POTENSI DAUR ULANG SAMPAH DI KOTA CIREBON

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "POTENSI DAUR ULANG SAMPAH DI KOTA CIREBON"

Transkripsi

1 POTENSI DAUR ULANG SAMPAH DI KOTA CIREBON Junaedi Prodi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Cirebon Jln. Tuparev No. 70 A Cirebon junaedi@yahoo.com ABSTRAK Salah satu permasalahan penanganan sampah kota adalah keterbatasan lahan yang digunakan untuk pembuangan akhir sampah, Salah satu upaya untuk mengurangi volume sampah kota yang akan dibuang di TPA sampah adalah dengan melakukan daur ulang sampah. Berdasarkan data yang diperoleh diketahui potensi sampah di TPA yang dapat didaur- ulang dan dimanfaatkan kembali kurang lebih sebesar 10,36 % x 319,75 m 3 /hari = 33,17 m 3 /hari, yang terdiri atas : logam dan karet (1,7 %), kertas (7,66 %), dan beberapa jenis plastik (1%) dari total 12,48%. Berdasarkan pengamatan di lapangan aktivitas daur-ulang sampah di TPA masih hanya dilakukan oleh para pemulung. Dari hasil wawancara dengan seorang bandar pemulung diketahui bahwa volume sampah yang terambil oleh para pemulung di TPA Kopi Luhur sebesar 1000 kg/hari atau 3,5 m 3 /hari = + 1,095 % dari total volume sampah yang masuk TPA, atau 10,55 % dari total potensi sampah di TPA yang dapat di daur ulang. Angka ini menurutnya masih lebih kecil dibandingkan aktivitas pemulung ketika masih di TPA sebelumnya. Adapun langkah-langkah yang dapat dilakukan oleh masyarakat antara lain dengan melakukan pengomposan, insinerasi, Daur ulang plastik dan pemanfaatan Bio Gas Kata Kunci: Sampah, Pengomposan, Insinerasi,Daur Ulang Plastik, Bio Gas. LATAR BELAKANG Salah satu permasalahan penanganan sampah kota adalah keterbatasan lahan yang digunakan untuk pembuangan akhir sampah. Disamping harus memenuhi syarat teknis agar lokasi pembuangan sampah tidak mencemari lingkungan, terhindar dari longsor atau bahaya banjir, lokasi lahan pembuangan akhir sampah juga harus memenuhi syarat kesehatan dan estetika. Syarat kesehatan diperlukan karena lokasi lahan pembuangan akhir sampah biasanya sangat berpotensi menimbulkan berbagai macam penyakit karena proses pembusukan yang terjadi maupun aktivitas transportasi yang menghasilkan debu. Sedangkan syarat estetika diperlukan agar lokasi pembuangan akhir sampah dipandang secara nyaman dan bahkan dapat dijadikan sebagai lokasi taman kota. Keterbatasan lahan untuk lokasi pembuangan akhir sampah juga dipengaruhi oleh masa layan TPA yang biasanya lebih cepat dari perencanaan akibat pengoperasian lahan-urug yang tidak sesuai dengan yang seharusnya. Pada umumnya operasional TPA sampah masih menggunakan metode open dumping, dimana tumpukan sampah yang dibawa truk pengangkut ditumpahkan begitu saja tanpa proses penyusunan sel sampah dan pemadatan yang baik. Akibatnya lahan TPA lebih cepat penuh dibandingkan dengan total volume sampah yang seharusnya dapat ditampung. Oleh karena itu pengelolaan sampah kota harus sudah dimulai dari upaya mengurangi jumlah volume sampah yang akan dibuang ke lahan TPA sampah. Dengan demikian masa layan TPA sampah akan semakin lama. Salah satu upaya untuk mengurangi volume sampah kota yang akan dibuang di TPA sampah adalah dengan melakukan daur ulang sampah. Lebih jauh daur ulang sampah juga diharapkan dapat menambah penghasilan masyarakat dengan memanfaatkan jenis sampah tertentu yang masih bernilai ekonomis. Di Indonesia aktivitas daur-ulang sampah di TPA masih belum terlaksana dengan optimal. Pada umumnya aktivitas ini lebih banyak dilakukan secara informal oleh para pemulung dengan kemampuan yang terbatas sehingga sebenarnya masih banyak potensi sampah yang dapat didaur-ulang belum termanfaatkan. Proses daur-ulang sampah akan lebih optimal jika dilakukan sejak mulai dari sumbernya, dengan demikian proses ini akan turut membantu dalam mengurangi jumlah volume sampah yang masuk ke TPA. Untuk mengetahui potensi sampah di Kota Cirebon yang dapat di daur ulang perlu dilakukan kajian. Kajian tersebut diharapkan 18 Jurnal Improvement Vol 2 No 1 Januari-Juni 2012

2 dapat mengetahui komposisi sampah di Kota Cirebon sehingga dapat dijadikan pedoman untuk mengambil kebijakan dalam melakukan daur ulang sampah atau tidak. METODE Metodelogi penelitian berisi tahaptahap yang akan dilakukan penulis dalam melaksanakan penelitian. Secara garis besar tahap-tahap yang akan ditempuh dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : Studi Literatur Pengumpulan Data Pengamatan Lapangan Analisis dan Pembahasan Kesimpulan dan Saran STUDI LITERATUR Tahapan studi literatur bertujuan untuk mempelajari dan memperdalam beberapa dasar teori yang mendukung dalam melaksanakan penelitian ini. Studi literatur yang dilakukan tertutama berhubungan dengan topik tentang proses daur ulang sampah kota untuk mengurangi volume sampah yang masuk TPA sehingga massa layan TPA menjadi lebih lama. PERSIAPAN LAPANGAN Persiapan lapangan meliputi persiapan program kerja dan perlengkapan yang diperlukan untuk melakukan pengamatan atau sampling di lapangan. Pengamatan Volume Sampah yang Masuk ke TPA Beserta Pola Tibanya Rencana Program Kerja : Pengamatan dilakukan di TPA Kopi Luhur Dilakukan delapan hari berturut-turut Mencatat volume sampah yang masuk dalam satu hari Mencatat pola tiba kendaraan pengangkut sampah ke TPA dari awal hingga akhir Perlengkapan : alat tulis, penunjuk waktu Sampling Untuk Mengetahui Berat Jenis Sampah di TPA Rencana Program Kerjan : Sampling dilakukan dua kali di TPA Kopi Luhur Sampel diaduk kemudian dimasukkan ke dalam wadah Menimbang berat sampel Perlengkapan : Sampel sampah basah sebanyak 250 liter Wadah yang sudah diketahui volumenya Alat timbang Sarung tangan dan masker Sampling Untuk Mengetahui Komposisi Sampah di TPA Rencana Program Kerja : Menghitung volume sampel Berat jenis sampah = berat sampel (kg) Volume sampel (lt) pencemaran lingkungan yang akan Jurnal Improvement Vol 2 No 1 Januari-Juni Sampling dilakukan di TPA Kopi Luhur selama dua kali Sampel dipilah-pilah berdasarkan komponen sejenis (organik, kertas, plastik, logam, dan lain-lain) Penimbangan sampel berdasarkan tiap komponen Persen komponen X = berat komponen X (kg) x 100% Berat total sampel (kg) Perlengkapan : Sampel sampah basah sebanyak 250 liter Wadah yang sudah diketahui volumenya Alat timbang Sarung tangan dan masker PENGUMPULAN DATA Pengumpulan data meliputi pengamatan di lapangan dan sampling di TPA Sampah Kopiluhur untuk mengetahui komposisi dan berat jenis sampah di Kota Cirebon. Pengamatan lapangan yang dilakukan antara lain : Pengamatan Volume Sampah yang Masuk TPA Pengamatan volume yang masuk TPA bertujuan untuk mengetahui rata-rata volume total sampah harian yang masuk TPA. Hal ini penting untuk mengetahui rencana masa layan sebuah TPA. Pegamatan dilakukan di TPA Kopi Luhur Dilakukan delapan hari berturut-turut dari mulai kendaraan sampah pertama hingga yang terakhir Volume sampah yang masuk diukur berdasarkan kapasitas kendaraan pengangkut sampah (TPA Kopi Luhur belum dilengkapi dengan alat/jembatan timbang) Pencatatan data Pengamatan Kondisi Eksisting Lokasi TPA Kopi Luhur Pengamatan bertujuan untuk mengetahui kondisi eksisting pengelolaan akhir sampah di TPA Kopi Luhur terutama berkaitan dengan kemungkinan dampak

3 ditimbulkannya. Pengamatan yang dilakukan meliputi Cara operasional penimbunan sampah yang dilakukan Kondisi lahan TPA secara umum Kondisi fasilitas pendukung TPA yang ada Pencatatan data dan dokumentasi Sampling Berat Jenis Sampah Sampling ini bertujuan untuk mengetahui berat jenis sampah di TPA setelah mengalami proses pengangkutan dan sebelum mengalami perlakuan pemadatan oleh alat berat (truck loader). Pengambilan sampel sampah sebanyak 250 liter dari lokasi TPA Kopi Luhur Sampel diaduk, dimasukkan ke dalam wadah sampai penuh dengan tanpa dilakukan pemadatan Perhitungan volume sampel sesuai volume wadah (dalam satuan liter) Penimbangan berat sampel dalam wadah (dalam satuan kilogram) Perhitungan berat jenis sampah Pencatatan data Sampling Komposisi Sampah Sampling ini bertujuan untuk mengetahui komposisi fisik sampah yang masuk ke TPA yang akan berguna untuk merencanakan alternatif pengembangan pengolahan pendahuluan di TPA. Pengambilan sampel sampah sebanyak 250 liter dengan metode quadrant dari lokasi TPA Kopi Luhur Sampel dipilah-pilah berdasarkan komponen fisiknya Penimbangan setiap komponen hasil pemilahan Perhitungan persentase berat tiap-tiap komponen terhadap berat total sampel Pencatatan data Sampah dibongkar dari truk sampah di tepi lubang, kemudian didorong oleh buldozer ke dalam lubang galian pasir hingga penuh. Operasi selanjutnya sampah diratakan, dan dipadatkan dengan menggunakan buldozer dengan gerakan maju dan mundur sampai didapatkan kondisi lubang tambang yang telah dipenuhi sampah dengan merata dan dengan kepadatan yang cukup. Sementara itu pada bagian timbunan sampah tertentu yang telah diratakan dan dipadatkan dilakukan penutupan tanah dengan menggunakan track loader. Kegiatan penutupan tanah ini dilakukan tidak teratur (pada hari dan jam -jam tertentu saja) dan dengan ketebalan yang tidak merata, sementara tanah penutup diambil dari lokasi setempat pada bagian dataran yang cukup tinggi. Proses Daur-Ulang Sampah Yang Telah Dilakukan Proses daur ulang sampah di TPA Kopiluhur masih terbatas dilakukan oleh para pemulung berupa pemisahan dan pemilahan (sortasi) terhadap jenis sampah tertentu yang masih layak untuk dimanfaatkan kembali/bernilai ekonomis. Aktivitas ini lebih banyak dilakukan secara informal dengan kemampuan yang terbatas sehingga sebenarnya masih banyak potensi sampah yang dapat didaur-ulang belum termanfaatkan. Proses daur-ulang sampah akan lebih optimal jika dilakukan sejak mulai dari sumbernya dengan demikian proses ini akan turut membantu dalam mengurangi jumlah volume sampah yang masuk ke TPA. Pengamatan Volume Sampah Yang Masuk TPA Kopi Luhur Berdasarkan hasil pengamatan di TPA Kopiluhur selama delapan hari berturut didapatkan data sebagai berikut : HASIL DAN PEMBAHASAN Data Berdasarkan penelitian yang dilakukan, didapatkan data-data sebagai berikut : Kondisi Pengelolaan Sampah di TPA Kopiluhur Operasi Penimbunan Sampah di TPA Kopi Luhur Operasi penimbunan sampah di TPA Kopi Luhur dilakukan dengan menggunakan metode cekungan yaitu dengan memanfaatkan lubang-lubang bekas penambangan pasir. Tabel 1 Volume sampah rata-rata/hari yang masuk TPA Kopiluhur No. Tanggal Pengamatan Volume (m 3 ) 1 29 juni Juni Juli Juli Juli Juli Juli Juli Rata-rata/hari 319,75 20 Jurnal Improvement Vol 2 No 1 Januari-Juni 2012

4 Sampling Untuk Mengetahui Komposisi dan Berat Jenis Sampah Berdasarkan hasil sampling, komposisi dan berat jenis sampah di TPA Kopi Luhur adalah sebagai berikut : Sampling Tanggal 30 Juni 2008 Tabel 2 Komposisi Fisik Sampah di TPA Kopi Luhur Komponen Organik Plastik Kertas Kain Kaca Lain-lain (karet,gabus,kayu) Berat (Kg) 35,5 10,7 5,7 0,9 0,6 2,2 Persentase (%) 63,85 19,24 10,25 1,62 1,08 3,96 Jumlah 55,6 100 Berat Jenis Sampah : 55,6 Kg = 0,222 Kg/Liter 250 Liter Sampling Tanggal 04 Juli 2008 Tabel 3 Komposisi Fisik Sampah di TPA Kopi Luhur Berat Persentase Komponen (Kg) (%) Organik Plastik Kertas Kain/Tekstil Kaca/Gelas Kayu Lain-lain (karet,gabus,seng) 38,4 8,0 3,2 1,2 0,8 0,8 0,8 72,8 15,05 6,01 2,25 Jumlah 53,2 100 Berat Jenis Sampah : 53,2 Kg = 0,213 Kg/Liter 250 Liter Analisis Terhadap Volume Sampah di Kota Cirebon Berdasarkan hasil pengamatan di lapangan selama delapan hari berturut-turut diketahui bahwa rata-rata volume sampah Kota Cirebon sebesar 319,75 m 3 /hari. Angka ini ternyata jauh lebih kecil dari data yang diperoleh dari Dinas Kebersihan Kota Cirebon. Dengan bantuan data volume sampah yang masuk TPA Kopiluhur pada tahun-tahun sebelumnya, kita bisa memproyeksikan volume sampah pada beberapa tahun yang akan datang. Dengan membandingkan nilai korelasi untuk tiap persamaan garis di atas, ternyata didapatkan korelasi untuk persamaan garis eksponensial lebih besar daripada persamaan garis linier, maka dapat diambil kesimpulan bahwa kecenderungan proyeksi volume sampah dengan menggunakan metode eksponensial akan mendekati kenyataan. Tabel 4 Proyeksi Volume Sampah Yang Masuk TPA Kopiluhur No Tahun m 3 /hari m 3 /bulan m 3 /tahun ,64 259,26 277,02 313,10 379,67 453,11 524,00 574,00 319,75 610,18 684,75 768,44 862,35 967, ,0 6298, , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , ,80 Sumber : Dinas Kebersihan Kota Cirebon dan Perhitungan Analisis Terhadap Potensi Daur Ulang Sampah di Kota Cirebon Berdasarkan hasil pengamatan di lokasi TPA Kopiluhur, aktivitas daur ulang sampah hanya terbatas pada kegiatan pemisahan dan pemilahan (sortasi) terhadap jenis sampah tertentu yang masih layak untuk dimanfaatkan kembali/bernilai ekonomis yang dilakukan oleh para pemulung, sehingga sebenarnya masih banyak potensi sampah yang dapat didaur-ulang belum termanfaatkan. Potensi sampah di Kota Cirebon yang dapat di daur-ulang dapat diketahui dari komposisi fisik sampah yang masuk ke TPA. Tabel 5 Komposisi Fisik Sampah di TPA Kopiluhur Rata-Rata Komponen (%) (%) (%) (%) (%) Organik Plastik Kertas Kain/Tekstil Kaca/Gelas Kayu Logam + Karet Lain-Lain 63,85 19,24 10,25 1,62 1,08 2,16 1, ,8 15,05 6,01 2, ,52 7,88 7,22 1,36 0,60 5,40 1,70 7,32 68,60 7,80 7,20 1,40 0,50 0 1,80 12,7 68,43 12,48 7,66 1,65 0,91 3,00 1,70 5,00 Jumlah Sumber : 1. Sampling di TPA Kopi Luhur, tanggal 30 Juni 2005 Jurnal Improvement Vol 2 No 1 Januari-Juni

5 2. Sampling di TPA Kopi Luhur, tanggal 04 Juli dan 4 Dinas Kebersihan, Tahun 1997 dan 1998 (data sekunder) Berdasarkan tabel di atas diketahui potensi sampah di TPA yang dapat didaurulang dan dimanfaatkan kembali kurang lebih sebesar 10,36 % x 319,75 m 3 /hari = 33,17 m 3 /hari, yang terdiri atas : logam dan karet (1,7 %), kertas (7,66 %), dan beberapa jenis plastik (1%) dari total 12,48%. Berdasarkan pengamatan di lapangan aktivitas daur-ulang sampah di TPA masih hanya dilakukan oleh para pemulung. Dari hasil wawancara dengan seorang bandar pemulung diketahui bahwa volume sampah yang terambil oleh para pemulung di TPA Kopi Luhur sebesar 1000 kg/hari atau 3,5 m 3 /hari = + 1,095 % dari total volume sampah yang masuk TPA, atau 10,55 % dari total potensi sampah di TPA yang dapat di daur ulang. Angka ini menurutnya masih lebih kecil dibandingkan aktivitas pemulung ketika masih di TPA sebelumnya. Diperkirahkan berdasarkan hasil dari perhitungan proyeksi volume sampah Kota Cirebon yang masuk ke TPA, tingkat penambahan volume sampah sangat signifikan untuk setiap tahunnya. Seiring dengan itu maka kita bias mengambil kesimpulan bahwa potensi daur ulang sampah di Kota Cirebon pun setiap tahun akan semakin bertambah. Analisis Terhadap Alternatif Proses Daur Ulang Sampah di Kota Cirebon Berdasarkan hasil pengamatan di lapangan, komposisi fisik sampah di Kota Cirebon, adalah sebagai berikut : organik (68,43%), plastik (12,48%), kertas (7,66%), kain/tekstil (1,65%), kaca/gelas (0,91%), kayu (3%), logam dan karet (1,7%), lain -lain (5%). Alternatif proses daur ulang sampah yang akan dilakukan dapat mengacu pada komposisi fisik sampah tersebut. Pengomposan Sampai saat ini pengomposan masih merupakan pilihan yang paling banyak diambil oleh para pengelola TPA sampah kota di Indonesia disamping aktivitas landfilling. Hal ini disebabkan oleh beberapa alasan, antara lain - komposisi terbesar sampah kota di Indonesia adalah organik - tidak banyak alternatif teknologi lain untuk mengolah sampah organik - dapat mengurangi volume sampah yang akan diurug sehingga akan menambah masa layan TPA - mengurangi tingkat pencemaran terhadap lingkungan Dari data diketahui potensi sampah untuk pengomposan (sampah organik) cukup besar, yaitu 68,43 %. Jika potensi ini benar-benar dimanfaatkan maka pengurangan sampah yang akan diurug di TPA Kopiluhur akan lebih signifikan, dengan demikian masa layan TPA akan lebih lama. Untuk menerapkan pelaksanaan pengomposan di TPA Kopiluhur dapat mengacu pada percobaan pengomposan yang dilakukan oleh PPT-ITB yang telah dicobakan di lokasi TPA Leuwih Gajah Cimindi. Tahapan pengomposan yang akan dilakukan adalah sebagai berikut : - Sortasi : pemilahan untuk memisahkan sampah organik dan anorganik - Pencacahan : pemotongan sampah hingga berukuran + 10 cm agar kondisi aerasi berjalan optimal - Pencetakan : Cetakan yang digunakan berukuran 2 x 1 x 0,5 m untuk mendapatkan dimensi tumpukan sampah 2 x 2 x 1,5 m. Sampah diaduk lalu dimasukkan ke cetakan, diratakan, dipadatkan, dan disiram dengan air + 40 liter tiap ketebalan 0,25 m yang telah dicampur dengan urea dan kapur. Setelah ketebalan 0,5 m dipadatkan dengan cara diinjak-injak, setelah itu cetakan diangkat dan diletakkan di samping tumpukan ke-1. Perlakuan pencetakan tumpukan ke-2 sama dengan yang pertama. Pencetakan tumpukan yang ketiga dilakukan melintang di atas tumpukan ke-1 dan ke-2. Pencetakan dilakukan hingga tumpukan ke-6 dan akan membentuk tumpukan akhir berukuran 2 x 2 x 1,5 m - Penyiraman : penyiraman dilakukan sejak hari ke-1 sampai ke-10 untuk menjaga kelembaban tumpukan. Penyiraman tidak boleh berlebihan yang ditandai dengan keluarnya cairan dari tumpukan. Diharapkan tumpukan sampah mempunyai suhu C - Pembalikan : Pembongkaran dan pembalikan tumpukan bertujuan agar proses aerasi dapat berlangsung dengan baik sehingga aktivitas mikroba meningkat, setelah itu dilakukan pencetakan seperti pencetakan awal. Pembalikan dilakukan 22 Jurnal Improvement Vol 2 No 1 Januari-Juni 2012

6 pada hari ke-11, 16, 21, 26, 31, 36, dan 41. Untuk menambah mutu kompos yang dihasilkan maka pemberian pupuk urea dan TSP ditingkat 2 x lipat pada pembalikan hari ke-41 - Pematangan : kompos yang sudah jadi dimatangkan lebih lanjut dengan cara dihamparkan setebal 5-10 cm dan dianginanginkan pada pelataran terbuka tapi beratap agar mencapai kelembaban %. Setelah kompos matang dilakukan pengayakan untuk memisahkan kompos yang kurang baik/belum terurai dengan sempurna. Sisa kompos ini dapat dikembalikan pada proses awal atau ke lahan-urug. Untuk menghasilkan kualitas kompos yang lebih baik maka dapat ditambahkan bahan-bahan sebagai berikut : Air sebagai pengkondisi kelembaban yang disiramkan berangsur-angsur dengan takaran 500 liter/m 3, di TPA Kopiluhur dibatasi hingga 20 % atau + 63,95 m 3 /hari, dan diharapkan pada tahuntahun berikutnya akan terus meningkat. Prioritas sampah yang akan dikomposkan berasal dari pasar dan pemukiman. Insinerasi Insinerasi merupakan pengolahan sampah dengan cara membakar sampah dengan melalui proses oksidasi sehingga menjadi stabil secara kimiawi, serta memperkecil volume maupun berat sampah yang akan dibuang ke TPA atau untuk digunakan kembali. Berdasarkan tabel 5.2 potensi sampah yang dapat dibakar cukup besar yaitu 24,8 % yang terdisi atas jenis sampah : kertas, plastik, kain, dan kayu. Potensi ini akan lebih besar jika sebagian sampah organik juga dilakukan insinerasi. Namun demikian untuk jangka pendek alternatif pengolahan dengan insinerasi dinilai masih belum layak karena tingginya biaya investasi maupun operasinal dan perawatannya. Sebagai perbandingan dapat mengacu pada hasil uji coba insinerasi yang dilakukan oleh PD Kebersihan Bandung bekerja sama dengan LIPI dan Bappeda yang menggunakan insinerator tipe LBI-LIPI kapasitas kg/jam akan membutuhkan total satuan sebesar : untuk jenis sampah hasil kapur sebanyak 1,5 kg/6m 3, urea sebanyak 0,25 kg/6 m 3, TSP ditaburkan sebanyak 1 kg/6m 3. Sebagai alternatif, air yang digunakan untuk menyiram tumpukan sampah dapat berasal dari air sampah/lindi yang kaya akan mikroorganisme atau dengan menggunakan campuran effective microorganieme (EM 4 ) yang pernah diuji cobakan oleh PD Kebersihan Kota Bandung. Penggunaan EM 4 ini sortasi Rp ,91/ ton atau diperkirahkan dapat mempercepat proses ,77/m 3 (33 kali biaya Lahan Urug pengomposan hingga hanya 21 hari dan Saniter/LUS), untuk sampah pemukiman Rp. mengurangi bau busuk, namun demikian ,56/ton atau ,37/m 3 (23 kali penggunaan EM 4 diperkirahkan akan biaya LUS), untuk sampah pemukiman + menambah biaya pengomposan karena harga industri Rp ,83/ton atau ,85/m 3 EM 4 yang cukup mahal (Rp (8 kali biaya LUS) /liter). Potensi sampah yang dapat dijadikan Daur Ulang Plastik kompos sebesar : 68,43 % (sampah organik) x Mengingat potensi plastik yang cukup 319,75 m 3 /hari = 218,8 m 3 /hari. Luas lahan besar maka perlu dicari alternatif daur-ulang yang dibutuhkan untuk melakukan plastik secara khusus. Alternatif ini dapat pengomposan adalah 20 m 2 untuk 1 m 3 mengacu pada proses daur-ulang plastik yang sampah (hasil penelitian PPT -ITB dan PPLH- pernah dilakukan oleh pengelola TPA Antapani ITB), jika ditambah ruang gerak untuk pekerja Bandung dengan cara memanaskan sampah sebesar 100 % maka dibutuhkan lahan seluas plastik pada sebuah tungku sederhana 40 m 2. Di TPA Kopiluhur terdapat lahan sehingga plastik meleleh dan terbentuk kosong yang dapat dijadikan tempat lembaran plastik yang dapat digunakan untuk pengomposan, terletak di sebelah timur area berbagai keperluan. penimbunan sebelah selatan dengan luas m 2 dengan demikian akan dapat Pemanfaatan Bio Gas menampung volume sampah yang akan Potensi bio gas dari timbunan sampah dikomposkan sebesar 160 m 3, + 50 % dari di Indonesia dinilai cukup tinggi dibandingkan total volume harian yang masuk TPA atau + dengan negara industri jika dilihat dari sudut 73,1354 % dari total volume harian sampah temperatur udara, komposisi sampah, dan organik yang masuk TPA. Alternatif lain adalah kelembaban. Secara teoritis pemanfaatan gas dengan menggunakan area penimbunan bio yang dihasilkan oleh sebuah TPA dapat sebelah selatan yang telah ditutup dengan digunakan sebagai bahan bakar yang dapat luas + 2 Ha. Namun demikian untuk tahap menggantikan bensin, alkohol, gas alam, awal volume sampah yang akan dikomposkan tenaga listrik, dan lain-lain. Berdasarkan Jurnal Improvement Vol 2 No 1 Januari-Juni

7 literatur diketahui 1 m 3 gas bio ekivalen dengan 0,58 lt bensin = 1,07 lt alkohol = 0,53 m 3 gas alam = 2,24 kg kayu bakar = 5,8 kwh listrik. Namun demikian karena untuk memanfaatkan potensi gas bio yang ada dibutuhkan perlengkapan tambahan dan hampir seluruh pemukiman di sekitar lokasi TPA Kopiluhur sudah terjangkau jaringan listrik, maka pemanfaatan gas bio yang dihasilkan TPA Kopiluhur perlu diperhitungkan secara cermat. SIMPULAN Volume sampah rata-rata/hari yang masuk ke TPA Kopiluhur sebesar 319,75 m 3 Potensi sampah di Kota Cirebon yang dapat didaur ulang cukup besar, yaitu sebesar 10,36 % x 319,75 m 3 /hari = 33,17 m 3 /hari, yang terdiri atas : logam dan karet (1,7 %), kertas (7,66 %), dan beberapa jenis plastik (1%) dari t otal 12,48%, diluar jenis sampah organik (68,43%) dan plastic (12,48%) Aktivitas daur ulang sampah yang dilakukan di TPA Kopiluhur hanya berupa sortasi terhadap jenis sampah tertentu yang dilakukan oleh para pemulung dengan volume yang masih sangat kecil yaitu sebesar 1000 kg/hari atau 3,5 m 3 /hari = + 1,095 % dari total volume sampah yang masuk TPA, atau 10,55 % dari total potensi sampah di TPA yang dapat di daur ulang. Alternatif proses daur ulang sampah yang dapat dilakukan antara lain : pengomposan, insinerasi, daur ulang plastic, pemanfaatan bio gas, serta memaksimalkan peran pemulung DAFTAR PUSTAKA Amalandu Bagchi : Design, Construction, and Monitoring of Landfill, Jhon Wiley & Sons, Canada, USA, 1994 Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) : Studi Pendahuluan Sistem Pengumpulan dan Pengangkutan Sampah an Pra Desain Instalasi Pembakaran Sampah Untuk Jakarta Pusat, Mei, 1982 C.L. Mantell, Ph.D : Solid Waste : Origin, Collection, Processing, and Disposal, Jhon Wiley & Sons Inc., Canada, USA, 1975 Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kotamadya Cirebon : Petunjuk Operasi dan Pemeliharaan Sektor Persampahan DKP Kotamadya DT II Cirebon, Juli 1995 Dinas Kebersihan Kotamadya Bandung : Proyek Daur Ulang Sampah Terpadu Pasar Induk Gede Bage Kotamadya DT II Bandung, 1997/1998 E. Damanhuri : Teknik Pembuangan Akhir, Jurusan Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Institut Teknologi Bandung, 1995/1996 E. Damanhuri : Kumpulan Makalah dan Tulisan Ilmiah, Jurusan Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Institut Teknologi Bandung, Semester II 1987/1988 Semester I 1990/1991 Ferry Boyke : Laporan Seminar Penelitian Potensi Biogas Sampah pada Sanitary Landfill di Kota Cirebon, Jurusan Teknik Lingkungan, FTSP, ITB 1993 G. Tchobanoglous; H. Theisen; S. Vigil : Integrated Solid Waste Management, Engineering Principles and Management Issues, McGraw-Hill, Inc Metcalf & Eddy, Inc. : Waste Water Engineering : Treatment, Disposal, and Reuse, Third Edition, Tata McGraw-Hill, New Delhi, India, 1979 Pusat Penelitian Teknologi (PPT), ITB : Laporan Akhir Penelitian Tindak Pengembangan Sistem Pengelolalaan Sampah Terpadu, Jurnal Improvement Vol 2 No 1 Januari-Juni 2012

EVALUASI SISTEM PEMBUANGAN AKHIR SAMPAH DI KOTA TRENGGALEK

EVALUASI SISTEM PEMBUANGAN AKHIR SAMPAH DI KOTA TRENGGALEK EVALUASI SISTEM PEMBUANGAN AKHIR SAMPAH DI KOTA TRENGGALEK Joko Widodo dan Yulinah Trihadiningrum Program Pasca Sarjana Jurusan Teknik Lingkungan FTSP - ITS Surabaya ABSTRAK Pembuangan akhir sampah yang

Lebih terperinci

Pengelolaan Emisi Gas pada Penutupan TPA Gunung Tugel di Kabupaten Banyumas. Puji Setiyowati dan Yulinah Trihadiningrum

Pengelolaan Emisi Gas pada Penutupan TPA Gunung Tugel di Kabupaten Banyumas. Puji Setiyowati dan Yulinah Trihadiningrum Pengelolaan Emisi Gas pada Penutupan TPA Gunung Tugel di Kabupaten Banyumas Puji Setiyowati dan Yulinah Trihadiningrum Jurusan Teknik Lingkungan FTSP, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya * email:

Lebih terperinci

PENGELOLAAN EMISI GAS PADA PENUTUPAN TPA GUNUNG TUGEL DI KABUPATEN BANYUMAS

PENGELOLAAN EMISI GAS PADA PENUTUPAN TPA GUNUNG TUGEL DI KABUPATEN BANYUMAS PENGELOLAAN EMISI GAS PADA PENUTUPAN TPA GUNUNG TUGEL DI KABUPATEN BANYUMAS Puji Setiyowati* dan Yulinah Trihadiningrum Jurusan Teknik Lingkungan FTSP, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya * email:

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. KOMPOSISI DAN KARAKTERISTIK SAMPAH KOTA BOGOR 1. Sifat Fisik Sampah Sampah berbentuk padat dibagi menjadi sampah kota, sampah industri dan sampah pertanian. Komposisi dan jumlah

Lebih terperinci

PERENCANAAN MATERIAL RECOVERY FACILITY SECARA MANUAL DI TPA BULUSAN BANYUWANGI

PERENCANAAN MATERIAL RECOVERY FACILITY SECARA MANUAL DI TPA BULUSAN BANYUWANGI Spectra Nomor 18 Volume IX Juli 2011: 26-35 PERENCANAAN MATERIAL RECOVERY FACILITY SECARA MANUAL DI TPA BULUSAN BANYUWANGI Filosovia Titis Sari Hardianto Teknik Lingkungan FTSP ITN Malang ABSTRAKSI Sistem

Lebih terperinci

Kata Kunci: Evaluasi, Masa Pakai, Reduksi, Pengomposan, Daur Ulang

Kata Kunci: Evaluasi, Masa Pakai, Reduksi, Pengomposan, Daur Ulang PERANSERTA MASYARAKAT DALAM USAHA MEMPERPANJANG MASA PAKAI TPA KEBON KONGOK KOTA MATARAM Imam Azhary, Ellina S. Pandebesie Program Pascasarjana Jurusan Teknik Lingkungan FTSP-ITS Email: imam_dpu@yahoo.com

Lebih terperinci

Pengaruh Stasiun Peralihan Antara Terhadap Pengelolaan Sampah Permukiman di Kecamatan Tambaksari, Surabaya

Pengaruh Stasiun Peralihan Antara Terhadap Pengelolaan Sampah Permukiman di Kecamatan Tambaksari, Surabaya Tugas Akhir 091324 Diajukan Oleh: Nurul Setiadewi 3310100017 Dosen Pembimbing: Welly Herumurti, S.T., M.Sc Pengaruh Stasiun Peralihan Antara Terhadap Pengelolaan Sampah Permukiman di Kecamatan Tambaksari,

Lebih terperinci

EVALUASI DAN OPTIMALISASI MASA PAKAI TPA SUNGAI ANDOK KOTA PADANG PANJANG

EVALUASI DAN OPTIMALISASI MASA PAKAI TPA SUNGAI ANDOK KOTA PADANG PANJANG EVALUASI DAN OPTIMALISASI MASA PAKAI TPA SUNGAI ANDOK KOTA PADANG PANJANG Delfianto dan Ellina S. Pandebesie Jurusan Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh

Lebih terperinci

EVALUASI KAPASITAS LAHAN TPA LADANG LAWEH DI KABUPATEN PADANG PARIAMAN MENUJU PENERAPAN SISTEM CONTROLLED LANDFILL

EVALUASI KAPASITAS LAHAN TPA LADANG LAWEH DI KABUPATEN PADANG PARIAMAN MENUJU PENERAPAN SISTEM CONTROLLED LANDFILL EVALUASI KAPASITAS LAHAN TPA LADANG LAWEH DI KABUPATEN PADANG PARIAMAN MENUJU PENERAPAN SISTEM CONTROLLED LANDFILL Rofihendra 1 dan Yulinah Trihadiningrum 2 1 Mahasiswa Program Magister Teknik Prasarana

Lebih terperinci

SONNY SAPUTRA PEMBIMBING Ir Didik Bambang S.MT

SONNY SAPUTRA PEMBIMBING Ir Didik Bambang S.MT SONNY SAPUTRA 3305100076 PEMBIMBING Ir Didik Bambang S.MT Latar Belakang Kecamatan Gedangan yang berlokasi di Sidoarjo Jawa Timur merupakan kecamatan yang padat penduduknya. dengan penduduk lebih dari

Lebih terperinci

OPTIMALISASI MASA PAKAI TPA MANGGAR KOTA BALIKPAPAN

OPTIMALISASI MASA PAKAI TPA MANGGAR KOTA BALIKPAPAN E-3-1 OPTIMALISASI MASA PAKAI TPA MANGGAR KOTA BALIKPAPAN Achmad Safei, Joni Hermana, Idaa Warmadewanthi Jurusan Teknik Lingkungan FTSP-ITS Kampus ITS Sukolilo ABSTRAK Penyebab utama permasalahan sampah

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN A. WAKTU DAN LOKASI Penelitian dimulai pada bulan Oktober sampai Desember 2008, bertempat di beberapa TPS pasar di Kota Bogor, Jawa Barat yaitu pasar Merdeka, pasar Jl. Dewi

Lebih terperinci

BAB III METODE PERENCANAAN

BAB III METODE PERENCANAAN 37 BAB III METODE PERENCANAAN 3.1 Tempat dan Waktu Perencanaan 3.1.1 Tempat Perencanaan Perencanaan Instalasi Pengolahan Sampah (IPS) dilaksanakan di Pusat Pelatihan Kewirausahaan (PPK) Sampoerna yang

Lebih terperinci

SATUAN TIMBULAN, KOMPOSISI DAN POTENSI DAUR ULANG SAMPAH PADA TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR (TPA) SAMPAH TANJUNG BELIT KABUPATEN ROKAN HULU

SATUAN TIMBULAN, KOMPOSISI DAN POTENSI DAUR ULANG SAMPAH PADA TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR (TPA) SAMPAH TANJUNG BELIT KABUPATEN ROKAN HULU SATUAN TIMBULAN, KOMPOSISI DAN POTENSI DAUR ULANG SAMPAH PADA TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR (TPA) SAMPAH TANJUNG BELIT KABUPATEN ROKAN HULU Alfi Rahmi, Arie Syahruddin S ABSTRAK Masalah persampahan merupakan

Lebih terperinci

BAB VI PENGELOLAAN SAMPAH 3R BERBASIS MASYARAKAT DI PERUMAHAN CIPINANG ELOK. menjadi tiga macam. Pertama, menggunakan plastik kemudian

BAB VI PENGELOLAAN SAMPAH 3R BERBASIS MASYARAKAT DI PERUMAHAN CIPINANG ELOK. menjadi tiga macam. Pertama, menggunakan plastik kemudian BAB VI PENGELOLAAN SAMPAH 3R BERBASIS MASYARAKAT DI PERUMAHAN CIPINANG ELOK 6.1. Pewadahan Sampah Pewadahan individual Perumahan Cipinang Elok pada umumnya dibagi menjadi tiga macam. Pertama, menggunakan

Lebih terperinci

Timbulan sampah menunjukkan kecenderungan kenaikan dalam beberapa dekade ini. Kenaikan timbulan sampah ini disebabkan oleh dua faktor dasar, yaitu 1)

Timbulan sampah menunjukkan kecenderungan kenaikan dalam beberapa dekade ini. Kenaikan timbulan sampah ini disebabkan oleh dua faktor dasar, yaitu 1) Pengelolaan Sampah Timbulan sampah menunjukkan kecenderungan kenaikan dalam beberapa dekade ini. Kenaikan timbulan sampah ini disebabkan oleh dua faktor dasar, yaitu 1) perubahan populasi, 2) perubahan

Lebih terperinci

PERENCANAAN MATERIAL RECOVERY FACILITY KECAMATAN ARJASA, KABUPATEN JEMBER MATERIAL RECOVERY FACILITY DESIGN FOR ARJASA DISTRICT, JEMBER REGENCY

PERENCANAAN MATERIAL RECOVERY FACILITY KECAMATAN ARJASA, KABUPATEN JEMBER MATERIAL RECOVERY FACILITY DESIGN FOR ARJASA DISTRICT, JEMBER REGENCY PERENCANAAN MATERIAL RECOVERY FACILITY KECAMATAN ARJASA, KABUPATEN JEMBER MATERIAL RECOVERY FACILITY DESIGN FOR ARJASA DISTRICT, JEMBER REGENCY Nama Mahasiswa Pembimbing : Fajar Dwinugroho : Ir. Didik

Lebih terperinci

POTENSI EKONOMI TIMBUNAN SAMPAH DI TPA NGIPIK KABUPATEN GRESIK

POTENSI EKONOMI TIMBUNAN SAMPAH DI TPA NGIPIK KABUPATEN GRESIK POTENSI EKONOMI TIMBUNAN SAMPAH DI TPA NGIPIK KABUPATEN GRESIK Imam Mahmudin danyulinah Trihadiningrum Jurusan Teknik Lingkungan, FTSP-Institut Teknologi Sepuluh Nopember Kampus ITS Sukolilo, Surabaya,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI digilib.uns.ac.id BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka Menurut Ir. Yul H. Bahar, 1986 dalam bukunya, sampah memiliki arti suatu buangan yang berupa bahan padat merupakan polutan

Lebih terperinci

KAJIAN PENGADAAN DAN PENERAPAN TEMPAT PENGOLAHAN SAMPAH TERPADU (TPST) DI TPA km.14 KOTA PALANGKA RAYA

KAJIAN PENGADAAN DAN PENERAPAN TEMPAT PENGOLAHAN SAMPAH TERPADU (TPST) DI TPA km.14 KOTA PALANGKA RAYA KAJIAN PENGADAAN DAN PENERAPAN TEMPAT PENGOLAHAN SAMPAH TERPADU (TPST) DI TPA km.14 KOTA PALANGKA RAYA Teguh Jaya Permana dan Yulinah Trihadiningrum Program Magister Teknik Prasarana Lingkungan Permukiman

Lebih terperinci

E. Manfaat Penelitian 1. Memberikan informasi mengenai sistem pengelolaan sampah yang dilakukan di

E. Manfaat Penelitian 1. Memberikan informasi mengenai sistem pengelolaan sampah yang dilakukan di I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sampah merupakan salah satu masalah yang perlu mendapat perhatian yang serius. Sampah dari tahun ke tahun terus meningkat seiring dengan laju pertumbuhan jumlah

Lebih terperinci

TEKNOLOGI TEPAT GUNA PENGOLAHAN SAMPAH ANORGANIK

TEKNOLOGI TEPAT GUNA PENGOLAHAN SAMPAH ANORGANIK TUGAS SANITASI MASYARAKAT TEKNOLOGI TEPAT GUNA PENGOLAHAN SAMPAH ANORGANIK Disusun Oleh : KELOMPOK Andre Barudi Hasbi Pradana Sahid Akbar Adi Gadang Giolding Hotma L L2J008005 L2J008014 L2J008053 L2J008078

Lebih terperinci

PENGAMBILAN DAN PENGUKURAN CONTOH TIMBULAN DAN KOMPOSISI SAMPAH BERDASARKAN SNI (STUDI KASUS: KAMPUS UNMUS)

PENGAMBILAN DAN PENGUKURAN CONTOH TIMBULAN DAN KOMPOSISI SAMPAH BERDASARKAN SNI (STUDI KASUS: KAMPUS UNMUS) PENGAMBILAN DAN PENGUKURAN CONTOH TIMBULAN DAN KOMPOSISI SAMPAH BERDASARKAN SNI 19-3964-1994 (STUDI KASUS: KAMPUS UNMUS) Dina Pasa Lolo, Theresia Widi Asih Cahyanti e-mail : rdyn_qyuthabiez@yahoo.com ;

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN. Pengelolaan lingkungan hidup merupakan bagian yang tak terpisahkan

BAB I. PENDAHULUAN. Pengelolaan lingkungan hidup merupakan bagian yang tak terpisahkan BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pengelolaan lingkungan hidup merupakan bagian yang tak terpisahkan dari pembangunan kota. Angka pertumbuhan penduduk dan pembangunan kota yang semakin meningkat secara

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Manusia dalam aktivitasnya tidak terlepas dari kebutuhan terhadap ruang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Manusia dalam aktivitasnya tidak terlepas dari kebutuhan terhadap ruang II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sampah Manusia dalam aktivitasnya tidak terlepas dari kebutuhan terhadap ruang untuk memanfaatkan sumberdaya alam dan lingkungan. Sadar atau tidak dalam proses pemanfaatan sumberdaya

Lebih terperinci

STUDI TIMBULAN, KOMPOSISI, DAN POTENSI DAUR ULANG SAMPAH KAWASAN PT SEMEN PADANG

STUDI TIMBULAN, KOMPOSISI, DAN POTENSI DAUR ULANG SAMPAH KAWASAN PT SEMEN PADANG STUDI TIMBULAN, KOMPOSISI, DAN POTENSI DAUR ULANG SAMPAH KAWASAN PT SEMEN PADANG TUGAS AKHIR Sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Strata Satu Jurusan Teknik Lingkungan Fakultas Teknik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kehidupannya sehari-hari, manusia tidak bisa dilepaskan dari suatu benda. Benda ini ada yang dapat digunakan seutuhnya, namun ada juga yang menghasilkan sisa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masih dioperasikan secara open dumping, yaitu sampah yang datang hanya dibuang

BAB I PENDAHULUAN. masih dioperasikan secara open dumping, yaitu sampah yang datang hanya dibuang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sampah merupakan permasalahan cukup pelik yang dihadapi oleh seluruh negara di dunia. Begitu pula dengan di Indonesia terutama di kota besar dan metropolitan, masalah

Lebih terperinci

EVALUASI METODE PENGELOLAAN SAMPAH UNTUK UMUR LAYAN DI TPA PUTRI CEMPO

EVALUASI METODE PENGELOLAAN SAMPAH UNTUK UMUR LAYAN DI TPA PUTRI CEMPO EVALUASI METODE PENGELOLAAN SAMPAH UNTUK UMUR LAYAN DI TPA PUTRI CEMPO Silvia Yulita Ratih Dosen Program Studi Teknik Sipil Universitas Surakarta Jl. Raya Palur KM 05 Surakarta E-mail : kenabim_249@yahoo.com

Lebih terperinci

Perencanaan Material Recovery Facility Di Kecamatan Kedungkandang Kota Malang

Perencanaan Material Recovery Facility Di Kecamatan Kedungkandang Kota Malang Perencanaan Material Recovery Facility Di Kecamatan Kedungkandang Kota Malang Oleh : Dorry Jaya W (3306 100 053) Dosen Pembimbing : Ir. Didik Bambang S., MT JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN FAKULTAS TEKNIK SIPIL

Lebih terperinci

1. Pendahuluan ABSTRAK:

1. Pendahuluan ABSTRAK: OP-26 KAJIAN PENERAPAN KONSEP PENGOLAHAN SAMPAH TERPADU DI LINGKUNGAN KAMPUS UNIVERSITAS ANDALAS Yenni Ruslinda 1) Slamet Raharjo 2) Lusi Susanti 3) Jurusan Teknik Lingkungan, Universitas Andalas Kampus

Lebih terperinci

TUGAS PERENCANAAN PENGELOLAAN SAMPAH SEMESTER GANJIL 2016/2017

TUGAS PERENCANAAN PENGELOLAAN SAMPAH SEMESTER GANJIL 2016/2017 PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA TUGAS PERENCANAAN PENGELOLAAN SAMPAH SEMESTER GANJIL 2016/2017 Gambaran Umum Pada Tugas Perencanaan Pengelolaan

Lebih terperinci

KONSEP PENANGANAN SAMPAH TL 3104

KONSEP PENANGANAN SAMPAH TL 3104 KONSEP PENANGANAN SAMPAH TL 3104 Environmental Engineering ITB - 2010 KELOMPOK 2 Dian Christy Destiana 15308012 Vega Annisa H. 15308014 Ratri Endah Putri 15308018 M. Fajar Firdaus 15308020 Listra Endenta

Lebih terperinci

PENGELOLAAN PERSAMPAHAN

PENGELOLAAN PERSAMPAHAN PENGELOLAAN PERSAMPAHAN 1. LATAR BELAKANG PENGELOLAAN SAMPAH SNI 19-2454-1991 tentang Tata Cara Pengelolaan Teknik Sampah Perkotaan, mendefinisikan sampah sebagai limbah yang bersifat padat, terdiri atas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. PPK Sampoerna merupakan Pusat Pelatihan Kewirausahaan terpadu yang

BAB I PENDAHULUAN. PPK Sampoerna merupakan Pusat Pelatihan Kewirausahaan terpadu yang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PPK Sampoerna merupakan Pusat Pelatihan Kewirausahaan terpadu yang dibangun di atas lahan seluas 27 Ha di Dusun Betiting, Desa Gunting, Kecamatan Sukorejo, Kabupaten

Lebih terperinci

Pengaruh Reduksi Sampah di Tempat Penampungan Sementara (TPS) terhadap Produksi Gas Rumah Kaca di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Kota Madiun

Pengaruh Reduksi Sampah di Tempat Penampungan Sementara (TPS) terhadap Produksi Gas Rumah Kaca di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Kota Madiun Pengaruh Reduksi Sampah di Tempat Penampungan Sementara (TPS) terhadap Produksi Gas Rumah Kaca di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Kota Madiun DISUSUN OLEH: TALENT NIA PRAMESTYAWATI 3309100053 DOSEN PEMBIMBING:

Lebih terperinci

PEMILIHAN DAN PENGOLAHAN SAMPAH ELI ROHAETI

PEMILIHAN DAN PENGOLAHAN SAMPAH ELI ROHAETI PEMILIHAN DAN PENGOLAHAN SAMPAH ELI ROHAETI Sampah?? semua material yang dibuang dari kegiatan rumah tangga, perdagangan, industri dan kegiatan pertanian. Sampah yang berasal dari kegiatan rumah tangga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tidak diperlukan lagi. Pengelolaan sampah merupakan kegiatan dalam upaya

BAB I PENDAHULUAN. tidak diperlukan lagi. Pengelolaan sampah merupakan kegiatan dalam upaya BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Menurut Tchobanoglous dkk. ( 1993) sampah dapat didefinisikan sebagai semua buangan yang dihasilkan dari berbagai aktivitas manusia dan hewan yang berupa padatan,

Lebih terperinci

PENGELOLAAN SAMPAH DI KAWASAN PURA BESAKIH, KECAMATAN RENDANG, KABUPATEN KARANGASEM DENGAN SISTEM TPST (TEMPAT PENGOLAHAN SAMPAH TERPADU)

PENGELOLAAN SAMPAH DI KAWASAN PURA BESAKIH, KECAMATAN RENDANG, KABUPATEN KARANGASEM DENGAN SISTEM TPST (TEMPAT PENGOLAHAN SAMPAH TERPADU) PENGELOLAAN SAMPAH DI KAWASAN PURA BESAKIH, KECAMATAN RENDANG, KABUPATEN KARANGASEM DENGAN SISTEM TPST (TEMPAT PENGOLAHAN SAMPAH TERPADU) I Gusti Ayu Nyoman Sugianti dan Yulinah Trihadiningrum Jurusan

Lebih terperinci

Fasilitas Pengolahan Sampah di TPA Jatibarang Semarang

Fasilitas Pengolahan Sampah di TPA Jatibarang Semarang TUGAS AKHIR 108 Periode Agustus Desember 2009 Fasilitas Pengolahan Sampah di TPA Jatibarang Semarang Oleh : PINGKAN DIAS L L2B00519O Dosen Pembimbing : Ir. Abdul Malik, MSA Jurusan Arsitektur Fakultas

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. diperoleh peneliti yaitu dari Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kota

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. diperoleh peneliti yaitu dari Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kota BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Data yang diperoleh dalam penelitian ini bersumber dari instansi yang terkait dengan penelitian, melaksanakan observasi langsung di Tempat Pembuangan

Lebih terperinci

PENANGANAN SAMPAH BERDASARKAN KARAKTERISTIK SAMPAH DI KOTA SURAKARTA

PENANGANAN SAMPAH BERDASARKAN KARAKTERISTIK SAMPAH DI KOTA SURAKARTA SEMINAR NASIONAL KIMIA DAN PENDIDIKAN KIMIA VIII Peningkatan Profesionalisme Pendidik dan Periset Sains Kimia di Era Program Studi Pendidikan FKIP UNS Surakarta, 14 Mei 2016 MAKALAH PENDAMPING PARALEL

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kurang tepat serta keterbatasan kapasitas dan sumber dana meningkatkan dampak

BAB I PENDAHULUAN. kurang tepat serta keterbatasan kapasitas dan sumber dana meningkatkan dampak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pertumbuhan industri dan urbanisasi pada daerah perkotaan dunia yang tinggi meningkatkan volume dan tipe sampah. Aturan pengelolaan sampah yang kurang tepat

Lebih terperinci

KAJIAN PENGELOLAAN SAMPAH DI TEMPAT PENGOLAHAN SAMPAH TERPADU LAHUNDAPE KECAMATAN KENDARI BARAT KOTA KENDARI

KAJIAN PENGELOLAAN SAMPAH DI TEMPAT PENGOLAHAN SAMPAH TERPADU LAHUNDAPE KECAMATAN KENDARI BARAT KOTA KENDARI KAJIAN PENGELOLAAN SAMPAH DI TEMPAT PENGOLAHAN SAMPAH TERPADU LAHUNDAPE KECAMATAN KENDARI BARAT KOTA KENDARI Ishak Bafadal dan Yulinah Trihadiningrum 2 Program Pasca Sarjana Teknik Lingkungan Jurusan Teknik

Lebih terperinci

PENGARUH PENAMBAHAN KOTORAN AYAM DAN MIKROORGANISME M-16 PADA PROSES PENGOMPOSAN SAMPAH KOTA SECARA AEROBIK

PENGARUH PENAMBAHAN KOTORAN AYAM DAN MIKROORGANISME M-16 PADA PROSES PENGOMPOSAN SAMPAH KOTA SECARA AEROBIK Program Studi MMT-ITS, Surabaya 4 Pebruari 26 PENGARUH PENAMBAHAN KOTORAN AYAM DAN MIKROORGANISME M-16 PADA PROSES PENGOMPOSAN SAMPAH KOTA SECARA AEROBIK Riskha Septianingrum dan Ipung Fitri Purwanti purwanti@enviro.its.ac.id

Lebih terperinci

PENGELOLAAN SAMPAH PERMUKIMAN DI KAWASAN PERDESAAN KABUPATEN PONOROGO ( STUDI KASUS KECAMATAN BUNGKAL )

PENGELOLAAN SAMPAH PERMUKIMAN DI KAWASAN PERDESAAN KABUPATEN PONOROGO ( STUDI KASUS KECAMATAN BUNGKAL ) PRESENTASI TESIS PENGELOLAAN SAMPAH PERMUKIMAN DI KAWASAN PERDESAAN KABUPATEN PONOROGO ( STUDI KASUS KECAMATAN BUNGKAL ) DOSEN PEMBIMBING Prof. Dr. YULINAH TRIHADININGRUM, MApp.Sc OLEH : MALIK EFENDI (3310202708)

Lebih terperinci

BAB VII ANALISIS DAYA DUKUNG LINGKUNGAN UPS MUTU ELOK. Jumlah Timbulan Sampah dan Kapasitas Pengelolaan Sampah

BAB VII ANALISIS DAYA DUKUNG LINGKUNGAN UPS MUTU ELOK. Jumlah Timbulan Sampah dan Kapasitas Pengelolaan Sampah BAB VII ANALISIS DAYA DUKUNG LINGKUNGAN UPS MUTU ELOK 7.1. Jumlah Timbulan Sampah dan Kapasitas Pengelolaan Sampah Total timbulan sampah yang diangkut dari Perumahan Cipinang Elok memiliki volume rata-rata

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pertambahan penduduk dan aktivititas masyarakat di daerah perkotaan makin

BAB I PENDAHULUAN. Pertambahan penduduk dan aktivititas masyarakat di daerah perkotaan makin BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertambahan penduduk dan aktivititas masyarakat di daerah perkotaan makin meningkat seiring dengan kemajuan teknologi, yang juga akan membawa permasalahan lingkungan.

Lebih terperinci

Fasilitas Pengolahan Sampah di TPA Jatibarang Semarang

Fasilitas Pengolahan Sampah di TPA Jatibarang Semarang LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Fasilitas Pengolahan Sampah di TPA Jatibarang Semarang Dosen Pembimbing

Lebih terperinci

PENGELOLAAN SAMPAH KANTOR SECARA TERPADU: (Studi Kasus Kantor BPPT)

PENGELOLAAN SAMPAH KANTOR SECARA TERPADU: (Studi Kasus Kantor BPPT) JRL Vol.7 No.2 Hal. 153-160 Jakarta, Juli 2011 ISSN : 2085.3866 No.376/AU1/P2MBI/07/2011 PENGELOLAAN SAMPAH KANTOR SECARA TERPADU: (Studi Kasus Kantor BPPT) Rosita Shochib Pusat Teknologi Lingkungan-BPPT

Lebih terperinci

PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KATINGAN NOMOR : 3 TAHUN 2016 TENTANG

PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KATINGAN NOMOR : 3 TAHUN 2016 TENTANG PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KATINGAN NOMOR : 3 TAHUN 2016 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PENGELOLAAN SAMPAH RUMAH TANGGA DAN SAMPAH SEJENIS SAMPAH RUMAH TANGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

STUDI KARAKTERISTIK SAMPAH KANTOR WALIKOTA MAKASSAR DAN ALTERNATIF PENGOLAHANNYA

STUDI KARAKTERISTIK SAMPAH KANTOR WALIKOTA MAKASSAR DAN ALTERNATIF PENGOLAHANNYA STUDI KARAKTERISTIK SAMPAH KANTOR WALIKOTA MAKASSAR DAN ALTERNATIF PENGOLAHANNYA Irwan Ridwan Rahim 1, Mery Selintung 1, Randy Ariestha. 2 Abstrak Pertambahan jumlah penduduk serta perubahan pola konsumtif

Lebih terperinci

STUDI PENGELOLAAN SAMPAH BANDARA HASANUDDIN. Yemima Agnes Leoni 1 D Mary Selintung 2 Irwan Ridwan Rahim 3 1

STUDI PENGELOLAAN SAMPAH BANDARA HASANUDDIN. Yemima Agnes Leoni 1 D Mary Selintung 2 Irwan Ridwan Rahim 3 1 STUDI PENGELOLAAN SAMPAH BANDARA HASANUDDIN Yemima Agnes Leoni 1 D 121 09 272 Mary Selintung 2 Irwan Ridwan Rahim 3 1 Mahasiwa S1 Program Studi Teknik Lingkungan Jurusan Sipil Fakultas Teknik Universitas

Lebih terperinci

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM LABORATORIUM LINGKUNGAN BERAT JENIS DAN KOMPOSISI SAMPAH

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM LABORATORIUM LINGKUNGAN BERAT JENIS DAN KOMPOSISI SAMPAH LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM LABORATORIUM LINGKUNGAN BERAT JENIS DAN KOMPOSISI SAMPAH Oleh : Kelompok : VI (Enam) Anggota Kelompok : Dwi Mina Intan Permadi (1007151626) Febrian Maulana (1007133960) Imelda Dewi

Lebih terperinci

BAB 4. HASIL YANG DICAPAI. 4.1 Proyeksi Timbulan Sampah dan Perkiraan Masa Layanan TPA Muara Fajar Kota Pekanbaru

BAB 4. HASIL YANG DICAPAI. 4.1 Proyeksi Timbulan Sampah dan Perkiraan Masa Layanan TPA Muara Fajar Kota Pekanbaru BAB 4. HASIL YANG DICAPAI 4.1 Proyeksi Timbulan dan Perkiraan Masa Layanan TPA Muara Fajar Kota Pekanbaru Proyeksi timbulan sampah dihitung berdasarkan data jembatan timbang (weight volume analysis) selama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sampah menurut SNI 19-2454-2002 tentang Tata Cara Teknik Operasional Pengelolaan Sampah Perkotaan didefinisikan sebagai limbah yang bersifat padat terdiri atas bahan

Lebih terperinci

KAJIAN PELUANG BISNIS RUMAH TANGGA DALAM PENGELOLAAN SAMPAH

KAJIAN PELUANG BISNIS RUMAH TANGGA DALAM PENGELOLAAN SAMPAH ABSTRAK KAJIAN PELUANG BISNIS RUMAH TANGGA DALAM PENGELOLAAN SAMPAH Peningkatan populasi penduduk dan pertumbuhan ekonomi, meningkatkan kuantitas sampah kota. Timbunan sampah yang tidak terkendali terjadi

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA DENPASAR TPST-3R DESA KESIMAN KERTALANGU DINAS KEBERSIHAN DAN PERTAMANAN KOTA DENPASAR

PEMERINTAH KOTA DENPASAR TPST-3R DESA KESIMAN KERTALANGU DINAS KEBERSIHAN DAN PERTAMANAN KOTA DENPASAR PEMERINTAH KOTA DENPASAR TPST-3R DESA KESIMAN KERTALANGU DINAS KEBERSIHAN DAN PERTAMANAN KOTA DENPASAR VISI DAN MISI VISI Meningkatkan Kebersihan dan Keindahan Kota Denpasar Yang Kreatif dan Berwawasan

Lebih terperinci

MAKALAH SEMINAR DAN MUSYAWARAH NASIONAL MODEL PERSAMAAN MATEMATIS ALOKASI KENDARAAN ANGKUTAN SAMPAH BERDASARKAN METODE PENGGABUNGAN BERURUT OLEH :

MAKALAH SEMINAR DAN MUSYAWARAH NASIONAL MODEL PERSAMAAN MATEMATIS ALOKASI KENDARAAN ANGKUTAN SAMPAH BERDASARKAN METODE PENGGABUNGAN BERURUT OLEH : MAKALAH SEMINAR DAN MUSYAWARAH NASIONAL MODEL PERSAMAAN MATEMATIS ALOKASI KENDARAAN ANGKUTAN SAMPAH BERDASARKAN METODE PENGGABUNGAN BERURUT OLEH : HORAS SAUT MARINGAN M Fakultas Teknik Universitas Riau

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. 5.1 Gambaran Umum Tempat Pembuangan Akhir Pasir Sembung

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. 5.1 Gambaran Umum Tempat Pembuangan Akhir Pasir Sembung V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1 Gambaran Umum Tempat Pembuangan Akhir Pasir Sembung Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Pasir Sembung Cianjur merupakan satu-satunya TPA yang dimiliki oleh Kabupaten Cianjur.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sampah pada dasarnya merupakan suatu bahan yang terbuang atau dibuang dari suatu sumber hasil aktivitas manusia maupun proses-proses alam yang tidak mempunyai nilai

Lebih terperinci

Kata kunci : Sampah, Reduksi, daur ulang, kawasan komersial dan Malioboro

Kata kunci : Sampah, Reduksi, daur ulang, kawasan komersial dan Malioboro ANALISIS POTENSI REDUKSI SAMPAH DI KAWASAN KOMERSIAL MALIOBORO KOTA YOGYAKARTA Cesaria Eka Yulianti Sri Hastuti dan Susi Agustina Wilujeng Jurusan Teknik Lingkungan, FTSP-ITS Kampus ITS Sukolilo Surabaya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ditanggung alam karena keberadaan sampah. Sampah merupakan masalah yang

BAB I PENDAHULUAN. ditanggung alam karena keberadaan sampah. Sampah merupakan masalah yang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Lingkungan yang kotor merupakan akibat perbuatan negatif yang harus ditanggung alam karena keberadaan sampah. Sampah merupakan masalah yang dihadapi hampir seluruh

Lebih terperinci

TUGAS PERENCANAAN PENGELOLAAN SAMPAH SEMESTER GANJIL 2015/2016

TUGAS PERENCANAAN PENGELOLAAN SAMPAH SEMESTER GANJIL 2015/2016 PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA TUGAS PERENCANAAN PENGELOLAAN SAMPAH SEMESTER GANJIL 2015/2016 Gambaran Umum Pada Tugas Perencanaan Pengelolaan

Lebih terperinci

Potensi Produksi Gas Metana Dari Kegiatan Landfilling di TPA Muara Fajar, Pekanbaru

Potensi Produksi Gas Metana Dari Kegiatan Landfilling di TPA Muara Fajar, Pekanbaru PLL 02 Potensi Produksi Gas Metana Dari Kegiatan Landfilling di TPA Muara Fajar, Pekanbaru Aryo Sasmita, Ivnaini Andesgur, Herfi Rahmi Program Studi Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Universitas Riau Email:

Lebih terperinci

B P L H D P R O V I N S I J A W A B A R A T PENGELOLAAN SAMPAH DI PERKANTORAN

B P L H D P R O V I N S I J A W A B A R A T PENGELOLAAN SAMPAH DI PERKANTORAN B P L H D P R O V I N S I J A W A B A R A T PENGELOLAAN SAMPAH DI PERKANTORAN 1 Sampah merupakan konsekuensi langsung dari kehidupan, sehingga dikatakan sampah timbul sejak adanya kehidupan manusia. Timbulnya

Lebih terperinci

KAJIAN PENGELOLAAN SAMPAH UNTUK MENINGKATKAN PELAYANAN ASET DI KABUPATEN KARAWANG

KAJIAN PENGELOLAAN SAMPAH UNTUK MENINGKATKAN PELAYANAN ASET DI KABUPATEN KARAWANG KAJIAN PENGELOLAAN SAMPAH UNTUK MENINGKATKAN PELAYANAN ASET DI KABUPATEN KARAWANG NANANG FAKHRURAZI 1,JONI HERMANA 2, IDAA WARMADEWANTHI 2 1 Program Magister Bidang Keahlian Manajemen Aset Jurusan Teknik

Lebih terperinci

Program Diploma IV Teknik Perancangan Prasarana Lingkungan Permukiman Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan - ITS 1

Program Diploma IV Teknik Perancangan Prasarana Lingkungan Permukiman Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan - ITS 1 Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan - ITS 1 Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan - ITS 2 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Umum Kota Kediri merupakan daerah dengan ketinggian sedang yang berada di ± 67 m atas

Lebih terperinci

BAB VI PEMBAHASAN Analisis Perkembangan Jumlah Penduduk. tahun kedepan atau sampai tahun Untuk mengetahui metoda proyeksi

BAB VI PEMBAHASAN Analisis Perkembangan Jumlah Penduduk. tahun kedepan atau sampai tahun Untuk mengetahui metoda proyeksi 55 BAB VI PEMBAHASAN 6.1 Analisis Aspek Teknis 6.1.1 Analisis Perkembangan Jumlah Penduduk Proyeksi jumlah penduduk Kabupaten Jembrana dilakukan sampai 10 tahun kedepan atau sampai tahun 2022. Untuk mengetahui

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK FISIK SAMPAH KOTA PADANG BERDASARKAN SUMBER SAMPAH DAN MUSIM

KARAKTERISTIK FISIK SAMPAH KOTA PADANG BERDASARKAN SUMBER SAMPAH DAN MUSIM KARAKTERISTIK FISIK SAMPAH KOTA PADANG BERDASARKAN SUMBER SAMPAH DAN MUSIM Jurusan Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik Universitas Andalas Email: yenni@ft.unand.ac.id ABSTRAK Pada penelitian ini dianalisis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dari semua pihak, karena setiap manusia pasti memproduksi sampah, disisi lain. masyarakat tidak ingin berdekatan dengan sampah.

BAB I PENDAHULUAN. dari semua pihak, karena setiap manusia pasti memproduksi sampah, disisi lain. masyarakat tidak ingin berdekatan dengan sampah. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Masalah sampah merupakan fenomena sosial yang perlu mendapat perhatian dari semua pihak, karena setiap manusia pasti memproduksi sampah, disisi lain masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Manusia dan lingkungan merupakan satu kesatuan yang tidak dapat

BAB I PENDAHULUAN. Manusia dan lingkungan merupakan satu kesatuan yang tidak dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Manusia dan lingkungan merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dan saling terkait antar satu dengan lainnya. Manusia membutuhkan kondisi lingkungan yang

Lebih terperinci

Pengelolaan Sampah Organik Rumah Pemotongan Hewan, Industri Tahu, Peternakan, dan Pasar di Kecamatan Krian, Kabupaten. Sidoarjo.

Pengelolaan Sampah Organik Rumah Pemotongan Hewan, Industri Tahu, Peternakan, dan Pasar di Kecamatan Krian, Kabupaten. Sidoarjo. JURNAL TEKNIK ITS Vol. 5, 1, (2016) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) D1 Pengelolaan Sampah Organik Rumah Pemotongan Hewan, Tahu, Peternakan, dan Pasar di Kecamatan Krian, Kabupaten As adul Khoiri Waddin

Lebih terperinci

PROPOSAL PROYEK AKHIR. Yayuk Tri Wahyuni NRP Dosen Pembimbing Endang Sri Sukaptini, ST. MT

PROPOSAL PROYEK AKHIR. Yayuk Tri Wahyuni NRP Dosen Pembimbing Endang Sri Sukaptini, ST. MT PROPOSAL PROYEK AKHIR STUDI PENGUMPULAN DAN PENGANGKUTAN SAMPAH DI KOTA SANGATTA KABUPATEN KUTAI TIMUR STUDY ON SOLID WASTE COLLECTION AND TRANSPORT IN SANGATTA CITY,EAST KUTAI Yayuk Tri Wahyuni NRP 311

Lebih terperinci

EVALUASI PROSES KOMPOSTING DALAM RANGKA PENINGKATAN PRODUKSI KOMPOS

EVALUASI PROSES KOMPOSTING DALAM RANGKA PENINGKATAN PRODUKSI KOMPOS Makalah EVALUASI PROSES KOMPOSTING DALAM RANGKA PENINGKATAN PRODUKSI KOMPOS STUDI KASUS : UPT PENGOLAHAN SAMPAH DAN LIMBAH KOTA PROBOLINGGO IKA KRISTINA DEWI NRP. 3108 040 701 12/15/2008 1. PENDAHULUAN

Lebih terperinci

BAB 1 : PENDAHULUAN. dan pengelolaan yang berkelanjutan air dan sanitasi untuk semua. Pada tahun 2030,

BAB 1 : PENDAHULUAN. dan pengelolaan yang berkelanjutan air dan sanitasi untuk semua. Pada tahun 2030, BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Upaya kesehatan lingkungan berdasarkan Sustainable Development Goals (SDGs) tahun 2030 pada sasaran ke enam ditujukan untuk mewujudkan ketersediaan dan pengelolaan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

I. PENDAHULUAN Latar Belakang 1.1. Latar Belakang I. PENDAHULUAN Pesatnya pertambahan penduduk menyebabkan meningkatnya berbagai aktivitas sosial ekonomi masyarakat, pembangunan fasilitas kota seperti pusat bisnis, komersial dan industri,

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Manfaat Batasan Masalah...

DAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Manfaat Batasan Masalah... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PERNYATAAN... ii HALAMAN PENGESAHAN... iii ABSTRAK... iv UCAPAN TERIMA KASIH... v DAFTAR ISI... vi DAFTAR GAMBAR... ix DAFTAR TABEL... x BAB I PENDAHULUAN...1 1.1

Lebih terperinci

POTENSI PENGELOLAAN SAMPAH MENUJU ZERO WASTE YANG BERBASIS MASYARAKAT DI KECAMATAN KEDUNGKANDANG KOTA MALANG ABSTRAK

POTENSI PENGELOLAAN SAMPAH MENUJU ZERO WASTE YANG BERBASIS MASYARAKAT DI KECAMATAN KEDUNGKANDANG KOTA MALANG ABSTRAK POTENSI PENGELOLAAN SAMPAH MENUJU ZERO WASTE YANG BERBASIS MASYARAKAT DI KECAMATAN KEDUNGKANDANG KOTA MALANG Nama Mahasiswa : Sriliani Surbakti NRP : 3308.201.007 Pembimbing : Prof. Dr. Ir. Wahyono Hadi,

Lebih terperinci

INVENTARISASI SARANA PENGELOLAAN SAMPAH KOTA PURWOKERTO. Oleh: Chrisna Pudyawardhana. Abstraksi

INVENTARISASI SARANA PENGELOLAAN SAMPAH KOTA PURWOKERTO. Oleh: Chrisna Pudyawardhana. Abstraksi INVENTARISASI SARANA PENGELOLAAN SAMPAH KOTA PURWOKERTO Oleh: Chrisna Pudyawardhana Abstraksi Pengelolaan sampah yang bertujuan untuk mewujudkan kebersihan dan kesehatan lingkungan serta menjaga keindahan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian sampah Sampah adalah barang yang dianggap sudah tidak terpakai dan dibuang oleh pemilik/pemakai sebelumnya, tetapi bagi sebagian orang masih bisa dipakai jika dikelola

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Sampah masih merupakan masalah bagi masyarakat karena perbandingan antara

I. PENDAHULUAN. Sampah masih merupakan masalah bagi masyarakat karena perbandingan antara I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Sampah masih merupakan masalah bagi masyarakat karena perbandingan antara jumlah sampah yang dihasilkan dengan sampah yang diolah tidak seimbang. Sampah merupakan

Lebih terperinci

KAJIAN MODEL PENGELOLAAN SAMPAH BERBASIS MASYARAKAT DI KECAMATAN WONOCOLO KOTA SURABAYA

KAJIAN MODEL PENGELOLAAN SAMPAH BERBASIS MASYARAKAT DI KECAMATAN WONOCOLO KOTA SURABAYA KAJIAN MODEL PENGELOLAAN SAMPAH BERBASIS MASYARAKAT DI KECAMATAN WONOCOLO KOTA SURABAYA Shinta Dewi Astari dan IDAA Warmadewanthi Jurusan Teknik Lingkungan, FTSP Program Pascasarjana, Institut Teknologi

Lebih terperinci

Bagaimana Solusinya? 22/03/2017 PENGELOLAAN SAMPAH ORGANIK RUMAH TANGGA DI KOTA CIAMIS PENGERTIAN SAMPAH

Bagaimana Solusinya? 22/03/2017 PENGELOLAAN SAMPAH ORGANIK RUMAH TANGGA DI KOTA CIAMIS PENGERTIAN SAMPAH SOSIALISASI DAN PELATIHAN PENGELOLAAN SAMPAH RUMAH TANGGA DI KOTA CIAMIS Nedi Sunaedi nedi_pdil@yahoo.com PENGERTIAN SAMPAH Suatu bahan yang terbuang dari sumber aktivitas manusia dan/atau alam yang tidak

Lebih terperinci

EVALUASI DAN PENGEMBANGAN SISTEM PENGELOLAAN LIMBAH PADAT INDUSTRI. ( STtTDI KASUS : KABUPATEN DT.II BANDUNG ) OLIVIA.

EVALUASI DAN PENGEMBANGAN SISTEM PENGELOLAAN LIMBAH PADAT INDUSTRI. ( STtTDI KASUS : KABUPATEN DT.II BANDUNG ) OLIVIA. No. Urut : 837-0600 P LAPORAN TUGAS AKHIR ( TL-410) PENELITIAN EVALUASI DAN PENGEMBANGAN SISTEM PENGELOLAAN LIMBAH PADAT INDUSTRI ( STtTDI KASUS : KABUPATEN DT.II BANDUNG ) Disusun oleh : OLIVIA.KA 153

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dipancarkan lagi oleh bumi sebagai sinar inframerah yang panas. Sinar inframerah tersebut di

BAB I PENDAHULUAN. dipancarkan lagi oleh bumi sebagai sinar inframerah yang panas. Sinar inframerah tersebut di BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pancaran sinar matahari yang sampai ke bumi (setelah melalui penyerapan oleh berbagai gas di atmosfer) sebagian dipantulkan dan sebagian diserap oleh bumi. Bagian yang

Lebih terperinci

TEKNIK PENGELOLAAN SAMPAH DI TPA PIYUNGAN SEBAGAI SUMBER BELAJAR PENGELOLAAN LIMBAH PADAT *) Oleh : Suhartini **) Abstrak

TEKNIK PENGELOLAAN SAMPAH DI TPA PIYUNGAN SEBAGAI SUMBER BELAJAR PENGELOLAAN LIMBAH PADAT *) Oleh : Suhartini **) Abstrak TEKNIK PENGELOLAAN SAMPAH DI TPA PIYUNGAN SEBAGAI SUMBER BELAJAR PENGELOLAAN LIMBAH PADAT *) Oleh : Suhartini **) Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui teknik pengelolaan sampah di TPA Piyungan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah persampahan kota hampir selalu timbul sebagai akibat dari tingkat kemampuan pengelolaan sampah yang lebih rendah dibandingkan jumlah sampah yang harus dikelola.

Lebih terperinci

Sampah Kota atau Municipal Solid Waste (MSW) dan Penyelesaian Masalahnya

Sampah Kota atau Municipal Solid Waste (MSW) dan Penyelesaian Masalahnya Sampah Kota atau Municipal Solid Waste (MSW) dan Penyelesaian Masalahnya Di Indonesia saat ini sampah kota yang disebut sebagai municipal solid waste atau MSW masih belum diolah secara Terpadu. Standar

Lebih terperinci

Potensi Daur Ulang dan Partisipasi Masyarakat dalam Pengelolaan Sampah di Kecamatan Jabon, Kabupaten Sidoarjo

Potensi Daur Ulang dan Partisipasi Masyarakat dalam Pengelolaan Sampah di Kecamatan Jabon, Kabupaten Sidoarjo JURNAL TEKNIK ITS Vol. 4, No. 1, (2015) ISSN 2337-3539 (2301-9271 Printed) D-11 Potensi Daur Ulang dan Partisipasi Masyarakat dalam Pengelolaan di Kecamatan Jabon, Kabupaten Sidoarjo Rezi Adriwan Giandi

Lebih terperinci

ANALISIS KARAKTERISTIK BIOLOGI SAMPAH KOTA PADANG

ANALISIS KARAKTERISTIK BIOLOGI SAMPAH KOTA PADANG ANALISIS KARAKTERISTIK BIOLOGI SAMPAH KOTA PADANG Yenni Ruslinda*, Raida Hayati Jurusan Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Universitas Andalas Kampus Limau Manis, 25163 *E-mail: yenni@ft.unand.ac.id ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB III STUDI LITERATUR

BAB III STUDI LITERATUR BAB III STUDI LITERATUR 3.1 PENGERTIAN LIMBAH PADAT Limbah padat merupakan limbah yang bersifat padat terdiri dari zat organic dan zat anorganik yang dianggap tidak berguna lagi dan harus dikelola agar

Lebih terperinci

DESAIN DAN PEMBANGUNAN RUMAH KOMPOS KANTOR BPPT JAKARTA

DESAIN DAN PEMBANGUNAN RUMAH KOMPOS KANTOR BPPT JAKARTA JRL Vol.7 No.3 Hal. 287-293 Jakarta, November 2011 ISSN : 2085.3866 No.376/AU1/P2MBI/07/2011 DESAIN DAN PEMBANGUNAN RUMAH KOMPOS KANTOR BPPT JAKARTA Hendra Tjahjono dan Rosita Shochib Pusat Teknologi Lingkungan

Lebih terperinci

BANTAENG, 30 JANUARI (Prof. DR. H.M. NURDIN ABDULLAH, M.Agr)

BANTAENG, 30 JANUARI (Prof. DR. H.M. NURDIN ABDULLAH, M.Agr) LAMPIRAN V PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR P.53/MENLHK/SETJEN/KUM.1/6/2016 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PROGRAM ADIPURA FORMULIR ISIAN SISTEM MANAJEMEN PROGRAM

Lebih terperinci

EVALUASI SISTEM PENGELOLAAN SAMPAH KABUPATEN GIANYAR

EVALUASI SISTEM PENGELOLAAN SAMPAH KABUPATEN GIANYAR EVALUASI SISTEM PENGELOLAAN SAMPAH KABUPATEN GIANYAR Dewa Nyoman Raka, Agus Slamet Program Pasca Sarjana Jurusan Teknik Lingkungan FTSP-ITS Surabaya ABSTRAK Kabupaten Gianyar dipandang perlu memiliki rencana

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dari aktivitas institusi, hasil pertanian dan perkebunan serta sapuan jalan dapat dilihat

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dari aktivitas institusi, hasil pertanian dan perkebunan serta sapuan jalan dapat dilihat 61 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengolahan Sampah di PPK Sampoerna Sampah yang dihasilkan di PPK Sampoerna merupakan sampah yang berasal dari aktivitas institusi, hasil pertanian dan perkebunan serta

Lebih terperinci

KAJIAN PENINGKATAN UMUR PAKAI TPA TANAH GROGOT DAN PEMANFAATAN SAMPAH DI KECAMATAN TANAH GROGOT KABUPATEN PASER PROPINSI KALIMANTAN TIMUR

KAJIAN PENINGKATAN UMUR PAKAI TPA TANAH GROGOT DAN PEMANFAATAN SAMPAH DI KECAMATAN TANAH GROGOT KABUPATEN PASER PROPINSI KALIMANTAN TIMUR KAJIAN PENINGKATAN UMUR PAKAI TPA TANAH GROGOT DAN PEMANFAATAN SAMPAH DI KECAMATAN TANAH GROGOT KABUPATEN PASER PROPINSI KALIMANTAN TIMUR Muhammad Zul aiddin, I D A A Warmadewanti Jurusan Teknik Lingkungan,

Lebih terperinci

KAJIAN MODEL PENGELOLAAN SAMPAH BERBASIS MASYARAKAT (STUDI KASUS DI KECAMATAN WONOCOLO KOTA SURABAYA)

KAJIAN MODEL PENGELOLAAN SAMPAH BERBASIS MASYARAKAT (STUDI KASUS DI KECAMATAN WONOCOLO KOTA SURABAYA) KAJIAN MODEL PENGELOLAAN SAMPAH BERBASIS MASYARAKAT (STUDI KASUS DI KECAMATAN WONOCOLO KOTA SURABAYA) Oleh : Shinta Dewi Astari 3308 202 006 Dosen Pembimbing : I.D.A.A Warmadewanthi, ST., MT., Ph.D. PROGRAM

Lebih terperinci

TPST Piyungan Bantul Pendahuluan

TPST Piyungan Bantul Pendahuluan TPST Piyungan Bantul I. Pendahuluan A. Latar belakang Perkembangan teknologi yang semakin maju dan kemegahan zaman mempengaruhi gaya hidup manusia ke dalam gaya hidup yang konsumtif dan serba instan. Sehingga

Lebih terperinci

STUDI POTENSI DAUR ULANG SAMPAH DI TPA TAMANGGAPA KOTA MAKASSAR

STUDI POTENSI DAUR ULANG SAMPAH DI TPA TAMANGGAPA KOTA MAKASSAR PROS ID I NG 2 0 1 2 HASIL PENELITIAN FAKULTAS TEKNIK STUDI POTENSI DAUR ULANG SAMPAH DI TPA TAMANGGAPA KOTA MAKASSAR Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Unhas Jl. Perintis Kemerdekaan Km. 10 Tamalanrea,

Lebih terperinci