PELATIHAN ASKOT, FASILITATOR MANAJEMEN KEUANGAN PNPM MANDIRI PERKOTAAN 2012 OSP.08 PROVINSI SULAWSI UTARA

dokumen-dokumen yang mirip
PNPM MANDIRI PERKOTAAN

KERANGKA ACUAN PELATIHAN PENGUATAN SUBSTANSI P2KP DAN REPLIKASI PROGRAM P2KP

REKOMENDASI HASIL UJI PETIK KMP PERIODE 28 November 8 Desember 2007

PENILAIAN KINERJA PROPINSI TINGKAT KAB./KOTA. Triwulan 2 - Tahun 2012

PETUNJUK TEKNIS PENGUKURAN KINERJA PEMBUKUAN SEKRETARIAT - UPK

LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN PEMANFAATAN BLM (BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT)

LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN PEMANFAATAN BLM (BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT)

Gambar 1. Proses Pembangunan/Pengembangan KSM

KERANGKA ACUAN TRAINING OF TRAINER (TOT) DASAR PEMANDU NASIONAL PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERKOTAAN

KEGIATAN PILOT PENDAMPINGAN KSM

ISU-ISU STRATEGIS DALAM PELAKSANAAN PNPM MANDIRI PERKOTAAN 2011

Program Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan UPAYA PENINGKATAN PARTISIPASI PEREMPUAN

PNPM MANDIRI PERKOTAAN LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN TINJAUAN (REVIEW) PARTISIPATIF Agustus 2009 April 2010

Tidak BERDAYA (Masyarakat Miskin) Masyarakat BERDAYA PEMBELAJARAN YANG DIHARAPKAN

I. KEGIATAN PENGELOLAAN DANA BLM II. CAKUPAN PELAKSANAAN UJI PETIK III. HASIL UJI PETIK. 1. Capaian Umum

LAPORAN UJI PETIK PELAKSANAAN SIKLUS PNPM MANDIRI PERKOTAAN 2009 PENGELOLAAN DANA BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT (BLM) Bulan Agustus 2009

LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN PEMANFAATAN BLM (BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT)

KONSULTAN MANAJEMEN PUSAT PNPM MANDIRI PERKOTAAN LAPORAN UJI PETIK Periode : Triwulan-IV 2012, 1 Oktober - 31 Desember 2012

INFORMASI TAMBAHAN I. PEMAHAMAN TENTANG PEMETAAN SWADAYA

Kurikulum Pelatihan Pelaku PNPM Mandiri Perkotaan

LAPORAN PERJALANAN DINAS - PENGENDALIAN LANGSUNG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Rapat Koordinasi Program Direktur & Team Leader PNPM Perkotaan Bogor, Juli 2012

KERANGKA ACUAN COACHING FASILITATOR : PEMBANGUNAN BKM P2KP II TAHAP 1

Konsep Dasar. Mau. Paham. Mampu

DAFTAR ISI DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN Visi dan Misi Program PNPM Mandiri... 42

PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PNPM Mandiri Perkotaan LAPORAN UJI PETIK PELAKSANAAN SIKLUS MASYARAKAT PERIODE TRIWULAN I TAHUN 2014

Tabel.1. Pengaduan Informatif Pada Siklus BLM

AKUNTABILITAS DALAM PELAKSANAAN PNPM MANDIRI PERKOTAAN / P2KP (PROGRAM PENINGKATAN KUALITAS PERMUKIMAN) Rakor Nasional P2KP, 15 Juni 2015

BAB I. Keluaran yang diharapkan dari pengelolaan pelatihan masyarakat adalah sebagai berikut:

GBPP PELATIHAN TINGKAT KOTA/KABUPATEN

II. PENGENDALIAN DAN PENGELOLAAN DATA. A. Capaian Penanganan Pengaduan

LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN TINJAUAN (REVIEW) PARTISIPATIF

Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri - Perkotaan

Kerangka Acuan Kegiatan (KAK) PELATIHAN DASAR BAGI KONSULTAN REPLIKASI PROGRAM REPLIKASI P2KP KHUSUS BALI Di Kab. Jembrana & Kab.

Pertanyaan dan jawaban tersebut adalah sebagai berikut : perkotaan yang dilaksanakan di Desa Dagang Kelambir?

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

KERANGKA ACUAN RAPAT KOORDINASI DAN TRAINING OF TRAINER PENGUATAN PEMANDU NASIONAL KONSULTAN PNPM MANDIRI PERKOTAAN

Progres PPM PNPM Mandiri Perkotaan Periode Maret Wilayah II. (OC 5 s/d OC 9)

KERANGKA ACUAN PELATIHAN DASAR P2KP BAGI KONSULTAN PELAKSANA DAERAH DAN FASILITATOR REPLIKASI PROGRAM P2KP

LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN TINJAUAN (REVIEW) PARTISIPATIF

Program Peningkatan Kualitas Permukiman di Perkotaan (P2KP)

SALINAN PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 45 TAHUN 2013

SALINAN PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 81 TAHUN 2012

PROGRAM PENANGANAN KAWASAN KUMUH PERKOTAAN (P2KKP) LAPORAN MONITORING KMP PERIODE TRIWULAN IV (BASELINE )

Mengenali Kampung Sendiri Melalui Pemetaan Swadaya

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 37 TAHUN 2010

Lampiran 1. Rekapitulasi Hasil Penilaian Indikator Kinerja BKM Universitas Indonesia

II. PENGENDALIAN DAN PENGELOLAAN DATA. A. Capaian Penanganan Pengaduan

TARGET DAN KINERJA USK KMP PNPM MANDIRI PERKOTAAN SAMPAI DENGAN APRIL Satker P2KP Pusat

KAJIAN KURIKULUM PELATIHAN FASILITATOR KELURAHAN

LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN RWT (REMBUG WARGA TAHUNAN)

LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN RWT (REMBUG WARGA TAHUNAN)

Program Penanggulangan Kemiskinan

PELATIHAN DASAR P2KP BAGI SATKER/PPK PROVINSI/KOTA/KABUPATEN DALAM RANGKA PELAKSANAAN & PEMAHAMAN PNPM MANDIRI PERKOTAAN TAHUN ANGGARAN 2011

PNPM MANDIRI PERKOTAAN

STUDY ON COMMUNITY-BASED INFRASTRUCTURE DEVELOPMENT IN PNPM UPP

LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN RWT (REMBUG WARGA TAHUNAN)

LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN RWT (REMBUG WARGA TAHUNAN)

MATERI PENGUATAN KSM SOSIAL

PROGRESS PPM WILAYAH I 1. Berdasarkan Lingkup Aduan

LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN RWT (REMBUG WARGA TAHUNAN)

LAPORAN PERJALANAN DINAS - PENGENDALIAN LANGSUNG

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. Simpulan hasil penelitian model pembelajaran proyek berbasis lingkungan

LOKALATIH KEBERLANJUTAN PROGRAM BAGI PEMERINTAH KOTA/KABUPATEN

MATA PELAJARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DI LKM

Modul 2 Orientasi Belajar dan Kontrak Belajar

BAB III METODE PENELITIAN. pembelajaran, khususnya dalam pembelajaran IPS di Madrasah Tsanawiyah.

II. PROGRESS PPM WILAYAH I 1. Pengaduan Informatif dan Masalah

Bab 5. SISTEM INFORMASI MANAJEMEN P2KP BERBASIS WEBSITE

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 67 TAHUN 2011

Laporan Bulan September 2011 USK Kredit Mikro BAB-1 PENDAHULUAN

PROSEDUR OPERASI BAKU PENGELOLAAN PENGEMBANGAN KAPASITAS MASYARAKAT PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERKOTAAN

Modul 3 Sub Topik: Kegiatan Sosial Berkelanjutan

PELATIHAN FKA BKM KOTA JAMBI MARET

Oleh : Kepala PMU P2KP. Disampaikan dalam rangka Sosialisasi Nasional P4IP Tahun 2013 Denpasar, Agustus 2013

Modul 1 Topik: Orientasi Belajar

MASTER SCHEDULE 1. PNPM-MANDIRI PERKOTAAN 2011

PROGRAM PENANGANAN KAWASAN KUMUH PERKOTAAN (P2KKP) LAPORAN MONITORING KMP PERIODE TRIWULAN III (BASELINE )

MATRIKS PERTANYAAN PENELITIAN DAN INSTRUMEN PENELITIAN TEAM 4 (STUDY ON COMMUNITY ORGANIZED SOCIAL ACTIVITIES IN PNPM MANDIRI)

KLARIFIKASI KMW-1 P2KP-3 PROVINSI NAD ATAS TEMUAN BPKP PROVINSI NAD KUNJUNGAN PERTAMA (KOTA BANDA ACEH, KABUPATEN ACEH JAYA, DAN KOTA SABANG)

PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERKOTAAN KONSINYASI

Pedoman penelusuran data dan informasi tentang gambaran umum obyek penelitian

PROFILE DATA SIM P2KP NAD KMW II

II. PROGRESS PPM WILAYAH I 1. Pengaduan Informatif dan Masalah

SURAT PERJANJIAN KERJA Nomor: 0075/Advance/I/SPK/SNVT-PBL/WNG/2010 Tanggal: 07 Januari 2010

LAPORAN PERJALANAN DINAS - PENGENDALIAN LANGSUNG

DAFTAR ISI. Halaman Judul... Halaman Pernyataan Bebas Plagiarisme... Halaman Pengesahan Skripsi... Halaman Pengesahan Ujian... Halaman Motto...

Laporan Status Penerapan Upaya Perlindungan Lingkungan

Profil PROGRAM KOTA TANPA KUMUH (KOTAKU) Provinsi Jawa Timur. Kelurahan Gading Kasri - Kota Malang

P E D O MAN T E K N I S PROGRAM SELARAS PNPM MANDIRI PERKOTAAN

PE T U N J U K T EKNIS

PROFILE DATA SIM P2KP NAD KMW II K E L U R A H A N

Progres PPM PNPM Mandiri Perkotaan Periode Juli 2014 Wilayah II (OSP 5, OSP 6, OSP 7, OSP 8, OSP 9, OSP 10)

Kurikulum Pelatihan Pelatihan Masyarakat

Progres PPM PNPM Mandiri Perkotaan Periode Desember Wilayah II. (OC 5 s/d OC 9)

Kegiatan 1 Perkenalan 2 Kegiatan 2 Penjelasan Kurikulum Pelatihan/GBPP 2

Pembatasan Pengertian Perencanaan Partisipatif

II. PROGRESS PPM WILAYAH I 1. Pengaduan Informatif dan Masalah

Progres PPM PNPM Mandiri Perkotaan Periode Agustus 2010 Wilayah I (OC 5 s/d OC 9)

Transkripsi:

PELATIHAN ASKOT, FASILITATOR MANAJEMEN KEUANGAN PNPM MANDIRI PERKOTAAN 2012 OSP.08 PROVINSI SULAWSI UTARA A. Materi Pelatihan Askot dan Fasilitator Ekonomi Tujuan Tema Topik JPL 1. Peserta paham dan mampu mereview PS dan PJM Pronangkis khususnya kegiatan Ekonomi 2. Peserta paham dan mampu melaksanakan kajian persoalan dan potensi kegiatan Ekonomi (terintegrasi dengan sosial dan Lingkungan) Perencanaan Partisipatif (PS dan PJM Pronangkis) Khusus Lingkungan 1. Review kegiatan PS 2. Review PJM Pronangkis yang bekaitan dengan Kegiatan Ekonomi 4 JPL Peserta memahami BLM, PMPK, GFDRR, Fixed Cost, dan PLPBK di tingkat BKM/ LKM. BLM, PMPK, GFDRR, Fixed Cost, dan PLPBK di tingkat BKM/ LKM. Peserta memahami Peserta memahami system pelaporan dan Pengendalian Data MK dan KM melakukan pelaporan dan pengendalian data Pengelolaan Keuangan Sekretariat Pengelolaan Keuangan Pelaporan dan Pengendalian Data BLM, PMPK, GFDRR, Fixed Cost, dan PLPBK Pencatatan keuangan dan Pelaporan 1. Pelaporan Pinjaman Bergulir dan Kinerja pembukuan 2. Pengendalian Data : a. Data Uji Akurasi SIM MK dan KM b. Data tindak lanjut Temuan BPKP c. Data tindaklanjut Audit Inspektorat Daerah d. Data tindak lanjut Temuan Misi (WB dan NMC) 4 Jpl

1. Peserta mendapatkan informasi lapang terhadap kelebihan dan kekurangan pelaksanaan pengukuran kinerja pembukuan sekretariat dan. 2. Peserta memahami persoalan dalam penyiapan, proses dan pembahasan hasil sekretariat dan. 3. Peserta mendapatkan gambaran alternative penyelesaian permasalahan lapang 1. Peserta memahami tujuan pengukuran kinerja pembukuan sekretariat dan. 2. Peserta memahami tahapan pelaksanaan pembukuan sekretariat dan 3. Peserta memahami dan mampu melakukan pengisian format-format yang dipakai dalam pembukuan secretariat dan 4. melakukan fasilitasi dan pengendalian tindak lanjut hasil pengukuran kinerja secretariat dan 1. Peserta memahami dan mampu melakukan pelaporan hasil melalui www.p2kp.org/aplikasi/ mk 2. Peserta menyadari bahwa pelaporan melalui SIM MK dapat memberikan informasi Review kinerja Sekretariat & Memahami Pengukuran Kinerja Pembukuan Pelaporan Hasil Pengukuan Kinerja Pembukuan melalui SIM MK 2 Jpl 1 Jpl

secara lengkap, cepat dan akurat sehingga dapat diakses oleh Korkot, KMW dan KMP serta stakeholder lainnya sesuai dengan wilayah kerja pengendalian masingmasing. Kinerja Pembukuan dan Pinjaman Bergulir 1. Peserta memahami pengertian laporan keuangan 2. Peserta memahami jenis-jenis laporan keuangan 3. Peserta memahami tujuan analisis laporan keuangan 4. melakukan tehnis dan metoda dalam analisis laporan keuangan Peserta memahami tentang pengertian, tujuan, dan prinsip, sasaran pengelolaan Pinjaman Bergulir di PNPM Mandiri Perkotaan Peserta memahami Ketentuan/Skim Pinjaman Peserta mentakerjakan Kolektibilitas pinjaman bergulir Peserta menghitung Cadangan Resiko Pinjaman bergulir Peserta memahami tahapan dan prosedur Penyehatan Peserta memahami dan mampu merumuskan strategi penanganan pinjaman bermasalah mengevaluasi pengawasan dan pinjaman bergulir Peserta memahami tahapan, prosedur dan verifikasi proposal, Pinjaman Bergulir Kinerja Pinjaman Dana Bergulir (Analisis Laporan Keuangan) Kebijakan Pinjaman Bergulir Ketentuan Dasar Pinjaman Bergulir Pelayanan dan Pengelolaan Pinjaman Bergulir Penanganan Pinjaman Bermasalah Penyehatan Pengawasan 8 Jpl

memfasilitasi KSM dalam penysunan proposal Peserta memahami dan mampu menganalisa proposal pinjaman bergulir peserta dapat memahami rencana usaha KSM Rencana Usaha Pengembangan KSM Peserta memahami konsep Ekonomi Rumah Tangga K Ekonomi Rumah Tangga 30 Jpl A. Metodologi Pelatihan Kegiatan pelatihan mendasarkan pendekatan pendidikan kritis yang mengedepankan dialog antara pemandu pelatihan dengan peserta ataupun antara peserta dengan peserta yang lain sehingga diharapkan terjadi proses pemahaman yang mendalam dan saling memperkaya wawasan. Untuk menciptakan iklim yang dialogis menggunakan cara Pendidikan Orang Dewasa dimana peserta tidak dianggap sebagai murid sekolah yang tidak berpengatahuan melainkan diperlakukan sebagai peserta yang telah mempunyai banyak pengetahuan dan pengalaman. Melalui proses belajar dan mengajar yang partisipatif tersebut diharapkan medorong peserta menjadi lebih aktif sehingga pemahaman terhadap materi pelatihan lebih cepat terjadi. Para ahli pembelajaran orang dewasa memandang proses pembelajaran sebagai suatu daur (cycle). Artinya, jika langkah-langkah pembelajaran diikuti secara berurutan akan dihasilkan dampak pembelajaran yang diinginkan. Model pembelajaran yang menunjukkan gagasan tentang daur tersebut. Namun, jumlah langkah telah diperbanyak dari empat (mengalami, observasi refleksi, generalisasi, dan aplikasi) menjadi tujuh langkah.

Model tersebut menguraikan apa saja yang dilakukan fasilitator dan peserta di setiap langkah dalam daur tersebut, berisi semua kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu. Langkah 1 Mengkondisikan Peserta Pemandu membantu peserta untuk memikirkan konsep dan keterampilan yang akan disajikan. Pemandu menyiapkan peserta untuk memahami dengan benar tujuan pembelajaran. Agar peserta "berfokus pada pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang akan dipelajari." Dengan harapan bahwa peserta akan mulai terkondisi dengan pengetahuan, keterampilan, atau sikap yang akan dipelajari dan bersiap untuk mengikuti proses pembelajaran. Langkah 2 Pengalaman Belajar Terstruktur Dalam langkah ini pemandu mengenalkan kegiatan yang akan melibatkan kelompok (atau individuindividu) dalam situasi yang relevan dengan konsep dan keterampilan yang akan dipelajari. Tujuan dari pengalaman belajar terstruktur ini adalah menyediakan "pengalaman nyata" bagi peserta. Pengalaman nyata adalah pengalaman untuk memvalidasi dan menguji konsep abstrak. Format pengalaman atau kegiatan terstruktur boleh jadi beragam, misalnya studi kasus, simulasi permainan, video/film, dan banyak lainnya. Langkah 3 Pengungkapan Dalam langkah ini peserta diminta merefleksikan dan membahas reaksi mereka terhadap kegiatan terstruktur pada langkah sebelumnya. Tujuan diskusi adalah melibatkan peserta dalam proses refleksi secara kritis atas kegiatan tersebut dan memproses reaksi dan pengalaman yang serupa di masa lalu. Diskusi ini dapat diarahkan oleh pemandu atau dapat juga diarahkan oleh peserta sendiri, kegiatan peserta ini disebut "observasi reflektif". Langkah 4 Perspektip Perilaku Dalam langkah ini diutarakan perspektip perubahan perilaku untuk menjelaskan pengalaman belajar terstruktur dan observasi refleksi dari peserta. Masukan ini membantu peserta belajar untuk melakukan konstruksi/abstraksi berpikir. Perspektip perubahan berbasis perilaku dapat diperoleh dari sejumlah sumber, cara penyampaian perspektip ini dapat dilakukan pemandu dengan memberikan ceramah singkat, pemutaran film atau video didaktik, atau membagikan bahan bacaan. Langkah 5 Balikan Dalam langkah ini peserta memeroleh informasi tentang cara yang mereka lakukan dalam menggunakan pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang sekarang. Jika peserta tidak menerima informasi spesifik dan obyektif tentang kinerja mereka yang sekarang dalam kaitannya dengan teori yang disajikan, mereka kemungkinan akan berasumsi bahwa mereka telah berperilaku sesuai dengan model yang dipelajari. Langkah 6 Aplikasi Keterampilan, Praktik, Pengetahuan, dan Sikap Dalam langkah ini peserta mendapat kesempatan untuk mempraktikan hasil belajar mereka. Tujuannya adalah membantu peserta menyimpan keterampilan, pengetahuan, dan sikap dengan mengujicobakannya dalam setting pelatihan dan mempertimbangkan cara penggunaannya dalam

pekerjaan atau lingkungan lainnya. Oleh sebab itu, langkah ini disebut juga "eksperimentasi aktif," yang artinya menguji implikasi konsep dalam situasi baru. Langkah 6 dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti bermain peran yang dikritik, memecahkan masalah yang berkaitan dengan pekerjaan, melakukan tugas yang berkaitan dengan pekerjaan, menyusun rencana tindakan spesifik yang menggunakan pengetahuan, sikap, dan keterampilan baru; atau salah satu kegiatan yang mendorong peserta mencobakan hasil belajamya. Langkah 7 Evaluasi Langkah ini mengharuskan peninjauan ulang upaya belajar, utamanya oleh peserta. Pertanyaan utama yang harus dijawab adalah sejauhmana saya telah mempelajari informasi keterampilan, atau sikap baru?" dan sejauhmana saya telah menggunakan pengetahuan, keterampilan, atau sikap baru dalam menjalani peran saya yang sebenamya?" Kegiatan evaluasi lebih akurat jika diacu sebagai proses diagnosis ulang. "Bagaimana pengaruh hal-hal yang saya pelajari terhadap pemikiran dan perilaku saya?" Apa lagi yang perlu saya pelajari atau pelajari ulang?". Langkah 7 ini dapat terjadi melalui berbagai cara seperti evaluasi diri, evaluasi sejawat, review atasan, tes kinerja, dan indikator perubahan keorganisasian lainnya. Ketika langkah 7 telah selesai, daur itu dimulai lagi, tanda panah menunjukkan gerakan pengulangan daur. Intinya, istilah yang digunakan pada anak panah mewakili proses pembelajaran yang diikuti/dialami: berfokus pada hal-hal yang dipelajari; mengalami masalah; merefleksikan secara kritis atas masalah yang serupa dan perasaan yang timbul; memikirkan-memeroleh perspektif baru; memodifikasi dan mencobakan perilaku, menerapkan (mengalihkan) perilaku baru ke tempat kerja atau lingkungan hidup lainnya; dan mengintegrasikan pengetahuan, sikap, dan perilaku baru ke dalam pemikiran dan tindakan pribadi peserta. Dengan mengikuti model tujuh langkah itu, pemandu dan peserta mengikuti pedoman proses yang disesuaikan dengan gaya belajar peserta. Dengan cara ini semakin besar kemungkinan bahwa peserta akan belajar.