BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Dekripsi (karakteristik) data subjek dengan total subjek yang diteliti

dokumen-dokumen yang mirip

Universitas Sumatera Utara

BAB IV PEMBAHASAN. Dalam bab ini penulis akan membahas hasil yang didapat dari pengolahan

BAB 4 ANALISIS HASIL Gambaran umum responden. bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai identitas responden.

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Populasi adalah kumpulan dari individu dengan kualitas serta ciri-ciri yang

Case Processing Summary. Cases. Valid Missing Total. Umur * Kecelakaan Kerja % 0 0.0% % Pendidikan * Kecelakaan Kerja

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. gambaran umum partisipan. mengenai gambaran umum partisipan.

Lampiran 1. Kuisioner Penelitian Kuisioner Penelitian HUBUNGAN HIPERTENSI DENGAN TINGKAT KEPARAHAN OSTEOARTHRITIS

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Jumlah Pekerja. Pendapatan

LAMPIRAN KARAKTERISTIK RESPONDEN

LAMPIRAN 1 KONVERSI DOSIS

Lampiran 1. Kuisioner/Alat Ukur Penelitian PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN UJI VALIDITAS

Lampiran 1. Kuesioner. 4. Jenis Kelamin : 1. Laki-laki 2. Perempuan. 5. Status Perkawinan : 1. Kawin 2. Belum Kawin 3. Janda/Duda

LAMPIRAN A SKALA IKLIM ORGANISASI DAN KEPUASAN KERJA SETELAH UJI COBA

B. Persepsi Tentang Mutu Pelayanan Kesehatan di Puskesmas Mutiara Kabupaten Asahan.

KUESIONER ORANG TUA HUBUNGAN FAKTOR PERILAKU IBU TERHADAP KEJADIAN KARIES

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PEDOMAN PENGAMATAN PERAWAT HUBUNGAN PELAKSANAAN EDUKASI PERAWAT TERHADAP TINGKAT NYERI PASIEN PASCA TINDAKAN NASOLARINGOSCOPY

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

LAMPIRAN A SKALA KONFORMITAS DAN PERILAKU KONSUMTIF

Kepada : Yth. Karyawan Perusahaan Roti Tiga Berlian di Semanggi Surakarta. : Pengisian Kuesioner

KUESIONER PENELITIAN

****** Method 1 (space saver) will be used for this analysis ***** R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (A L P H A)

KUESIONER KUESIONER RESPONDEN. Bapak / Ibu / Saudara / i yang saya hormati,

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

LAMPIRAN. Tabel Distribusi Frekuensi Frequency Table

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sebagai berikut Kelas VII sebanyak 14 siswa, kelas VIII sebanyak 23 siswa

Umur kelompok. Valid < 45 tahun tahun >65 tahun Total

DAFTAR PERTANYAAN PENELITIAN (KUESIONER)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa MA Boarding School Amanatul

BAB IV PEMBAHASAN. Tabel 8 Distribusi sampel penelitian berdasarkan Usia Usia Jumlah (N) Persentase (%) TOTAL

KISI-KISI INSTRUMEN PERHATIAN SISWA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMABAHASAN

DATA LAMPIRAN LAMPIRAN A SKALA SELF EFFICACY

Lampiran 1. KUESIONER PENILAIAN STRES KERJA PADA PERAWAT ICU RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) RANTAUPRAPAT

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Keterangan: Berilah tanda Cek List ( ) pada kolom data responden yang sesuai dengan data saat ini berdasarkan pilihan jawaban yang tersedia!

PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN. Saya Mahasiswa Fakultas Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Esa

Moh. Hamzah, Siti Aminah

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Analisa Kecenderungan dengan Metode Kuadrat Terkecil (Least Squares) Jumlah Penderita Struma Rawat Inap di RS Santa Elisabeth Medan Tahun

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dan keputusan pembelian. Peneliti mendeskripsikan skor brand image dan

LAMPIRAN Case Processing Summary Universitas Sumatera Utara

Lampiran 1. Uji Validitas Jiwa Kewirausahaan dan Motivasi Berwirausaha

Lampiran 1. Hormat Saya, Caterine. Universitas Sumatera Utara

BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS DATA

KUESIONER TINGKAT KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN PESERTA

tidaknya hubungan negatif antara dukungan sosial rekan kerja dengan burnout pada

Lampiran 1 Instrumen Penelitian

Lampiran 1. Karaketeristik Sampel Petani Padi Sawah Metode SRI di Kecamatan Beringin Tahun 2015

INSTRUMEN PENELITIAN

N of Statistics for Mean Variance Std Dev Variables SCALE 14, ,8954 6,3163 5

KUESIONER HUBUNGAN BERMAIN GAME ONLINE TERHADAP TINGKAT KELELAHAN FISIK PADA MAHASISWA FAKULTAS KESEHATAN

HUBUNGAN KELELAHAN KERJA DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA PADA PEMETIK TEH DI PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV BAH BUTONG KABUPATEN SIMALUNGUN TAHUN 2014

KUESIONER PENELITIAN PENGARUH PELATIHAN DAN SUPERVISI TERHADAP KINERJA PERAWAT PELAKSANA DI RUANG RAWAT INAP RSUD Dr. H. YULUDDIN AWAY TAPAKTUAN

Lampiran 1 : Kuesioner Penelitian

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

LAMPIRAN. Lampiran 1. Copy lembar permohonan surat pengantar menuju RS Paru Surabaya

KUESIONER PENELITIAN PENGARUH PERILAKU BAHAYA KERJA TERHADAP RISIKO KEJADIAN KECELAKAAN KERJA PADA PEKERJA DI PT SUBUR SARI LASTDERICH

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Semua partisipan dalam penelitian ini berjenis kelamin wanita dan berusia

(2) Jenis Kelamin : 1. Laki-laki Perempuan. (3) Kelompok Usia : tahun tahun B. Pemeriksaan Kategori Massa Tubuh

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. (TU) FKIP. Pada Tanggal 27 Maret 2014, penulis membuat surat ijin penelitian di

BAB IV HASIL PENELITIAN

LAMPIRAN A SKALA WORK ENGAGEMENT DOSEN TETAP DAN TIDAK TETAP

Lampiran 6 TABULASI DATA UMUM Lansia di RT 02 RW 02 Dusun Gadel Desa Sidorejo Kec. Sukorejo Kab. Ponorogo

Lampiran 1. Standar IMT pada anak laki-laki usia 6-12 tahun. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN 1 Lembar Persetujuan Responden LEMBAR PERSETUJUAN RESPONDEN. Yang bertandatangan dibawah ini, saya: Nama : (Inisial) Umur :

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

KUESIONER PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

KUESIONER FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN ASI PERTAMA/COLOSTRUM DI RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK IBNU SINA JAKARTA TAHUN 2015

BAB IV PEMBAHASAN. penelitian. Subyek dalam penelitian ini adalah mahasiswa baru tahun

LAMPIRAN A Skala Dukungan Sosial Sesudah Uji Coba

Dua sampel independen, tidak terikat, tidak

SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN UNTUK IKUT SERTA DALAM PENELITIAN (INFORMED CONSENT)

Skenario Payoff Magnitude terhadap Kecenderungan Pengambilan Risiko. Skenario Pengambilan Keputusan Investasi (Baird et al., 2008)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini, akan dipaparkan mengenai hasil penelitian mengenai cara

N X Y XY X Total

NASKAH PENJELASAN KEPADA PESERTA PENELITIAN

KUESIONER PENELITIAN

I. Identitas Informan 1. Nama : Umur : Pendidikan : Alamat :...

KUESIONER PENELITIAN. 2. Penyakit penyebab HD: DM Diabetes Mellitus Hipertensi Lainnya (sebutkan)...

PERANAN AGEN PENJUALAN DALAM UPAYA MENINGKATKAN VOLUME PENJUALAN PADA PT YAKULT INDONESIA PERSADA

LAMPIRAN 1. Surat Keterangan Ijin Penelitian

Tabulasi Silang Uji Chi-Square (Umur-Kepuasan) Tabulasi Silang Uji Chi-Square (Jenis Kelamin-Kepuasan)

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN ( Informed Concent)

melukiskan perasaan-perasaan yang Anda rasakan saat ini - Beri tanda (X) pilihan Anda pada kolom yang tertera di samping

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. Untuk memperoleh data dalam pengujian ini, penulis telah membagikan


Lampiran 1. Data Penelitian. Karakteristik Responden Penelitian

Lapiran 1. kuisioner. Jawablah pertanyaan dengan cara memberi tanda silang (X) pada salah satu dari beberapa jawaban yang disediakan

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN

UNIVERSITAS INDONUSA ESA UNGGUL FAKULTAS ILMU KESEHATAN JURUSAN KEPERAWATAN FORMULIR BIMBINGAN SKRIPSI

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini akan dijelaskan lebih lanjut mengenai gambaran umum

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

Transkripsi:

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Data Subjek Dekripsi (karakteristik) data subjek dengan total subjek yang diteliti sebanyak 50 subjek yaitu lansia yang tinggal di dua panti wreda di Jakarta, yaitu di panti wreda Waluya Sejati Abadi dan panti wreda Wisma Mulia di Jakarta. berkenaan dengan jenis kelamin, usia saat ini, tingkat pendidikan, status pernikahan, sumber pendapatan, keinginan masuk di panti, lamanya subjek tinggal di panti wreda dan keluarga yang masih dimiliki adalah sebagai berikut 1. Gambaran subjek berdasarkan jenis kelamin Berdasarkan jenis kelamin subjek penelitian maka diperoleh gambaran penyebaran subjek penelitian seperti yang tertera pada tabel 4.1. Tabel 4.1. Jenis kelamin subjek Jenis Kelamin Jumlah (N) Persentase (%) Wanita 44 88% Pria 6 12% Total 50 100% Berdasarkan pada tabel 4.1 diatas menunjukan sebagian besar subjek berjenis kelamin wanita sebanyak 44 orang (88%), dan subjek yang berjenis kelamin pria sebanyak 6 orang (12%).

2. Gambaran subjek berdasarkan usia Berdasarkan usia subjek penelitian diperoleh gambaran penyebaran subjek penelitian seperti yang tertera pada tabel 4.2. Tabel 4.2. Usia subjek Usia Jumlah (N) Persentase (%) 60-64 tahun (young old) 9 18% 65-74 tahun (young old) 24 48% 75-84 tahun (old-old) 16 32% 85 tahun >(oldest old) 1 2% Total 50 100% Berdasarkan pada tabel 4.2 diatas menunjukan, sebagian besar subjek berusia 65 sampai 74 tahun (young old) sebanyak 24 orang (48%), subjek yang berusia 75 sampai 84 tahun (old-old) sebanyak 16 orang (32%), jumlah subjek yang berusia 60 sampai 64 tahun (young old) sebanyak 9 orang (18%), dan subjek yang berusia diatas 85 tahun (oldest old) sebanyak 1 orang (2%). 3. Gambaran subjek berdasarkan tingkat pendidikan Berdasarkan tingkat pendidikan subjek penelitian diperoleh gambaran penyebaran subjek penelitian seperti yang tertera pada tabel 4.3. Tabel 4.3. Tingkat pendidikan subjek Tingkat pendidikan Jumlah(N) Persentase(%) S1 2 4% SMP 3 6% SR 43 86% Total 50 100%

Berdasarkan pada tabel 4.2 diatas menunjukan sebagian besar subjek, berpendidikan SR atau SD sebanyak 43 orang (86%), berpendidikan SMP sebanyak 3 orang (6%), dan S1 sebanyak 2 orang (4%). 4. Gambaran subjek berdasarkan status pernikahan Berdasarkan status pernikahan subjek penelitian diperoleh gambaran penyebaran subjek penelitian seperti yang tertera pada tabel 4.4. Tabel 4.4. Status pernikahan subjek Status Pernikahan Jumlah (N) Persentase (%) Menikah 41 82% Tidak menikah 9 18% Total 50 100% Berdasarakan tabel 4.4 diatas menunjukan sebagian besar subjek berstatus menikah sebanyak 41 orang (82%), dan subjek yang tidak menikah sebanyak 9 orang (18%). 5. Gambaran subjek berdasarkan keinginan masuk di panti wreda Berdasarkan keinginan masuk di panti subjek penelitian diperoleh gambaran penyebaran subjek penelitian seperti yang tertera pada tabel 4.5. Tabel 4.5. keinginan subjek masuk di panti Keinginan masuk di panti Jumlah(N) Persentase(%) Sendiri 13 26% Anak 28 56% Saudara 9 18% Total 50 100%

Berdasarkan tabel 4.5 diatas menunjukan sebagian besar subjek masuk di panti karena keinginan dari anak sebanyak 28 orang (56%), keinginan dari sendiri sebanyak 13 orang (26%), dan dari saudara (kakak, adik, paman, keponakan, dan sepupu) sebanyak 9 orang (18%). Sikap lansia yang tinggal di dua panti wreda tersebut menunjukan sikap yang negatif. Lansia merasa bukanlah orang jompo tapi dijompokan oleh anak dan saudaranya yang menginginkannya masuk di panti. Meskipun masuk di panti berdasarkan keinginan sendiri lansia tetap menunjukan sikap yang negatif. Lansia merasa sudah tidak dianggap lagi menjadi bagian dari keluarganya dan akhirnya memilih untuk tinggal di panti wreda. 6. Gambaran subjek berdasarkan lamanya subjek tinggal di panti wreda Berdasarkan lamanya subjek tinggal di panti wreda diperoleh gambaran penyebaran subjek penelitian seperti yang tertera pada tabel 4.6. Tabel 4.6. Lamanya subjek tinggal subjek dipanti wreda Lamanya di panti Jumlah (N) Persentase (%) 1-4 tahun 36 72% 5-9 tahun 14 28% Total 50 100% Berdasarkan tabel 4.6 diatas menunjukan sebagian besar subjek lamanya tinggal di panti wreda selama 1-4 tahun sebanyak 36 orang (72%), dan subjek yang lamanya tinggal di panti wreda selama 5-9 tahun sebanyak 14 orang (28%).

7. Gambaran subjek berdasarkan sumber pendapatan Berdasarkan sumber pendapatan subjek penelitian diperoleh gambaran penyebaran subjek penelitian seperti yang tertera pada tabel 4.7. Tabel 4.7. Sumber pendapatan Sumber Pendapatan Jumlah (N) Persentase (%) Anak 17 34(%) Saudara 15 30(%) Yayasan 18 36(%) Total 50 100% Berdasarkan tabel 4.7 diatas menunjukan sebagian besar subjek mendapatkan sumber pendapatan dari yayasan sebanyak 18 orang (36%), dimana seluruh biaya kehidupan lansia tersebut ditanggung oleh yayasan yang menaungi panti wreda tersebut, mendapatkan sumber pendapatan dari anak sebanyak 17 orang (34%), dan yang mendapatkan sumber pendapatan dari saudara (kakak, adik, paman, keponakan, dan sepupu) sebanyak 15 orang (30%). 8. Gambaran subjek berdasarkan keluarga yang dimiliki Tabel 4.8. Keluarga yang masih dimiliki Keluarga yang dimiliki Jumlah(N) Persentase ( %) Anak 32 64% Saudara 18 36% Total 50 100%

Berdasarkan tabel 4.8 diatas menunjukan sebagian besar subjek yang memiliki anak sebanyak 32 orang (64%), dan memiliki saudara (kakak, adik, paman, keponakan, dan sepupu) sebanyak 18 (36%). 4.2. Gambaran Variabel Dukungan Sosial Pada Subjek Jumlah item yang digunakan dalam penelitian ini untuk mengungkapkan dukungan sosial adalah sebanyak 38 item dalam skala likert dalam 4 alternatif pilihan. Hasil perhitungan mean dan standar deviasi disajikan dalam tabel 4.8 berikut ini: Tabel 4.9. Descriptive Statistics variabel dukungan sosial N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Dukungan Sosial 50 62 117 86.62 14.554 Valid N (listwise) 50 Berdasarkan tabel 4.8 diperoleh mean untuk variabel dukungan sosial sebesar 88,62 dengan standar deviasi 14, 554. Pengelompokan kategori norma tersebut akan di sajikan pada tabel 4.10. Tabel 4.10. Kategori variabel dukungan sosial Rentang nilai Jumlah Subjek Persentase(%) Kategori X<72 10 20% Rendah 72 31 62% Sedang 101 9 18% Tinggi

Berdasarkan tabel 4.10 diatas menunjukan sebagian besar subjek mendapatkan dukungan sosial sedang sebanyak 31 orang (62%), yang berarti bahwa subjek tersebut mendapatkan dukungan sosial yang cukup dari keluarga maupun lingkungan tempat tinggalnya di panti wreda, 10 orang (20%) mendapatkan dukungan sosial rendah yang berarti bahwa subjek tersebut mendapatkan dukungan sosial yang rendah dari keluarga maupun lingkungan tempat tinggalnya di panti wreda. Menurut Smith & Begstson, 1979 (dalam Davidson,et. al., 2006) menyatakan sekitar 10% hubungan keluarga memburuk karena perpindahan lansia ke panti wreda. 9 orang (18%) mendapatkan dukungan sosial yang tinggi yang berarti subjek tersebut mendapatkan dukungan sosial yang baik dari keluarga maupun lingkungan tempat tinggalnya di panti wreda. 4.2.1. Hasil uji chi square Variabel Dukungan Sosial 1. Uji squere dukungan sosial dengan jenis kelamin Tabel 4.11. Chi-Square Tests Value df Asymp. Sig. (2- sided) Pearson Chi-Square 2.278 a 2.320 Likelihood Ratio 3.316 2.191 Linear-by-Linear Association 2.198 1.138 N of Valid Cases 50 a. 3 cells (50,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 1,08. Dari output diatas dapat diketahui bahwa nilai signifikansi pada chi square test sebesar 0,320. Karena signifikasi lebih dari 0,05 maka hubunganya tidak signifikan dan hitung < tabel (2.278 <5,991), maka Ho diterima jadi dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara dukungan sosial dengan jenis kelamin, yang berarti pria atau wanita tidak memiliki hubungan dengan

tinggi atau rendahnya dukungan sosial yang diterima lansia di panti wreda. Hal ini bisa dikatakan bahwa dukungan sosial tidak ditentukan oleh jenis kelamin dalam penelitian ini. 2. Uji square dukungan sosial dengan status pernikahan Tabel 4.12. Chi-Square Tests Value df Asymp. Sig. (2- sided) Pearson Chi-Square 4.843 a 2.089 Likelihood Ratio 4.432 2.109 Linear-by-Linear Association 1.159 1.282 N of Valid Cases 50 a. 2 cells (33,3%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 1,62. Dari output diatas dapat diketahui bahwa nilai signifikansi pada chi square test sebesar 0,089. Karena signifikasi lebih dari 0,05 maka hubungannya tidak signifikan dan hitung < tabel (4.843<5,991), maka Ho diterima jadi dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara dukungan sosial dengan status pernikahan, yang berarti lansia yang menikah dan tidak menikah tidak memiliki hubungan dengan tinggi atau rendahnya dukungan sosial yang diterima lansia di panti wreda. Hal ini bisa dikatakan bahwa dukungan sosial tidak ditentukan oleh status pernikahan dalam penelitian ini.

3. Uji chi square dukungan sosial dengan sumber pendapatan Tabel 4.13. Chi-Square Tests Value df Asymp. Sig. (2- sided) Pearson Chi-Square 12.675 a 4.013 Likelihood Ratio 13.865 4.008 Linear-by-Linear Association.301 1.583 N of Valid Cases 50 a. 6 cells (66,7%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 2,70. Dari output diatas dapat diketahui bahwa nilai signifikansi pada chi square test sebesar 0, 013. Karena signifikasi kurang dari 0,05 maka hubungannya signifikan dan hitung > tabel (12.675>9,488), maka Ho ditolak jadi dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara dukungan sosial dengan sumber pendapatan, yang berarti sumber pendapatan merupakan salah satu bentuk dukungan sosial yang dibutuhkan lansia di panti wreda. Hal ini bisa dikatakan bahwa dukungan sosial ditentukan oleh sumber pendapatan dalam penelitian ini. 4. Uji square dukungan sosial dengan keinginan masuk di panti Tabel 4.14. Chi-Square Tests Asymp. Sig. (2- df Value sided) Pearson Chi-Square 6.533 a 4.163 Likelihood Ratio 8.834 4.065 Linear-by-Linear Association 1.015 1.314 N of Valid Cases 50 a. 4 cells (44,4%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 1,62.

Dari output diatas dapat diketahui bahwa nilai signifikansi pada chi square test sebesar 0,163. Karena signifikasi lebih dari 0,05 maka hubunganya tidak signifikan dan hitung < tabel (6.533 a <9,488), maka Ho diterima jadi dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara dukungan sosial dengan keinginan masuk di panti, yang berarti keinginan masuk di panti tidak memiliki hubungan dengan tinggi atau rendahnya dukungan sosial yang diterima lansia di panti wreda. Hal ini bisa dikatakan bahwa dukungan sosial tidak ditentukan oleh keinginan masuk di panti dalam penelitian ini. 5. Uji square dukungan sosial dengan lamanya subjek di panti Tabel 4.15. Chi-Square Tests Value df Asymp. Sig. (2- sided) Pearson Chi-Square.185 a 2.912 Likelihood Ratio.192 2.908 Linear-by-Linear Association.133 1.716 N of Valid Cases 50 a. 2 cells (33,3%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 2,52. Dari output diatas dapat diketahui bahwa nilai signifikansi pada chi square test sebesar 0,912. Karena signifikasi lebih dari 0,05 maka hubunganya tidak signifikan dan hitung < tabel (185 <5,991), maka Ho diterima jadi dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara dukungan sosial dengan lamanya subjek di panti, yang berarti lamanya subjek tinggal di panti tidak memiliki hubungan dengan tinggi atau rendahnya dukungan sosial yang diterima lansia di panti wreda. Hal ini bisa dikatakan bahwa dukungan sosial tidak ditentukan oleh lamanya subjek di panti dalam penelitian ini.

Kesimpulan berdasarkan hasil uji chi square variabel dukungan sosial diatas yang berkenaan dengan jenis kelamin, status pernikahan, sumber pendapatan, keinginan masuk di panti, dan lamanya subjek di tinggal di panti menunjukan bahwa hanya dukungan sosial dengan sumber pendapatan yang memiliki hubungan dengan nilai signifikansi pada chi square test sebesar 0, 013. Karena signifikasi kurang dari 0,05 maka hubunganya signifikan dan hitung > tabel (12.675>9,488) Ho ditolak, yang berarti sumber pendapatan merupakan salah satu bentuk dukungan sosial yang dibutuhkan lansia di panti wreda dan dimungkinkan dengan pemberian sumber pendapatan adanya keterlibatan yang lebih sehingga lansia di panti merasa mendapatkan dukungan sosial. Sedangkan faktor yang lainya yaitu jenis kelamin, status pernikahan, keinginan masuk di panti, dan lamanya subjek tinggal di panti tidak memiliki hubungan dengan dukungan sosial dalam penelitian ini.

4.3. Gambaran Variabel Tingkat Depresi Pada Subjek 4.3.1. Variabel Tingkat Depresi Gambaran skor berdasarkan hasil skor Beck Depression Inventory (BDI) adalah sebagai berikut (Groth-Marnat, 2003): Tabel 4.16. hasil skor BDI Tingkat depresi berdasarkan skor Jumlah Subjek BDI Persentase Minimal depresi 5 10% Depresi ringan 15 30% Depresi sedang 20 40% Depresi berat 10 20% Kemungkinan menyangkal depresi - - Berdasarkan tabel 4.16 diatas menunjukan sebagian besar subjek mengalami tingkat depresi sedang sebanyak 20 orang (40%), 15 orang (30%) mengalami tingkat depresi ringan, 10 orang (20%) mengalami depresi berat hal ini dikarenakan oleh beberapa faktor seperti memiliki penyakit yang kronis, konflik interpersonal dengan keluarga dan teman di panti wreda tersebut, menurut Davidson,et. al. (2006) sebagian besar orang lanjut usia memiliki kesehatan yang buruk mengalami depresi, dan 5 orang (10%) mengalami depresi minimal.

4.3.2. Hasil uji chi square Variabel Tingkat Depresi 1. Uji square tingkat depresi dan jenis kelamin Tabel 4.17. Chi-Square Tests Value df Asymp. Sig. (2- sided) Pearson Chi-Square 1.862 a 3.601 Likelihood Ratio 3.000 3.392 Linear-by-Linear Association 1.109 1.292 N of Valid Cases 50 a. 5 cells (62,5%) have expected count less than 5. The minimum expected count is,60. Dari output diatas dapat diketahui bahwa nilai signifikansi pada chi square test sebesar 0,601. Karena signifikasi lebih dari 0,05 maka hubunganya tidak signifikan dan hitung < tabel (1,862 <7,815), maka Ho diterima jadi dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara tingkat depresi dengan jenis kelamin, yang berarti pria atau wanita tidak memiliki hubungan dengan tinggi atau rendahnya depresi yang dialami lansia di panti wreda. Hal ini bisa dikatakan bahwa tingkat depresi tidak ditentukan oleh jenis kelamin dalam penelitian ini. 2. Uji square tingkat depresi dan status pernikahan Tabel 4.18. Chi-Square Tests Value df Asymp. Sig. (2- sided) Pearson Chi-Square 1.332 a 3.721 Likelihood Ratio 1.229 3.746 Linear-by-Linear Association.474 1.491 N of Valid Cases 50

Dari output diatas dapat diketahui bahwa nilai signifikansi pada chi square test sebesar 0,721. Karena signifikasi lebih dari 0,05 maka hubunganya tidak signifikan dan hitung < tabel (1.332 <7,815), maka Ho diterima jadi dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara tingkat depresi dengan status pernikahan, yang berarti lansia yang menikah atau tidak menikah tidak memiliki hubungan dengan tinggi atau rendahnya depresi yang dialami lansia di panti wreda. Hal ini bisa dikatakan bahwa tingkat depresi tidak ditentukan oleh status pernikahan dalam penelitian ini. 3. Uji square tingkat depresi dan sumber pendapatan Tabel 4.19. Chi-Square Tests Value df Asymp. Sig. (2- sided) Pearson Chi-Square 8.660 a 6.194 Likelihood Ratio 9.251 6.160 Linear-by-Linear Association.377 1.539 N of Valid Cases 50 a. 7 cells (58,3%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 1,50. Dari output diatas dapat diketahui bahwa nilai signifikansi pada chi square test sebesar 0,194. Karena signifikasi lebih dari 0,05 maka hubunganya tidak signifikan dan hitung < tabel (8,660<12,592), maka Ho diterima jadi dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara tingkat depresi dengan sumber pendapatan, yang berarti sumber pendapatan tidak memiliki hubungan dengan tinggi atau rendahnya depresi yang dialami lansia di panti wreda. Hal ini bisa dikatakan bahwa tingkat depresi tidak ditentukan oleh sumber pendapatan dalam penelitian ini.

4. Uji chi square tingkat depresi dengan keinginan masuk di panti Tabel 4.20. Chi-Square Tests Value df Asymp. Sig. (2- sided) Pearson Chi-Square 7.096 a 6.312 Likelihood Ratio 8.219 6.222 Linear-by-Linear Association.571 1.450 N of Valid Cases 50 a. 8 cells (66,7%) have expected count less than 5. The minimum expected count is,90. Dari output diatas dapat diketahui bahwa nilai signifikansi pada chi square test sebesar 0,312. Karena signifikasi lebih dari 0,05 maka hubunganya tidak signifikan dan hitung < tabel (7,096<12,592), maka Ho diterima jadi dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara tingkat depresi dengan keinginan masuk di panti, yang berarti keinginan masuk di panti tidak memiliki hubungan dengan tinggi atau rendahnya depresi yang dialami lansia di panti wreda. Hal ini bisa dikatakan bahwa tingkat depresi tidak ditentukan oleh keinginan masuk di panti dalam penelitian ini. 5. Uji chi square tingkat depresi dengan lamanya subjek tinggal di panti Tabel 4.21. Chi-Square Tests Value df Asymp. Sig. (2- sided) Pearson Chi-Square.479 a 3.923 Likelihood Ratio.457 3.928 Linear-by-Linear Association.077 1.782 N of Valid Cases 50 a. 4 cells (50,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 1,40.

Dari output diatas dapat diketahui bahwa nilai signifikansi pada chi square test sebesar 0,923. Karena signifikasi lebih dari 0,05 maka hubunganya tidak signifikan dan hitung < tabel (4,79<7,815) maka Ho diterima jadi dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara tingkat depresi dengan lamanya subjek di panti, yang berarti lamanya subjek di panti tidak memilki hubungan dengan tinggi atau rendahnya depresi yang dialami lansia di panti wreda. Hal ini bisa dikatakan bahwa tingkat depresi tidak ditentukan oleh lamanya subjek di panti dalam penelitian ini. Kesimpulan Berdasarkan hasil uji chi square variabel tingkat depresi diatas yang berkenaan dengan jenis kelamin, status pernikahan, sumber pendapatan, keinginan masuk di panti, dan lamanya subjek di tinggal di panti menunjukan bahwa semuanya tidak ada yang memilki hubungan dengan tingkat depresi. Hal ini bisa dikatakan bahwa tingkat depresi tidak ditentukan oleh faktorfaktor tersebut dalam penelitian ini.

4.4. Hipotesis variabel hubungan dukungan sosial dengan tingkat depresi 4.4.1. Uji Linearitas Hasil pengolahan data dengan sosial mengunakan program SPSS sebagai berikut: Tabel 4.22. ANOVA hubungan antara dukungan sosial dengan tingkat depresi Tingkat Depresi * Dukungan Sosial Between Groups (Combin ed) Sum of Squares df Mean Square 1106.450 21 52.688 1.58 3 Linearity 570.900 1 570.900 17.1 51 Deviation from Linearity Within Groups F Sig..127.000 535.550 20 26.777.804.689 932.050 28 33.288 Total 2038.500 49 Dari output diatas dapat diketahui bahwa nilai signifikansi pada linearity sebesar 0,000. Karena signifikasi kurang dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa antara variabel dukungan sosial dengan tingkat depresi terdapat hubungan yang linear.

4.4.2.. Korelasi Spearman Tabel 4.23. Correlations antara dukungan sosial dengan tingkat depresi Dukungan Sosial Tingkat Depresi Spearman s rho Dukungan Sosial Correlation Coefficient 1.000 -.510 ** Tingkat Depresi Correlation Coefficient **. Correlation is significant at the 0.01 level (2tailed). Sig. (2-tailed)..000 N 50 50 -.510 ** 1.000 Sig. (2-tailed).000. N 50 50 Dari hasil korelasi Spearman didapat korelasi antara dukungan sosial dan tingkat depresi pada lansia dipanti wreda yaitu (r) sebesar -510 dan P= 0,000 (<0,05). Hal ini menunjukan ada hubungan yang signifikan antara dukungan sosial dengan tingkat depresi pada lansia di panti wreda. Sedangkan arah hubungannya adalah negatif karena (r) negatif, berarti semakin tinggi dukungan sosialnya maka tingkat depresi menurun, dan sebaliknya juga semakin rendah dukungan sosialnya maka semakin tinggi tingkat depresinya. Hal ini membuktikan bahwa hipotesis yang menyatakan adanya hubungan dukungan sosial dengan tingkat depresi pada lansia di panti wreda atau Ha diterima dan Ho ditolak. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini mendukung penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Pulungan (2007) yang menunjukan adanya hubungan yang signifikan antara harga diri dan dukungan sosial dengan depresi pada lansia di panti sosial Tresna Wreda ABIYOSO di Yogyakarta. Dukungan sosial berhubungan negatif dengan depresi pada lansia yang ditunjukkan dengan nilai koefisien korelasi Rx2.y = - 0.623 dan p < 0.01. Semakin tinggi dukungan sosial,

maka semakin rendah depresi pada lansia dan sebaliknya. Beck (dalam Coleman, Butcher, & Carson, 1984) menyebutkan salah satu penyebab depresi adalah faktor psikososial sebagai makluk sosial manusia membutuhkan perhatian dan dukungan dari orang lain apabila tidak terpenuhi akan menimbulkan perasaan negatif. Maksudnya adalah individu yang kurang mendapatkan perhatian atau dukungan dari orang lain, lebih berpeluang mengalami depresi dbandingkan individu yang mendapatkan perhatian dan dukungan yang baik dari orang lain. Definisi dukungan sosial yaitu mengacu pada kenyamanan, perhatian, penghargaan, atau bantuan yang diberikan orang lain atau kelompok kepada individu (Gentry & Kobasa, 1984; Wallston et al., 1983; Wills & Fegan, 2001 dalam Sarafino, 2006). Dukungan sosial dapat berasal dari berbagai sumber seperti pasangan hidup, keluarga, pacar, teman, rekan kerja, dan organisasi komunitas. Dukungan sosial yang dibutuhkan lansia adalah dukungan emosional dan penghargaaan yang berupa ungkapan empati, perhatian, maupun kepedulian terhadap individu yang bersangkutan. Berdasarkan analisa tambahan dengan menggunakan uji chi square dalam penelitian ini terdapat hubungan antara dukungan sosial dengan sumber pendapatan pada lansia di dua panti wreda. Salah satu faktor dukungan sosial yaitu sumber pendapatan menjadi hal yang berkontribusi signifikan terhadap dukungan sosial yang disebutkan pada lansia di dua panti wreda di Jakarta. Selain faktor dukungan sosial dan sumber pendapatan yang memiliki hubungan dengan depresi pada lansia. Menurut Davidson,et. al. (2006) faktor kesehatan atau lansia yang memiliki penyakit serius lebih berpeluang mengalami

depresi, namun faktor fisik atau kesehatan pada lansia tidak diteliti lebih lanjut dalam penelitian ini.