum begitu banyak mendengar tentang inovasi pembelajaran secara detail yang dapat langsung diterapkan di kelas yang belum dapat dituangkan dalam bentuk tulisan. Kepada para guru kelompok inilah yang dapat diharapkan untuk mengembangkan sistem 94

pembelajaran pada semua materi pelajaran dalam peningkatan profesionalisme guru pada setiap kegiatan pembelajaran di sekolah khususnya dalam menyusun PTK. Hasil diskusi dari para guru dan dan Kepala Sekolah bersama para Pengawas TK/SD/SDLB sangat menggembirakan, karena para guru sangat antusias dengan meminta penjelasan tentang tata kerja pengisian format-format check list untuk pengecekan diri dalam menyusun PTK. Pengawas memberikan solusinya melalui instrumen yang sudah ditentukan untuk dapat dilaksanakan tahap demi tahap secara terbuka dan saling memberikan masukan sesama rekan guru. Adanya sifat keterbukaan dari guru kepada sesama guru dan kepada Kepala Sekolah ini, dan motivasi dari Pengawas TK/SD/SDLB dalam memberikan solusinya dapat meningkatkan profesionalisme guru pada pembelajaran dengan lebih banyak menggunakan media pembelajaran, sumber belajar, dan selalu memperbaiki diri dalam setiap proses pembelajaran. Dampak dari kegiatan PKB yang dilaksanakan oleh Pengawas TK/SD/SDLB di UPTD Pendidikan Kedungjati dalam penelitian ini adalah tumbuhnya semangat introspeksi diri dari para Kepala Sekolah untuk mendorong para guru menjadi lebih termotivasi dalam membuat tulisan secara rutin untuk menyusun PTK. Sedangkan terhadap para guru, menjadi lebih berani 95

mengutarakan kekurangannya dalam proses pembelajaran untuk didiskusikan dengan rekan kerjanya dalam mengembangkan inovasi pembelajaran di sekolah melalui penyusunan PTK. Sehingga guru dapat 1) Menyusun program pengajaran, mulai dari menetapkan tujuan pembelajaran, pengembangan bahan dan strategi pembelajaran, serta ketepatan dalam memilih media, metode, dan sumber belajar, 2) Melaksanakan program pengajaran, dengan menciptakan iklim belajar mengajar yang tepat, mengatur ruangan, dan mengelola tumbuhnya interaksi belajar. 4.1.3. Pembahasan Adanya kesulitan yang dialami para guru dalam menulis PTK maupun menyusun PTK untuk meningkatkan karir guru. Permasalahan yang muncul pada pembelajaran di UPTD Pendidikan Kedungjati adalah; 1) Sempitnya alokasi waktu untuk pelaksanaan kegiatan PKB, 2) Sebagian besar guru SD kurang begitu mampu memiliki waktu untuk menulis serta terbatasnya sumber buku acuan, 3) Beragamnya latar belakang pendidikan para guru SD, mulai dari SPG, D II, PGSD S1, sehingga pola pandang yang berbeda dalam meningkatkan karir terutama dalam menyusun PTK. PTK merupakan langkah untuk memperbaiki pembelajaran sekaligus sebagai upaya untuk meningkatkan kemampuan guru menulis dan menyampaikan laporan 96

hasil kegiatan pembelajarannya (Aqib, 2010). Sebagai akibat dari kurangnya kemampuan guru dalam menulis mengakibatkan karir guru mengalami stagnasi. Untuk mengatasi kesulitan ini dipandang perlu menggunakan perbaikan kemampuan guru dalam menulis dan menyusun sebuah laporan dengan melaksanakan PKB oleh para Pengawas TK/SD/SDLB, guna dapat meningkatkan k a r i r guru pada pembelajaran yang lebih berkualitas di Sekolah Dasar. Dalam bukunya Basic Principle of Supervision, Adams dan Dickley (1959: 2) mendefinisikan supervisi adalah program yang berencana untuk memperbaiki pengajaran. Program itu pada hakikatnya adalah perbaikan hal belajar dan mengajar. (Sahertian, 2000: 17). Menurut Burton dan Bruckner (1955: 1), supervisi adalah suatu teknik pelayanan yang tujuan utamanya mempelajari dan memperbaiki secara bersama-sama faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak. Lebih luas lagi pandangan Kimball Wiles yang menjelaskan bahwa supervisi adalah bantuan yang diberikan untuk memperbaiki situasi belajar mengajar agar menjadi lebih baik. Dijelaskan bahwa situasi belajar mengajar di sekolah akan lebih baik tergantung kepada keterampilan supervisor sebagai pemimpin. Seorang supervisor yang baik memiliki lima keterampilan dasar, yaitu; 1) Keterampilan dalam 97

hubungan-hubungan kemanusiaan, 2) Keterampilan dalam proses kelompok, 3) Keterampilan dalam kepemimpinan pendidikan, 4) Keterampilan dan mengatur personalia sekolah, dan 5) Keterampilan dalam evaluasi (Kimball Wiles, 1955). Dari pendapat di atas dapat dirumuskan bahwa supervisi tidak lain dari usaha memberi layanan kepada guru-guru, baik secara individual maupun secara kelompok dalam usaha memperbaiki pengajaran. Kata kunci dari pemberi supervisi pada akhirnya ialah memberikan layanan dan bantuan. (Sahertian, 2000: 19) Searah dengan pendapat para pakar di atas, maka kegiatan PKB terutama dalam memberikan pemahaman, gambaran dan bimbingan bagaimana menyusun sebuah karya tulis dalam bentuk penelitian tindakan kelas merupakan hal positif untuk meningkatkan karir guru. Pada kelompok guru di UPTD Pendidikan Kedungjati inilah diharapkan untuk dapat mengembangkan kemampuan menyusun PTK dalam peningkatan karir guru di sekolah. Hasil diskusi dari para guru bersama Pengawas TK/SD/SDLB dan Kepala Sekolah dalam penelitian ini ternyata memberikan motivasi yang menggembirakan, karena para guru cukup antusias menerima penjelasan dari hasil supervisi dengan meminta format-format check list 98

untuk pengecekan diri dalam pembelajaran sebagai pengembangan supervisi akademik. Glickman (1985: 21) menyatakan alasan perlunya supervisi dalam mewujudkan sekolah efektif, antara lain; 1) Supervisi dapat memperkuat keyakinan guru bahwa dirinya tidak seorang diri, tetapi ada orang lain bersama dirinya, 2) Supervisi dapat meningkatkan efektivitas dan efesiensi mengajar guru, 3) Supervisi dapat meningkatkan kesadaran guru bahwa mereka saling melengkapi/sinergi dalam mencapai tujuan yang diharapkan, 4) Supervisi dapat merangsang guru untuk merencanakan tujuan pembelajaran dan bertindak dengan lebih baik, dan 5) Supervisi menantang guru untuk dapat merefleksikan pekerjaan mereka dengan baik. Para Kepala Sekolah dan guru yang telah menerima hasil pelaksanaan PKB dari Pengawas TK/SD/SDLB secara aktif ini bekerja mandiri untuk mendapatkan tambahan pengetahuan baru dalam mengembangkan inovasi pembelajaran. Kegiatan PKB oleh Pengawas TK/SD/SDLB dalam penelitian ini mencakup semua kegiatan yang difokuskan pada kemampuan guru menulis dan menyusun PTK untuk meningkatkan karir guru. Menurut para pakar ini PKB lebih menekankan pada aspek peningkatan kemampuan menulis dan 99

menuangkan ide serta permasalahan yang dihadapi sekaligus sebagai bagian integral peningkatan karir guru. Hal yang hampir sama juga dikemukakan oleh Harris (2008) yang menyatakan bahwa PKB lebih banyak terkait dengan upaya-upaya yang dilakukan untuk memelihara atau mengembangkan kemampuan guru dalam meningkatkan karir melalui bentuk tulisan. Sedangkan menurut Wiles dan Bondi (2010: 9), yang dimaksud dengan PKB adalah pertama-tama membantu seseorang untuk tumbuh dan berkembang. Dalam konteks karir guru, yang dimaksud seseorang adalah guru, dan yang dimaksud tumbuh dan berkembang adalah karir guru yang senantiasa bertambah dan berkembang dalam mengelola pembelajaran dan menyusun sebuah laporan yang bermanfaat untuk karirnya. Terkait dengan supervisi, Blandford (2000: 144) menyatakan bahwa menyatakan bahwa supervisi membantu sekolah mengidentifikasi permasalahan sekolah dan mencoba menemukan pemecahannya. Pada tingkat kelas atau manajemen pembelajaran, supervisi membantu guru menyadari potensi mereka dan mengetahui bagaimana mengajar yang efektif. Bagi Kepala Sekolah, supervisi membantu memaksimalkan peran kepemimpinan atau manajemen pendidikan di sekolah. Kegiatan supervisi klinis oleh Pengawas TK/SD/SDLB sebagai supervisor sudah mendapat 100

sambutan yang terbuka dari para guru yang telah melaksanakan pembelajaran dengan tertib dan lancar, walau pun ditunggui oleh Pengawas di dalam kelas. Pada setiap kesulitan yang dialami para guru dalam pembelajaran ini, Pengawas memberikan solusinya melalui instrumen yang sudah ditentukan untuk dapat dilaksanakan tahap demi tahap secara terbuka dan saling memberikan masukan sesama rekan guru. Adanya sifat keterbukaan dari guru kepada sesama guru dan kepada Kepala Sekolah ini, dan motivasi dari Pengawas TK/SD/SDLB dalam memberikan solusinya dapat meningkatkan profesionalisme guru pada pembelajaran dengan lebih banyak menggunakan media pembelajaran, sumber belajar, dan selalu memperbaiki diri dalam setiap proses pembelajaran. Menurut Ibrahim Bafadal (2004: 67) pelaksanaan PKB adalah bentuk supervisi yang difokuskan pada peningkatan kemampuan menulis melalui siklus yang sistematik, baik dalam perencanaan, pengamatan serta analisis yang intensif dan cermat tentang penampilan mengajar yang nyata, serta bertujuan mengadakan perubahan dengan cara yang rasional. Adapun karakteristik PKB adalah sebagai berikut; 1) Hubungan tatap muka antara supervisor dan guru, 2) Tujuan adalah untuk pengembangan profesional guru, 3) Kegiatan s ditekankan pada aspek-aspek yang menjadi 101

perhatian guru serta observasi kegiatan pengajaran di kelas, 4) Observasi harus dilakukan secara cermat dan mendetail, 5) Analisis terhadap hasil observasi harus dilakukan bersama antara supervisor dan guru, dan 6) Hubungan antara supervisor dan guru harus bersifat kolegial bukan otoritarian. Dampak dari pelaksanaan PKB yang dilaksanakan oleh Pengawas TK/SD/SDLB di UPTD Pendidikan Kedungjati dalam penelitian ini adalah tumbuhnya semangat introspeksi diri dari para Kepala Sekolah untuk mendorong para guru menjadi lebih termotivasi dalam melaksanakan pembelajaran secara rutin untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas, demi kemajuan peserta didiknya, dan mengupayakan adanya media pembelajaran sebagai perlengkapan standar pelayanan minimal. Sedangkan terhadap para guru, menjadi lebih berani mengutarakan kekurangannya dalam proses pembelajaran untuk didiskusikan dengan rekan kerjanya dalam mengembangkan inovasi pembelajaran di sekolah. Seperti yang diungkapkan Hartoyo dalam kegiatan PKB, Pengawas TK/SD/SDLB (2008: 19), guru dapat tahu dan sadar terhadap tugas yang diembannya dengan selalu berupaya meningkatkan karir mereka sebagai guru, terutama dalam meningkatkan kemampuannya menulis dan menyusun menjadi sebuah laporan penelitian tindakan kelas. 102