BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode yang digunakan Jenis penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian asosiatif. Penelitian asosiatif ini dapat mengetahui hubungan antara variabel variabel yang bersangkutan dan bagaimana tingkat ketergantungan antara variabel independent dengan variabel dependent. Dalam penelitian ini untuk mengetahui pengaruh antara Kompensasi dan Manajemen Konflik terhadap Retensi Karyawan dan Dampaknya kepada Kinerja Karyawan PT. Pacific Jaya Niaga dengan melakukan wawancara, observasi, dan kuisioner. Unit analisis yang dituju adalah karyawan tetap dari PT.Pacific Jaya Niaga. Time horizon yang digunakan adalah Cross-sectional, yaitu sebuah studi yang dapat dilakukan dengan data yang hanya sekali dikumpulkan mungkin selama periode harian, mingguan, atau bulanan dalam jangka menjawab penelitian (Sekaran, 2006, h.177). 48
49 3.2 Operasionalisasi Variabel Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel Variabel Konsep Variabel Indikator Utama Ukuran Skala Kompensasi Sesuatu yang diterima Interval Likert (Milkovich, 2010) karyawan sebagai pengganti kontribusi jasa pada perusahaan 1. Gaji Pokok 2. Merit Pay 3. Insentif 4. Proteksi 5. Work / life balance 6. Tunjangan Manajemen Konflik (Wirawan, 2010) Alat pengendali konflik dalam perusahaan yang bertujuan menghasilkan resolusi yang diinginkan 1. Kemampuan Bernegosiasi 2. Mendengarkan dengan baik yang dikemukakan lawan konflik 3. Mengevaluasi nilai 4. Menemukan jalan tengah 5. Memberikan Konsesi Interval Likert Retensi Karyawan (Mathis, Robert L & Jackson, John H. 2006). upaya perusahaan untuk mempertahankan karyawan yang dimiliki agar tetap loyal 1. Komponen Organisasional 2. Peluang Karir 3. Hubungan Karyawan 4. Penghargaan 5. Rancangan Tugas dan Pekerjaan Interval Likert Kinerja Karyawan (Mathis, Robert L & Jackson, John H. 2006). Segala yang dilakukan dan tidak dilakukan oleh karyawan 1. Tingkat Usaha yang dicurahkan 2. Motivasi Kerja 3. Dukungan Organisasi Interval Likert Sumber : Penulis (2011) 3.3 Jenis dan Sumber Data Penelitian Dalam penelitian ini, jenis data yang digunakan adalah kuantitatif. Data kuantitatif merupakan alat atau pertanyaan yang digunakan bersifat terstruktur Istijanto (2008,h.33). Penelitian ini menggunakan sumber data primer yaitu data yang diperoleh dari kuesioner yang dibagikan kepada karyawan tetap bagian produksi PT.Pacific Jaya Niaga.
50 Tabel 3.2 Jenis dan Sumber Data Penelitian Tujuan Data Jenis Data Sumber Data T-1 Kompensasi, Manajemen Konflik, Kuantitatif Primer kuesioner dan Retensi Karyawan secara simultan dan parsial T-2 Kompensasi, Manajemen Konflik, dan Retensi Karyawan terhadap Kinerja Karyawan secara simultan dan parsial Kuantitatif Primer - kuesioner Sumber: Penulis (2011) 3.4 Teknik Pengumpulan Data Dalam penelitian ini, pengumpulan data dilakukan dengan cara membagikan kuisioner dan wawancara. Ruang lingkup yang menjadi objek penelitian oleh penulis adalah karyawan tetap bagian produksi PT. Pacific Jaya Niaga, peneliti juga melakukan pengumpulan data dengan studi pustaka yang dijadikan sebagai landasan teori, serta sumber-sumber lainnya didapatkan dari media internet, jurnal jurnal dan buku. 3.5 Teknik Pengumpulan Sampel Menurut (Riduwan dan Engkos 2008, h.37) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek yang menjadi kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari untuk kemudian ditarik kesimpulannya. Di dalam statistik dikenal dua cara pengumpulan data, yaitu cara sensus dan cara sampling, Sensus adalah cara pengumpulan data di mana seluruh elemen populasi diselidiki satu per satu. Ada dua alasan dilakukannya sensus : (1) Suatu penelitian sensus akan layak dilakukan
51 jika populasinya relative sedikit dan (2) suatu penelitian sensus hanya diperlukan jika unit elemen populasi sangat bervariasi Berdasarkan alasan di atas, maka dalam penelitian ini digunakan cara sensus, karena unit elemen populasi sangat bervariasi. Oleh karena itu, penulis menggunakan metode sensus dalam penelitiannya pada PT. Pacific Jaya Niaga. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 100 orang karyawan. 3.6 Metode Analisis Metode analisis menjelaskan tentang metode-metode analisis yang akan digunakan untuk menyelesaikan masalah penelitian yang ada, di mana data yang diperoleh akan diolah dengan menggunakan software SPSS (Statistical Product and Service Solution). Analisis diawali dengan uji validitas dan reliabilitas serta normalitas pada kuesioner. Dari hasil kuesioner tersebut didapatkan data yang dianalisis lebih lanjut dengan menggunakan analisis jalur (Path Analysis). Tabel 3.3 Metode Analisis Tujuan Penelitian Jenis Penelitian Teknik Analisis T-1 Asosiatif Path Analysis dan Korelasi Pearson T-2 Asosiatif Path Analysis dan Korelasi Pearson Sumber: Penulis (2011)
52 3.6.1 Uji Normalitas Distribusi normal merupakan salah satu distribusi yang sering digunakan dalam statistik. Distribusi ini sangat penting, karena banyak sekali uji statistik yang memerlukan data berdistribusi normal. Menguji normalitas data gunanya untuk memenuhi sebagian syarat analisis parametric. Normalitas suatu variabel umumnya dideteksi dengan grafik atau uji statistik. Untuk mendeteksi normalitas data dapat dilakukan dengan uji Kolmogorov- Smirnov melalui menu analize kemudian non parametric test dan pilih sub menu 1-sample K-S, dengan hipotesis pengujian yaitu: Ho : Data terdistribusi secara normal Ha : Data tidak terdistribusi secara normal Dasar pengambilan keputusan: 1) Nilai signifikansi (sig) atau nilai probabilitas < 0,05, data tidak terdistribusi secra normal. 2) Nilai signifikansi (sig) atau nilai probabilitas > 0,05, data terdistribusi secara normal. 3.6.2 Uji Validitas Uji validitas dilakukan berkenaan dengan ketepatan alat ukur terhadap konsep yang diukur sehingga benar-benar mengukur apa yang seharusnya diukur. Berkaitan dengan pengujian validitas instrumen menurut Riduwan (2008, h.109-110) menjelaskan bahwa validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat keandalan suatu alat ukur. Untuk menguji validitas
53 alat ukur, terlebih dahulu dicari harga korelasi antara bagian-bagian dari alat ukur secara keseluruhan dengan caraa mengkorelasikan setiap butir alat ukur dengan skor total yang merupakan jumlah tiap skor butir. Untuk menghitung validitas alat ukur yang digunakan rumus: rhitung = Di mana: r hitung = koefisien korelasi Xi = Jumlah skor item Y i = Jumlah skor total n = Jumlah responden 3.6.33 Uji Reliabilitas Uji reliabilitas artinya adalah tingkat kepercayaan hasil suatu pengukuran. Pengukuran yang memiliki reliabilitas tinggi, yaitu pengukuran yang mampu memberikan hasil ukur yang terpecaya (realibel). Menurut Sekaran (2006, h.40) menyatakan bahwa keandalan (reliability) suatu pengukuran menunjukkan sejauh mana pengukuran tersebut dilakukan tanpa bias (bebas kesalahan atau error free). Oleh karena itu menjamin pengukuran yang konsisten lintas waktu dan lintas keragaman item dalam instrumen perlu dilakukan. Uji reliabilitas instrument dilakukan untuk mendapatkan tingkat ketepatan instrument
54 yang digunakan. Dalam penelitian ini menggunakan teknik Cronbach s Alpha (α). Berikut rumus dari alpha. Di mana: r 1 1 : Nilai Reliabilitas S i : Jumlah varians skor tiap-tiap item S t t : varians total k : Jumlah item 3.6.4 Transformasi Data Menurut Riduwan dan Kuncoro (2008) dalam bukuu Haryadi Sarjono dan Winda Julianita (2011, h.12), mentransformasikan data interval bertujuan untuk memenuhi sebagian dari syarat analisis parametric, di mana data setidaknya berskala interval. Teknik transformasi yang paling sederhana adalah dengann menggunakan MSI ( Method of Successive Interval). MSI merupakan metode yang digunakan untuk 1. Perhatikan setiap butir jawaban mentransformasikan data dari ordinal menjadi interval dengann langkah- langkah sebagai berikut. koresponden dari angket yang disebarkan. 2. Pada setiap butir, ditentukan jumlah orang yang mendapat skor 1, 2, 3, dan 4; yang disebut sebagai frekuensi. 3. Setiap frekuensi dibagi dengan banyaknya responden dan hasilnya disebut proporsi.
55 4. Tentukan nilai proporsi kumulatif dengan menjumlahkan nilai proporsi secara berurutan per kolom skor. 5. Gunakan table distribusii normal, hitung nilai Z untuk setiap proporsi kemudian yang diperoleh. 6. Tentukan nilai tinggi densitas untuk setiap nilai Z yang diperoleh ( dengan menggunakan table tinggi densitas). 7. Tentukan nilai skala dengan menggunakan rumus : 8. Tentukan nilai transformasi dengan rumus : 3.6.5 Koefisien Korelasi Pearson Berdasarkan Riduwan dan Engkos Ahmad Kuncoro (2008, h.61) untuk mengetahui hubungan antaraa variabel X 1 dengan Y dan X 2 dengan Y dan X 1 dan X 2 terhadap Y digunakan teknik korelasi. Analisis korelasi yang digunakan adalah Pearson Product Moment, dengann rumus : Korelasi PPM dilambangkan (r) dengan ketentuan nilai r tidak lebih dari harga (-1 r +1). Apabila nilai r = -1 artinya korelasinya negative sempurna. r = 0 artinya tidak ada korelasi. dan r = 1 berarti korelasinya sangat kuat. Sedangkan arti harga r akan ditampilkan pada Table Intepretasi Nilai r sebagai berikut.
56 Tabel 3.4 Intepretasi Koefisien Korelasi Nilai R Interval Koefisien 0,80-1,000 0,60 0,799 0,40 0,599 0,20 0,399 0,00 0, 199 Sumber : Riduwan dan Kuncoro (2008, h.62) Tingkat Hubungan Sangat Kuat Kuat Cukup Kuat Rendah Sangat Rendah Pengajuan signifikasi yang berfungsi apabila peneliti ingin mencari makna generalisasi dari hubungan varibael X terhadap Y, maka hasil korelasi PPM tersebut diuji dengan Uji Signifikasi sebagai berikut : Hipotesis Ho : Variabel X tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan variabel Y Ha : Variabel X memiliki hubungan yang signifikan dengan variabel Y Dasar pengambilan keputusan Sig α = Ho diterima, Ha ditolak Sig < α = Ho ditolak, Ha diterima Ket : α (alpha) = tingkat presisi, batas ketidak akuratan (1- tingkat kepercayaan) 3.6.6 Analisis Jalur (Path Analysis) Model Path Analysis menurut Riduwan dan Kuncoro (2008, h.2) digunakan untuk menganalisis pola hubungan diantara variabel. Model ini dikembangkan pertama kali pada tahun 1920-an oleh seorang ahli genetika
57 yaitu Sewall Wright merupakan sebuah teknik yang digunakan untuk menganalisis pola hubungan antara variabel dengan tujuan untuk mengetahui peran langsung maupun tidak langsung seperangkat variabel independen terhadap variabel dependen. 3.6.6.1 Prinsip-Prinsip Dasar Path Analysis Prinsip- prinsip dasar yang sebaiknya dipenuhi dalam analisis jalur diantaranya ialah : 1) Adanya linearitas (Linearity). Hubungan antar variabel bersifat linear 2) Adanya adivitas (Additivity). Tidak ada efek-efek interaksi 3) Data berskala interval. Semua variabel yang diobservasi mempunyai data bersifat interval (scaled values). Jika data belum dalam bentuk skala interval, sebaiknya data diubah dengan menggunakan metode suksesive interval (MSI) terlebih dahulu. 4) Semua variabel residual (yang tidak diukur) tidak berkorelasi dengan salah satu variabel-variabel dalam model. 5) Istilah gangguan (disturbance terms) atau variabel residual tidak boleh berkorelasi dengan semua variabel endogenous dalam model. Jika dilanggar, maka akan berakibat hasil regresi menjadi tidak tepat untuk mengestimasikan parameter-parameter jalur. 6) Sebaiknya hanya terdapat multikoliniearitas yang rendah. Multikolinieritas maksudnya dua atau lebih varibael bebas (penyebab) mempunyai hubungan yang sangat tinggi. Jika terjadi
58 hubungan yang tinggi maka kita akan mendapatkan standar error yang besar dari koefesien beta (b) yang digunakan untuk menghilangkan varians biasa dalam melakukan analisis korelasi secara parsial. 7) Adanya recurvisitas. Semua anak panah mempunyai satu arah, tidak boleh terjadi pemutaran kembali (looping). 8) Spesifikasi model benar diperlukan untuk menginterpretasi koefesien-koefesien jalur. Kesalahan spesifikasi terjadi ketika variabel penyebab yang signifikan dikeluarkan dari model. Semua koefesien jalur akan merefleksikan kovarians bersama dengan semua variabel yang tidak diukur dan tidak akan dapat diinterpretasi secara tepat dalam kaitannya dengan akibat langsung dan tidak langsung. 9) Sampel sama dibutuhkan untuk pengitungan regresi dalam model jalur. Asumsi analisis jalur mengikuti asumsi umum regresi linear, yaitu : 1) Model regresi harus layak. Kelayakan ini diketahui jika angka signifikansi pada ANOVA sebesar < 0.05 2) Predictor yang digunakan sebagai variable bebas harus layak. Kelayakan ini dikethaui jika angka Standard Error of Estimate < Standard Deviation
59 3) Koefesien regresi harus signifikan. Pengujian dilakukan dengan Uji T. Koefesien regresi signifikan jika T hitung > T table (nilai kritis) 4) Tidak boleh terjadi multikolinieritas, artinya tidak boleh terjadi korelasi yang sangat tinggi atau sangat rendah antar variabel bebas. 5) Tidak terjadi otokorelasi. Terjadi otokorelasi jika angka Dubin dan Watson sebesar < 1 dan > 3 Analisis ini akan digunakan untuk menguji besarnya kontribusi yang ditunjukkan oleh koefisien jalur pada setiap diagram jalur dari hubungan kausal antar variabel X 1 dan X 2 terhadap Y pada sub-struktural 1 dan variabel X 1, X 2, dan Y terhadap Z pada sub-struktural 2. Untuk mengetahui derajat variabel analisa dalam penelitian ini akan dilakukan analisis berdasarkan pendekatan SPSS dan LISREL. 3.6.6.2 Model dan Persamaan Struktural Path Analysis Model struktural yaitu bila setiap variabel endogen (Y) secara unik keadaannya ditentukan variabel eksogen (X). Diagram jalur berikut menunjukkan struktur hubungan kausal antar variabel.
60 Sumber : Riduwan dan Kuncoro (2008, h.5) Gambar 3.1 Diagram Jalur Persamaan struktural untuk diagram jalur yaitu : Y = yx1 X1 + yx2 X2 + yx3 X3 + 1 Z = zx1 X1 + zx3 X2 + zy X3 + 2 Keterangan : ρ = koefisien jalur (path coefficient), yang menunjukkan pengaruh langsung variabel eksogen terhadap variabel endogen ε = faktor residual, yang menunjukkan pengaruh variabel lain yang tidak diteliti atau kekeliruan pengukuran variabel Kategori seberapa besar pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen dalam Path Analysis dilihat dari nilai koefisien beta akan diuraikan pada Tabel 3.5 berikut ini :
61 Tabel 3.5 Kategori Pengaruh Variabel dalam Path Analysis Nilai Koefisien Beta Kategori Pengaruh 0,05-0,09 Lemah 0,10-0,29 Sedang >0,30 Kuat Sumber : Riduwan dan Sunarti, 2007 3.6.6.3 Analisis Jalur Berdasarkan Pendekatan SPSS Langkah-langkah menguji Path Analysis menurut Riduwan dan Kuncoro (2008, h.116) sebagai berikut : 1) Merumuskan hipotesis dan persamaan sub-struktural 1 Struktur : Y = yx1 X1 + yx2 X2 + y 1 2) Menghitung koefisien jalur yang didasarkan pada koefisien regresi a. Gambarkan diagram jalur lengkap, tentukan sub-sub strukturnya dan rumuskan persamaan structuralnya yang sesuai hipotesis yang diajukan. Hipotesis : Naik turunnya variabel endogen (Y) dipengaruhi secara signifikan oleh variabel eksogen (X 1 dan X 2 ) b. Menghitung koefisien regresi untuk struktur yang telah dirumuskan. Hitung koefisien regresi untuk struktur yang telah dirumuskan :
62 Persamaan regresi ganda : Y = a + b1x1 + b1x2 + ε1 3) Menghitung koefisien jalur secara simultan (keseluruhan) Uji secara keseluruhan hipotesis statistik dirumuskan sebagai berikut : Ha : yx 1 = yx 2 =... = yx n 0 Ho : yx 1 = yx 2 =... = yx n = 0 4) Kaidah pengujian signifikansi secara manual : Menggunakan Tabel F F= 1 1 Keterangan : n = jumlah sampel k = jumlah variabel endogen R 2 yxk = R square Jika F hitung F tabel maka tolak Ho artinya signifikan dan F hitung F tabel terima Ho artinya tidak signifikan Dengan taraf signifikan (α) = 0.05 Carilah nilai F tabel menggunakan Tabel F dengan menggunakan rumus: F tabel = F {(1-α) (dk = k), (dk = n k -1)} atau F {(1-α) (v1 = k), (v2 = n-k-1)} 5) Kaidah pengujian signifikansi : Program SPSS
63 (1) Jika nilai probabilitas 0,05 lebih kecil atau sama dengan nilai probabilitas Sig atau [0,05 Sig], maka Ho diterima, Ha ditolak artinya tidak signifikan. (2) Jika nilai probabilitas 0,05 lebih besar atau sama dengan nilai probabilitas Sig atau [0,05 Sig], maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya signifikan. 6) Menghitung koefisien jalur secara individu Hipotesis penelitian yang akan diuji dirumuskan menjadi hipotesis statistik berikut: Ha: ρyx 1 > 0 Ho: ρyx 1 = 0 Secara individual uji statistik yang digunakan adalah uji t yang dihitung dengan rumus : Keterangan : ; 1 Statistik SepX 1 diperoleh dari hasil komputasi pada SPSS untuk analisis regresi setelah data ordinal ditransformasi ke interval. Selanjutnya untuk mengetahui signifikansi analisis jalur bandingkan antara nilai probabilitas Sig dengan dasar pengambilan keputusan sebagai berikut.
64 Jika nilai probabilitas 0,05 lebih kecil atau sama dengan nilai probabilitas Sig atau [0,05 Sig], maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya tidak signifikan. Jika nilai probibilitas 0,05 lebih besar atau sama dengan nilai probabilitas Sig atau [0,05 Sig], maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya signifikan. 7) Menyarankan dan Menyimpulkan Kemudian setelah didapat hasil perhitungan maka dibuatlah ringksan dari hasil penelitian tersebut kemudian dianalisis dan disimpulkan yang berguna untuk pengambilan keputusan penelitian. 3.6.6.4 Analisis Jalur Berdasarkan Pendekatan LISREL Menurut Ghozali (2008, h.116), ada beberapa langkah analisis jalur dengan LISREL yaitu sebagai berikut: 1. Merubah input data dari excel menjadi data prelis dengan membuka program LISREL dari menu pilih file lalu Import Data dan akan tampak windows open 2. Membuka data dan menyimpannya dalam bentuk data prelis 3. Menentukan analisis dengan metode simplis. 4. Memanggil data prelis dengan langkah dari menu utama LISREL pilih setup lalu variables.
65 5. Membuat SIMPLIS Syntax dengan langkah dari menu LISREL pilih Setup kemudian pilih Build SIMPLIS Syntax dan menuliskan secara manual syntax sebagai berikut Relationships Y = X1 X2 Z = X1 X2 Y Number of Decimals = 3 Path Diagram Option: SS EF End of Problem 6. Mengeksekusi SIMPLIS Syntax dan menganalisis hasilnya. 3.7 Rancangan Uji Hipotesis Hipotesis untuk penelitian ini berdasarkan identifikasi masalah yang ada adalah sebagai berikut : Dasar Pengambilan Keputusan: Sig > 0,05 : Ho ditolak, Ha diterima Sig < 0,05 : Ho diterima, Ha ditolak 1. Untuk T-1 Ho = Tidak ada pengaruh atau kontribusi yang signifikan antara Kebijakan Kompensasi dan Manajemen Konflik terhadap Retensi Karyawan secara Simultan dan Parsial.
66 Ha = Ada pengaruh atau kontribusi yang signifikan antara Kebijakan Kompensasi dan Manajemen Konflik terhadap Retensi Karyawan secara simultan dan Parsial. 2. Untuk T-2 Ho = Tidak ada pengaruh atau kontribusi yang signifikan antara Kebijakan Kompensasi dan Manajemen Konflik terhadap Retensi Karyawan dan Dampaknya secara Simultan dan Parsial kepada Kinerja Karyawan dengan pendekatan SPSS dan LISREL. Ha = Ada pengaruh atau kontribusi yang signifikan antara Kebijakan Kompensasi dan Manajemen Konflik terhadap Retensi Karyawan dan Dampaknya secara Simultan dan Parsial kepada Kinerja Karyawan dengan pendekatan SPSS dan LISREL.
67 3.8 Rancangan Implikasi Hasil Penelitian Setelah terkumpulnya seluruh data yang dibutuhkan melalui kuisioner, maka dengan data tersebut dilakukan analisis dan pengolahan data untuk mengetahui pengaruh atau kontribusi dari Kompensasi dan Manajemen Konflik terhadap Retensi Karyawan dan Dampaknya kepada Kinerja karyawan PT. Pacific Jaya Niaga. Setelah semua data diolah, dengan 2 macam pendekatan yaitu SPSS dan LISREL untuk mengecek kecocokan hasil, setelah itu maka akan diperoleh gambaran mengenai bagaimana pengaruh atau kontribusi secara jelas dari tiap variabel. Dari analisis diatas, didapatkan kontribusi dari variabel variabel terhadap Kinerja Karyawan PT. Pacific Jaya Niaga, sehingga dapat diketahui usaha yang diperlukan untuk meningkatkan Kinerja Karyawan PT. Pacific Jaya Niaga melalui faktor faktor yang diteliti tersebut, dilihat dari aspek aspek yang merupakan indikator dari setiap variabel.