Vol. 4 No. 2 Oktober 2016 Jurnal TEKNOIF ISSN: ANALISIS E-LEARNING STMIK STIKOM BALI MENGGUNAKAN TECHONOLOGY ACCEPTANCE MODEL

dokumen-dokumen yang mirip
PENERAPAN TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL TERHADAP PENERIMAAN PENGGUNA AKHIR E-LEARNING STMIK STIKOM BALI

Eka Susila Anggraeni 1), Dr. Ir. Imam Santoso, MP. 2), Dhita Morita Ikasari STP, MP. 2)

DAFTAR ISI. ABSTRAKSI... i. KATA PENGANTAR... ii. DAFTAR ISI... iv. DAFTAR GAMBAR... vii. DAFTAR TABEL...viii BAB I PENDAHULUAN...

TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL: MENGUJI KEEFEKTIVAN PENERIMAAN SISTEM INFORMASI TERPADU (SISTER) DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS JEMBER

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melakukan penelitian ini penulis mengambil obyek penelitian di

Analisis Penerimaan Layanan E-Filing Dalam Pelaporan SPT Tahunan Menggunakan Pendekatan Technology Acceptance Model (Tam) 2 Di KPP Pratama Surakarta

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi (population) yaitu wilayah generalisasi yang terdiri atas sekelompok

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV METODE PENELITIAN. komprehensif mengenai hubungan hubungan antar variabel variabel yang

BAB III METODE PENELITIAN. minat perilaku nasabah dalam penggunaan layanan menggunakan model integrasi

Diterima: 9 Mei Disetujui: 26 Juni Dipublikasikan: September 2010

BAB III DESAIN DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang ada di Bandar Lampung untuk mengetahui faktor-faktor yang

Implementasi Technology Acceptance Model pada Penggunaan Metode Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi

BAB III METODE PENELITIAN

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XVIII Program Studi MMT-ITS, Surabaya 27 Juli 2013

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Kasihan, Tamantirto, Bantul, Yogyakarta. Akuntansi, Prodi Ilmu Ekonomi sejumlah 76 dosen.

BAB IV ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN

ANALISIS PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DENGAN MENGGUNAKAN METODE TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL (TAM) PADA SMA NEGERI I SERAM BARAT

BAB III METODE PENELITIAN. kepuasan pelanggan berbelanja di Tokopedia. Proses penelitian akan

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. Google Apps for Edu. Menggunakan konsep hybrid learning, pembelajaran bukan

E-Jurnal Manajemen Unud, Vol.5, No.4, 2016: ISSN :

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini adalah mahasiswa program S1 Akuntansi di Kota

Analisis Penerimaan Pengguna Terhadap Aplikasi Salatiga Mobile Library Menggunakan Technology Acceptance Model

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Umum Perumahan Rakyat merupakan instansi milik negara di bawah naungan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menguji pengaruh penerapan empat karakteristik SIAM yang

BAB V ANALISA HASIL. convergent validity yaitu apakah loading factor indikator untuk masing-masing konstruk sudah

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Penyusunan Kuesioner dan Penentuan Variabel

BAB III METODE PENELITAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

Presentasi Sidang Akhir Tugas Akhir

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Sejarah Kantor Keluarga Berencana Kota Administrasi Jakarta

BAB III METODE PENELITIAN. semua pengguna akhir sistem (end-user) pada Dinas Pendapatan, Pengelola

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Analisis Kemanfaatan dan Kemudahan Penggunaan Aplikasi Manajemen Surat dengan Pendekatan Technology Acceptance Model pada PT.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu sifat-sifat, ciri-ciri, atau hal-hal yang dimiliki oleh suatu elemen. Sedangkan

di Instansi Pemerintah : Model Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Penggunaan dan Pengaruhnya Terhadap Produktivitas

PENGGUNAAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI DENGAN MODEL TAM PADA HOTEL DI KABUPATEN GIANYAR SKRIPSI

BAB 3 LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP PEMANFAATAN SISTEM KEUANGAN DESA (SISKEUDES): ANALISIS DENGAN PENDEKATAN TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL (TAM)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ANALISA PENERIMAAN DAN PENGGUNAAN TEKNOLOGI INFORMASI E-VOTE MENGGUNAKAN TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL (TAM)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. perumusan masalah yang teridentifikasi, pengumpulan dasar teori yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian mengenai aplikasi hybrid learning Brilian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang dipakai penulis dalam penelitian ini adalah metode studi

BAB III METODE PENELITIAN. tertentu untuk dijadikan objek dalam sebuah penelitian. Populasi dalam penelitian ini

BAB III METODELOGI PENELITIAN. dan pernah melakukan pembelian produk secara online di Bukalapak.com. pusat perkantoran yang berada di Jakarta.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. memiliki nomor ijin usaha No /P-01/ Dengan memulai bisnis

Analisis Penggunaan Sistem Aplikasi D-Pack Terhadap Kepuasan Pengguna pada CV.Sumber Jadi Pangkalpinang

Sampel dalam penelitian ini adalah Kepala Bidang, Kepala Seksi dan Kasubbag. Keuangan atau Anggaran yang dianggap mampu serta mewakili untuk

BAB IV ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN. Bab ini merupakan hasil analisis data dan pembahasan penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan kuantitatif. Menurut Sugiyono (2010), penelitian eksplanatori adalah

Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Penerimaan UNEJ Digital Repository Dengan Menggunakan Technology Acceptance Model (TAM)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. yang hasil pengukuran sampelnya akan mengeneralisasikan populasi dari obyek

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. bekerja di sektor publik khususnya di institusi kepolisian. Dipilihnya institusi

BAB III METODE PENELITIAN. 1 kota di Provinsi D.I. Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan data realisasi

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksplanatori (explanatory research).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada PT. First Media Production yang beralamat di

BAB III METODE PENELITIAN

Pengaruh Perceived Ease of Use dan Perceived Usefulness Terhadap Buying Interest dan Buying Decision Melalui Aplikasi Go-Jek di Kota Samarinda

SIDANG TUGAS AKHIR. Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya 2010

ANALISIS FAKTOR TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN DENGAN MENGGUNAKAN KUESIONER ONLINE DAN STRUCTURAL EQUATION MODELING (STUDI KASUS PT.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

LANDASAN TEORI. akhir ini, adapun teori-teori yang digunakan sebagai berikut:

Artikel Ilmiah. Peneliti : Marliona Phesa Haurissa. Program Studi Sistem Informasi Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana

STRUCTURAL EQUATION MODELING - PLS. SPSS for Windows

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sakit yang terdiri dari tenaga medis (para dokter), tenaga paramedis (para

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

PENGUKURAN TINGKAT PENERIMAAN TEKNOLOGI PADA LAYANAN INFORMASI PEMERINTAH BERBASIS WEB MENGGUNAKAN TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL

BAB III METODE PENELITIAN. Keterangan Tinggal Sementara dengan menggunakan model End User Computing. 1. Identifikasi permasalahan, tujuan dan manfaat

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. meneliti pada populasi atau sampel tertentu. Teknik penentuan sampel pada

PROSIDING SEMINAR NASIONAL GEOTIK ISSN:

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari variabel kualitas

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penerapan Self Assessment System dan Kualitas Pelayanan Pajak terhadap

BAB 5 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Analisis Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Tingkat Penerimaan Website Imigrasi Kota Surabaya Dengan Kerangka Technology Acceptance Model

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Tipe penelitian dalam penelitian ini adalah tipe penelitian yang bersifat eksplanatory

PRAVITRI MARGA KESUMMAN

ANALISIS KEMANFAATAN DAN KEMUDAHAN PENGGUNAAN APLIKASI MANAJEMEN SURAT DENGAN PENDEKATAN TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL PADA PT.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Logika dan Desain Pemrograman adalah salah satu mata kuliah yang ada

Fitri Imandari Endang Siti Astuti Muhammad Saifi Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya ABSTRAK

ANALISIS PENGARUH FAKTOR KEPUTUSAN KONSUMEN DENGAN STRUCTURAL EQUATION MODELING PARTIAL LEAST SQUARE

DAFTAR ISI. ABSTRAKSI... i. KATA PENGANTAR... ii. DAFTAR ISI... iv. DAFTAR GAMBAR... vii. DAFTAR TABEL...viii BAB I PENDAHULUAN...

Transkripsi:

ANALISIS E-LEARNING STMIK STIKOM BALI MENGGUNAKAN TECHONOLOGY ACCEPTANCE MODEL Ni Made Shandyastini 1, Kadek Dwi Pradnyani Novianti 2 STMIK STIKOM Bali shandyastini311090@yahoo.co.id 1, novianti@stikom-bali.ac.id 2 Abstrak E-learning STMIK STIKOM Bali memungkinkan mahasiswa untuk tetap dapat belajar sekalipun secara fisik tidak hadir atau berhalangan hadir ketika proses pembelajaran terjadi di kelas. Pemanfaatan e- learning juga dapat membuat perkembangan fleksibilitas belajar yang tinggi. Persepsi user dalam hal ini adalah mahasiswa akan sangat diperlukan guna membantu pemanfaatan e-learning secara optimal. Tujuan dari penelitian ini akan mengkaji tentang penerimaan mahasiswa dalam pemanfaatan e-learning yang digunakan di STMIK STIKOM Bali. Perilaku mahasiswa diperlukan untuk mengetahui apa yang dirasakan mahasiswa terhadap e-leraning yang digunakan. Penelitian akan difokuskan untuk mengkaji penerimaan penggunaan e-learning sesuai dengan model Technology Acceptance Model (TAM). Hasil analisa yang diperoleh menunjukan bahwa persepsi kemudahan tidak berpengaruh positif terhadap penerimaan penggunaan e-learning dan persepsi kemanfaatan berpengaruh positif terhadap penerimaan penggunaan e- learning STMIK STIKOM Bali. Tidak berpengaruhnya kemudahan penggunaan merujuk pada kondisi yang ada bahwa penggunaan e-learning oleh mahasiswa adalah untuk memenuhi kewajiban perkuliahan mereka sehingga mudah atau tidaknya e-learning tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap penerimaan. Selanjutnya penelitian ini dapat dikembangkan dengan melibatkan dosen pengajar sebagai responden dan mengembangkan indikator untuk masing-masing variabel. Kata-kata kunci : TAM, e-learning, PLS 1. Pendahuluan Teknologi informasi dan komunikasi yang semakin berkembang telah membawa banyak dampak yang baik dalam berbagai aspek kehidupan. Salah satunya pada aspek pendidikan, dimana pemanfaatan teknologi informasi dapat digunakan dalam proses kegiatan belajar mengajar khususnya penggunaan e-learning untuk penyampaian materi pembelajaran dan juga media interaksi antara pendidik dan peserta didik. Pemanfaatan teknologi informasi seperti ini dapat mengubah model pembelajaran menjadi lebih berkualitas dan berdayaguna tinggi. Materi pembelajaran yang sebelumnya berbasis kertas (paper based), saat ini berubah berbasis elektronik (electronic based) dengan pemanfaatan teknologi informasi berupa e-learning. Melalui e-learning peserta didik dimungkinkan untuk tetap dapat belajar sekalipun secara fisik tidak hadir atau berhalangan hadir ketika proses pembelajaran terjadi di kelas. Selain itu, pemanfaatan e- learning memungkinkan terjadinya perkembangan fleksibilitas belajar yang tinggi. Artinya dapat mengakses bahan-bahan belajar setiap saat dan secara berulang-ulang. Dengan demikian, tentunya dapat lebih memantapkan penguasaan materi pembelajaran oleh peserta didik (Soekartawai dalam Yulianto, 2011). Sebagai contoh adalah STMIK STIKOM Bali sebagai salah satu perguruan tinggi di Bali yang menerapkan e-learning dalam proses pembelajarannya. Persepsi user atau dalam hal ini adalah mahasiswa akan sangat diperlukan guna membantu pemanfaatan e-learning secara optimal. Penggunaan e-learning oleh mahasiswa erat kaitannya dengan bagaimana perilakunya ketika menggunakan e-learning tersebut. Hal ini sesuai dengan pendapat Thompson (1992) yang mengemukakan bahwa aspek perilaku merupakan hal yang penting dalam penerapan penggunaan teknologi. Maka dari itu, pada penelitian ini akan mengkaji tentang perilaku mahasiswa dalam pemanfaatan e-learning STMIK STIKOM Bali. Penelitian ini akan difokuskan pada bagaimana penerimaan mahasiswa terhadap penggunaan e- learning sesuai dengan model Technology Acceptance Model (TAM). Model TAM menyediakan dasar teori untuk menelusuri faktor yang menjelaskan pemakaian suatu teknologi atau perangkat lunak dan menghubungkannya dengan kinerja pengguna. Model ini dikemukakan oleh Davis (1986) yang berfokus pada sikap terhadap pemanfaatan e-learning oleh pengguna dengan 1

mengembangkannya berdasarkan persepsi manfaat dan kemudahan dalam pemakaian e- learning. 2. E-Learning Electronic Learning yang sering disebut dengan e-learning adalah suatu model pembelajaran yang dibuat dalam format digital melalui perangkat elektronik. Tujuan dikembangkannya e-learning dalam sistem pembelajaran adalah sebagai sarana pendukung proses belajar mengajar dan peningkatan kualitas layanan kepada peserta didik. Menurut Soekartawi (2007) e-learning adalah sistem pendidikan yang menggunakan aplikasi elektronik untuk mendukung belajar mengajar dengan media internet, jaringan komputer, maupun komputer stand alone. Istilah e-learning mengandung pengertian yang sangat luas, sehingga banyak pakar yang menguraikan tentang definisi e-learning dari berbagai sudut pandang. Salah satu definisi yang cukup dapat diterima banyak pihak misalnya dari Darin E. Hartley (2001) yang menyatakan e-learning merupakan suatu jenis belajar mengajar yang memungkinkan tersampaikannya bahan ajar ke siswa dengan menggunakan media Internet, Intranet atau media jaringan komputer lainnya. Beberapa definisi yang dikemukakan oleh para ahli di atas, dapat kita tarik kesimpulan bahwa e- learning adalah sistem atau konsep pendidikan yang memanfaatkan teknologi informasi dalam proses belajar mengajar. 3. Technology Acceptance Model (TAM) Model TAM yang dikembangkan oleh Davis (1989) merupakan salah satu model yang paling banyak digunakan dalam penelitian teknologi informasi. Model TAM sebenarnya diadopsi dari model TRA yang dirancang untuk menjelaskan perilaku manusia dan terdiri dari dua faktor yang mempengaruhi intensi perilaku, sikap terhadap perilaku dan norma subyektif. Model TAM yang dikembangkan dari teori psikologis, menjelaskan perilaku pengguna komputer yaitu berlandaskan pada kepercayaan (belief), sikap (attitude), keinginan (intention) dan hubungan perilaku pengguna (user behaviour relationship). Tujuan model ini untuk menjelaskan faktor-faktor utama dari perilaku pengguna terhadap penerimaan pengguna teknologi. TAM terdiri dari dua konstruksi, yaitu kemudahan penggunaan yang dipersepsikan (perceived ease of use) dan manfaat yang dipersepsikan (perceived usefulness), yang menentukan intensi perilaku (behavioural intention) seseorang untuk menggunakan sebuah teknologi. Intensi perilaku adalah ukuran seberapa besar keinginan seseorang untuk melakukan sebuah tindakan tertentu (Davis dalam Yulianto, 2001). Model ini secara lebih jelas menggambarkan bahwa penerimaan penggunaan TI dipengaruhi oleh kemanfaatan dan kemudahan penggunaan. Gambar 1. Model Dasar TAM 4. Partial Least Square (PLS) PLS (Partial Least Square) adalah suatu metode untuk penciptaan dan pembangunan model dengan pendekatan yang berorientasi pada prediksi. PLS memiliki asumsi data penelitian bebas distribusi (Distribution Free), artinya data penelitian tidak mengacu pada salah satu distribusi tertentu (misalnya distribusi normal). PLS merupakan metode alternatif dari Structural Equation Modeling (SEM) yang dapat digunakan untuk mengatasi permasalahan hubungan diantara variabel yang kompleks namun ukuran sampel datanya kecil (30 sampai 100). Dengan menggunakan metode PLS dapat diketahui kompleksitas hubungan suatu konstruk dan konstruk yang lain, serta hubungan suatu konstruk dan indikator indikatornya. PLS didefinisikan oleh dua persamaan, yaitu inner model dan outer model. Inner model menentukan spesifikasi hubungan antara konstruk dan konstruk yang lain, sedangkan outer model menentukan spesifikasi hubungan antara konstruk dan indikator-indikatornya. 5. Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 2

a. Penerimaan penggunaan e-learning STMIK STIKOM Bali b. Kemanfaatan (usefulness) e-learning STMIK STIKOM Bali c. Kemudahan penggunaan (ease of use) e- learning STMIK STIKOM Bali Secara ringkas pengukuran terhadap variabelvariabel penelitian beserta indikator-indikator pengukuran variabel yang ada dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1. Indikator Pengukuran No Indikator Pengkuran 1 Penerimaan Penggunaan a. Frekuensi penggunaan e- learning (Acceptance) b. Jenis aktivitas yang dilakukan dengan e- 2 Kemudahan (ease of use) 3 Kemanfaatan (usefulness) learning a. Fleksibilitas b. Kemudahan untuk dipelajari/dipahami c. Kemudahan untuk digunakan d. Kemudahan untuk berinteraksi a. Meningkatkan efektifitas b. Menjawab kebutuhan informasi c. Meningkatkan kinerja d. Meningkatkan efisiensi 6. Model Struktural dan Hipotesis Penelitian Model struktural menggambarkan hubungan antar variabel yang diuji dalam penelitian ini meliputi hubungan variabel terikat (C) Penerimaan (acceptance) e-learning STMIK STIKOM Bali dengan variabel bebas (A) kemudahan penggunaan (ease of use) e- learning STMIK STIKOM Bali dan (B) kemanfaatan (usefulness) e-learning STMIK STIKOM Bali seperti digambarkan pada Gambar 2. Gambar 2. Model Struktural yang diusulkan Model struktural yang diusulkan ini akan dimodelkan menggunakan perangkat lunak SmartPLS 3.2.3. Analisis yang dilakukan terhadap hubungan variabel dan indikatornya yaitu dengan melihat dua persamaan yaitu inner model dan outer model. Selain itu akan dilakukan pengujian terhadap hipotesis pada penelitian ini, dimana hipotesis tersebut yang diajukan dalam penelitian adalah sebagai berikut. 1. Persepsi kemudahan (ease of use) merupakan hal penting untuk menentukan penggunaan sistem yang tepat melalui persepsi atas penggunaan teknologi informasi oleh pemakai akhir (Davis, 1989 dalam Kholis, 2002). Hipotesis 1 : Kemudahan (Ease of use) berpengaruh secara positif terhadap penerimaan (acceptance) penggunaan e- learning STMIK STIKOM Bali. 2. Persepsi kemanfaatan (usefulness) didefinisikan sebagai tingkat dimana seorang pemakai akhir dari teknologi informasi (end-user) percaya bahwa dalam menggunakan bagian sistem dapat mempercepat penyelesaian pekerjaan mereka (Davis, 1989 dalam Kholis, 2002). Hipotesis 2 : Kemanfataan (usefulness) berpengaruh secara positif terhadap penerimaan (acceptance) penggunaan e- learning STMIK STIKOM Bali. 7. Hasil dan Pembahasan Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut. 7.1 Model Struktural Pada Gambar 3 menunjukan bahwa variabel atau disebut sebagai konstruk kemudahan diukur dengan 6 buah indikator yaitu A1, A2, A3, A4, A5, dan A6. Konstruk kemanfaatan diukur dengan 6 buah indikator yaitu B1, B2, B3, B4, B5, dan B6 serta variabel penerimaan diukur dengan 3 buah indikator yaitu C1, C2, dan C3. Penelitian ini menggunakan indikator refektif yang relatif sesuai untuk mengukur persepsi yang ditandai dengan arah panah dari konstruk menuju ke indikator. 7.2 Hasil Model Pengukuran (Outer Model) Model pengukuran atau outer model dengan indikator refleksif dievaluasi menggunakan convergent dan discriminant validity dari indikatornya dan composite realibility untuk blok indikator. a. Convergent Validity Convergent validity dari model pengukuran dengan indikator refleksif dapat dilihat 3

Gambar 3. Model Struktural dalam SmartPLS 3.2.3 dari korelasi antara skor indikator dengan skor konstruknya. Indikator dianggap valid apabila memiliki nilai outer loading diatas 0,50. Melihat hasil pada Tabel 2 menunjukan bahwa indikator yang digunakan sudah dapat dianggap valid karena outer loading memiliki nilai diatas 0,50. Tabel 2. Hasil Pengujian Convergent Validity Indikator Outer Loading Ket A1 0.800 Valid A2 0.643 Valid Kemudahan (A) A3 0.859 Valid A4 0.876 Valid A5 0.812 Valid A6 0.747 Valid B1 0.590 Valid B2 0.573 Valid Kemanfaatan (B) B3 0.833 Valid B4 0.823 Valid B5 0.735 Valid B6 0.833 Valid C1 0.775 Valid Penerimaan (C) C2 0.808 Valid C3 0.810 Valid b. Discriminant Validity Discrimant validity merupakan pengukuran indikator dengan variabel latennya. Pengukuran discriminant validity dilakukan dengan cara melihat nilai akar AVE setiap konstruk. Apabila nilai akar AVE tiap konstruk memiliki nilai diatas 0,5 maka dapat disimpulkan konstruk tersebut memiliki nilai discriminant validity yang baik. Hasil pengujian menunjukan bahwa semua konstruk memenuhi kriteria discriminant validity yang baik seperti pada Tabel 3. Tabel 3. Hasil Pengujian Discriminant Validity Nilai AVE Kemudahan (A) 0.547 Kemanfaatan (B) 0.629 Penerimaan (C) 0.637 7.3 Pengujian Reliabilitas Selain uji validitas terhadap konstruk, dilakukan juga uji reliabilitas konstruk yang dapat diukur dengan kriteria composite reliability dan cronbach s alpha. Konstruk dapat dikatakan reliabel apabila nilai composite reliability dan cronbach s alpha-nya memiliki nilai diatas 0,60. Hasil output composite reability dan cronbanch s alpha dapat dilihat pada Tabel 4 dan Tabel 5. Tabel 4. Hasil Pengujian Composite Reliability Nilai Composite Reliability Kemudahan (A) 0.76 Kemanfaatan (B) 0.910 Penerimaan (C) 0.840 Tabel 5. Hasil Penilaian Cronbach s Alpha Nilai Cronbach s Alpha Kemudahan (A) 0.830 Kemanfaatan (B) 0.892 Penerimaan (C) 0.716 Berdasarkan pada Tabel 4 dan 5 dapat disimpulkan bahwa hasil nilai composite reliability dan cronbach s alpha berada diatas 0,6, sehingga dapat dikatakan bahwa semua konstruk yang ada pada model memiliki reliabilitas yang baik. 4

7.4 Hasil Evaluasi Model Struktural (Inner Model) Model struktural dievaluasi dengan melihat nilai R-square untuk variabel dependen. Hasil perhitungan memperlihatkan nilai R2 sebesar 0,450 atau 45% artinya sebesar 45% variabel penerimaan e-learning STMIK STIKOM Bali dipengaruhi oleh variabel kemudahan dan kemanfaatan. Nilai Q-square dapat dihitung menggunakan persamaan 1. Q-square = 1 (1 (R-square) 2 ).(1) Q-square = 1 (1 (0,450) 2 ) = 0.2025 Berdasarkan hasil dari perhitungan Q- square dapat dilihat bahwa nilai Q-square sebesar 0,2025. Karena hasil nilai Q-square > 0, dapat disimpulkan bahwa variabel kemanfaatan dan kemudahan memiliki tingkat prediksi yang baik terhadap penerimaan penggunaan e-learning di STMIK STIKOM Bali. 7.5 Pengujian Hipotesis Pengujian hipotesis pada penelitian dilakukan dengan melihat nilai t-hitung pada masing-masing path. Untuk mendapat hasil output pengujian hipotesis maka dilakukan bootstrapping sehingga didapatkan nilai t- hitung seperti pada Tabel 6. Tabel 6. Hasil Pengujian Hipotesis Bebas Terikat T-Tabel T-Statistik Ket Kemudahan Penerimaan 1,96 1,738 Tidak Signifikan Kemanfaatan Penerimaan 1,96 8,239 Signifikan Menurut Tabel 6 diperoleh hasil pengujian hipotesis sebagai berikut. a. H1 : Persepsi kemudahan memiliki pengaruh postif terhadap penerimaan e- learning STMIK STIKOM Bali kemudahan dianggap tidak memiliki pengaruh positif terhadap penerimaan e-learning STMIK STIKOM Bali. Hal ini dapat dilihat dari nilai t untuk hubungan kemudahan dan penerimaan memiliki nilai yang lebih kecil daripada nilai t-tabel. Maka dari itu, dapat dinyatakan H1 ditolak. Tidak diterimanya hipotesis 1 pada penelitian ini menjelaskan bahwa tidak ada pengaruh antara persepsi tentang kemudahan penggunaan terhadap penerimaan penggunaan e-learning STMIK STIKOM Bali. Hal ini mengacu pada fakta yang ada, dimana mahasiswa memang dituntut untuk menggunakan e- learning di dalam perkuliahan. Dengan demikian mudah atau tidaknya e-learning digunakan tidak akan mempengaruhi sikap penerimaan mahasiswa terhadap penggunaan e-learning. b. H2 : Persepsi kemanfaatan memiliki pengaruh postif terhadap penerimaan e- learning STMIK STIKOM Bali kemanfaatan dianggap memiliki pengaruh positif terhadap penerimaan e-learning STMIK STIKOM Bali. Hal ini dapat dilihat dari nilai t untuk hubungan kemanfaatan dan penerimaan memiliki nilai yang lebih besar daripada nilai t-tabel. Maka dari itu, dapat dinyatakan H2 diterima. Hipotesis 2 diterima merujuk pada keadaan dimana mahasiswa mendapatkan banyak manfaat ketika menggunakan e- learning STMIK SIKOM Bali untuk menunjang proses perkuliahan mereka. Melalui penggunaan e-learning mahasiswa bisa mendapatkan akses terhadap materi perkuliahan dari dosen pengajar, daftar tugas, daftar quiz, serta pengumuman tambahan tentang akademik. Selain itu mereka dapat berinteraksi dengan sesama mahasiswa maupun dosen melalui forum diskusi ilmiah. 8. Kesimpulan Kesimpulan yang dapat ditarik dari penelitian ini adalah sebagai berikut. a. Model struktural yang diajukan dalam penelitian ini yang menyangkut hubungan antara persepsi kemudahan dan kemanfaatan terhadap penerimaan penggunaan e-learning STMK STIKOM Bali sudah dapat dianggap valid dan reliabel dengan melihat pada nilai 5

pengujian outer model dan inner model yang sudah memiliki nilai diatas nilai batas yang seharusnya. b. Persepsi kemudahan tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap penggunaan e-learning, mengingat fakta kewajiban mahasiswa untuk menggunakan e-learning dalam proses perkuliahan. c. Persepsi kemanfaatan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap penerimaan penggunaan e-learning STMIK STIKOM Bali melihat banyaknya manfaat yang diperoleh seperti akses materi perkuliahan, tugas, quiz, serta berinteraksi dalam forum diskusi ilmiah. DAFTAR PUSTAKA Miyono, Noor. (2013). Analisis E-Learning Menggunakan Technology Acceptance Modelling (Studi Kasus pada STMIK PROVISI Semarang). Jurnal Transformatika, Volume 11, No. 1. Hotel & Spa. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana 6.1. Kholis, Azizul. (2002). Analisis Penerimaan (Acceptance) Penggunaan Personal Computer (PC) dengan Technology Acceptance Model (TAM) (Studi Kasus Perusahaan Perdagangan Kecil di Kota Medan). Universitas Diponegoro. Wibowo, Arief. Kajian tentang Perilaku Pengguna Sistem Informasi dengan Pendekatan Technology Acceptance Model (TAM). Anggraeni, Eka Susila & Santoso, Imam & Ikasari, Dhita Morita. Analisis - yang Mempengaruhi Proses Adopsi Teknologi pada Industri Kecil Kerupuk Singkong dengan Menggunakan Metode Partial Least Square (Studi Kasus pada Industri Kecil Kerupuk Singkong Desa Kemasantani, Kecamatan Gondang, Kabupaten Mojokerto). Kasse, Daniel. (2014). Pengembangan E- Learning Berbasis Technology Acceptance Model (Studi Kasus : Bahasa Inggris). Jurnal Nasional Pendidikan Teknik Informatika, Volume 3, Nomor 3. Fatmawati, Endang. (2015). Technology Acceptance Model (TAM) untuk Menganalisis Penerimaan Terhadap Sistem Informasi Perpustakaan. Jurnal Iqra, Volume 09 No. 1. Setiawan, Wawan & Hana, M. Nurul & Waslaluddin. (2014). Analisis Penerapan Sistem E-Learning FPMIPA UPI Menggunakan Technology Acceptance Model (TAM). Jurnal Pengajaran MIPA, Volume 19, Nomor 1. Yulianto, Subakdo Eko. (2011). Pengaruh Persepsi Kemudahan dan Persepsi Kemanfaatan Terhadap Pemanfaatan E- Learning dengan Model TAM di SMK Muhammadiyah 3 Yogyakarta. JBTI Vol. 1, No. 1. Devi, Ni Luh Nyoman Sherina & Suartana, I Wayan. Analisis Technology Acceptance Model (TAM) Terhadap Penggunaan Sistem Informasi di Nusa Dua Beach 6