MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA MELALUI PEMANFAATAN TULISAN SINGKAT BRAILLE BAGI SISWA TUNANETRA

dokumen-dokumen yang mirip
PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN SISWA TUNANETRA KELAS 2 MENGGUNAKAN METODE RESITASI DI SLB A YAKETUNIS YOGYAKARTA ARTIKEL JURNAL

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MENGGUNAKAN MEDIA VCD FILM KARTUN SISWA KELAS V SD

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS DESKRIPSI MENGGUNAKAN METODE KARYAWISATA UNTUK ANAK TUNARUNGU KELAS X DI SLB NEGERI PURBALINGGA

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN MELALUI METODE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI METODE GLOBAL PADA SISWA KELAS I SD NEGERI KAPUKANDA ARTIKEL JURNAL

PENERAPAN MODEL IMPROVING LEARNING DENGAN TEKNIK INKUIRI PADA POKOK BAHASAN TEOREMA PYTHAGORAS

ARTIKEL JURNAL SKRIPSI

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI METODE KATA LEMBAGA SISWA KELAS I SD KARANGGAYAM ARTIKEL JURNAL

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERCERITA MELALUI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN PAIRED STORYTELLING

PENERAPAN MODEL MIND MAP DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 SOKAWERA TAHUN AJARAN 2014/2015

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MATERI PERKALIAN MELALUI MEDIA ABAKUS BAGI SISWA TUNANETRA

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI ALAT PERAGA LINGKARAN SISWA KELAS IV SDN SOKA 1

MEDIA KOMIK UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF MELALUI MEDIA PUZZLE PADA SISWA KELAS III SDN GRENDEN 02 PUGER JEMBER

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN

PENGGUNAAN MEDIA BENDA KONKRET UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA ANAK TUNAGRAHITA PADA POKOK BAHASAN PERKALIAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN IPS DENGAN PENDEKATAN PETA KONSEP DI SDN 07 GURUN LAWEH NANGGALO PADANG

PENERAPAN METODE SQ3R DALAM PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS V SD NEGERI TRIREJO

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA MENULIS PERMULAAN MENGGUNAKAN MODEL QUANTUM TEACHING SISWA KELAS II SD GEMBONGAN

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE SURVEY, QUESTION, READ, RECITE, AND REVIEW (SQ3R)

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI MELALUI METODE PICTURE AND PICTURE

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA

ARTIKEL PENELITIAN. oleh. RiaParamita NPM

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TEKNIK KANCING GEMERINCING

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DRILL

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN MELALUI PENGGUNAAN STRATEGI DIRECTED READING THINKING ACTIVITY (DRTA) SISWA TUNARUNGU

Keywords : CIRC, Improving Skills, Reading Comprehension

Manib Absari SMP Negeri 2 Gatak

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN MELALUI PENERAPAN STRATEGI PQ4R KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI GEMBONGAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING LEARNING (PSL) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH BANGUN DATAR PADA SISWA SEKOLAH DASAR

Meningkatkan Kemampuan Menyimak melalui Media Boneka Tangan pada Siswa Kelas II SDN Nogosari 04 Kecamatan Rambipuji Kabupaten Jember

Keywords: speaking skill, continous story telling technique, elementary school

PENGGUNAAN METODE BERMAIN PERAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA INDONESIA SISWA KELAS V SD NEGERI GESIKAN TAHUN AJARAN 2013/2014

Oleh. I Putu Budhi Sentosa, NIM

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) DENGAN MEDIA VIDEO UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYIMAK CERITA

Meningkatkan Hasil Belajar Bercerita Melalui Media Boneka Tangan Pada Siswa Kelas II SDN Dukuhmencek 01 Sukorambi Jember

PENGGUNAAN METODE TALKING STICK DENGAN MEDIA GRAFIS DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS V SDN PETARANGAN TAHUN AJARAN 2013/2014

PENGGUNAAN MEDIA VISUAL DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI PADA SISWA KELAS V A SDN KALIJOSO SECANG MAGELANG TAHUN AJARAN 2012/2013

UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA SEKILAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE QUANTUM READING

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN TALKING STICK UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN ISI BACAAN

Pendahuluan. Meliana et al., Penerapan Metode Permainan... 1

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KALIMAT MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA ANAK TUNARUNGU KELAS V DI SEKOLAH LUAR BIASA WIYATA DHARMA 4 GODEAN

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA SISWA KELAS V SDN 1 BLUNYAHAN BANTUL

MEDIA PAPAN FLANEL JUMLAH KURANG BILANGAN BULAT (JURANG BILBUL) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENJUMLAHKAN DAN MENGURANGKAN BILANGAN BULAT

PENINGKATAN HASIL BELAJAR K3LH MELALUI PEMBERIAN KUIS PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS X SMK NEGERI 1 MARE KABUPATEN BONE

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA LANCAR KALIMAT SEDERHANA MELALUI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN SURVEY, QUESTION, READ, RECITE, AND REVIEW (SQ3R)

PENGGUNAAN MEDIA BENDA MANIPULATIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PENJUMLAHAN BILANGAN PECAHAN

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INGGRIS MELALUI PENERAPAN PENGAJARAN REMEDIAL INCREASE OF LEARNING ENGLISH THROUGH APPLICATION REMEDIAL TEACHING

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL PADA MATERI PERJUANGAN MELAWAN PENJAJAH MENGGUNAKAN MEDIA QUESTION CARD

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR PEMANDANGAN DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PUISI PADA SISWA KELAS VIII SMP N 9 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2013/2014

PENGGUNAAN MEDIA DIORAMA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF DESKRIPSI

Keywords: Audiovisual media, writing skills, folklore

PENERAPAN MODEL THINK PAIR SHARE

PENERAPAN PEMBELAJARAN EXPLICIT INSTRUCTION

PENINGKATAN PEMAHAMAN TENTANG WAKTU PADA JAM

Antologi PGSD Bumi Siliwangi, Volume 1, Nomor 1, Desember 2013

Chandayu et al., Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TSTS...

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA CERITA MELALUI MEDIA ANIMASI BAGI SISWA KELAS VI SDLB C SWADAYA SEMARANG TAHUN 2013

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TIME TOKEN

PENGGUNAAN MEDIA KARTU PECAHAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA KONSEP PECAHAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG BILANGAN BULAT MENGGUNAKAN MEDIA PAPAN BERPASANGAN

PENDAHULUAN Pendidikan merupakan sektor yang sangat menentukan kualitas suatu bangsa. Kegagalan pendidikan berimplikasi pada gagalnya suatu bangsa

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN MELALUI METODE OVERVIEW, ASK, READ, WRITE, EVALUATE, TEST (OARWET) PADA SISWA KELAS V SD

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI

PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA

Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta

KETERAMPILAN MEMBACA INTENSIF MENGGUNAKAN AUDIO VISUAL DI SDN 29KELAS III PONTIANAK UTARA

Joyful Learning Journal

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MENGGUNAKAN MEDIA MUSIK BERLIRIK PADA SISWA KELAS V SDN PUCUNG

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PROSES PEMBENTUKAN TANAH DENGAN MODEL KOOPERATIF TIPE SNOWBALL DRILLING

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PELAJARAN IPA DENGAN METODE DEMONSTRASI BERBANTU MEDIA GAMBAR PADA KELAS IV SDN LOMPIO. Oleh.

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE INKUIRI TERBIMBING DI KELAS V SD NEGERI TERBAHSARI ARTIKEL SKRIPSI

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN MEDIA TIGA DIMENSI PADA SISWA KELAS V SDN TLOGOADI

Putri Nur Hakiki, Endro Wahyuno. Jurusan Pendidikan Luar Biasa, Universitas Negeri Malang, Malang

Keywords: Concept Sentence, puzzle media, writing skills. menulis karangan deskripsi siswa kelas IV SDN Candiwulan.

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI MENGGUNAKAN STRATEGI THINK TALK WRITE (TTW)

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA SISWA KELAS VIIIA SMP NEGERI 1 CANDIPURO MENGGUNAKAN PENDEKATAN SAINTIFIK DENGAN TEKNIK MIND MAPPING

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI TEKNIK EXAMPLES NON EXAMPLES

MODEL KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOTITION

SKRIPSI. Oleh : WULAN IKA ASHARI K

PENINGKATAN KEMAMPUAN SISWA MEMAHAMI ISI CERITA MELALUI METODE DISKUSI SISWA KELAS IV SDN NO. 2 TIBO KEC. SINDUE TOMBUSABORA

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta Padang

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MATERI PERKALIAN MELALUI MEDIA ABAKUS BAGI SISWA TUNANETRA. Sugeng Herwanto FKIP UNS.

Keyword: CIRC, Learning, Phoem

TESIS. Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Magister Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP GAYA

PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI KOGNITIF IPA MELALUI MODEL LEARNING CYCLE KELAS V SDN PODOSOKO

Pendahuluan. Meris et al., Meningkatkan Kemampuan Menulis...

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta Abstract

ARTIKEL PENELITIAN. Oleh RANTI EFRIZAL NPM

PENINGKATAN KECEPATAN EFEKTIF MEMBACA TULISAN BRAILLE DENGAN TEKNIK DUA TANGAN BAGI TUNANETRA KELAS V SLB NEGERI 2 PADANG

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI PERKEMBANGAN NEGARA MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT DI SMP NEGERI 13 PONTIANAK

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERDEKLAMASI MELALUI METODE DEMONSTRASI LANGSUNG PADA SISWAKELAS VIIA SMP NEGERI 3 KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2013/2014

Penerapan Strategi DRTA untuk Meningkatkan Keterampilan Membaca Intensif Siswa Kelas IV SDN 1 Sedayu Bantul

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MENGGUNAKAN STRATEGI 3W2H PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 SALAM ARTIKEL E-JOURNAL

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA DENGAN MODEL TREFFINGER DI KELAS VA SD NEGERI 08 SURAU GADANG

MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MENGGAMBAR ILUSTRASI PADA KELAS XI IPA SMA N 1 KARANGDOWO KLATEN

Transkripsi:

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA MELALUI PEMANFAATAN TULISAN SINGKAT BRAILLE BAGI SISWA TUNANETRA Tumirah. SLB Negeri 1 Pemalang. Tumirah@yahoo.com. 085642269893 ABSTRACT The aim of the study is improving fourth grade visual handicaped students reading ability simester I in SLB Negeri 1 pemalang using braille reading text. The method of the study was classroom action research and the subject of the reseach was 2 person of visual handicaped students. Data collecting method used test, documentation and observation. The data analysis was comparative descriptive by comparing the results between cycles. The result indicates that student s initial capability in reading was 48,18. The improvement occured after 2 cycles using short braille reading text. Students reading score on the second cycle was 78,5. The conclusion of the reseach indicated that short braille reading text improved the fifth grade of visual handicaped student s short reading text in the 1st simester of SLB Negeri 1 Pemalang 2012/2013. Keywords: visual handicaped, Braille, reading, tusing

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan membaca bagi siswa tunanetra kelas V semester I di SLB Negeri 1 Pemalang dengan memanfaatkan tulisan singkat Braille. Penelitian dilakukan dengan metode tindakan kelas. Subjek penelitian adalah semua siswa tunanetra, dengan populasi berjumlah dua siswa tunanetra. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah tes, dokumentasi dan obserfasi. Teknik analisa data menggunakan deskriptif komparatif yaitu dengan membandingkan hasil antar siklus. Hasil penilitian menunjukkan bahwa kemampuan awal membaca siswa tunanetra secara klasikal hanya 48,18. Peningkatan dari kemampuan awal membaca siswa tunanetra terjadi setelah dilakukan dua siklus menggunakan tulisan singkat Braille. Skor kemampuan membaca siswa tunanetra pada siklus ke dua adalah 78,5. Kesimpulan dari penelitian ini bahwa tulisan singkat Braille dapat meningkatkan kemampuan membaca siswa tunanetra kelas V di SLB Negeri 1 Pemalang semester I tahun pelajaran 2012/2013. Kata kunci : tunanetra, Braille, membaca, tusing PENDAHULUAN Pembelajaran bahasa meliputi empat aspek yaitu mendengar, berbicara, membaca, dan menulis (Ulfa, 2010). Keakuratan informasi yang kita dapatkan selama ini berkaitan dengan keempat aspek tersebut. Salah satu aspek yang akan dibahas adalah membaca. Membaca merupakan salah satu jenis kemampuan berbahasa tulis yang bersifat reseptif. Informasi, ilmu pengetahuan, dan pengalamanpengalaman baru bisa didapatkan dari membaca. Semua yang diperoleh melalui bacaan akan memungkinkan orang tersebut mampu memperluas daya pikirnya, mempertajam pandangannya, dan memperluas wawasannya. Kegiatan membaca merupakan kegiatan yang sangat diperlukan oleh siapapun yang ingin maju dan meningkatkan diri. Membaca merupakan kegiatan mendapatkan informasi yang dilakukan secara sadar (Sudjana, 1996). Kridalaksana (1984:122) mengatakan bahwa membaca adalah kegiatan menggali informasi dari teks, baik yang

berupa tulisan maupun dari gambar atau diagram maupun dari kombinasi itu semua. Berdasarkan beberapa pengertian tersebut peneliti menyimpulkan bahwa membaca adalah proses mendapatkan dan memahami informasi dari teks dalam rangka memperoleh pesan yang terkandung dalam suatu bacaan dengan menggunakan berbagai strategi sehingga terjadilah interaksi antara pembaca dan penulis secara tidak langsung. Kegiatan membaca yang dilakukan pasti mempunyai tujuan. Tarigan dalam Sudrajat (2012) mengemukakan bahwa membaca memiliki beberapa tujuan antara lain untuk mendapatkan ide utama, dan menyimpulkan. Kegiatan membaca bertujuan untuk mendapatkan informasi, ide, makna dalam teks bebas, narasi, prosa ataupun puisi dalam suatu karya tulis ataupun tidak tertulis. Kemampuan membaca yang baik ditentukan dari tiga aspek, yaitu pemahaman, kecepatan, dan ketelitian. Kemampuan membaca tidak sekadar menyuarakan bunyi-bunyi bahasa dalam suatu teks bacaan, tetapi membaca melibatkan pemahaman, memahami apa yang dibaca, apa maksudnya dan apa implikasinya. Berbekal kemampuan membaca, anak akan memperoleh pengetahuan, serta mempermudah pola pikirnya untuk berpikir lebih kritis. Kegiatan pembelajaran membaca yang dilakukan siswa diharapkan dapat memberikan tanggapan yang tepat pada informasi yang telah dibaca. Selain itu, membaca juga dapat menjadi kunci pembuka ilmu pengetahuan. Berbekal pengetahuan seorang siswa akan mampu mendalami berbagai ilmu dan mengambil manfaatnya sebagai usaha untuk mengoptimalkan tujuan belajar yang sesungguhnya. Selama ini pengalaman menunjukkan bahwa pengajaran membaca pemahaman (lanjut) di sekolah dasar cenderung diabaikan. Banyak anggapan bahwa pengajaran membaca telah berakhir ketika seorang siswa dapat membaca dan menulis permulaan yang dilaksanakan di kelas I dan II sekolah dasar. Pada jenjang yang lebih tinggi pengajaran membaca lanjut belum mendapat perhatian serius, sedangkan bagi siswa kelas V seharusnya telah melewati kemampuan recording dan decoding yaitu pada tingkat memahami makna (meaning). Kemampuan membaca tidak sekadar menyuarakan bunyi-bunyi bahasa dalam suatu teks bacaan, tetapi membaca melibatkan

pemahaman, memahami apa yang dibaca, apa maksudnya dan apa implikasinya. Tugas membaca semakin kompleks, ketika siswa mengalami kesulitan memahami suatu teks bacaan. Sebab suatu teks dapat dipelajari dan diterapkan dalam kehidupan, jika siswa dapat memahami isinya. Pembelajaran membaca juga diberikan kepada siswa dengan gangguan maupun hilangnya pengelihatan. Gangguan maupun hilangnya pengelihatan dapat dikatakan sebagai tunanetra (Direktorat PSLB, 2008). Schulz dalam Scholl (Hadi, 2005:37) memberikan persepsi bahwa orang tunanetra tidak memiliki pengelihatan dan hidup dalam kegelapan. Barraga dalam Hadi (2005:38) bahwa tunanetra merupakan seuatu kecacatan dalam hal pengelihatan sehingga mengganggu proses belajar dan pencapaian belajar secara optimal sehingga diperlukan metode pengajaran, pembelajaran, penyesuaian bahan pelajaran dan lingkungan belajar. Berdasarkan beberapa penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa pengertian anak tunanetra adalah individu yang indra penglihatannya (kedua-duanya) mengalami gangguan jarak pandang maupun tidak berfungsi sebagai saluran penerima informasi dalam kegiatan sehari-hari seperti orang awas. Ketunanetraan pada seseorang membawa dampak yang besar. Sunanto (2005) mengelompokkan dampak dari ketunanetraan seseorang yaitu dampak pada fungsi kognitif, mobilitas, perkembangan bahasa, dan keterampilan sosial. Berkaitan dengan membaca, dampak ketunanetraan pada fungsi kognitif cukup besar. Salah satu fungsi kognitif yang terganggu adalah pemerolehan informasi, karena informasi yang kita peroleh selama ini sebagian besar berasal dari pengelihatan. Aktifitas membaca bagi siswa awas tidak mengalami hambatan, begitu aktivitas membaca dimulai mereka segera dapat mengamati seluruh teks yang ada di hadapannya. Orang awas dapat menemukan paragraf atau kalimat yang dibutuhkan dengan cepat tanpa membaca dari awal. Aktivitas membaca bagi anak tunanetra berbeda dengan orang awas. Siswa tunanetra harus membaca dari awal paragraf hingga menemukan apa yang dibutuhkan. Mengamati setiap teks, huruf demi huruf dengan perabaan. Proses membaca untuk satu kata saja diperlukan waktu yang cukup lama apa lagi untuk membaca teks yang panjang. Berkaitan dengan membaca, Siswa tunanetra tetap mendapatkan informasi memlalui kegiatan membaca dengan

menggunakan huruf Braille. Braille menurut pusat bahasa berarti sistem tulisan dan cetakan (berdasarkan abjad Latin) untuk para tunanetra berupa kode yang terjadi dari enam titik dan berbagai kombinasi yang ditonjolkan pada kertas sehingga dapat diraba. Kemampuan membaca bagi sebagian besar tunanetra ternyata masih lemah, hal ini juga terjadi pada siswa tunanetra kelas V di SLB Negeri 1 Pemalang pada semester I tahun pelajaran 2012/2013. Pengukuran baik dan tidaknya kemampuan membaca pada siswa tunanetra diukur dari seberapa cepat mereka membaca huruf Braille. Rendahnya kecepatan membaca menjadi masalah mendasar dalam penelitian ini. Solusi pemecahan masalah tersebut adalah memanfaatkan tulisan singkat Braille. Tulisan singkat Braille merupakan sebuah sistem tulisan yang dipadatkan unsur titiknya agar para tunanetra mudah dalam hal membaca. Penelitian tentang pemanfaatan tulisan singkat Braille bertujuan untuk meningkatkan kemampuan membaca siswa tunanetra kelas V di SLB Negeri 1 Pemalang pada semester I tahun pelajaran 2012/2013. Kesimpulan awal dari penelitian yang dilakukan adalah kemampuan membaca siswa tunanetra kelas V SLB Negeri 1 Pemalang pada semester I tahun pelajaran 2012/2013 akan meningkat karena pemanfaatan tulisan singkat Braille. METODE Peneilitian ini merupakan tindakan kelas dimana yang menjadi sampel adalah siswa tunanetra kelas V. Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes dan non-tes. Pelaksanaan penelitian tentu saja memerlukan instrumen penelitian untuk mendukung kelancaran dari penelitian dan menjadi kunci dasar empiris dari suatu penelitian. Instrumen yang digunakan terdiri dari tiga jenis, yaitu dokumentasi, tes, dan observasi. Data yang diperoleh dari instrumen penelitian berupa kemampuan membaca siswa tunanetra kelas V. Proses analisis data dalam penelitian ini dimulai dengan menelah seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber. Data yang diperoleh dikelompokkan menjadi dua, yaitu data kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif merupakan data berupa kalimat atau data yang dikategorikan berdasarkan kualitas, yaitu data tentang kecepatan membaca, ketelitian membaca, kesesuaian membaca dengan tanda baca, dan penguasaan tulisan singkat berupa keterangan tentang baik dan tidak.

Data kuantitatif merupakan data yang berupa angka atau bilangan, baik yang diperoleh dari hasil pengukuran maupun diperoleh dengan cara mengubah data kualitatif menjadi data kuantitatif. Data kuantitatif berupa skor dari data kualitatif yang dikonversi menjadi angka. Teknik analisis data menggunakan teknik deskriptif komparatif, yaitu membanding data yang diperoleh pada siklus pertama dan ke dua. HASIL DAN PEMBAHASAN Kemampuan membaca siswa tunanetra kelas V di SLB Negeri 1 Pemalang tahun pelajaran 2012/2013 semester I sangat kurang. Tes kemampuan membaca pada pratindakan yang meliputi tiga aspek yaitu kecepatan membaca, ketelitian dalam membaca, kesesuaian antara membaca dengan tanda baca diperoleh hasil sebagai berikut: Tabel 1. Kemampuan Membaca Awal Nama Aspek Penilaian K 1 K 2 K 3 D 31,28 50 50 F 42,85 62,50 52,50 Kemampuan membaca awal secara klasikal siswa kelas V SLB NEGERI 1 Pemalang masih kurang, dengan skor rata-rata klasikal hanya mencapai 48,18. Kemampuan membaca siswa yang tersaji dalam tabel di atas belum menunjukan prestasi belajar yang diharapkan. Berdasar pada hasil yang diperoleh pada kemampuan awal siswa dalam hal membaca, maka guru melakukan modifikasi untuk meningkatkan kemampuan membaca dengan memanfaatkan tulisan singkat Braille pada pembelajaran bahasa Indonesia. Penerapan tulisan singkat Brailee pada pelajaran bahasa Indonesia dibagi menjadi dua tahap. Apabila pada siklus pertama hasilnya mencapai batas KKM maka siklus kedua tidak diberlakukan. Kriteria penilaian sama dengan kriteria penilaian dengan pratindakan hanya saja diberikan tambahan tentang penguasaan tulisan singkat Braille. Hasil yang didapatkan tersaji dalam tabel berikut: 1 Kecepatan Membaca 2 Ketelitian Membaca 3 Keseuaian Membaca dengan Tanda Baca

Tabel 2. Kemampuan Membaca Siklus I Nama Aspek Penilaian K 4 K 5 K 6 P 7 D 40 68,75 67,5 72,5 F 60 75 72,5 75 Rata-rata kemampuan membaca secara klasikal meningkat menjadi 66,40. Peningkatan yang terjadi sangat signifikaan, namun masih belum memenuhi KKM yaitu 70. Standar yang telah ditetapkan harus dilampaui oleh setiap siswa maupun secara klasikal, maka peneliti melakukan tindakan perbaikan pada pertemuan yang akan datang. Tindakan perbaikan pada siklus II didasari pada hasil kemampuan membaca siswa tunanetra pada siklus I. kriteria penilaian tetap sama, hanya grid tusing Braille ditingkatkan. Peningkatan terjadi pada siklus II hal ini dikarenakan siswa telah mengenal tusing Braille maka kegiatan membaca menggunakan tusing Braille bukan hal yang baru bagi siswa tunanetra. Hasil kemampuan membaca siswa tunaetra pada siklus II disajikan pada tabel di bawah ini: Tabel 3. Kemampuan Membaca Siklus II 4 Kecepatan Membaca 5 Ketelitian Membaca 6 Kesesuaian Membaca Dengan Tanda Baca 7 Penguasaan Tusing Braille Nama Aspek Penilaian K 8 K 9 K 10 P 11 D 60 76,25 75 78,75 F 85,71 82,5 82,5 87,5 Hasil skor kemampuan membaca siswa pada tabel diatas mengalami peningkatan tiap aspek, dibandingkan dengan skor kemampuan sebelum dilakukan tindakan. Perbedaan skor tiap siswa secara keseluruhan, dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Tabel 4. Perbandingan Kemampuan Membaca Nama Hasil Pt 12 S I 13 S II 14 D 43,76 62,18 72,5 F 52,61 70,62 84,5 Pemanfaatan tusing Braille dalam pembelajaran membaca ternyata dapat meningkatkan kemampuan membaca. Hal ini terlihat pada kemampuan membaca meliputi empat aspek yaitu: Kecepatan membaca, Kesesuaian cara membaca dengan tanda baca, Ketelitian dalam membaca, Penguasaan tusing. Pembahasan hasil nontes berpedoman 8 Kecepatan Membaca 9 Ketelitian Membaca 10 Kesesuaian Membaca dengan Tanda Baca 11 Penguasaan Tusing Braille 12 Pratindakan 13 Siklus I 14 Siklus II

dua instrumen penelitian yaitu : observasi dan dokumentasi. Hasil pratindakan skor rata-rata kelas mencapai 48,18 termasuk dalam kategori kurang. Skor rata-rata tersebut berasal dari jumlah rata-rata masingmasing aspek yang dinilai. Kegiatan pratindakan, aspek kecepatan membaca per menit sebesar 37,06 kemudian aspek kesesuaian membaca dengan tanda baca sebesar 51,25, dan aspek ketelitian membaca sebesar 61,25. Rendahnya kemampuan siswa dalam membaca tersebut karena beberapa faktor yang melingkupinya yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal ini dapat dilihat pada kemampuan siswa dalam aspek kecepatan membaca yang masih kurang, hal ini dapat dibuktikan pada hasil penilaian tiap aspek yang menunjukkan hasil yang tidak memuaskan, jauh di bawah kategori baik. Faktor eksternal berasal dari pengaruh lingkungan yang kurang mendukung sehingga mempengaruhi prestasi belajar siswa tidak optimal, Djaali dalam Endriani (2011). Hasil tes siklus I membaca melalui pemanfaatan tulisan singkat dengan ratarata skor klasikal mencapai 66,4 atau dalam kategori cukup. Berdasarkan uraian di atas, hasil tersebut belum memenuhi target nilai yang telah ditetapkan. Skor rata-rata tersebut diakumulasikan dari beberapa aspek penilaian. Aspek kecepatan membaca per menit memperoleh skor sebesar 50, sedangkan aspek kesesuaian membaca dengan tanda baca skor rata-rata sebesar 70 termasuk dalam kategori baik. Aspek ketelitian membaca juga masih termasuk dalam kategori baik, yaitu dengan skor rata-rata 71,87, dengan demikian, siswa sudah dapat membaca dengan ketelitian yang baik. Rata-rata skor pada aspek penguasaan tusing mencapai 73,75 termasuk dalam kategori baik. Hal ini dikarenakan hampir semua siswa sudah tidak kesulitan dalam memahami dan memanfaatkan tulisan singkat. Peningkatan juga terjadi pada hasil yang diperoleh dari kegiatan siklus II. Ratarata skor pada aspek kecepatan membaca mencapai 72,85 atau dalam kategori sangat baik dan mengalami peningkatan sebesar 45,7% dari skor rata-rata siklus I. Peningkatan tersebut juga meliputi aspek kesesuaian membaca dengan tanda baca skor rata rata 89,87 mengalami peningkatan sebesar 28,38% dari siklus I. Aspek ketelitian membaca skor rata-rata mencapai 88,75, atau masuk dalam kategori sangat baik dan mengalami peningkatan sebesar 23,48%, kemudian untuk penguasaan tusing skor rata-rata

91,87 pada siklus II dan mengalami peningkatan 24,5% dari siklus I. Kemampuan membaca siswa masih sangat kurang sebelum diberlakukannya tindakan siklus I maupun siklus II, kemudian setelah diberlakukanya tindakan pembelajaran melalui pemanfaatan tulisan singkat kemampuan membaca siswa dari siklus I sampai siklus II mengalami peningkatan. Berdasarkan uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa pemanfatan tulisan singkat terbukti mampu membantu siswa dalam meningkatkan kemampuan membaca. Hal ini sesuai dengan pendapat Hamalik dalam Suyatinah (2003:140) bahwa media pendidikan dapat membangkitkan motivasi dan perangsang kegiatan belajar, serta memberikan pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa. Hasil yang diperoleh juga sejalan dengan kesimpulan dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Rudiati (2009) bahwa untuk meningkatkan kemampuan membaca, siswa tunantera diberikan latihan dria-taktual. Latihan tersebut berguna untuk melati kepekaan jari dalam meraba huruf Braille. Latihan dria-taktual menggunakan pemanfaatan tusing Braille yang diterapkan ternyata mampu meningkatkan kemampuan membaca siswa tunanetra kelas V SLB Negeri 1 Pemalang pada semester I tahun pelajaran 2012/2013. SIMPULAN, DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan, pembelajaran membaca dengan pemanfaatan tulisan singkat Braille dapat disimpulkan bahwa pemanfaatan tulisan singkat Braille dapat meningkatkan kemampuan membaca siswa kelas V SLB Negeri 1 Pemalang tahun pelajaran 2012-2013. Bertolak pada kesimpulan dari penelitian, maka penulis mengajukan saran bagi siswa tunanetra, guru dan sekolah, serta kepada peneliti lain yang membutuhkan informasi berkaitan dengan hasil penelitian ini adalah: Mempelajari dan menggunakan tulisan singkat dalam setiap pembelajaran, dan tekun berlatih membaca agar memiliki kemampuan membaca yang baik, karena dengan kecepatan membaca maka akan semakin ceepat pula untuk memperoleh informasi dan pengetahuan yang bersumber dari buku.

DAFTAR PUSTAKA Direktorat Pembinaan Sekolah Luar Biasa. 2008. Informasi Pelayanan Pendidikan Bagi Anak Tunanetra. Diperoleh 7 Januari 2008 dari www.ditplb.or.id. Hadi, P. 2005. Kemandirian Tunanetra. Jakarta : Departemen Pendiddikan Nasional. Endriani, A. 2011. Faktor Mempengaruhi Prestasi Belajar. Diperoleh 15 Januari 2013 dari http://aniendriani.blogspot.com/2011/03/faktor-mempengaruhi prestasi belajar.html Kridalaksana, H. 1984. Kamus Linguistik. Jakarta: Gramedia. Ulfa, Y. M. 2010. 4 Aspek Keterampilan Berbahasa. Diperoleh 3 Januari 2013 dari http://mariaulfe.blogspoot.com/2010/08/4-aspek-keterampilanberbahasa.html?m=1 Rudiati, S. 2009. Latihan Kepekaan Dria Non-Visual Bagi Anak Tunanetra Buta. Jurnal Pendidikan Khusus. 5 (2), 55-67. Sudjana, dkk. 1996. Metode Statistika. Bandung: Tarsito Sudrajat, A. 2012. Pengertian dan Tujuan Membaca. Diperoleh 19 Januari 2013 dari http://20211867.siap-sekolah.com/2012/04/14/pengertian-dan-tujuan membaca/ Sunanto, J. 2005. Mengembangkan Potensi Anak Berkelainan Pengelihatan. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional Suyatinah. 2003. Peningkatan Keefektifan Pembelajaran Menulis di Kelas II SD Negeri Ngaglik Sardonoharjo dengan Menggunakan Pendekatan Proses Dan Media Gambar. Jurnal Penelitian dan Evaluasi. Tahun V. Nomor 6. Yogyakarta: UNY.