III. METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISA PENINGKATAN KINERJA PENGIRIMAN PADA RANTAI PASOK PRODUK SUSU FRISIAN FLAG INDONESIA OLEH PT YCH INDONESIA. Oleh DITA LESTAWIYANTI H

VIII. ANALISIS STRUCTUAL EQUATION MODEL (SEM)

III. METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS STRUCTURAL EQUATION MODEL (SEM)

VIII ANALISIS SERVICE QUALITY DALAM MEMBENTUK KEPUASAN DAN LOYALITAS

IV. METODE PENELITIAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. Aliran produk Aliran biaya Aliran informasi. Gambar 1. Struktur Rantai Pasok (Anatan dan Lena, 2008)

III. METODOLOGI PENELITIAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menjelaskan bahwa populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Populasi

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH HUMAN CAPITAL DAN CORPORATE VALUE TERHADAP KINERJA KARYAWAN

BAB III METODE PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

Kata kunci: Relationship Quality, Service Quality, Loyalty, Structural Equation Modeling (SEM).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. metode pengambilan sampel yang digunakan adalah non-probability sampling dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan tujuan untuk memperoleh

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. wilayah kecamatan Cengkareng Jakarta Barat. Penelitian yang dilakukan terbagi

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Bab ini bertujuan untuk memberikan suatu dasar yang valid dan reliabel untuk

BAB IV HASIL PENELITAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perusahaan, para karyawan merupakan salah satu aset inti yang penting

DAFTAR SIMBOL γ Besarnya pengaruh variabel eksogen terhadap variabel endogen β Besarnya pengaruh variabel endogen terhadap variabel endogen...

3. METODE PENELITIAN 3.1. Penentuan Waktu dan Lokasi 3.2. Jenis Penelitian 3.3. Teknik Pengambilan Sampel

BAB III DESAIN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian causal method yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi dalam penelitian ini adalah di Kabupaten Purbalingga, Jawa

BAB III METODE PENELITIAN. dalam menghasilkan data yang dapat diyakini kebenarannya, sehingga informasi

Dommy Dyotama Satria

VIII ANALISIS STRUCTURAL EQUATION MODEL (SEM)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. Lopez (2010). Rancangan penelitian ini menggunakan metode hypothesis testing,

BAB III METODE PENELITIAN. Tahap Awal. 1. Studi Literatur 2. Pengumpulan Data Awal (Observasi dan Wawancara) 3. Identifikasi dan Analisis Masalah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III DESAIN DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

Ketakbiasan Dalam Model Analisis Faktor Konfirmatori Pada Metode Pendugaan Kuadrat Terkecil Tak Terboboti (Unweighted Least Square) Untuk Data Ordinal

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi dalam penelitian ini adalah di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur. Alasan

IV. METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

Holland Bakery merupakan salah satu pelopor dalam usaha modern bakery yang. dikenal dengan Holland Bakery. Holland Bakery selalu berusaha untuk

BAB II LANDASAN TEORI

59

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Kebayoran, Jakarta Selatan selama penelitian. Kebayoran Lama, Jakarta Selatan yang dipilih sebagai tempat penelitian.

VITA ANDYANI EA24. Dosen Pembimbing: Dr. Wardoyo, SE., MM

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. penelitian ini adalah masyarakat kecamatan cengkareng jakarta barat. Tabel 4.1 Jenis Kelamin Responden

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. dari antisipasi teknologi baru. Rancangan penelitian yang disajikan berbentuk

TINJAUAN PUSTAKA Industri Penerbitan

METODE PENELITIAN. Sampel Penentuan jumlah sampel PKB dilakukan dengan menggunakan rumus Slovin (Sevilla et al., 1993: 161) sebagai berikut:

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian ini adalah CV Opal Transport, sedangkan subyek dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan CV

ASUMSI MODEL SEM. d j

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. komprehensif mengenai hubungan hubungan antar variabel variabel yang

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB 5 ANALISIS HASIL STUDI. responden yang berada di Sumatera Utara. Karakteristik responden merupakan

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. belanja online Tokopedia.com yang berada di DKI Jakarta.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Indonesia telah dikeluarkan, baik dalam bentuk peraturan perundang-undangan

III. METODE PENELITIAN

Motivasi. Persepsi. Sikap Keyakinan perilaku Evaluasi konsekuensi. Norma subjektif Keyakinan normatif Motivasi mematuhi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III. Proses penelitian ini akan dilakukan mulai bulan Mei 2016 sampai. penyebaran kuesioner tersrtuktur yang telah disiapkan untuk melakukan

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB III METODE PENELITIAN. rancangan cross-sectional. Adapun teknik pengumpulan data. dengan menggunakan kuesioner, dimana peneliti menanyakan

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

Bab 3. Metode Penelitian

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Obyek Penelitian. Universitas Trisakti angkatan sebagai respondennya. Dari penyebaran kuesioner

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bab ini bertujuan untuk memberikan landasan yang valid dan reliabel untuk

BAB III METODA PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. dalam mencapai maksudnya. Dalam penelitian ini, metode menjadi alat bantu

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian adalah rencana yang mencakup penelitian secara

24 melalui aplikasi OLX.co.id. Sugiyono (2013) menyarankan bahwa ukuran sampel minimum adalah sebanyak 5-10 kali jumlah indikator yang diestimasi. Jum

BAB III METODE PENELITIAN. dapat diyakini kebenarannya secara ilmiah. Studi penelitian ini menggunakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 4 METODE PENELITIAN. Komprehensif terhadap Kesejahteraan Masyarakat serta Kemandirian Masyarakat

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan tujuannya penelitian ini termasuk applied research atau

AL-ADZKA, Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, Volume II, Nomor 02 Juli 2012

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan melalui 3 tahap, yaitu: Tahap Pendahuluan,

Juliani Putriama 1, Faula Arina 2, Ratna Ekawati 3 1, 2, 3 Jurusan Teknik Industri Universitas Sultan Ageng Tirtayasa ABSTRAK

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang ada di Bandar Lampung untuk mengetahui faktor-faktor yang

BAB III METODE PENELITAN

Oleh : Muhammad Amin Paris, S.Pd., M.Si (Dosen Fak. Tarbiyah IAIN Antasari Banjarmasin) Abstrak

x 1 x 3 x 4 y 1 x 5 x 6 x 7 x 8 BAHAN DAN METODE δ 1 λ 41 ξ 1 δ 4 λ 51 γ 21 δ 6 λ 61 ε 1 δ 3 η 1 γ 31 δ 7 λ 71 ξ 2 λ 81 ξ 3 λ 31 δ 5

Transkripsi:

14 III. METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Penelitian PT. YCH Indonesia adalah salah satu perusahaan distributor yang hampir 90% mendistribusikan produk susu dari perusahaan Frisian Flag Indonesia (FFI). Sistem distribusi untuk pasar modern merupakan target utama dalam pendistribusian produk susu FFI yang dilakukan oleh PT YCH Indonesia. Pengiriman produk susu FFI untuk ke pasar modern memiliki batas waktu pengiriman selama 1 (hari) setelah pesanan diterima oleh pihak FFI. Ukuran keterlambatan pengiriman untuk pasar modern terjadi jika produk yang dipesan tidak sampai pada batas waktu pengiriman yang telah ditentukan. Dalam mendistribusikan produk susu ke pasar modern (Jakarta, Tangerang, Karawang, Cimanggis, Depok, Bekasi, Bandung, dan Bogor), terdapat kendala-kendala yang dihadapi oleh PT YCH Indonesia sehingga menimbulkan keterlambatan dalam proses penyampaian produk. Berdasarkan data yang terdapat pada perusahaan, keterlambatan pengiriman untuk tujuan pegiriman ke pasar modern terdapat 256 kali keterlambatan pengiriman selama periode bulan Januari hingga Mei 2010. Keterlambatan ini tentu saja akan berdampak negatif terhadap kinerja PT YCH Indonesia sebagai salah satu perusahaan distribusi produk. Sistem pengukuran kinerja (performance measurement system) diperlukan sebagai pendekatan dalam rangka mengoptimalisasi jaringan rantai pasok. Pengukuran kinerja bertujuan untuk mendukung perancangan tujuan, evaluasi kinerja, dan menentukan langkah-langkah ke depan baik pada level strategi, taktik dan operasional. Hasil dari perbaikan sistem ini diharapkan dapat memberikan masukan terhadap sistem distribusi, sehingga peningkatan kinerja pengiriman produk FFI yang dilakukan oleh PT YCH Indonesia akan menjadi salah satu keunggulan bersaing yang dimiliki oleh perusahaan. Kerangka pemikiran yang menjadi dasar bagi penelitian terlihat pada Gambar 5.

15 Sistem Distribusi yang dilakukan oleh PT YCH Indonesia Identifikasi Faktor Keterlambatan Pengiriman Produk FFI ke pasar modern Transportasi Produk Sistem informasi Sumber daya manusia Ketepatan Jumlah dan Jenis Produk Ketepatan Lokasi dan Waktu Persiapan Pengiriman Peningkatan Kinerja Perusahaan? Tidak Ya Keunggulan Bersaing PT YCH Indonesia Gambar 5. Kerangka pemikiran

16 3.2 Tahapan Penelitian Tahapan penelitian disajikan pada Gambar 6 berikut ini : Pra Penelitian Identifikasi Minat Penelitian Gagasan-gagasan Studi Pustaka dan diskusi Penentuan Topik Penelitian Pemilihan Topik Penelitian: Analisa Pengaruh Peningkatan Kinerja Pengiriman Produk susu Frisian Flag Indonesia Oleh PT YCH Indonesia Perumusan Masalah : 1. Wilayah pengiriman dan Transporter manakah yang sering mengalami keterlambatan pengiriman? 2. Faktor apa saja yang menjadi penghambat proses distribusi yang terjadi pada PT YCH Indonesia dalam pendistribusian produk FFI dari PT YCH Indonesia hingga pasar modern? 3. Faktor manakah yang paling besar pengaruhnya terhadap keterlambatan proses pengirman produk Frisian Flag Indonesia hingga ke pasar modern? Tujuan Penelitian : 1. Mengidentifikasi wilayah pengiriman dan transporter yang sering mengalami keterlambatan 2. Menganalisis faktor yang menjadi penghambat distribusi produk FFI di dalam PT YCH Indonesia 3. Menganalisis faktor yang paling besar pengaruhnya terhadap proses pendistribusian produk FFI dari PT YCH Indonesia hingga ke pasar modern. Rancangan Pengumpulan Data: Identifikasi kebutuhan data, Metode pengumpulan data, Pemilihan teknik analisis Studi Pendahuluan Penyusunan Riset Desain dan Kuesioner Pengumpulan dan pengolahan data Pengolahan Data Lapangan : 1. Observasi dan Wawancara 2. Pengisian Kuesioner Pengolahan Data : 1. Tabulasi data dan informasi 2. Identifikasi model distribusi 3. Pengolahan data dan informasi Uji Reliabilitas Uji Validitas Analisis Data 1. Analisis Faktor Keterlambatan Pengiriman Diagram Fishbone 2. Analisis Pengiriman Terhadap Kinerja Perusahaan Structural Equation Modeling (SEM) Kesimpulan dan Saran Gambar 6. Tahapan penelitian

17 3.3 Pengumpulan Data Data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data primer dan data sekunder baik yang bersifat kualitatif dan kuantitatif. Data primer diperoleh dari hasil wawancara dan kuesioner. Data sekunder diperoleh dari laporan-laporan manajemen perusahaan terutama bagian route planners dan Customer Relationship Management (CRM). Disamping itu, data sekunder diperoleh dari sumber-sumber lain seperti literatur, hasil penelitian terdahulu, dan bahan pustaka. Metode yang digunakan dalam mengumpulkan data yang relevan untuk menunjang evaluasi dan analisa dalam penelitian adalah sebagai berikut : 1. Observasi Pengamatan langsung obyek penelitian dengan tujuan untuk memahami kondisi proses distribusi yang terjadi. Observasi dilakukan mulai dari bagian data entry sampai dengan produk dilakukan proses muat barang untuk didistribusikan ke pasar modern. 2. Wawancara Melakukan wawancara khususnya kepada karyawan PT YCH Indonesia pada bagian operation dan distribution untuk mendapatkan data dan informasi yang relevan. Pelaksanaannya dilakukan secara langsung berhadapan muka dengan orang yang diwawancarai. 3. Kuesioner Kuesioner diberikan kepada para karyawan PT YCH Indonesia seperti bagian outbound, QC, dan juga distribution. Kuesioner berupa lembar pertanyaan yang berisi pilihan jawaban yang sudah ditentukan berdasarkan skala Likert sebagaimana pada Tabel 3. Tabel 3. Skala likert dan bobot nilai jawaban responden Jawaban Bobot Nilai Sangat setuju / Sangat Penting 5 Setuju / Penting 4 Cukup Setuju 3 Tidak Setuju / Tidak Penting 2 Sangat Tidak Setuju / Sangat Tidak Penting 1 Menurut Istijanto (2005), skala Likert meminta responden menunjukkan tingkat persetujuan atau ketidaksetujuannya terhadap serangkaian pertanyaan

18 tentang suatu objek. Skala ini biasanya memiliki 5 (lima) atau 7 (tujuh) kategori dari sangat setuju sampai dengan sangat tidak setuju. Penggunaan 5 (lima) kategori dalam skala sangat populer dalam survei konsumen karena dipandang bisa mewakili dengan tingkat intensitas responden. 4. Studi Literatur Data sekunder adalah data yang berasal dari buku-buku, jurnal dan hasil penelitian terdahulu. 3.4 Metode Pengambilan Sampel Menurut Suhalis (1995), suatu metode pengambilan sampel yang ideal mempunyai sifat-sifat seperti dibawah ini: 1. Dapat menghasilkan gambaran yang dapat dipercaya dari seluruh populasi. 2. Dapat menentukan persepsi dari hasil penelitian dengan jalan menentukan penyimpangan baku (standar) dari tafsiran yang diperoleh. Persepsi adalah perbedaan dari hasil yang didapat dari sampel, dibandingkan dengan hasil yang akan diperoleh dengan pencacahan lengkap dengan syarat bahwa keadaankeadaan dimana kedua metode dilakukan, seperti daftar pertanyaan, teknik wawancara, kualitas pencacahan, dan sebagainya adalah sama. 3. Sederhana hingga mudah dilakukan 4. Dapat memmberikan keterangan sebanyak mungkin dengan biaya serendahrendahnya. Penentuan sampel atau responden merupakan hal penting dalam suatu penelitian, karena dibutuhkan sampel yang mewakili karakteristik dari populasi penelitian yang diwakilinya. Pengambilan contoh responden dalam penelitian ini menggunakan metode non-probability sampling dengan teknik judgment sampling yaitu teknik pengambilan contoh yang dilakukan dengan terlebih dahulu merumuskan kriteria-kriteria yang telah ditetapkan sebagai acuan penarikan sampel. Responden yang dipilih merupakan pihak yang terkait dalam proses persiapan pengiriman barang seperti bagian penyimpanan barang (gudang), dan juga Quality Control (QC). Jumlah karyawan yang dijadikan responden adalah sebanyak 130 orang yang disesuaikan dengan pendapat Solimun (2002), bahwa pendugaan parameter menggunakan metode kemungkinan maksimum besarnya sampel yang disarankan adalah 100-200.

19 3.5 Pengolahan dan Analisis Data 3.5.1 Diagram Sebab Akibat Alat analisis yang digunakan dalam mengidentifikasi faktor penyebab keterlambatan pengiriman yaitu diagram sebab akibat (cause and effect diagram). Diagram sebab akibat adalah suatu pendekatan terstruktur yang memungkinkan untuk melakukan analisis yang lebih terperinci terhadap suatu permasalahan dalam menentukan penyebab dari suatu masalah (akibat) terhadap kesulitan untuk memisahkan penyebab dari akibat (Heizer dan Render, 2005). Langkah-langkah penyusunan diagram sebab akibat menurut Muhandri dan Darwin, 2006 adalah sebagai berikut: 1. Tentukan masalah (kondisi) yang akan diperbaiki (diamati). Gambarkan garis panah dengan kotak di ujung garis sebelah kanan, dan tuliskan masalah (kondisi) kondisi yang akan diperbaiki itu didalam kotak. 2. Cari faktor utama yang berpengaruh atau mempunyai akibat pada masalah (kondisi) tersebut. Tuliskan dalam kotak yang telah dibuat di atas atau di bawah garis panah. 3. Cari lebih lanjut faktor-faktor yang lebih rinci yang berpengaruh terhaadap faktor utama tersebut. Tuliskan faktor-faktor rinci tersebut di kiri atau kanan panah penghubung, dan buatlah panah di bawah faktor rinci tersebut menuju garis penghubung. Carilah penyebab utama. Dari diagram yang sudah lengkap carilah penyebabpenyebab utama dengan menganalisa data yang sudah ada. Bila analisa data tidak dapat dilakukan, maka analisislah faktor-faktor mana saja yang berpengaruh dan mana yang tidak berpengaruh. terdahulu. 3.5.2 Structural Equation Modeling (SEM) Analisa data m menggunakan metode SEM dan diproses dengan menggunakan software. Diagram lintasan full atau hybrid model hubungan jenis dan jumlah produk yang dikirim serta ketepatan lokasi dan waktu persiapan pengiriman terhadap kinerja perusahaan disajikan pada Gambar 7. Langkahlangkah SEM dalam penelitian menurut Bollen dan Long, dalam Wijayanto, 2008 adalah sebagai berikut:

20 1. Spesifikasi model Tahap ini berkaitan dengan pembentukan awal model awal persamaan struktural, sebelum dilakukan estimasi. Model awal ini diformulasikan berdasarkan suatu teori atau penelitian sebelumnya. 2. Identifikasi Tahap ini berkaitan dengan pengkajian tentang kemungkinan diperolehnya nilai yang unik untuk setiap parameter yang ada di dalam model dan kemungkinan persamaan simultan tidak ada solusinya. 3. Estimasi Tahap ini berkaitan dengan estimasi terhadap model untuk menghasilkan nilainilai parameter dengan menggunakan salah satu metode estimasi yang tersedia. Pemilihan metode estimasi yang digunakan seringkali ditentukan berdasarkan karakteristik dari variabel yang dianalisis. 4. Uji kecocokan Tahap ini berkaitan dengan pengujian kecocokan antara model dengan data. Beberapa kriteria ukuran kecocokan atau goodness of fit (GOF) dapat digunakan untuk melaksanakan langkah ini. 5. Respesifikasi Tahap ini berkaitan dengan respesifikasi model berdasarkan atas hasil uji kecocokan thap sebelumnya. penelitian terdahulu. 3.6 Variabel Penelitian Model struktural penelitian menjelaskan bahwa kinerja perusahaan adalah variabel laten endogen yang diperlakukan sebagai variabel dependen. Ketepatan jenis dan jumlah barang yang dikirim dan ketepatan lokasi dan waktu barang yang akan dikirim merupakan variabel yang diberlakukan sebagai variabel antara (intervening), sedangkan sistem informasi, sumber daya manusia, produk, dan Transportasi dan peralatan adalah variabel laten eksogen (independen). Variabel penelitian dan indikator dalam kuesioner dapat dilihat pada Tabel 4.

21 Tabel 4. Variabel penelitian dan indikator dalam kuesioner Variabel Laten Variabel Indikator Keterangan Transportasi dan Peralatan (ξ 1 ) (Variabel laten bebas) Produk (ξ 2 ) (Variabel laten bebas) Sistem informasi (ξ 3) (Variabel laten bebas) Sumber daya manusia (ξ 4 ) (Variabel laten bebas) Jumlah dan Jenis Produk ( 1 ) (variabel laten antara) Lokasi dan Persiapan Waktu Pengiriman ( 2 ) (variabel laten antara) Kinerja ( 3 ) (variabel laten terikat) 1. Ketersediaan truk 2. Ketersediaan peralatan 1. Ketersediaan produk di gudang 2. Jumlah produk di gudang 3. Waktu persiapan pengiriman 4. Produk rusak saat loading 1. Gangguan sinyal 2. Perbedaan status barang 1. Pencarian batch baru 2. Peletakkan barang di stagging area 3. Pengecekkan barang di stagging area 4. Pengambilan barang 1. Kode produk 2. Penyimpanan barang di gudang 3. Persiapan jenis produk sesuai dengan BPL 4. Pengecekkan terhadap jenis produk yang dikirim 5. Persiapan jumlah produk yang akan dikirim 6. Pengetahuan jumlah produk yang dikirim 7. Pengecekan terhadap jumlah produk yang akan dikirim 1. Ketepatan pengiriman untuk masingmasing konsumen 2. Peletakkan barang di stagging area (permintaan penuh) 3. Pelaksanaan SOP persiapan pengiriman 4. Ketersediaan truk untuk proses pengiriman 1. Kualitas produk 2. Pengiriman tepat waktu 3. Kuantitas produk X 1 X 2 X 3 X 4 X 5 X 6 X 7 X 8 X 9 X 10 X 11 X 12 Y 1 Y 2 Y 3 Y 4 Y 5 Y 6 Y 7 Y 8 Y 9 Y 10 Y 11 Y 12 Y 13 Y 14 No di Kuesioner 1,2,3 4,5,6 7,8,9,10 11,12 13,14 15,16 17,18 19,20 21,22 23,24,25 26,27 28,29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43

22 X1 X2 Transportasi dan peralatan ξ 1 Y1 Y2 Y3 Y4 Y5 Y6 Y7 X3 X4 X5 X6 Produk ξ 2 Ketepatan jumlah dan jenis produk yang dikirim 1 3 Kinerja X7 X8 Sistem informasi ξ 3 2 Ketepatan lokasi dan waktu persiapan pengiriman Y12 Y13 Y14 X9 X10 X11 Sumber daya manusia Y8 Y9 Y10 Y11 X12 ξ 4 Gambar 7. Hybrid model penelitian

23 3.7 Hipotesis Berdasarkan kerangka pemikiran diatas, penelitian ini dapat dirumuskan ke dalam 3 (tiga) model persamaan dan 10 (sepuluh) hipotesis penelitian sebagai berikut: 1. Model ketepatan jenis dan jumlah produk terhadap ketepatan variabel laten bebas (JJ=T,P,SI,SDM). H-1 : Ketepatan jenis dan jumlah produk secara positif berhubungan dengan transportasi dan peralatan H-2 : Ketepatan jenis dan jumlah produk secara positif berhubungan dengan Produk H-3 : Ketepatan jenis dan jumlah produk secara positif berhubungan dengan sistem informasi H-4 : Ketepatan jenis dan jumlah produk secara positif berhubungan dengan sumber daya manusia 2. Model ketepatan lokasi dan waktu persiapan pengiriman terhadap ketepatan variabel laten bebas (LW=T,P,SI,SDM). H-5 : Ketepatan lokasi dan waktu persiapan pengiriman secara positif berhubungan dengan transportasi dan peralatan H-6 : Ketepatan lokasi dan waktu persiapan pengiriman secara positif berhubungan dengan produk H-7 : Ketepatan lokasi dan waktu persiapan pengiriman secara positif berhubungan dengan sistem informasi H-8 : Ketepatan lokasi dan waktu persiapan pengiriman secara positif berhubungan dengan sumber daya manusia 3. Model ketepatan variabel kinerja perusahaan terhadap variabel antara (intervening) (K=JJ,LW). H-9 : Kinerja perusahaan secara positif berhubungan dengan ketepatan jenis dan jumlah produk. H-10 : Kinerja perusahaan secara positif berhubungan dengan ketepatan lokasi dan waktu persiapan pengiriman.

24 3.8 Validitas dan Reliabilitas 3.8.1 Hasil Uji Validitas Menurut Ghozali dan Fuad dalam Wijayanto (2008), mengatakan bahwa validitas suatu indikator dapat dievaluasi dengan tingkat signifikansi pengaruh antara variabel laten dengan indikatornya. Jika nilai loadingnya (λ) signifikan yaitu nilai t lebih besar dari 1,96 dengan tingkat sinifikasi lima persen, maka suatu indikator tersebut adalah valid. Berdasarkan Gambar 8, dapat dilihat bahwa semua indikator valid. Gambar 8. T- value Structural Equation Modeling 3.8.2 Hasil Uji Reliabilitas Uji reliabilitas dilakukan untuk melihat kekonsistenan variabel indikator dalam mengukur variabel laten. Pada penelitian ini, uji reliabilitas dilakukan dengan construct reliability. Hasil perhitungan reliabilitas dapat dilihat pada Lampiran 2. Reliabilitas yang tinggi menunjukkan bahwa indikator mempunyai kekonsistenan yang tinggi dalam mengukur variabel laten. Nilai reliabilitas yang tertinggi yaitu kinerja perusahaan sebesar 0,87.

25 3.9 Uji Kecocokan Model Metode SEM keseluruhan digunakan untuk menguji model kausalitas yang telah dinyatakan sebelumnya dalam berbagai hubungan sebab akibat (kausal model), melalui analisis SEM akan terlihat ada tidaknya kesesuaian model dan hubungan kausalitas yang dibangun dalam model yang diuji. Sesuai dengan tujuan penelitian maka akan dilakukan pengujian dengan menggunakan model persamaan struktural melalui program LISREL 8.50. Berdasarkan hal tersebut, maka struktur dapat dibahas lebih lanjut. Hasil pengujian dengan program LISREL 8.50 atas model disajikan pada Tabel 5. Tabel 5. Hasil pengujian kecocokan model Kriteria Hasil Penelitian Nilai Kritis Kesimpulan Degree of Freedom 283 Positif Positif Chi-square (X 2 ) 429,02 Rendah Tinggi P-value 0.0 0.05 Tidak signifikan RMSEA 0.063 0.08 Model fit GFI 0.80 0.90 Model cukup fit AGFI 0.75 0.90 Model cukup fit CFI 0.87 0.95 Model cukup fit