DAS Ciliwung Hulu dibagi menjadi tujuh Sub DAS yaitu (I) Sub DAS Tugu, (2)

dokumen-dokumen yang mirip
KONDISI UMUM 4.1 Aspek Fisik Wilayah Administrasi

METODOLOGI PENELITIAN

IV. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB 3 GAMBARAN UMUM WILAYAH

PETA SUNGAI PADA DAS BEKASI HULU

KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

KARAKTERISTIK DAERAH PENELITIAN

BAB IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

KONDISI UMUM. Sumber: Dinas Tata Ruang dan Pemukiman Depok (2010) Gambar 12. Peta Adminstratif Kecamatan Beji, Kota Depok

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. A. Kondisi Fisiografi

Gambar 2 Peta administrasi DAS Cisadane segmen hulu.

Gambar 3. Hasil simulasi debit Sumberjaya Lampung. Gambar 4. Hasil simulasi debit di Mae Chaem Thailand

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN

BAB III TINJAUAN WILAYAH KABUPATEN SLEMAN

Lampiran 1. Peta Penutupan Lahan tahun 1990

BAB IV KONDISI UMUM. Gambar 3 Peta Lokasi Sub-sub DAS Keyang, Slahung, dan Tempuran.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. tersebut relatif tinggi dibandingkan daerah hilir dari DAS Ciliwung.

LUAS WILAYAH ADMINISTRATIF KECAMATAN DAN JUMLAH WILAYAH ADMINISTRATIF KELURAHAN DI KOTA TASIKMALAYA TAHUN 2016 IBU KOTA KECAMATAN

III.BAHAN DAN METODE. Gambar 1. Lokasi Penelitian (DAS Ciliwung Hulu)

Sebelah Selatan, berbatasan dengan Kabupaten Ciamis dan Kabupaten Tasikmalaya. Sebelah Barat, berbatasan dengan Kabupaten Sumedang.

KONDISI UMUM. Bogor Tengah, Bogor Timur, Bogor Barat, Bogor Utara, Bogor Selatan, dan Tanah Sareal (Gambar 13).

KONDISI W I L A Y A H

I. KARAKTERISTIK WILAYAH

IV. KONDISI UMUM 4.1 Kondisi Fisik Wilayah Administrasi

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Umum Propinsi Sulawesi Tenggara

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

HIDROLOGI DAS CILIWUNG DAN ANDILNYA TERHADAP BANJIR JAKARTA 1

GAMBARAN UMUM KOTA TANGERANG SELATAN

IV KONDISI UMUM TAPAK

BAB III DATA LOKASI. Perancangan Arsitektur Akhir Prambanan Hotel Heritage & Convention. 3.1 Data Makro

BAB III GAMBARAN UMUM WILAYAH STUDI

KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

LAMPIRAN. persentase rata-rata kedap air 2)

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Administrasi

Gambar 3 Peta lokasi penelitian terhadap Sub-DAS Cisangkuy

Gambar 9. Peta Batas Administrasi

4. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN

KONDISI UMUM WILAYAH KAJIAN

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. A. Kondisi Geografis LS dan BT. Beriklim tropis dengan

III. KEADAAN UMUM LOKASI

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI. dan terorganisasi untuk menyelidiki masalah tertentu yang memerlukan jawaban.

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III TINJAUAN WILAYAH

KONDISI UMUM WILAYAH STUDI

BAB IV. GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN. Secara Geografis Kota Depok terletak di antara Lintang

BAB III TINJAUAN LOKASI

BAB IV KONDISI UMUM 4.1 Letak dan Luas IUPHHK-HA CV. Pangkar Begili 4.2 Tanah dan Geologi

KAJIAN UMUM WILAYAH Wilayah Administrasi, Letak Geografis dan Aksesbilitas

KEADAAN UMUM 3.1 Lokasi, Administrasi, dan Transportasi 3.2 Geologi dan Bahan Induk

Gambar 2 Peta Lokasi Penelitian

KEADAAN UMUM WILAYAH

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

global warming, periode iklim dapat dihitung berdasarakan perubahan setiap 30 tahun sekali.

BAB II DESKRIPSI WILAYAH PERENCANAAN 2.1. KONDISI GEOGRAFIS DAN ADMINISTRASI

KEADAAN UMUM DAERAH ALIRAN SUNGAI CILIWUNG

TINJAUAN PUSTAKA. fisik lingkungan yang hampir sama dimana keragaman tanaman dan hewan dapat

KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

PENGERTIAN HIDROLOGI

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

PEMBAHASAN 5.1 Data dan Analisis Penghitungan Komponen Penduduk

BAB I KONDISI FISIK. Gambar 1.1 Peta Administrasi Kabupaten Lombok Tengah PETA ADMINISTRASI

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Analisis Data. B. Data Hujan

PENDUGAAN KEHILANGAN TANAH DAN SEDIMEN AKIBAT EROSI MENGGUNAKAN MODEL "ANSWERS" DI DAERAH ALIRAN SUNGAI CILIWUNG HULU, KATULAMPA.

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. A. Letak, Luas dan Batas Wilayah Penelitian. Kabupaten Kuningan terletak di bagian timur Jawa Barat dengan luas

Lampiran 1. Curah Hujan DAS Citarum Hulu Tahun 2003

BAB II KONDISI WILAYAH STUDI

BAB II GAMBARAN UMUM WILAYAH PERENCANAAN

KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Letak dan Luas. Komponen fisik

III. KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

III. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

SKRIPSI KAJIAN PENGARUH CURAH HUJAN TERHADAP LIMPASAN CILIWUNG DENGAN MENGGUNAKAN METODE REGRESI. Oleh: AHMAD LUTFI F

BAB IV DESKRIPSI UMUM WILAYAH

IV. GAMBARAN UMUM. Kabupaten Lampung Tengah adalah salah satu Kabupaten di Provinsi Lampung.

KEADAAN UMUM WILAYAH

BAB II DESKRIPSI DAERAH STUDI

BAB IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. KONDISI UMUM 4.1 Letak Geografis dan Aksesibilitas

ANALISA BANJIR JAKARTA TAHUN

28 antara 20º C 36,2º C, serta kecepatan angin rata-rata 5,5 knot. Persentase penyinaran matahari berkisar antara 21% - 89%. Berdasarkan data yang tec

KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

Luas (Ha) L ms (km) h10. aws (%) L c (km) ars (%) h 85 (m) SubDAS. (m)

Pemodelan kejadian banjir daerah aliran sungai Ciliwung hulu dengan menggunakan data radar

BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN

KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN

PENERAPAN SISTEM AGROFORESTRY PADA PENGGUNAAN LAHAN DI DAS CISADANE HULU: MAMPUKAH MEMPERBAIKI FUNGSI HIDROLOGI DAS? Oleh : Edy Junaidi ABSTRAK

BAB II KONDISI WILAYAH STUDI

VI. KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN

KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN

BAB IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB III KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

Transkripsi:

. DESKRlPSl DAEUAH PENELITIAN Daerah Aliran Sungai (DAS) Ciliwung Hulu terletak pada posisi 6D02'-6"55' Lintang Selatan, dan pada posisi 06 3S'-0700' Sujur Timur sefta berada pada ketinggian 333-3.002 m di atas pemukaan laut. Secara administratif, DAS Ciliwun~: Hulu terletak dt Wilayah 50g0r yaitu Kewrnatan Cisarua, Ciawi, Cipayung, Megamendung,.dan Kedung Halang. DAS Ciliwung Hulu dikelilingi olch Sub DAS Cisadane di sebelah Selatan dan Barat, Sub EAS Cibeet di sebelah Utara, DAS Citarum di sebelah Timur, dan berhulu di sebelah selatan yaitu berada di gunung Gede-Pangrango (desa Telaga). 3.2. Bentuk dan Hidrologi DAS DAS Ciliwung Hulu dibagi menjadi tujuh Sub DAS yaitu (I) Sub DAS Tugu, (2) Sub DAS Cisarua, (3) Sub DAS Cibogo, (4) Sub DAS Cisukabirus, (5) Sub DAS Ciesek, (6) Sub DAS Ciseuseupan, dan (7) Sub DAS Katulampa. Luas DAS Ciliwung Hulu secara keseluruhan adalah 4.964 ha dan luas masing masing Sub DAS dapat dilihat pada Tabel.? No 2 3 4 5 6 7. Jumlah Tabel I. Luas Masing-masing Sub DAS di DAS Ciliwung Hulu Luas Sub DAS Ha % Sub OAS Tugu 5.028 33,60 Sub DAS ~isarua 07 Sub DAS Cibogo.843 2.32 Sun DAS Cisukabirus 2.429 623 Sub DAS Ciesek 2.453 6,39 Sub DAS Ciseuseupan.20 3,80 Sub DAS Katulampa 596 7,49 4.964 00 Sumber : Hasil Perhitungan dari Peta Rupabumi 999, skala :25.000 (Irianto, 2000)

Sungsi Ciliwung berawal dari desa Tugu melalui wilayah Bogor, Depok, Jakarta dan berrnuara di Jeluk Jakarta. Panjang sungai Ciliwung dari hulu sampai di SPAS Katulampa adalah f6,5 krn dengan kerniringafl rata-rata 3,5%. Ketinggian sungai Ciliwung di hulu 2908 dpl dan di Katutampa sebesar 350 dpl. Bentuk DAS Ciliwung Hulu secara keselunrhan menyerupai kipas dengan anak-anak sungai n~engalir ke sungai utarna dari bagian kiri dan kanan. Bentuk topografi DAS Ciliwung Hulu umumnya kasar-sangat kasar, bentuk lereng terjalsangat terjal, dengan aliran air turbulen dan mengalir sepanjang tahun. Anak-anak sungai pada DAS Ciliwung Hulu mengalir terkonsentrasi ke satu titik di sekitar Katulampa dengan bentuk outlet menyerupai leher botol terdiri atas: a. Sub DAS Tugu: dengan anak sungai Cilember, Cimandala, Cimegamendung, Cikoneng, Cicambana, Citameang, Cisampay; b. Sub DAS Cisarua: dengan anak sungai Citeko, Cisarua, Cijulung; c. Sub DAS Cibogo; d. Sub DAS Cisukabirus; e. Sub DAS Ciesek: dengan anak sungai Cinangka, Cirangrang, Ciyuntur, Ciesek, Cipaseban ; f. Sub DAS Cissuseupan: dengan anak sungai Cigadog, Cijambe, Ciseuseupan; g. Sub DAS Katulampa. Kondisi iklim DAS Ciliwung diperoleh berdasarkan pengamatan data klimatologi di Stasiun Meteorologi Citeko. Hasil perhitungan data klimatologi tersebut dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2. Keadaan lklirn DAS Ciliwung Hulu Berdasarkan 'Pengukuran pada Stasiun Klimatologi Citeko No 2 3 4 5 6 7 8 9 0.I2 '"Ian Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober Nopember Desember Maks "C 24,5 23,8 25,8 26,O 26,2 25,8 256 26,3 26,9 25,8 25,4 26,3 Suhu Min "C 20,2 8,3 8,3 9,l 8,O 8,l 7,8 7,5 7,7 8,l 8,2 7,9 Rerata "C 22,4 2,l 22,l 22,6 22,l 22,O 2-7 2,9 22,3 22.0 2,8 22,l Rata-rata RH q( 84,7 83,O 840 860 82,O 8,3 82,7 76,7 77,7 84,3 863 80,3 LPM Oh 32,7 28,3 36,O 47,3 59,O 44,O 44,7 74,7 44,3 45,3 28,O 39,3 KA Knot 3,7 42 42 4, 32 3,7 4,9 3,6 33 3,8 3, 4,8 To mm 33 3,4 3,6 3,5 3,6 3,3 33 4-3 42 38 32 4, Sum ber : Stasiun Klimatologi Darmaga, Bogor Pada Tabel 2 terlihat bahwa suhu udara rnaupun kelembaban nisbi udara tidak mengalami fluktuasi yang besar sepanjang tahun. Suhu rata-rata bulanan tertinggi terjadi pada bulan April yaitu 22,6OC, sedangkan suhu rata-rata bulanan terendah terjadi pada bulan Febcuari dan Desember yaitu sebesar 2,l C. Suhu maksimum bulanan sebesar 26,g C terjadi pada bulan Septam ber dan suhu minimum bulanan sebesar 7,5OC tejadi pada bulan Agustus. Kelembaban nisbi udara rata-rata bulanan tertinggi terjadi pada bulan Nopember sebesar 86,3%, sedangkan kelernbaban nisbi udara rata-rata bulanan terendah tejadi pada bulan September sebsir 77 7% Kxecs!ar a-zi7 r9t3-r4!3 bulana~ tertinggi terisdi pad3 +J.:',:I.-.. ' seksar 4 3 krlcl sedar,;<a* cv-;a?an angrn!erendah tepadl ~ada ;, 3- Nopem ber sebesar 3, knot. Lama penyinaran matahari rata-rata bulanan berkisar antara 28,O-74,7%. Lama penyinaran matahari maksimum terjadi pada bulan Agusti!s (74,7%),

sedangkan lama per~yinaran matahari minimal terjadi pada bulan Nopember (28,0%). Dengan dsmikian bulan Agustus merupakan bulan yang paling terik dan bulan Nopember merupakan bulan yang relatif teduh. Hal ini juga didukung oleh kenyataan bahwa curah hujan yang Ierjadi pada butan Agustus merupakan curah hujan terendah yaitu 9E,7 mm. Data curah hujan Manan pada tiga stasiun pengukur curah hujan di DAS Ciliwung Hulu disajikan pada Tabel 3. No I 2 3 4 5 6 7 8 9 0 2 - Tabel 3. Curah Hujan Rata-rata Bulanan pada DAS Ciliwung Hulu Nama Stasiun CH Bulan OAS Ciawi Citeko Gunung Mas --- (milimeter)- -.-- Januari 380-3 398,5 655 478 Februari 336 45,5 5093 420,3 Maret 287 3959 499 394 April 77,7 329 33,7 279 5 Mei 259 3 202,Z 2 ~ 7 242,l Juni 27 64 25 68,7 Juli 3 88 6,3 45 Agustus 30,3 87,7 78 98,7 September 29,7 68,5 t,3 03,2 Oktober 490,3 248 252,7 330,3 Nopember 490,3 268,7 4753 43,2 Desember 392.5 208.2 46,5 354 Tahun 3480,7 2974,2 r 3880 3445 Sumber : Stasiun Klimatotogi Darrnaga, Bogor 3.4. Fisiografi Lahan Fisiografi DAS Ciliwung Hulu bervariasi rnulai dari datar (0-8%) sampai curam (>45%). DAS Ciliwung Hulu didominasi oleh lereng yang agak terjal sampai terjal sebesar 54,68%, dan pada bagian selatan didominasi oleh kelerengan >40%. Wilayah ini didentu k oleh beberapa pegcnungan antara lain G. Gede-Pangrango, G. Mandalawangi, G. Kencong. Distribusi kelas kemiringan lahan pada DAS Ciliwung Hulu selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 4.

Tabel 4. Luas dan Ketas Lereng DAS Ciliwung Hulu. -- > 45 -.-.-- ---- 2.494;00 6P -. -.-. Jumlah 4.964,OO oo,oo--.. Sumber : Hasil Perhitungan dari Peta Rupabumi 999, skala :25.000(trianto, 2000) 3.5. Jenis Tanah Berdasarkan peta lembar Bogor (4986) dan lembar Jakarta dan Kepulauan Setibu (992, geologi pada DAS Ciliwung Hulu didorninasi oleh endapan vulkanik dsri Gunung Gede-Pangrango. Sebaran jenis tanah secara lengkap dapat dilihat \ pada Tabel 5. Jenis tanah yang ada di wiiayah DAS Ciliwung Hulu merupakan hasil perombakan dari bahan induk tufa vulkanik. Jenis tanah pada DAS Ciliwung Hulu didominasi oleh jenis tanah Asosiasi Typic Hapludonds-Typic Troposammens dan Asosiasi Andic Humitropepts-Typic Dystropepts yaitu sebesar 43,64'/0 dari seluruh luas DAS. Jenis Tanah Tabel 5. Penyebaran Jenis Tanah DAS Ciliwung Hulu. Kompleks Typic Troporthens-Typic Fluvaquents Typic Hapludents Typic Dystropepts Typic Humitropepts Typic Eutropepts Typic Hapludonds Typic Troposammens Asosiasi Typic Hapludonds-Typic Troposammens Asosiasi Andic Humttropepts-Typic Dystropepts Jumlah Ha 282,OO.64,OG.879,OO 245,OO 2.206,OO 2.54,OO 27,OO 3.680,QO 2.850,OO tuasan 4.964,OO Sumber :. Peta Tanah Semi Detail DAS Ciliwung Hulu, Puslitanak (992) 2.?eta Tanah Semi Detail Bogor-Depok, LPT (979) %,88 0,97 2,56.64 4,74 4,39 24,59 00,OO

3.8. Penggunaan Lahan Secara umum pola penggunaan lahan di daerah ini dipengaruhi oleh jenis tanah, kemiringan lahan, status kepemilikan tanah, dan faktor lingkungan lainnya. Berdasarkan Peta Tataguna Lahan hasil perhitungan dari Citra Digital dan Landsat, secara umum penggunaan lahan pada DAS Ciliwung Hulu dikelornpokkan menjadi lima (5) jenis, yaitu () Sawah, (2) hutan, (3) Perkebunan, (4) Pertanian Dataran Tinggi, dan (5) PernukimanlPekarangan. Pola ~en~~irnaan lahan pada DAS Ciliwung Hulu didominasi oleh pertanian dan pekebunan yaitu seluas 60,599'0, sedangkan luas kawasan hutan sebesar 35,48% dari seluruh luas DAS. Tataguna lahan DAS Ciliwung Hulu selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 6.

Tabel 6. Penggunaan khan DAS Ciliwung Hulu Penggunaan Laqan Tugu Luas (Ha) Jumlah Cisarua Cibogo Ciesek Ciseuseupan Kafularnpa Ha % birus Hutan Perkbunan PemukimanlPe-.arangan Sawah Pertanian dai - -gg~ 745,OO 405,75 46,50 697,25 033,OO 248,25 35,s 69,50 28,OO 503,OO 280,50 596,50 23,OO 287,oO 334,OO 026,50 66,80 9,25 36,75 33,75 084,75 467,50 86,OO 2,75 669,25 247,30 52,oO 62,75 20,OO t,50 8,25 275,25 5385,oO 323505 507,75 2497,95 3338,25 36,03 2 t,59 338 6,69 22,3 Jumlah 5027,N 2453,45 I 52,OO 843,05 2429,25 2,75 568,OO 4964,O 00,OO Sumkc: : Hasii 'erhitungan dari Citra Digital dan Landsat 999 dalam trianto (2000)