LITERASI DIGITAL DAN PERTISIPASI PUBLIK PEMUDA DESA Oleh; Agus Maimun Ketua Karang Taruna Jawa Timur TAHUN 2017
Sejarah Era-Gidital
Fakta Era-Digital
Memahami Perubahan Manuel Castel & Gustavo Cardoso (2005) Manuel Castel (2010) NETWORK SOCIETY Keri Facer (2011) LEARNING FUTURE Education, Technology, And Social Change
Data & Fakta: Sebuah Kesenjangan Literasi Pencapaian dan Target MDGs di Indonesia Target: Menjamin pada 2015 semua anak-anak, laki-laki maupun perempuan di manapun dapat menyelesaiakan pendidikan dasar Indikator Acuan Saat Ini Target Dasar (2011) (2015) Status 2.1 Angka Partisipasi Murni (APM) 88,70% 95,55% 100,00% (-4,45%) 2.2 Proporsi murid kelas 1 yang 62,00% 96,58% 100,00% (-3,42%) berhasil menamatkan sekolah dasar 2.3 Angka melek huruf penduduk usia 15-24 tahun, perempuan dan lakilaki 96,60% 98,78% L = 98,80% P = 98,75% 100,00% (-1,22%) L = (-1,20%) P = (-1,25%) 2.4 Rasio perempuan terhadap lakilaki di tingkat pendidikan dasar, menengah dan tinggi - Ratio APM perempuan/laki-laki 100,27% 98,80% 100,00% (-1,20%) di SD - Ratio APM perempuan/laki-laki 99,86% 103,45% 100,00% (+3,45%) di SMP - Ratio APM perempuan/laki-laki 93,67% 101,40% 100,00% (+1,40%) di SMA - Ratio APM perempuan/laki-laki 74,06% 97,82% 100,00% (-2,18%) di PT 2.5 Rasio melek huruf perempuan terhadap laki-laki pada kelompok usia 15-24 tahun 98,44% 99,95% 100,00% (-0,05%) Sumber: Diolah dari Data BAPENNAS, 2011. No. Uraian Sat. Sasaran Percepatan Pencapaian Target MDGs di Provinsi Jawa Timur Provinsi Jawa Timur 2012 2013 2014 2015 Target Nasional Status Sasaran 1 Angka Partisipasi Kasar % a. SD/MI 112.69 112.7 112.72 112.79 100.00 Tercapai 0.00 b. SMP/MTs 102.15 102.21 102.85 102.9 100.00 Tercapai 0.00 c. SMA/MA/SMK 74.21 78.21 78.23 79.14 100.00 Tercapai -20.86 2 Angka Partisipasi Murni % a. SD/MI 97.23 97.23 98 98.35 100.00 Tercapai -1.65 b. SMP/MTs 86.07 86.36 87.6 87.64 100.00 Tercapai -12.36 c. SMA/MA/SMK 55.94 59.47 65.78 65.83 100.00 Tercapai -34.17 3 Angka Partisipasi Sekolah % a. SD/MI 99.91 99.92 99.93 99.94 100.00 Tercapai -0.06 b. SMP/MTs 98.85 98.85 98.96 98.99 100.00 Tercapai -1.01 c. SMA/MA/SMK 60.51 62.95 63.85 65.04 100.00 Tercapai -34.96 4 Angka Murid Putus Sekolah % a. SD/MI 0.13 0.12 0.10 0.09 0.00 Tercapai 0.09 b. SMP/MTs 0.39 0.37 0.35 0.33 0.00 Tercapai 0.33 c. SMA/MA/SMK 0.80 0.71 0.65 0.64 0.00 Tercapai 0.64 5 Angka Lulusan Sekolah % a. SD/MI 99.91 99.92 99.93 99.94 100.00 Tercapai -0.06 b. SMP/MTs 98.88 98.99 99.03 99.07 100.00 Tercapai -0.93 c. SMA/MA/SMK 98.14 98.27 98.52 98.52 100.00 Tercapai -1.48 6 Angka Melek Huruf % 89.28 90.49 91.33 92.17 100.00 Tercapai -7.83 7 Angka Buta Huruf % 10.72 9.51 8.67 7.83 0.00 Tercapai 7.83 Sumber: Hasil Olah Data dan Analisis, 2015. Provinsi Jawa Timur dengan score 15.26 dan Kabupaten Bojonegoro memiliki score 18,87 berada di Kuadran II yaitu wilayah kabupaten/kota yang memiliki kondisi tingkat kemiskinan tinggi dan tingkat buta aksara tinggi (Kemendikbud, 2012)
Literasi & Pemberdayaan UNESCO (United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization) Literasi sebagai kemampuan mengidentifikasi, memahami, menafsirkan, menciptakan, mengkomunikasikan, dan kemampuan berhitung melalui materi-materi tertulis dan variannya, literasi tidak hanya kemampuan membaca dan menulis, tetapi mencakup bagaimana berkomunikasi dalam masyarakat, terkait dengan pengetahuan, bahasa, dan budaya. International Workshop on Information Skill for learning International Workshop on Information Skills fort Learning di Colombo, Srilangka tahun 2004 ini dihadiri oleh 10 negara, yaitu Bangladesh, India, Indonesia, Maldiva, Malaysia, Nepal, Pakistan, Singapore, Sri Lanka, Muangthai, dan Vietnam. Selanjutnya di Patiala India november 2005. Tujuannya ialah mengembangkan model literasi informasi yang akan digunakan untuk negara-negara Asia Tenggara dan Selatan. Model yang dikembangkan disebut Empowering Eight atau E8 karena mencakup 8 komponen menemukan dan menggunakan informasi.
Skema: Kunci Pemberdayaan Literasi Apply Identity Esplore Layanan Publik Leading Sector (Pendidikan & Perpustakaan Assess The Componants of Empowering Eight Select Goverment Present Organise Kewenangan Pengelolaan Perpustakaan Desa Create
Pemuda & Partisipasi Identik dengan fase kehidupan (alamiah). Hill (Haditimo: 2002) dibedakan istilah remaja dan pemuda. Remaja (12-21 th); Pemuda (15-35 th); UU/Peraturan lain pemuda (16-30 th). Dicirikan rentan dipengaruhi & mempengaruhi lingkungan sekitar. Daljonie (1976) pemuda adalah penduduk usia 12-15 tahun berdasar Inter Regional Seminar The Training Of Profesional Youth Leader, ditandai gejala biologis, struktur dan cultural di dalam dirinya.
Kewenangan Pembinaan Menteri Sosial Menetapkan Pedoman Umum Menetapkan Standar & Indikator Melakukan Program Percontohan Memberi Stimulasi Memberikan Penghargaan, Monitoring, Koordinasi Memantabkan Sumber Daya Manusia Gubernur Melaksanakan Tugas Desentralisasi Bidang Pemberdayaan Karang Taruna Melakukan Program Pengembangan Melakukan Pembinaan Kemitraan Dengan Forum Pengurus Karang Taruna Memberikan Penghargaan, Sosialisasi, Monitoring dan Koordinasi Bupati Walikota Melaksanakan Tugas Pembantu Melakukan Penumbuhan Karang Taruna Melakukan Pemutakhiran Data Karang Taruna Melaksanakan Pembinaan Lanjutan Melakukan Pembinaan Kemitraan Dengan Forum Pengurus Karang Taruna Memberikan Penghargaan, Sosialisasi, Monitoring dan Koordinasi
Fokus Program Kedepan Human Development Pembinaan Lanjutan Kemitraan Kaderisasi Kepemimpinan Pendidikan Peningkatan Skill Information Society We ll Inform Adaptasi Perubahan Stimulus Ekonomi Kreatif Berbasis Lokalitas Kemandirian
Skema Perubahan Era Digital
Skema Perubahan Yang Diinginkan