MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI METODE PEMBELAJARAN JOYFULL LEARNING BERBANTUAN MEDIA PEMBELAJARAN

dokumen-dokumen yang mirip
PENINGKATAN MINAT DAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN TIPE CORE PADA SISWA KELAS VII

PENINGKATAN KETERLIBATAN DAN MINAT BELAJAR MELALUI PEMBELAJARAN STAD TERMODIFIKASI PERMAINAN ULAR TANGGA

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR DAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COURSE REVIEW HORAY

Kata kunci: motivasi,prestasi,model pembelajaran talking stick, LKS

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR IPA MELALUI PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN BERBASIS JOYFUL LEARNING PADA SISWA KELAS IV SD

Desnaeni Dyah Winastiti, Eko Setyadi Kurniawan, Arif Maftukhin

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN METODE COURSE REVIEW HORAY (CRH) UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE INKUIRI TERBIMBING DI KELAS V SD NEGERI TERBAHSARI ARTIKEL SKRIPSI

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PBM PADA SISWA KELAS XI MM1 SMK TKM TEKNIK KEBUMEN

X f fx Jumlah Nilai rata-rata 61 Keterangan :

MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA MELALUI MODEL PROBLEM SOLVING LEARNING BERBASIS DISCOVERY PADA KELAS VII

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS IV SD MELALUI MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS TERINTEGRASI PADA PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA

NASKAH PUBLIKASI. Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tindakan, observasi (sekaligus penilaian), dan refleksi. Siklus ini akan dilanjutkan

BAB III METODE PENELITIAN

PENINGKATAN MINAT BELAJAR DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH PADA SISWA KELAS VIII A

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR SISWA MELALUI METODE ROLLING QUESTION MATERI SEGITIGA DAN SEGI EMPAT DI SMPN 3 CIAWIGEBANG KABUPATEN KUNINGAN

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Kelas IV SDN Lariang Melalui Metode Demonstrasi

BAB III METODE PENELITIAN. (Classroom Action Research). Penelitian tindakan kelas adalah penelitian

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Penelitian tindakan kelas merupakan ragam penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan tindakan kelas ini dilakukan di kelas VIIIc SMP Negeri 7

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI AKTIVITAS EKONOMI MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS IV SDN II ARYOJEDING KABUPATEN TULUNGAGUNG

1. Pendahuluan Pembelajaran matematika dengan pendekatan tradisional didasarkan pada pandangan bahwa matematika sebagai strict body of knowledge yang

MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR MATEMATIKA MELALUI KOMBINASI MODEL NUMBERED HEADS TOGETHER DENGAN COURSE REVIEW HORAY

BAB III METODE PENELITIAN. Sebagai subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas IV

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati

BAB III METODE PENELITIAN. sebanyak 21 siswa yang terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 9 siswa perempuan.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Tindakan kelas (PTK), artinya penelitian ini berbasis pada masalah di kelas

III. METODE PENELITIAN. melakukan suatu perbaikan yang bersifat reflektif dan kolaboratif. Dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Waktu Pelaksanaan September Oktober November Ket 1 Penulisan Proposal 5 September 2012

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 2 No. 2 ISSN X. Dian Kustianti. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TALKING STICK

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TAKE AND GIVE DISERTAI PEMBERIAN REWARD UNTUK PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP/MTs

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA MELALUI METODE PEMBELAJARAN TALKING STICK BERBANTU LKS TERSTRUKTUR

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA DENGAN MENGGUNAKKAN METODE MIND MAPPING

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Dengan Metode Demonstrasi Dikelas V SDN 10 Biau

PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS TUGAS UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA DI SMK TUNAS NUSANTARA PURWOREJO

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Oleh ; Ria Fajrin Rizqy Ana Dosen STKIP PGRI Tulungagung

PENERAPAN MODEL BAMBOO DANCING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS 5 SD PADA PEMEBELAJARAN IPA

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPA Dengan Menggunakan Media Gambar di Kelas V SDN 05 Biau

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research). Reason &

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE

PUBLIKASI KARYA ILMIAH Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Akuntansi

BAB III METODE PENELITIAN. adalah siswa kelas IV A Sekolah Dasar Negeri 181 Pekanbaru tahun ajaran. 2013/2014 yang terdiri dari 46 orang siswa.

BAB I PENDAHULUAN. mengajar. Karena dengan adanya keaktifan saat proses pembelajaran maka

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENTS (TGT)

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Matematika

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Eksperimen dalam Pembelajaran IPA di Kelas V SDN Meselesek

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEMATIK UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA KELAS III SD NEGERI BANJARWINANGUN TAHUN PELAJARAN 2013/2014

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATERI KUBUS DAN BALOK MELALUI PENERAPAN STRATEGI BELAJAR PQ4R

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Oleh: Purningsih, S.Pd. SMK YPT Purworejo Abstrak

PUBLIKASI KARYA ILMIAH Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Pendidikan Akuntansi

PENINGKATAN MINAT DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN METODE QUANTUM LEARNING

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A.

PENINGKATAN PARTISIPASI SISWA DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR-SHARE (TPS)

Inayatul Uliya

MENINGKATKAN PEMAHAMAN MATERI AJAR CARA MENJAGA KEUTUHAN NKRI MELALUI METODE DEMONSTRASI. Riharno

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajad Sarjana S1 Program Studi Pendidikan Biologi.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan terjemahan dari Classroom Action

Sarina. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Proses PTK merupakan proses siklus yang dimulai dari menyusun

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian. sistematis, terencana, dan dengan sikap mawas diri.

BAB III METODE PENELITIAN. Dengan melaksanakan tahapan-tahapan PTK, guru dapat menemukan

BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS

Kata kunci: Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT), Motivasi, Hasil Belajar.

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. sebanyak 17 orang yang terdiri dari 7 orang laki-laki dan 10 orang

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENERAPAN PENDEKATAN RME (REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION) PADA SISWA KELAS IV

PENINGKATAN HASIL BELAJAR EKONOMI DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Langkapura ini menggunakan model cooperative learning Tipe TSTS dengan

BAB III METODE PENELITIAN

PENERAPAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN SAVI SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA

NASKAH PUBLIKASI. Oleh : SRI MUJAYANTI A54A100126

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. metode penelitian tindakan kelas atau yang lebih sering disebut dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK). Penulis

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian tindakan kelas (PTK) atau classroom

BAB III METODE PENELITIAN. yang dalam bahasa asing dikenal sebagai Classroom Action Research.

BAB III METODE PENELITIAN

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MATERI GAYA MAGNET MELALUI METODE INKUIRI TERBIMBING

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN GUIDED NOTE TAKING

BAB III METODE PENELITIAN

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna memenuhi derajat sarjana S-1 Pendidikan Matematika

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI METODE PEMBELAJARAN JOYFULL LEARNING BERBANTUAN MEDIA PEMBELAJARAN Oleh: Dyah Ayu Woro Gendari, Mujiyem Sapti, Erni Puji Astuti Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Purworejo e-mil: dyahworo54@yahoo.com Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah dengan menerapkan metode pembelajaran Joyfull Learning berbantuan media pembelajaran dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang terdiri dari dua siklus. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui dokumentasi, observasi, dan tes. Subyek penelitian adalah siswa kelas V SD Negeri Loano yang berjumlah 35 siswa. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan motivasi dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika. Sebelum dilakukan tindakan jumlah siswa yang mencapai ketuntasan belajar adalah 23 siswa (65,71%). Setelah dilakukan tindakan terjadi peningkatan persentase ketuntasan belajar, pada siklus I meningkat menjadi 24 siswa (68,57%) dengan persentase motivasi belajar siswa sebesar 78,17% dan pada siklus II meningkat menjadi 29 siswa (82,86%) dengan persentase motivasi belajar sebesar 81,50%. Kata kunci: Joyfull Learning, Media, Motivasi. PENDAHULUAN Sebagian besar siswa memiliki anggapan yang negatif mengenai pelajaran matematika, mereka mengganggap matematika adalah pelajaran yang sulit dipahami dan menegangkan. Padahal matematika merupakan ilmu dasar yang memiliki cakupan yang sangat luas di berbagai bidang. Selain itu, penyebab lain dari kurangnya minat belajar siswa adalah Pembelajaran Joyfull Learning Berbantuan Media Pembelajaran 1

dikarenakan metode pembelajaran yang digunakan guru tidak menarik bagi siswa, yaitu guru hanya menerangkan sedangkan siswa hanya mencatat tanpa ada aktivitas siswa. Hal ini menyebabkan hasil belajar yang diperoleh siswa menjadi kurang optimal. Hasil dari observasi dan wawancara dengan guru kelas V Sekolah Dasar (SD) Negeri Loano menunjukkan bahwa proses pembelajaran matematika sebagian besar dilakukan dengan metode ceramah yang hanya berpusat pada guru dan siswa cenderung pasif sebagai pendengar. Guru dalam penyampaian materi kurang bervariasi dalam menggunakan metode dan media pembelajaran. Hal ini menyebabkan siswa kurang tertarik, merasa bosan, mengantuk dan bahkan ada siswa yang berbicara/bermain ketika guru memberikan penjelasan. Akibatnya ketika diadakan tes evaluasi, terdapat siswa yang memperoleh hasil di bawah kriteria ketuntasan minimal (KKM). Hal ini ditunjukkan dari hasil ulangan tengah semester 2 hanya 23 siswa (65,71%) dari 35 siswa yang mencapai nilai KKM. Berdasarkan hasil observasi terlihat bahwa motivasi belajar siswa masih kurang. Pada dasarnya belajar tanpa adanya motivasi akan mempersulit dalam mencapai keberhasilan dalam kegiatan pembelajaran. Menurut Hamzah B. Uno (2012: 23) terdapat beberapa indikator motivasi belajar yaitu (a) adanya hasrat dan keinginan untuk berhasil; (b) adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar; (c) adanya harapan dan cita-cita masa depan; (d) adanya penghargaan dalam belajar; (e) adanya kegiatan yang menarik dalam belajar; (f) adanya lingkungan belajar yang kondusif, sehingga memungkinkan seseorang siswa dapat belajar dengan baik. 2 Pembelajaran Joyfull Learning Berbantuan Media Pembelajaran

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan tersebut di atas, maka peneliti berkeinginan untuk melakukan penelitian mengenai metode pembelajaran yang dapat mengaktifkan siswa dalam mengikuti pembelajaran di kelas dan menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan bagi siswa yaitu dengan menerapkan metode pembelajaran Joyfull Learning. Dalam metode pembelajaran tersebut guru menciptakan suasana belajar yang menyenangkan tanpa adanya tekanan, baik tekanan fisik maupun psikologis serta senantiasa melibatkan siswa secara penuh dalam proses pembelajaran dan siswa dapat merasakan kebermaknaan dari pembelajaran yang mereka lakukan. Menurut Cakheppy (2011), terdapat empat teknik Joyfull Learning yaitu teknik persiapan, penyampaian, pelatihan, dan penutup. Teknik persiapan berkaitan dengan persiapan siswa untuk memulai proses pembelajaran dengan tujuan untuk menyingkirkan rintangan-rintangan yang dapat memperlambat siswa dalam mengikuti proses pembelajaran. Pada teknik penyampaian dimaksudkan untuk mentransfer informasi mengenai materi belajar kepada siswa secara positif dan menarik sehingga siswa dapat merasakan kebermaknaan dalam proses pembelajaran yang mereka alami. Teknik selanjutnya yaitu teknik pelatihan, pada tahap inilah pembelajaran berlangsung dengan sebenar-benarnya. Apa yang dipikirkan dan dikatakan serta dilakukan siswalah yang menciptakan pembelajaran, bukan apa yang dipikirkan, dikatakan dan dilakukan oleh guru. Dan pada teknik penutup guru memberikan penguatan kepada siswa mengenai materi yang telah diterima oleh siswa. Pembelajaran Joyfull Learning Berbantuan Media Pembelajaran 3

Selain metode pembelajaran Joyfull Learning tersebut peneliti juga menggunakan media pembelajaran guna mendukung dalam menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan bagi siswa. Media pembelajaran adalah salah satu sarana untuk mempermudah penyampaian materi kepada siswa. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah dengan menerapkan metode pembelajaran Joyfull Learning berbantuan media pembelajaran dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar matematika siswa kelas V SD Negeri Loano Tahun Pelajaran 2012/2013. Hasil penelitian yang mendukung penelitian ini adalah penelitian yang dilakukan oleh Hendika Septiawan (2012) tentang penerapan metode pembelajaran Joyfull Learning. Penelitian tersebut menunjukkan bahwa metode pembelajaran Joyfull Learning mampu meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa, yaitu 1) hasil belajar sebelum tindakan 70,6%, siklus I 92,9% dan meningkat pada siklus II 100%. 2) Motivasi siswa pada siklus I 86,3% dan meningkat pada siklus II 94,1%. Penelitian lain yang juga mendukung penelitian ini adalah penelitian yang dilakukan oleh Sri Wahyuni (2011). Sebelum tindakan prestasi belajar siswa sebesar 72,09%, pada putaran I 76,74%, pada putaran II mencapai 88,09% dan di akhir tindakan 95,23%. Penelitian ini menyimpulkan bahwa metode pembelajaran Joyfull Learning dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang terdiri dari dua siklus. Setiap siklus terdiri dari empat tahap yaitu perencanaan, 4 Pembelajaran Joyfull Learning Berbantuan Media Pembelajaran

pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Setiap akhir siklus diadakan tes tentang materi yang telah diajarkan. Penelitan dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan bulan Juli dengan subyek penelitian adalah siswa kelas V SD N Loano yang berjumlah 35 siswa terdiri dari 14 siswa laki-laki dan 21 siswa perempuan. Data dalam penelitian ini dikumpulkan dari hasil dokumentasi, observasi, dan tes. Data hasil dokumentasi merupakan pengumpulan nilai secara tertulis dari hasil UTS 2 dan hasil tes evaluasi setelah dilakukan tindakan. Tes digunakan untuk mengetahui perkembangan hasil belajar siswa setelah memperoleh pembelajaran. Sedangkan observasi dilakukan dengan cara mengamati kegiatan siswa selama proses pembelajaran dengan mengisi lembar observasi yang berisi item-item tentang tingkah laku yang digambarkan akan terjadi. Observasi digunakan untuk mengetahui tingkat motivasi belajar siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Proses pengamatan ini dilakukan oleh dua observer yang berkolaborasi dengan peneliti. Keberhasilan penelitian ini dilihat dari semakin banyaknya siswa (lebih dari 70%) telah mencapai nilai KKM dan rata-rata motivasi belajar siswa 70%. Setelah data penelitian terkumpul, selanjutnya data dianalisis dengan menghitung rerata dan persentasenya. Rerata diperoleh dari menjumlahkan seluruh skor kemudian dibagi dengan banyaknya siswa. Menurut Purwanto (2009: 102), persentase diperoleh dari hasil perbandingan skor mentah yang diperoleh siswa dengan skor maksimum ideal dari tes yang bersangkutan dikalikan dengan 100. Pembelajaran Joyfull Learning Berbantuan Media Pembelajaran 5

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pelaksanaan siklus I difokuskan untuk mengatasi masalah yang telah ditemukan pada observasi awal. Kegiatan pada siklus I terdiri dari 3 pertemuan dengan jumlah alokasi waktu 8 35 menit dan pada pertemuan ketiga diadakan tes evaluasi siklus I. Dari hasil tes evaluasi siklus I terlihat bahwa hasil belajar siswa meningkat dibandingkan dengan hasil pratindakan, yaitu pada pra-tindakan sebanyak 23 siswa (65,71%) mencapai nilai KKM dan meningkat pada siklus I sebanyak 24 siswa (68,57%). Sedangkan untuk hasil observasi motivasi belajar siswa pada siklus I diperoleh sebesar 78,17%. Berdasarkan hasil tersebut terlihat bahwa indikator keberhasilan mengenai motivasi belajar telah memenuhi syarat yaitu 70%, akan tetapi untuk hasil belajar belum mencapai indikator keberhasilan sehingga diperlukan tindakan selanjutnya. Dari hasil refleksi pada siklus I, tampak bahwa beberapa siswa belum terlibat aktif selama diskusi kelompok dalam mengerjakan LAS dengan menggunakan media pembelajaran. Dengan adanya hal tersebut dapat dikatakan bahwa motivasi belajar siswa masih kurang, maka tindakan ini dilanjutkan pada siklus II. Pelaksanaan kegiatan siklus II terdiri dari 3 pertemuan dengan alokasi waktu sebanyak 8 X 35 menit. Pelaksanaan siklus II secara umum tidak berbeda jauh dengan siklus I, perbedaannya hanya terletak pada media pembelajaran yang digunakan selama proses pembelajaran. Di mana media pembelajaran yang digunakan lebih disesuaikan lagi dengan materi yang diajarkan sehingga media tersebut dapat mendukung proses pembelajaran yang berdampak pada meningkatnya motivasi belajar siswa. Hal tersebut dapat diketahui dari hasil 6 Pembelajaran Joyfull Learning Berbantuan Media Pembelajaran

analisis data yaitu sebanyak 29 siswa (82,86%) telah mencapai nilai KKM dan presentase motivasi belajar siswa sebesar 81,50%. Hal ini menunjukan adanya peningkatan yang cukup signifikan jika dibandingkan dengan hasil pada siklus I. Dari hasil analisis data tersebut secara keseluruhan dapat digambarkan sebagai berikut: Tabel Analisis Data Siklus I dan Siklus II. No Aspek Persentase Siklus I Siklus II 1 Hasil Belajar 68,57% 82,86% 2 Motivasi Belajar 78,17% 81,50% Dilihat dari persentase ketuntasan yang dicapai siswa pada kondisi pra-tindakan seperti yang telah diuraikan pada bagian pendahuluan, tingkat ketuntasan masih di bawah indikator keberhasilan yaitu hanya mencapai 65,71%. Hal ini disebabkan karena dalam penyampaian materi guru kurang bervariasi dalam menggunakan metode dan media pembelajaran sehingga kurang menarik perhatian siswa. Setelah dilaksanakan tindakan dalam dua siklus dengan menerapkan metode pembelajaran Joyfull Learning berbantuan media pembelajaran, motivasi dan hasil belajar siswa cenderung mengalami peningkatan dibandingkan sebelum tindakan. Pada siklus I, persentase ketuntasan hasil belajar sebesar 68,57% dengan motivasi belajar sebesar 78,17%. Dari hasil siklus II, terjadi peningkatan yang cukup signifikan. Persentase ketuntasan hasil belajar sebesar 82,86% dengan persentase motivasi belajar sebesar 81,50%. Berdasarkan uraian tersebut, dapat dikatakan bahwa dengan menerapkan metode pembelajaran Joyfull Learning berbantuan media pembelajaran dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar matematika siswa. Pembelajaran Joyfull Learning Berbantuan Media Pembelajaran 7

SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat diambil simpulan yaitu, setelah diterapkannya metode pembelajaran Joyfull Learning berbantuan media pembelajaran hasil belajar dan motivasi belajar siswa mengalami peningkatan yang cukup baik, siswa tampak terlibat aktif dan antusias selama proses pembelajaran. Mengacu pada hasil penelitian ini, peneliti menyarankan bahwa: (1) para guru SD diharapkan mencoba menerapkan metode pembelajaran Joyfull Learning dalam pembelajaran matematika karena metode Joyfull Learning dapat meningkatkan hasil belajar siswa. (2) Guru hendaknya lebih melengkapi media pembelajaran yang relevan dalam kegiatan pembelajaran. (3) Guru sebaiknya melibatkan siswa secara aktif selama proses pembelajaran sehingga tercipta suasana kelas yang berlangsung kondusif, tidak membosankan, dan tidak menegangkan. DAFTAR PUSTAKA Cakheppy. 2011. Strategi Joyfull Learning (Belajar Menyenangkan). Diakses dari http://cakheppy.wordpress.com/2011/04/09/strategi-joyfulllearning-belajar-menyenangkan/ pada tanggal 1 Mei 2013. Purwanto, Ngalim. 2009. Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset. Septiawan, Hendika. 2012. Penerapan Metode Pembelajaran Berbasis Joyfull Learning Untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Siswa Mata Pelajaran Matematika Kelas IV SD N Salatiga 01 Kota Salatiga. Diakses dari http://repository.library.uksw.edu/handle/123456789/912 pada tanggal 30 Maret 2013. 8 Pembelajaran Joyfull Learning Berbantuan Media Pembelajaran

Uno, Hamzah B. 2012. Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta: Bumi Aksara. Wahyuni, Sri. 2011. Peningkatan Motivasi Belajar Matematika Melalui Metode Pembelajaran Berbasis Joyfull Learning pada Siswa Kelas V SD N Kleco 2 Surakarta Tahun Ajaran 2010/2011. Skripsi. Diaskes pada tanggal 30 Maret 2013. Pembelajaran Joyfull Learning Berbantuan Media Pembelajaran 9