Pendekatan Data Envelopment Analysis untuk Mengukur Efisiensi Healthcare Supply Chain dalam Konteks Ergonomi Makro di Poliklinik UB

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Pendekatan Data Envelopment Analysis untuk Mengukur Efisiensi Healthcare Supply Chain dalam Konteks Ergonomi Makro di Poliklinik UB"

Transkripsi

1 Petunjuk Sitasi: Sugiono, Hamdala, I., & Sundari, N. A. (2017). Pendekatan Data Envelopment Analysis untuk Mengukur Efisiensi Healthcare Supply Chain dalam Konteks Ergonomi Makro di Poliklinik UB. Prosiding SNTI dan SATELIT 2017 (pp. B ). Malang: Jurusan Tenik Industri Universitas Brawijaya. Pendekatan Data Envelopment Analysis untuk Mengukur Efisiensi Healthcare Supply Chain dalam Konteks Ergonomi Makro di Poliklinik UB Sugiono Sugiono (1), Ihwan Hamdala (2), Novia Ayu Sundari (3) (1),(2),(3) Jurusan Teknik Industri, Universitas Brawijaya Jalan M. T. Haryono 167, Malang, 65145, Indonesia (1) (2) (3) ABSTRAK Poliklinik Universitas Brawijaya adalah instansi pemberi pelayanan kesehatan bagi civitas UB, masyarakat umum, dan pasien BPJS. Permasalahan yang terdapat di Poliklinik UB dalam hal pelayanan kesehatan adalah adanya ketidakpastian jumlah permintaan obat dan seringnya mengalami keterlambatan pemenuhan jumlah permintaan dari distributor. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan evaluasi efisiensi serta memberikan saran rekomendasi perbaikan kepada pihak-pihak yang terlibat aktivitas healthcare supply chain. Pihak-pihak yang terlibat disebut sebagai Decisions Making Unit (DMU). Penelitian ini menggunakan metode Data Envelopment Analysis (DEA) dalam usaha untuk mengetahui Decisions Making Unit (DMU) yang efisien dan yang inefisien dalam hal faktor manusia (human factor) dan menemukan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap nilai efisiensi relatif dari tiap Decisions Making Unit (DMU). Penelitian ini mengusulkan strategi perbaikan untuk Decisions Making Unit (DMU) yang dikategorikan inefisien sehubungan dengan faktor manusia. Dari hasil pembahasan rekomendasi perbaikan ditujukan kepada Decisions Making Unit (DMU) yang dikategorikan inefisien yaitu bagian penunjang medik, bagian pengadaan, dan distributor. Kata Kunci - Faktor Manusia, Healthcare Supply Chain, Data Envelopment Analysis (DEA), Ergonomi Makro I. PENDAHULUAN Manajemen rantai pasok (supply chain management) merupakan salah satu bentuk keunggulan kompetitif yang diterapkan pada setiap sistem industri. Supply chain adalah jaringan perusahaan-perusahaan yang secara bersama-sama bekerja untuk menciptakan dan menghantarkan suatu produk ke tangan pemakai akhir (Pujawan, Nyoman. 2010). Dalam industri kesehatan, supply chain adalah bagian yang paling mahal dalam sistem. Faktor manusia (human factor) memainkan peranan yang penting dalam supply chain management. Poliklinik adalah salah satu unit pelayanan masyarakat yang bergerak pada bidang kesehatan. Poliklinik Universitas Brawijaya (UB) mempunyai organisasi kompleks yang terdiri dari unit-unit dan sub-sub unit di dalamnya. Waktu dan biaya memainkan peran penting dalam kinerja pelayanan rumah sakit dan pentingnya faktor-faktor ini pada kinerja pelayanan kesehatan (Cheng, S.H.J., Whittemore, G.J., 200 dan MHaszlinna Mustaffa, N., Potter, A., 2009). Industri kesehatan adalah salah satu sektor yang paling penting dalam masyarakat. Biaya supply chain adalah bagian terbesar dari industri kesehatan dan pengaruh manusia dalam hal ini sangat penting (McKone-Sweet, K.E., Hamilton, P., Willis, S.B., 2005) Ergonomi makro merupakan suatu pendekatan sistem sosioteknik secara top-down yang diterapkan pada perancangan sistem kerja secara keseluruhan pada berbagai level interaksi ergonomi mikro seperti human-job, human-machine, dan human-software interface (Hal W. Hendrik, Brian M. kleiner, 2002). Penggunaan ergonomi makro dalam evaluasi kinerja supply chain di poliklinik UB adalah untuk menganalisis struktural sistem kerja yaitu organisasi serta desain organisasi pada poliklinik UB dengan cara mengevaluasi koordinasi antar karyawan yang menjalankan fungsi kerja serta pembagian kerja. Selain itu, ergonomi makro digunakan untuk merancang work system design dengan mempertimbangkan beberapa hal seperti relevan B-259

2 Sugiono, Hamdala, Sundari personnel, technology, dan environment pada poliklinik UB. Permasalahan yang terdapat di Poliklinik UB dalam hal pelayanan kesehatan adalah terjadinya kekurangan persediaan obatobatan yang dapat disebabkan oleh ketidakmampuan distributor dalam memenuhi permintaan dari pihak Poliklinik UB, jumlah yang tidak sesuai dengan pesanan, serta keterlambatan waktu pengiriman. Permasalahan ini akan berdampak pada menurunnya kualitas layanan kesehatan karena tidak mampu memenuhi kebutuhan obat-obatan pasien. Penelitian ini mengusulkan sebuah metode untuk menganalisa dampak dari faktor ergonomi makro dalam sistem healthcare supply chain menggunakan metode Data Envelopment Analysis (DEA). Model DEA yang digunakan adalah Variable Returns to Scale (VRS) karena tidak terdapat hubungan linier antara input dan output. Dalam penelitian ini dilakukan analisis beberapa indikator output dan input untuk menentukan kinerja dan juga mengidentifikasi faktor-faktor ergonomi makro yang paling efektif pada healthcare supply chain di Poliklinik UB. II. METODE PENELITIAN Dalam pelaksanaan penelitian ini digunakan penelitian deskriptif. Penelitian ini dilakukan dalam lima tahap, yaitu tahap pendahuluan, tahap pengumpulan data, tahap pengolahan data, tahap analisis dan pembahasan, serta tahap kesimpulan dan saran. Data yang digunakan dalam penelitian ini didapatkan melalui wawancara, penyebaran kuesioner, dan observasi. Pengumpulan Data Ergonomi dan Supply Chain Management (SCM) a. Integrasi dan identifikasi sistem SCM b. Pemilihan Decisions Making Unit (DMU) c. Klasifikasi Decisions Making Unit (DMU) d. Menentukan input dan output e. Penyusunan kuesioner f. Penyebaran kuesioner g. Uji validitas dan reliabilitas Tahap pengolahan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Memilih Model DEA Di dalam penelitian ini, digunakan DEA model Variable Returns to Scale (VRS) karena tidak terdapat hubungan linier antara input dan output. 2. Menghitung Efisiensi Supply Chain Menerapkan model DEA dan menghitung efisiensi supply chain berdasarkan skor dari masing-masing Decission Making Unit (DMU). Berikut adalah persamaan untuk menghitung efisiensi: Maximize: ɵ x i0 λ j x ij i = 1, 2,, m; ɵy r0 λ j = 1 λ j y rj r = 1, 2,, s; λ j 0 j = 1, 2, n (1-1) Sumber: Banker et al. (194) 3. Analisa Slack Pengertian dari slack adalah jarak antara indikator masing-masing DMU dengan nilai frontier efficient. Untuk menghitung nilai slack digunakan model matematis yang merujuk pada persamaan (1-2). Maximize: ɵ - ɛ ( 2 ; i<1 s i + 7 : r<1 s r ) ; λ j x ij + s i = x i0 i = 1, 2,,m; λ j y rj s : r = ɵy r0 r = 1, 2,,s; λ j = 1 λ j, s ; : i, s r 0 j (j 0)and ɵ is free (1-2) Sumber: Jahanshahloo et al (2005) 4. Menghitung Rata - Rata Nilai Potensi untuk Perbaikan B-260

3 Evaluasi Efisiensi Healthcare Supply Chain Dalam Konteks Ergonomi Makro Menggunakan Data Envelopment Analysis Di Poliklinik UB Dalam langkah ini nilai-nilai dari efisiensi dihitung dan dibandingkan satu sama lain. Nilainilai potensial digunakan untuk meningkatkan dan mengoptimalkan situasi sistem dalam sudut pandang faktor manusia. 5. Analisa Sensitivitas Analisa sensitivitas dilakukan untuk mengidentifikasi faktor-faktor penting. Untuk melakukan ini, Model DEA diterapkan secara terpisah untuk semua faktor ergonomi makro dan ergonomi mikro. III. HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bagian ini berisi deskripsi data-data mentah yang dikumpulkan dalam penelitian, pengolahan data sesuai dengan langkah-langkah penelitian dan tujuan penelitian, serta analisa hasil pengolahan data dan pembahasannya. Aktivitas supply chain obat-obatan yang dilakukan oleh poliklinik UB meliputi aliran barang, informasi, dan biaya yang dilakukan oleh beberapa pihak yang terlibat dalam kegiatan supply chain. Berdasarkan pemetaan aktivitas supply chain obat-obatan di poliklinik UB maka dipilihlah bagian-bagian yang akan dileliti yaitu sebagai berikut: 1. Tenaga medis 2. Bagian penunjang medik 3. Bagian tata usaha 4. Bagian pelayanan obat 5. Bagian manajemen obat 6. Bagian pengadaan 7. Bagian keuangan. Distributor 9. Bagian transportasi A. Klasifikasi Decisions Making Unit (DMU) Pada tahap ini melakukan pengelompokkan dan pemberian nama terhadap masing-masing Decisions Making Unit (DMU) yang telah terpilih seperti Nampak pada tabel 1. Tabel 1. Klasifikasi Decisions Making Unit (DMU) No. Pihak yang Terlibat DMU 1. Tenaga Medis DMU 1 2. Bagian penunjang medik DMU 2 3. Bagian tata usaha DMU 3 4. Bagian pelayan obat DMU 4 5. Bagian manajemen obat DMU 5 6. Bagian pengadaan DMU 6 7. Bagian keuangan DMU 7. Distributor DMU 9. Bagian transportasi DMU 9 B. Menentukan input dan output Pemilihan dan pengelompokkan Input dan output yang digunakan pada penelitian ini adalah berdasarkan penelitian terdahulu yaitu dari jurnal yang berjudul optimization of healthcare supply chain in context of macroergonomics factors by a unique mathematical programming approach (Azadeh, et al., 2016). Tabel 2. Pengelompokkan Input dan Output Output (Y) Output (Y) Input No. No. Ergonomi No. (X) Ergonomi Makro Mikro Waktu 1. Kekuatan Mental Pengetahuan, Penilaian Situasi dan Analisa Situasi (Y ) (X 1 ) (Y 1 ) 2. Biaya 2. Kondisi Fisik 2 Spesifikasi Kerja dan Peralatan (Y 4 ) B-261

4 Sugiono, Hamdala, Sundari (X 2 ) (Y 2 ) 3 Informasi dan Komunikasi dalam Sistem Kerja (Y 5 ) 4 Manajemen Sumber Daya Manusia dan Budaya Kerja (Y 6 ) 5 Kerja Tim dan Komunikasi yang Efektif (Y 7 ) C. Pengumpulan Data kuesioner Bentuk kuesioner yang dipakai adalah rating scale (skala bertingkat), yaitu sebuah pertanyaan yang diikuti oleh kolom-kolom yang menunjukkan tingkatan-tingkatan, dalam penelitian ini tingkatan yang digunakan yaitu 1 = sangat rendah sampai dengan 10 = sangat tinggi. Teknik sampling yang digunakan adalah nonprobability sampling yaitu teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang atau kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel (Sugiyono, 2012). Cara yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampel dengan maksud (purposive sampling). Sugiyono (2001) menyatakan bahwa purposive sampling adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Pengumpulan data dilakukan dengan penyebaran kuesioner ergonomi (terlampir) kepada pihak-pihak yang terlibat dalam aktivitas supply chain obat-obatan yang dimana pada bagian ini responden yang paling tepat untuk mewakili adalah mereka yang ahli di bidangnya. Sedangkan untuk pengumpulan data terkait waktu dan biaya didapatkan dari data historis dan wawancara. Untuk data input yang dibutuhkan adalah data mengenai waktu pengerjaan proses dan biaya tenaga kerja. D. Perhitungan Efisiensi Relatif Tiap Tiap DMU Dalam model yang merujuk pada persamaan (1-1) ini dilakukan maksimasi terhadap output sehingga input akan dianggap konstan. Setelah itu model diatas dimasukkan ke dalam software Microsoft excel Untuk merepresentasikan model DEA tersebut di dalam spreadsheet maka harus terdiri dari beberapa komponen yaitu: 1. Cells untuk variabel keputusan (e. g., λ j dan ɵ), 2. Cells untuk fungsi objektif atau fungsi tujuan (efficiency) (e.g., ɵ), 3. Cells yang memuat formula untuk perhitungan (the right hand side of the constraint) (e.g., λ j x ij, λ j y rj, dan λ j ), 4. Cells yang memuat formula untuk perhitungan (the left hand side of the constraint) (e.g., x i0, dan ɵy r0 ). Nilai efisiensi relatif dari Sembilan DMU ditampilkan pada tabel 3 berikut ini: Tabel 3. Nilai Effisiensi untuk Masing Masing DMU DMU Nilai Effisiensi Relatif DMU DMU DMU DMU DMU DMU DMU DMU DMU Rata-rata Nilai efisiensi berorientasi output bernilai antara 1 sampai dengan tak terhingga. Jika nilai lebih dari 1 maka semakin tidak efisien DMU tersebut. Berdasarkan pada tabel 2 diatas yaitu nilai efisiensi relatif (Technical Efficiency), maka dapat dikategorikan DMU yang efisien dan inefisien adalah: 1. DMU 2, DMU 6, dan DMU adalah inefisien karena nilai efisiensi relatifnya lebih dari 1 (TE > 1) B-262

5 Evaluasi Efisiensi Healthcare Supply Chain Dalam Konteks Ergonomi Makro Menggunakan Data Envelopment Analysis Di Poliklinik UB 2. DMU 1, DMU 3, DMU 4, DMU 5, DMU 7, dan DMU 9 adalah efisien karena nilai efisiensi relatifnya sama dengan 1 (TE = 1) E. Analisis dan Strategi Perbaikan DMU Berdasarkan hasil analisa sensitivitas diketahui bahwa faktor yang paling signifikan pengaruhnya adalah faktor ergonomi makro sehingga untuk melakukan strategi perbaikan untuk masing-masing DMU yang kurang efisien adalah dengan memperhatikan faktor tersebut. Adapun faktor tersebut adalah output 3 (Y 3 ) yaitu pengetahuan, penilaian situasi dan analisa situasi, output 4 (Y 4 ) yaitu spesifikasi kerja dan peralatan, output 5 (Y 5 ) yaitu informasi dan komunikasi dalam sistem kerja, output 6 (Y 6 ) yaitu manajemen sumber daya manusia dan budaya kerja, dan output 7 (Y 7 ) yaitu kerja tim dan komunikasi yang efektif. Tabel 4. Rekapitulasi Perbaikan DMU 2 DMU Variabel Nilai Awal Slack Target Perbaikan Improve (Y 3 ) 0 0 % (Y 4 ) 7 1,21,21 17,2 % DMU 2 (Penunjang Medik) (Y 5 ) 0 0 % (Y 6 ) 7,33 1,04,73 13,27% (Y 7 ) 0,6.6 7,5 % Berdasarkan tabel 4 diketahui bahwa faktor yang harus ditingkatkan agar mencapai nilai efisien pada DMU 2 adalah faktor output 4 (Y 4 ) yaitu spesifikasi kerja dan peralatan, output 6 (Y 6 ) yaitu manajemen sumber daya manusia dan budaya kerja, dan output 7 (Y 7 ) yaitu kerja tim dan komunikasi yang efektif. Setelah mengetahui faktor apa saja yang perlu ditingkatkan maka disusun suatu rekomendasi atau usulan tindakan perbaikan yang mungkin untuk dilakukan berdasarkan hasil diskusi dengan pihak Poliklinik UB dalam upaya mencapai nilai efisien untuk DMU tersebut. Adapun penjelasannya adalah pada tabel 5 berikut ini: Tabel 5. Penyebab Masalah dan Usulan Strategi Perbaikan Faktor Penyebab Strategi Perbaikan spesifikasi kerja dan peralatan Tidak ada pembaharuan dan petunjuk pengoperasian dari perangkat elektronik yang tersedia di tempat kerja Prosedur kerja yang ada belum jelas baik dalam hal kegunaannya dan belum ada publikasi terkait dengan prosedur kerja Membuat Standard Operating Procedure (SOP) untuk penggunaan perangkat elektronik (komputer, printer, dll) dengan cara membuat selembaran dan menempelkannya di dekat perangkat elektronik tersebut agar mudah terlihat. Contoh pada gambar 2 Membuat brosur atau poster yang berisi langkah-langkah kerja dari awal hingga akhir dan ditempel di tempattempat yang mudah dilihat. Contoh pada gambar 3 manajemen sumber daya manusia dan budaya kerja kerja tim dan komunikasi yang efektif Belum adanya program dasar atau pelatihan bagi para ahli Kurangnya pembaharuan dari standar kerja yang digunakan dan kurangnya sumber daya manusia yang ahli informasi pekerjaan dan saluran komunikasi yang kurang efektif serta jika ada pekerjaan yang belum selesai maka informasi tersebut sulit disampaikan saat terjadi pergantian shift. Menyelenggarakan program dasar atau pelatihan dengan cara menjadikan pelatihan bagi karyawan termasuk dalam program kerja Poliklinik Universitas Brawijaya. Melakukan pertimbangan untuk menambah jumlah tenaga kerja pada bagian penunjang medik khususnya pelayanan obat (depo obat) berdasarkan data jumlah tenaga kerja dan beban kerja. Menyediakan media seperti papan tulis atau note yang mengindikasikan adanya pekerjaan yang belum selesai. B-263

6 Sugiono, Hamdala, Sundari IV. PENUTUP Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka kesimpulan yang didapatkan adalah sebagai berikut: 1. Dari hasil dan pembahasan diketahui pihak-pihak siapa saja yang terlibat dalam aktivitas supply chain obat-obatan di Poliklinik Universitas Brawijaya. Adapun pihak tersebut dari hulu ke hilir antara lain: distributor, Poliklinik Universitas Brawijaya, dan konsumen (pasien). Selain itu juga dapat diketahui bagian-bagian dari Poliklinik Universitas Brawijaya yang terlibat aktivitas supply chain obat-obatan yaitu: tenaga medis, bagian penunjang medik, bagian tata usaha, bagian pelayanan obat, bagian manajemen obat, bagian pengadaan, bagian keuangan, serta pimpinan Poliklinik Universitas Brawijaya. 2. Dari ke sembilan Decisions Making Unit (DMU) yaitu: tenaga medis, bagian penunjang medik, bagian tata usaha, bagian pelayanan obat, bagian manajemen obat, bagian pengadaan, bagian keuangan, distributor, dan bagian transportasi. Dari hasil pembahasan menggunakan Data Envelopment Analysis (DEA) dan dibantu dengan tools solver pada Microsoft Excel dapat diketahui pihak yang masih belum efisien dalam konteks ergonomi makro adalah DMU 2 (penunjang medik) dengan nilai efisiensi 1.012, DMU 6 (pengadaan) dengan nilai efisiensi 1.009, dan DMU (distributor) dengan nilai efisiensi Hasil dari analisa sensitivitas didapatkan bahwa DMU 2 (penunjang medik) faktor yang harus diperbaiki adalah output 4 (Y 4 ) yaitu spesifikasi kerja dan peralatan sebesar 17,26 %, faktor output 6 (Y 6 ) yaitu manajemen sumber daya manusia dan budaya kerja sebesar 13,277 %, dan output 7 (Y 7 ) yaitu kerja tim dan komunikasi yang efektif sebesar 7,5 %. DMU 6 (pengadaan) faktor yang harus diperbaiki adalah output 4 (Y 4 ) yaitu spesifikasi kerja dan peralatan sebesar 10,375 %, faktor output 5 (Y 5 ) yaitu informasi dan komunikasi dalam sistem kerja sebesar 10,571 %, faktor output 6 (Y 6 ) yaitu manajemen sumber daya manusia dan budaya kerja sebesar 2,714 %, dan output 7 (Y 7 ) yaitu kerja tim dan komunikasi yang efektif sebesar 45 %. DMU (distributor) faktor yang harus diperbaiki adalah output 3 (Y 3 ) yaitu pengetahuan, penilaian situasi dan analisis situasi sebesar 22,267 %, output 4 (Y 4 ) yaitu spesifikasi kerja dan peralatan sebesar 13,75 %, faktor output 5 (Y 5 ) yaitu informasi dan komunikasi dalam sistem kerja sebesar 22,267 %, dan faktor output 6 (Y 6 ) yaitu manajemen sumber daya manusia dan budaya kerja sebesar 6,5 %. DAFTAR PUSTAKA Cheng, S.H.J., Whittemore, G.J., 200, An Engineering Approach to Improving Hospital Supply Chains. (Doctoral dissertation, Massachusetts Institute of Technology) Hal W. Hendrik, Brian M. kleiner.,2002, Macroergonomics Theory Methods and Applications. London: IEA McKone-Sweet, K.E., Hamilton, P., Willis, S.B., 2005, The ailing healthcare supply chain: a prescription for change. J. Supply Chain Manag. 41 (1), 4e17 MHaszlinna Mustaffa, N., Potter, A., 2009, Healthcare supply chain management in Malaysia: a case study. Supply Chain Manag. Int. J. 14 (3), 234e243. Pujawan, Nyoman, 2010, Supply Chain Management, Cetakan Kedua. Surabaya: Penerbit Guna Widya. B-264

Analisis Pemborosan pada Unit Pelayanan Kesehatan Poliklinik dengan Pendekatan Lean Service

Analisis Pemborosan pada Unit Pelayanan Kesehatan Poliklinik dengan Pendekatan Lean Service Petunjuk Sitasi: Sugiono, S., Himawan, R., & Fadla, A. (2017). Analisis Pemborosan pada Unit Pelayanan Kesehatan Poliklinik dengan Pendekatan Lean Service. Prosiding SNTI dan SATELIT 2017 (pp. F178-183).

Lebih terperinci

Kata Kunci : Data Envelopment Analysis, Technical Efficiency, Scale Effficiency

Kata Kunci : Data Envelopment Analysis, Technical Efficiency, Scale Effficiency PENGUKURAN EFISIENSI JASA PELAYANAN STASIUN PENGISIAN BAHAN BAKAR UMUM (SPBU) DENGAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) (Studi Kasus : SPBU G, SPBU K, SPBU S, SPBU J) Moses L. Singgih dan Viki Chandra

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. Sudah banyak sekali penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai efisiensi dari DMU,

BAB III METODOLOGI. Sudah banyak sekali penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai efisiensi dari DMU, BAB III METODOLOGI III. 1 Metode Pengukuran Efisiensi Perbankan Sudah banyak sekali penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai efisiensi dari DMU, hal ini terbukti dari jumlah penelitian yang berjumlah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang diinginkan sesuai dengan kerangka kerja yang telah ditetapkan.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang diinginkan sesuai dengan kerangka kerja yang telah ditetapkan. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dijelaskan secara rinci mengenai pengumpulan datadata yang diperlukan dan juga proses pengolahan data hingga diperoleh hasil yang diinginkan sesuai dengan

Lebih terperinci

Seminar Nasional Waluyo Jatmiko II FTI UPN Veteran Jawa Timur

Seminar Nasional Waluyo Jatmiko II FTI UPN Veteran Jawa Timur Pengukuran Efisiensi pada Bagian Produksi Genteng di PT. Wisma Wira Jatim Surabaya dengan Menggunakan Metode Data Envelopment Analysis (DEA) Farida Pulansari ST.MT Teknik Industri FTI-UPN Veteran Jawa

Lebih terperinci

Tidak terjadi perubahan kebijakan pada saat penelitian dilakukan RUANG LINGKUP PENELITIAN

Tidak terjadi perubahan kebijakan pada saat penelitian dilakukan RUANG LINGKUP PENELITIAN Tidak terjadi perubahan kebijakan pada saat penelitian dilakukan RUANG LINGKUP PENELITIAN Software Vensim Simulasi Daya Saing Rantai Nilai Sistem Dinamik Pemodelan Sistem Klaster Industri Makro ergonomi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan jenis data sekunder

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan jenis data sekunder 29 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan jenis data sekunder yang diambil dari beberapa sumber, yaitu data Statistik Perbankan Syariah (SPS)

Lebih terperinci

1. Pendahuluan ANALISIS PENGARUH TINGKAT EFISIENSI TENAGA KESEHATAN TERHADAP ANGKA PENEMUAN KASUS TUBERKULOSIS (TB) PARU DI GORONTALO

1. Pendahuluan ANALISIS PENGARUH TINGKAT EFISIENSI TENAGA KESEHATAN TERHADAP ANGKA PENEMUAN KASUS TUBERKULOSIS (TB) PARU DI GORONTALO Prosiding SNaPP2015 Kesehatan pissn 2477-2364 eissn 2477-2356 ANALISIS PENGARUH TINGKAT EFISIENSI TENAGA KESEHATAN TERHADAP ANGKA PENEMUAN KASUS TUBERKULOSIS (TB) PARU DI GORONTALO 1 Kholis Ernawati, 2

Lebih terperinci

Integrasi Balanced Scorecard dan Data Envelopment Analysis dalam Pengukuran Kinerja dan Efisiensi

Integrasi Balanced Scorecard dan Data Envelopment Analysis dalam Pengukuran Kinerja dan Efisiensi Petunjuk Sitasi: och, B. N., Muslim, E., & Karina, L. (2017). Integrasi Balanced card dan Data Envelopment Analysis dalam Pengukuran Kinerja dan Efisiensi. Prosiding SNTI dan SATELIT 2017 (pp. F125-131).

Lebih terperinci

Y u s t i n a N g a t i l a h Teknik Industri FTI-UPNV Jatim

Y u s t i n a N g a t i l a h Teknik Industri FTI-UPNV Jatim PENGUKURAN EFISIENSI RELATIF UD. BAHAN BANGUNAN DAN STRATEGI PERBAIKANNYA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS ( DEA ) DI KABUPATEN SIDOARJO Y u s t i n a N g a t i l a h Teknik Industri

Lebih terperinci

KONSEP SI LANJUT. WAHYU PRATAMA, S.Kom., MMSI.

KONSEP SI LANJUT. WAHYU PRATAMA, S.Kom., MMSI. KONSEP SI LANJUT WAHYU PRATAMA, S.Kom., MMSI. PERTEMUAN 3 KSI LANJUT Supply Chain Management (SCM) Pemahaman dan Fungsi Dasar SCM. Karakter Sistem. Arsitektur Pengembangan dan Tantangan SCM. Peran Internet

Lebih terperinci

CLASTERING PROGRAM STUDI TEKNIK DENGAN DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA)

CLASTERING PROGRAM STUDI TEKNIK DENGAN DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) CLASTERING PROGRAM STUDI TEKNIK DENGAN DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) Joni Mustofa, Budi Santoso Teknik Industri FTI-UPNV Jatim e-mail: iyonakajoni@gmail.com ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini adalah

Lebih terperinci

KONSEP SI LANJUT. WAHYU PRATAMA, S.Kom., MMSI.

KONSEP SI LANJUT. WAHYU PRATAMA, S.Kom., MMSI. KONSEP SI LANJUT WAHYU PRATAMA, S.Kom., MMSI. PERTEMUAN 3 KSI LANJUT Supply Chain Management (SCM) Pemahaman dan Fungsi Dasar SCM. Karakter Sistem SCM. Arsitektur Pengembangan dan Tantangan SCM. Peran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB I PENDAHULUAN I-1 BAB I PENDAHULUAN Bab ini berisi mengenai hal pokok yang mendasari dilakukannya penelitian serta identifikasi masalah penelitian meliputi latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat

Lebih terperinci

Model Penentuan Lokasi Pendirian Distribution Center

Model Penentuan Lokasi Pendirian Distribution Center Petunjuk Sitasi: Wati, P. E., Nuha, H., & Murnawan, H. (2017). Model Penentuan Lokasi Pendirian Distribution Center. Prosiding SNTI dan SATELIT 2017 (pp. H70-74). Malang: urusan Teknik Industri Universitas

Lebih terperinci

Pengukuran Efisiensi Produksi dengan Metode Data Envelopement Analysis di Divisi Wire Rod Mill

Pengukuran Efisiensi Produksi dengan Metode Data Envelopement Analysis di Divisi Wire Rod Mill Jurnal Teknik Industri, Vol.1, No.3, September 2013, pp.233-238 ISSN 2302-495X Pengukuran Efisiensi Produksi dengan Metode Data Envelopement Analysis di Divisi Wire Rod Mill Akbar Utama H.M 1, Achmad Bahauddin

Lebih terperinci

PENGUKURAN EFISIENSI PERUSAHAAN DENGAN METODE DEA ( DATA ENVELOPMENT ANALYSIS ) (Studi Kasus Di : PT.Trakindo Utama Surabaya Branch East Area) SKRIPSI

PENGUKURAN EFISIENSI PERUSAHAAN DENGAN METODE DEA ( DATA ENVELOPMENT ANALYSIS ) (Studi Kasus Di : PT.Trakindo Utama Surabaya Branch East Area) SKRIPSI PENGUKURAN EFISIENSI PERUSAHAAN DENGAN METODE DEA ( DATA ENVELOPMENT ANALYSIS ) (Studi Kasus Di : PT.Trakindo Utama Surabaya Branch East Area) SKRIPSI Oleh : RIA RUBYANTI NPM : 0532010126 JURUSAN TEKNIK

Lebih terperinci

Pengukuran Efisiensi Produksi Dengan Metode DEA (Data Envelopement Analysis) Di Divisi Wire Rod Mill PT.XYZ

Pengukuran Efisiensi Produksi Dengan Metode DEA (Data Envelopement Analysis) Di Divisi Wire Rod Mill PT.XYZ Pengukuran Efisiensi Produksi Dengan Metode DEA (Data Envelopement Analysis) Di Divisi Wire Rod Mill PT.XYZ Akbar Utama H.M 1, Achmad Bahauddin 2, Putro Ferro Ferdinant 3 1, 2, 3 Jurusan Teknik Industri

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Sumanth (1984) dalam bukunya menjelaskan bahwa efisiensi berhubungan dengan seberapa baik kita menggunakan sumber daya yang ada untuk mendapatkan suatu hasil. Secara matematis efisiensi

Lebih terperinci

STUDI PENERAPAN MANAJEMEN RANTAI PASOK PENGADAAN MATERIAL PROYEK KONSTRUKSI

STUDI PENERAPAN MANAJEMEN RANTAI PASOK PENGADAAN MATERIAL PROYEK KONSTRUKSI STUDI PENERAPAN MANAJEMEN RANTAI PASOK PENGADAAN MATERIAL PROYEK KONSTRUKSI Steven 1, Richard Ch Ali 2, Ratna Setiawardani Alifen 3 ABSTRAK : Pengadaan material dalam sebuah proyek konstruksi merupakan

Lebih terperinci

ANALISIS BULLWHIP EFFECT DALAM MANAJEMEN RANTAI PASOK

ANALISIS BULLWHIP EFFECT DALAM MANAJEMEN RANTAI PASOK ANALISIS BULLWHIP EFFECT DALAM MANAJEMEN RANTAI PASOK Tita Talitha 1 1 Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik Universitas Dian Nuswantoro Jalan Nakula I No. 5-11 Semarang Email : tita@dosen.dinus.ac.id

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. CV. Cita Nasional. Strategi Kinerja Rantai Pasok. Kesimpulan

BAB III METODE PENELITIAN. CV. Cita Nasional. Strategi Kinerja Rantai Pasok. Kesimpulan 38 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran CV. Cita Nasional Hulu Benchmarking Supplier Manajemen Rantai Pasok (Supply Chain Management) Strategi Kinerja Rantai Pasok Internal 1. Analisis Matriks

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN Puskesmas yang menjadi ujung tombak kesehatan manusia di Indonesia, diharapkan mampu turut berperan serta membantu Pemerintah Indonesia dalam meraih 8 tujuan MDGs internasional,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bisnis telah memberikan dampak terhadap perubahan lingkungan. Dampak

BAB I PENDAHULUAN. bisnis telah memberikan dampak terhadap perubahan lingkungan. Dampak BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan industri yang melibatkan berbagai aktivitas dan operasi bisnis telah memberikan dampak terhadap perubahan lingkungan. Dampak lingkungan yang ditimbulkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Supply Chain Management (SCM) sebenarnya dikenal dari beberapa tahun yang lalu dan terintegrasi dengan logistik. Hal ini terkait dengan kegiatan rantai pasokan yang

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini, akan dibahas mengenai langkah-langkah yang akan dilakukan dalam penelitian.

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini, akan dibahas mengenai langkah-langkah yang akan dilakukan dalam penelitian. BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini, akan dibahas mengenai langkah-langkah yang akan dilakukan dalam penelitian. 3.1.Studi Lapangan Studi lapangan merupakan tahapan awal dari penelitian yang akan

Lebih terperinci

Pemilihan Pemasok Bahan Baku Produksi Menggunakan Metode Data Envelopment Analysis

Pemilihan Pemasok Bahan Baku Produksi Menggunakan Metode Data Envelopment Analysis Jurnal Teknik Industri, Vol.1, No.2, Juni 2013, pp.157-161 ISSN 2302-495X Pemilihan Pemasok Bahan Baku Produksi Menggunakan Metode Data Envelopment Analysis Harry Darmawan 1, Hadi Setiawan 2, Sirajuddin

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Meskipun perekonomian dan perindustrian nasional kini dihadapkan kepada dampak krisis ekonomi global, namun bisnis ritel di Indonesia tidak terkendala bahkan masih

Lebih terperinci

Oleh : Edi Sugiarto, S.Kom, M.Kom

Oleh : Edi Sugiarto, S.Kom, M.Kom Oleh : Edi Sugiarto, S.Kom, M.Kom Perancangan jaringan supply chain merupakan kegiatan strategis yang perlu dilakukan. Tujuanya untuk memenuhi kebutuhan pelanggan yang permintaanya berubah secara dinamis

Lebih terperinci

PENILAIAN PERSEPSI RISIKO MANAJEMEN RANTAI PASOK PADA PROYEK KONSTRUKSI GEDUNG DI SURABAYA. Disampaikan Oleh: Hendro Sutowijoyo (

PENILAIAN PERSEPSI RISIKO MANAJEMEN RANTAI PASOK PADA PROYEK KONSTRUKSI GEDUNG DI SURABAYA. Disampaikan Oleh: Hendro Sutowijoyo ( PENILAIAN PERSEPSI RISIKO MANAJEMEN RANTAI PASOK PADA PROYEK KONSTRUKSI GEDUNG DI SURABAYA Disampaikan Oleh: Hendro Sutowijoyo (3107.203.002) 1. Pendahuluan Latar Belakang Perumusan Masalah Batasan Masalah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN III.1 Pemilihan Sampel Penelitian menggunakan sampel data sekunder yang diperoleh melalui akses data terhadap Laporan tahunan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL)

Lebih terperinci

JURNAL TEKNOLOGI TECHNOSCIENTIA ISSN: Vol. 6 No. 2 Februari 2014

JURNAL TEKNOLOGI TECHNOSCIENTIA ISSN: Vol. 6 No. 2 Februari 2014 PENGUKURAN PERFORMANSI SUPPLIER DENGAN MENGGUNAKAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) DI PT MISAJA MITRA PATI JAWA TENGAH Lilis Suryani 1, Ira Setyaningsih 2 1,2 Program Studi Teknik Industri, Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan dunia bisnis dan industri saat sekarang ini semakin ketat dalam memenuhi kebutuhan konsumen yang semakin meningkat serta sangat cerdas dalam memilih produk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan intermediasi memandang bahwa sebuah lembaga keuangan

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan intermediasi memandang bahwa sebuah lembaga keuangan BAB III METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Pada penelitian ini menggunakan metode Data Envelopment Analysis (DEA). Ruang lingkup pada penelitian ini ialah menganalisis pengaruh efisiensi kinerja

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. seperti karbohidrat, akan tetapi juga pemenuhan komponen pangan lain seperti

BAB I PENDAHULUAN. seperti karbohidrat, akan tetapi juga pemenuhan komponen pangan lain seperti BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Meningkatnya pertumbuhan jumlah penduduk dari tahun ke tahun menjadikan kebutuhan pangan juga semakin meningkat. Pemenuhan kebutuhan pangan tersebut tidak hanya terbatas

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA UNIT USAHA MENGGUNAKAN MODEL CCR (STUDI KASUS PADA APOTEK KIMIA FARMA SEMARANG) Jl. Prof. H. Soedarto, S.H. Tembalang Semarang

ANALISIS KINERJA UNIT USAHA MENGGUNAKAN MODEL CCR (STUDI KASUS PADA APOTEK KIMIA FARMA SEMARANG) Jl. Prof. H. Soedarto, S.H. Tembalang Semarang ANALISIS KINERJA UNIT USAHA MENGGUNAKAN MODEL CCR (STUDI KASUS PADA APOTEK KIMIA FARMA SEMARANG) Laily Rahmania 1, Farikhin 2, Bayu Surarso 3 1,2,3 Jurusan Matematika FSM Universitas Diponegoro Jl. Prof.

Lebih terperinci

22/04/2013 ERGONOMI: DARI MIKRO KE MAKRO SEJARAH PERKEMBANGAN. Manusia PENGERTIAN ERGONOMI SECARA UMUM MICROERGONOMICS LATAR BELAKANG ERGONOMI MAKRO

22/04/2013 ERGONOMI: DARI MIKRO KE MAKRO SEJARAH PERKEMBANGAN. Manusia PENGERTIAN ERGONOMI SECARA UMUM MICROERGONOMICS LATAR BELAKANG ERGONOMI MAKRO ERGONOMI : DARI MIKRO KE MAKRO Winda Halim, ST., MT IE-402 Analisis Perancangan Kerja dan Ergonomi 2 Jurusan Teknik Industri Fakutas Teknik Universitas Kristen Maranatha PENGERTIAN ERGONOMI SECARA UMUM

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Industri konstruksi dianggap sebagai industri yang memiliki tingkat fragmentasi tinggi. Terpecah-pecahnya suatu proyek konstruksi ke dalam beberapa paket pekerjaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pada masa sekarang ini industri manufaktur telah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pada masa sekarang ini industri manufaktur telah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada masa sekarang ini industri manufaktur telah berkembang sangat pesat. Persaingan dalam dunia industri menjadi sangat ketat. Untuk menyikapi fenomena tersebut perusahaan

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan Berdasarkan matriks evaluasi, karakteristik dimensi struktural sistem kerja dan sistem sosioteknik dari ketiga SBU di PT. Multipanel Intermitra Mandiri terkait

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang PT. Multipanel Intermitra Mandiri merupakan perusahaan yang bergerak di bidang Electrical dan Construction. Struktur organisasi di PT. Multipanel Intermitra Mandiri

Lebih terperinci

Pengukuran Efisiensi Menggunakan Allocation Model Dalam Metode Data Envelopment Analysis (DEA) Pada Divisi Doorlock PT. XYZ

Pengukuran Efisiensi Menggunakan Allocation Model Dalam Metode Data Envelopment Analysis (DEA) Pada Divisi Doorlock PT. XYZ . Pengukuran Efisiensi Menggunakan Allocation Model Dalam Metode Data Envelopment Analysis (DEA) Pada Divisi Doorlock PT. XYZ Aditiya Eko Saputro 1, Faula Arina 2, Ratna Ekawati 3 Jurusan Teknik Industri,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1.KERANGKA PENELITIAN Penelitian ini dilakukan berdasarkan pada kebutuhan untuk melengkapi analisis benchmarking yang telah dilakukan sebelumnya oleh BUMIDA untuk menentukan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian The International Journal of Bussiness and Management

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian The International Journal of Bussiness and Management BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Persaingan dalam dunia perindustrian di era globalisasi saat ini semakin ketat dengan kemajuan teknologi informasi. Kemajuan dalam teknologi informasi menjadikan

Lebih terperinci

Points (Skor) untuk Setiap Level. 6. Menentukan Nilai Poin Faktor

Points (Skor) untuk Setiap Level. 6. Menentukan Nilai Poin Faktor 5. Membuat Level atau Gradasi dari Setiap Faktor, Definisi, dan Points (Skor) untuk Setiap Level Menurut Ruky (2002:87) Setelah faktor-faktor tersebut dipilih, kemudian harus dibuat gradasi atau tingkat-tingkat

Lebih terperinci

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 2.1 Konsep Program Linear Program linear merupakan model matematik untuk mendapatkan alternatif penggunaan terbaik atas sumber-sumber organisasi. Kata sifat linear digunakan untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menghadapi era pasar bebas, setiap perusahaan harus siap untuk bersaing secara global. Persaingan merupakan sebuah tantangan bagi perusahaan untuk meningkatkan kualitas

Lebih terperinci

DATA ENVELOPMENT ANALYSIS DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

DATA ENVELOPMENT ANALYSIS DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Analisis Efisiensi Teknis. (Handayani) ANALISIS EFISIENSI TEKNIS BIDANG PENDIDIKAN DENGAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Handayani Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Yogyakarta

Lebih terperinci

ANALISIS EFISIENSI KINERJA MENGGUNAKAN MODEL DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) PADA PT XYZ

ANALISIS EFISIENSI KINERJA MENGGUNAKAN MODEL DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) PADA PT XYZ ANALISIS EFISIENSI KINERJA MENGGUNAKAN MODEL DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) PADA PT XYZ ZA IMATUN NISWATI 081385659518 zaimatunnis@gmail.com Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Teknik, Matematika

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. bagi perusahaan yang ingin berkembang. Saat ini teknologi telah berkembang

BAB 1 PENDAHULUAN. bagi perusahaan yang ingin berkembang. Saat ini teknologi telah berkembang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Pada era globalisasi seperti saat ini, teknologi merupakan kebutuhan pokok bagi perusahaan yang ingin berkembang. Saat ini teknologi telah berkembang sangat pesat sehingga

Lebih terperinci

JURNAL REKAYASA DAN MANAJEMEN SISTEM INDUSTRI VOL. 3 NO. 1 TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS BRAWIJAYA

JURNAL REKAYASA DAN MANAJEMEN SISTEM INDUSTRI VOL. 3 NO. 1 TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS BRAWIJAYA ANALISIS TINGKAT EFISISIENSI SEKOLAH DASAR DI KOTA MALANG MENGGUNAKAN DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) EFFICIENCY ANALYSIS OF ELEMENTARY SCHOOL IN MALANG CITY WITH DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) METHOD

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia akan teknologi semakin besar. Peran teknologi akhir-akhir ini sangat

BAB I PENDAHULUAN. manusia akan teknologi semakin besar. Peran teknologi akhir-akhir ini sangat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin canggih, kebutuhan manusia akan teknologi semakin besar. Peran teknologi akhir-akhir ini sangat diperlukan untuk

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE DEVELOPMENT ENVELOPMENT ANALYSIS DALAM MENGEVALUASI EFISIENSI UNIT PRODUK GUNA MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS ABSTRAK

PENERAPAN METODE DEVELOPMENT ENVELOPMENT ANALYSIS DALAM MENGEVALUASI EFISIENSI UNIT PRODUK GUNA MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS ABSTRAK PENERAPAN METODE DEVELOPMENT ENVELOPMENT ANALYSIS DALAM MENGEVALUASI EFISIENSI UNIT PRODUK GUNA MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS Dwi Mirafi Orita email: fiorita2002@yahoo.com Mahasiswa Pascasarjana Program Studi

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORETIS. pemasaran (yang sering disebut dengan istilah saluran distribusi). Saluran

BAB II KERANGKA TEORETIS. pemasaran (yang sering disebut dengan istilah saluran distribusi). Saluran BAB II KERANGKA TEORETIS 2.1. Teori Tentang Distribusi 2.1.1. Pengertian Distribusi Kebanyakan produsen bekerja sama dengan perantara pemasaran untuk menyalurkan produk-produk mereka ke pasar. Mereka membantu

Lebih terperinci

ANALISA KETERLAMBATAN PROYEK MENGGUNAKAN FAULT TREE ANALYSIS

ANALISA KETERLAMBATAN PROYEK MENGGUNAKAN FAULT TREE ANALYSIS ANALISA KETERLAMBATAN PROYEK MENGGUNAKAN FAULT TREE ANALYSIS (FTA) (STUDI KASUS PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI TAHAP II UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG) NASKAH PUBLIKASI Untuk

Lebih terperinci

EVALUASI DUA TAHAP EFISIENSI CABANG BANK MENGGUNAKAN DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA)

EVALUASI DUA TAHAP EFISIENSI CABANG BANK MENGGUNAKAN DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) EVALUASI DUA TAHAP EFISIENSI CABANG BANK MENGGUNAKAN DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) Oleh : Vivit Ninda Mayangsari (1207 100 030) Dosen Pembimbing: Drs. Sulistiyo,, MT 1 Latar Belakang Rumusan Masalah

Lebih terperinci

ALUR PIKIR DAN ENAM PILAR PENGEMBANGAN HORTIKULTURA

ALUR PIKIR DAN ENAM PILAR PENGEMBANGAN HORTIKULTURA ALUR PIKIR DAN ENAM PILAR PENGEMBANGAN HORTIKULTURA ENAM PILAR PENGEMBANGAN HORTIKULTURA 1. Pengembangan kawasan agribisnis hortikultura. 2. Penerapan budidaya pertanian yang baik / Good Agriculture Practices

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan analisis data yang disesuaikan dengan pola penelitian dan variabel yang diteliti. Model yang digunakan dalam penelitian ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. apalagi perekonomian Indonesia bersifat terbuka. Menurut artikel yang ditulis oleh

BAB I PENDAHULUAN. apalagi perekonomian Indonesia bersifat terbuka. Menurut artikel yang ditulis oleh BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan ekonomi global mempengaruhi kondisi ekonomi di Indonesia, apalagi perekonomian Indonesia bersifat terbuka. Menurut artikel yang ditulis oleh Danareksa

Lebih terperinci

Mengukur Efisiensi Relatif Pialang Bursa Berjangka Jakarta

Mengukur Efisiensi Relatif Pialang Bursa Berjangka Jakarta Mengukur Efisiensi Relatif Pialang Bursa Berjangka Jakarta Oleh: Nurlisa Arfani Kinerja pialang yang diukur dalam penelitian ini adalah tingkat efisiensi pialang dalam menjalankan bisnisnya. Pialang dikatakan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai tahap-tahap yang dilakukan dalam melakukan penelitian. Ada 4 tahap utama, yaitu: tahap pendahuluan, tahap data dan pengolahan data, tahap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Supply chain (rantai pasok) merupakan suatu sistem yang

BAB I PENDAHULUAN. Supply chain (rantai pasok) merupakan suatu sistem yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Supply chain (rantai pasok) merupakan suatu sistem yang mengintegrasikan seluruh proses bisnis pada suatu produk mulai dari hulu hingga ke hilir dengan tujuan menyampaikan

Lebih terperinci

PEMILIHAN KONTRAKTOR PERBAIKAN ROTOR DI PEMBANGKIT LISTRIK PT XYZ DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS DAN GOAL PROGRAMMING

PEMILIHAN KONTRAKTOR PERBAIKAN ROTOR DI PEMBANGKIT LISTRIK PT XYZ DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS DAN GOAL PROGRAMMING PEMILIHAN KONTRAKTOR PERBAIKAN ROTOR DI PEMBANGKIT LISTRIK PT XYZ DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS DAN GOAL PROGRAMMING Akhmad Rusli 1, *), dan Udisubakti Ciptomulyono 2) 1, 2) Program

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Persaingan bisnis yang semakin ketat di era globalisasi ini menuntut perusahaan untuk menyusun kembali strategi dan taktik bisnisnya sehari-hari. Perusahaan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pengambilan keputusan adalah tindakan manajemen dalam pemilihan untuk mencapai suatu tujuan. Pengambilan keputusan ini sangat bergantung kepada informasi (Kadir, 2003).

Lebih terperinci

LAPORAN AKHIR PENGEMBANGAN MODEL MANAJEMEN PEMANFAATAN ENERGI DI INDONESIA

LAPORAN AKHIR PENGEMBANGAN MODEL MANAJEMEN PEMANFAATAN ENERGI DI INDONESIA Surat Perjanjian: III/LPPM/2015-02/4-P LAPORAN AKHIR PENGEMBANGAN MODEL MANAJEMEN PEMANFAATAN ENERGI DI INDONESIA Disusun Oleh: Dr. Carles Sitompul Alfian, ST., MT. Kinley Aritonang Ph.D (Pembina) Lembaga

Lebih terperinci

54 Universitas Indonesia Efisiensi relatif..., RR. Retno Wulansari, FE UI, 2010.

54 Universitas Indonesia Efisiensi relatif..., RR. Retno Wulansari, FE UI, 2010. BAB 4 HASIL PENGOLAHAN DENGAN PENDEKATAN DEA Metode penelitian ini dirancang guna menjawab pertanyaan yang mendasari penelitian, yaitu : (a). Pengukuran efisiensi pada puskesmas-puskesmas di Kota Semarang

Lebih terperinci

BAB IV METODOLOGI PENGAMBILAN KEPUTUSAN

BAB IV METODOLOGI PENGAMBILAN KEPUTUSAN BAB IV METODOLOGI PENGAMBILAN KEPUTUSAN 4.1. Objek Pengambilan Keputusan Dalam bidang manajemen operasi, fleksibilitas manufaktur telah ditetapkan sebagai sebuah prioritas daya saing utama dalam sistem

Lebih terperinci

Pengembangan Kawasan Andalan Probolinggo- Pasuruan-Lumajang Melalui Pendekatan Peningkatan Efisiensi

Pengembangan Kawasan Andalan Probolinggo- Pasuruan-Lumajang Melalui Pendekatan Peningkatan Efisiensi JURNAL TEKNIK POMITS Vol., No., (0) ISSN: 0-97 Pengembangan Kawasan Andalan Probolinggo- Pasuruan-Lumajang Melalui Pendekatan Reza P. Adhi, Eko Budi Santoso Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan yang dapat meningkatkan nilai tambah (value added) produk (barang dan

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan yang dapat meningkatkan nilai tambah (value added) produk (barang dan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Dalam usaha peningkatan produktivitas, perusahaan harus mengetahui kegiatan yang dapat meningkatkan nilai tambah (value added) produk (barang dan jasa)

Lebih terperinci

Manajemen Rantai Pasok -Strategi SCM (2) TIP FTP UB 2016

Manajemen Rantai Pasok -Strategi SCM (2) TIP FTP UB 2016 Manajemen Rantai Pasok -Strategi SCM (2) TIP FTP UB 2016 Strategi Kompetitif-Strategi Supply Chain Strategi Kompetitif : strategi perusahaan untuk memenuhi kebutuhan/keinginan konsumen melalui barang dan

Lebih terperinci

Penerapan Metode Multi Attribute Decision Making) MADM- (Weighted Product) WP dalam Pemilihan Supplier di PT. XYZ

Penerapan Metode Multi Attribute Decision Making) MADM- (Weighted Product) WP dalam Pemilihan Supplier di PT. XYZ Penerapan Metode Multi Attribute Decision Making) MADM- (Weighted Product) WP dalam Pemilihan Supplier di PT. XYZ Suhartanto 1, Putiri Bhuana Katili 2, Hadi Setiawan 3 1,2,3 Jurusan Teknik Industri, Fakultas

Lebih terperinci

Pengembangan Kawasan Andalan Probolinggo- Pasuruan-Lumajang Melalui Pendekatan Peningkatan Efisiensi

Pengembangan Kawasan Andalan Probolinggo- Pasuruan-Lumajang Melalui Pendekatan Peningkatan Efisiensi JURNAL TEKNIK POMITS Vol., No., (0) ISSN: 7-59 (0-97 Print) C-8 Pengembangan Kawasan Andalan Probolinggo- Pasuruan-Lumajang Melalui Pendekatan Reza P. Adhi dan Eko Budi Santoso Program Studi Perencanaan

Lebih terperinci

PENGUKURAN EFISIENSI BANK BUMN DI INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS

PENGUKURAN EFISIENSI BANK BUMN DI INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS PENGUKURAN EFISIENSI BANK BUMN DI INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS Bayu Sulistyono bay.sulistyono@gmail.com Magister Manajemen, Universitas Mercubuana Jakarta, Indonesia Abstrak

Lebih terperinci

s r=1 u ry ro m i=1 v ix io max h 0 = s r=1 m i=1 v 1, j = 1,..., n

s r=1 u ry ro m i=1 v ix io max h 0 = s r=1 m i=1 v 1, j = 1,..., n BAB 1 PENDAHULUAN Perkembangan sektor industri sejalan dengan perkembangan metode dalam pengambilan keputusan. Tidak jarang hal tersebut juga mengubah sudut pandang para pelaku industri. Dewasa ini, para

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan latar belakang diatas maka peneliti tertarik untuk meneliti

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan latar belakang diatas maka peneliti tertarik untuk meneliti BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian Berdasarkan latar belakang diatas maka peneliti tertarik untuk meneliti efisiensi pada bank syariah dan bank konvensional yang ada di Indonesia. Pendekatan

Lebih terperinci

MANAJEMEN RANTAI PASOKAN. Suhada, ST, MBA

MANAJEMEN RANTAI PASOKAN. Suhada, ST, MBA MANAJEMEN RANTAI PASOKAN Suhada, ST, MBA MATERI Supply Chain Supply Chain Management ERP MODULES (POSISI SCM, CRM) ERP Modules (Posisi SCM, CRM) SUPPLY CHAIN Sebuah rangkaian atau jaringan perusahaan-perusahaan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini akan diuraikan metode penelitian yang akan dilakukan sesuai dengan kerangka penelitian yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya. Studi mengenai efisiensi perbankan

Lebih terperinci

Optimalisasi Pengadaan Tandan Buah Segar (TBS) Sebagai Bahan Baku Produksi Crude Palm Oil dan Palm Kernel PT. Ukindo-Palm Oil Mill

Optimalisasi Pengadaan Tandan Buah Segar (TBS) Sebagai Bahan Baku Produksi Crude Palm Oil dan Palm Kernel PT. Ukindo-Palm Oil Mill Petunjuk Sitasi: Pasaribu, M. F., & Puspita, R. (2017). Optimalisasi Pengadaan Tandan Buah Segar (TBS) Sebagai Bahan Baku Produksi Crude Palm Oil dan Palm Kernel PT. Ukindo-Palm Oil Mill. Prosiding SNTI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai nilai sangat strategis. Dari beberapa jenis daging, hanya konsumsi

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai nilai sangat strategis. Dari beberapa jenis daging, hanya konsumsi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Daging merupakan salah satu bahan pangan yang sangat penting dalam mencukupi kebutuhan gizi masyarakat, serta merupakan komoditas ekonomi yang mempunyai nilai

Lebih terperinci

Deskripsi Mata Kuliah

Deskripsi Mata Kuliah Materi #1 EMA402 Manajemen Rantai Pasokan Deskripsi Mata Kuliah 2 Manajemen Rantai Pasokan (Supply Chain Management/SCM) merupakan mata kuliah yang akan membahas pengelolaan kegiatan-kegiatan dalam rangka

Lebih terperinci

PEMILIHAN PARTNER SUBKONTRAK DENGAN MODEL INTEGRASI DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) MONTE CARLO DI PT. ANTAR SURYA JAYA

PEMILIHAN PARTNER SUBKONTRAK DENGAN MODEL INTEGRASI DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) MONTE CARLO DI PT. ANTAR SURYA JAYA PEMILIHAN PARTNER SUBKONTRAK DENGAN MODEL INTEGRASI DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) MONTE CARLO DI PT. ANTAR SURYA JAYA Maulin Masyito Putri, Ir. Ibnu Hisyam, M.T, Iwan Vanany, S. T, Ph.D Jurusan Teknik

Lebih terperinci

Penentuan Skenario Kebijakan Persediaan Terbaik dengan Pendekatan Simulasi Montecarlo

Penentuan Skenario Kebijakan Persediaan Terbaik dengan Pendekatan Simulasi Montecarlo Petunjuk Sitasi: Kusuma, G. H., Astuti, W., Nurhakim, M. R., & Linarti, U. (2017). Penentuan Skenario Kebijakan Persediaan Terbaik dengan Pendekatan Simulasi Montecarlo. Prosiding SNTI dan SATELIT 2017

Lebih terperinci

BAB I SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

BAB I SISTEM INFORMASI AKUNTANSI BAB I SISTEM INFORMASI AKUNTANSI A. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi Sistem adalah rangkaian dari dua atau lebih komponen-komponen yang saling berhubungan, yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan.

Lebih terperinci

APLIKASI PERHITUNGAN HONOR MENGAJAR DOSEN TIDAK TETAP YANG BERBASIS PRESENSI DENGAN MENGGUNAKAN BARCODE Oleh: Wiwik Sulistiyorini (A

APLIKASI PERHITUNGAN HONOR MENGAJAR DOSEN TIDAK TETAP YANG BERBASIS PRESENSI DENGAN MENGGUNAKAN BARCODE Oleh: Wiwik Sulistiyorini (A 1. PENDAHULUAN Seiring dengan perkembangan di semua bidang dan bagian, jumlah mahasiswa baru juga semakin meningkat dari tahun ke tahun. Dosen tidak tetappun mencapai jumlah yang cukup banyak guna menunjang

Lebih terperinci

V. PENGUKURAN KINERJA PELAKU RANTAI PASOK KOPI ORGANIK DENGAN PENDEKATAN DEA

V. PENGUKURAN KINERJA PELAKU RANTAI PASOK KOPI ORGANIK DENGAN PENDEKATAN DEA 57 V. PENGUKURAN KINERJA PELAKU RANTAI PASOK KOPI ORGANIK DENGAN PENDEKATAN DEA 5.1. Parameter Pengukuran Kinerja Pelaku Rantai Pasok Pengukuran kinerja dengan pendekatan Data Envelopment Analysis (DEA)

Lebih terperinci

Supply Chain Management Tembakau Kabupaten Sumenep dengan Multi Supplier, Kelompok Tani, dan Gudang Perusahaan

Supply Chain Management Tembakau Kabupaten Sumenep dengan Multi Supplier, Kelompok Tani, dan Gudang Perusahaan Petunjuk Sitasi: Winarso, k., Akhmad, S., & Nabil, A. (2017). Supply Chain Management Tembakau Kabupaten Sumenep dengan Multi Supplier, Kelompok Tani, dan Gudang Perusahaan. Prosiding SNTI dan SATELIT

Lebih terperinci

3 METODE PENELITIAN. Gambar 10 Lokasi penelitian.

3 METODE PENELITIAN. Gambar 10 Lokasi penelitian. 3 METODE PENELITIAN 3. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Lambada Lhok Kecamatan Baitussalam Kabupaten Aceh Besar, Pemerintah Aceh. Penelitian dilaksanakan

Lebih terperinci

Manajemen Transportasi dan Distribusi. Diadopsi dari Pujawan N

Manajemen Transportasi dan Distribusi. Diadopsi dari Pujawan N Manajemen Transportasi dan Distribusi Diadopsi dari Pujawan N Pendahuluan Kemampuan untuk mengirimkan produk ke pelanggan secara tepat waktu, dalam jumlah yang sesuai dan dalam kondisi yang baik sangat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di BPD, tetapi peneliti tidak secara langsung ke kantor objek penelitian melainkan peneliti mengambil data penelitian yang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini diuraikan teori-teori yang digunakan untuk membahas permasalahan yang ada. Teori-teori yang digunakan adalah Riset Operasi, Konsep Dasar Perencanaan Kapasitas, dan Pemrograman

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Profil Perusahaan PT. SI Plant T2C didirikan pada tahun 2011 sebagai salah satu plant di PT. SI yang bergerak di bidang manufacture tooling/cetakan. Pendirian

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam dunia bisnis, dampak dari internet (baca: teknologi informasi/ti) cukup besar dan mampu merubah wajah bisnis. Dahulu jika ingin membeli sesuatu maka kita harus

Lebih terperinci

PENGUKURAN PRODUKTIVITAS DI PT.X MENGGUNAKAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA)

PENGUKURAN PRODUKTIVITAS DI PT.X MENGGUNAKAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) PENGUKURAN PRODUKTIVITAS DI PT.X MENGGUNAKAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) TUGAS AKHIR Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan Mencapai derajat Sarjana Teknik Industri Eka Datu Padang 13

Lebih terperinci

JURNAL REKAYASA DAN MANAJEMEN SISTEM INDUSTRI VOL. 3 NO. 3 TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS BRAWIJAYA

JURNAL REKAYASA DAN MANAJEMEN SISTEM INDUSTRI VOL. 3 NO. 3 TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS BRAWIJAYA ANALISIS PEMILIHAN SUPPLIER METALLIC BOX MENGGUNAKAN FUZZY ANALYTIC HIERARCHY PROCESS (AHP) (Studi Kasus: PT XYZ Malang) SUPPLIER SELECTION ANALYSIS OF METALLIC BOX USING FUZZY ANALYTIC HIERARCHY PROCESS

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

I. PENDAHULUAN Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Globalisasi telah mendorong terciptanya persaingan yang sengit diantara para pelaku bisnis di setiap bidang. Kemampuan perusahaan dalam merespon perubahan secara cepat

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. barang dari supplier. Pembelian adalah suatu usaha yang dilakukan untuk

BAB II LANDASAN TEORI. barang dari supplier. Pembelian adalah suatu usaha yang dilakukan untuk BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pembelian Menurut Hatta (2008), pembelian merupakan kegiatan untuk memperoleh barang dari supplier. Pembelian adalah suatu usaha yang dilakukan untuk pengadaan barang yang diperlukan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan tidak akan pernah berhenti menghadapi permasalan internal maupun eksternal. Permasalahan internal menyangkut manajemen finansial, produksi, pemasaran, administrasi

Lebih terperinci

Implementasi Permainan sebagai Sarana Peningkatan Pemahaman Mahasiswa dalam Pembelajaran Matakuliah di Jurusan Teknik Industri

Implementasi Permainan sebagai Sarana Peningkatan Pemahaman Mahasiswa dalam Pembelajaran Matakuliah di Jurusan Teknik Industri Implementasi Permainan sebagai Sarana Peningkatan Pemahaman Mahasiswa dalam Pembelajaran Matakuliah di Jurusan Teknik Industri YULI DWI ASTANTI 1 DAN TRISMI RISTYOWATI 2 1,2 Universitas Pembangunan Nasional

Lebih terperinci

System Analysis. Sistem dan Teknologi Informasi TIP FTP UB

System Analysis. Sistem dan Teknologi Informasi TIP FTP UB System Analysis Sistem dan Teknologi Informasi TIP FTP UB SDLC (System Development Life Cycle) Fase Analisis Dua komponen utama dalam fase analisis: Requirement Determination (Identifikasi kebutuhan) Mengidentifikasi

Lebih terperinci