BAB IV PENDUGAAN VOLATILITAS INDEKS HARGA SAHAM

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

IV HASIL DAN PEMBAHASAN

KAJIAN MODEL HIDDEN MARKOV UNTUK MENDUGA VOLATILITAS INDEKS HARGA SAHAM ABDUL BAIST

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam proses pengambilan keputusan di suatu instansi. Untuk melakukan

BAB 1 PENDAHULUAN. Dengan adanya pasar modal (capital market), pemodal sebagai pihak yang

FORECASTING INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG) DENGAN MENGGUNAKAN METODE ARIMA

DAFTAR GAMBAR. Gambar 3.1. Diagram alur sistem..24 Gambar 3.2. Diagram implementasi sistem..26

Perancangan Percobaan

BAB III PEMBAHASAN. menggunakan model Fuzzy Mean Absolute Deviation (FMAD) dan penyelesaian

BAB I PENDAHULUAN. yang berkembang sangat pesat. Banyak perusahaan maupun individu yang

STK511 Analisis Statistika. Pertemuan 2 Review Statistika Dasar

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Ukuran tendensi sentral seperti mean, median, dan modus seringkali tidak mempunyai cukup informasi untuk menyimpulkan data yg ada.

VI ANALISIS RISIKO HARGA

Ukuran tendensi sentral seperti mean, median, dan modus seringkali tidak mempunyai cukup informasi untuk menyimpulkan data yg ada.

BAB IV PEMBAHASAN. Sebelum melakukan analisis dengan penerapan simulasi Monte Carlo dan VaR,

BAB III METODE PENELITIAN. laporan keuangan melalui internet financial reporting.

TEKNIK PERAMALAN DENGANMODEL AUTOREGRESSIVE CONDITIONALHETEROSCEDASTIC (ARCH) (Studi KasusPada PT. Astra Agro Lestari Indonesia Tbk)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penelitian ini, yaitu ln return, volatilitas, data runtun waktu, kestasioneran, uji

BAB IV IMPLEMENTASI SKEMA RUNGE-KUTTA. Pada bab ini akan dibahas implementasi skema skema yang telah

UNNES Journal of Mathematics

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Perilaku dari harga suatu aset finansial dapat dilihat dari dua parameter,

PEMANFAATAN SIMULASI MONTE CARLO PADA OPSI KEUANGAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Efek Indonesia Periode maka dapat disimpulkan : 1. Kondisi Likuiditas Saham Indeks LQ45 di Bursa Efek Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. bahwa sering terjadi ketidak-akuratan hasil peramalan, tetapi mengapa peramalan

BAB I PENDAHULUAN. permasalahan di kehidupan nyata yang dapat diselesaikan dengan pendekatan

IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab IV. Pembahasan dan Hasil Penelitian

Metode Langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 1. Eksplorasi data. Identifikasi model ARCH

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. hasil yang akurat dan lengkap mengenai pengaruh minyak dunia, inflasi dan kurs,

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjuan Umum Terhadap Objek Studi Gambaran Umum LQ Kriteria Pemilihan Saham LQ45

BAB III. Metode Penelitian. bagaimana hasilnya apakah signifikan atau tidak. terhadap variabel-variabel dependen.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. keuntungan atau coumpouding. Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. dimasukkan ke aktiva produktif selama periode waktu tertentu (Hartono, 2003).

BAB 1 PENDAHULUAN. hutang ataupun modal sendiri, baik yang diterbitkan oleh pemerintah, public

PENYAJIAN DATA. Etih Sudarnika Laboratorium Epidemiologi Fakultas Kedokteran Hewan IPB

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan. Pada bab ini akan mencakup pembahasan mengenai difinisi dan jenis

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini membuktikan semakin berkembangnya dunia investasi yang kemudian

PENERAPAN METODE EXPONENTIAL SMOOTHING UNTUK PERAMALAN PENGGUNAAN WAKTU TELEPON DI PT TELKOMSEL Divre 3 SURABAYA

PERAMALAN INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN MENGGUNAKAN FUZZY TIME SERIES TERBOBOT. 1. Pendahuluan

BAB I PENDAHULUAN. utama yang dipertimbangkan industri keuangan. Seperti yang dikemukakan oleh Jorion

LABORATORIUM STATISTIK DAN OPTIMASI INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAWA TIMUR

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Unit Analisis dan Ruang Lingkup Penelitian. yang berupa data deret waktu harga saham, yaitu data harian harga saham

BAB I PENDAHULUAN. pesat. Khususnya pada kegiatan investasi, baik berupa real asset maupun. terkandung apabila kita ingin melakukan investasi.

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini menganalisis volume perdagangan saham dan abnormal

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang diterbitkan oleh pemerintah maupun swasta. Sebagaimana pasar

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

STK 211 Metode statistika. Materi 2 Statistika Deskriptif

BAB I PENDAHULUAN. menyelidiki hubungan di antara dua atau lebih peubah prediktor X terhadap peubah

BAB I PENDAHULUAN. TNR 12 SPACE 2.0 BEFORE AFTER 0 MARGIN 3,4,3,3 KERTAS A4 TULISAN INGGRIS ITALIC 1.2 Rumusan Masalah

Analisis Time Series Pada Penjualan Shampoo Zwitsal daerah Jakarta dan Jawa Barat di PT. Sara Lee Indonesia. Oleh : Pomi Kartin Yunus

STK511 Analisis Statistika. Bagus Sartono

Aplikasi Model Garman-Kohlhagen dalam Bentuk Fuzzy

PERAMALAN PENJUALAN PRODUKSI TEH BOTOL SOSRO PADA PT. SINAR SOSRO SUMATERA BAGIAN UTARA TAHUN 2014 DENGAN METODE ARIMA BOX-JENKINS

Analisis Volatilitas Saham Perusahaan Go Public dengan Metode ARCH-GARCH

II. TINJAUAN PUSTAKA. Investasi adalah Proses menabung yang berorientasi pada tujuan tertentu dan

ISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.3, No.2 Agustus 2016 Page 3870

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. diantaranya surat utang (obligasi), ekuiti (saham), reksa dana, dan instrumen


BAB 1 PENDAHULUAN. kondisi perekonomian dalam aktivitas-aktivitas ekonomi, membuat negara ini

BAB V HASIL UJI COBA DAN ANALISA

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

PERBANDINGAN METODE RUNTUN WAKTU FUZZY-CHEN DAN DI INDONESIA

STK 211 Metode statistika. Agus Mohamad Soleh

BAB IV PEMBAHASAN. Model prediksi harga saham yang akan dibuat pada penelitian ini merupakan

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang tercatat dalam

BAB I PENDAHULUAN. bagaimana iklim dapat berbeda pada suatu tempat dengan tempat lainya dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2014

BAB III METODE PENELITIAN

PENERAPAN MODEL ARFIMA (AUTOREGRESSIVE FRACTIONALLY INTEGRATED MOVING AVERAGE) DALAM PERAMALAN SUKU BUNGA SERTIFIKAT BANK INDONESIA (SBI)

Analisis ARCH dan GARCH menggunakan EViews

ANALISIS INVESTASI DAN PENENTUAN KANDIDAT PORTOFOLIO SAHAM OPTIMAL DEBGAN MENGGUNAKAN MODEL INDEK TUNGGAL DI BEI PERIODE

PORTFOLIO EFISIEN & OPTIMAL

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, time series triwulan dari

BAB I PENDAHULUAN. karena pasar modal menyediakan fasilitas yang mempertemukan dua

PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. PT Indosat Tbk. PT XL Axiata Tbk. PT Bakrie Telecom Tbk. PT Smartfren Telecom Tbk.

MA6281 Topik Statistika IV: Analisis Deret Waktu Keuangan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

RINGKASAN EKSEKUTIF TAURIDA ADINDA.

BAB IV STUDI KASUS. Indeks merupakan daftar harga sekarang dibandingkan dengan

BAB I PENDAHULUAN. 214,48%, begitu pula dengan Nilai Kapitalisasi BEI sebesar 274,16% (Kementrian Keuangan RI Bapepam-LK,2012).

BAB I PENDAHULUAN. yang dimaksud adalah kesejahteraan secara finansial. Di dalam investasi terdapat

BAB III METODE PENELITIAN di Bursa Efek Indonesia (BEI). Teknik pengambilan sampel yang

BAB III KALMAN FILTER DISKRIT. Kalman Filter adalah rangkaian teknik perhitungan matematika (algoritma)

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODE EGARCH, JARINGAN SYARAF TIRUAN DAN NEURO-EGARCH

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. untuk menjual, menahan, atau membeli saham dengan menggunakan indeks

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. untuk memperoleh tingkat keuntungan (return) yang tinggi. Tinggi rendahnya

Transkripsi:

BAB IV PENDUGAAN VOLATILITAS INDEKS HARGA SAHAM 4.1 Indeks Harga Saham Saham merupakan salah satu investasi yang menjanjikan bagi investor pada saat ini. Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang cukup baik, menambah gairah perdagangan saham. Banyak investor, baik dari luar maupun dalam negeri berkecimpung dalam kegiatan ini. Indeks harga saham, sebagai salah satu panduan dalam berinvestasi sangat diperlukan oleh investor untuk menentukan strategi dalam berinvestasi. Salah satu indeks harga saham yang ada di Indonesia adalah indeks LQ45. Indeks LQ45 merupakan indeks harga saham yang dihitung dari 45 saham yang memiliki likuiditas tinggi. Setiap enam bulan sekali dilakukan peninjauan kembali, yaitu pada bulan Februari dan Agustus. Artinya bahwa indeks LQ45 terdiri dari saham-saham pilihan, yaitu saham-saham yang memiliki kualitas baik. 4.2 Volatilitas Perubahan return dari suatu indeks harga saham memiliki ketidakpastian. Terkadang bernilai positif, terkadang bernilai negatif. Untuk mengetahui seberapa besar ketidakpastian hal tersebut digunakan sebuah ukuran yang disebut dengan volatilitas. Volatilitas dianggap sebagai suatu hal yang tak dapat diamati (unobservable). Seseorang tak dapat mengetahui secara pasti berapa nilai volatilitas sesungguhnya. Oleh karena itu, perhitungan volatilitas merupakan sebuah dugaan. Volatilitas biasanya dihitung dengan menggunakan ragam atau simpangan baku. Seiring dengan perkembangan zaman, banyak peneliti mengajukan cara lain untuk menghitung volatilitas. Terdapat beberapa cara untuk menghitung volatilitas harian, yaitu: 1. Realized Volatility Volatilitas diukur dengan menggunakan rumus (1)

26 di mana merupakan kuadrat return ke-i pada perdagangan hari ke-t dan n merupakan banyaknya data. Biasanya digunakan data return tiap 5 menit pada perdagangan hari ke-t. Perhitungan ini diajukan oleh Andersen dan Bollerslev (1998). 2. Range Based Volatility Terdapat beberapa cara yang diajukan peneliti untuk menghitung volatilitas dengan pendekatan ini, salah satunya adalah yang diajukan oleh Alizadeh et al. (2002). Volatilitas diukur dengan menggunakan rumus (2) di mana H t merupakan harga tertinggi, dan L t merupakan harga terendah pada perdagangan hari ke-t. 3. Squared Return Cara ini disebut sebagai cara tradisional, karena cara ini telah digunakan sebelum cara ke-1, dan ke-2 ada. Rumus squared return adalah (3) di mana merupakan kuadrat return pada perdagangan hari ke-t. Di antara ketiga cara perhitungan tersebut, cara ke-1 adalah yang terbaik, sedangkan cara ke-3 adalah yang paling tidak akurat (Blair et al. 2001). Volatilitas dianggap tak dapat diamati sehingga diperlukan pembanding (de Vilder & Visser, 2007). Penelitian ini menggunakan cara ke-2 sebagai daily volatility proxy (wakil volatilitas harian), sebagai acuan atau pembanding dalam perhitungan galat. Pemilihan cara ke-1 tidak dapat dilakukan, dikarenakan tidak tersedianya data return untuk tiap 5 menit pada indeks LQ45. 4.3 Pendugaan Volatilitas Perhitungan pendugaan volatilitas dari model yang diajukan oleh Rossi dan Gallo (2006) untuk satu langkah ke depan, menggunakan bentuk berikut di mana

27 ( ) Oleh karena itu, pendugaan volatilitas untuk satu langkah ke depan adalah (4) Data yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 1375, di mana sebanyak 917 (sekitar dua pertiga dari keseluruhan) digunakan untuk pendugaan model (insample), sementara itu sisanya sebanyak 458 digunakan untuk analisis out-ofsample (prediksi yang akan datang). Data didapat dari situs yahoo finance http://www.finance.yahoo.com Dari data in-sample yang digunakan, dibuat sebuah program dengan menggunakan software MATLAB 7.7 untuk mendapatkan parameter yang memaksimumkan fungsi log-likelihood. Program tersebut membangkitkan data nilai awal yang menghasilkan parameter model sebagai berikut:. Penggunaan bentuk (4) dalam menduga volatilitas untuk satu langkah ke depan diterapkan pada data in-sample dan out-of-sample. Perhitungan galat menggunakan Symmetric Mean Absolute Percentage Error (SMAPE) dengan rumus SMAPE { (5) di mana A t nilai aktual, dan F t nilai dugaan. Nilai SMAPE pada (5) berada pada interval [0%, 100%]. Semakin kecil nilai SMAPE, maka semakin akurat pendugaan volatilitas. Perhitungan pendugaan volatilitas satu langkah ke depan untuk masingmasing data, dibuat sebuah program dengan menggunakan software Mathematica 8.0. Berikut adalah hasil perhitungannya:

28 1. Data in-sample volatilitas 14 12 10 8 dugaan 6 4 V S 2 0 200 400 600 800 hari Gambar 4.1 Grafik volatilitas dugaan in-sample Perhitungan SMAPE dari volatilitas dugaan in-sample menghasilkan nilai rataan galat sebesar 13.79%, nilai galat maksimum sebesar 67.28%, dan nilai galat minimum sebesar 0.00%, serta kuartil ke-1 (Q 1 ), kuartil ke-2 (Q 2 ), dan kuartil ke-3 (Q 3 ) masing-masing sebesar 4.80%, 11.24%, dan 20.09%. Jarak inter-kuartil sebesar 15.29%. Sebanyak 50% data berada di antara Q 1 dan Q 3 dengan jarak interval sebesar 15.29%. Berikut adalah Box-Whisker Plot untuk SMAPE dari volatilitas dugaan in-sample. Gambar 4.2 Box-Whisker Plot untuk SMAPE dari volatilitas dugaan insample

29 2. Data out-of-sample volatilitas 12 10 8 6 dugaan 4 V S 2 0 100 200 300 400 hari Gambar 4.3 Grafik volatilitas dugaan out-of-sample Perhitungan SMAPE dari volatilitas dugaan out-of-sample menghasilkan nilai rataan galat sebesar 13.62%, nilai galat maksimum sebesar 60.07%, dan nilai galat minimum sebesar 0.004%, serta kuartil ke-1 (Q 1 ), kuartil ke-2 (Q 2 ), dan kuartil ke-3 (Q 3 ) masing-masing sebesar 5.71%, 11.32%, dan 20.06%. Jarak inter-kuartil sebesar 14.35%. Sebanyak 50% data berada di antara Q 1 dan Q 3 dengan jarak interval sebesar 14.35%. Berikut adalah Box-Whisker Plot untuk SMAPE dari volatilitas dugaan out-ofsample. Gambar 4.4 Box-Whisker Plot untuk SMAPE dari volatilitas dugaan out-of-sample Dari Gambar 4.2 dan Gambar 4.4, dapat dilihat bahwa sebaran nilai galat tampak menjulur ke kanan, yang berarti sebagian besar nilai mengumpul

30 di sekitar median (SMAPE). Hal ini menunjukkan bahwa prediksi yang dihasilkan oleh model memiliki akurasi yang cukup baik.