BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek dan Lokasi Pengumpulan Data a. Objek Pengumpulan Data Penulis memilih Perlengkapan Kematian Wijaya Kusuma sebagai objek pengumpulan data untuk melakukan penelitian. b. Lokasi Pengumpulan Data Lokasi pengumpulan data dari PK Wijaya Kusuma terletak di Jalan Bergota No. 555 Semarang, Jawa Tengah. 3.2 Gambaran Umum PK Wijaya Kusuma a. PK Wijaya Kusuma Awal mula bisnis ini berjalan pada tahun 1995, dimana pemilik yang bernama Bapak Sugiarto menyewakan kendaraan pribadinya (sebanyak satu unit mobil) untuk dijadikan sumber penghasilan keluarga sebagai mobil ambulance dan juga pemilik merangkap sebagai supir. Seiring berjalannya waktu, karena jasa yang diberikan selama beroperasi dinilai cukup memuaskan klien, pemilik mulai mengalami kemajuan pada bisnisnya dengan menambahkan penjualan peti dan pelayanan kematian pada tahun 1999. Pada tahun tersebut pula, pemilik mulai memberikan nama untuk bisnisnya dengan sebutan PK Wijaya Kusuma dan menambahkan sebanyak tiga karyawan untuk ditempatkan pada bagian supir, gudang dan 14
administrasi. Pada awal 2010, pemilik menambahkan satu unit mobil ambulance diikuti dengan penambahan dua karyawan pada bagian gudang dan supir. Kemajuan bisnis ini tidak lepas dari permintaan akan jasa persewaan kepada PK Wijaya Kusuma yang semakin meningkat. PK Wijaya Kusuma memiliki kantor yang berlokasi di Jalan Bergota No. 555 Semarang, Jawa Tengah dan dapat menghubungi 08122917492 / 024-8446567. b. Struktur Organisasi Pemilik Administrasi Gudang Supir Ambulance Gambar 3.1 Struktur Organisasi Berikut penjelasan tugas dari masing-masing bagian : 1. Pemilik Pemilik yang memiliki tanggung jawab atas kemajuan usahanya sendiri bertugas untuk mengawasi setiap aktivitas 15
bisnis yang dilakukan oleh karyawannya termasuk keluar masuknya barang, keluar masuknya uang dan pemantauan terhadap persewaan jasa. Pemilik juga akan memesan sendiri kebutuhan persediaan barang yang diinformasikan dari bagian gudang. Pemilik juga menerima order langsung dari klien melalui telepon. 2. Administrasi Bagian Administrasi bertugas untuk mencatat seluruh transaksi bisnis, baik pembelian barang, penjualan barang hingga penjualan jasa mobil ambulance. Administrasi juga bertanggung jawab untuk menyimpan bukti transaksi berupa kuitansi dan nota pembelian. 3. Gudang Bagian gudang bertugas untuk membeli persedian barang dagang yang diperintahkan oleh pemilik serta menyiapkan kebutuhan klien akan barang yang dipesan seperti perlengkapan pakaian jenazah, peti jenazah beserta asesorisnya hingga peti jenazah masuk dalam mobil ambulance. 4. Supir Ambulance Selain sebagai pengantar jenazah, supir ambulance juga membantu bagian gudang untuk menyiapkan atau bahkan mendekorasi peti dengan bunga dekor. Supir ambulance juga 16
yang akan menyerahkan kuitansi terhadap klien untuk dimintai pelunasan terhadap tagihannya. Setelah bertugas, uang tersebut akan diserahkan pemilik lalu dicatat oleh bagian administrasi. 3.3 Sumber dan Jenis Data a. Sumber Data 1. Data Primer Data primer merupakan data yang dikumpulkan oleh penulis sendiri dari perusahaan atau usaha bisnis dalam penelitian bersangkutan. Penulis mendapatkan data primer dengan datang ke lokasi dan melakukan wawancara langsung terhadap pemilik PK Wijaya Kusuma ini. Data yang didapat penulis berisi deskripsi dan keterangan sistem manual yang saat ini sedang berjalan. 2. Data Sekunder Data sekunder merupakan data yang didapat penulis melalui media perantara, dapat berasal dari penelitian lain yang dilakukan oleh lembaga-lembaga atau organisasis dan juga seperti nota pada setiap transaksi (penjualan, pembelian). Data yang didapatkan penulis pada penelitian ini adalan nota pembelian barang, kuitansi penjualan serta laporan keuangan yang masih dilakukan secara manual. b. Jenis Data 1. Data Kualitatif 17
Data kualitatif adalah jenis data yang akan didapat penulis berupa sifat-sifat, data keadaan, serta gambaran dari kualitas objek yang diteliti. Cara memperoleh data kualitatif adalah dapat dilakukan dengan berbagai macam teknik pengumpulan data, seperti wawancara, analisis pada dokumen, serta gambar yang diambil penulis sendiri. Dalam pengumpulan data, penulis memperoleh data kualitatif melalui wawancara dan pengambilan gambar. Penulis mendapatkan data kualitatif berupa tugas pada tiap bagian, diagram alir, kondisi barang dagang, kondisi barang yg disewakan, serta proses assembly pada barang dagang seperti peti. 2. Data Kuantitatif Data kuantitatif merupakan data yang berbentuk bilangan atau angka, dimana angka tersebut dapat diolah atau dianalisis melalui perhitungan matematika sederhana, perhitungan akuntansi atau bahkan perhitungan statistika. Dalam pengumpulan data, penulis memperoleh data kuantitatif berupa jumlah persediaan barang dagang, jumlah penjualan, harga pembelian barang dagang, harga penjualan barang dagang, gaji pegawai, dll. 3.4 Teknik Pengumpulan Data a. Wawancara 18
Teknik pengumpulan data melalui wawancara memerlukan kontak atau komunikasi langsung antara penulis/peneliti dengan subjek penelitian untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan. Penulis melakukan wawancara dengan metode tatap muka langsung dengan pertanyaan lisan kepada pemilik PK Wijaya Kusuma. b. Observasi Teknik pengumpulan data melalui observasi dinilai lebih akurat dari teknik pengumpulan data lainnya. Observasi dapat dilakukan dengan cara pengamatan langsung terhadap aktivitas atau kondisi subjek dan ke objek penelitian. Penulis melakukan observasi dengan mendatangi lokasi penelitian dan mendapati proses penjualan serta assembly barang yang sudah dipesan. c. Dokumentasi Teknik pengumpulan data dokumentasi dapat dilakukan dengan cara melihat atau menganalisis dokumen yang dibuat subjek sendiri atau dokumen yang dibuat oleh orang lain tentang subjek bersangkutan. Penulis mendapatkan data berupa contoh kuitansi penjualan, nota pembelian persediaan barang, serta laporan lainnya yang mendukung kegiatan penelitian. 3.5 Tahap-Tahap Analisis Data a. Tahap Investigasi Tahap investigasi merupakan langkah pertama yang dilakukan penulis untuk melakukan penelitian. Pada tahap ini penulis mencari segala 19
informasi yang nantinya akan dijadikan sebagai latar belakang permasalahan yang penulis temukan dalam usaha bisnis PK Wijaya Kusuma, khususnya informasi seputar sistem informasi akuntansi yang berjalan selama ini. b. Tahap Identifikasi Permasalahan Tahap identifikasi permasalahan merupakan langkah kedua yang dilakukan penulis berdasarkan hasil informasi yang didapat dari tahap investigasi. Pada tahap ini penulis mengidentifikasi beberapa masalah pada bisnis bersangkutan seperti kelemahan sistem yang dijalankan masih secara manual serta mengidentifikasi kebutuhan sistem untuk menunjang proses bisnis PK Wijaya Kusuma ini. c. Tahap Perancangan (Desain) Tahap perancangan atau desain merupakan tahap ketiga yang dilakukan penulis, dimana penulis pada penelitian ini akan menerapkan sistem berbasis komputer dan menggunakan salah satu program pengolah database JAVA-desktop sebagai visualisasi sistem baru yang direkomendasikan penulis agar dapat diterapkan di PK Wijaya Kusuma. Tujuan dari tahap ini tentunya ingin memberi masukan agar usaha bisnis PK Wijaya Kusuma dapat menjalankan bisnisnya sesuai kemajuan teknologi yang sedang terjadi dan mendapatkan hasil yang lebih optimal setelah melakukan rekomendasi dari penulis. d. Tahap Implementasi 20
Pada tahap ini penulis kemudian mengimplementasikan program sistem baru yang sudah dirancang pada PK Wijaya Kusuma. Untuk tahap implementasi penulis membutuhkan waktu yang relatif panjang dimana penulis harus memberikan arahan serta ajaran untuk user yang akan menjalankan program tersebut, sampai user mengerti dan memahaminya. e. Tahap Evaluasi Pada tahap ini penulis dan user mengevaluasi sistem baru agar mengetahui kelebihan dan kelemahannya, sehingga dapat mengidentifikasi cost benefit (membandingkan biaya yang dikeluarkan dengan keuntungan yang akan didapat). 3.6 Sistem Informasi yang Digunakan Saat Ini a. Proses penjualan barang dagang Pemilik menerima pesanan barang dagang seperti peti jenazah, kemudian pemilik mengecek persediaan di gudang. Setelah memastikan semua yang dipesan tersedia, pemilik melakukan konfirmasi pada klien. Pemilik kemudian menginformasikan pesanan ke bagian gudang untuk dipersiapkan dan ke bagian administrasi untuk dibuatkan kuitansi. Setelah barang siap, sopir mengantarkan barang pesanan beserta kuitansi ke lokasi yang sudah diberikan oleh klien. Setelah barang diterima, klien melunasi tagihan dan kuitansi diserahkan kepada klien. Sopir menyerahkan uang kepada administrasi dan dicatat dalam buku pencatatan penjualan. 21
Pemilik Administrasi Gudang Sopir Menerima pesanan dari customer 1 1 Mengirim barang Mengecek persediaan Membuat kuitansi penjualan Menyiapkan barang Ya Konfirmasi Kuitansi Penjualan 2 Mencginformasikan ke gudang dan administrasi 2 1 Customer melakukan pembayaran Dicatat di buku penjualan Selesai Gambar 3.2 Flowchart penjualan barang dagang 22
b. Proses penjualan jasa Pemilik menerima pesanan sewa ambulance, kemudian pemilik menghubungi sopir untuk mempersiapkan kendaraan dan mengkonfirmasi klien untuk kesediaan kendaraan. Bagian administrasi mendapatkan laporan pesanan sewa ambulance, membuatkan kuitansi kemudian menyerahkannya ke sopir. Setelah selesai menggunakan jasa, sopir menyerahkan kuitansi. Klien melunasi pembayaran, kemudian uang diserahkan ke bagian administrasi untuk dicatat dalam buku pencatatan penjualan. Pemilik Administrasi Sopir Menerima pesanan dari customer Mencatat pesanan jasa 1 Konfirmasi kepada customer Menghubung i sopir Membuat kuitansi penjualan Mempersiapkan ambulance Menuju lokasi 2 1 Kuitansi Penjualan 2 Customer Melakukan pembayaran Dicatat di buku penjualan Selesai Gambar 3.3 Flowchart penjualan jasa 23
c. Proses pembelian persediaan Pemilik melakukan pengecekan persediaan, ketika persediaan hampir habis, pemilik melakukan pemesanan kepada supplier melalui telepon. Kemudian pemilik menyerahkan sejumlah uang sesuai tagihan untuk dibawa karyawan bagian gudang ketika mengambil barang di supplier. Setelah barang diterima dan dicek, bagian gudang menyerahkan uang dan menerima nota pembelian dari supplier. Nota pembelian diserahkan ke bagian administrasi untuk diarsipkan. Pemilik Gudang Administrasi Mulai Mengecek persediaan Mengambil barang Nota pembelian Melakukan pemesanan Menerima nota pembelian D Melakukan pembayaran Nota pembelian Gambar 3.4 Flowchart pembelian barang dagang 24