BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PELAKSANAAN, HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. terhadap hasil belajar siswa kelas VII pada materi Himpunan MTs Aswaja

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1 SDN Mangunsari 07 Salatiga Eksperimen % 2 SDN 03 Karangrejo Kontrol

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. pengaruh model pembelajaran contextual teaching and learning (CTL)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Deskripsi Subjek dan Pelaksanaan Penelitian Gambaran Umum Subjek penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. peneliti melakukan dokumentasi berupa foto-foto selama penelitian berlangsung.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan

BAB IV HASIL PENELITIAN. untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe tutor sebaya. sedangkan di kelas kontrol tidak diberi perlakuan.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Setting dan Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas IV SD Negeri Salatiga

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

Lampiran 1. Daftar Siswa Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMKN 1 Bandung Tulungagung dengan

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

HANDOUT METODE PENELITIAN KUANTITATIF ANALISIS DATA MENGGUNAKAN SPSS

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. yang berkaitan dengan variabel-variabel penelitiam. Variabel-variabel yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1 Eksperimen (3B) Kontrol (3C) Jumlah 44

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Jumlah Siswa Laki-laki Perempuan Eksperimen Kontrol Jumlah Seluruhnya 59

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Uji Perbandingan Rata-Rata

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi Obyek dan Subyek Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MTs Al Huda Bandung Kabupaten Tulungagung.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Setting Penelitian Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kelas Laki-Laki Perempuan Jumlah. Jumlah Seluruhnya 60. Tabel 10.

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kemampuan pemahaman matematik siswa dan data hasil skala sikap.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Data Hasil Belajar Pretest Kelas Van Hiele dan Bruner

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. adalah untuk mengetahui perbedaan antara model pembelajaran kooperatif tipe

Uji Perbandingan Rata-Rata

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

SURAT PERSETUJUAN MENJADI SAMPLE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data nilai tes kemampuan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. matematika siswa kelas VIII MTs Ma arif NU Bacem Tahun Ajaran

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1 IVA 23 50% Kontrol 2 1VB 23 50% Eksperimen Jumlah %

an SDN Giyanti Kelompok Kontrol SDN 01 Mungseng Kelompok Eksperimen Jumlah sampel penelitaian 50

BAB IV HASIL PENELITIAN. pengaruh metode pembelajaran kooperatif Team Assisted

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Tabel 4 Non Equivalent Control Group Design Kelompok Pretest Perlakuan Posttest Eksperimen 1 X 1.2 X 1.1 Y 1 Eksperimen 2 X 2.2 X 2.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sampai bulan April. Mulai dari tahap persiapan, observasi, eksperimen dan

BAB IV HASIL PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. tipe STAD pada siswa kelas X SMA Bina Mulya Bandar Lampung melalui

BAB IV HASIL PENELITIAN. lingkaran, dan dilanjutkan dengan langkah-langkah berikut ini: siswa, setiap siswa mendapatkan 1 kartu.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Kristen Satya Wacana Salatiga pada semester II tahun pelajaran 2015/2016. Populasi dalam penelitian ini adalah SD yayasan Kristen yang ada di kota Salatiga, yaitu SD Kristen Satya Wacana, SD Kristen 1, SD Kristen 3 Eben Haezer dan SD Kristen 4. Diambil 2 kelas sampel dari populasi yang akan dijadikan sebagai subjek dalam penelitian yaitu kelas IVA (24 siswa) dan kelas IVB (24 siswa) SD Kristen Satya Wacana. Sebelum dilakukan penelitian pada kedua kelas maka diberi pretest guna untuk mengerahui kesamaan kemampuan awal kedua kelas. Nilai rata-rata pretest pada kelas IVA 46,87 dan nilai rata-rata pretest pada kelas IVB 46,79. Berdasarkan nilai rata-rata pretest kelas IVA dan kelas IVB dapat dikatakan bahwa kemampuan awal kedua kelas relatif sama. Sehingga ditentukan kelas IVA sebagai kelas eksperimen dan kelas IVB sebagai kelas kontrol. Daftar jumlah siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat dilihat pada tabel 4.1. Tabel 4.1 Data Subjek Penelitan SD Kristen Satya Wacana Salatiga Kelas Jumlah Siswa IVA Eksperimen 24 siswa IVB Kontrol 24 siswa Jumlah Keseluruhan 48 siswa Kondisi fisik pada kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat dikatakan dalam keadaan yang sama, hal ini di lihat dari tata ruang dan fasilitas yang ada di kedua kelas misalnya meja, kursi, papan tulis, LCD, dll sama-sama dimiliki kedua kelas dan dalam kondisi masih bagus. 4.2 Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas IVA dan kelas IVB SD Kristen Satya Wacana Salatiga pada semester genap tahun pelajaran 2015/2016. Jumlah subjek yang digunakan dalam penelitian sebanyak 48 orang, 24 orang dari kelas IVA sebagai kelas eksperimen dan 24 orang dari kelas IVB sebagai kelas kontrol. 25

26 Kedua kelas ini telah diuji kesamaan variansnya yang menunjukkan bahwa keadaan kedua kelas homogen atau memiliki kondisi yang sama. Hal ini menunjukkan bahwa sebelum diberi perlakuan, kedua kelas mempunyai kondisi awal yang sama. Sehingga kelas eksperimen dapat diberi perlakuan pembelajaran dengan model pembelajaran STAD dan kelas kontrol dapat diberi perlakuan pembelajaran dengan model pembelajaran Example Non Example. 4.3 Analisis Validasi Instrumen Sebelum digunakan sebagai instrumen dalam pengambilan data, instrumen pretest dan posttest terlebih dahulu dilakukan validasi konstruk yaitu validasi berdasarkan 3 pendapat para pakar/ahli (Sugiyono). Dalam penelitian ini, validasi konstruk instrument tes dilakukan oleh Ari Pujiono, S.Pd, Rah Seto Sumirat, M.Pd, Sisfitika Dwi W, S.Pd selaku guru Sekolah Dasar. Hasil validitas instrumen berupa tes, menunjukkan bahwa soal pretest yang berjumlah sepuluh soal, enam soal isian dan empat soal uraian tentang materi persegi dan persegi panjang telah memenuhi kriteria, karena kisi-kisi instrumen yang disusun dengan butir-butir soal yang disusun sesuai. Hasil validitas instrumen tes, untuk posttest yang berbentuk uraian sebanyak sepuluh butir soal tentang materi bangun ruang kubus dan balok telah memenuhi kriteria, karena adanya kesesuaian kisi-kisi instrumen yang disusun dengan butir soal yang dipakai dan kesesuaian dengan materi yang diajarkan, bahasa yang digunakan dalam penyusunan instrument tes mudah dipahami oleh peserta didik. 4.4 Analisis Kemampuan Awal Kemampuan awal dalam penelitian ini adalah pretest, pretest diberikan kepada kelas eksperimen dan kelas kontrol sebelum kedua kelas mendapat perlakuan pada pembelajaran menggunakan model pembelajaran STAD dan Example Non Example. Nilai rata-rata pretest kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dapat di lihat pada tabel 4.2. Tabel 4.2 Rata-rata Nilai Pretest Kelompok Rata-rata Nilai Pretest Eksperimen 46,87 Kontrol 46,79

27 Berdasarkan tabel 4.2 menunjuklan bahwa nilai rata-rata kelas eksperimen dan kelas kontrol tidak berbeda secara signifikan. Kelas eksperimen memiliki nilai rata-rata sebesar 46,87 dan kelas kontrol memiliki nilai rata-rata sebesar 46,79. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan awal siswa dalam kedua kelas tidak berbeda secara signifikan. Kedua kelas dapat diberi perlakuan yang berbeda untuk mengetahui perbedaan hasil belajar pada model pembelajaran mana yang lebih efektif antara model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan model pembelajaran Example Non Example. 4.3.1 Uji Normalitas Data Awal Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah data pretest dari kelas eksperimen dan kelas kontrol berdistribusi normal atau tidak. Pengambilan data untuk uji normalitas pretest dilakukan di awal penelitian, sebelum pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran STAD dan Example Non Example. Uji normalitas ini dilakukan dengan uji kolmogorov-smirnov dengan menggunakan program SPSS version 16.0 for windows dengan taraf signifikansi 0,05. Tahap melakukan uji normalitas dengan uji kolmogorov-smirnov melalui program SPSS version 16.0 for windows adalah Analyze Nonparametic Tests 1-Sample K-S (Kolmogorov-Smirnov) maka keluar kotak One-Sample Kolmogorov-Smirnov masukkan data yang akan di uji pada kolom Variable list centang normal Ok. Hasil uji normalitas untuk data pretest dari kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat dilihat pada Tabel 4.3. Tabel 4.3 Normalitas Data Awal Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Eksperimen Kontrol N 24 24 Normal Parameters a Mean 46.88 46.79 Std. Deviation 6.873 7.868 Most Extreme Differences Absolute.259.254 Positive.228.254 Negative -.259 -.252 Kolmogorov-Smirnov Z 1.267 1.244 Asymp. Sig. (2-tailed).081.090 a. Test distribution is Normal.

28 Berdasarkan Tabel 4.3 menunjukkan bahwa nilai signifikansi kelas eksperimen sebesar 0,081 dan nilai signifikansi kelas kontrol sebesar 0,090. Nilai signifikansi kelas eksperimen dan kelas kontrol lebih besar dari 0,05 (0,081 > 0,05 dan 0,090 > 0,05) yang berarti H0 diterima, dengan kata lain bahwa kelas eksperimen dan kelas kontrol berdistribusi normal. Berikut adalah histogram yang menunjukkan bahwa hasil pretest pada kelas eksperimen dan kelas kontrol berdistribusi normal. Gambar 4.1 Histogram Data Awal Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 4.3.2 Uji Homogenitas Data Awal Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah data pretest kelas eksperimen dan kelas kontrol berasal dari varians yang sama atau tidak. Pengambilan data untuk uji homogenitas dilakukan di awal penelitian, sebelum pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran STAD dan Example Non Example. Uji homogenitas ini menggunakan statistik uji One-Way ANOVA dengan bantuan program SPSS version 16.0 for windows dengan taraf signifikansi 0,05. Tahap melakukan uji normalitas dengan uji One-Way ANOVA melalui program SPSS version 16.0 for windows adalah Analyze Compare Means

29 One-Way ANOVA maka keluar kotak One-Way ANOVA masukkan data pretest pada kolom Dependent list, masukkan data kelas pada kolom Factor klik Options centang Homogeneity of Variance test Continue Ok. Hasil uji homogenitas untuk data pretest dari kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat dilihat pada Tabel 4.4. Tabel 4.4 Homogenitas Data Awal Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Test of Homogeneity of Variances Pretest Levene Statistic df1 df2 Sig..009 1 46.925 Berdasarkan Tabel 4.4 dapat dilihat bahwa nilai signifikansinya sebesar 0,925 yang lebih besar dari 0,05 (0,925 > 0,05) berarti H0 diterima. Hal ini menunjukkan bahwa kelas eksperimen dan kelas kontrol memiliki varians yang sama atau homogen. 4.3.3 Uji Kesamaan Rata-rata (Independent Samples t-test) Uji kesamaan rata-rata digunakan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan hasil belajar pada kelas eksperimen dan kelas kontrol sebelum diberikan perlakuan pada pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran STAD dan Example Non Example. Uji kesamaan rata-rata ini menggunakan statistik uji Independent Samples t-test dengan bantuan program SPSS version 16.0 for window dengan taraf signifikansi 0,05. Tahap melakukan uji kesamaan rata-rata dengan uji Independent Samples t- test melalui program SPSS version 16.0 for window adalah Analyze Compare Means Independent-Samples T Test maka keluar kotak Independent- Samples T Test masukkan data nilai pada kolom Test Variable (s), masukkaan data kelas pada kolom Grouping Variable klik Define Groups, tulis 1 pada group 1 dan 2 pada group 2 Continue Ok. Hasil uji kesamaan rata-rata menggunakan uji independent samples t-test untuk data pretest dari kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat dilihat pada Tabel 4.5.

30 Tabel 4.5 Independent Sample T-test Data Awal kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Nilai Equal variances assumed Equal variances not assumed Levene's Test for Equality of Variances F Sig. T Df Independent Samples Test t-test for Equality of Means Sig. (2- tailed) Mean Difference Std. Error Difference 95% Confidence Interval of the Difference Lower Upper.009.925.039 46.969.083 2.133-4.209 4.376.039 45.184.969.083 2.133-4.212 4.378 Berdasarkan Tabel 4.5 dapat dilihat bahwa nilai signifikansi pada kolom Sig. (2-tailed) baris equal variances assumed sebesar 0,969 yang lebih besar dari 0,05 (0,969 > 0,05) berarti H0 diterima. Hal ini menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan rata-rata yang signifikan pada hasil pretest dari kelas eksperimen dan kelas kontrol, sehingga dapat dikatakan bahwa kelas eksperimen dan kelas kontrol memiliki kondisi awal yang sama atau seimbang. 4.4 Analisis Kemampuan Akhir Kemampuan akhir dalam penelitian ini adalah posttest, posttest diberikan kepada kelas eksperimen dan kelas kontrol setelah kedua kelas mendapat perlakuan pada pembelajaran menggunakan model pembelajaran STAD dan Example Non Example. Nilai rata-rata posttest kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dapat di lihat pada tabel 4.6. Tabel 4.6 Rata-rata Nilai Posttest Kelompok Rata-rata Nilai Posttest Eksperimen 89,04 Kontrol 80,58 Berdasarkan tabel 4.6 dapat dilihat bahwa kelas eksperimen yang diberi perlakuan menggunakan model pembelajaran STAD memperoleh nilai rata-rata 89,04, sedangkan kelas kontrol yang di beri perlakuan menggunakan model

31 pembelajaran Example Non Example memperoleh nilai rata-rata 80,58. Hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar matematika yang menggunakan penerapan model pembelajaran STAD lebih efektif dari pada model pembelajaran Example Non Example. 4.4.1 Uji Normalitas Data Akhir Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah data posttest dari kelas eksperimen dan kelas kontrol berdistribusi normal atau tidak. Pengambilan data untuk uji normalitas posttest dilakukan di akhir penelitian, setelah pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran STAD dan Example Non Example. Uji normalitas ini dilakukan dengan uji kolmogorov-smirnov dengan menggunakan program SPSS version 16.0 for windows dengan taraf signifikansi 0,05. Tahap melakukan uji normalitas dengan uji kolmogorov-smirnov melalui program SPSS version 16.0 for windows adalah Analyze Nonparametic Tests 1-Sample K-S (Kolmogorov-Smirnov) maka keluar kotak One-Sample Kolmogorov-Smirnov masukkan data yang akan di uji pada kolom Variable list centang normal Ok. Hasil uji normalitas untuk data posttest dari kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat dilihat pada Tabel 4.7. Tabel 4.7 Normalitas Data Akhir Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Eksperimen Kontrol N 24 24 Normal Parameters a Mean 89.04 80.58 Std. Deviation 12.153 15.452 Most Extreme Differences Absolute.191.154 Positive.184.117 Negative -.191 -.154 Kolmogorov-Smirnov Z.938.755 Asymp. Sig. (2-tailed).343.618 a. Test distribution is Normal. Berdasarkan Tabel 4.7 menunjukkan bahwa nilai signifikansi kelas eksperimen sebesar 0,343 dan nilai signifikansi kelas kontrol sebesar 0,618. Nilai signifikansi kelas eksperimen dan kelas kontrol lebih besar dari 0,05 (0,343 > 0,05 dan 0,618 > 0,05) yang berarti H0 diterima, dengan kata lain bahwa kelas

32 eksperimen dan kelas kontrol berdistribusi normal. Berikut adalah histogram yang menunjukkan bahwa hasil posttest pada kelas eksperimen dan kelas kontrol berdistribusi normal. Gambar 4.2 Histogram Data Akhir Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 4.4.2 Uji Homogenitas Data Akhir Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah data posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol berasal dari varians yang sama atau tidak. Pengambilan data untuk uji homogenitas dilakukan di akhir penelitian, setelah pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran STAD dan Example Non Example. Uji homogenitas ini menggunakan statistik uji One-Way ANOVA dengan bantuan program SPSS version 16.0 for windows dengan taraf signifikansi 0,05. Tahap melakukan uji normalitas dengan uji One-Way ANOVA melalui program SPSS version 16.0 for windows adalah Analyze Compare Means One-Way ANOVA maka keluar kotak One-Way ANOVA masukkan data posttest pada kolom Dependent list, masukkan data kelas pada kolom Factor klik Options centang Homogeneity of Variance test Continue Ok. Hasil uji homogenitas untuk data posttest dari kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat dilihat pada Tabel 4.8.

33 Tabel 4.8 Homogenitas Data Akhir Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Test of Homogeneity of Variances Posttest Levene Statistic df1 df2 Sig. 1.165 1 46.286 Berdasarkan Tabel 4.8 dapat dilihat bahwa nilai signifikansinya sebesar 0,286 yang lebih besar dari 0,05 (0,286 > 0,05) berarti H0 diterima. Hal ini menunjukkan bahwa kelas eksperimen dan kelas kontrol memiliki varians yang sama atau homogen. 4.4.3 Uji Kesamaan Rata-rata (Independent Samples t-test) Uji kesamaan rata-rata digunakan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan hasil belajar pada kelas eksperimen dan kelas kontrol setelah diberikan perlakuan pada pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran STAD dan Example Non Example. Uji kesamaan rata-rata ini menggunakan statistik uji Independent Samples t-test dengan bantuan program SPSS version 16.0 for window dengan taraf signifikansi 0,05. Tahap melakukan uji kesamaan rata-rata dengan uji Independent Samples t- test melalui program SPSS version 16.0 for window adalah Analyze Compare Means Independent-Samples T Test maka keluar kotak Independent- Samples T Test masukkan data nilai pada kolom Test Variable (s), masukkan data kelas pada kolom Grouping Variable klik Define Groups, tulis 1 pada group 1 dan 2 pada group 2 Continue Ok. Hasil uji kesamaan rata-rata menggunakan uji independent samples t-test untuk data posttest dari kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat dilihat pada Tabel 4.9.

34 Tabel 4.9 Independent Sample T-test Data Akhir Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Nilai Equal variances assumed Equal variances not assumed Levene's Test for Equality of Variances F Sig. T Df Independent Samples Test t-test for Equality of Means Sig. (2- tailed) Mean Difference Std. Error Difference 95% Confidence Interval of the Difference Lower Upper 1.165.286 2.108 46.041 8.458 4.013.381 16.536 2.108 43.579.041 8.458 4.013.369 16.548 Berdasarkan Tabel 4.9 dapat dilihat bahwa nilai signifikansi pada kolom Sig. (2-tailed) baris equal variances assumed sebesar 0,041 kurang dari 0,05 (0,041 < 0,05) berarti H0 ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan rata-rata yang signifikan pada nilai posttest dari kelas eksperimen dan kelas kontrol setelah diberikan perlakuan dengan model pembelajaran STAD dan Example Non Example. Hal ini juga ditunjukkan dengan rata-rata nilai posttest kelas eksperimen yang diberi perlakuan dengan model pembelajaran STAD (89,04) lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol yang diberi perkaluan deangan model pembelajaran Example Non Example (80,58). Berdasarkan hal ini, maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar matematika yang diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran STAD lebih efektif dari pada hasil belajar matematika yang diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran Example Non Example. 4.5 Proses Penelitian Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 4.5.1 Proses Penelitian Kelas Eksperimen Pretest diberikan sebelum siswa mendapat perlakuan. Pretest kelas eksperimen dilakukan pada hari jumat tanggal 29 April 2016. Proses pembelajaran pada kelas eksperimen dilakukan pada hari senin 02 Mei 2016 dan kamis 05 Mei 2016. Proses pembelajaran pada kelas eksperimen

35 yaitu dengan model pembelajaran STAD dapat membuat siswa aktif selama proses pembelajaran. Siswa belajar dalam kelompok kecil, berdiskusi dan bekerja sama dalam menyelesaikan serta memahami tugas yang diberikan oleh guru. Diawal kegiatan pembelajaran menggunakan model pembelajaran STAD, siswa kurang antusias mengukuti pembelajaran, hal ini karena guru melakukan pembentukan kelompok belajar yang baru, sehingga siswa merasa asing untuk bergabung dan bekerja sama dengan anggota-anggota kelompok yang baru. Guru berusaha meyakinkan siswa untuk masuk dalam anggota kelompok, guru menjelaskan tanggung jawab setiap anggota kelompok dan menegaskan keberhasilan belajar ditentukan oleh kerja sama setiap anggota kelompok. Sehingga siswa menjadi antusias dan bersemangat mengikuti kegiatan pembelajaran. Selama proses pembelajaran berlangsung siswa terlihat begitu bersemangat mengerjakan tugas kelompok, siswa mengerjakan latihan kelompok secara bersama dan bekerjasama untuk mempersiapkan presentasi hasil kerja kelompok, serta belajar bersama untuk memahami materi pembelajaran guna mempersiapkan pengetahuan untuk menjawab soal kuis. Selama kegiatan kerja kelompok dan memahami materi pembelajaran secara berkelompok berlangsung, guru berjalan memantau setiap kelompok untuk memastikan setiap anggota kelompok ikut bekerja dan berpartisipasi dalam mengerjakan dan memahami materi kelompok. Presentasi dilakukan setelah setiap kelompok selesai mengerjakan tugas kelompok. Setiap perwakilan kelompok diminta untuk mempresentasikan hasil kerja kelompok dan selama aktivitas presentasi guru mengecek ketepatan jawaban dan memberikan penghargaan berupa bintang ketepatan pada setiap kelompok yang telah mempresentasikan hasil kerja kelompoknya. Diakhir jam pembelajaran guru memberikan kuis kepada masing-masing siswa, kuis dikerjakan secara pribadi dan tidak boleh bekerja sama. Posttest pada kelas eksperimen diberikan pada hari jumat tanggal 6 Mei 2016 yaitu akhir pertemuan. Jadwal pelaksanaan penelitian kelas eksperimen dapat di lihat pada tabel 4.10.

36 Tabel 4.10 Jadwal Pelaksanaan Penelitian Kelas Eksperimen No Tanggal Kegiatan 1 Jumat, 29 April 2016 Pretest kelas eksperimen 2 Senin, 02 Mei 2016 Melakukan proses pembelajaran 1 pada kelas eksperimen dengan menggunakan model pembelajaran STAD pada materi bangun ruang kubus dan balok. 3 Kamis, 05 Mei 2016 Melakukan proses pembelajaran 2 pada kelas eksperimen dengan menggunakan model pembelajaran STAD pada materi bangun ruang kubus dan balok. 4 Jumat, 06 Mei 2016 Posttest kelas eksperimen 4.5.2 Proses Penelitian Kelas Kontrol Pretest diberikan sebelum siswa mendapakan perlakuan. Pretest diberikan pada hari jumat tanggal 29 April 2016. Proses pembelajaran pada kelas eksperimen dilakukan pada hari senin 02 mei 2016 dan kamis 05 mei 2016. Proses pembelajaran pada kelas kontrol yaitu menggunakan model pembelajaran Example Non Example dapat membuat siswa berperan aktif selama proses pembelajaran. Siswa belajar dalam kelompokkelompok kecil, berdiskusi dan bekerja sama dalam kelompok guna untuk mencapai tujuan pembelajaran. Diawal kegiatan siswa kurang antusias untuk mengikuti kegiatan pembelajaran, hal ini dikarenakan pembentukan kelompok baru yang dilakukan oleh guru. Setelah guru bersusaha meyakinkan siswa bahwa belajar secara berkelompok dan dengan orang yang berbeda-beda akan lebih asik dan menyenangkan, akhirnya siswa mengikuti dan mulai terbiasa dengan kelompoknya. Kegiatan pembelajaran menggunakan model pembelajaran Example Non Example lebih memfokuskan siswa untuk belajar melalui gambar. Guru membagikan gambar pada setiap kelompok dan menempelkan gambar yang serupa di papan tulis serta memberikan lembar kerja kelompok yang harus siswa kerjakan secara berkelompok sesuai petunjuk pada lembar kerja kelompok. Siswa secara antusias bekerja sama dalam kelompok dan berlomba-lomba menyelesaikan tugas kelompoknya. Setelah semua kelompok selesai mengerjakan tugas kelompok, setiap perwakilan kelompok diminta untuk mempresentasikan hasil kerja kelompok. Guru membimbing dan membenarkan jawaban-jawaban

37 yang kurang tepat dalam presentasi kelompok. Diakhir jam pembelajaran guru memberikan soal evaluasi. Posttest pada kelas kontrol diberikan pada hari rabu tanggal 6 Mei 2016 yaitu akhir pertemuan. Jadwal pelaksanaan penelitian kelas kontrol dapat di lihat pada tabel 4.10. Tabel 4.11 Jadwal Pelaksanaan Penelitian Kelas Kontrol No Tanggal Kegiatan 1 Jumat, 29 April 2016 Pretest kelas kontrol 2 Senin, 02 Mei 2016 Melakukan proses pembelajaran 1 pada kelas kontrol dengan menggunakan model pembelajaran Example Non Example pada materi bangun ruang kubus dan balok. 3 Kamis, 05 Mei 2016 Melakukan proses pembelajaran 2 pada kelas kontrol dengan menggunakan model pembelajaran Example Non Example pada materi bangun ruang kubus dan balok. 4 Jumat, 06 Mei 2016 Posttest kelas kontrol 4.6 Pembahasan Hasil data pretest dan posttest siswa dari kelas eksperimen dan kelas kontrol menunjukkan bahwa kedua kelas sampel masing-masing berasal dari populasi yang berdistribusi normal dan kedua kelas sampel berasal dari populasi yang memiliki varians sama. Data pretest untuk uji rata-rata juga menunjukkan bahwa kedua kelas memiliki kondisi awal yang seimbang dan uji rata-rata untuk data posttest menunjukkan bahwa terdapat perbedaan rata-rata yang signifikan pada nilai postest dari kelas eksperimen dan kelas kontrol setelah diberikan perlakuan dengan model pembelajaran STAD dan Example Non Example. Proses penelitian dengan perbedaan perlakuan yang diberikan di kedua kelas sampel dilaksanakan pada tanggal 29 April sampai 06 Mei 2015. Setiap kelasnya terdapat 4 kali pertemuan sebanyak 7 jam pelajaran termasuk untuk pretest 1 jam pelajaran di awal pertemuan dan posttest 2 jam pelajaran di akhir pertemuan. Kegiatan pembelajaran di kelas IVA yaitu kelas eksperimen menggunakan model pembelajaran STAD, sedangkan di kelas IVB yaitu kelas kontrol menggunakan model pembelajaran Example Non Example. Penelitian ini sudah melakukan tahapan model pembelajaran STAD dan model pembelajaran Example Non Example sesuai dengan sintak pembelajaran.

38 Keterampilan dalam membuka dan menutup pelajaran serta efisiensi guru dalam menggunakan waktu selama pembelajaran juga telah dilakukan dengan tepat. Penguasaan kelas, merespons siswa, menggunakan bahasa tulis dan lisan sudah guru lakukan dengan baik. Penerapan model pembelajaran STAD yang digunakan dalam pembelajaran matematika di kelas eksperimen dimulai dengan guru melakukan apersepsi untuk mengarahkan dan menanamkan konsep kepada siswa tentang materi pelajaran yang akan diajarkan (bangun ruang kubus dan balok). Guru juga menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai melalui kegiatan pembelajaran dan memotivasi siswa untuk belajar dengan baik sesuai model yang guru gunakan dalam proses pembelajaran. Kegiatan inti dalam penerapan model pembelajaran STAD ini dimulai dengan penjelasan guru tentang materi pembelajaran dan pembentukan kelompok kecil atau kelompok belajar setelah guru selesai menyampaikan materi pembelajaran. Setelah pembentukan kelompok siswa diberikan lembar kerja kelompok yang harus diselesaikan secara berkelompok. Siswa secara spontan aktif dan sibuk dengan pekerjaan kelompok, siswa disetiap kelompok juga bertanggung jawab untuk memastikan setiap anggota kelompoknya bekerja dan dapat memahami hasil kerja kelompoknya. Guru menegaskan bahwa pemahaman siswa dalam kelompok akan bermanfaat untuk menentukan keberhasilan belajar kelompok, hal ini membuat setiap anggota kelompok sibuk mengerjakan tugas kelompok dan anggota kelompok yang sudah menguasai meteri atau hasil kerja kelompok juga antusias untuk memberi penjelasan kepada anggota kelompoknya yang belum memahani materi atau hasil kerja kelompok. Penerapan model pembelajaran Example Non Example yang digunakan dalam pembelajaran matematika di kelas kontrol dimulai dengan guru melakukan apersepsi untuk mengarahkan dan menanamkan konsep kepada siswa tentang materi pelajaran yang akan diajarkan (bangun ruang kubus dan balok). Guru juga menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai melalui kegiatan pembelajaran dan memotivasi siswa untuk belajar dengan baik sesuai model yang guru gunakan dalam proses pembelajaran. Setelah itu guru membentuk kelompok kecil atau kelompok balajar yang akan digunakan selama proses pembelajaran berlangsung. Kegiatan inti dalam penerapan model pembelajaran Example Non Example ini

39 dimulai dengan mengerjakan tugas kelompok berdasarkan gambar yang guru berikan. Siswa memulai aktivitas kerja kelompok dengan memahami gambar dan hasil pemahaman siswa tentang gambar dituliskan pada lembar kerja kelompok sesuai dengan pertanyaan yang tersedia pada lembar kerja kelompok. Guru membimbing siswa dalam menyelesaikan pekerjaan kelompok dan memberi penjelasan tentang materi pelajaran setelah siswa selesai mempresentasikan hasil kerja kelompok. Hasil pretest pada kelas eksperimen menunjukkan nilai rata-rata siswa adalah 46,87, sedangkan pada kelas kontrol nilai rata-rata siswa adalah 46,79. Nilai rata-rata posttest yang diperoleh siswa pada kelas eksperimen setelah diberi perlakuan dengan model pembelajaran STAD sebesar 89,04, sedangkan nilai ratarata posttest yang diperoleh siswa pada kelas kontrol setelah diberi perlakuan dengan model pembelajaran Example Non Example sebesar 80,58. Berdasarkan hasil akhir yang diperoleh dari nilai posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol, diketahui bahwa hasil belajar siswa pada kelas eksperimen yang menggunakan model pembeljaran STAD pada pelaksanaan pembelajaran lebih tinggi dari pada kelas kontrol yang menggunakan model pembelajaran Example Non Example untuk mata pelajaran matematika materi bangun ruang kubus dan balok. Hasil eksperimen menunjukkan tarap signifikansi 0,041 > 0,05 yang berarti ada perbedaan yang signifikan antara hasil belajar matematika pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Hasil yang diperoleh menyatakan bahawa hasil akhir kelas eksperimen yang menerapkan model pembelajaran STAD lebih tinggi dari pada kelas kontrol yang menerapkan model pembelajaran Example Non Example. Hasil menunjukkan bahwa terdapat perubahan hasil belajar siswa pada kelas eksperimen yang menerapkan model pembelajaran STAD. Kelas yang menerapkan model pembelajaran STAD memiliki nilai pretest 46,87 dan posttest 89,04 dan terdapat kenaikan nilai sebesar 42,17. Hal tersebut menunjukkan bahwa model pembelajaran STAD efektif digunakan dalam proses pembelajaran. Berdasarkan uraian diatas, hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar matematika yang signifikan antara siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran STAD dengan yang diajar

40 menggunakan model pembelajaran Example Non Example pada Materi Bangun Ruang Kubus dan Balok siswa kelas IV SD Kristen Satya Wacana Kecamatan Siderejo Salatiga Semester II Tahun Pelajaran 2015/2016 Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Hendra (2012) dengan judul penelitian Perbedaan Hasil Belajar Matematika yang Diajar Dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD (Student Teams Achievement Division) dan Model Pembelajaran CTL (Contextual Teaching And Learning) pada Materi Kubus dan Balok Kelas IV SD Negeri Sumogawe 01 Kecamatan Geta yang menyatakan bahwa model pembelajaran STAD efektif digunakan pada materi kubus dan balok kelas IV SD Negeri Sumogawe 01 Kecamatan Geta. Penerapan model pembelajaran STAD dan Example Non Example terbukti dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa walaupun memiliki perbedaan hasil yang signifikan. Hal tersebut bisa dilihat dari perolehan nilai rata-rata kelas eksperimen lebih tinggi dari pada kelas kontrol. Secara umum terdapat perbedaan hasil belajar matematika yang signifikan antara siswa kelas eksperimen yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran STAD dan kelas kontrol yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran Example Non Example. Hal ini disebabkan karena siswa pada kelas kontrol kurang memperhatikan pembelajaran, sehingga ketika mengerjakan tes akhir ada beberapa siswa yang memperoleh nilai kurang baik, keterbatasan waktu dalam penelitian ini juga menjadi penyebab terjadinya perbedaan hasil belajar matematika siswa yang signifikan. Manfaat praktis yang didapat setelah pelaksanaan penelitian eksperimen yaitu sekolah dapat meningkatkan kualitas pembelajaran yang lebih baik dengan mengemas suatu pembelajaran yang menyenangkan dan dapat mengaktifkan siswa melalui berbagai model pembelajaran. Manfaat yang didapat bagi guru adalah dapat memberikan wawasan untuk mencoba berbagai macam model pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa, sehingga siswa aktif dan antusias di dalam mengikuti proses pembelajaran. Manfaat yang didapat siswa adalah sikap aktif dan antusias siswa dalam mengikiti proses pembelajaran serta sikap positif siswa yang dapat menerima kekurangan dan kelebihan masingmasing anggota kelompoknya. Manfaat yang didapat oleh peneliti selanjutnya adalah dapat memperoleh gambaran tentang penggunaan model pembelajaran

41 STAD dan Example Non Example di jenjang Sekolah Dasar serta memberikan rambu-rambu yang harus diperhatikan tentang kelebihan dan kelemahan dari masing-masing model apabila akan meneliti dengan menggunakan model yang sama.