https://rotendaokab.bps.go.id

dokumen-dokumen yang mirip
1. PERTANIAN, KEHUTANAN, KELAUTAN, PERIKANAN, PETERNAKAN & PERKEBUNAN. Tabel 1.1.1C

KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. bujur timur. Wilayahnya sangat strategis karena dilewati Jalur Pantai Utara yang

Perkembangan Ekonomi Makro

2. TANAMAN PANGAN 2.1. Luas Tanam (Ha) Komoditi Tanaman Pangan Kabupaten Luwu, tahun

DATA SISTEM INFORMASI PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN KARANGANYAR SAMPAI DENGAN SEMESTER I TAHUN 2016

A. Realisasi Keuangan

BAB I PENDAHULUAN. langsung persoalan-persoalan fungsional yang berkenaan dengan tingkat regional.

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI


BPS PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

Ditulis oleh Administrator Senin, 11 November :47 - Terakhir Diperbaharui Jumat, 29 November :16

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

BERITA RESMI STATISTIK

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BERITA RESMI STATISTIK BPS KABUPATEN DEMAK

BERITA RESMI STATISTIK

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Statistik Konsumsi Pangan 2012 KATA PENGANTAR

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA (ANGKA RAMALAN II TAHUN 2015)

PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA ( ANGKA RAMALAN II TAHUN 2013)

BERITA RESMI STATISTIK BPS KABUPATEN DEMAK

PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA ( ANGKA SEMENTARA TAHUN 2014)

NILAI TUKAR PETANI JAWA TIMUR BULAN FEBRUARI 2012

PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA ( ANGKA SEMENTARA TAHUN 2013)

NILAI TUKAR PETANI JAWA TIMUR BULAN OKTOBER 2012

PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA (ANGKA SEMENTARA TAHUN 2015)

BERITA RESMI STATISTIK BPS KABUPATEN DEMAK

PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA (ANGKA TETAP TAHUN 2015)

PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA PROVINSI ACEH (ANGKA SEMENTARA TAHUN 2015)

PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA PROVINSI ACEH (ANGKA SEMENTARA TAHUN 2015)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BERITA RESMI STATISTIK

BERITA RESMI STATISTIK

PENDAHULUAN. Latar Belakang

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI PROVINSI MALUKU UTARA

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

Analisis keterkaitan sektor tanaman bahan makanan terhadap sektor perekonomian lain di kabupaten Sragen dengan pendekatan analisis input output Oleh :

BAB IV PROFIL SUMBER DAYA ALAM

INVENTARISASI KEGIATAN PERTANIAN DI KABUPATEN KUTAI BARAT

NILAI TUKAR PETANI DI PROVINSI RIAU BULAN JULI 2013 TURUN 1,84 PERSEN

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

5.1. Analisa Produk Unggulan Daerah (PUD) Analisis Location Quotient (LQ) Sub Sektor Pertanian, Perkebunan, Peternakan, Perikanan, dan Kehutanan

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA ( ANGKA TETAP 2014 DAN ANGKA RAMALAN I 2015)

diperoleh melalui sistem pendataan pengunjung. dilihat pada tabel

Republik Indonesia. SURVEI HARGA PEDESAAN Subsektor Tanaman Hortikultura (Metode NP)

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian nasional. Hal ini dapat dilihat dari kontribusi yang dominan, baik

NILAI TUKAR PETANI JAWA TIMUR BULAN MARET 2012

ANALISIS RUMAH TANGGA, LAHAN, DAN USAHA PERTANIAN DI INDONESIA : SENSUS PERTANIAN 2013

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI PROVINSI KEPULAUAN RIAU JANUARI 2016

LEMBAR KERJA INDIKATOR PERTANIAN 2013/2014. Produksi Tanaman Pangan Menurut Jenis Tanaman. Luas Panen Tanaman Pangan Menurut Jenis Tanaman

LEMBAR KERJA INDIKATOR PERTANIAN 2012/2013. Produksi Tanaman Pangan Menurut Jenis Tanaman. Luas Panen Tanaman Pangan Menurut Jenis Tanaman

Perkembangan Nilai Tukar Petani Oktober 2017 Provinsi Gorontalo

NILAI TUKAR PETANI JAWA TIMUR BULAN SEPTEMBER 2012

S. Andy Cahyono dan Purwanto

BAB VI SASARAN PEMBANGUNAN HORTIKULTURA


GAMBARAN UMUM. Wilayah Sulawesi Tenggara

PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA PROVINSI ACEH (ANGKA SEMENTARA TAHUN 2014)

Tabel 7.1 Luas Lahan Sawah Provinsi Jawa Barat Tahun (ha)

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI JULI 2017

Potensi Kota Cirebon Tahun 2010 Bidang Pertanian SKPD : DINAS KELAUTAN PERIKANAN PETERNAKAN DAN PERTANIAN KOTA CIREBON


NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN MARET 2014 SEBESAR 102,05

BERITA RESMI STATISTIK

V. DESKRIPSI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR


PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA ( ANGKA TETAP 2010 DAN ANGKA RAMALAN II 2011)

I. PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI


Programa Penyuluhan Kab.Bangka

Magrobis Journal 41 EVALUASI PEMBANGUNAN BIDANG PERTANIAN DI KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA TAHUN 2013 ABSTRAK BAB I. PENDAHULUAN

PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA (ANGKA RAMALAN III 2008)

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN JULI 2013

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN NOPEMBER 2012

PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA (ANGKA RAMALAN III 2010)

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BERITA RESMI STATISTIK

V. GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN

BERITA RESMI STATISTIK


PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI PROVINSI KEPULAUAN RIAU FEBRUARI 2016

IV. KONDISI UMUM PROVINSI RIAU


PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN MEI 2017

BAB V PERTANIAN. Kabupaten Tegal Dalam Angka

NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN NOVEMBER 2015 SEBESAR 103,01

KOMODITAS HORTIKULTURA UNGGULAN DI KABUPATEN SEMARANG (PENDEKATAN LQ DAN SURPLUS PRODUKSI)

5 GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

4.1. Letak dan Luas Wilayah


NILAI TUKAR PETANI JAWA TIMUR BULAN DESEMBER 2015

Profil Kabupaten Aceh Singkil

Transkripsi:

STATISTIK PERTANIAN ROTE NDAO 2015.. ISBN : No. Publikasi / Publication Number : 53140.1623 Katalog BPS / BPS Catalogue : 5101006.5316 Ukuran Buku / Book Size : 21,59 cm x 27,94 cm Jumlah Halaman / Total Pages : v + 39 Halaman / Pages Naskah / Manuscript : Seksi Statistik Produksi Gambar Kulit / Cover Design : Seksi Statistik Produksi Diterbitkan oleh / Published by : BPS Kabupaten Rote Ndao BPS Statistics of Rote Ndao Regency Dicetak oleh / Printed by : CV. Bima Media Mandiri Boleh dikutip dengan menyebut sumbernya May be cited with reference to the source

STATISTIK PERTANIAN ROTE NDAO 2015 Anggota Tim Penyusun: Pengarah : Ir. Suprih Handayani Penulis : Norfiana Rosalin Bianome,SE Pengolah : Norfiana Rosalin Bianome,SE Penyiapan Draft : Norfiana Rosalin Bianome,SE

KATA PENGANTAR Buku Statististik Pertanian Rote Ndao Tahun 2015 ini merupakan seri lanjutan dari penerbitan tahuntahun sebelumnya. Dalam buku ini disajikan data dari seluruh sub sektor pertanian meliputi : a. Luas Panen, ratarata produksi serta produksi padi dan palawija ; b. Luas panen dan produksi tanaman perkebunan ; c. Populasi ternak dan unggas serta banyaknya ternak besar dan ternak kecil ; d. Banyaknya alat penangkapan ikan produksi perikanan. e. Luas hutan dan produksi hutan. Diharapkan buku ini dapat memberikan gambaran yang jelas bagi konsumen data mengenai perkembangan sektor pertanian di Rote Ndao tahun 2015 untuk evaluasi dan perencanaan pembangunan selanjutnya. Terima kasih disampaikan kepada semua pihak yang telah membantu penyediaan data sehingga memungkinkan terbitnya buku ini. Saran dan kritik yang sifatnya memperbaiki isi buku ini dimasa mendatang sangat kami harapkan. Ba a, September 2015 Kepala Badan Pusat Statistik Kabupaten Rote Ndao, Ir. Suprih Handayani NIP. 19660703 199401 2 001 i

DAFTAR ISI Halaman Kata Pengantar. i Daftar Isi.. Pendahuluan. 1 Bab I TANAMAN PANGAN. 3 Keadaan Produksi Pangan. 5 1 Padi ( Padi Sawah dan Padi Ladang ) 5 2 Palawija ( Jagung, Ubi Kayu, Ubi Jalar, Kacang Tanah dan Kedelai 7 2.1 Jagung 8 2.2 Ubi Kayu 8 2.3 Ubi Jalar. 9 2.4 Kacang Tanah 10 2.5 Kacang Hijau 11 3 Hortikultura ( Sayursayuran dan Buahbuahan )... 11 Bab II PERKEBUNAN 22 Bab III PETERNAKAN 29 Bab. IV PERIKANAN 34 Bab. V. KEHUTANAN.. 40 ii ii

PENDAHULUAN Dalam Pembangunan Jangka Panjang Nasional 20112015 Sistem ketahanan pangan diarahkan untuk menjaga ketahanan dan kemandirian pangan nasional dengan mengembangkan kemampuan produksi dalam negeri yang didukung kelembagaan ketahanan pangan yang mampu menjamin pemenuhan kebutuhan pangan yang cukup di tingkat rumah tangga, baik dalam jumlah, mutu, keamanan, maupun harga yang terjangkau, yang didukung oleh sumbersumber pangan yang beragam sesuai dengan keragaman lokal. Perekonomian Rote Ndao pada dasarnya merupakan perekonomian agraris yang dicirikan dengan besarnya peranan sektor pertanian. Dari Tabel 1 dapat dilihat bahwa perekonomian Rote Ndao memiliki ketergantungan yang cukup besar terhadap sektor pertanian. Sektor Pertanian pada tahun 2011 memberi kontribusi (sumbangan) terhadap perekonomian (PDRB) Rote Ndao mencapai 50,26 persen. Namun sejak tahun 2012 kontribusi sektor pertanian mulai menurun menjadi 48,69 persen, kemudian pada tahun 2013 kontribusi sektor pertanian kembali turun menjadi 47,82 persen, tahun 2014 terjadi penurunan lagi kontribusi sektor pertanian menjadi 47,65 persen. Pada tahun 2015 terjadi kenaikan lagi sebesar 48,05 persen. Publikasi ini memuat data tentang perkembangan produksi pertanian menurut sub sektor tanaman pangan, perkebunan, peternakan, perikanan dan kehutanan menurut Kecamatan di Kabupaten Rote Ndao pada tahun 2015. Tabel berikut ini memperlihatkan Kontribusi sektor pertanian terhadap pembentukan Produk Domestik Regional Bruto Rote Ndao tahun 2015. Statistik Pertanian Rote Ndao 2015 1

Tabel.1 Distribusi Persentase Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Rote Ndao Atas Dasar Harga Berlaku 2010 menurut Lapangan Usaha 2011 2015 ( Persentase ) Lapangan Usaha 2011 2012 2013 2014*) 2015**) (1) (3) (4) (5) (6) 1. Pertanian / Agriculture a. Tanaman Pangan b. Tanaman Hortikultura c. Tanaman Perkebunan d.peternakan dan Hasilhasilnya e. Jasa Pertanian dan Perburuan f. Kehutanan g.perikanan 2. Sektorsektor Non Pertanian 50,26 21,09 0,75 0,00 15,20 0,80 0,01 10,78 49,74 48,69 20,78 0,72 0,00 14,33 0,79 0,02 10,49 51,32 Sumber : Pendapatan Regional Rote Ndao 20112015 *) Angka Sementara **) Angka Sangat Sementara 47,82 19,96 0,69 0,00 14,54 0,76 0,02 10,40 52,16 47,65 18,93 0,65 0,00 15,15 0,74 0,02 10,73 52,36 48,05 17,71 0,63 0,00 16,77 0,69 0,02 10,81 51,96 Statistik Pertanian Rote Ndao 2015 2

TANAMAN PANGAN Sektor pertanian merupakan sektor unggulan di negara ini karena sampai saat ini sektor pertanian masih menjadi sektor unggulan dalam perekonomian. Hampir semua kabupaten di Indonesia masih menjadikan sektor pertanian sebagai sektor unggulan mereka. Kabupaten Rote Ndao misalnya, pada tahun 2015 sektor pertanian kabupaten Rote Ndao memberikan kontribusi sebesar 48,05%. Berbagai kebijakan dilakukan pemerintah pusat dan daerah dalam upaya peningkatan produksi dan kualitas dari produk pertanian itu sendiri. Peningkatan produksi dilakukan dengan cara intensifikasi maupun ekstensifikasi di subsektor tanaman bahan makanan. Dalam subsektor peternakan berbagai upaya dilakukan pemerintah agar ternak dan hasilhasil peternakan Indonesia mampu bersaing dengan produk luar negeri. Masih banyak lagi kebijakan yang dilakukan pemerintah dalam sektor pertanian agar produksi dan kualitas dari sektor pertanian meningkat. Kebijakan pemerintah juga diterapkan untuk meningkatkan taraf hidup petani yaitu dengan cara diantaranya penetapan harga gabah kering giling (GKG) dan harga dasar pupuk bagi petani. Pemberian bimbingan bagi petani pun kerap dilakukan pemerintah agar pengetahuan para petani meningkat dalam pengelolaan usaha pertanian yang digelutinya. Pertanian juga merupakan sektor yang menyerap tenaga kerja paling banyak di Rote Ndao. Hasil Survei Angkatan Kerja Nasional (SAKERNAS) 2015 menunjukan bahwa penduduk usia 15 tahun keatas bekerja di sektor primer (pertanian) sangatlah dominan. Tingginya penyerapan tenaga kerja pada sektor pertanian, disebabkan oleh beberapa hal diantaranya : a). Kegiatan sektor pertanian merupakan warisan secara turun temurun oleh leluhur atau nenek moyang yang dijadikan sebagai ukuran kedewasaan seseorang, b). Sektor ini tidak membutuhkan tenaga kerja berpendidikan tinggi atau mempunyai ketrampilan khusus, c). Sektor ini juga merupakan sektor penyangga bagi tenaga kerja yang belum mendapat pekerjaan tetap di sektor yang lain. Statistik Pertanian Rote Ndao 2015 3

Adapun kegiatan ekonomi yang dicakup oleh sektor ini adalah pertanian tanaman bahan makanan (tabama), perkebunan, peternakan, perikanan, serta kehutanan. Subsektor peternakan dan hasilhasilnya mendominasi subsektor peternakan dan hasilhasilnya. Dikabupaten Rote Ndao upaya pemerintah dalam meningkatkan produksi pangan untuk memenuhi kebutuhan rakyat seperti halnya kabupaten lain dilakukan melalui program intensifikasi dan diversifikasi serta rehabilitasi tanaman yang dilaksanakan secara terpadu dan berkesinambungan di masingmasing kecamatan. Dalam Pembangunan Jangka Panjang Nasional 20112015 sistem ketahanan pangan diarahkan untuk menjaga ketahanan dan kemandirian pangan nasional dengan mengembangkan kemampuan produksi dalam negeri yang didukung kelembagaan ketahanan pangan yang mampu menjamin pemenuhan kebutuhan pangan yang cukup ditingkat rumah tangga, baik dalam jumlah, mutu, keamanan, maupun harga yang terjangkau, yang didukung oleh sumbersumber pangan yang beragam sesuai dengan keragaman lokal. Berikut ini kami tampilkan tabel yang menyajikan data luas tanam dan luas panen dari semua komoditas dirinci per kecamatan di Kabupaten Rote Ndao dari periode Januari Desember 2015. TABEL 1.1 Luas Tanam Menurut Komoditi Periode Januari Desember 2015 Di Kabupaten Rote Ndao Padi sawah Padi Ladang Jagung Kedelai (Hektar) Ubi Kayu Ubi Jalar No. Kecamatan Kacang Kacang Tanah Hijau 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1. Rote Barat Daya 2.176 25 458 106 26 21 28 2. Rote Barat Laut 2.954 1.283 222 79 109 60 3. Lobalain 2.525 50 5 4. Rote Tengah 2.686 130 49 5 4 5. Rote Selatan 242 50 225 7 15 9 6. Pantai Baru 1.476 100 29 28 20 7 7. Rote Timur 2.100 70 13 8. Landu Leko 34 70 9. Rote Barat 160 25 534 67 15 40 10 10. Ndao Nuse 15 1 1 2 JUMLAH 14.353 380 2.738 436 124 219 116 Statistik Pertanian Rote Ndao 2015 4

Tabel. 1.2 Luas Panen Menurut Komoditi Periode Januari Desember 2015 di Kabupaten Rote Ndao (Hektar) Padi sawah Padi Ladang Jagung Kedelai Ubi Kayu Ubi Jalar No. Kecamatan Kacang Kacang Tanah Hijau 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1. Rote Barat Daya 1.933 125 304 62 19 40 17 2. Rote Barat Laut 2.844 43 701 186 79 93 60 3. Lobalain 3.528 125 63 26 20 29 7 4. Rote Tengah 2.819 125 198 38 4 77 15 5. Rote Selatan 252 50 415 8 20 13 6. Pantai Baru 1.427 100 54 28 29 7 7. Rote Timur 2.089 20 154 47 13 3 8. Landu Leko 214 248 162 25 18 7 9. Rote Barat 74 163 204 67 15 38 10 10. Ndao Nuse 18 Total 15.180 999 2.273 487 137 357 139 Sumber : Hasil Pengolahan SIMTP tahun 2015 Pada tabel diatas terlihat bahwa komoditas padi memiliki luas tanam dan luas panen yang paling tinggi untuk komoditas padi sawah yaitu 14.353 dan15.180 Ha untuk padi sawah. Sedangkan untuk kecamatan yang paling banyak memiliki luas panen tertinggi adalah di Kecamatan Lobalain yaitu 3.528 Ha, disusul Kecamatan Rote Barat Laut yaitu 2.844 Ha, Rote Tengah yaitu 2.819 ha serta Kecamatan Rote Timur yaitu 2.089 Ha. Untuk komoditas jagung Kecamatan Rote Selatan memiliki luas panen yang paling luas yaitu sebesar 415 Ha. Sedangkan komoditas kedelai tidak ada di Kabupaten Rote Ndao. Komoditas kacang tanah di kecamatan Rote Barat Laut memiliki luas panen yang paling luas yaitu sebesar 186 Ha. Kecamatan Rote Barat Laut menduduki peringkat pertama untuk luas panen untuk tiga (3) jenis komoditas tanaman pangan yaitu Ubi Jalar seluas 60 Ha, Ubi Kayu seluas 93 Ha dan Kacang Hijau seluas 79 Ha. Statistik Pertanian Rote Ndao 2015 5

Untuk melihat data luas panen, produktivitas dan produksi padi sawah dapat di lihat pada tabel di bawah ini. Luas panen padi sawah terbanyak adalah di Kecamatan Lobalain yaitu seluas 3.528 Ha dengan produktifitasnya mencapai 48.65 Kw/Ha serta produksi padi sawah mencapai 17.164 Ton. Sedangkan luas panen padi sawah di kecamatan Rote Barat Laut sebanyak 2.844 Ha dengan produktivitas mencapai 58,64 kw/ha dan produksi terbanyak sebesar 16.683 Ton menempati urutan kedua setelah Lobalain. Data dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel.I.3 Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Padi Sawah dirinci Per Kecamataa Periode Januari Desember 2015 No. Kecamatan Luas Panen (Ha) Produktivitas (Kw/Ha) Produksi (Ton) (1) (2) (3) (4) (5) 1. Rote Barat Daya 1.933 5,280 9.713 2. Rote Barat Laut 2.844 6,624 16.683 3. Lobalain 3.528 4,928 17.164 4. Rote Tengah 2.819 4,752 13.382 5. Rote Selatan 252,00 6,016 1.451 6. Pantai Baru 1.427 7,296 7.632 7. Rote Timur 2.089 3,482 6.858 8. Landu Leko 214,00 7,008 930 9. Rote Barat 74,00 2,928 242 10. Ndao Nuse Rote Ndao 15.180 46,79 74.055 Sumber : BPS Kabupaten Rote Ndao KEADAAN PRODUKSI PANGAN. Jenis tanaman pangan yang diusahakan di Kabupaten Rote Ndao adalah padi (padi ladang dan padi sawah), palawija (jagung, ubi kayu, ubi jalar, kacang tanah, kacang hijau, kedelai dan shorgum), hortikultura (buahbuahan dan sayursayuran). Produksi maupun produktivitas dari setiap jenis tanaman tersebut berbeda beda tergantung dari cara pemeliharaan dan keadaan lahan dimana setiap tanaman dapat tumbuh dan berkembang. Statistik Pertanian Rote Ndao 2015 6

1. P A D I ( Padi Sawah dan Padi Ladang ). Padi/beras merupakan komoditi pangan yang strategis serta bernilai tinggi. Disamping merupakan sumber karbohidrat yang utama jika dibandingkan dengan sumber karbohidrat lainnya, beras juga memegang peranan penting di dalam ekonomi masyarakat, karena setiap perubahan yang dialami komoditi ini, baik jumlah yang dihasilkan maupun yang tersedia, harga serta kebijakan pemerintah dan lainlain sangat mempengaruhi aspekaspek kehidupan yang luas dalam masyarakat. Dengan demikian tersedianya beras dalam jumlah yang cukup sangat penting memenuhi kebutuhan pangan masyarakat. Pada tahun 2015, produksi padi sawah dan padi ladang masingmasing tercatat sebagai berikut padi sawah 74.055 Ton dan padi ladang sebesar 1.932 ton dari luas panen padi sawah 15.180 Ha dan padi ladang sebesar 999 Ha dengan produktivitasnya masingmasing padi sawah 48,78 Kw/Ha dan padi ladang (19,37 Kw/Ha). Untuk mengetahui perkembangan produksi padi ( Padi ladang dan padi sawah ) dapat dilihat pada tabel 1.3 dan tabel 1.4 berikut ini : TAHUN Tabel. 1.3. Luas Panen, Ratarata Produksi dan Produks Padi Sawah di Rote Ndao serta Perkembangannya Tahun 20112015 Luas Panen Ratarata Produksi Produksi Hektar Perkem Perkem Perkem bangan Kw/Ha bangan Ton bangan % (%) % (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 2011 13.150 34.57 45.459 2012 14.111 7,31 39.94 15,53 56.364 23,99 2013 9.987 29,23 37,17 6,94 37.119 34,14 2014 13.261 32,78 62,62 68,47 83.046 123,73 2015 15.180 14,47 48,78 22,71 74.055 10,83 Sumber : Angka Tetap Daerah Statistik Pertanian Rote Ndao 2015 7

TAHUN Tabel. 1.4. Luas Panen, Ratarata Produksi dan Produksi Padi Ladang di Rote Ndao serta Pemkembangannya Tahun 20112015 Luas Panen Ratarata Produksi Produksi Hektar Perkem bangan Kw/Ha Perkemban gan Ton % (%) % Perkemb angan 1 2 3 4 5 6 7 2011 2 20 4 2012 19 850 26,32 31,6 50 11,50 2013 1.278 66,26 19,73 25,04 2.521 49,42 2014 990 22,5 26,10 32,28 2.584 2,5 2015 999 0.91 19.37 25.40 1.935 25.12 Sumber : Angka Tetap Daerah 2. PALAWIJA ( JAGUNG, UBI KAYU, UBI JALAR, KACANG TANAH, KACANG HIJAU, KEDELAI ). 2.1. J A G U N G. Jagung merupakan salah satu bahan makanan substitusi karbohidrat yang banyak dikonsumsi masyarakat Rote Ndao. Selain itu jagung juga dapat dimanfaatkan masyarakat Rote Ndao sebagai pakan ternak. Pada tahun 2015 produksi jagung sebesar 6.626 ton pipilan kering dari areal panen seluas 2.273 hektar dengan produksi ratarata per hektar 29.15 Kw. Bila dibandingkan dengan tahun 2014, pada tahun 2013 luas panen jagung hanya mencapai 90 Ha meningkat drastis di tahun 2014 seluas 2.164. Untuk melihat perkembagan selama tahun 2013 sampai tahun 2015 dapat di lihat pada tabel di bawah ini. TAHUN Tabel. 1.5. Hektar Luas Panen, Ratarata Produksi dan Produksi Jagung di Rote Ndao Serta Perkembangannya Tahun 20112015 Luas Panen Ratarata Produksi Produksi Perkemb Perkemb Perkembangan angan Kw/Ha angan Ton % (%) % (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 2011 3.497 47,19 16.02 2012 3.910 11,83 25,71 45,52 10.052 39,09 2013 3.739 4,37 30,77 19,68 11.505 14,45 2014 2.164 42,12 22,98 25,32 4.972 56,78 2015 2.273 5,04 29,15 26,85 6.626 33,27 Sumber : Angka Tetap Daerah Statistik Pertanian Rote Ndao 2015 8

2.2. UBI KAYU. Tanaman ubi kayu merupakan salah satu jenis bahan makanan yang banyak mengandung karbohidrat disamping jagung dan beras. Pada tahun 2015 tanaman ubi kayu memproduksi umbi basah sebanyak 4.061 ton dari luas panen 357 hektar dengan ratarata produksi per hektar 113,73 kwintal/ha Pada tahun 2014, produksi ubi kayu menurun sebesar 3.721 ton bila dibandingkan dengan tahun 2013 sebanyak 5.068 Ton. Pada tabel 1.6 menggambarkan perkembangan luas panen, produksi, serta produktivitas ubi kayu periode 2011 2015. TAHUN Tabel 1.6. Luas Panen, Ratarata Produksi dan Produksi Ubi Kayu di Rote Ndao serta Perkembangannya Tahun 2011 2015 Hektar Luas Panen Ratarata Produksi Produksi Perkemba Perkemban Perkemba ngan Kw/Ha gan Ton ngan % (%) % (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 2011 586 102,25 5,992 2012 342 41,64 102,25 0,00 3,346 44,16 2013 496 45,03 102,18 0,07 5.068 51,46 2014 361 27,22 103,07 0,87 3.721 26,58 2015 357 1,11 113,75 10,36 4.061 9,14 Sumber : Angka Tetap Daerah 2.3. UBI JALAR. Ubi jalar juga merupakan salah satu jenis makanan yang diusahakan masyarakat di Rote Ndao. Ubi jalar didaerah ini juga dipakai sebagai bahan substitusi makanan pokok seperti juga ubi kayu. Karena sifatnya sebagai substitusi bahan makanan pokok maka biasanya bila terjadi penurunan produksi pada jenis tanaman padi maupun jagung maka masyarakat cenderung meningkatkan usaha tanaman ini begitu juga sebaliknya. Pada tahun 2015 ubi jalar yang diproduksi sebanyak 1.201 ton dari 139 hektar luas panen dan ratarata produksi 86.40 Kw/Ha. Produksi ubi jalar ini meningkat dari tahun sebelumnya yang sebesar 711 ton. Dilihat dari segi produktivitasnya, ubi jalar juga mengalami peningkatan 0.09 persen dibanding tahun sebelumnya. Statistik Pertanian Rote Ndao 2015 9

Tahun Tabel. 1.7. Luas Panen, Ratarata Produksi dan Produksi Ubi Jalar di Rote Ndao serta Perkembangannya Tahun 20112015 Hektar Luas Panen Ratarata Produksi Produksi Perkemb Perkemba Perkemba angan Kw/Ha ngan Ton ngan % (%) % 1 2 3 4 5 6 7 2011 70 81,71 572 2012 129 84,28 80,85 1,05 1,043 99,82 2013 133 3,10 80,90 126,45 1.076 3,16 2014 96 27,82 74.06 118,59 711 65.978,07 2015 139 44,79 86.40 16,63 1.201 99,86 Sumber : Angka Tetap Daerah 2.4. KACANG TANAH. Kacang tanah disamping sebagai komoditi yang dapat dikonsumsi langsung atau diperdagangkan oleh masyarakat, juga banyak digunakan sebagai bahan baku industri. Oleh karena itu kacang tanah merupakan komoditi yang penting dalam menunjang perekonomian daerah ini. Pada tahun tahun 2015 kacang tanah yang diproduksi sebanyak 436 ton biji kering dari luas panen 487 hektar dan ratarata produksi 08,95 Kw/Ha. Tabel. 1.8. Luas Panen, Ratarata Produksi dan Produksi Kacang Tanah di Rote Ndao serta Perkembangan Tahun 20112015 Luas Panen Ratarata Produksi Produksi TAHUN Perkembanga Perkemban Perkembang Hektar n Kw/Ha gan Ton an % (%) % (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 2011 439 11,68 513 2012 4432 909,57 10,40 10,96 4609 798,44 2013 418 90,57 11,36 9,23 475 89,69 2014 428 2,39 10,19 10,30 436 8,21 2015 487 13,78 08,95 12,17 436 0,00 Sumber : Angka Tetap Daerah Statistik Pertanian Rote Ndao 2015 10

2.5. KACANG HIJAU. Kacang hijau merupakan salah satu jenis bahan makanan yang mempunyai kandungan protein yang cukup tinggi. Oleh karena itu kacang hijau merupakan komoditi yang penting dalam menunjang perekonomian daerah ini. Pada tahun 2015 kacang hijau yang diproduksi sebanyak 119 ton biji kering dari luas panen 137 hektar dan ratarata produksi 8,69 Kw/Ha. Pada tahun 2013, untuk luas panennya, produktivitas maupun produksi mengalami peningkatan. TAHUN Tabel. 1.9. Luas Panen, Ratarata Produksi dan Produksi Kacang Hijau di Rote Ndao serta Perkembangannya Tahun 20112015 Luas Panen Ratarata Produksi Produksi Hektar Perkem Perkem Perkemban bangan Kw/Ha bangan Ton gan % (%) % (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 2011 120 8,58 103 2012 144 20,00 8,47 1,28 122 18,45 2013 171 18,75 8.60 1,53 147 20,49 2014 169 1,17 8.46 1,39 143 2,72 2015 137 18,93 8,69 2,72 119 39,16 Sumber : Angka Tetap Daerah 3. HORTIKULTURA ( SAYURSAYURAN DAN BUAHBUAHAN ). Selain padi dan palawija di atas potensi hortikultura yang terdiri dari sayursayuran dan buahbuahan juga merupakan komoditi yang unggulan yang diusahakan pada sub sektor tanaman pangan di Kabupaten Rote Ndao. Jenis komoditi ini mempunyai kandungan bermacammacam vitamin yang berguna bagi pertumbuhan serta daya tahan tubuh manusia. Tanaman hortikultura banyak diusahakan oleh petani karena mempunyai peran yang strategis dalam perekonomian masyarakat. Pada tahun 2015, jenis sayuran yang paling banyak diproduksi di Kabupaten Rote Ndao adalah Bawang merah yaitu sebesar 1.841 ton, diikuti Cabe Rawit sebesar 1.555 ton, dan Petsai/Sawi sebesar 905 ton. Sementara itu jenis buahbuahan lain produksinya juga mengalami peningkatan. Dapat dilihat pada tabel berikut ini : Statistik Pertanian Rote Ndao 2015 11

Tabel. 1.11. Produksi Sayursayuran di Rote Ndao Menurut Jenisnya Tahun 20142015 ( Ton ) Jenis Sayuran 2014 2015 (1) (3) (3) 1. Bawang Merah 2.122 1.841 2. Bawang Putih 3. Bawang Daun 4. Kentang 171 178 5 5. Kubis/Wol 6. Petsai/Sawi 7. Wortel 8. Lobak 9. Kacang Merah 10. Kacang Panjang 11. Cabe Besar 12. Cabe Rawit 13. Tomat 14. Terung 13 1.042 186 147 426 326 662 483 617 15. Kacang buncis 262 16. Ketimun 350 17. Labu Siam 115 905 171 249 319 136 1.555 345 452 130 248 18. Kangkung 19. Bayam 752 452 661 282 Sumber : Statistik Sayuran dan Buahbuahan Nusa Tenggara Timur Tahun 2014 dan 2015 Statistik Pertanian Rote Ndao 2015 12

Tabel. 1.12. Jenis Buahbuahan Produksi Buahbuahan di Rote Ndao Manurut Jenisnya Tahun 20142015 2014 2015 ( Ton ) 1. Alpukat (1) (3) (3) 218 285 2. Belimbing 3. Durian 4. Jambu Biji 5. Jeruk Siam 6. Jeruk Besar 7. Mangga 8. Manggis 9. Nangka 10. Melinjo 11. Markisa 12. Anggur 13. Rambutan 14. Salak 15. Sawo 16. Sirsak 17. Sukun 18. Jambu Air 19. Nenas 20. Pepaya 21. Pisang 179 404 1.212 27 4.546 4.567 59 33 919 1.256 179 9.370 9.409 56 248 480 7 2.695 5.726 7 3 518 1.378 112 5.820 7.552 Sumber : Statistik Sayuran dan Buahbuahan Nusa Tenggara Timur Tahun 2014 dan 2015 Statistik Pertanian Rote Ndao 2015 13

Tabel. 1.13. Perkembangan Luas Panen Tanaman Pangan di Rote Ndao Tahun 20132015 ( Hektar ) Jenis Tanaman 2013 2014 2015 1. Padi : (1) (4) (4) (4) 11 265 14 251 16 179 Padi Sawah 9 987 13 261 15 180 Padi Ladang 1 278 990 999 2. Jagung 90 2 164 2 273 3. Ubi Kayu 4. Ubi Jalar 5. Kacang Tanah 6. Kedelai 7. Kacang Hijau Sumber : Angka Tetap Daerah 496 133 418 171 Tabel. 1.14. Perkembangan Ratarata Produktivitas per Hektar Tanaman Pangan di Rote Ndao Tahun 20132015 ( Kw/Ha ) Jenis Tanaman 2013 2014 2015 1. Padi : (1) (3) (3) (3) Padi Sawah Padi Ladang 56,90 37,17 19,73 361 96 428 169 56,28 39,76 16,52 357 139 487 137 68,16 48,79 19,37 2. Jagung 30,77 22,97 29,15 3. Ubi Kayu 102,17 103,08 113,73 4. Ubi Jalar 80,91 74,08 79,72 5. Kacang Tanah 11,37 10,05 8,95 6. Kedelai 7. Kacang Hijau 8,59 8,45 8,69 Sumber : Angka Tetap Daerah Statistik Pertanian Rote Ndao 2015 14

Tabel. 1.15. Perkembangan Produksi Tanaman Pangan di Kabupaten Rote Ndao Tahun 20132015 ( Ton ) Jenis Tanaman 2013 2014 2015 (1) (4) (4) (4) 1. Padi : 39.640 54.357 75 990 Padi Sawah 37.119 52.722 74 055 Padi Ladang 2.521 1.635 1 935 2. Jagung 90 4.972 6 626 3. Ubi Kayu 4. Ubi Jalar 5. Kacang Tanah 6. Kedelai 7. Kacang Hijau Sumber : Angka Tetap Daerah 5.068 1.076 475 147 3.721 711 430 143 4 061 1 201 436 119 Statistik Pertanian Rote Ndao 2015 15

Tabel. 1.16. Luas Tanaman, Panen, Produktivitas dan Produksi Tanamn Padi Menurut Kecamatan Tahun 2015 No. Kecamatan Luas Tanam (Ha) Luas Panen (Ha) Produktivitas (Kw/Ha) Produksi (Ton) (1) (2) (3) (4) (5) (6) 1. Rote Barat Daya 2.125 2.125 45 9.564,60 2. Rote Barat Laut 3.069 2.992 46 13.900,80 3. Lobalain 3.803 3.803 49 18.661,30 4. Rote Tengah 3.041 3.041 46 14.040,30 5. Rote Selatan 311 311 35 1.073,00 6. Pantai Baru 1.656 1.575 43 6.785,10 7. Rote Timur 2.132 2.132 43 9.184,70 8. Landu Leko 476 469 42 1.965,10 9. Rote Barat 260 240 38 915,4 10. Ndao Nuse Jumlah 16.873 16.688 8 73.578,3 Sumber : Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Rote Ndao Statistik Pertanian Rote Ndao 2015 16

Tabel. 1.19. Luas Panen, Ratarata Produksi dan Protuksi Tanaman Jagung Menurut Kecamatan Tahun 2015 No. Kecamatan Luas Tanam (Ha) Luas Panen (Ha) Produktivitas ( Kw/Ha) Produksi (Ton) (1) (2) (3) (4) (5) (6) 1. Rote Barat Daya 304 304 26 790,4 2. Rote Barat Laut 1.244 694 26 1.804,40 3. Lobalain 110 61 26 158,6 4. Rote Tengah 200 198 26 514,8 5. Rote Selatan 800 415 26 1.079,00 6. Pantai Baru 62 54 26 140,4 7. Rote Timur 154 154 26 400,4 8. Landu Leko 187 162 26 121,2 9. Rote Barat 626 204 26 530,4 10. Ndao Nuse 20 18 26 46,8 Jumlah 3.707 2.262 26 5.881,20 Sumber : Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Rote Ndao Statistik Pertanian Rote Ndao 2015 17

Tabel.1.20. Luas Panen, Ratarata Produktivitas dan Produksi Tanaman Ubi Kayu Menurut Kecamatan Tahun 2015 No. Kecamatan Luas Tanam (Ha) Luas Panen (Ha) Produktivitas (Kw/Ha) Produksi ( Ton) (1) (2) (3) (4) (5) (6) 1. Rote Barat Daya 18 18 75 135 2. Rote Barat Laut 93 93 75 697,5 3. Lobalain 12 12 75 90 4. Rote Tengah 77 77 75 577,5 5. Rote Selatan 14 14 75 105 6. Pantai Baru 29 29 75 217,5 7. Rote Timur 13 13 75 97,5 8. Landu Leko 20 20 75 150 9. Rote Barat 44 44 75 330 10. Ndao Nuse Jumlah 320 320 75 2.400 Sumber : Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Rote Ndao Statistik Pertanian Rote Ndao 2015 18

Tabel. 1.21. Luas Panen, Ratarata Produksi dan Produksi Ubi Jalar Menurut Kecamatan Tahun 2015 No. Kecamatan Luas Tanam (Ha) Luas Panen (Ha) Produktivitas (Kw/Ha) Produksi ( Ton) (1) (2) (3) (4) (5) (6) 1. Rote Barat Daya 17 17 65 110,5 2. Rote Barat Laut 62 62 65 403 3. Lobalain 4 4 65 26 4. Rote Tengah 15 15 65 97,5 5. Rote Selatan 10 10 65 65 6. Pantai Baru 7 7 65 45,5 7. Rote Timur 3 3 65 19,5 8. Landu Leko 9 9 65 58,5 9. Rote Barat 10 10 65 65 10. Ndao Nuse Jumlah 137 137 65 890,5 Sumber : Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Rote Ndao Statistik Pertanian Rote Ndao 2015 19

Tabel. 1.22. Luas Panen, Ratarata Produksi dan Produksi Tanaman Kacang Tanah Manurut Kecamatan Tahun 2015 No. Kecamatan Luas Tanam (Ha) Luas Panen (Ha) Produktivitas (Kw/Ha) Produksi ( Ton) (1) (2) (3) (4) (5) (6) 1. Rote Barat Daya 62 62 23 142,6 2. Rote Barat Laut 171 171 23 393,3 3. Lobalain 26 26 23 59,8 4. Rote Tengah 37 37 23 85,1 5. Rote Selatan 8 8 23 18,4 6. Pantai Baru 28 28 23 64,4 7. Rote Timur 49 49 23 112,7 8. Landu Leko 30 30 23 69,0 9. Rote Barat 67 67 23 154,1 10. Ndao Nuse Jumlah 478 478 23 1.099,4 Sumber : Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Rote Ndao Statistik Pertanian Rote Ndao 2015 20

Tabel. 1.23. Luas Panen, Ratarata Produksi dan Produksi Tanaman Kacang Hijau Menurut Kecamatan Tahun 2015 No. Kecamatan Luas Tanam (Ha) Luas Panen (Ha) Produktivitas (Kw/Ha) Produksi ( Ton) (1) (2) (3) (4) (5) (6) 1. Rote Barat Daya 19 19 8 15,2 2. Rote Barat Laut 67 67 8 53,6 3. Lobalain 20 20 8 16,0 4. Rote Tengah 3 3 8 2,4 5. Rote Selatan 6. Pantai Baru 7. Rote Timur 8. Landu Leko 9. Rote Barat 15 15 8 12 10. Ndao Nuse Jumlah 124 124 8 99,2 Sumber : Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Rote Ndao Statistik Pertanian Rote Ndao 2015 21

PERKEBUNAN Sub sektor Perkebunan merupakan salah satu sub sektor yang dapat menunjang pendapatan negara disamping minyak dan gas bumi. Beberapa komoditi seperti kopi, kelapa dan coklat adalah komoditi yang produksinya terus meningkat dari tahun ke tahun. Untuk melihat produksi dari beberapa komoditi tersebut dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Tabel. 2.1. Luas Areal dan Produksi Tanaman Kelapa Menurut Kecamatan Tahun 2015 No. Kecamatan TBM TM TT/TR Jumlah Produksi (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 1. Rote Barat Daya 57,00 415,00 14,00 486,00 363,00 2. Rote Barat Laut 57,00 585,00 85,00 793,00 584,00 3. Lobalain 114,00 688,00 114,00 916,00 706,00 4. Rote Tengah 73,00 233,00 77,00 383,00 225,00 5. Rote Selatan 93,00 543,00 29,00 665,00 557,00 6. Pantai Baru 55,00 348,00 34,00 437,00 383,00 7. Rote Timur 33,00 194,00 64,00 291,00 203,00 8. Landu Leko 18,00 27,00 17,00 62,00 28,00 9. Rote Barat 73,00 428,00 33,00 534,00 407,00 10. Ndao Nuse 45,00 26,00 12,00 83,00 27,00 JUMLAH 618,00 3.487,00 479,00 4.650,00 3.483,00 Keterangan : TBM = Tanaman Belum Menghasilkan. TSM = Tanaman Sudah Menghasilkan TT/R = Tanaman Tidak Menghasilkan/Rusak. Sumber : Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Rote Ndao Statistik Pertananian Rote Ndao 2015 22

Tabel.2.2. Luas Areal dan Produksi Tanaman Jambu Mente Menurut Kecamatan Tahun 2015 No. Kecamatan TBM TM TT/TR Jumlah Produksi (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 1. Rote Barat Daya 47,00 15,00 6,00 68,00 6,00 2. Rote Barat Laut 47,00 17,00 84,00 148,00 7,00 3. Lobalain 18,00 230,00 248,00 6,00 4. Rote Tengah 23,00 32,00 91,00 146,00 9,00 5. Rote Selatan 72,00 27,00 5,00 104,00 9,00 6. Pantai Baru 30,00 11,00 57,00 98,00 5,00 7. Rote Timur 22,00 11,00 161,00 194,00 3,00 8. Landu Leko 36,00 9,00 79,00 124,00 3,00 9. Rote Barat 30,00 49,00 99,00 178,00 18,00 10. Ndao Nuse JUMLAH 307,00 189,00 812,00 1.308,00 66,00 Keterangan : TBM = Tanaman Belum Menghasilkan. TSM = Tanaman Sudah Menghasilkan TT/R = Tanaman Tidak Menghasilkan/Rusak. Sumber data : Dinas Pertanian, Perkebunan & Kehutanan Kab. Rote Ndao Statistik Pertananian Rote Ndao 2015 23

Tabel. 2.3 Luas Areal dan Produksi Tanaman Kapuk Menurut Kecamatan Tahun 2015 No. Kecamatan TBM TM TT/TR Jumlah Produksi (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 1. Rote Barat Daya 4,00 4,00 1,00 2. Rote Barat Laut 33,00 71,00 104,00 7,00 3. Lobalain 10,00 34,00 214,00 258,00 4,00 4. Rote Tengah 9,00 1,00 10,00 1,00 5. Rote Selatan 5,00 7,00 12,00 1,00 6. Pantai Baru 16,00 181,00 187,00 384,00 15,00 7. Rote Timur 5,00 42,00 17,00 64,00 4,00 8. Landu Leko 2,00 24,00 2,00 28,00 3,00 9. Rote Barat 3,00 9,00 16,00 28,00 2,00 10. Ndao Nuse JUMLAH 36,00 341,00 515,00 892,00 38,00 Keterangan : TBM = Tanaman Belum Menghasilkan. TSM = Tanaman Sudah Menghasilkan TT/R = Tanaman Tidak Menghasilkan/Rusak. Sumber data : Dinas Pertanian, Perkebunan & kehutanan Kabupaten Rote Ndao Statistik Pertananian Rote Ndao 2015 24

Tabel. 2.4. Luas Areal dan Produksi Tanaman Pinang Menurut Kecamatan Tahun 2015 No. Kecamatan TBM TM TT/TR Jumlah Produksi (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 1. Rote Barat Daya 3,00 33,00 4,00 40,00 14,00 2. Rote Barat Laut 4,00 3,00 1,00 8,00 1,00 3. Lobalain 3,00 4,00 3,00 10,00 2,00 4. Rote Tengah 2,00 4,00 6,00 12,00 2,00 5. Rote Selatan 1,00 5,00 1,00 7,00 2,00 6. Pantai Baru = 7. Rote Timur 1,00 11,00 1,00 13,00 4,00 8. Landu Leko 2,00 2,00 1,00 9. Rote Barat 3,00 11,00 14,00 4,00 10. Ndao Nuse JUMLAH 17,00 73,00 16,00 106,00 30,00 Keterangan : TBM = Tanaman Belum Menghasilkan. TSM = Tanaman Sudah Menghasilkan TT/R = Tanaman Tidak Menghasilkan/Rusak. Sumber data : Dinas Pertanian,Perkebunan & Kehutanan Kabupaten Rote Ndao Statistik Pertananian Rote Ndao 2015 25

Tabel. 2.5. Luas Areal dan produksi Tanaman Jarak Pagar Menurut Kecamatan Tahun 2015 No. Kecamatan TBM TM TT/TR Jumlah Produksi (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 1. Rote Barat Daya 3,00 6,00 1,00 10,00 1,00 2. Rote Barat Laut 17,00 12,00 2,00 31,00 1,00 3. Lobalain 8,00 4,00 14,00 26,00 1,00 4. Rote Tengah 7,00 8,00 9,00 24,00 1,00 5. Rote Selatan 90,00 18,00 7,00 115,00 1,00 6. Pantai Baru 18,00 13,00 7,00 38,00 2,00 7. Rote Timur 16,00 7,00 7,00 30,00 4,00 8. Landu Leko 14,00 11,00 9,00 34,00 1,00 9. Rote Barat 87,00 18,00 6,00 111,00 2,00 10. Ndao Nuse JUMLAH 260,00 97,00 62,00 419,00 14,00 Keterangan : TBM = Tanaman Belum Menghasilkan. TSM = Tanaman Sudah Menghasilkan TT/R = Tanaman Tidak Menghasilkan/Rusak. Sumber data : Dinas Pertanian,Perkebunan & Kehutanan Kabupaten Rote Ndao Statistik Pertananian Rote Ndao 2015 26

Tabel. 2.6. Luas Areal dan Produksi Tanaman Tembakau Menurut Kecamatan Tahun 2015 No. Kecamatan TBM TM TT/TR Jumlah Produksi (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 1. Rote Barat Daya 4,00 4,00 4,00 1,00 2. Rote Barat Laut 5,00 5,00 5,00 2,00 3. Lobalain 1,00 1,00 1,00 1,00 4. Rote Tengah 2,00 2,00 2,00 1,00 5. Rote Selatan 6. Pantai Baru 2,00 2,00 2,00 1,00 7. Rote Timur 8. Landu Leko 9. Rote Barat 10. Ndao Nuse JUMLAH 14,00 14,00 14,00 6,00 Keterangan : TBM = Tanaman Belum Menghasilkan. TSM = Tanaman Sudah Menghasilkan TT/R = Tanaman Tidak Menghasilkan/Rusak. Sumber data : Dinas Pertanian, Perkebunan & Kehutanan Kabupaten Rote Ndao Statistik Pertananian Rote Ndao 2015 27

Tabel. 2.7 Luas Areal dan produksi Tanaman Lontar menurut Kecamatan Tahun 2015 No. Kecamatan TBM TM TT/TR Jumlah Produksi (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 1. Rote Barat Daya 104,00 663,00 235,00 1 002,00 99,00 2. Rote Barat Laut 803,00 1 048,00 1 314,00 3 165,00 206,00 3. Lobalain 585,00 759,00 949,00 2 293,00 155,00 4. Rote Tengah 277,00 135,00 629,00 1 041,00 37,00 5. Rote Selatan 85,00 136,00 415,00 633,00 39,00 6. Pantai Baru 28,00 376,00 1 637,00 2 041,00 96,00 7. Rote Timur 1 288,00 791,00 1 342,00 3 421,00 149,00 8. Landu Leko 470,00 467,00 354,00 1 291,00 83,00 9. Rote Barat 468,00 452,00 765,00 1 685,00 120,00 10. Ndao Nuse 12,00 29,00 9,00 50,00 4,00 JUMLAH 2.832,00 3.808,00 3.356,00 683,00 988,00 Keterangan : TBM = Tanaman Belum Menghasilkan. TSM = Tanaman Sudah Menghasilkan TT/R = Tanaman Tidak Menghasilkan/Rusak. Sumber data : Dinas Pertanian, Perkebunan & Kehutanan Kabupaten Rote Ndao Statistik Pertananian Rote Ndao 2015 28

PETERNAKAN Perkembangan Sub sektor Peternakan pada dasarnya diarahkan untuk meningkatkan populasi dan produksi ternak dalam usaha memperbaiki gizi masyarakat. Untuk itu Pemerintah Kabupaten Rote Ndao dengan dana dan daya yang tersedia berusaha melaksanakan dan diverifikasi ternak dalam rangka menaikkan tingkat pendapatan petani ternak. Jenisjenis ternak yang saat ini diusahakan di Kabupaten Rote Ndao antara lain sapi, kerbau, kuda, kambing/domba dan babi. Selain ternak, masyarakat juga mengusahakan beberapa jenis unggas yaitu ayam buras dan itik. Dengan data populasi ternak / unggas tahun 2014 sampai dengan tahun 2015, maka gambaran mengenai perkembangannya dapat dilihat pada tabel 3.1. Tabel. 3.1. Populasi Ternak/Unggas dan Perubahan Tahun 2014 2015 Jenis Ternak/Unggas 2014 2015 Perubahan (%) (1) (3) (3) (4) 1. S a p i 48 020 61 682 28,45 2. Kerbau 3. K u d a 4. Kambing 5. Domba 6. Babi 7. Ayam Buras 8. Ayam Ras 9. Itik/Itik Manila 13 097 15 293 116,77 6 177 44 921 17 836 40 561 73 104 3 874 1 924 7 060 14,29 45 955 2,30 19 874 11,43 43 454 7,13 83 266 13,90 4 060 4,80 100,00 Sumber : Dinas Peternakan Kabupaten Rote Ndao ( Ekor ) Dari tabel 3.1 terlihat bahwa tahun 2015, pada umumnya terjadi peningkatan populasi ternak dibanding dengan tahun 2014. Statistik Pertanian Rote Ndao 2015 29

Tabel. 3.2. Populasi Ternak Besar per Kecamatan Di Kabupaten Rote Ndao 2015 Jenis Ternak No. Kecamatan Sapi Bali Sapi Sapi Ongole Jumlah Kerbau Kuda 1. Rote Barat Daya 4.230 1.257 5.487 4.024 869 2. Rote Barat Laut 3.135 4.463 7.598 4.135 2.534 3. Lobalain 4.134 6.619 10.753 2.087 827 4. Rote Tengah 8.951 522 9.473 1.808 662 5. Rote Selatan 4.396 114 4.510 567 736 6. Pantai Baru 2.942 4.749 7.691 969 318 7. Rote Timur 56 7765 7.821 1.102 694 8. Landu Leko 2.312 789 3.101 145 89 9. Rote Barat 3.626 995 4.621 456 331 10. Ndao Nuse 627 627 Total 34.409 27.273 61.682 15.293 7.060 Sumber : Dinas Peternakan Kabupaten Rote Ndao Statistik Pertanian Rote Ndao 2015 30

Tabel. 3.2. Populasi Ternak Kecil Per Kecamatam Di Kabupaten Rote Ndao 2015 No. Kecamatan Jenis Ternak Babi Kambing Domba Ayam Buras Ayam Ras (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 1. Rote Barat Daya 11.327 9.657 5.867 16.402 2. Rote Barat Laut 7.845 7.986 3.180 17.565 2.550 3. Lobalain 4.224 3.237 1.783 1.786 1.510 4. Rote Tengah 2.211 3.393 324 8.768 5. Rote Selatan 2.915 2.134 291 5.985 6. Pantai Baru 6.178 7.325 2.987 15.769 7. Rote Timur 3286 5058 3.645 7.286 8. Landu Leko 1.219 2.345 987 2.867 9. Rote Barat 3.564 4.137 789 6.325 10. Ndao Nuse 685 683 21 513 Total 43.454 45.955 19.874 83.266 4.060 Sumber : Dinas Peternakan Kabupaten Rote Ndao 1. S A P I. Dari tabel 3.2 terlihat bahwa penyebaran populasi ternak sapi tertinggi di Kecamatan Lobalain sebanyak 10.753 ekor dan Kecamatan Rote Tengah 9.473 ekor. Sedangkan populasi ternak sapi yang terendah terdapat di kecamatan Ndao Nuse yaitu sebanyak 627 ekor. Statistik Pertanian Rote Ndao 2015 31

2. KERBAU. Penyebaran populasi ternak kerbau yang tertinggi di Kecamatan Rote Barat Laut sebanyak 4.135 ekor dari seluruh populasi ternak di Kabupaten Rote Ndao. Sedangkan populasi ternak kerbau yang terendah adalah Kecamatan Landu Leko sebanyak 145 ekor dari seluruh populasi di Rote Ndao. 3. KUDA. Kuda adalah jenis ternak yang terbanyak yang digunakan oleh masyarakat sebagai alat pengangkutan terutama digunakan bagi masyarakat pedesaan. Selain itu juga ternak ini dipelihara hanya sebagai hobi terutama didaerah kota. Populasi ternak kuda terbanyak adalah Kecamatan Rote Barat Laut sebanyak 2.534 ekor dan menyusul Kecamatan Rote Barat Daya sebanyak 869 ekor sedangkan Kecamatan Landu Leko paling rendah yaitu 89 ekor. 4. KAMBING Populasi ternak kambing terbesar, terdapat di kecamatan Rote Barat Daya yaitu sebanyak 9.657 ekor Sedangkan untuk populasi ternak kambing terendah terdapat di kecamatan Ndao Nuse sebanyak 683 ekor. 5. DOMBA Penyebaran ternak domba di Rote Ndao dapat menunjukkan berkembang di seluruh kecamatan, tercatat ternak domba terbanyak adalah di Kecamatan Rote Barat Daya sebanyak 5.867 ekor disusul dari kecamatan Rote Timur sebanyak 3.645 ekor dan penyebaran ternak domba paling sedikit adalah di kecamatan Ndao Nuse hanya mencapai 21 ekor. 6. B A B I. Jenis ternak babi sangat potensial untuk dikembangkan karena kemampuannya untuk beradaptasi dengan kondisi dilingkungan yang beraneka ragam, dan untuk masyarakat Rote Ndao pada khususnya, babi memiliki nilai adat yang tinggi. Disamping itu manfaat ternak potong yang efisien karena pertumbuhannya cepat. Populasi ternak babi yang terbanyak di Kecamatan Rote Barat Daya yaitu sebnayak 11. 327 ekor menyusul Kecamatan Rote Barat Laut sebanyak 7.845 ekor. Sedangkan yang terendah terdapat di Kecamatan Ndao Nuse hanya sebanyak 685 ekor. Statistik Pertanian Rote Ndao 2015 32

PENYEBARAN UNGGAS. Yang termasuk dalam kelompok unggas adalah ayam buras, ayam ras dan itik.dari ketiga jenis unggas ini, maka populasi ayam buras terlihat lebih dibanding kedua jenis unggas lainnya disebabkan ayam buras lebih berkembang lama dan merupakan jenis ternak unggas yang paling lama dikenal masyarakat, serta banyak dipelihara masyarakat di desadesa baik sebagai usaha rumah tangga dan usaha sampingan. 7. AYAM BURAS. Populasi ayam buras terbanyak terdapat di Kecamatan Rote Barat Laut yaitu sebanyak 17.565 ekor, menyusul Kecamatan Rote Barat Daya sebanyak 16.402 ekor. Sedangkan populasi ayam buras terendah ada di Kecamatan Ndao Nuse sebanyak 513 ekor. 8. AYAM RAS. Populasi ayam ras hanya terdapat di dua kecamatan yaitu di kecamatan Rote Barat Laut sebanyak 2.550 ekor dan di kecamatan Lobalain sebanyak 1.510 sedangkan di kecamatan yang lain tidak ada atau nihil. Statistik Pertanian Rote Ndao 2015 33

PERIKANAN Sub sektor Perikanan termasuk salah satu sektor pertanian yang cukup banyak menyerap tenaga kerja. Sub sektor ini memproduksi kebutuhan masyarakat untuk meningkatkan kadar gizi. Komoditi perikanan adalah salah satu sumber gizi yang dapat dijangkau oleh lapisan masyarakat, baik masyarakat berpenghasilan tinggi maupun masyarakat berpenghasilan rendah dengan demikian maka hasil yang didapatkan dari sub sektor perikanan ini dapat menunjang program pemerintah dalam usaha peningkatan kemampuan sumber daya manusia. Pada tabeltabel di bawah ini disajikan data jumlah rumah tangga usaha perikanan laut menurut kategori usaha tahun 2015 No. Tabel. 4.1. Jumlah Rumah Tangga Usaha Perikanan Laut Kecamatan Menurut Kategori usaha Tahun 2015 Penuh Nelayan (KK) Sambilan Utama Sambilan Tambahan Jumlah (1) (2) (3) (4) (5) (5) 1. Rote Barat Daya 177 143 58 378 2. Rote Barat Laut 73 35 128 236 3. Lobalain 133 121 90 344 4. Rote Tengah 16 22 12 50 5. Rote Selatan 13 38 35 86 6. Pantai Baru 125 132 151 408 7. Rote Timur 177 14 75 266 8. Landu Leko 75 62 139 276 9. Rote Barat 13 10 36 59 10. Ndao Nuse 249 224 116 589 Jumlah 1.051 801 840 2.692 Sumber : Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Rote Ndao Statistik Pertanian Kabupaten Rote Ndao 2015 34

Tabel. 4.2. Produksi Ikan Laut Menurut Jenisnya di Kabupaten Rote Ndao Tahun 2015 (Ton) No. Jenis Ikan Jumlah Produksi (Ton) (1) (2) (3) 1. Tongkol 218 2. Tengiri 63 3. Kakap 190 4. Kembung 166 5. Cakalang 64 6. Tuna 13 7. Kerapu 141 8. Tembang 211 9. Ikan Halus 864 10. Ikan Besar 922 11. Ikan Lainnya 407 Jumlah 3.259 Sumber : Dinas Kelautan & Perikanan Kab.Rote Ndao Tabel. 4.3. Produksi Non Ikan Laut Menurut Jenisnya Statistik Pertanian Kabupaten Rote Ndao 2015 35

di Kabupaten Rote Ndao Tahun 2015 No. Jenis Non Ikan Jumlah Produksi (Ton) (1) (2) (3) 1. Kepiting 0,7 2. Udang Halus 0,4 3. Udang Putih 0,5 4. Udang Lobster 0,2 5. Kerang 0,7 6. Remis 0,2 7. Penyu 0,00 8. Teripsang 35 9. CumiCumi 109 10. Gurita 6,4 11. Rumput Laut 18.230 Sumber : Dinas Kelautan & Perikanan Kab.Rote Ndao Tabel. 4.4. Banyaknya Alat Penangkapan Ikan Statistik Pertanian Kabupaten Rote Ndao 2015 36

di Kabupaten Rote Ndao Tahun 2015 No. Kecamatan Bagan Apung /Tanca p Gillnet Pancing Ulur Jala Tebar Pancing Tonda Pancing Rawai Purse Seina (1) (2) (3) (4) (5) (5) 1. Rote Barat Daya 13 775 281 6 47 12 3 2. Rote Barat Laut 4 377 143 7 4 3 3 3. Lobalain 678 135 17 2 11 17 4. Rote Tengah 5 67 28 6 5. Rote Selatan 40 85 6. Pantai Baru 4 454 144 9 9 2 9 7. Rote Timur 3 334 423 13 122 77 8. Landu Leko 4 421 158 9 11 2 2 9. Rote Barat 40 34 8 1 10. Ndao Nuse 301 330 12 13 4 12 Jumlah 33 3.487 1.761 87 208 111 47 Sumber : Dinas Kelautan & Perikanan Kabupaten Rote Ndao Tabel.4.5. Jumlah Perahu /Kapal Penangkapan Ikan di Kabupaten Rote Ndao dirinci per Kecamatan Tahun 2015 Statistik Pertanian Kabupaten Rote Ndao 2015 37

No. Kecamatan Jukung Perahu Tanpa Motor Kecil Sedang Besar Motor Tempel Kapal Motor (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) 1. Rote Barat daya 177 54 30 2. Rote Barat Laut 179 44 97 20 3. Lobalain 79 1 36 13 4. Rote Tengah 38 3 1 5. Rote Selatan 39 3 6. Pantai Baru 267 19 11 7. Rote Timur 99 23 90 69 8. Landu Leko 317 9 8 9. Rote Barat 350 4 9 10. Nado Nuse 64 28 35 JUMLAH 1.609 68 343 196 Sumber : Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Rote Ndao Tabel. 4.9. Produksi Ikan di Laut Menurut Jenisnya di Kabupaten Rote Ndao Tahun 2015 Statistik Pertanian Kabupaten Rote Ndao 2015 38

(Ton) No. Jenis Ikan Jumlah Produksi (Ton) (1) (2) (3) 1. Tongkol 218 2. Tengiri 63 3. Kakap 190 4. Kembung 166 5. Cakalang 64 6. Tuna 13 7. Kerapu 141 8. Tembang 211 9. Ikan Halus 864 10. Ikan Besar 922 11. Ikan Lainnya 407 JUMLAH 3.259 Sumber : Dinas Kelautan & Perikanan Kab.Rote Ndao Statistik Pertanian Kabupaten Rote Ndao 2015 39

KEHUTANAN Subsektor kehutanan merupakan kontributor terkecil dalam perekonomian Kabupaten Rote Ndao. Kontribusi subsektor kehutanan tahun 2013 hanya 0,02%. Kecilnya sumbangan sub sektor ini terhadap perekonomian dikarenakan rendahnya produksi sub sektor kehutanan itu sendiri. Produksi utama dari sub sektor kehutanan yang paling utama adalah kayu jati. Kayu jati merupakan kayu yang sering dipakai dalam pembuatan berbagai macam industri furniture. Produksi kayu hutan yang ada di Rote Ndao diantaranya kayu jati 229,3341 m 3, kayu rimba campuran 168,2959 m 3, Semua kecamatan di Kabupaten Rote Ndao menghasilkan kayu jati. Penghasil kayu jati terbesar adalah Kecamatan Rote Barat Laut yaitu 66,1418 m 3. Hutan merupakan paruparu dunia sehingga pemanfaatan hutan pun harus seimbang antara pemanfaatan dan perawatannya. Pemanfaatan hutan sebagai sumber perekonomian bukanlah hal yang salah tetapi juga harus dijaga kelestarian hutan yang ada agar ekosistem tetap terjaga. Statistik Pertanian Kabupaten Rote Ndao 2015 40

Tabel.5.1. Luas Kawasan Hutan di Kabupaten Rote Ndao Menurut Fungsinya (Ha), 2014 Fungsi Hutan Luas Hutan (1) (2) 1. Hutan Lindung 7.652,37 2. Hutan Produksi Tetap 9367,47 3. Hutan Produksi terbatas 4. Hutan Rakyat 5.174,00 5. Hutan Produksi dapat di Konfersi 6. Cagar Alam 7. Suaka Margasatwa 2.262,01 8. Taman Wisata Alam 9. Taman Nasional 10. Hutan Bakau 43,87 11.Taman Buru 1288,11 Jumlah 25787,83 Sumber : Dinas Pertanian, Perkebunan, & Kehutanan Kabupaten Rote Ndao Ket *) : Data 2015 tidak tersedia Statistik Pertanian Kabupaten Rote Ndao 2015 41

No. Kecamatan Tabel. 5.2. Produksi Hasil Hutan Menurut Kecamatan di Kabupaten Rote Ndao Tahun 2015 Rimba Campuran Kayu Jati Kayu Kula Kayu Merah (1) (2) (3) (4) (5) (6) 1. Rote Barat Daya 31,285 15,8177 2. Rote Barat Laut 9,0284 66,1418 3. Lobalain 5,4961 57,7123 4. Rote Tengah 10,1627 37,5647 5. Rote Selatan 25,7992 11,2852 6. Pantai Baru 38,2216 38,5646 7. Rote Timur 1,7753 8. Landu Leko 48,3029 9. Rote Barat 0,4725 10. Ndao Nuse Jumlah 168,2959 229,3341 Sumber : Dinas Pertanian, Perkebunan, & Kehutanan Kabupaten Rote Ndao Ket *) : Data 2013 tidak tersedia Statistik Pertanian Kabupaten Rote Ndao 2015 42