produktivitas pekerjaan dan indikasi yang mempcngaruhi, scpcrti iklim, ketrampiian,

dokumen-dokumen yang mirip
tujuan yang efektif, pembuatan rencana, aplikasi penggunaan cara yang produktif

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kali dilaksanakan dan umumnya berjangka waktu pendek. Dalam rangkaian

Pertemuan ke - 4 SUMBERDAYA MANUSIA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memiliki suatu keahlian atau kecakapan khusus.

BAB I PENDAHULUAN. penduduk 303 juta jiwa ( Hasil

BAB V PENUTUP. kontraktor adalah mendekati waktu penyelesaian proyek. lembur menurut tukang adalah Gaji atau upah pekerja.

bagian atau keseluruhan kegiatan proyek yang dikaitkan dengan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. konstruksi selalu memerlukan resources (sumber daya) yaitu man (manusia),

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan proyek konstruksi di Kota Yogyakarta saat ini sangat

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN PEMBERLAKUAN SYARAT SERTIFIKASI KETERAMPILAN KERJA MANDOR DI LAPANGAN

ANALISIS PENGARUH KOMPETENSI SUPERVISOR PROYEK TERHADAP BIAYA, MUTU DAN WAKTU PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI DI KABUPATEN BADUNG

BAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK. Kontraktor memerlukan strategi agar hasil yang dicapai sesuai dengan

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. peranan penting dalam pencapaian berbagai sasaran, guna menunjang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Faktor-Faktor Lapangan (On-Site Factors) Yang Mempengaruhi

BAB III TINJAUAN UMUM PENELITIAN

PENGATURAN KETENAGAKERJAAN DALAM INDUSTRI KONSTRUKSI DITINJAU BERDASARKAN UU NO 13 TAHUN 2003 (Studi Kasus di Kotamadya Medan)

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Pekerjaan Umum, maka didapatkan kesimpulan sebagai berikut :

PENGUPAHAN BURUH KONSTRUKSI DALAM PERSPEKTIF HUKUM KETENAGAKERJAAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam dunia kerja dewasa ini tenaga kerja atau karyawan senantiasa

Hariyono Seputro Youngky Pratama 6

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 51 TAHUN 2007 TENTANG TUNJANGAN JABATAN FUNGSIONAL PENGAWAS KETENAGAKERJAAN

BAB III: TINJAUAN UMUM PROYEK

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK. Manajemen Proyek adalah sebagai suatu proses dari perencanaan,

EFEKTIVITAS WAKTU KERJA KELOMPOK TUKANG

3 Jurusan Teknik Sipil Universitas Tama Jagakarsa Jalan Letjen TB Simatupang No. 152 Jakarta

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Jurnal Sipil Statik Vol.5 No.4 Juni 2017 ( ) ISSN:

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... LEMBAR PENGESAHAN... LEMBAR PERNYATAAN... INTISARI... ABSTRACT... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL...

Tugas Akhir Kajian Pemberlakuan Syarat Sertifikat Keterampilan Kerja bagi Tenaga Kerja Mandor DAFTAR PUSTAKA

Irfan Ahmadi : Tinjauan hukum terhadap fungsi Bank Garansi sebagai jaminan pelaksana tender, 2007 USU Repository 2008

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Keselamatan Kesehatan Kerja (K3)

PERBANDINGAN KOMPOSISI PEKERJA PASANGAN DINDING BATA ANTARA SNI 2008 DENGAN KENYATAAN DI LAPANGAN PADA PROYEK PERUMAHAN

Revisi SNI Daftar isi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pasangan. Pengunaan ESL-board panel berarti akan melakukan penghematan dan

UNDANG-UNDANG NO. 13 TH 2003

HALAMAN PERNYATAAN. Denpasar, Oktober Diky Allando Dirganata NIM

BAB III METODOLOGI PENELITIAN DAN PENYAJIAN DATA

ANALISIS PENGGUNAAN CRANE PADA PEMASANGAN GIRDER JEMBATAN CIMETA TUGAS AKHIR. Oleh YUDI ADRIANTO PEMBIMBING DR. PUTI FARIDA MARZUKI

MANAJEMEN KINERJA (PENGUKURAN, TITIK KRUSIAL, TINDAKAN STRATEGIS, DAN GAMBARAN RESIKO BESERTA PELUANG MANAJEMEN KINERJA.

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS. Mathis dan Jackson (2006, p3) mendefinisikan manajemen sumber daya


BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN,DAN HIPOTESIS PENELITIAN

Proyek ialah suatu kegiatan sementara yang berlangsung dalam waktu. terbatas, dengan sumber alokasi danatertentu serta dimaksudkan untuk melaksanakan

STUDI TENTANG HARGA SATUAN UPAH PADA PROYEK KONSTRUKSI

PENERAPAN VALUE ENGINEERING PADA PROYEK PEMBANGUNAN RUKO ORLENS FASHION MANADO

BAB VI PENGENDALIAN PROYEK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Selama ini mahasiswa telah banyak mempelajari mengenai transportasi khususnya pada Diploma Teknik Sipil Universitas Gadjah

BAB II MANAJEMEN DAN PENGENDALIAN PROYEK

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK

BAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN HARI TUA

BAB IV PERANCANGAN GAMBAR

ANALISIS TENAGA KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS PADA PROYEK KONSTRUKSI (STUDI KASUS : REHABALITASI DAN PERLUASAN RUMAH DINAS REKTOR UNSRAT)

sifatnya temporer itulah banyak dari proyek melibatkan atau melimpahkan Sebagai pemilik proyek yang akan melimpahkan pengerjaanpembangunan

BAB 1 - PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN. negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusaan.

BABVI PEMBAHASAN. pasangan bata untuk seluruh sampel dengan rata-rata (mean) 2,3379 m 2 /jam

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BABIII LANDASAN TEORI. tertentu kemudian dikeringkan dan melalui pembakaran cukup tinggi hingga tidak

PERBANDINGAN PRODUKTIVITAS PEKERJAAN PASANGAN DINDING BATA RINGAN DAN BATA MERAH PADA PROYEK PERUMAHAN DI SURABAYA

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK. proyek atau pekerjaan dan memberikannya kepada pihak lain yang mampu

BAB III. SISTEM ORGANISASI dan MANAJEMEN PROYEK

Jl. MT. Haryono No. 167 Malang, 65145, Jawa Timur. Universitas Brawijaya ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Efisiensi Tata Letak Fasilitas dan Sarana Proyek dalam Mendukung Metode Pekerjaan Konstruksi

BAB I PENDAHULUAN. produksi/operasi merupakan salah satu fungsi pokok dalam kegiatan

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK

BAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 109 TAHUN 2013 TENTANG PENAHAPAN KEPESERTAAN PROGRAM JAMINAN SOSIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB III SISTEM PERJANJIAN KERJA DAN PEMOTONGAN GAJI KULI KONTRAKTOR DI HOTEL PARADISO JL. KARTIKA PLAZA KUTA BADUNG DENPASAR

PRODUKTIVITAS PEKERJAAN PASANGAN BATU BATA PADA DINDING RUMAH TINGGAL. Oleh : Iwan Rustendi

BAB I PENDAHULUAN. yang optimal sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat. Dalam. cerah di kemudian hari merupakan salah satu dasar untuk mengambil

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Manajemen berasal dari kata to manage yang artinya mengatur. Pengaturan

Selamat Datang MANDOR PEMBESIAN/ PENULANGAN BETON 1.1

Konferensi Nasional Teknik Sipil 3 (KoNTekS 3) Jakarta, 6 7 Mei 2009

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. berdasarkan hasil analisis data, yaitu sebagai berikut :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

keteriambatan dari time schedule pekerjaan yang dibuat oleh perencana. Banyak

PERHITUNGAN HARGA SATUAN PEKERJAAN DINDING BATA RINGAN DENGAN METODE SNI & MS. PROJECT PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG LABORATORIUM ENTERPRENEURSHIP

ANALISIS PRODUKTIVITAS JUMLAH TENAGA KERJA PADA PEKERJAAN PASANGAN BATA DENGAN METODE WORK STUDY

BAB III MANAJEMEN DAN ORGANISASI PROYEK

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENGARUH KESELAMATAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA CV. SRIWIJAYA UTAMA DI BANDAR LAMPUNG. Oleh

BAB II LANDASAN TEORI. masalah mengenai cara untuk mengestimasi biaya proyek sehingga harga yang keluar

Perbandingan Antara Biaya Nyata Dengan Biaya Teliti Pada Proyek Konstruksi (Studi Kasus : Proyek Gedung Indomaret Sam Ratulangi, Manado)

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya tersebut anatara lain manpower, material, machines, method, money.

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN HARI TUA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai sumber daya manusia kita dituntut untuk mempunyai keahlian,

Transkripsi:

BAB II LAiSDASAN TEORI 2.2 Umum Dalam merencanakan penggunaan tenaga kerja pada proyek bangunan sipil dengan kondisi yang berbeda-beda hendaknya dilengkapi dengan analisis produktivitas pekerjaan dan indikasi yang mempcngaruhi, scpcrti iklim, ketrampiian, pengaiaman dan lain sebagainya. Sehubungan dengan itu perlu adanya pegangan bagi kontraktor untuk memperkirakaan produktivitas pekerjaan pada proyek yang hendak dilaksanakan, yaitu dengan mengukur hasil guna atau elisiensi kerja Pengangan tersebut penting sekali bagi kontraktor yang akan melaksanakan pekerjaan pembangunan fisik dilokasi atau di tempat yang masih asing baginya. Dalam mengajukan tender, produktivitas pekerjaan akan besar pengaruhnya terhadap total biaya proyek minimal pada aspek jumlah tenaga kerja dan fasilitas yang diperlukan. 2.2 Produktivitas 2.2.1 Pengertian Produktivitas Dalam doktrin pada konfrensi Oslo 1984 tercantum deilnisi umum tentang produktivitas antara lain :

14 1. suatu konsep yang bersifat universal yang bertujuan untuk menyediakan lebih banyak barang dan jasa untuk lebih banyak manusia, dengan menggunakan sumber-sumber yang nyata dai makin sedikit. 2. suatu pendekatan inierdisiplmer untuk menentakan tujuan yang efektif, pembuatan rencana, aplikasi penggunaan cara yang produktif untuk menggunakan sumber-sumber secara efisien, dan tetap menjaga kualitas yang tinggi. Secara umum produktivitas dapat diartikan sebagai perbandingan antara hasil yang dicapai dengan sumber daya yang digunakan dalam waktu tertentu. Dalam meningkatkan produktivitas diperlukan adanya prestasi kerja yang selalu mengikat dari berbagai pihak disertai dengan adanya sistem kerja yang dapat membuat kegiatan dapat menjadi lebih produktif (Devvan produktivitas Nasional Republik Indonesia, 1983 ). Pelaksanaan proyek konstruksi dipengaruhi olh biaya, waktu, dan mutu tertentu, sehingga untuk mewujudkan hasil yang diharapkan diperlukan peran serta sumber daya manusia yang dapat mcnciptakan suatu sistem kerja terbask. Pada proyek konstruksi, produktivitas ditinjau melaiui dua tingkatan. (J. Ravianto, 1^85): 1. Produktivitas proyek yaitu hasil yang dicapai secara keseluruhan pekerjaan proyek dalam waktu tertentu dalam arti prestasi pekerjaan. 2. Produktivitas tenaga kerja yaitu hasil yang diproduksi oleh tenaga kerja itu sendiri dalam lingkup pekerjaan dan waktu.

15 2.2.2 Produktivitas Tenaga Kerja Terdapat beberapa pengertian mengenai produktivitas tenaga kerja antara lain: 1. Dalam suatu kegiatan proyek, efisiensi pengunaan sumber daya (uang, tenaga kerja, waktu) dinyatakan dalam bentuk prestasi (performance) atau produktivitas. Prestasi pada umunya dikaitkan dengan dana dan waktu, sedangkan tenaga kerja dikaitkan dengan pengunaan tenaga kerja atau jamorang (Imam Suharto, 1990) Rumus yang dimaksud adalah sebagai berikut: IP Jumlah jam-orang scbcnarnya untuk menyelesaikan satu pekerjaan Jumlah jam-onuif! yang scharaxnva digunakan umiik menyelesaikan jx-kcriaan vang sama 2. Produktivitas tenaga kerja secara spesifik yang dimaksud ialah perbandingan antara hasil yang dicapai dengan peran serta tenaga kerja per satuan waktu atau lazimnya per-jam -orang (Bambang Kusrianto, 1993) Hasil yang dicapai p=. _ I'd an sola L-naga kerja m_-i saluan vvakiu Sedangkan peran tenaga kjrja disini ialah penggunaan sumber daya yang efisien dan efektif Perbandingan tersebut berubah dan waktu ke waktu, karena peran serta tenaga kerja selalu berubah pula oleh pengaruh berbagai faktor. 3. Produktivitas tenaga kerja dapat diukur dengan rumus (Bennet Silalahi, 1994): keluaran P = ' ' ' x 100 tipah

Rumus diatas langsung mengungkapkan nilai rupiah produktivitas pada suatu ketika. Rumus yang sejalan dengan itu ictapi yang menitik beratkan jumlah tenaga kerja yang dikerahkan adalah jumlah keluaran per satuan vvakiu Jumlah tenaga kerja per satuan waktu Makin sedikit tenaga kerja yang dibutuhkan untuk menghasilkan sesuatu pada satuan waktu, makin tinggilah produktivitas tenaga kerja tersebut. 2.23 Produktivitas Proyek Menurut Low terdapat tujuh faktor yang mempcngaruhi produktivitas pada proyek konstruksi, yaitu: 1. kemampuan untuk membangun 5. mekanisasi dan otomatisasi 2. struktur dari industri konstruksi 6. tenaga kerja 3. pelatihan tenaga kerja 7. pengawasan dan pelaksanaan 4. standarisasi. Untuk meningkatkan produktivitas pada proyek konstruksi dapat dilakukan usaha sebagai berikut: 1. menambah jumlah tenaga kerja untuk mempercepat waktu pelaksanaan pekerjaan dan hasil produksi yang sama atau lebih besar 2. mengurangi jumlah tenaga kerja yang menghasilkan jumlah produksi yang sama. 3. menggunakan jumlah tenaga kerja yang sama untuk memperoleh hasil yang lebih besar dan untuk mempercepat waktu pekerjaan.

VI Untuk meningkatkan produktivitas tenaga kerja dapat dilakukan dengan berbagai cara pendekatan ( Hani Handoko, 1984) antara lain yaitu : 1. melaui pendekatan sistem ketenagakerjaan yang dipakai : a penambahanatau pengurangan jumlah tenaga kerja. b. pengadaan sistem kerja lembur untuk melaksanakan crash program 2. melalui pendekatan manajemen : a. perbaikan metode operasi secara keseluruhan. b. peningkatan, penyederhanaan atau pengurangan variasi produk untuk masing-masing tenaga kerja. c. perbaikan organisasi, perencanaan dan pengawasan. 2.3 Tenaga Kerja 23.1 Pengertian Tenaga Kerja Tenaga kerja / buruh / tukang adalah mereka yang bckerja pada usaha perorangan dan diberikan imbalan kerja secara harian maupun borongan sosuai dengan kesepakatan kedua belah pihak baik lisan ataupun tertulis, yang biasanya imbalan kerja tersebut diberikan secara harian (Siswanlo,1987) 23.2 Tenaga Kerja Proyek Konstruksi Tenaga kerja proyek konstruksi adalah tenaga kerja yang bckerja dalam suatu perusabaan / proyek yang ditugaskan untuk mernjalankan suatu kegiatan dalam ptoyek konstruksi.

1. Tenaga kerja operasional adalah tenaga kerja yang bekerja berdasarkan tingkatan kerja yang ada antara perusahaan penyedia tenaga kerja dengan kontraktor, untuk jangka waktu tertentu. Biasanya tenaga tersebut menghasilkan suatu unit produksi diantaranya tenaga ahli, mandor, tenaga kerja (tukang), pekerja pembantu / laden. 2. Tenaga kerja funsional adalah tenaga kerja yang direkrut dan menandatangani ikatan kerja perorangan dengan perusahaan kontraktor, diantaranya site engineer, site manager, administrasi dan Iain-lain. Tanaga kerja ini berpengaruh dalam arti pemberian motivasi dan koordinasi. 2.4 Komposisi Kelompok Kerja Komposisi kelompok kerja adalah perbandingan jam/orang unfuk disiplin kerja adalah kelompok kerja. Disiplin-disiplin kerja yang dimaksud disini adalah pekerja pasangan bata dengan tenaga pembantu / laden. Dalam pekerjaan pasangan bata sering dijumpai jumlah tukang bata sama jumlahnya dengan tenaga pembantu tukang, tetapi hal ini sangat tergantung dari kondisi dan tingkat kesulitan dilapangaadokasi proyek. 2.5 Kepadatan Tenaga Kerja Kepadatan tenaga kerja yaitu luas tempat kerja bagi setiap pekerja. Jika kepadatan ini melewati tingkat jenuh maka produktivitasnya rnenunjukan tandatanda menurun. Hal tersebut dikarenakan dalam lokasi proyek tempat sejumlah

pekerja, selalu ada kesibukan manusia, gerakan, peralatan, serta kebisingan yang roenyertai. 2.C Hipotesis Hipotesis/dugaan sementara pada peneiitian adalah bahwa semakin dekat jarak mortar dan jarak tumpukan bata terhadap lokasi pemasangan bata, maka makin tinggi tingkat produktivitas pekerjaan pasangan bata.