PENGARUH ASAM OLEAT TERHADAP LAJU DIFUSI GEL PIROKSIKAM BASIS AQUPEC 505 HV IN VITRO

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Karakterisasi Fisik Vitamin C

PENGARUH PROPILEN GLIKOL TERHADAP LAJU DIFUSI KRIM NATRIUM DIKLOFENAK DENGAN BASIS HIDROFOBIK SECARA INVITRO

UJI PELEPASAN FLUKONAZOL DARI SEDIAAN SUPOSITORIA DENGAN BASIS HIDROFILIK, BASIS LIPOFILIK, DAN BASIS AMFIFILIK SECARA INVITRO

FORMULASI GEL ANTIOKSIDAN DARI EKSTRAK UMBI WORTEL (Daucus carota L.) DENGAN MENGGUNAKAN AQUPEC HV- 505

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PEMANFAATAN PATI GARUT (AMYLUM MARANTAE) SEBAGAI PEMBENTUK GEL PADA SEDIAAN GEL UREA 10 %

KETOPROFEN ETHOSOME PERCUTANEOUS PENETRATION TESTING IN IN-VITRO WITH VARIATIONS IN FORM BASE GEL PREPARATIONS

BAB 3 PERCOBAAN. 3.3 Hewan Percobaan 3 ekor Kelinci albino galur New Zealand dengan usia ± 3 bulan, bobot minimal 2,5 kg, dan jenis kelamin jantan.

HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG [1] Tidak diperkenankan mengumumkan, memublikasikan, memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini

RONAL SIMANJUNTAK DIFUSI VITAMIN C DARI SEDIAAN GEL DAN KRIM PADA BERBAGAI ph PROGRAM STUDI SAINS DAN TEKNOLOGI FARMASI

Makalah pada Kongres Ilmiah XV ISFI, Juni 2007 di Jakarta.

Lampiran 1. Surat keterangan hasil identifikasi tumbuhan jahe merah

BAB III METODE PENELITIAN

DIFUSI NATRIUM DIKLOFENAK DALAM GEL METHOCEL 400 PADA BERBAGAI ph ABSTRAK ABSTRACT

Natrium diklofenak merupakan suatu anti radang non steroid yang digunakan pada

EFEKTIVITAS LECITHIN SEBAGAI EMULGATOR DALAM SEDIAAN EMULSI MINYAK IKAN

BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Hasil Pemeriksaan Bahan Baku Ibuprofen

FORMULASI SEDIAAN LOSIO DARI EKSTRAK KULIT BUAH NANAS (Ananas comosus L. (Merr)) SEBAGAI TABIR SURYA

EFEK PENINGKAT PENETRASI DIMETILSULFOKSIDA TERHADAP LAJU DIFUSI PADA SEDIAAN GEL KLINDAMISIN HIDROKLORIDA SECARA IN VITRO

PENGARUH BENTUK SEDIAAN KRIM, GEL, DAN SALEP TERHADAP PENETRASI AMINOFILIN SEBAGAI ANTISELULIT SECARA IN VITRO MENGGUNAKAN SEL DIFUSI FRANZ

GEL. Pemerian Bahan. a. Glycerolum (gliserin)

BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN

BAB III BAHAN, ALAT, DAN CARA KERJA. Aminofilin (Jilin, China), teofilin (Jilin, China), isopropil miristat (Cognis

BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN

BAB III BAHAN DAN CARA KERJA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Metode Penelitian. asetat daun pandan wangi dengan variasi gelling agent yaitu karbopol-tea, CMC-

FORMULASI LOTION EKSTRAK BUAH RASPBERRY(Rubus rosifolius) DENGAN VARIASI KONSENTRASI TRIETANOLAMIN SEBAGAI EMULGATOR SERTA UJI HEDONIK TERHADAP LOTION

Untuk mengetahui pengaruh ph medium terhadap profil disolusi. atenolol dari matriks KPI, uji disolusi juga dilakukan dalam medium asam

PENGARUH NATRIUM LAURIL SULFAT SEBAGAI SURFAKTAN PADA DISOLUSI KETOPROFEN DALAM SEDIAAN REKTAL GEL DENGAN GELLING AGENT HPMC

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Evaluasi kestabilan formula krim antifungi ekstrak etanol rimpang

FORMULASI DAN UJI STABILITAS FISIK KRIM SUSU KUDA SUMBAWA DENGAN EMULGATOR NONIONIK DAN ANIONIK

BAB III BAHAN DAN CARA KERJA. Alat-alat gelas, Neraca Analitik (Adam AFA-210 LC), Viskometer

PENGARUH VARIASI GELLING AGENT

Prosiding Seminar Nasional Kefarmasian Ke-1

BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN BAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. membentuk konsistensi setengah padat dan nyaman digunakan saat

BAB II METODE PENELITIAN. A. Kategori Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan metode eksperimental

FORMULASI GEL SARI BUAH BELIMBING WULUH (Averrhoa bilimbi L.)

SUSPENSI DAN EMULSI Mata Kuliah : Preskripsi (2 SKS) Dosen : Kuni Zu aimah B., S.Farm., M.Farm., Apt.

BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN BAHASAN

FORMULASI DAN UJI ANTIBAKTERI PENYEBAB JERAWAT DARI GEL EKSTRAK ETANOL DAUN BANGUN-BANGUN (Plectranthus amboinicus (Lour.

PENGARUH KOMBINASI PEG 400 DAN PEG 4000 SEBAGAI BASIS SALEP TERHADAP SIFAT FISIK DAN KECEPATAN PELEPASAN BENZOKAIN MAKALAH

BAB III BAHAN DAN CARA KERJA. Timbangan analitik EB-330 (Shimadzu, Jepang), spektrofotometer UV

Formulasi Sediaan Emulgel Meloksikam Menggunakan Basis Pluronic Lecithin Organogel

Kode Bahan Nama Bahan Kegunaan Per wadah Per bets

FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDALA SURABAYA

FORMULASI SABUN MANDI CAIR DENGAN LENDIR DAUN LIDAH BUAYA (Aloe vera Linn.)

3 METODOLOGI PENELITIAN

1. Formula sediaan salep dengan golongan basis salep hidrokarbon atau berlemak

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN

SALEP, KRIM, GEL, PASTA Dosen : Kuni Zu aimah B., S.Farm., M.Farm., Apt. Mata Kuliah : Preskripsi (2 SKS)

Tahapan-tahapan disintegrasi, disolusi, dan difusi obat.

oleh tubuh. Pada umumnya produk obat mengalami absorpsi sistemik melalui rangkaian proses yaitu disintegrasi produk obat yang diikuti pelepasan obat;

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Optimasi pembuatan mikrokapsul alginat kosong sebagai uji

STUDI EFEK MINYAK WIJEN, MINYAK ALMOND, DAN MINYAK ZAITUN TERHADAP PENETRASI INDOMETASIN MELALUI KULIT KELINCI SECARA IN VITRO DARI BASIS GEL ALGINAT

Dalam bidang farmasetika, kata larutan sering mengacu pada suatu larutan dengan pembawa air.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. lunak yang dapat larut dalam saluran cerna. Tergantung formulasinya kapsul terbagi

BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN BAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Ultra Violet/UV (λ nm), sinar tampak (λ nm) dan sinar

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Ekstraksi Zat Warna Rhodamin B dalam Sampel

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Kelarutan Ibuprofen dalam Minyak, Surfaktan, dan Kosurfaktan Formulasi Self-nanoemulsifying Drug Delivery System

PENGARUH HPMC DAN PROPILEN GLIKOL TERHADAP TRANSPOR TRANSDERMAL PROPRANOLOL HCl DALAM SEDIAAN MATRIKS PATCH DENGAN METODE DESAIN FAKTORIAL

UJI STABILITAS FISIK GEL EKSTRAK LIDAH BUAYA (Aloe vera L.)

PREFORMULASI SEDIAAN FUROSEMIDA MUDAH LARUT

Pembuatan Basis Krim VCO (Virgin Coconut Oil) Menggunakan Microwave Oven

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Pengamatan dan Hasil Ekstrak Daun Binahong (Anredera cordifolia

Difusi adalah Proses Perpindahan Zat dari konsentrasi yang tinggi ke konsentrasi yang lebih rendah.

FORMULASI HAND GEL EKSTRAK LIDAH BUAYA (Aloe vera var. sinensis) MENGGUNAKAN BASIS CARBOPOL 934: EVALUASI SIFAT FISIK DAN STABILITASNYA.

OPTIMASI CMC NA SEBAGAI MATRIKS DAN MENTHOL SEBAGAI ENHANCER TERHADAP PENETRASI PROPRANOLOL HCL DALAM SEDIAAN PATCH TRANSDERMAL

PENGARUH PENAMBAHAN PROPILEN GLIKOL TERHADAP KELARUTAN KETOPROFEN DALAM SEDIAAN GEL REKTAL SILVYA SUWANDANI

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Berdasarkan hasil percobaan pendahuluan, ditentukan lima formula

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorium.

BAB I PENDAHULUAN. kecil daripada jaringan kulit lainnya. Dengan demikian, sifat barrier stratum korneum

FORMULASI DAN EVALUASI FISIK SEDIAAN KRIM PELEMBAB DIMETHYLSILANOL HYALURONATE DENGAN PENAMBAHAN BASIS NANO DAN FASE MINYAK KELAPA MURNI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penentuan rancangan formula krim antinyamuk akar wangi (Vetivera zizanioidesi

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorium dengan A. PENENTUAN FORMULA LIPSTIK

BAB 3 PERCOBAAN. 3.3 Mikroorganisme Uji Propionibacterium acnes (koleksi Laboratorium Mikrobiologi FKUI Jakarta)

PERBANDINGAN MUTU TABLET IBUPROFEN GENERIK DAN MEREK DAGANG

FORMULASI GEL ANTIOKSIDAN EKSTRAK KULIT BUAH MANGGIS (Garcinia mangostana L) dengan BASIS CARBOPOL

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil identifikasi sampel yang dilakukan di Laboratorium Biologi Farmasi

STUDI EFEK ETANOL DAN GLISERIN TERHADAP PENETRASI INDOMETASIN MELALUI KULIT KELINCI DARI BASIS GEL ALGINAT SECARA IN VITRO SKRIPSI

MAYA SETIAPUTRI

BAB III METODE PENELITIAN. ketoprofen (Kalbe Farma), gelatin (Brataco chemical), laktosa (Brataco

PELEPASAN NA-DIKLOFENAK SISTEM NIOSOM SPAN 20-KOLESTEROL DALAM BASIS GEL HPMC

BAB III METODE PENELITIAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Dari penelitian yang dilakukan diperoleh hasil sebagai berikut:

PENGARUH KONSENTRASI ADEPS LANAE DALAM DASAR SALEP COLD CREAM TERHADAP PELEPASAN ASAM SALISILAT

BAB I PENDAHULUAN. Buah manggis (Garcinia mangostana L.) merupakan salah satu sumber

dimana a = bobot sampel awal (g); dan b = bobot abu (g)

PENGARUH VARIASI KONSENTRASI BASIS HPMC 4000 TERHADAP STABILITAS FISIK GEL MIKROEMULSI NATRIUM DIKLOFENAK

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada bab ini akan dibahas mengenai latar belakang dan tujuan penelitian.

LAPORAN PRAKTIKUM FARMASETIKA I

BAB III BAHAN DAN CARA KERJA. Bahan-bahan yang digunakan adalah verapamil HCl (Recordati, Italia),

Korelasi Kadar Propilenglikol Dalam Basis Dan Pelepasan Dietilammonium Diklofenak Dari Basis Gel Carbopol ETD 2020

Transkripsi:

PENGARUH ASAM OLEAT TERHADAP LAJU DIFUSI GEL PIROKSIKAM BASIS AQUPEC HV IN VITRO Boesro Soebagio, Dolih Gozali, Nadiyah Fakultas Farmasi Universitas Padjadjaran ABSTRAK Telah dilakukan penelitian mengenai pengaruh asam oleat terhadap laju difusi sediaan gel piroksikam basis aqupec HV secara in vitro. Gel piroksikam dibuat dengan basis aqupec HV menggunakan asam oleat dengan variasi konsentrasi untuk formula pembanding (F) % ; formula I (F) %; formula II (F2) %; dan formula III (F) %. Pengujian secara organoleptis, pengukuran ph, viskositas dan homogenitas kandungan piroksikam dalam sediaan memenuhi persyaratan sebagai suatu sediaan farmasi. Peningkatan laju difusi yang optimal ditunjukkan oleh formula F2, yaitu pada penambahan asam oleat %. ABSTRACT The effect of oleic acid in diffusion of piroxicam gel in aqupec HV base had been carried out. Piroxicam gels was made by aqupec Hv gelling agent using oleic acid of,,, % in the formula F, F, F2, and F respectively. The results of stability test including organoleptic, ph, measuring of viscosity and piroxicam homogeneity showed that piroxicam gel fulfilled the requirements of a pharmaceutical dosage form. The optimum increased of diffusion rate was shown in formula F2, i.e with addition of % oleic acid. PENDAHULUAN Piroksikam merupakan salah satu OAINS (Obat Anti Inflamasi Non Steroid) dengan struktur oksikam. Pada penggunaan oral piroksikam dapat memberikan efek samping seperti gangguan gastrointestinal, sakit kepala, dan pusing (Almatsier, ). Untuk mengatasi efek samping tersebut piroksikam dapat digunakan secara transdermal. Pemberian secara transdermal menghasilkan pelepasan obat ke tubuh melalui kulit (Shargel, 988). Salah satu bentuk sediaan yang diberikan melalui kulit adalah gel. Sebagai pembentuk gel dapat digunakan tragakan, pati, turunan selulosa, atau carbomer (Carter, 97). Aqupec HV adalah salah satu jenis carbomer. Sedangkan carbomer sendiri merupakan sintesa dengan bobot molekul tinggi dari asam akrilat mata rantai silang dengan alil sukrosa atau alil eter pentaeritritol. Aqupec dapat digunakan sebagai zat pengemulsi dan pensuspensi, namun aqupec lebih diutamakan sebagai zat pensuspensi atau zat peningkat viskositas dalam sediaan farmasi cair atau semisolid. Sediaannya antara lain krim, gel, ointment, dan mungkin juga digunakan untuk sediaan rektal dan topikal. Pada penggunaannya aqupec dapat dinetralkan dengan asam amino, boraks, KOH, NaHCO, NaOH, trietanolamin, lauril dan stearil amin (Wade and Weller, 994). Asam oleat dapat digunakan sebagai pengemulsi dalam makanan dan sediaan topikal, serta peningkat penetrasi dalam sediaan transdermal (Wade and Weller, 994). Berdasarkan latar belakang diatas, masalah yang dapat diidentifikasi adalah bagaimanakah formulasi gel piroksikam yang baik dalam basis aqupec HV dan bagaimanakah pengaruh asam oleat terhadap laju difusi gel piroksikam tersebut. ALAT, BAHAN DAN METODE PENELITIAN Bahan dan Alat Alat-alat yang yang lazim digunakan dalam laboratorium farmasi, viskotester Rion, alat laju difusi dan spektrofotometer UV. Bahan-bahan: Piroksikam, aqupec HV, metil paraben, aquadest, propilen glikol, etanol, trietanolamin, dan dapar fosfat ph 7,4.

Metode Penelitian Penyiapan Bahan dan Penyusunan Formula: Gel piroksikam dibuat dengan kadar, % tiap formula. Pemeriksaan bahan baku piroksikam, aqupec HV, dan asam oleat. Dibuat sebanyak formula dengan variasi konsentrasi asam oleat. Konsentrasi asam oleat dimulai dengan formula (F) yaitu sebanyak % dari jumlah gel seluruhnya, kemudian jumlahnya dinaikkan sebesar 2% untuk tiap formula berikutnya. Propilen glikol yang digunakan sebagai humektan ditambahkan dengan kadar %. Etanol ditambahkan guna melarutkan asam oleat dengan kadar %. Sebagai formula pembanding dibuat juga suatu formula yang komposisinya mengikuti F tetapi tanpa asam oleat. Tabel Formula Gel Piroksikam Bahan F F F2 F Piroksikam Aqupec HV Trietanolamin Propilen glikol Etanol Metil paraben Asam oleat Air suling,, ad,, ad,, ad,, ad Pembuatan Gel: Aqupec didispersikan dalam air selama + 24 jam hingga mengembang. Kemudian diaduk sempurna untuk menghindari terbentuknya gumpalan dari aqupec tersebut. Setelah itu ditambahkan trietanolamin tetes demi tetes sambil diaduk pelan. Piroksikam dilarutkan dalam campuran trietanolamin dan air. Larutan tersebut dimasukkan ke dalam basis gel dan diaduk hingga homogen. Metil paraben dilarutkan dalam air panas, kemudian ditambahkan pada basis gel. Setelah itu ditambahkan campuran etanol dan sebagian air ke dalam basis gel. Formula dengan penambahan asam oleat, dikerjakan dengan cara yang sama seperti di atas, namun asam oleat dilarutkan dalam campuran etanol dan sebagian air, kemudian diaduk hingga homogen. Evaluasi Sediaan Gel Piroksikam: pengukuran ph, viskositas, pengamatan organoleptis (bentuk, warna, dan bau), dan pengukuran homogenitas piroksikam dalam sediaan. Difusi Gel: Uji difusi dilakukan menggunakan membran Whatman yang telah dibacem dengan cairan Spangler sebelumnya, dan alat laju difusi Franz dalam medium dapar fosfat ph 7,4 pada suhu 7 + C. Cuplikan diambil sebanyak ml pada waktu,,,,4,,6,8,, dan menit. Cuplikan yang diambil sebanyak ml digantikan dengan penambahan dapar fosfat ph 7,4 sebanyak ml. Uji Keamanan Uji Keamanan sediaan dilakukan dengan mengoleskan sediaan pada punggung tangan orang sukarelawan. HASIL DAN PEMBAHASAN Evaluasi kestabilan ph diperlukan untuk mengetahui kestabilan gel piroksikam selama penyimpanan. Hasil pengukuran ph dapat dilihat pada tabel dibawah ini: 2

Tabel 2. Hasil Pengukuran ph Sediaan Hari 7 4 2 28 42 49 6 Formula F F F2 F 7,48 7,4 7,7 7,29 7, 7,46 7,4 7,7 7, 7,47 7,47 7,4 7,77 7,6 7, 7,44 7,86 7,72 7,6 7,6 7,89 7,8 7,7 7,6 8, 7,89 7,8 7,7 8,2 8,4 7,96 7,92 8,4 8,2 8,7 8, 8,42 8,22 8,6 8,7 8,46 8,2 8,6 8,8 Dari tabel 2. dapat dilihat bahwa semua gel piroksikam memiliki ph sediaan yang netral yaitu sekitar 7 dan 8. Dari analisis statistika diketahui bahwa Ho ditolak karena F hitung > F tabel. Hal ini menunjukkan adanya perubahan ph selama waktu penyimpanan terhadap perbedaan formula. Analisis lebih lanjut melalui uji Newman-Keuls menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang nyata pada perubahan ph pada formula uji dengan variasi konsentrasi asam oleat. Tabel. Hasil Pengamatan Organoleptis Sediaan Pengamatan Pengamatan bentuk, warna, dan bau hari ke- Organoleptik 7 4 2 28 42 49 6 F Warna Kt Kt Kt Kt Kt Kt Kt Kt Kt Kt Kt Bau Tb Tb Tb Tb Tb Tb Tb Tb Tb Tb Tb F Warna Kt Kt Kt Kt Kt Kt Kt Kt Kt Kt Kt Bau Tb Tb Tb Tb Tb Tb Tb Tb Tb Tb Tb F2 Warna K K K K K K K K K K K Bau Kh Kh Kh Kh Kh Kh Kh Kh Kh Kh Kh F Warna K K K K K K K K K K K Bau Kh Kh Kh Kh Kh Kh Kh Kh Kh Kh Kh Keterangan: Gk = Gel kental Kt = Kuning transparan Tb = Tidak berbau K = Kuning Kh = bau khas Dari data hasil pengamatan organoleptis dapat disimpulkan bahwa sediaan gel piroksikam dengan basis aqupec HV cukup stabil selama penyimpanan dan tidak terjadi perubahan baik dalam bentuk, warna, ataupun bau. Dengan demikian semua formula gel piroksikam basis aqupec HV telah memenuhi syarat sebagai suatu sediaan farmasi.

Tabel 4. Hasil Pengukuran Viskositas Sediaan Viskositas (Poise) Hari F F F2 F 7 4 2 28 42 49 24 24 2 9 4 4 8 2 9 9 4 2 94 87 89 8 7 7 7 6 42 4 9 24 Harga viskositas menunjukkan kekentalan suatu sediaan. Semakin tinggi viskositasnya berarti sediaan tersebut semakin kental. Pada penambahan asam oleat dengan konsentrasi tertinggi viskositas yang dihasilkan naik kembali, hal ini mungkin disebabkan oleh konsentrasi lemak yang terlalu tinggi sehingga gel yang terbentuk menjadi lebih pekat dan kental. Dari data pada tabel 4. dapat dibuat dalam bentuk grafik hubungan antara viskositas gel terhadap lama penyimpanan sebagaiberikut: Grafik. Viskositas Gel Terhadap Lama Penyimpanan Viskositas (Poise) 7 4 2 28 42 49 Lama penyimpanan (hari) F F F2 F Tabel. Hasil Pengujian Keseragaman Kandungan Piroksikam Formula Kandungan piroksikam (%) 2 F,48,49,49 F,49,46,49 F2,,, F,49,, Rata-rata,487 +,6,482 +,9, +,, +,2 Dari data pada tabel diatas dapat disimpulkan bahwa piroksikam yang terdapat dalam gel cukup homogen dan dapat digunakan untuk pengujian selanjutnya yaitu uji difusi piroksikam dari sediaan gel secara in vitro melalui membran Whatman no. (membran selulosa nitrat). 4

Tabel 6. Hasil Uji Keamanan Sediaan Gel Sukarelawan Iritasi primer Iritasi sekunder F F F F A - - - - B - - - - C - - - - D - - - - E - - - - F - - - - G - - - - H - - - - I - - - - J - - - - Uji keamanan dilakukan dengan mengoleskan formula gel yang mengandung konsentrasi asam oleat tertinggi untuk melihat reaksinya terhadap kulit, untuk itu perlu diberikan pembanding yaitu formula gel blangko (formula gel yang tidak mengandung asam oleat). Formula gel yang mengandung konsentrasi asam oleat tertinggi dan formula gel blangko tidak menimbulkan iritasi pada kulit sehingga sediaan gel piroksikam dengan konsentrasi asam oleat %, %, dan % aman untuk digunakan. dapar fosfat ph 7,4 adalah nm. Spektrum absorbansi sinar ultraviolet piroksikam dalam dapar fosfat ph 7,4 dapat dilihat pada gambar dibawah ini: Difusi Gel Hasil penentuan panjang gelombang maksimum piroksikam dalam Spektrum Absorpsi Piroksikam Absorban.8.6.4.2 2 22 244 26 27 282 294 Panjang gelombang (nm) 6 8 42 64 76 88 4 Kurva kalibrasi piroksikam dapat dilihat pada gambar dibawah ini:

Kurva Kalibrasi Absorban (A).8.6.4.2 2 4 6 8 2 4 6 Konsentrasi (ppm) Persamaan garis lurus Y =,447x +,84 dengan linearitas r =,9998 Tabel 7. Hasil rata-rata uji difusi gel piroksikam Waktu (menit) 4 6 8 Persen terdifusi F F F2 F,8 +,2,6 +,2,44 +,2 2,28 +,,2 +, 2,96 +,,97 +,,6 +, 2,8 +,42,7 +,2,79 +,74 7,79 +,22,74 +,29 9,7 +, 8,7 +,9 2,49 +, 2,9 +,2 6,48 +, 6,79 +,,2 +,2,2 +,2,696 +,2,7 +,42,922 +,,22 +,74,2 +,4,9 +,,46 +,42,6 +,22,84 +,,46 +,,4 +,4,62 +,,77 +,2,9 +,9,8 +, 2,6 +,2 2,96 +,2,87 +,2 4,86 +, Hubungan antara persen terdifusi dan waktu: Grafik 2. Persen terdifusi terhadap waktu Piroksikam yang terdifusi (%) 2 4 6 8 F F F2 F Waktu (menit) Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa asam oleat dapat meningkatkan laju penetrasi piroksikam ke dalam membran. Oleh karena membran merupakan pengganti kulit manusia, berarti asam oleat juga dapat meningkatkan penetrasi piroksikam pada kulit manusia. Peningkatan laju difusi yang optimal diperoleh dari formula gel piroksikam dengan penambahan asam oleat sebanyak %. Asam oleat dapat meningkatkan penetrasi obat-obat yang sukar larut dengan jalan menurunkan temperatur transisi lemak (Tm) dengan tujuan untuk meningkatkan pergerakan 6

konformasi atau fleksibilitas rantai alkil lipid endogen diatas Tm. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dapat diambil kesimpulan bahwa asam oleat dapat digunakan sebagai zat tambahan dalam pembuatan gel piroksikam basis aqupec HV dengan tujuan untuk meningkatkan penetrasi piroksikam ke dalam kulit. Dari hasil evaluasi sediaan gel piroksikam diketahui bahwa semua formula gel cukup stabil selama penyimpanan sehingga telah memenuhi syarat sebagai suatu sediaan farmasi. Dari hasil pengujian keamanan dapat diketahui bahwa asam oleat sampai dengan kadar % cukup aman untuk digunakan sebagai zat tambahan dalam formula gel piroksikam. Dari hasil pengukuran keseragaman kandungan piroksikam dalam sediaan dapat disimpulkan bahwa semua fomula gel tersebut cukup homogen dan memenuhi syarat untuk pengujian selanjutnya yaitu uji difusi piroksikam dari sediaan gel secara in vitro melalui membran Whatman no. (membran selulosa nitrat). Berdasarkan hasil pengujian difusi dapat dilihat bahwa dalam waktu menit piroksikam yang terdifusi meningkat secara signifikan pada formula dengan penambahan asam oleat. Formula gel dengan penambahan asam oleat % memberikan efek yang maksimal terhadap peningkatan laju difusi piroksikam dibandingkan dengan formula lainnya. DAFTAR PUSTAKA Lachman, L., Lieberman, H.A. 994. Teori dan Praktek Farmasi Industri. Edisi kedua. Jakarta: UI Press. hlm 9-98. Santoyo, S., Arellano, A., Ygartua, P., Martin, C. 996. In Vitro Percutaneous Absorption of Piroxicam Through Synthetic Membranes And Abdominal Rat Skin. Pharm. Acta Helv. Volume 7. http://toxnet.nlm.nih.gov (diakses tanggal Mei ). Swarbrick, J., Boylan J.C. 99. Encyclopedia of Pharmaceutical Technology. Volume. New York: Marcel Dekker Inc. hlm 449-477. Tayel, S., Osman, A. 99. Formulation and Evaluation of Piroxicam Gels. Egypt. J. Pharm. Volume 6. http://toxnet.nlm.nih.gov (diakses tanggal: Desember ). Saran Penelitian lebih lanjut in vivo untuk melihat korelasi antara penelitian in vivo dan in vitro, serta penelitian uji difusi piroksikam menggunakan peningkat penetrasi lainnya untuk memperoleh peningkat penetrasi yang terbaik. 7