BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Deskripsi Data Pelaksanaan Tindakan Siklus I Perencanaan Pada tahap

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Pacet Kecamatan Reban Kabupaten

Alat/ Instrumen 1 Aktifitas siswa dalam. No Variabel Indikator Sumber Data. Kesiapan siswa dalam. pembelajaran

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum SD Negeri 3 Kandangan Kabupaten Grobogan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. SDN Babakan 3 kecamatan Babakan Ciparai Kota Bandung. Pelaksanaan siklus I

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. bagian tumbuhan. Dalam pembelajaran IPA siswa belajar dengan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Bab ini menyajikan hasil penelitian berkenaan dengan pembelajran yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN

pembelajaran 2. Aktif dalam kerja kelompok

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Distribusi Ketuntasan Belajar IPA kelas IV Pada Prasiklus

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas 4 SDN Gedangan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian dengan menerapkan Pendekatan Realistic Mathematic Education (RME)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VII A SMP Negeri 17 Kota

BAB IV. Nilai Rata-rata < Belum Tuntas 52, Tuntas Jumlah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK). PTK memiliki tiga unsur atau

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

I. METODE PENELITIAN. Subjek dalam peneltian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri 5 Talang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III. METODE PENELITIAN. A. Setting Penelitian dan Karakteristik Subjek Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBELAJARAN Pelaksanaan Tindakan Kondisi Awal

LAMPIRAN 1. Surat ijin Observasi dan Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

nilai tertinggi nilai terendah (log n) (log 32)

LEMBAR TERJEMAH NO BAB HALAMAN PARAGRAF TERJEMAH 1. I 2 2 Hai orang-orang beriman apabila dikatakan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

3 BAB III METODE PENELITIAN Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Ngadirejo 03 Kecamatan Reban.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Harjobinangun, Kecamatan Pakem, Sleman, Yogyakarta. Lokasi cukup

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas. Action Research ) terhadap proses pembelajaran IPA SD

LAMPIRAN. RPP dan perangkat pembelajaran siklus 1

Tabel 4.1 Distribusi Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas 4 SD Negeri Tunggulsari Semester I/ Pra Siklus

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang menjadi subjek dalam penelitian ini berjumlah 20 orang, yang terdiri dari 10

SIKLUS 1. Alokasi Waktu. Sumber/ Bahan/ Alat. Kompetensi Dasar Materi Pokok Pengalaman Belajar Indikator Penilaian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

21 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Data Pelaksanaan Tindakan Siklus I 4.1.1.1 Perencanaan Pada tahap perencanaan dilakukan langkah-langkah sebagai berikut: 1) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dengan materi perpindahan panas. 2) Menyiapkan sumber dan media pembelajaran 3) Menyiapkan lembar kerja siswa. 4) Menyiapkan lembar observasi yang akan digunakan dalam penelitian. 5) Menyiapkan lembar evaluasi. 4.1.1.2 Pelaksanaan Tindakan Tindakan pada siklus I dilaksanakan pada tanggal 13 April 2012 dan 15 April 2012 dengan alokasi waktu 3 x 35 menit dan 2 x 35 menit. Adapun kegiatan dalam siklus I meliputi: Pertemuan pertama a) Kegiatan Awal Pada kegiatan awal guru melakukan apersepsi dengan menjelaskan manfaat perpindahan panas dalam kehidupan. Kemudian Guru meminta siswa untuk memberi contoh perpindahan panas yang mereka jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan indikator pencapaian kompetensi yang akan dipelajari pada pertemuan tersebut. Guru menjelaskan bahwa hari ini akan menerapkan pembelajaran dengan metode inkuiri, dan menjelaskan langkah-langkah pembelajarannya secara runtut. b) Kegiatan inti 1. Eksplorasi Siswa dibagi menjadi tiga kelompok, masing-masing kelompok mendapat tugas untuk memecahkan permasalahan yang ditugasakan oleh guru. Kelompok A ditugaskan guru untuk menuju halaman sekolah guna merasakan panasnya pancaran matahari. 21

22 Kelompok B mendapat tugas menyalakan kompor, memanaskan air dalam panci yang sudah dipersiapkan sebelumnya. Kelompok c mendapat tugas memegangi besi yang ujungnya dipanaskan pada bara api. 2. Elaborasi Masing-masing kelompok diharapkan menemukan permasalahan yang timbul dalam kegiatannya. Masing-masing kelompok menetapkan jawaban sementara terhadap permasalahan yang dihadapi (hipotesis sementara) Masing-masing kelompok diminta untuk mencari informasi data dan fakta yang relevan guna menjawab hipotesis. Masing-masing kelompok mengumpulkan jawaban sementara atas permasalahan yang dihadapi (generalisasi). Masing-masing kelompok mempresentasikan simpulan tentang permasalahannya didepan kelas. Kelompok lain memperhatikan presentasi masing masing kelompok dan diberi kesempatan untuk menanggapinya. 3. Konfirmasi Guru bertanya jawab tentang tentang hal hal yang belum diketahui siswa. Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahpahaman,memberikan penguatan dan penyimpulan. c) Penutup Pada kegiatan penutup guru bersama siswa menyimpulkan materi pelajaran yang sudah dipelajari. Kemudian guru membagikan lembar soal tes tertulis untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa terhadap pembelajaran sebelumnya atau sebelum melakukan pembelajaran dengan metode inkuiri. Pertemuan kedua 1) Kegiatan Awal Pada kegiatan awal guru melakukan apersepsi dengan pertanyaaan yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari. Pernahkah kalian meilihat ibumu mengangkat panci yang terisi air mendidih?, Dengan apa ibumu mengangkatnya?.

23 Kemudian guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan indikator pencapaian kompetensi yang akan dipelajari pada pertemuan kali ini. Guru menjelaskan bahwa hari ini akan kembali menerapkan pembelajaran dengan metode inkuiri dengan menjelaskan langkahlangkah pembelajarannya secara runtut. 2) Kegiatan inti a. Eksplorasi Siswa dibagi menjadi tiga kelompok, masing-masing kelompok melaksanakan percobaan atau kegiatan untuk mengetahui apakah benda tersebut termasuk penghantar panas atau bukan. mengidentifikasi masalah yang terkait dengan benda isolator dan konduktor. b. Elaborasi Masing-masing kelompok menulis jawaban sementara benda-benda yang termasuk penghantar panas atau bukan. Masing-masing kelompok diminta untuk mencari informasi data dan fakta yang relevan guna menjawab hipotesis atas permasalahan. Masing-masing kelompok menyimpulkan jawaban sementara atas permasalahan yang dihadapi (generalisasi). Masing-masing kelompok mempresentasikan simpulan tentang permasalahannya didepan kelas. Kelompok lain memperhatikan presentasi masing masing kelompok dan diberi kesempatan untuk menanggapinya. c. konfirmasi Guru bertanya jawab tentang tentang hal-hal yang belum diketahui siswa. Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahpahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan. 3) Penutup Pada kegiatan penutup guru bersama siswa menyimpulkan materi pelajaran yang sudah dipelajari. Kemudian guru memberi evaluasi untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa terhadap pembelajaran sebelumnya.

24 4.1.1.3 Pengamatan (Observasi) Berdasarkan pelaksanaan kegiatan pembelajaran dengan metode inkuiri siklus I (pertemuan pertama pada 13 April 2012 dan pertemuan kedua pada 15 April 2012) di SD Negeri Pacet Kecamatan Reban Kabupaten Batang dengan subyek siswa dan guru kelas IV pada semester genap tahun pelajaran 2011/2012 dengan alokasi waktu 3 x 35 menit dan 2 x 35 menit. Pelaksanaan siklus I diikuti oleh seluruh siswa kelas IV yang berjumlah 15 siswa. Standar Kompetensi 8. Memahami berbagai bentuk energi dan cara penggunaanya dalam kehidupan sehari-hari. Kompetensi Dasar 8.1 Mendiskripsikan energi panas dan bunyi yang terdapat di lingkungan sekitar serta sifat-sifatnya. Indikator Pencapaian Kompetensi 8.1.1 Menyebutkan sumber energi yang ada di lingkungan sekitar. 8.1.2. Menjelaskan perpindahan panas secara radiasi, konduksi, dan konveksi. 8.1.3. Menggolongkan benda yang termasuk penghantar panas dan bukan. 8.1.4. Menjelaskan pengertian tentang konduktor dan isolator. 1) Data Hasil Observasi Aktivitas Siswa Pengamatan terhadap aktivitas siswa dalam pembelajaran IPA dengan metode inkuiri dilaksanakan pada waktu proses pembelajaran berlangsung dengan menggunakan lembar observasi. Obsevasi dilakukan dengan bantuan guru mitra (observer). Adapun hasil pengamatan aktivitas siswa dalam pembelajaran IPA dengan metode inkuiri pada siklus I dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 3. Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I No Indikator Pengamatan Rata-rata kelas 1 Kesiapan siswa dalam pembelajaran 3,1 2 Menjawab pertanyaan 2,7 3 Keaktifan siswa dalam diskusi/kerja kelompok 2,7 4 Melaksanakan percobaan 3,1 5 Mempresentasikan hasil percobaan 3 6 Menanggapi kelompok lain 2,6

25 2) Data Hasil Observasi Keterampilan Guru Pengamatan terhadap keterampilan guru dalam pembelajaran dengan metode inkuiri dilakukan pada saat pembelajaran berlangsung dengan menggunakan lembar observasi. Observasi dilakaukan dengan bantuan guru mitra (observer). Adapun hasil pengamatan keterampilan guru dalam pembelajaran IPA dengan metode inkuiri pada siklus I dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4. Hasil Observasi Keterampilan Guru Siklus I Skor No Indikator Pengamatan Penilaian 1. a. Mengemukakan tujuan pembelajaran. 3 2. b. Melakukan apersepsi. 3 3. c. Membimbing siswa merumuskan masalah. 3 4. d. Membimbing siswa dalam diskusi / kerja kelompok 3 5. e. Membimbing siswa dalam melakukan percobaan. 3 6. f. Membimbing siswa dalam melaporkan hasil percobaan. 3 7. g. Melaksankan pembelajaran yang bersifat inkuiri. 3 8. h. Menggunakan media secara efektif dan efisien. 2 9. i. Mengelola waktu secara efisien. 3 10. j. Melakukan refleksi 3 Jumlah 29 Rata Rata 2,9 Persentase 72,5 % Kategori Baik 3) Data Hasil Belajar Siswa Pada akhir pembelajaran guru melakukan evaluasi soal tes tertulis untuk mengetahui pemahaman siswa terhadap meteri yang telah dipelajari dan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa terhadap pembelajaran sebelumnya yaitu sebelum tindakan dengan metode inkuiri. Berikut adalah data hasil belajar siswa siklus I yang tersaji pada tabel berikut:

26 Tabel 5. Hasil Belajar Siswa Siklus I No Hasil Belajar Siswa Siklus I 1. Nilai tertinggi 90 2. Nilai terendah 50 3. Rata-rata 66 4. Siswa yang tuntas 10 5. Siswa yang belum tuntas 5 6. Persentase ketuntasan belajar 66 % Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa pada siklus I rata-rata nilai tes siswa mengalami peningkatan dibanding dengan kondisi awal sebelum tindakan dengan metode inkuiri. Nilai rata-rata siklus I sebesar 66 dan jumlah siswa yang tuntas belajar juga mengalami peningkatan yaitu 10 siswa dari 15 siswa kelas IV atau sebesar 66 %. Meskipun hasil belajar siswa mengalami peningkatan akan tetapi belum mencapai indikator yang diharapkan sehingga perlu adanya perbaikan atau tindakan berikutnya. 4) Refleksi Berdasarkan hasil observasi pelaksanaan pembelajaran dengan metode inkuiri siklus I yang melibatkan guru mitra (observer), selanjutnya dilakukan refleksi terhadap kegiatan pembelajaran yang sudah dilaksanakan. Adapun hasil refleksi pelakasanaan tindakan pada siklus I adalah sebagai berikut: 1) Aktivitas siswa dalam pembelajaran mendapat persentase sebesar 71 % dengan kategori baik. 2) Masih ada sebagian siswa yang menjawab pertanyaan kurang relevan dengan pertanyaan yang diajukan guru. 3) Kurang terjalin kerjasama yang aktif dan terarah dalam diskusi kelompok, dan masih ada sebagian siswa yang hanya diam dalam diskusi kelompok. 4) Siswa belum terbiasa mempresentasikan hasil diskusi, kebanyakan kelompok masih terlihat malu-malu berdiri didepan kelas yang menyebabkan penyampaian materi kurang terstruktur dan cenderung ragu-ragu.

27 5) Siswa kurang berani menanggapi temuan kelompok lain. Masih banyak siswa yang hanya diam apabila guru memberi kesempatan kepada siswa untuk memberi tanggapan kepada kelompok lain. 6) Masing-masing kelompok sangat bergantung pada penjelasan dan bimbingan dari guru sehingga guru memberikan penjelasan yang berulang-ulang. 7) Hasil belajar siswa melalui tes tertulis belum mencapai hasil yang diharapakan dengan hanya mendapat persentase ketuntasan belajar sebesar 66 % atau hanya 10 siswa dari 15 siswa yang mendapat nilai diatas KKM yang ditentukan satuan pendidikan yaitu 63. 4.1.2 Deskripsi Data Pelaksanaan Tindakan Siklus II 4.1.2.1 Perencanaan Pada tahap perencanaan dilakukan langkah-langkah sebagai berikut: 1) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dengan materi perpindahan panas. 2) Menyiapkan sumber dan media pembelajaran 3) Menyiapkan lembar kerja siswa. 4) Menyiapkan lembar observasi yang akan digunakan dalam penelitian. 5) Menyiapkan lembar evaluasi. 4.1.2.2 Pelaksanaan Tindakan Tindakan pada siklus II dilaksanakan pada tanggal 19 April 2012 dan 20 April 2012 dengan alokasi waktu masing-masing 2 x 35 menit. Adapun kegiatan dalam siklus II meliputi: Pertemuan pertama 2) Kegiatan Awal Mengecek kesiapan siswa untuk mengikuti belajar mengajar. Presensi. Apresepsi, guru bertanya kepada siswa Pernahkah kamu mendengar orang memetik gitar?. Apa yang dipetik? Informasi dengan penyampaian tujuan pembelajaran. Motivasi.

28 2. Kegiatan Inti a. Eksplorasi Siswa dibagi menjadi 3 kelompok, masing-masing kelompok melaksanakan percobaan dengan memperagakan (membunyikan) sumber bunyi yang telah disediakan sebelumnya. Setiap kelompok secara bergantian melakukan percobaan tentang macam sumber bunyi yang sudah dipersiapkan sebelumnya. Guru membimbingi siwa selama melakukan percobaan. b. Elaborasi Masing-masing kelompok menyimpulkan jawaban sementara benda-benda yang termasuk sumber bunyi. Masing-masing kelompok diminta untuk mencari informasi data dan fakta yang relevan guna menjawab hipotesis atau permasalahan. Masing-masing kelompok menyimpulkan jawaban sementara atas permasalahan yang dihadapinya (generalisasi). Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil simpulan tentang permasalahanya didepan kelas. Kelompok lain memperhatikan presentasi masing-masing kelompok dan diberi kesempatan untuk menanggapinya. c. Konfirmasi Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa. Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalah pahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan. 3. Penutup (15 menit) Guru bersama siswa menyimpulkan materi pelajaran yang sudah dipelajari. Guru memberi evaluasi untuk mengukur pemahaman siswa terhadap materi. Pertemuan Kedua 1. Kegiatan Awal Mengecek kesiapan siswa untuk mengikuti belajar mengajar. Presensi.

29 Apersepsi, guru bertanya kepada siswa Apakah kalian pernah menyelam sambil memukul-mukul batu dalam air? Informasi dengan penyampaian tujuan pembelajaran. Motivasi. 2. Kegiatan Inti a. Eksplorasi Guru membimbing siswa mengidentifikasi masalah yang terkait dengan sumber bunyi yang ada di lingkungan sekitar. Setiap kelompok secara bergantian melakukan percobaan tentang perambatan bunyi. Guru membimbing sistwa selama melakukan percobaan. b. Elaborasi Masing-masing kelompok menyimpulkan jawaban sementara benda-benda yang termasuk sumber bunyi. Masing-masing kelompok diminta untuk mencari informasi data dan fakta yang relevan guna menjawab hipotesis atau permasalahan. Masing-masing kelompok menyimpan jawaban sementara atas permasalahan yang dihadapinya (generalisasi). Masing-masing mempresentasikan hasil simpulan tentang permasalahanya didepan kelas. Kelompok lain memperhatikan presentasi masing-masing kelompok dan diberi kesempatan untuk menanggapinya. c. Konfirmasi Muru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa. Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalah pahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan. 3. Penutup Guru bersama siswa menyimpulkan materi pelajaran yang sudah dipelajari. Guru memberi evaluasi untuk mengukur pemahaman siswa terhadap materi.

30 4.1.2.3 Pengamatan (Observasi) Berdasarkan pelaksanaan kegiatan pembelajaran dengan metode inkuiri siklus II (pertemuan pertama pada 19 April 2012 dan pertemuan kedua pada 20 april 2012) di SD Negeri Pacet Kecamatan Reban Kabupaten Batang dengan subyek siswa dan guru kelas IV pada semester genap tahun pelajaran 2011/2012 dengan alokasi waktu masing-masing 2 x 35 menit (2 jam pelajaran). Pelaksanaan siklus II diikuti oleh seluruh siswa kelas IV yang berjumlah 15 siswa. Standar Kompetensi 8. Memahami berbagai bentuk energi dan cara penggunaanya dalam kehidupan sehari-hari. Kompetensi Dasar 8.1 Mendiskripsikan energi panas dan bunyi yang terdapat di lingkungan sekitar serta sifat-sifatnya. Indikator Pencapaian Kompetensi 8.1.1 Menuliskan kembali macam-macam sumber bunyi. 8.1.2. Menyebutkan pengertian bunyi, frekuensi, dan amplitude. 8.1.3. Menjelaskan beda bunyi ultra, audio, infra. 8.1.4. Mendemonstrasikan perambatan bunyi pada benda padat, cair, dan gas. 8.1.5 Memberi contoh makhluk hidup yang dapat mendengarkan bunyi ultra atau infra. 1) Data Hasil Observasi Aktivitas Siswa Pengamatan terhadap aktivitas siswa dalam pembelajaran IPA dengan metode inkuiri dilaksanakan pada waktu proses pembelajaran berlangsung dengan menggunakan lembar observasi. Obsevasi dilakukan dengan bantuan guru mitra (observer). Adapun hasil pengamatan aktivitas siswa dalam pembelajaran IPA dengan metode inkuiri pada siklus II dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 6. Indikator Pengamatan Aktivitas Siswa Siklus II No Indikator Pengamatan Rata-rata kelas 1 Kesiapan siswa dalam pembelajaran 3,4 2 Menjawab pertanyaan 3,2 3 Keaktifan siswa dalam diskusi/kerja kelompok 3,1 4 Melaksanakan percobaan 3,1 5 Mempresentasikan hasil percobaan 3,1 6 Menanggapi kelompok lain 2,8

31 2) Data Hasil Observasi Keterampilan Guru Pengamatan terhadap keterampilan guru dalam pembelajaran dengan metode inkuiri dilakukan pada saat pembelajaran berlangsung dengan menggunakan lembar observasi. Observasi dilakaukan dengan bantuan guru mitra (observer). Adapun hasil pengamatan keterampilan guru dalam pembelajaran IPA dengan metode inkuiri pada siklus II dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 7. Hasil Observasi Keterampilan Guru Siklus II Skor Penilaian No Indikator Pengamatan 1. a. Mengemukakan tujuan pembelajaran. 4 2. b. Melakukan apersepsi. 4 3. c. Membimbing siswa merumuskan masalah. 3 4. d. Membimbing siswa dalam diskusi / kerja kelompok 4 5. e. Membimbing siswa dalam melakukan percobaan. 3 6. f. Membimbing siswa dalam melaporkan hasil percobaan. 3 7. g. Melaksankan pembelajaran yang bersifat inkuiri. 4 8. h. Menggunakan media secara efektif dan efisien. 3 9. i. Mengelola waktu secara efisien. 4 10. j. Melakukan refleksi 4 Jumlah 36 Rata Rata 3,6 Persentase 90 % Kategori Sangat Baik 3) Data Hasil Belajar Siswa Pada akhir pembelajaran guru melakukan evaluasi soal tes tertulis untuk mengetahui pemahaman siswa terhadap meteri yang telah dipelajari dan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa terhadap pembelajaran sebelumnya yaitu pada pembelajaran siklus I. Berikut adalah data hasil belajar siswa siklus II yang tersaji pada tabel berikut:

32 Tabel 8. Hasil Belajar Siswa Siklus II No Hasil Belajar Siswa Siklus II 1. Nilai tertinggi 100 2. Nilai terendah 60 3. Rata-rata 74 4. Siswa yang tuntas 13 5. Siswa yang belum tuntas 2 6. Persentase ketuntasan belajar 86 % Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa pada siklus II rata-rata nilai tes siswa mengalami peningkatan dibanding dengan siklus I. Nilai rata-rata siklus II sebesar 74 dan jumlah siswa yang tuntas belajar juga mengalami peningkatan yaitu 13 siswa dari 15 siswa kelas IV atau sebesar 86 %. 4.1.2.4 Refleksi Berdasarkan hasil observasi pelaksanaan pembelajaran dengan metode inkuiri siklus II yang melibatkan guru mitra (observer), selanjutnya dilakukan refleksi terhadap kegiatan pembelajaran yang sudah dilaksanakan. Adapun hasil refleksi pelakasanaan tindakan pada siklus II adalah sebagai berikut: 1. Aktivitas siswa dalam pembelajaran meningkat daripada siklus I dengan memperoleh persentase sebesar 77,6 % dengan kategori baik. 2. Kerjasama siswa dalam diskusi kelompok sudah baik, aktif dan siswa terlihat antusias. 3. Kepercayaan diri siswa dalam presentasi sudah baik, sudah berani berbicara dengan jelas dan tidak malu-malu. 4. Siswa sudah berani menanggapi pendapat kelompok lain apabila guru memberi kesempatan kepada siswa untuk memberi tanggapan kepada kelompok lain. 5. Hasil belajar siswa meningkat dibanding pelaksanaan tindakan siklus I dengan memperoleh persentase ketuntasan belajar sebesar 86 % sehingga tidak perlu dilanjutkan siklus selanjutnya karena sudah mencapai indikator keberhasilan yang ditetapkan yaitu 80 % siswa mengalami ketuntasan belajar.

33 4.2 Pembahasan 4.2.1 Pemaknaan Temuan Penelitian 4.2.1.1 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Berdasarkan pada tabel 3 dan 7 dapat diketahui bahwa tingkat aktivitas siswa pada tiap siklus mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Hal tersebut dikarenakan guru telah menerapkan metode inkuiri pada mata pelajaran IPA materi perpindahan panas. Dalam metode ikuiri guru berperan sebagai fasilitator dan motivator belajar peserta didik. Guru dituntut untuk memiliki kemampuan menggunakan teknik bertanya, karena dalam proses pembelajaran dilakukan melalui proses tanya jawab antara guru dan siswa (Wina Sandjaya, 2007). Pada siklus I aktivitas siswa masih terlihat belum maksimal. Dalam kerja kelompok, masih banyak siswa yang hanya diam saja dan tidak bekerja, guru juga masih mendominasi jalannya kerja kelompok sehingga dapat dikatakan kerja kelompok belum berjalan dengan lancar. Siswa terlihat kurang antusias mengikuti pelajaran karena baru mengenal pembelajaran yang diterapkan (metode inkuiri). Siswa masih takut dan malumalu dalam mempresentasikan hasil temuan kelompok. Disamping itu siswa kurang berani menanggapi temuan kelompok lain. Hal tersebut dikarenakan peran guru yang masih dominan dan kurangnya motivasi dari guru. Dalam metode inkuiri peran guru adalah sebagai fasilitator dan motivator. Aktifitas siswa pada siklus II mengalami peningkatan karena siswa sudah terbiasa dan paham sepenuhnya terhadap metode inkuiri. Siswa lebih antusias mengikuti pelajaran dari guru. Kerja kelompok sudah berjalan dengan baik dan siswa terlihat antusias. Siswa juga sudah berani mempresentasikan hasil temuan kelompoknya didepan kelas. Dalam hal menanggapi temuan kelompok lain siswa sudah berani menanggapinya dengan jelas dan relevan. Peningkatan aktivitas siswa yang terjadi pada pelaksanaan metode inkuiri tersebut sesuai dengan pendapat Wina Sandjaya (2007) yang menyatakan bahwa metode inquiri menekankan kepada aktivitas peserta didik secara maksimal untuk mencari dan menemukan, artinya metode inquiri menempatkan siswa sebagai subjek belajar. Dalam proses pembelajaran, peserta didik tidak hanya berperan sebagai penerima pelajaran melalui penjelasan guru secara verbal, tetapi mereka berperan untuk menemukan sendiri inti dari materi pembelajaran itu sendiri.

34 4.2.1.2 Hasil Observasi Keterampilan Guru Berdasarkan pada tabel 5 dan 9 dapat diketahui bahwa keterampilan guru dalam menerapkan metode inkuiri mengalami peningkatan pada tiap siklusnya. Pada siklus I kondisi kelas masih belum kondusif dan cenderung rame. Secara keseluruhan pengelolaan kelas dalam metode inkuiri belum berjalan maksimal. Dalam pengelolaan waktu juga masih kurang artinya banyak waktu yang dimanfaatkan secara kurang efektif. Hal tersebut dapat dimaklumi karena guru baru pertama kali menerapkan metode inkuiri. Kemampuan guru pada siklus II meningkat. Guru membimbing kerja kelompok secara merata dan pengelolaan waktu sudah efektif. Pembelajaran dengan menerapkan metode inkuiri memudahkan guru dalam menyajikan materi kepada siswa. Dalam hal ini guru tidak mendominasi pembelajaran dengan memberikan materi dengan ceramah kemudian meminta siswa untuk mencatat dan menghafal materi yang disampaikan guru, tetapi guru hanya berperan sebagai fasilitator untuk memudahkan siswa dalam memahami materi dan memecahkan masalah. Dalam kegiatan kerja kelompok, guru membimbing dan memberi motivasi kepada siswa untuk menemukan jawaban serta membantu siswa yang mengalami kesulitan. Sesuai pendapat Slavin (2010: 217) bahwa Guru berkeliling diantara kelompok-kelompok yang ada untuk melihat bahwa mereka bisa mengelola tugasnya, dan membantu tiap kesulitan yang mereka hadapi dalam interaksi kelompok. 4.2.1.3 Hasil Belajar Siswa Hasil belajar siswa pada siklus I dan siklus II dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 9. Hasil Belajar Siswa Siklus I dan siklus II No Hasil belajar siswa Siklus I Siklus II 1. Rata-rata 66 74 2. Nilai tertinggi 90 100 3. Nilai terendah 50 60 4. Siswa yang tuntas 10 13 5. Siswa yang belum tuntas 5 2 6. Persentase ketuntasan belajar 66 % 86 %

35 Berdasarkan tebel diatas diketahui bahwa hasil belajar IPA siswa kelas IV SD Negeri Pacet Kecamatan Reban Kabupaten Batang mengalami peningkatan pada tiap siklusnya. Hal tersebut disebabkan meningkatnya kemampuan guru dalam mengelola kelas dan aktivitas siswa dalam pembelajaran. 4.2.2 Implikasi Hasil Penelitian Dari pelaksanaan pembelajaran IPA dengan metode inkuiri siklus I dan siklus II, pada materi perpindahan panas dan bunyi di kelas IV SD Negeri Pacet, memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar langsung dan menemukan jawaban atas permasalahan yang muncul. Dengan metode inkuiri mendorong siswa untuk berpikir dan bekerja atas inisiatifnya sendiri, bersikap objektif, jujur, dan terbuka. Penerapan metode inkuiri dapat meningkatkan aktivitas siswa dalam pembelajaran. Hal itu terlihat dari data observasi aktivitas siswa yang memperoleh persentase sebesar 71 % pada siklus I. Kemudian meningkat menjadi 77,6 % pada siklus II. Untuk lebih jelasnya tentang peningkatan aktivitas siswa dari siklus I dan siklus II, akan disajikan pada diagram batang berikut ini: Persentase Aktivitas siswa siklus I Persentase aktivitas Siswa Siklus II 29% 71% 22% 78% Grafik 1. Diagram Peningkatan Aktivitas Siswa Penerapan metode inkuiri juga dapat meningkatkan keterampilan guru dalam pembelajaran. Hal itu terlihat dari data observasi keterampilan guru yang meningkat tiap siklusnya. Pada siklus I memperoleh persentase keterampilan guru sebesar 72,5 %. Meningkat 17,5 % pada siklus II menjadi 90 %. Berikut diagram peningkatan persentase keterampilan guru dari tiap-tiap siklus yang tersaji pada grafik 2.

36 Persentase Keterampilan Guru Siklus I Persentase Keterampilan Guru Siklus II 10% 28% 72% 90% Grafik 2. Diagram Peningkatan Keterampilan Guru Peningkatan yang terjadi pada aktivitas siswa dan keterampilan guru berbanding lurus dengan hasil belajar siswa. Hal itu terlihat dari persentase hasil belajar siswa yang selalu mengalami peningkatan dari tiap siklusnya. Pada siklus I diperoleh nilai rata-rata hasil tes sebesar 66 dengan persentase ketuntasan belajar sebesar 66 %. Pada siklus II rata-rata nilai tes meningkat menjadi 74 dengan persentase ketuntasan belajar sebesar 86 %. Berikut diagram peningkatan hasil belajar siswa yang tersaji pada grafik 3 berikut ini: Hasil Belajar Siswa Siklus I Hasil Belajar Siswa Siklus II 34% 66% Siswa yang tuntas Siswa yang belum tuntas 14% 86% Siswa yang tuntas Siswa yang belum tuntas Grafik 3. Diagram Peningkatan Hasil Belajar Siswa