MODEL OPTIMASI ALOKASI PENGELOLAAN SAMPAH DENGAN PENDEKATAN INEXACT FUZZY LINEAR PROGRAMMING ( STUDI KASUS: PENGELOLAAN SAMPAH DI KOTA MALANG )

dokumen-dokumen yang mirip
EVALUASI SISTEM PENGUMPULAN DAN PENGANGKUTAN SAMPAH DI KECAMATAN BANDA RAYA, JAYA BARU DAN MEURAXA KOTA BANDA ACEH

MAKALAH SEMINAR DAN MUSYAWARAH NASIONAL MODEL PERSAMAAN MATEMATIS ALOKASI KENDARAAN ANGKUTAN SAMPAH BERDASARKAN METODE PENGGABUNGAN BERURUT OLEH :

Pengaruh Stasiun Peralihan Antara Terhadap Pengelolaan Sampah Permukiman di Kecamatan Tambaksari, Surabaya

KAJIAN PENGANGKUTAN SAMPAH DI KECAMATAN MATARAM

EVALUASI PENGANGKUTAN SAMPAH DAN PENGEMBANGAN SARANA PERSAMPAHAN DI KOTA PALANGKA RAYA

EVALUASI UNTUK PENGEMBANGAN SISTEM PENGELOLAAN PERSAMPAHAN DI KOTA MARTAPURA DARI SEGI PENGUMPULAN DAN PENGANGKUTAN

EVALUASI SISTEM PEMBUANGAN AKHIR SAMPAH DI KOTA TRENGGALEK

PROPOSAL PROYEK AKHIR. Yayuk Tri Wahyuni NRP Dosen Pembimbing Endang Sri Sukaptini, ST. MT

PENGELOLAAN PERSAMPAHAN

OPTIMALISASI MASA PAKAI TPA MANGGAR KOTA BALIKPAPAN

Optimisasi pengalokasian sampah wilayah ke tempat pembuangan sementara (TPS) di Kota Surakarta dengan model integer linear programming

PERENCANAAN MATERIAL RECOVERY FACILITY KECAMATAN ARJASA, KABUPATEN JEMBER MATERIAL RECOVERY FACILITY DESIGN FOR ARJASA DISTRICT, JEMBER REGENCY

EVALUASI SISTEM PENGELOLAAN SAMPAH DI KOTA MAUMERE

Kata Kunci: Evaluasi, Masa Pakai, Reduksi, Pengomposan, Daur Ulang

Program Diploma IV Teknik Perancangan Prasarana Lingkungan Permukiman Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan - ITS 1

EVALUASI DAN OPTIMALISASI MASA PAKAI TPA SUNGAI ANDOK KOTA PADANG PANJANG

POTENSI PENGELOLAAN SAMPAH MENUJU ZERO WASTE YANG BERBASIS MASYARAKAT DI KECAMATAN KEDUNGKANDANG KOTA MALANG ABSTRAK

KAJIAN MODEL PENGELOLAAN SAMPAH BERBASIS MASYARAKAT DI KECAMATAN WONOCOLO KOTA SURABAYA

PEMERINTAH KOTA MOJOKERTO PROFIL PENGELOLAAN SAMPAH PERKOTAAN TAHUN 2006

EVALUASI PELAYANAN PERSAMPAHAN DENGAN OPTIMASI SISTEM PENGANGKUTAN SAMPAH DI KOTA MEMPAWAH

KAJIAN PENGADAAN DAN PENERAPAN TEMPAT PENGOLAHAN SAMPAH TERPADU (TPST) DI TPA km.14 KOTA PALANGKA RAYA

Pengelolaan Emisi Gas pada Penutupan TPA Gunung Tugel di Kabupaten Banyumas. Puji Setiyowati dan Yulinah Trihadiningrum

STRATEGI PENINGKATAN KINERJA PENGELOLAAN PERSAMPAHAN DI PESISIR DI KELURAHAN LEMBANG KABUPATEN BANTAEN

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. 5.1 Gambaran Umum Tempat Pembuangan Akhir Pasir Sembung

EVALUASI SISTEM PENGANGKUTAN SAMPAH DI KOTA MALANG

EVALUASI METODE PENGELOLAAN SAMPAH UNTUK UMUR LAYAN DI TPA PUTRI CEMPO

LAMPIRAN A Rekapitulasi Model Persamaan Biaya Spesifik Investasi Bidang Persampahan

DAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Manfaat Batasan Masalah...

PROFIL PENGELOLAAN SAMPAH PERKOTAAN

EVALUASI KAPASITAS LAHAN TPA LADANG LAWEH DI KABUPATEN PADANG PARIAMAN MENUJU PENERAPAN SISTEM CONTROLLED LANDFILL

BANTAENG, 30 JANUARI (Prof. DR. H.M. NURDIN ABDULLAH, M.Agr)

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan pertumbuhan penduduk dan perkembangan Kota

JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

PENGELOLAAN EMISI GAS PADA PENUTUPAN TPA GUNUNG TUGEL DI KABUPATEN BANYUMAS

Kata kunci: pengangkutan sampah, ritase, cakupan pelayanan.

KAJIAN PENINGKATAN UMUR PAKAI TPA TANAH GROGOT DAN PEMANFAATAN SAMPAH DI KECAMATAN TANAH GROGOT KABUPATEN PASER PROPINSI KALIMANTAN TIMUR

KATA PENGANTAR. Laporan Akhir PENYUSUNAN LAYANAN PERSAMPAHAN KOTA BOGOR

Kata kunci : Sampah, Reduksi, daur ulang, kawasan komersial dan Malioboro

PENGELOLAAN SAMPAH DI KAWASAN PURA BESAKIH, KECAMATAN RENDANG, KABUPATEN KARANGASEM DENGAN SISTEM TPST (TEMPAT PENGOLAHAN SAMPAH TERPADU)

IDENTIFIKASI KENDALA MODEL OPTIMASI JUMLAH UNIT RUMAH TIAP TIPE PADA PERUMAHAN

Optimasi Rute Pengangkutan Sampah Dengan Metode Vehicle Routing Problem With Time Window Menggunakan Binary Integer Programming

KAJIAN PENGELOLAAN SAMPAH UNTUK MENINGKATKAN PELAYANAN ASET DI KABUPATEN KARAWANG

BAB IV INVENTARISASI STUDI PERSAMPAHAN MENGENAI BIAYA SPESIFIK INVESTASI

BAB I P E N D A H U L U A N

BAB I PENDAHULUAN. Sampah merupakan limbah yang dihasilkan dari adanya aktivitas manusia.

INVENTARISASI SARANA PENGELOLAAN SAMPAH KOTA PURWOKERTO. Oleh: Chrisna Pudyawardhana. Abstraksi

STUDI KINERJA TEKNIK OPERASIONAL DALAM MANAJEMEN PERSAMPAHAN DI KOTA MARTAPURA KABUPATEN BANJAR KALIMANTAN SELATAN TUGAS AKHIR

IV CONTOH KASUS DAN PEMBAHASAN

EVALUASI SISTEM PENGELOLAAN SAMPAH KABUPATEN GIANYAR

Rute Pengangkutan Eksisting Kendaraan Arm Roll Truck

BAB I PENDAHULUAN. diikuti oleh peningkatan perpindahan sebagian rakyat pedesaan ke kota dengan

BAB I PENDAHULUAN. pola konsumsi masyarakat menimbulkan bertambahnya volume, jenis dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

MANAJEMEN PENGANGKUTAN SAMPAH DI KECAMATAN BANGLI

STUDI PENGURANGAN SAMPAH DI TPS GADANG KOTA MALANG UNTUK MENGURANGI BEBAN VOLUME SAMPAH DI TPA SUPIT URANG

Optimasi Kendaraan Pengangkut Sampah di Kecamatan Kertapati Menggunakan Pemrograman Bilangan Bulat Biner 0 dan 1

PERENCANAAN SISTEM PENGELOLAAN SAMPAH DI KECAMATAN CANDISARI KOTA SEMARANG

1. BAB I PENDAHULUAN. diikuti kegiatan kota yang makin berkembang menimbulkan dampak adanya. Hasilnya kota menjadi tempat yang tidak nyaman.

Satrio Agung Wibowo, Harimurti, Achfas Zacoeb

PERENCANAAN MATERIAL RECOVERY FACILITY SECARA MANUAL DI TPA BULUSAN BANYUWANGI

PENGELOLAAN SAMPAH PERMUKIMAN DI KAWASAN PERDESAAN KABUPATEN PONOROGO ( STUDI KASUS KECAMATAN BUNGKAL )

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

PENGARUH STASIUN PERALIHAN ANTARA TERHADAP PENGELOLAAN SAMPAH PERMUKIMAN DI KECAMATAN TAMBAKSARI, SURABAYA

ANALISIS PENGELOLAAN PENGANGKUTAN SAMPAH DI KECAMATAN KLUNGKUNG KABUPATEN KLUNGKUNG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

STRATEGI PENINGKATAN KINERJA PENGELOLAAN PERSAMPAHAN DI PESISIR KELURAHAN LEMBANG KABUPATEN BANTAENG

BAB II KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI. Tabel 2.1 : Visi Misi Sanitasi Kabupaten Aceh Jaya. Visi Sanitasi Kabupaten

Lampiran A. Kerangka Kerja Logis Air Limbah

PEMILIHAN KONTRAKTOR PERBAIKAN ROTOR DI PEMBANGKIT LISTRIK PT XYZ DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS DAN GOAL PROGRAMMING

Optimasi Biaya Penggunaan Alat Berat untuk Pekerjaan Pengangkutan dan Penimbunan pada Proyek Grand Island Surabaya dengan Program Linier

Timbulan dan Pengurangan Sampah di Kecamatan Klojen Kota Malang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

PERENCANAAN PENGELOLAAN SAMPAH KAWASAN KECAMATAN JEKULO-KUDUS

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Matrik Kerangka Kerja Logis Kabupaten Luwu

Oleh : YENNI SOFYAN MORA NRP

B A B V PROGRAM DAN KEGIATAN

TUGAS PERENCANAAN PENGELOLAAN SAMPAH SEMESTER GANJIL 2016/2017

KAJIAN PENGELOLAAN SAMPAH B3 RUMAH TANGGA DI KECAMATAN TANDES KOTA SURABAYA

BAB II DESKRIPSI BADAN LINGKUNGAN HIDUP KOTA PROBOLINGGO Sejarah Singkat Badan Lingkungan Hidup Kota Probolinggo

PERANSERTA PEMERINTAH, SWASTA, DAN MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN SAMPAH DI KOTA SEMARANG DINAS KEBERSIHAN & PERTAMANAN KOTA SEMARANG TAHUN 2010

BAB I PENDAHULUAN. open dumping atau penimbunan terbuka, incenerator atau di bakar, sanitary landfill

POTENSI DAUR ULANG SAMPAH DI KOTA CIREBON

Kata Kunci : sampah, angkutan sampah, sistem angkut sampah

Optimasi Biaya Penggunaan Alat Berat Untuk Pekerjaan Pengangkutan Dan Penimbunan Pada Proyek Grand Island Surabaya Dengan Program Linier

4.1 Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dan Promosi Hygiene

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PROFIL KABUPATEN / KOTA

PENINGKATAN PELAYANAN KEBERSIHAN KOTA MOJOKERTO DENGAN PIHAK KETIGA PADA RUAS-RUAS JALAN WILAYAH KOTA YANG BELUM TERTANGANI PROPOSAL

RENCANA PENGEMBANGAN TEKNIK OPERASIONAL SISTEM PENGELOLAAN SAMPAH KOTA JUWANA

Nurani et al. Jurnal Sumberdaya Alam & Lingkungan 46

PENANGANAN SAMPAH BERDASARKAN KARAKTERISTIK SAMPAH DI KOTA SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. dan mutlak. Peran penting pemerintah ada pada tiga fungsi utama, yaitu fungsi

DEVELOPMENT OF A WASTE TO ENERGY PILOT : PERSPECTIVE FROM JAMBI CITY

EVALUASI KEBUTUHAN RUANG PENAMPUNG SAMPAH PERKOTAAN DALAM PERENCANAAN TATA RUANG KOTA (STUDI KASUS : KOTA AMLAPURA, KABUPATEN KARANGASEM)

EVALUASI SISTEM PEMROSESAN AKHIR SAMPAH DI TPA LADANG LAWEH KABUPATEN PADANG PARIAMAN MENUJU CONTROLLED LANDFILL

Transkripsi:

MODEL OPTIMASI ALOKASI PENGELOLAAN SAMPAH DENGAN PENDEKATAN INEXACT FUZZY LINEAR PROGRAMMING ( STUDI KASUS: PENGELOLAAN SAMPAH DI KOTA MALANG ) a Agus Rachmad Purnama a, Udisubakti Ciptomulyono b Mahasiswa Program Studi Magister Manajemen Teknologi Email: purnama.agus@gmail.com b Dosen Program Studi Magister Manajemen Teknologi, Institut Teknologi Sepuluh Nopember ABSTRAK Secara umum permasalahan sampah meliputi penanganan dan pengelolaan sampah mulai dari sumber sampah sampai lahan pembuangan akhir, pemilihan teknologi dan manajemen pengelolaan sampah yang tepat untuk mencapai tujuan yang dikehendaki. Berkaitan dengan hal tersebut para peneliti mengembangkan model pengambilan keputusan multi atribut untuk menyelesaikan permasalahan pemilihan lokasi terbaik dan model optimasi untuk menyelesaikan permasalahan keterbatasan sumber daya pengelolaan dan alternatif peningkatan kapasitas untuk mencapai objektif yang paling optimal. Penelitian ini menerapkan pendekatan Inexact Fuzzy Linear Programming dalam pemodelan optimasi alokasi pengelolaan sampah untuk menyelesaikan permasalahan optimasi alokasi pengelolaan sampah di kota Malang tahun 2011 sampai tahun 2015. Pendekatan Inexact yang menyatakan sistem dalam batas atas dan batas bawah merupakan alternatif pendekatan yang dapat digunakan saat informasi distribusi tidak tersedia, sedangkan konsep fuzzy digunakan untuk mengakomodasikan fleksibilitas didalam objektif dan kendala sistem. Adapun pencapaian objektif optimal yang ingin dicapai pada model adalah meminimumkan biaya dari sistem. Berdasarkan penyelesaian model dapat diperoleh informasi keputusan diantaranya adalah bahwa untuk mencapai tingkat pelayanan alokasi di TPS sebesar 80% dilakukan dengan cara melakukan investasi pembelian 3 unit dump truk dan 10 unit arm roll truk di tahun pertama, dengan total biaya sistem ditahun pertama dalam kisaran 11 Milyar Rupiah dan di tahun kedua biaya turun dalam kisaran 8 Milyar.Adapun pada tahun ke-3 perencanaan biaya alokasi sistem meningkat drastis akibat dari kurangnya lahan penimbunan akhir sehingga model memberikan informasi keputusan untuk membangun 5 unit pengelolaan sampah 3R di 5 TPS. Pada tahun ke-4 perencanaan dilakukan investasi untuk alternatif perluasan lahan penimbunan akhir seluas 5 Ha. Kata kunci: Inexact, Fuzzy, Inexact Fuzzy Linear Programming, Optimasi, Alokasi Pengelolaan Sampah 1. Pendahuluan Kota Malang merupakan kota terbesar kedua di Jawa Timur setelah Surabaya dengan populasi penduduk berdasarkan hasil pencacahan Sensus Penduduk 2010 berjumlah 819.702 orang dengan estimasi potensi timbulan sampah sekitar 1

450 ton/hari. Data yang diperoleh dari Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Malang menunjukkan sekitar bahwa 69% sampah di Kota Malang berasal dari sampah domestik yaitu dari perumahan atau rumah tangga sedangkan sisanya 31% berasal dari sampah non domestik yaitu dari sampah pasar, fasilitas pertokoan, fasilitas industri, sampah jalan, sampah pertamanan dan sampah dari fasilitas kesehatan. Proses pengelolaan sampah di Kota Malang meliputi kegiatan terintegrasi mulai dari pewadahan sampah di sumber sampah secara mandiri, kemudian dilakukan pengumpulan sampah secara individual tak langsung dengan menggunakan gerobak sampah. Pengumpulan Sampah untuk sampah rumah tangga dilakukan oleh petugas kebersihan dibawah pengelolaan RT/RW, untuk fasilitas perdagangan/pertokoan dilakukan oleh petugas kebersihan kota dan fasilitas pasar dilakukan oleh Dinas Pasar. Adapun proses pengumpulan sampah untuk fasilitas kesehatan dilakukan secara mandiri oleh pihak rumah sakit atau fasilitas kesehatan yang memiliki fasilitas incinerator, dimana sampah dipilah antara sampah medis dan non medis, sampah medis dibakar di incinerator, sedangkan sampah non medis dikumpulkan ke TPS yang ada di rumah sakit yang berbentuk kontainer untuk selanjutnya diangkut ke TPA oleh truk sampah DKP. Untuk Sampah dari fasilitas industri pengumpulan dilakukan secara mandiri oleh industri yang bersangkutan ke TPS yang ada di kawasan industri, dan biasanya sudah dipilah, dimana sampah yang masih mempunyai nilai ekonomis atau dapat dimanfaatkan dikelola atau dijual ke pihak ke-3. Setelah sampah dikumpulkan di TPS proses selanjutnya adalah pemindahan dan pengangkutan dengan sarana angkutan sampah yang berupa 15 unit dump truck berkapasitas 8m 3 dan 14 unit Arm Roll Truck dengan Kontainer 6m 3 untuk dibawa ke TPA Supiturang dan dilakukan penimbunan akhir dengan metoda Semi Sanitary Landfill. Untuk melakukan pelayanan pengelolaan sampah, DKP Kota Malang memiliki fasilitas pengelolaan sampah berupa 75 TPS yang tersebar di 5 Kecamatan dan 57 Kelurahan, dan 11 fasilitas komposting berskala kecil yang terletak di 10 TPS dan TPA. Salah satu permasalahan yang dihadapi dalam pengelolaan sampah di Kota Malang adalah terbatasnya kapasitas fasilitas pengelolaan sampah yang dimiliki. Berdasarkan data DKP Tahun 2010 dan Paparan Adipura 2011, fasilitas komposting yang ada hanya mampu memproses sekitar 3,2% dari total timbulan sampah di seluruh TPS, total kapasitas angkut truk sampah dengan 1 shift kerja kurang dari 50% estimasi potensi timbulan sampah per hari atau setara hanya sekitar 70% dari rata-rata sampah yang masuk ke TPS per hari, dan pengurangan volume sampah oleh aktifitas pemulung dan atau pengepul diperkirakan hanya sebesar 3,99% ditingkat kelurahan, 3,8 % di TPS, dan untuk di TPA sekitar 3,08% dari total sampah masuk TPA. Disisi lain area lahan penimbunan akhir yang tersedia juga terbatas, dimana berdasarkan data yang diperoleh dari DKP Kota Malang diketahui bahwa hanya tersisa sekitar 37% lahan penimbunan akhir dari total sekitar 9.6 Ha area penimbunan yang berada di TPA Supiturang Malang dengan total area TPA seluas 15.2 Ha. Berkaitan dengan keterbatasan kapasitas sumber daya pengelolaan ditengah terus meningkatnya potensi timbulan sampah akibat terus bertambahnya populasi dan aktifitas penduduk, Pemerintah Kota Malang dihadapkan pada beberapa alternatif penyelesaian masalah secara teknis, diantaranya dengan mendirikan unit pengelolaan sampah dengan konsep 3R (Reduce, Reuse, Recycle), menambah dan mengoptimalkan kapasitas armada angkutan sampah, menambah luas area lahan penimbunan akhir, dan berbagai alternatif penyelesaian lainnya. 2

Sehubungan dengan adanya kebutuhan pemenuhan layanan pengelolaan sampah, keterbatasan sumber daya alokasi pengelolaan sampah yang ada, kebutuhan peningkatan kapasitas sumber daya, dan adanya alternatif untuk pemenuhan kebutuhan tersebut, maka optimasi dengan mengembangkan model matematis dapat merupakan alat bantu pengambilan keputusan yang rasional bagi para perencana dan pengambil keputusan. Berkaitan dengan hal tersebut maka penelitian ini bermaksud untuk melakukan pemodelan optimasi alokasi pengelolaan sampah dengan menggunakan pendekatan inexact fuzzy linear programming. Adapun objektif optimal yang ingin dicapai adalah meminimumkan biaya dari sistem. Pemilihan metode pendekatan ini didasari dengan pertimbangan adanya keterbatasan dalam data dan informasi distribusi, sehingga dengan pendekatan ini diharapkan informasi distribusi yang tidak tersedia secara baik dan adanya sesuatu yang sifatnya imprecise (samar) didalam dalam kendala dan objektif dapat diakomodasikan secara baik. 2. Metoda Berikut pada gambar 1 ditunjukkan Metodologi dari penelitian ini. Gambar 1. Diagram Alir Metodologi Penelitian 3

Alokasi Pengelolaan Sampah Padat Timbulan Sampah Penduduk Kota Malang ( Q k ) Timbulan Sampah Rumah Tangga / Pemukiman Pertamanan Lain-Lain Timbulan Sampah Pasar (Dinas Pasar) Batas Ruang Lingkup Penelitian Komposting XC jk XT k XL k XDP k Aktifitas Pemulung XAP jk TPS j= 1, 2,3, 75 WG jk X jk TPA WTPA k XAC jk Komposting XR jk XCr jk XA k XACr jk XP jk Aktifitas Pemulung Unit Pengolahan Sampah 3R XRr jk Lahan Penimbunan / Pembuangan Akhir (Semi Sanitary Landfill / Controlled Landfill) Gambar 2. Model Optimasi Alokasi yang ditawarkan 3. Pemodelan Berikut adalah perumusan model optimasi dengan pendekatan inexact fuzzy linear programming (IFLP) untuk optimasi alokasi pengelolaan sampah di Kota Malang Tahun 2011 sampai Tahun 2015 dengan objektif meminimumkan biaya dari sistem. 4

Model IFLP: dimana: - indeks k merupakan indikator tahun perencanaan, misalnya k = 1 berarti tahun pertama (= tahun 2011) Subject to: a. Total Biaya b. Kendala Alokasi Sampah di TPS c. Kendala Kapasitas Angkut Truk d. Kendala Kapasitas Fasilitas Komposting dan Alternatif fasilitas baru e. Kendala Kapasitas Fasilitas Unit Pengolahan Sampah 3R yang akan dibangun f. Kendala Minimum Alokasi 5

g. Kendala Kapasitas Landfill h. Kendala Keseimbangan Massa di TPA i. Kendala Binary dan Integer 0 A mk 1; A mk integer ; (15) 0 Bmk 1; B mk integer ; (17) 0 Djk 1; D jk 0 Ejk 1; E jk 0 Fk 1; F k integer ; (19) integer ; (20) integer (21) j. Kendala Non Negativity X jk, XC jk, XR jk, XP jk, XCr jk, XRr jk, XA k, XAC k, XACr k, XAP k 0, j = 1,2,.75 (23) k. Kendala Fungsi Keanggotaan Solusi Model IFLP: Untuk menyelesaikan model IFLP tersebut maka digunakan algoritma solusi interaktif dua langkah Huang et al. (1995a). 4. Hasil dan Diskusi Tabel 1 Nilai Keanggotaan Fuzzy yang mampu dicapai sistem Tahun ke-k 2011 2012 2013 2014 2015 No Simbol (k=1) (k=2) (k=3) (k=4) (k=5) Min Maks Min Maks Min Maks Min Maks Min Maks 1 λk 0.19 0.81 0.25 0.70 0.94 0.99 0.31 0.56 0.30 0.47 6

Tabel 2 Solusi Optimal untuk Total Biaya Alokasi Pengelolaan Sampah di Kota Malang Tahun 2011-2015 (Rp./Tahun) Biaya Optimal (Rp./Tahun No Tahun TC opt1,k TC opt,k (Solusi Optimal Model ILP) (Solusi Optimal Model IFLP) Min Maks Min Maks 1 2011 (k=1) 11,369,210,00011,539,730,00011,402,074,37011,506,678,770 2 2012 (k=2) 8,616,301,000 8,839,301,000 8,682,497,185 8,783,304,790 3 2013 (k=3) 20,768,900,00023,360,210,00020,791,155,47020,921,211,240 4 2014 (k=4) 27,541,900,00027,886,630,00027,693,539,49027,778,151,710 5 2015 (k=5) 11,648,410,00012,080,470,00011,876,518,89011,951,497,930 Tabel 3 Solusi Optimal untuk Variabel Biner Pembelian Truk Baru No Simbol 2011 (k=1) 2012 (k=2) 2013 (k=3) 2014 (k=4) 2015 (k=5) Min Maks Min Maks Min Maks Min Maks Min Maks 1 A 1,k 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 2 A 2,k 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 A 3,k 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4 B 1,k 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 5 B 2,k 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 6 B 3,k 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 Tabel 4 Solusi Optimal untuk Variabel Biner Perluasan Areal TPA No Simbol 2011 (k=1) 2012 (k=2) 2013 (k=3) 2014 (k=4) 2015 (k=5) Min Maks Min Maks Min Maks Min Maks Min Maks 1 F k 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 Tabel 5 Variabel Biner untuk Pembangunan Unit Pengelolaan Sampah 3R No Tahun ke-k T 2011 2012 2013 2014 2015 Simbol P (k=1) (k=2) (k=3) (k=4) (k=5) S Min Maks Min Maks Min Maks Min Maks Min Maks 19 E 19,k 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 27 E 27,k 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 33 E 33,k 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 34 E 34,k 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 53 E 53,k 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 7

5. Kesimpulan Berdasarkan solusi optimal model, untuk mencapai tingkat pelayanan alokasi di TPS sebesar 80% dicapai dengan jalan membeli 3 dump truk baru dan 10 arm roll truk baru pada tahun perencanaan pertama, pada tahun perencanaan ke-3 (2013) dilakukan pembangunan 5 Unit Pengolahan Sampah 3R karena keterbatasan lahan dan pada tahun perencanaan ke-4 dilakukan investasi perluasan lahan TPA seluas 5 Ha, karenanya pada tahun perencanaan pertama, ketiga dan ke empat biaya alokasi pengelolaan sampah naik drastis, sedangkan pada tahun perencanaan ke-2 dan ke-5 karena tidak ada investasi yang dilakukan sehingga biaya alokasi pengelolaan berada dalam kisaran wajar antara 8 11 Milyar. Daftar Pustaka BAPPEKO Kota Malang (2007). Master Plan Persampahan Kota Malang Tahun 2007, Malang. Huang, G.H., Baetz, B.W., Patry, G.G. (1992). A Grey Linear Programming Approach for Municipal Solid Waste Management Planning Under Uncertainty. Civil Engineering and Environmental Systems 9(4), 319-335. Huang, G.H., Baetz, B.W., Patry, G.G. (1993). A Grey Fuzzy Linear Programming Approach for Municipal Solid Waste Management Planning Under Uncertainty. Civil Engineering and Environmental Systems 10(2), 123-146. Huang, G.H., Baetz, B.W., Patry, G.G. (1995a). Grey Integer Programming: An Application to Waste Management Planning under Uncertainty. European Journal of Operational Research 83, 594-620. Huang, G.H., Baetz, B.W., Patry, G.G. (1995b). Grey Fuzzy Integer Programming: An Application to Regional Waste Management Planning Under Uncertainty. Socio- Economic Planning Science 29(1), 17-38. SU, J., Xi, B.D., Liu, H.L., Jiang, Y.H., Warith, M.A. (2008). An Inexact Multi- Objective Dynamic Model and Its Application in China for The Management of Municipal Solid Waste. Waste Management 28, 2532-2541. Tchobanoglous, G., Theisen, H., Vigil, S.A. (1993). Integrated Solid Waste Management : Engineering Principles and Management Issues, International Edition, McGraw-Hill, Inc., New York. Zimmermann, H.-J. (1996). Fuzzy Set Theory and Its Applications. 3 rd edition, Kluwer Academic Publisher, Boston. 8