Tidak terjadi perubahan kebijakan pada saat penelitian dilakukan RUANG LINGKUP PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS DAYA SAING KLASTER INDUSTRI MINYAK ATSIRI BERBASIS KOMODITAS CENGKEH DI JAWA TIMUR DENGAN PENDEKATAN SISTEM DINAMIK

Pemodelan Proses Bisnis. Mia Fitriawati M.Kom

22/04/2013 ERGONOMI: DARI MIKRO KE MAKRO SEJARAH PERKEMBANGAN. Manusia PENGERTIAN ERGONOMI SECARA UMUM MICROERGONOMICS LATAR BELAKANG ERGONOMI MAKRO

Pemodelan Proses Bisnis

Analisis Proses Bisnis. Mia Fitriawati M.Kom

3. METODOLOGI PENELITIAN

ERP (Enterprise Resource Planning) Pertemuan 2

BAB III Landasan Teori

Sistem Informasi Pendidikan

model simulasi dan formulasi yang dibuat telah benar dan logis serta dapat mereprsentasikan kondisi eksisting.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PENGEMBANGAN MODEL KELEMBAGAAN KLASTER INDUSTRI PENGOLAHAN HASIL LAUT ABSTRAK

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian Perencanaan Strategi Informasi

TINJAUAN MENYELURUH SIA. Oleh : Diana Rahmawati

DAFTAR ISI. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Identifikasi Masalah Ruang Lingkup Penelitian Data yang Diperlukan...

Diskusi mengenai topik minggu lalu.

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN

BAB III LANDASAN TEORI. mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategis dari suatu

NASKAH PUBLIKASI TUGAS AKHIR

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Langkah-Langkah Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. baik. Sistem kerja yang terbaik merupakan sistem yang memiliki efisiensi

[Summary] Sistem Informasi Perusahaan Chapter 3

[Analisis dan Portofolio ]

METODOLOGI PENELITIAN

dan kelembagaan yang kegiatannya saling terkait dan saling mendukung dalam peningkatan efisiensi, sehingga terwujudnya daya saing yang kuat.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TELAAH KEPUSTAKAAN


Oleh : Edi Sugiarto, S.Kom, M.Kom. Edi Sugiarto, M.Kom - Supply Chain Management dan Keunggulan Kompetitif

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. (UKM) maupun bisnis startup ikut membeludak. Tercatat menurut majalah SWA,

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PERANCANGAN PRODUK. Chapter 2. Gasal 2014

BAB I PENDAHULUAN. lain yang sesuai dengan kebutuhan ternak terutama unggas. industri peternakan (Rachman, 2003). Selama periode kebutuhan

STRUKTUR ORGANISASI. deden08m.com 1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Tinjauan Umum Functional Strategy Riri Satria

BAB II LANDASAN TEORI. semua fungsi manajemen karena tanpa perencanaan fungsi-fungsi lain

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

Volume 5, No. 1, April 2012 ISSN:

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian Perencanaan Strategi Informasi. dikerjakan di masa yang akan datang (Sukarno, 2002, p129).

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan laba atau menambah nilainya sendiri. Kualitas dari SDM akan sangat

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEGAGALAN DAN KESUKSESAN PENERAPAN DARI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DI PERUSAHAAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

M.Ikhlas Khasana ( ) Mengetahui berbagai dampak kebijakan persawitan nasional saat ini. Pendahuluan. ekspor. produksi.

Paramita Anggraini ( ) Pembimbing : Dr.Ir. Sri Gunani Partiwi. Co Pembimbing : Prof.Dr.Ir. Budisantoso Wirjodirdjo, M.

BAB V PERANCANGAN KEBIJAKAN DAN ANALISIS PERILAKU MODEL. V.1 Arah Kebijakan Direktorat Industri Alat Transportasi Darat dan Kedirgantaraan (IATDK)

BAB III LANDASAN TEORI

EVALUASI PERAN FORUM KLASTER PARIWISATA CEPOGO SELO SAWANGAN (FCSS) DALAM PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI LOGAM TUMANG BOYOLALI TUGAS AKHIR

Enterprise Resource Planning (ERP)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

METODOLOGI PENELITIAN. Kerangka Pemikiran

DINAMIKA PERKEMBANGAN KLASTER INDUSTRI MEBEL KAYU DESA BULAKAN, SUKOHARJO TUGAS AKHIR. Oleh : SURYO PRATOMO L2D

DAFTAR ISI. Halaman Judul... Lembar Pengesahan... Lembar Pernyataan... Kata Pengantar... Daftar Isi...

Bab I Pendahuluan 1.1. Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI

MODUL KULIAH MANAJEMEN INDUSTRI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9000

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Objek Pembelajaran. Objek Pembelajaran. Pertemuan 2 Klasifikasi Sistem Informasi

IV. METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. berperan dalam menciptakan competitive advantage bagi perusahaan. Teknologi. menunjukkan perkembangannya yang kian pesat.

Model System Dinamics

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian The International Journal of Bussiness and Management

PERANCANGAN SISTEM KOLABORASI SUPPLY CHAIN UNTUK MEMPERCEPAT PERTUMBUHAN UKM

KONDISI EKSISTING INDUSTRI. POTENSI Tulungagung Penghasil marmer terbesar di Indonesia (wikipedia.org) (Disperindag,2009)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Pendekatan Data Envelopment Analysis untuk Mengukur Efisiensi Healthcare Supply Chain dalam Konteks Ergonomi Makro di Poliklinik UB

PENDAHULUAN. Latar Belakang

VII. RANCANGAN SISTEM PENGEMBANGAN KLASTER AGROINDUSTRI AREN

BAB 3 LANDASAN TEORI

III. KERANGKA PEMIKIRAN. ekonomi internasional (ekspor dan impor) yang meliputi perdagangan dan

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB V PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. sebagai bahasa perusahaan yang berguna untuk memberikan informasi berupa data-data

III. KERANGKA PEMIKIRAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. baik antara perusahaan retail dengan pihak-pihak dalam rantai suplainya.

BAB I PENDAHULUAN. Oleh karena itu PT. Sinar Mas harus selalu menjaga persediaan bahan baku untuk

Gambar 15 Diagram model sistem dinamis pengambilan keputusan kompleks pengembangan agroindustri gula tebu.

Skenario Kebijakan Penentuan Upah Minimum Regional (UMR) dan Dampaknya Terhadap Perkembangan Industri Padat Karya

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

Pengembangan Sistem Dinamik dalam Pengelolaan Manajemen Distribusi Logistik Terhadap Perkembangan Teknologi Informasi pada PT Sunan Inti Perkasa

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

PERENCANAAN STRATEGIS SISTEM INFORMASI/TEKNOLOGI INFORMASI PADA STMIK YADIKA BANGIL

BAB I PENDAHULUAN. sistem informasi yang dikembangkan. memenuhi kebutuhan pengguna yang bersangkutan. Pemenuhan

S U T A R T O NIM : Program Studi Teknik dan Manajemen industri

BAB 3 PENTINGNYA TEKNOLOGI INFORMASI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Information Systems. Sistem Informasi untuk Keuntungan Kompetitif 16/10/2012 8:56

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. instansi pelayanan kesehatan masyarakat. Dalam hal ini pelayanan kesehatan yang

MANAJEMEN PROYEK DALAM PRAKTEK

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. sehingga terjamin mutu teknisnya. Penetapan mutu pada karet remah (crumb

BAB 4 HASIL PENELITIAN. dijalankan oleh PT. Huabei Petroleum Service. Adapun arahan strategi yang diperoleh adalah sebagai berikut:

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. tahap awal, 2. tahap penyusunan dokumen, dan 3. tahap akhir. Diagram

Transkripsi:

Tidak terjadi perubahan kebijakan pada saat penelitian dilakukan RUANG LINGKUP PENELITIAN

Software Vensim Simulasi Daya Saing Rantai Nilai Sistem Dinamik Pemodelan Sistem Klaster Industri Makro ergonomi INPUT PROCESS Stakeholder Klaster Industri IKM Minyak Atsiri Kondisi dan kebijakan eksisting terkait Klaster Industri IKM Minyak Atsiri Identifikasi dan Pemodelan Klaster Industri IKM Minyak Atsiri OUTPUT Rekomendasi kebijakan IKM Minyak Atsiri

kumpulan/kelompok perusahaan-perusahaan dan institusi yang terkait dalam suatu bidang tertentu dan yang berdekatan secara geografis (Porter, 1998) kelompok yang terdiri dari beberapa industri terkait baik secara horisontal maupun vertikal dan institusi pendukung lainnya yang saling berinteraksi untuk menciptakan nilai tambah baik secara individu maupun bersama-sama dalam rangka meningkatkan daya saing baik ditingkat nasional maupun global (Partiwi, 2011)

Porter (1990) mengembangkan model berlian yang memberikan kerangka determinan keunggulan daya saing suatu bangsa yang sering dirujuk dan dianggap sebagai pemicu atau menjadi kerangka dasar dalam model atau pendekatan klaster industri.

Indikator yang digunakan untuk melihat faktor yang mempengaruhi daya saing internasional SUPPLY SIDE (a) modal dasar, (b) ukuran perusahaan, (c) struktur kepemilikan, (d) spesialisasi, (e) penganekaragaman, (f) keluaran, (g) nilai tambah, (h) biaya tenaga kerja, (i) aset tetap, (j) produktifitas, (k) cakupan ekspor, (l) ketergantungan impor, (m) FDI dan cakupan ekspor, (n) faktor intensitas, (o) teknologi DEMAND SIDE (a) nilai ekspor, (b) pangsa di pasar dunia, (c) impor, (d) Intra industry trade, (e) keunggulan komparatif (RCA), (f) dinamisme ekspor, (g) struktur pasar impor dunia, (h) struktur persaingan dunia.

Keunggulan kompetitif tidak dapat dipahami hanya dengan melihat suatu perusahaan secara keseluruhan, tetapi terdiri dari berbagai aktivitas yang dilakukan suatu perusahaan, mulai dari perencanaan, produksi, pemasaran, pengiriman, dan dukungan terhadap hasil produknya (Porter, 1983). analisis rantai nilai dapat digunakan untuk memahami keunggulan kompetitif secara lebih baik. Inbound Logistics Operations Outbond Logistics Marketing and Sales Services Procurement Human Resource Development PROFIT MARGIN Technology Development Infrastructure

Makro-ergonomi didefinisikan sebagai top-down dari sistem sosioteknikal yang diterapkan dalam perancangan sistem kerja dan memanfaatkan hasilnya dalam perancangan human-job, human-machine, dan humansoftware interface (Hendrick & Kleiner, 2001) Pedoman Makro-ergonomi Participatory Design Joint Design Deskripsi Desain didukung oleh partisipasi karyawan sepanjang proses desain. Subsistem personel dan subsistem teknologi dikembangkan secara simultan. Human-centered Design Fungsi manusia dan pekerjaan dalam sistem kerja merupakan pertimbangan prioritas dalam keputusan untuk mengalokasikan kerja pada pekerja atau perangkatnya. Prinsip ergonomi diaplikasikan untuk menyesuaikan pekerjaan dengan sumber daya manusia. Systems Design Karakteristik sosioteknik pada organisasi (subsistem personel, subsistem teknologi, struktur organisasi, dan lingkungan eksternal) harus dievaluasi dan diintegrasikan dalam proses desain pada sistem kerja.

Dalam makro-ergonomi, desain organisasi dan faktor manajemen dapat dipahami dengan lebih baik melalui konteks sistem sosioteknik. Sistem sosioteknik merupakan sebuah teori yang menyatakan bahwa lokasi kerja yang efektif memiliki optimisasi bersama antara sistem sosial dan teknologi, dan bahwa kelompok kerja harus memiliki otonomi yang cukup untuk mengontrol variabel kunci dalam proses kerja.

1. Identifikasi stakeholder klaster industri. 2. Identifikasi peran dan fungsi masing-masing stakeholder dalam pencapaian tujuan klaster industri. 3. Optimalisasi peran dan fungsi stakeholder klaster industri. 4. Perumusan visi, misi dan tujuan, strategi berikut program dalam pengembangan klaster industri secara partisipatoris.

pendekatan sistem merupakan salah satu cara penyelesaian persoalan yang dimulai dengan dilakukannya identifikasi terhadap adanya sejumlah kebutuhankebutuhan sehingga dapat menghasilkan suatu operasi dari sistem yang dianggap efektif.

TAHAP HASIL Pendefinisian Masalah Deskripsi Sistem Model Simulasi Desain Kebijakan Pemahaman Verifikasi Kepastian Kebijakan Forester (1968) mendefinisikan sistem dinamik sebagai investigasi dari karakteristik umpan balik suatu sistem dan kegunaan modelnya adalah untuk memperbaiki organisasi dan kebijakan.

Proses simulasi model dapat dibagai ke dalam 5 tahap seperti berikut ini. a. Membangun model konseptual dari sistem atau permasalahan b. Membangun model simulasi. c. Verifikasi dan validasi model. d. Melakukan desain eksperimen dengan menggunakan model yang sudah dibangun e. Menampilkan eksperimen dan menganalisa hasilnya.

dapat menggambarkan konsep, sebuah dokumen yang menirukan, meneliti, dan mengoptimalkan model sistem dinamis. model digambarkan melalui causal loop diagram berdasarkan variabel-variabel yang telah diidentifikasi sebelumnya oleh pembuat model. pembangunan simulasi model lebih fleksibel dan sederhana. dapat memperlihatkan tingkah laku dari model tersebut, sehingga dapat diteliti bagaimana model menjalani proses, serta melihat penyebab dan penggunaan suatu variabel.