ANALISIS RISIKO PERSEDIAAN TERHADAP KELANCARAN PRODUKSI Studi Kasus PDAM Tirta Kahuripan Kabupaten Bogor

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. 4.1 Analisis Data Laporan Keuangan PT Mayora Indah Tbk. Tabel. 4.1 Data Laporan Keuangan PT Mayora Indah Tbk.

Program Studi Pendidikan Ekonomi FE UNY

Program Studi Pendidikan Ekonomi FE UNY

BAB IV PENGARUH KONDISI EKONOMI ORANG TUA TERHADAP TINGKAT PENDIDIKAN ANAK DI DESA SIGAYAM KECAMATAN WONOTUNGGAL BATANG

OUTPUT ANALISIS DESKRIPTIF. Cumulative Frequency Percent Valid Percent Percent 25 71,4 71,4 71, ,6 28,6 100, ,0 100,0

BAB 4 PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hasil Output SPSS 16.0 For Windows

Hubungan Linier Jumlah Penduduk Yang Bekerja dengan Belanja Langsung

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1

BAB 4 HASIL dan ANALISIS PENELITIAN. Sebelum membagikan kuesioner kepada 100 responden, dilakukan uji validitas dan

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PUSAT ADMINISTRASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS INDONESIA

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

APLIKASI REGRESI SEDERHANA DENGAN SPSS. HENDRY admin teorionline.net Phone : / klik.statistik@gmail.com

Perhitungan ROA perusahaan Telekomunikasi di BEI No Kode

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

LAMPIRAN. Jumlah Tabungan, Deposito, dan Kredit Tahun (dalam Rp 000)

Pengaruh Kualitas Pelayanan Dan Tingkat Harga Terhadap Peningkatan Penjualan Mie Ayam Keriting Permana di Perumahan Harapan Baru 1

REGRESI DAN KORELASI BERGANDA

KUESIONER PENGARUH STRES KERJA TERHADAP MOTIVASI KERJA DAN KINERJA KARYAWAN PT ASURANSI JIWASRAYA (PERSERO) MEDAN BAGIAN UMUM

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pelaksanaan Pelatihan pada PT. MASWANDI. dipertimbangkan oleh para manajer dengan cermat diantaranya adalah

Lampiran 1. Hasil Analisis Regresi Berganda Desa, Kota, dan Agregat A. Hasil Analisis Regresi Berganda Desa

1. Lakukan uji kualitas garis lurus dan hipotesa slope dan intersep (gunakan rumus-rumus yang sudah di berikan dan kerjakan di laboratorium komputer).

Analisis Pengaruh Modal Kerja Terhadap PT Astra International Tbk. Muhammad Dzulqarnain

UJI AUTOKORELASI ARTIKEL TEORIONLINE TUTORIAL SPSS

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN. Tabel 4.1 Hasil Kuesioner. Public Relations. membantu anda dalam menentukan jenis cetakan yang akan anda pilih?

BAB IV PEMBAHASAN. variabel independen dengan dependen, apakah masing-masing variabel

LAMPIRAN 1 KUESIONER PENELITIAN. Pertanyaan di bawah ini hanya semata-mata digunakan untuk data

PENGARUH BIAYA PROMOSI DAN POTONGAN HARGA TERHADAP VOLUME PENJUALAN MOBIL: STUDI KASUS PADA PT. SERASI AUTO RAYA

ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP HARGA, FASILITAS DAN PELAYANAN PADA YAMIEN 88 CIJANTUNG

KUESIONER PENELITIAN. Pengaruh Struktur Organisasi dalam Meningkatkan Kinerja Karyawan. Pada PT. BANK BUKOPIN, Tbk KANTOR CABANG MEDAN GAJAH MADA

STUDI KOMPARASI AKTIVITAS PENDANAAN YANG MEMPENGARUHI ARUS KAS PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI DI INDONESIA

Lampiran 1. Jumlah Ekspor Kentang, Harga Lokal, Harga Ekspor, Nilai Tukar, PDB Singapura dan Jumlah Produksi

BAB IV ANALISIS DATA A. PENGUJIAN HIPOTESIS

Variabel Pelayanan Purna Jual

Analisis Korelasi & Regresi

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

Laporan Anggaran dan Realisasi Produktivitas Perusahaan Handuk Lumintu Tahun 2003

Regresi Linear Sederhana (Tunggal)

Kuesioner Analisis Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Minat Beli Konsumen Terhadap Produk Tempe (Pada Pabrik Tempe H.M. YASIN Medan)

PENGARUH PENGAWASAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PERUSAHAAN KARUNIA JATI. Oleh : EKO PUJIYANTO B

DUKUNGAN SOSIAL. Item-Total Statistics

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 10 ANALISIS REGRESI LINIER SEDERHANA

KUESIONER PENELITIAN. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Membeli Konsumen pada Usaha Pakaian Tauko Medan

BAB IV ANALISIS DATA. telah ada pada pokok bahsan bab awal. Hipotesa penulis adalah : Komunikasi IAIN Sunan Ampel Surabaya.

BAB IV ANALISIS DATA. hasil dari data yang di ambil dari objek penelitian. Kemudian dilakukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Komunikasi Internal Terhadap Kinerja Pegawai Pada Kantor Panti Sosial Bina Remaja Taruna Jaya di Tebet

Lampiran I KUISIONER. No. Responden :

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

DAFTAR KUESIONER. ini tidak berhubungan dengan benar atau salah. makna tanda tersebut adalah sebagai berikut:

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang telah dilakukan. Hasil dan pembahasan ini terdiri dari kualitas website, uji

PENGARUH BIAYA PRODUKSI VARIABEL DAN EFISIENSI OPERASI TERHADAP MARGIN KONTRIBUSI (Studi Kasus pada Ressy Bordir Tasikmalaya)

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

ANGKET PENELITIAN. Nama Responden. Jenis Kelamin. Pendidikan terakhir

KUESIONER PENELITIAN

BAB I. REGRESI LINIER BERGANDA

PENGARUH JUMLAH ANGGOTA DAN JUMLAH SIMPANAN TERHADAP PEROLEHAN SHU PADA KOPERASI CMU(CITRA MANDIRI UTAMA)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Lampiran 1. Keadaan Harga Kubis di Kabupaten karo pada Januari 2014 Desember 2015

DAFTAR PERTANYAAN. Petunjuk Pengisian Berilah tanda silang (x) pada salah satu jawaban yang paling tepat menurut Bapak/Ibu. 2.

ANALISIS PENGARUH KESEJAHTERAAN, LINGKUNGAN KERJA DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN HOTEL MELEAWAI

BAB II. REGRESI LINIER BERGANDA DENGAN VARIABEL DUMMY

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

KUESIONER PENGARUH MOTIVASI TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PERUSAHAAN MEBEL UD.LAZUARDI DESA NGURI KEC.LEMBEYAN KAB.

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

responden untuk variabel Perilaku Konsumen yaitu: 1) Pada item pertanyaan 1 (memilih produk makanan yang banyak beredar

BAB 4. Hasil dan Pembahasan. dengan perawatan berkala, penyediaan kendaraan pengganti, layanan darurat dan

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Dengan rasio aktivitas, kita dapat mengetahui tingkat persediaan,

DAFTAR LAMPIRAN KUESIONER PENGARUH PROMOSI DAN POTONGAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN MOBIL TOYOTA YARIS PADA

- Lama bekerja sebagai pekerja Amalgamasi dalam sehari : jam. - Lama bekerja sebagai pekerja amalgamasi dalam (tahun ): Tahun

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

****** Method 1 (space saver) will be used for this analysis ****** _ R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (A L P H A)

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

KUESIONER. Analisis Pengaruh Penayangan Iklan simpati freedom di Televisi. Terhadap Keputusan Pembelian Pada Siswa SMA Santo Thomas 1 Medan

Lampiran 1 : KUESIONER PENELITIAN PERAN KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) TERHADAP PENDAPATAN PETANI PADI DI KECAMATAN GEBANG KABUPATEN LANGKAT

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. Statistik Deskriptif menjelaskan karakteristik dari masing-masing

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. teori yang menjadi dasar dan data yang diperoleh dari Badan

BAB VI PENUTUP. Secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa upah mempunyai pengaruh yang signifikan

Pengaruh Kualitas Pelayanan Karyawan Terhadap Kepuasan Konsumen Pada Minimarket Indomaret Di Jl.Kemakmuran Depok 2 Tengah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data sebaran responden 4.1. Tabel 4.2. Kategori Rentang skor Frekuensi(f) Prosentase(%)

Kuesioner Penelitian Skripsi. Pengaruh Iklim Organisasi Terhadap Kinerja Kerja Karyawan PDAM Tirta Tarum Kabupaten Karawang

KUESIONER A. Identitas Responden : B. Petunjuk Pengisian

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. pengujian yang telah dilakukan yaitu terdiri dari analisis deskriptif, dan beberapa

Lampiran I. Nama : Jabatan : Tahun Pendidikan Terakhir : Jumlah Anak : Usia Anak Terkecil :

PENGARUH WACC TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (Studi Kasus pada PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk dan PT Gudang Garam Tbk)

DAFTAR KUESIONER. Pernyataan yang ada dalam rangka penyusunan skripsi ini hanya semata-mata

BAB 4 HASIL PENELITIAN. menyebarkan kuesioner kepada mahasiswa jurusan marketing communication peminatan

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Objek penelitian ini adalah perusahaan LQ 45 yang terdaftar di Bursa Efek

Petunjuk Pengisian Kuesioner

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN` Tabel 4.1 Uji Reliability Variabel X. Sumber : Data diolah dengan SPSS Tabel 4.2 Uji Reliability Variabel Y

MODUL PENGGUNAAN SPSS UNTUK ANALISIS

Transkripsi:

JURNAL ILMIAH RANGGAGADING Volume 6 No. 2, Oktober 2006 : 93 98 ANALISIS RISIKO PERSEDIAAN TERHADAP KELANCARAN PRODUKSI Studi Kasus PDAM Tirta Kahuripan Kabupaten Bogor Oleh : Noor Achmad* dan Yuniarthi Ningsih *Dosen Tetap Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Kesatuan Bogor ABSTRACT Inventory signifies much to manufacture company because it functions to relate between sequential operation in producing process of goods and its delivery to consumers, so that the availability of inventory enables production operation can be carried out because time factor among operation is able to be minimized. Basically inventory makes the process of production becomes easier that must be conducted sequentially to produce goods and deliver to consumers. Keywords: Inventory Risk, Production Process PENDAHULUAN Setiap perusahaan manufaktur selalu memerlukan persediaan, tanpa ada persediaan para pengusaha akan dihadapkan pada risiko, sehingga hal ini akan mengakibatkan kehilangan kesempatan memperoleh keuntungan yang seharusnya perusahaan dapatkan. Persediaan sangat penting untuk perusahaan baik yang menghasilkan suatu barang maupun jasa. Persediaan ini biasanya dilihat dari keuntungan yang diharapkan dari persediaan terhadap kelancaran produksinya, dengan demikian perlu diusahakan keuntungan yang diperoleh lebih besar dari biaya-biaya yang ditimbulkan. Persediaan merupakan salah satu unsur yang paling aktif dalam operasi perusahaan, yang sebagian besar sumbersumber perusahaan sering dikaitkan didalam persediaan yang digunakan dalam perusahaan pabrik. Pada prinsipnya persediaan mempermudah atau memperlancar jalannya operasi pabrik atau produksi, yang harus dilakukan secara berturut-turut untuk memproduksi barang serta selanjutnya menyampaikannya kepada para pelanggan atau konsumen. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan dengan metode deskriptif kuantitatif yaitu suatu peristiwa yang akan mencoba kebenaran suatu konsep terhadap suatu fenomena yang terjadi dilapangan dengan membandingkan data-data primer yang diperoleh dengan kegiatan produksi yang terjadi di perusahaan. Untuk mengukur risiko persediaan itu sendiri penelitian ini menggunakan motede Standar deviasi dan koefisien variasi. Dan untuk mencari hubungan risiko persediaan terhadap kelancaran produksi penelitian dilakukan dengan menggunakan metode regresi dan korelasi dengan program SPSS (Statistical Product and Service Solutions). 93

ACHMAD dan NINGSIH, Analisis Risiko Persediaan terdapap Kelancaran Produksi HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Pengaruh Tingkat Risiko Persediaan Terhadap Kelancaran Produksi Didalam suatu kegiatan persediaan manajemen mengidentifikasikan risiko, mengukur atau menentukan besarnya risiko yang dihadapi oleh perusahaan. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh tingkat risiko persediaan kelancaran produksi pada perusahaan PDAM Tirta Kahuripan yaitu dengan menggunakan metode analisis regresi linear sederhana dan koefisien korelasi dengan menggunakan program SPSS (Statistical Product and Service Solution). Adapun perhitungannya menggunakan data mengenai tingkat risiko persediaan dan tingkat kelancaran produksi dapat dilihat sebagai berikut : 1.1 Risiko persediaan air terhadap kelancaran produksi Tabel 1. Entered/Removed (b) Entered Removed Method 1 VAR00002(a). Enter a All requested variables entered. b Dependent Variable: VAR00004 Tabel 2. Summary Adjusted R Square Std. Error of the Estimate R R Square 1.065(a).004 -.041 20400.86620 VAR00002 = kelancaran produksi Dari table 1 menunjukan variabel yang dimasukkan tingkat risiko dan tidak ada variabel yang dikeluarkan. Sedangkan tabel 2 menunjukan angka R square adalah 0.4225 (adalah pengkuadratan dari koefisien korelasi atau 0.65 x 0.65 = 0.4225) atau koefisien korelasi menunjukan bahwa hubungan antara kedua variabel sedang positif ini berarti tingkat risiko persediaan air terhadap kelancaran produksi cukup bisa dikendalikan oleh manajemen persediaan, hubungan yang sedang tersebut merupakan upaya memaksimalkan risiko persediaan air untuk Setelah besarnya koefisien diketahui yaitu sebesar 0.4225 maka untuk mengetahui besar kontribusi risiko terhadap kelancaran produksi dapat dihitung dengan menggunakan koefisien determinasi atau koefisien penentu. koefisien determinasi ini dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut : Kd = r² x 100 % Kd = (0.4225)² x 100 % = 17 % Berdasarkan nilai koefisien determinasi tersebut mendapatkan hasil yang positif atau berkorelasi langsung sebesar 0.4225 taksiran hubungannya lemah. Sedangkan standar error (SE) adalah 20400 yang dipakai adalah variabel dependent atau dalam hal ini adalah risiko persediaan air. Standar error digunakan untuk menaksir model dilandasi pada prinsip meminimalkan error oleh karena itu ketetapan dari taksiran ditentukan oleh standar error dari masing-masing taksiran. VAR00003 = risiko pers Tabel 3. ANOVA(b) Sum of Squares Df Mean Square F Sig. 1 Regression 38938330.240 1 38938330.240.094.763(a) Residual 9156297521.718 22 416195341.896 Total 9195235851.958 23 b Dependent Variable: VAR00004 94

Tabel 4. Coefficients(a) Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 20726.270 11178.824 1.854.077 VAR00002.035.116.065.306.763 a Dependent Variable: VAR00004 Dari tabel 3 uji ANOVA atau F test didapat F hitung adalah 0.09 dengan tingkat signifikan 0.07, karena probabilitas (0.07) jauh kurang dari 0.1 maka model regresi bisa dipakai untuk memprediksikan tingkat risiko persediaan air, sedangkan persamaan regresinya adalah : Y = 20726.27 + 0.35 X Dinama : Y = kelancaran produksi (independent) X = risiko persediaan air (dependent) Konstant sebesar 20726.27 menyatakan bahwa jika tidak ada risiko persediaan air, maka kelancaran produksi adalah 20726.27. Koefisien regresi sebesar 0.35 menyatakan bahwa setiap risiko persediaan air akan meningkatkan kelancaran produksi sebesar 0.35, untuk regresi sederhana angka korelasi (0.65) adalah juga angka standardized coefficients (beta). Dan untuk uji t untuk menguji signifikan konstant dan variabel dependent (risiko persediaan air), uji t merupakan suatu pengujian yang bertujuan untuk mengetahui apakah koefisien signifikan/tidak sebelum melakukan pengujian, biasanya dibuat hipotesis terlebih dahulu yang untuk uji t lazimnya berbentuk : Hipotesis : Ho = Koefisien regresi tidak signifikan Ho = Koefisien regresi signifikan a) Pengambilan keputusan Dasar pengambilan keputusan : 1. Dengan membandingkan statistik hitung dengan statistik tabel Jika statistik t hitung < statistik t tabel maka Ho (H 1 ) diterima artinya persediaan bahan kimia Jika statistik t hitung > statistik t tabel maka Ho ditolak artinya persediaan bahan kimia tidak A. Dilihat dari statistik t hitung output diatas bahwa t hitung adalah 3.06 B. Dilihat dari statistik t tabel 1 Tingkat signifikan (α ) = 10 % 2 df (derejat kebebasan ) = jumlah data 2 atau 24 2 = 22 3 Uji t tabel dua sisi didapat angka 2.1604 Karena statistik hitung > statistik tabel (3.06 > 2.1604) maka Ho ditolak, sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa risiko persediaan air tidak memberikan pengaruh terhadap kelancaran produksi. C. Berdasarkan probabilitas Jika probabilitas > 0.1 maka Ho diterima Jika proababilitas < 0.1 maka Ho ditolak Terlihat bahwa pada kolom sig/significance adalah 0.07 atau probabilitas jauh dibawah 0.1 sehingga Ho ditolak atau koefisien regresi signifikan/risiko persediaan air benar-benar berpengaruh secara signifikan terhadap 95

ACHMAD dan NINGSIH, Analisis Risiko Persediaan terdapap Kelancaran Produksi Gambar 1. Uji Hipotesis - 2,1604 2,1604 3,06 Daerah yang diarsir merupakan daerah penerimaan oleh karena t = 3.06 > t tabel yaitu 2.1604 atau dihitung = -3.06 < t tabel -2.1064, sehingga Ho = ditolak berarti tidak ada hubungan positif antara risiko persediaan air dengan 1.2 Risiko persediaan bahan-bahan kimia Tabel 5. Entered/Removed(b) Entered Removed Method 1 VAR00002(a). Enter a All requested variables entered. b Dependent Variable: VAR00003 Tabel 6. Summary R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1.037(a).001 -.044 24605.80244 VAR00002 = kelancaran produksi VAR00003 = persediaan bahan-bahan kimia Dari table 5 menunjukan variabel yang dimasukan tingkat risiko dan tidak ada variabel yang dikeluarkan. Sedangkan tabel 6 menunjukan angka R square adalah 0.1369 (adalah pengkuadratan dari koefisien korelasi atau 0.37 x 0.37 = 0.1369) atau koefisien korelasi menunjukan bahwa hubungan antara kedua variabel sedang positif ini berarti persediaan bahan kimia terhadap kelancaran produksi cukup bisa dikendalikan oleh manajemen persediaan, hubungan yang sedang tersebut merupakan upaya memaksimalkan persediaan bahan kimia untuk kelancaran produksi. Setelah besarnya koefisien diketahui yaitu sebesar 0.1369 maka untuk mengetahui besar kontribusi bahan kimia terhadap kelancaran produksi dapat dihitung dengan menggunakan koefisien determinasi atau koefisien penentu. koefisien determinasi ini dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut : Kd = r² x 100 % Kd = (0.1369)² x 100 % = 1.87 % Berdasarkan nilai koefisien determinasi tersebut mendapatkan hasil yang positif atau berkorelasi langsung sebesar 0.1369 taksiran hubungannya lemah. Sedangkan standar error (SE) adalah 24605 yang dipakai adalah variabel dependent atau dalam hal ini adalah persediaan bahan kimia. Standar error digunakan untuk menaksir model dilandasi pada prinsip meminimalkan error oleh karena itu ketetapan dari taksiran ditentukan oleh standar error dari masing-masing taksiran. Tabel 7. ANOVA(b) Sum of Squares Df Mean Square F Sig. 1 Regression 18177560.548 1 18177560.548.030.864(a) Residual 13319801300.411 22 605445513.655 Total 13337978860.958 23 b Dependent Variable : VAR00003 96

Coefficients(a) Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 27233.963 13482.953 2.020.056 VAR00002.024.140.037.173.864 a Dependent Variable: VAR00003 Dari tabel 7 uji ANOVA atau F test didapat Fhitung adalah 0.03 dengan tingkat signifikan 0.05, karena probabilitas (0.05) jauh dibawah dari 0.1 maka model regresi bisa dipakai untuk memprediksikan tingkat risiko persediaan air, sedangkan persamaan regresinya adalah : Y = 27233.96 + 0.24 X Dinama : Y = kelancaran produksi (independent) X = persediaan bahan kimia (dependent) Konstant sebesar 27233.96 menyatakan bahwa jika tidak ada persediaan bahan kimia, maka kelancaran produksi adalah 27233.96. Koefisien regresi sebesar 0.24 menyatakan bahwa setiap persediaan bahan akan meningkatkan kelancaran produksi sebesar 0.24, untuk regresi sederhana angka korelasi (0.03) adalah juga angka standardized coefficients (beta). Dan untuk uji t untuk menguji signifikan konstant dan variabel dependent (persediaan bahan kimia), uji t merupakan suatu pengujian yang bertujuan untuk mengetahui apakah koefisien signifikan/tidak sebelum melakukan pengujian, biasanya dibuat hipotesis terlebih dahulu yang untuk uji t lazimnya berbentuk : Hipotesis : Ho : Koefisien regresi tidak signifikan Ho : Koefisien regresi signifikan a) Pengambilan keputusan Dasar pengambilan keputusan : 1. Dengan membandingkan statistik hitung dengan statistik tabel Jika statistik t hitung < statistik t tabel maka Ho (H 1 ) diterima artinya persediaan bahan kimia Jika statistik t hitung > statistik t tabel maka Ho ditolak artinya persediaan bahan kimia tidak A. Dilihat dari statistik t hitung output diatas bahwa t hitung adalah 1.73 B. Dilihat dari statistik t tabel 1. Tingkat signifikan (α ) = 10% 2. df (derejat kebebasan ) = jumlah data 2 atau 24 2 = 22 3. Uji t tabel dua sisi didapat angka 2.1604 Karena statistik hitung > statistik tabel (1.73 < 2.1604) maka Ho diterima, sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa persediaan bahan kimia memberikan pengaruh terhadap kelancaran produksi. C. Berdasarkan probabilitas Jika probabilitas > 0.1 maka Ho diterima, Jika proababilitas < 0.1 maka Ho ditolak Terlihat bahwa pada kolom sig/significance adalah 0.05 atau probabilitas jauh dibawah 0.1 sehingga Ho ditolak atau koefisien regresi signifikan/persediaan bahan kimia benar-benar berpengaruh secara signifikan terhadap Gambar 2. Uji Hipotesis Daerah diterima Ho -1,73 1,73 2,106 97

ACHMAD dan NINGSIH, Analisis Risiko Persediaan terdapap Kelancaran Produksi Daerah yang diarsir merupakan daerah penerimaan oleh karena t = 1.73 < t tabel yaitu 2.1604 atau dihitung = -1.73 > t tabel -2.1064, sehingga Ho = diterima berarti ada hubungan positif persediaan bahan kimia dengan KESIMPULAN PDAM Kabupaten Bogor merupakan badan usaha pelayanan dibadang air bersih. Tujuan PDAM adalah untuk dapat memenuhi dan melayani sarana kebutuhan air bersih agar siap digunakan oleh masyarakat dan untuk meningkatkan sumber pendapatan asli daerah dari seluruh kegiatan perusahaan daerah. Dalam memproduksi dan mendistribusikan air bersih selalu diupayakan hasil produksi yang memenuhi unsur-unsur 3k yaitu kuantitas,kualitas, dan kontinuitas. 1) Persediaan air mempunyai beberapa sumber air baku yaitu air sungai mata air, sumur bor. 2) Realisasi pengambilan air di hitung berdasarkan standar deviasi dan koefisien variasi, untuk tahun 2003 standar deviasinya 8295 dan koefisien variasi 2%, sedangkan tahun 2004 standar deviasinya 10475 dan koefisien variasi 3%. 3) Realisasi persediaan bahan kimia di hitung berdasarkan standar deviasi dan koefisien variasi, untuk tahun 2003 standar deviasinya 6552 dan koefisien variasi 3%, sedangkan tahun 2004 standar deviasinya 5606 dan koefisien variasi 2%. 4) Tingkat kelancaran produksinya menentukan seberapa besar kriteria persentase kelancaran produksi, dimana kriteria sebagai berikut 91%-100% disebut sangat lancar, 81%-90% disebut lancar, 71%-80% disebut cukup lancar, 61%-70% disebut kurang lancar. 5) Di dalam menganalisis risiko persediaan terhadap kelancaran produksi, perubahan baik dalam rupiah maupun dalam persentase perlu dipertimbangkan. Karena perubahan dalam rupiah perlu diketahui agar perspektif yang tepat dan kesimpulan yang valid. Sedangkan perubahan dalam persentase dapat menentukan berarti tidaknya (signifikan) perubahan tersebut. DAFTAR PUSTAKA Rangkuti Freddy., Manajemen Persediaan- Aplikasi Di Bidang Bisnis, Edisi 2, Jilid 5, Jakarta, Penerbit PT. Raja Grafindo Persada, 2002. Mulyadi. Akuntansi Biaya, Edisi 5, Yogyakarta, Penerbit Aditya Media, 2000. Mulyadi. Akuntansi Manajemen, Edisi 3, Jakarta, Penerbit Salemaba Empat, 2001. Suad Husnan dan Enny Pudjiastuti. Dasardasar Manjemen Keuangan, Edisi 3, Ygyakarta, Penerbit YKPN, 2002. Mulyadi dan Johny Setyawan. Sistem Perencanaan Dan Pengendalian Manajemen, Edisi 2, Jakarta, Penerbit Salemaba Empat, 2001. Simamora Hendry. Manajemen Pesediaan, Jakarta, Penerbit Erlangga, 2000 S. Ridwan, Sundjaja, Barlian. Manajemen Keuangan satu, Edisi 4, Jakarta, Penerbit PT Ikrar Mandiri Abadi, 2002. S. Ridwan, Sundjaja, Barlian. Manajemen Keuangan dua, Edisi 2, Jakarta, Penerbit Prenlallindo, 2001. Djojosoedorso Soisno. Prinsip-prinsip Manajemen Risiko, Edisi 1, Jakarta, Penerbit Salemba Empat, 2003. Fess Reeve, Carls Warren. Manajemen Persediaan, Jakarta, Penerbit Salemba Empat, 2005. Sousen dan Smith. Manajemen Operasi, Jakarta, Penerbit Binarupa Aksara, 1999. 98