BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. analisis data Structural Equation Modelling maka dapat disimpulkan sebagai

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah. Perubahan-perubahan yang terjadi dalam dunia usaha mengharuskan

BAB 1 PENDAHULUAN. memenuhi kebutuhannya sehari-hari, baik itu kebutuhan yang bersifat primer

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Memiliki pelanggan yang loyal adalah tujuan akhir dari semua bisnis

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan pokok dan kebutuhan sehari hari dengan luas ruang penjualan ±

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. mampu menciptakan dan memelihara hubungan baik dengan lingkungan luarnya,

BAB 1 PENDAHULUAN. semakin ketat. Tiap-tiap perusahaan akan berupaya semaksimal mungkin meningkatkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengelolaan barang dagangan (merchandising), penetapan harga, pengelolaan

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang. Asosiasi Perusahaan Retail Indonesia (APRINDO), mengungkapkan bahwa pertumbuhan bisnis retail di indonesia

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Menurut survei perusahaan global AT Kearney, Indonesia menduduki peringkat ke-12 dunia dalam Indeks

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. dalam dunia bisnis. Banyak perusahaan yang saling berlomba untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan dunia usaha sangat pesat karena mereka dituntut

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. yang dikaitkan dengan suatu negara tertentu. Gambaran tersebut dapat berasal dari

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN. menurunkan angka kemiskinan di Indonesia adalah program transmigrasi.

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. berganda dan path analysis adalah customer loyalty dijelaskan sebesar 26,2% oleh

BAB V PENUTUP. 1. Service quality signifikan mempengaruhi brand trust konsumen pada saat

BAB I PENDAHULUAN. Situasi ekonomi Indonesia saat ini tidak terlalu berpengaruh pada industri

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Responden dalam penelitian ini adalah perantara pemasaran (stockist) PT.

BAB I PENDAHULUAN. Loyalitas pelanggan juga merupakan penentu utama dalam memprediksi

BAB II KERANGKA TEORETIS

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN DAN DAMPAKNYA PADA LOYALITAS PELANGGAN DI PT. SINAR BARU SURABAYA SKRIPSI

LAMPIRAN. Daftar Pertanyaan Pengusaha. Nama : Umur : Jenis Kelamin : Pendidikan : Berkaitan dengan sifat produk

BAB I PENDAHULUAN. menunjukkan peningkatan yang signifikan pada periode pasca krisis moneter

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP LOYALITAS ANGGOTA PRIMKOP DHARMA PUTRA JEMBER PADA TAHUN 2012

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Esa Unggul

V. KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis kualitatif dan kuantitatif dengan menggunakan regresi

BAB I PENDAHULUAN. peritel tetap agresif melakukan ekspansi yang memperbaiki distribusi dan juga

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat banyak, pembayaran yang praktis dengan sistem kasir, ruangan ber-

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. retail food dan non-food dengan konsep convenience store yang berasal dari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengaruh dimensi-dimensi kualitas pelayanan. Berikut hasil dari penelitianpenelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perdagangan terbagi menjadi dua tipe yaitu pedagang besar dan

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini kualitas pelayanan (service quality) dipandang sebagai salah satu alat

BAB I PENDAHULUAN. yang membutuhkan dasar prinsip bagi hasil jual beli sapi yang siap untuk

BAB 2 LANDASAN TEORI

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

TINJAUAN PUSTAKA Pemasaran

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. deskriptif dan verifikatif dengan menggunakan teknik analisis Structural Equation

BAB 1 PENDAHULUAN. secara langsung kepada konsumen akhir. Pada perkembangannya, kini bisnis ritel di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. (21/8/2012). Hal ini tidak terkecuali pada perusahaan jasa, perusahaan dituntut

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II URAIAN TEORITIS. dalam penelitian Pattarawan Prasarnphanich (2007) yang berjudul Does Trust

BAB I PENDAHULUAN. tiap tahun naik sekitar 14%-15%, dalam rentang waktu tahun 2004 sampai dengan

Perusahaan yang dipilih konsumen

BAB 1 PENDAHULUAN. Perdagangan eceran atau sekarang kerap disebut perdagangan ritel, bahkan

BAB I PENDAHULUAN. terutama bisnis produk kecantikan/kosmetik dan masyarakat yang semakin

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ekonomi dan teknologi yang semakin pesat membuat

BAB II LANDASAN TEORI. Bab ini menjelaskan konsep e-crm, commitment, trust, perceived value,

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan

BAB 1 PENDAHULUAN. Perubahan dan perkembangan kondisi pasar juga menuntut peritel untuk

Judul : Pengaruh Retail Marketing Mix

BAB I PENDAHULUAN. Chan (2003) mendefinisikan relationship marketing sebagai pengenalan

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Esa Unggul

BAB I PENDAHULUAN. Dari sudut pandang strategi pemasaran, loyalitas merek (brand loyalty)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Loyalitas pelanggan merupakan bagian penting bagi suatu perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. digunakan untuk mengetahui image dari suatu produk dipasar, termasuk preferensi

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS

BABI PENDAHULUAN. Perkembangan dan peningkatan jasa pelayanan pada perusahaan dari tahun

I. PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan dunia bisnis semakin pesat, ditandai dengan makin

BAB I PENDAHULUAN. Terdapat strategi baru bagi perusahaan untuk mempertahankan pelanggan dan untuk

BAB I PENDAHULUAN. lingkup yang sangat luas. Dalam konteks manajemen pun kata marketing sangat

BAB I PENDAHULUAN. Pasar ritel di Indonesia merupakan pasar yang memiliki potensi besar

BAB I PENDAHULUAN. tujuan yang berhasil dilihat dari keahlian mereka atau karyawan yaitu di

ANALISIS PENGARUH KUALITAS LAYANAN, KEPERCAYAAN, DAN KEPUASAN TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN PADA PT. KHARISMA GAMABA JAYA SURABAYA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Bisnis eceran ( Retail Businesses ) atau yang juga populer dengan sebutan

BAB l PENDAHULUAN. ini, menyebabkan setiap individu harus selalu sigap dan siap dalam menghadapi

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan luarnya, khususnya hubungan baik dengan pelanggan atau

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. kepuasan kepada pelanggan secara maksimal, karena pada dasarnya tujuan dari

I. PENDAHULUAN. Pasar menjadi semakin luas dan peluang ada dimana-mana, namun sebaliknya

DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... vi DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR LAMPIRAN... ix

ABSTRAK. retail marketing mix, loyalitas konsumen, harga, tata letak, dan personalia

KEBIJAKAN OPERASI PADA TOKO MATERIAL SUBUR SEJAHTERA

BAB 1 PENDAHULUAN. cepat. Kondisi tersebut dipengaruhi dengan adanya sistem pasar global dimana

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia hiburan pada kehidupan sekarang sudah semakin maju, maka

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. menyediakan kebutuhan pokok dan kebutuhan sehari-hari. Alfamart juga dapat

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada persaingan pasar global belakangan ini banyak sekali barang dan jasa

BAB I PENDAHULUAN. terjadi, problem sentral yang dihadapi perusahaan-perusahaan saat ini adalah

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. kontribusi positif bagi eksistensi bisnis di masa yang akan datang. Loyalitas

BAB II LANDASAN TEORI

BAB V PENUTUP. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh kualitas layanan, yang terdiri

BAB I PENDAHULUAN. waktu ke waktu. Hal ini ditunjukkan dengan semakin banyaknya perusahaan

MANAJEMEN PEMASARAN NILAI PELANGGAN, KEPUASAN PELANGGAN LOYALITAS PELANGGAN

Telaah Teoritis. Bauran Penjualan Eceran (Retailing Mix)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan

PENGARUH TATA LETAK PRODUK DAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN PADA MINIMARKET ALFAMART A. YANI WONOGIRI TAHUN 2009/2010

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat ditarik

BAB I PENDAHULUAN. secara langsung ke konsumen akhir untuk keperluan konsumsi pribadi dan/atau

Transkripsi:

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan Setelah dilakukan pengujian terhadap hipotesis penelitian dengan teknik analisis data Structural Equation Modelling maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Persepsi harga ( price perception) memiliki kontribusi positif dan berpengaruh terhadap kepuasan Outlet binaan Store Sales Point PT. Sumber Alfaria Trijaya Alfamart. Dalam hubungan business-to-business antara Store Sales Point Alfamart sebagai pemasok dengan perantara pemasaran (Outlet Binaan Alfamart ), persepsi harga memberikan peranan yang cukup besar dalam menjaga dan membina kepuasan pelanggan Outlet Binaan Alfamart. Perlu diingat bahwa pelanggan akan membandingkan harga dari pemasok lain. Sehingga tanpa harga yang menarik, mungkin tidak ada awal dari sebuah hubungan bisnis. Namun menarik dan mempertahankan pelanggan jauh lebih kompleks daripada hanya menjadi yang termurah. 2. Kualitas layanan (Service Quality) berkontribusi positif dan berpengaruh signifikan terhadap kepuasan Outlet Binaan Alfamart. Hal ini mengindikasikan bahwa kualitas layanan menjadi faktor yang harus diperhatikan, karena bila kualitas layanan tidak memenuhi harapan pelanggan, maka sudah pasti tidak akan terjalin kerjasama diawal. Begitu pula pelanggan yang sudah adapun, jika kualitas layanan dari motoris Stores Sales Point 125

126 Alfamart tidak dijaga dan ditingkatkan, pelanggan yang sudah menjadi member outlet binaannya juga akan berpaling ke pemasok lain. Kualitas layanan yang berkaitan dengan kecepatan dan ketepatan dalam pengiriman ke outlet binaan harus tetap dijaga. Kualitas barang yang dikirimkan ke outlet binaan seharusnya dalam kondisi yang bagus, layak jual,serta kondisi experied yang bagus. Hal ini akan mempengaruhi kepuasan dan loyalitas pelanggan outlet binaan dalam bermitra dengan Store Sales Point Alfamart. 3. Kepercayaan ( Trust ) merupakan faktor yang berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pelanggan pedagang Outlet Binaan Alfamart. Faktor ini merupakan nilai tambah bagi perusahaan dan menjadi sebuah diferensiasi antara Stores Sales Point Alfamart dengan pemasok pesaing lain di outlet binaan. Motoris yang jujur, yang dapat dipercaya dan memegang komitmen dengan pelanggan binaan, akan membuat para pedagang binaan semakin percaya dengan personil motoris Store Sales Point Alfamart. Hal ini dapat dijadikan kekuatan dalam membangun hubungan dengan outlet pedagang binaan, sehingga outlet pedagang binaan tetap merasakan kepuasan dan kenyamanan dalam bermitra dengan SSP Alfamart. 4. Kepuasan berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas pelanggan Outlet Binaan Alfamart Semakin tinggi kepuasan pedagang binaan, maka loyalitas mereka juga akan meningkat. Hal ini menunjukkan bahwa dalam business to business dengan pedagang binaan, kepuasan para pedagang oultet binaan dengan Store Sales Point Alfamart dapat meningkatkan loyalitas mereka.

127 5. Persepsi harga, kualitas layanan dan kepercayaan berkontribusi positif dan berpengaruh signifikan terhadap loyalitas pedagang binaan Store Sales Point Alfamart. Harga yang lebih murah daripada pemasok lain dan tingkat diskon yang sering ada di program Store Sales Point menjadi hal yang bisa membuat pelanggan pedagang binaan menjadi lebih loyal. Kualitas layanan dari motoris SSP Alfamart dengan indikator yang tanggap dan cepat dalam melayani pemenuhan pesanan pelanggan, peka terhadap permasalahan pelanggannya, mempunyai perhatian dan bertanggung jawab terhadap pelangganya tentunya menjadi hal yang mendorong pelanggan binaan menjadi loyal.. Faktor kepercayaaan pelanggan pedagang binaan terhadap motoris SSP Alfamart dengan indikator bahwa motoris Alfamart bisa dipercaya kejujurannya dalam bertransaksi, memenuhi pesanan pedagang binaan sesuai dengan komitmennya menjadi faktor yang menjadikan Pedagang Binaan semakin loyal terhadap Stores Sales Point Alfamart. Variabel ini merupakan kekuatan dari SSP Alfamart dalam menjaga loyalitas pedagang binaan nya. Loyalitas ini dapat terlihat dengan selalu mengatakan hal-hal yang positif tentang SSP Alfamart kepada rekan mereka di outlet lain. Selain itu dengan semakin meningkatnya loyalitas, mereka akan merekomendasikan SSP Alfamart sebagai mitra yang baik untuk diajak bekerja sama. Pada akhirnya mereka akan merasa bahwa kemitraan dengan SSP Alfamart tidak akan tergantikan dengan pemasok lain. 6. Kepuasan berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas pelanggan Outlet Binaan Alfamart Semakin tinggi kepuasan pedagang binaan, maka

128 loyalitas mereka juga akan meningkat. Hal ini menunjukkan bahwa dalam business to business dengan pedagang binaan, kepuasan para oultet binaan dengan Store Sales Point Alfamart dapat meningkatkan loyalitas mereka. 6.2. Saran 6.2.1. Saran bagi Perusahaan Dari hasil penelitian tentang Pengaruh Persepsi Harga, Kualitas Layanan dan Kepercayaan terhadap Kepuasan Pelanggan dan implikasinya pada Loyalitas Pelanggan ( Studi kasus di Outlet Binaan Alfamart Wilayah Tangerang), maka peneliti memberikan beberapa saran yang dapat dipertimbangkan oleh perusahaan dalam rangka meningkatkan kepuasan dan loyalitas pelanggan pedagang binaan SSP Alfamart diantaranya : 1. Harga merupakan faktor yang menentukan kepuasan dan loyalitas Pedagang Binaan. Terkait dengan banyaknya pesaing di pasar retail distribusi maka perusahaan diharapkan tetap memberikan support program diskon yang menarik agar produk yang didistribusikan oleh motoris Store Sales Point Alfamart kepada pedagang binaannya, harganya bisa kompetitif dengan pemasok lain. Program diskon agar harga menjadi lebih kompetitif, bisa didapatkan dari Store Sales Point Alfamart dengan cara bersinergi dengan Supplier dan Prinsipalnya. 2. Kualitas layanan Motoris SSP Alfamart harus benar-benar diperhatikan, karena hal ini akan berpengaruh terhadap kepuasan pedagang binaan, yang akan mempengaruhi loyalitas mereka. Pelayanan dari motoris SSP Alfamart yang ramah, mudah berkomunikasi, paham terhadap kebutuhan pelanggan serta tanggap dan cepat dalam memenuhi pesanan dari pedagang binaan dengan supply

129 barang dagangan yang layak jual dan kondisi bagus, akan memberikan kepuasan dan loyalitas terhadap pedagang binaan. Dan juga, karyawan motoris SSP Alfamart harus mampu peka terhadap kebutuhan pelanggannya dan mampu membuat nyaman pelanggannya dalam bertransaksi dengannnya. 3. Kepercayaan (trust) memberikan pengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan pedagang binaan. Motoris SSP Alfamart (salesman) dan karyawan PT. Sumber Alfaria Trijaya, Tbk ( Alfamart ) harus mempunyai komitmen yang baik dan dapat dipercaya kejujurannya dalam bertransaksi dengan pelanggan binaannya. Motoris SSP Alfamart harus bisa memberikan informasi yang akurat kepada pelanggannya dan bersedia menerima komplain, masukan dan saran dari pelanggannya. Karena faktor ini sangat berpengaruh terhadap kepuasan pedagang binaan Store Sales Point Alfamart. 4. Kepuasan Pelanggan (customer satisfaction ) berpengaruh signifikan terhadap loyalitas pelanggan (customer loyalty) pedagang binaan SSP Alfamart. Loyalitas ini dapat terlihat dengan selalu mengatakan hal-hal yang positif tentang Motoris Alfamart kepada rekan mereka di toko lain dan pedagang lain. Selain itu dengan semakin meningkatnya loyalitas, mereka akan merekomendasikan motoris Alfamart sebagai mitra yang baik untuk diajak bekerja sama. Pada akhirnya mereka akan merasa bahwa kemitraan dengan motoris Alfamart bermanfaat dan menguntungkan bagi mereka, dan keberadaan motoris Alfamart dalam hal pemasok barang menjadi tidak tergantikan dengan pemasok lain.

130 5. Harga, kualitas layanan dan kepercayaan berpengaruh positif dan berhubungan signifikan terhadap loyalitas pelanggan pedagang binaan SSP Alfamart. Tentunya dengan harga yang menarik dan kompetitif, pelayanan dari Personil Motoris Alfamat yang memuaskan dan tepat pengirimannya dengan kualitas barang yang bagus dan layak jual, dan dengan kepercayaan para pemilik outlet binaan terhadap motoris Alfamart terkait dengan kejujuran dan komitmen dalam memenuhi pesanan pelanggannya akan menjadi faktor yang penting dalan membangun loyalitas pelanggan dalam bermitra dengan motoris Alfamart. 6.2.2. Saran Bagi Penelitian Selanjutnya Seperti yang sudah disampaikan sebelumnya bahwa model penelitian yang sudah dibangun dalam penelitian ini dikonfirmasi dengan Structural Equation Modelling untuk menguji pengaruh persepsi harga (price perception), kualitas layanan (service quality) dan kepercayaan (trust ) terhadap kepuasan pelanggan (customer satisfaction) dan implikasinya pada loyalitas pelanggan (customer loyalty) dalam hubungan business-to-business, hasilnya adalah semua variabel ( persepsi harga, kualitas layanan dan kepercayaaan ) berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan. Untuk itu perlu dilakukan penelitian lanjutan untuk mengkonfirmasi penelitian ini. Selanjutnya dapat dilakukan penelitian untuk mengkonfirmasi model ini di perusahaan distribusi ritel sejenis apakah memberikan hasil yang sama atau tidak.