BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Meirina Andreany, 2014

dokumen-dokumen yang mirip
3. Dimasa mendatang, saya bermaksud menjadi pelukis terkenal. ~ つもりです. 4. Sekarang, pertandingan baseball dapat ditonton di televisi.

PROGRAM TAHUNAN. Kompetensi Dasar Materi Pokok Alokasi Waktu. Salam. Mengucapkan salam : おはようございます こんにちは こんばんは. Mengucapkan salam ketika berpisah :

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2007/2008

BAB 1 PENDAHULUAN. Pengertian bahasa dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1989) adalah sistem

BAB II SOFTWERE JLOOK UP. Softwere kamus Jlook up adalah softwere kamus Jepang yang cukup

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2006/2007

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan sistem informasi dan sistem komunikasi. Dengan

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN PERCAKAPAN BAGI PENGAJAR BAHASA JEPANG

SILABUS PERKULIAHAN CHUKYU BUNPO I (JP 201) SEMESTER 3 /TINGKAT II

ビナ ヌサンタラ大学日本語科三年生にみられる ~ てある と ~ ておく という動詞の使用能力の分析

BAB I PENDAHULUAN. dapat menyampaikan informasi yang ingin disampaikan kepada orang. salah satunya adalah mempelajari bahasa Asing.

BAB I PENDAHULUAN. Dedi Sutedi, bahasa adalah alat pengungkap pikiran maupun perasaan. Melalui

Bab 2. Landasan Teori. Istilah sintaksis dalam bahasa Jepang disebut dengan togoron 続語論 atau

MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA JEPANG

ぽん ぼん. Morfem. Kata. Alomorf adalah. morfem. Morfem Bebas. Morfem Terikat 形態素 自由形態素 拘束形態素. Contoh. bagan. Definisi. Alomorf. Contoh.

BAB IV KESIMPULAN. Penulis berkesimpulan bahwa di dalam penerjemahan kata tanya doko dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG JOSHI

Bab 2. Landasan Teori. Dalam KBBI, definisi dari tanda baca adalah tan da n 1 yang menjadi alamat

BAB 2. Tinjauan Pustaka

PENERAPAN STUDENT CENTERED LEARNING PADA MATA KULIAH DOKKAI SEMESTER 5 Riri Hendriati Fakultas Sastra / Jurusan Sastra Jepang.

Hasil Technical Meeting Lomba Benron Umum Nihongo no Hi 2018

(Asari-chan buku no: 28, halaman: 40) あさり ガンバレ! bersemangat. Berusaha Asari! Pada situasi di atas, penggunaan katakana ada pada kata ガンバレ.

membahas dari penggunaan dan arti tiga kata kerja tersebut,...ok,...he,.,he,.,he,.,.

JEPANG ANGKATAN 2013 UNIVERSITAS BRAWIJAYA SKRIPSI

Bab 1. Pendahuluan. hasrat, dan keinginan (Sutedi, 2003:2). Selain bahasa tentunya dalam, berkomunikasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

TEMA 5 JADWAL PELAJARAN じかんわり

BAB I PENDAHULUAN. bantu, atau postposisi termasuk dalam kelompok fuzokugo. Menurut Sudjianto

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Bab 2. Landasan Teori. perubahan dan dengan sendirinya dapat menjadi predikat. Contoh : 歩く 倒れる 話す.

SILABUS. Kegiatan Pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. Materi utama dalam pengajaran bahasa Jepang ada tiga macam, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. Belajar bahasa lain mungkin menjadi penting dalam aktivitas intelektual manusia

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah sebuah sistem dari simbol vokal yang arbiter yang

BAB III METODE PENELITIAN. permasalahan. Sedangkan metode dapat diartikan sebagai cara atau prosedur yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mengidentifikasikan diri (KBBI, 2001: 85). Sehingga dapat dikatakan bahwa

ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN PRONOMINA DEMONSTRATIVA SISWA KELAS XII BAHASA TAHUN AJARAN 2013/2014 DI SMA NEGERI 1 BATU SKRIPSI

BAB 3 ANALISIS DATA. instrumen. Dan kemudian akan dilanjutkan dengan pemaparan hasil jawaban setiap soal

BAB I PENDAHULUAN. satu kendala yang selalu terjadi kepada pembelajar bahasa asing pada. kemampuan berkomunikasi adalah memiliki kemampuan dalam hal

Bab 1. Pendahuluan. Manusia sebagai makhluk hidup sangat memerlukan komunikasi. Menurut Trenholm

BAB 1 PENDAHULUAN. dipelajari sebagai ilmu dasar bagi ilmu-ilmu lain seperti kesusastraan, filologi,

BAB I PENDAHULUAN. Setiap bahasa terdiri dari unsur kalimat, klausa, frase dan kata. Salah satu

BAB I PENDAHULUAN. secara lisan maupun tertulis. Dalam komunikasi secara lisan, makna yang

ANALISIS PEMAKAIAN PARTIKEL ~NI DAN ~DE DALAM BAHASA JEPANG (Studi kasus pada Mahasiswa Semester III)

Bab 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

ABSTRAK. lambang tertentu ada yang dilambangkan. Maka yang dilambangkan disini yaitu

ANALISIS KESALAHAN BAHASA JEPANG DILIHAT DARI LATAR BELAKANG CARA PEMEROLEHAN BAHASANYA. Oleh: Juju Juangsih, M.Pd

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam suatu bahasa terdapat bermacam macam jenis kata, di antaranya,

BAB 1 PENDAHULUAN. sosial tidak dapat hidup tanpa adanya komunikasi dengan sesama. seseorang dengan status sosial dan budaya dalam masyarakat itu

KEMAMPUAN DALAM MENGGUNAKAN VERBA MEMAKAI PADA SISWA KELAS XI BAHASA SMA NEGERI 3 PROBOLINGGO TAHUN AJARAN 2013/2014 SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. mengetahui budaya di berbagai negara, dan lain sebagainya.

BAB I PENDAHULUAN. dimiliki suatu bangsa. Cerita rakyat dapat diartikan sebagai ekspresi budaya suatu

BAB I PENDAHULUAN. bahasa Indonesia ke bahasa Jepang, kita dapat menerjemahkan suatu teks dari

BAB III PROSES PENELITIAN. Dalam penelitian ini menggunakan jenis penelitian Quasi Eksperiment.

BAB 1 PENDAHULUAN. Setiap bahasa mempunyai keunikannya masing-masing. Baik dari segi penulisan,

ENJO KOUSAI SEBAGAI SALAH SATU BENTUK PENYIMPANGAN REMAJA DI JEPANG SKRIPSI DIAJUKAN SEBAGAI SALAH SATU PRASYARAT MENDAPAT GELAR SARJANA SASTRA

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah tatacara bagaimana suatu penelitian dilaksanakan. (method =

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Seperti yang diketahui komunikasi adalah sesuatu yang telah dilakukan

Pergi kemana? どこへ行きますか

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Alat komunikasi paling sederhana dan bersifat universal yang

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, penguasaan terhadap bahasa asing sangat dibutuhkan. Bukan hanya

PENGGUNAAN FUKUSHI DALAM SURAT KABAR ONLINE ASAHI SHIMBUN EDISI 9 DAN 10 FEBRUARI 2015

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) : X MIA 6 (kelas Eksperimen)

PENGGUNAAN SHUUJOSHI JOSEIGO DAN DANSEIGO DALAM KOMIK NIHONJIN NO SHIRANAI NIHONGO VOLUME 1 DAN 2 KARYA HEBIZOU DAN UMINO NAGIKO SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu bahasa yang cukup diminati oleh pembelajar bahasa asing di

KISI KISI SOAL POSTTEST. Kompetensi Dasar 毎日の生活

SATUAN ACARA PERKULIAHAN JITSUYO KAIWA I (JP 301) SEMESTER 6 /TINGKAT III

ANALISIS KONTRASTIF PENGGUNAAN KONJUNGSI /-TARA/ BAHASA JEPANG DENGAN KONJUNGSI /KALAU/ BAHASA INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan manusia, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Yanagita Kunio (via Danandjaja, 1997: 35-36) salah satu cara

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

BAB 2. Landasan Teori

Bab 2. Landasan Teori. Mengenai definisi kelas kata Jepang (hinshi) Noda (1991 : 38) mengatakan :

Bab 1. Pendahuluan. makhluk hidup selain manusia seperti binatang pun mempunyai sistem komunikasi

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. 話すということは人と人の間で意思を伝えるあう いわゆるコミュニケーションであり その形には 1 人たい 1 人 1 人対多数 多数対 1 人などがある (Ogawa, 1984, hlm. 636)

BAB I PENDAHULUAN. akan merasa kesulitan jika harus menghapal kanji. Di tambah lagi satu kanji bisa

BAB I PENDAHULUAN. hal ini disebabkan karena keunikan dari bahasa-bahasa tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Jepang adalah salah satu bahasa yang banyak dipelajari di

BAB I PENDAHULUAN. membedakannya dengan bahasa lain. Sehingga tidaklah mengherankan jika

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan sosial masyarakat yang digunakan di berbagai negara sangat beragam.

BAB I PENDAHULUAN. satu keunikan bahasa Jepang adalah penggunaan partikel sebagai pemarkah yang

Bab 3. Analisis Data. Sebagaimana yang telah diceritakan secara singkat mengenai dongeng Urashima

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah sistem lambang bunyi yang arbitrer (tidak tetap) yang

PENGGUNAAN SHUUJOSHI RAGAM BAHASA WANITA DALAM DRAMA SHOKOJO SEIRA EPISODE 1,2,3 SKRIPSI OLEH: ANINDYA PURI PRIMASWARI NIM

BAB I PENDAHULUAN. Kurang lebih 30 mahasiswa dan mahasiswi masuk program studi Jepang

2015 ANALISIS MAKNA ASPEKTUAL HOJODOUSHI TE IKU DAN TE KURU

SILABUS MATA KULIAH PROGRAM STUDI MANAJEMEN RESORT & LEISURE

Berapa Harganya? いくらですか

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG PARTIKEL GURAI DAN GORO. Menurut Drs. Sugihartono ( 2001:178 ), joshi adalah jenis kata yang tidak

BAB I PENDAHULUAN. manusia dikenal sebagai makhluk sosial. Seperti yang dikatakan oleh P.W.J

KARAOKE SEBAGAI MEDIA UNTUK DEALING BISNIS DAN RELAKSASI BAGI PELAKU BISNIS DAN WISATAWAN ASING DI JUN EXECUTIVE KARAOKE HOTEL SAVOY HOMANN

BAB I PENDAHULUAN. Kelas kata dalam bahasa Jepang (hinshi bunrui) diklasifikasikan ke dalam 10

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan salah satu alat komunikasi yang penting dalam kontak

BAB IV PENGGUNAAN DIALEK OSAKA PADA KOMIK YOZAKURA QUARTET JILID KE-1 KARYA YASUDA SUZUHITO

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ketika membicarakan objek, baik berupa benda maupun orang lain, kita mengenal kata tunjuk. Kata tunjuk dalam Bahasa Indonesia adalah kata ini dan itu. Dalam bahasa Jepang dikenal kata tunjuk kore, sore, dan are, dengan perbedaan 3 dimensi jarak. Sementara Bahasa Indonesia hanya memiliki 2 dimensi jarak. Dimensi jarak yang dimaksud adalah perasaan dimana objek pembicaraan berada. Hal ini sesuai dengan penelitian sebelumnya yang menyatakan bahwa kata penunjuk dalam Bahasa Jepang memiliki 3 dimensi jarak yaitu dekat, pertengahan, dan jauh (Hirota, 2002). Dalam penelitiannya, Hirota membandingkan kata penunjuk Bahasa Jepang dengan Bahasa Inggris. Hirota mengambil data berupa terjemahan pembelajar ketika menerjemahkan kata penunjuk Bahasa Inggris ke dalam Bahasa Jepang, juga sebaliknya. Pembelajar Jepang seringkali menerjemahkan kata it menjadi sore, dan kata that menjadi are ataupun ano. Kata tunjuk kore, sore, dan are digunakan untuk menunjukkan objek. Selain kata tunjuk tersebut, ada pula kata tunjuk yang digunakan untuk menunjukkan suatu tempat yaitu kata tunjuk koko, soko, dan asoko. Dan terakhir, kata tunjuk yang menyatakan arah adalah kata tunjuk kochira, sochira, dan achira (Hirota, 2002). Menurut pernyataan Hirota tersebut, kata tunjuk kore, sore, dan are digunakan untuk menunjukkan suatu objek, seperti pada contoh berikut ini: 1. それはなんですか (Ishikawa, 2007)

Sore wa nandesuka. 2. これはリンゴです (Ishikawa, 2007) Kore wa ringo desu. 3. 昔から いい天気になるようにお願いする人形を てる えんそくうんどうかいてるぼうず と呼んで 学校の遠足や運動会の前の日に これを作ります (Watanabe dan Kikuchi) Mukashi kara, ii tenki ni naru youni onegaisuru ningyoo wo teru teru boozu to yonde, gakkoo no ensoku ya undookai no mae no hi ni kore wo tsukurimasu. 4. あれはかばんです (Diambil dari buku Shokyu Bunpou 1) Are wa kaban desu. 5. あれは先生の自動車です (Diambil dari buku Shokyu Bunpou 1) Are wa sensei no jidoosha desu. Kelima contoh kalimat tersebut merupakan contoh kalimat yang mengandung kata tunjuk yang menunjukkan suatu objek konkrit. Untuk menerjemahkannya ke dalam Bahasa Indonesia dipastikan menggunakan kata tunjuk dalam Bahasa Indonesia, yaitu ini, dan itu. Namun, kata tunjuk kore, sore, dan are juga seringkali digunakan tanpa maksud untuk menunjuk suatu objek konkret. Seperti pada contoh berikut: 1. あ それはよかったですね (Hoshino dan Endo, 2003) A, sore wa yokatta desune. にいがたけん 2. A: 新潟県 ゆざわ の湯沢 やどみんしゅくというところです 宿は民宿なんです が スキー場のすぐそばですからいつでも滑れますよ B: それは便利ですね (Hoshino dan Endo, 2003) A: Niigata-ken no yuzawa toiu tokoro desu. Yado wa minzoku nan desuga, sukii joo no sugu soba desukara itsudemo suberemasuyo. 2

B: Sore wa benri desune. 3. ええと それは... 学生課で聞いたほうがいいでしょう (Hoshino dan Endo, 2003) Eeto, sore wa..., gakuseika de kiita hooga iideshoo. Berdasarkan contoh tersebut, dapat diketahui bahwa objek pembicaraan yang dimaksud bukanlah objek konkrit. Untuk menerjemahkannya kedalam Bahasa Indonesia akan terasa janggal jika menggunakan kata tunjuk ini ataupun itu, karena kata tunjuk dalam kalimat tersebut tidak dapat diterjemahkan dengan menggunakan kata tunjuk Ini dan Itu dalam bahasa Indonesia. Selain itu, kata ini dan itu dalam Bahasa Indonesia terasa memiliki 2 dimensi jarak saja yaitu dekat dan jauh, sama seperti Bahasa Inggris. Dan untuk itu, ketika menerjemahkan kata tunjuk Bahasa Indonesia ke dalam Bahasa Jepang akan menjadi sulit mengingat dimensi jarak yang berbeda. Misalnya, untuk menerjemahkan kata itu, ada dua kata tunjuk dalam Bahasa Jepang yang dapat digunakan yaitu sore atau are. Karena kata tunjuk itu memiliki dimensi jarak jauh, sama halnya dengan kata are, namun dapatkah kata itu diterjemahkan menjadi sore dengan dimensi jarak pertengahan? Tentunya dalam penggunaan kata tunjuk Kore Sore Are tersebut, ada peraturan atau ketentuan tertentu berdasarkan tata bahasa. Kore Sore Are telah dipelajari oleh pembelajar Bahasa Jepang pada tingkat dasar. Pada tingkat ini, pembelajar hanya mempelajari kata tunjuk yang menyatakan objek konkret. Tetapi tidak dibahas lagi dalam pelajaran selanjutnya. Berdasarkan apa yang telah diuraikan diatas, penulis akan meneliti masalah tersebut dengan judul Analisis Kemampuan Pembelajar Bahasa Jepang UPI Terhadap Kata Tunjuk Kore Sore Are 3

1.2 Rumusan Masalah Sesuai dengan hal-hal yang telah dipaparkan diatas, penulis membatasi permasalahan pada hal-hal berikut: 1. Bagaimana pemahaman pembelajar terhadap kata tunjuk tersebut? 2. Apakah terdapat perbedaan kemampuan pembelajar dalam mehamami dan menggunakan kata tunjuk dalam Bahasa Jepang antara pembelajar tingkat dasar dengan tingkat atas? 1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian Dalam mengangkat permasalahan ini, tujuan dan manfaat yang ingin dicapai oleh penulis yaitu: 1. Mengetahui sejauh mana pemahaman pembelajar mengenai kata tunjuk tersebut. 2. Membandingkan kemampuan pembelajar tingkat dasar dan pembelajar tingkat atas dalam pemahamannya mengenai kata tunjuk dalam Bahasa Jepang. 1.4 Tinjauan Pustaka Kata tunjuk dalam Bahasa Jepang berdasarkan hubungan jarak kedudukan dibagi menjadi dekat/sedang/jauh, dan secara fungsi lebih dekat dengan kata tunjuk (this, these; that, those) dalam Bahasa Inggris daripada (he, she, it, they). Ada hubungan kesamaan kualitas dan gagasan umum dari kata Kore Sore Are dalam Bahasa Jepang dengan kata tunjuk Bahasa Inggris near/remote, dan ketika menunjuk suatu benda sambil mengatakannya, ada perasaan biasa. Kata tunjuk seringkali digunakan bersama dengan bahasa tubuh atau gerakan tangan, agar maksud dari apa yang dicapkannya menjadi jelas. Dalam Bahasa Jepang, kata Kore Sore Are memiliki 3 dimensi yang berlawanan, dan dalam Bahasa Inggris ada 4

2 dimensi yang berlawanan yaitu dekat/jauh. Dalam Bahasa Inggris tidak ada dimensi pertengahan. (Hirota, Noriko: 2002) Analisis adalah penguraian suatu pokok atas berbagai bagiannya dan penelaahan bagian itu sendiri serta hubungan antar bagian untuk memperoleh pengertian yang tepat dan pemahaman arti keseluruhan. (Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi ketiga, Balai Pustaka, Jakarta, 2001). Kemampuan dalam istilah linguistik adalah kemampuan seseorang menggunakan bahasa yang memadai dilihat dari sistem bahasa. Dalam penelitian ini, kemampuan yang dimaksud termasuk di dalamnya kemampuan memahami ( 言語理解能力 /Gengo Rikai Nouryoku) dan kemampuan menggunakan ( 言語運用能力 /Gengo Unyou Nouryoku). Berdasarkan uraian diatas, penulis berpendapat bahwa Analisis Kemampuan adalah penyelidikan kemampuan seseorang dalam memahami bahasa yang memadai dilihat dari sistem bahasa. 1.5 Metode Penelitian 1.5.1 Metode yang digunakan Dalam meneliti masalah tersebut, metode yang penulis gunakan adalah metode deskriptif. Definisi dari penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk menggambarkan, menjabarkan suatu fenomena yang terjadi saat ini dengan menggunakan prosedur ilmiah untuk menjawab masalah secara aktual (Sutedi, 2011:58). 1.5.2 Populasi dan Sampel Untuk meneliti masalah ini, penulis mengambil populasi pembelajar Pendidikan Bahasa Jepang Universitas Pendidikan Indonesia. Sampel dalam penelitian ini adalah pembelajar Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang Tingkat 1, 2, dan 3, Universitas Pendidikan Indonesia. Penulis mengambil sampel 10 orang dari setiap angkatan. Teknik penyampelan yang penulis gunakan adalah teknik Random, yaitu teknik secara acak. 5

Selain responden pembelajar Pendidikan Bahasa Jepang Universitas Pendidikan Indonesia, penulis juga mengambil data dari sumber buku atau jurnal referensi Bahasa Jepang mengenai kata tunjuk Kore Sore Are. Situs yang penulis gunakan sebagai sumber adalah situs www.cinii.co.jp. 1.6 Teknik Pengumpulan dan Analisis Data 1.6.1 Teknik Pengumpulan Data A. Instrumen Instrumen penelitian yaitu alat yang digunakan untuk mengumpulkan atau menyediakan berbagai data yang diperlukan dalam kegiatan penelitian. Data penelitian adalah sejumlah informasi penting yang diperlukan untuk menjawab masalah penelitian melalui prosedur pengolahan. (Sutedi, 2011:155) Penulis mengumpulkan data dari kamus bahasa Jepang, literatur, jurnal, internet, serta sumber-sumber lain yang relevan dengan penelitian. Serta melakukan tes pada tingkat satu, dua, dan tiga JPBJ FPBS-UPI untuk mengambil data. Instrumen yang penulis gunakan adalah instrumen tes yaitu berupa tes tertulis dan instrumen non tes yaitu berupa angket tertutup. Uraian instrumen yang penulis gunakan adalah sebagai berikut: a. Tes 1. Tes Menerjemahkan Pembelajar diharapkan dapat menerjemahkan kalimat-kalimat yang telah penulis siapkan dalam Bahasa Jepang untuk kemudian diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia, dan kalimat-kalimat dalam Bahasa Indonesia untuk diterjemahkan ke dalam Bahasa Jepang. 6

Tes ini bertujuan untuk mengukur kemampuan pembelajar dalam menggunakan kata tunjuk. 2. Tes Isian Dalam tes ini, pembelajar harus memilih kata tunjuk yang sesuai dengan konteks kalimat yang sesuai dari 3 pilihan kata tunjuk yaitu kore, sore, dan are. Tes ini bertujuan untuk mengukur kemampuan pembelajar dalam menggunakan kata tunjuk yang sesuai. 3. Tes Benar-Salah (bunpousei handan tesuto) Tes ini berisikan kalimat-kalimat mengandung Kore Sore Are, kemudian pembelajar harus menentukan kalimat tersebut benar atau salah dengan memilih jawaban maru (O) atau batsu (X). Tes ini bertujuan untuk mengetahui pemahaman pembelajar terhadap Kore Sore Are. Masing-masing tes tersebut terdiri dari 10 soal. b. Angket Penulis membuat angket untuk mengetahui pendapat pembelajar Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang terhadap kata tunjuk Kore Sore Are. Angket terdiri dari 10 butir soal tertutup, namun pada setiap jawaban opsi terakhir penulis berikan secara terbuka, agar responden dapat menjawabnya secara bebas. 1.6.2 Teknik Pengolahan Data Berdasarkan teknik pengumpulan data, data yang ada dalam penelitian ini adalah data kuantitatif dan data kualitatif. Data kualitatif diperoleh dari studi literatur, dan data kuantitatif diperoleh dari hasil tes dan angket dan akan diolah secara statistik. 7

1.7 Sistematika Penulisan BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini penulis akan memaparkan mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, metode penelitian serta sistematika pembahasan. BAB II LANDASAN TEORITIS Pada bab ini penulis akan menjelaskan mengenai definisi dan penggunaan kata tunjuk Kore Sore Are dalam Bahasa Jepang BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini penulis akan menjelaskan mengenai metode yang digunakan dan pengumpulan data dari hasil penelitian. BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN Pada bab ini penulis akan memaparkan mengenai pemahaman pembelajar pada kata tunjuk Kore Sore Are dalam Bahasa Jepang dan bagaimana perbandingan kemampuan pembelajar tingkat 1, tingkat 2, dan tingkat 3 mengenai kata tersebut. BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Pada bab ini penulis akan mengemukakan kesimpulan dari hasil analisa penelitian dan hal-hal yang perlu ditindaklanjuti untuk penelitian berikutnya. 8