HUBUNGAN NEMATODA PARASIT DENGAN TINGKAT KEPARAHAN PENYAKIT LAYU MWP (Mealybug wilt of pineapple) PADA NANAS (Ananas comosus L. Merr) ISMAWARDANI NURMAHAYU PROGRAM STUDI HAMA DAN PENYAKIT TUMBUHAN FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2008
ABSTRAK ISMAWARDANI NURMAHAYU. Hubungan Nematoda Parasit dengan Tingkat Keparahan Penyakit Layu MWP (Mealybug wilt of pineapple) pada Nanas (Ananas comosus L. Merr). Dibimbing oleh SUPRAMANA dan GEDE SUASTIKA. Penelitian untuk mengetahui pengaruh nematoda parasit tumbuhan terhadap tingkat keparahan penyakit layu (MWP) telah dilaksanakan pada perkebunan nanas milik rakyat di Desa Bunihayu, Kabupaten Subang dan Laboratorium Nematologi Tumbuhan Departemen Proteksi Tanaman, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor dari bulan Januari sampai Juni 2008. Pengambilan sampel tanah dan akar dilakukan pada tanaman nanas plant crop (tanaman nanas generasi pertama) vegetatif dan generatif yang bergejala layu dengan tingkat keparahan penyakit ringan, sedang, berat dan tanaman nanas sehat. Pengambilan sampel masing-masing fase dilakukan pada tiga kebun yang berbeda dan pada tiap kebun diambil lima tanaman sehat, lima tanaman sakit ringan, lima tanaman sakit sedang, dan lima tanaman sakit berat. Pengamatan yang dilakukan yaitu melihat jumlah genus nematoda per sampel tanah dan akar pada setiap tingkat keparahan penyakit layu MWP. Ekstraksi nematoda dilakukan dengan metode flotasi-sentrifugasi dan pengabutan untuk sampel tanah dan akar nanas yang berasal dari lapang. Identifikasi dan penghitungan nematoda didasarkan pada pengamatan ciri morfologi dengan mikroskop stereoskopik dan mikroskop cahaya dengan perbesaran 40-400 kali. Rotylenchulus dan Pratylenchus merupakan nematoda dominan pada tanaman nanas. Rotylenchulus cenderung mempengaruhi tingkat keparahan penyakit layu MWP terutama pada stadia generatif. Pratylenchus cenderung tidak mempengaruhi tingkat keparahan penyakit layu MWP. Spesies Pratylenchus yang ditemukan yaitu P. brachyurus dan P. coffeae. P. brachyurus merupakan spesies yang lebih dominan dengan prevalensi geografik 100% dan prevalensi dalam komunitas mencapai 86,67%.
HUBUNGAN NEMATODA PARASIT DENGAN TINGKAT KEPARAHAN PENYAKIT LAYU MWP (Mealybug wilt of pineapple) PADA NANAS (Ananas comosus L. Merr) ISMAWARDANI NURMAHAYU A44104031 Skripsi Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian pada Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor PROGRAM STUDI HAMA DAN PENYAKIT TUMBUHAN FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2008
Judul Skripsi : Hubungan Nematoda Parasit dengan Tingkat Keparahan Penyakit Layu MWP (Mealybug wilt of pineapple) Pada Nanas (Ananas comosus L. Merr) Nama NIM : Ismawardani Nurmahayu : A44104031 Menyetujui, Pembimbing I Pembimbing II Dr. Ir. Supramana, MSi Dr. Ir. Gede Suastika, MSc NIP 131871366 NIP 131669946 Mengetahui, Dekan Fakultas Pertanian Prof. Dr. Ir. Didy Sopandie, MAgr NIP 131124019 Tanggal lulus:
RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Bogor pada tanggal 11 Juli 1986 dari pasangan Bapak H. Endy Santoso dan Ibu H. Lilik Isminuryati. Penulis merupakan anak kedua dari dua bersaudara. Pada tahun 2004 penulis menamatkan SMA di SMA Negeri 2 Bogor dan diterima pada program studi Hama dan Penyakit Tanaman, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Penulis diterima pada program studi tersebut melalui Jalur Undangan Seleksi Mahasiswa Institut Pertanian Bogor (USMI IPB). Selama menjadi mahasiswa, penulis aktif dalam kegiatan Himpunan Mahasiswa Proteksi Tanaman (HIMASITA) 2004-2006 sebagai staf Departemen Sosial Kemasyarakatan dan staf Departemen Pengembangan Sumber Daya Manusia. Penulis juga menjadi asisten praktikum mata kuliah Hama dan Penyakit Benih dan Pascapanen tahun 2007-2008.
PRAKATA Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah-nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Hubungan Nematoda Parasit dengan Tingkat Keparahan Penyakit Layu Pada Nanas. Penelitian dilaksanakan pada Januari-Juni 2008 di Perkebunan nanas milik petani di Desa Bunihayu, Kecamatan Jalan Cagak, Kabupaten Subang dan Laboratorium Nematologi Tumbuhan IPB. Penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1. Kedua orang tua, Ibu Lilik Isminuryati dan Bapak Endy Santoso serta Mas Fery yang telah memberikan kasih sayang, dorongan moral dan materi serta kesabaran yang tiada henti. 2. Dr. Ir. Supramana, MSi. dan Dr. Ir. Gede Suastika, MSc. sebagai dosen pembimbing penelitian dan skripsi atas bimbingan, nasehat, saran dan kritik serta Dr. Ir. Ali Nurmansyah MSi atas saran mengenai statistikanya. 3. Dr. Ir. Purnama Hidayat, MSc. selaku dosen penguji tamu yang telah memberikan saran yang bermanfaat. 4. Dr. Ir. Sri Hendrastuti Hidayat, MSc. selaku pembimbing akademik yang telah memberikan arahan dan bimbingan selama masa perkuliahan. 5. Keluarga Laboratorium Nematologi, Gyas, Pak Gatot, dan Ibu Ita yang telah membantu penelitian dan bersedia mendengarkan keluh kesah serta memberikan semangat selama penelitian. 6. Teman-teman seperjuangan Subang, Rike, Edna, Diyah, dan Dini. 7. Bapak Hendi, selaku petani nanas yang sudah membantu penelitian di lapang dan Bapak Engkus yang telah menyediakan tempat beristirahat selama di Desa Bunihayu, Kabupaten Subang. 8. Sahabat-sahabat terbaik, Uthe, Siti, Aceu, Dwi, Deri, Icha, Mika, Arun, Fanny, Aghiez, Zahra, Mayang yang telah memberikan sandaran terbaik dalam kondisi apapun serta semangat. 9. Teman-teman di Laboratorium Fisiologi dan Toksikologi Serangga serta Laboratorium Ekologi, Bowo, Manda, Zulfirman, Fitri, Dimas, dan Cok dan seluruh mahasiswa HPT 41 dan HPT 42 yang tidak dapat disebutkan satu per satu. Penulis menyadari dalam penyusunan skripsi ini masih jauh dari sempurna maka kritik dan saran sangat diharapkan. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang membutuhkan informasi serta ilmu pengetahuan. Bogor, Juli 2008 Ismawardani Nurmahayu
DAFTAR ISI DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... Halaman PENDAHULUAN... 1 Latar Belakang... 1 Tujuan Penelitian... 3 Manfaat Penelitian... 3 TINJAUAN PUSTAKA... 4 Tanaman Nanas... 4 Taksonomi... 4 Asal dan distribusi... 4 Ekologi dan budidaya... 4 Deskripsi tanaman nanas... 6 Kultivar nanas... 6 Kandungan gizi dan manfaat nanas... 7 Penyakit Layu Nanas dan Pineapple Mealybug Wilt associated Virus (PMWaV)... 8 Nematoda Parasit pada Tanaman Nanas... 10 Meloidogyne spp.... 10 Rotylenchulus spp.... 11 Criconemoides sp.... 12 Helicotylenchus sp.... 12 Hirschmanniella sp.... 13 Pratylenchus spp.... 13 Pratylenchus brachyurus... 15 Klasifikasi... 15 Morfologi... 15 Biologi dan daur hidup... 15 Inang... 16 Cara hidup dan penyebaran... 16 Pratylenchus coffeae... 16 Klasifikasi... 16 Morfologi... 16 Biologi dan daur hidup... 17 Inang... 17 Cara hidup dan penyebaran... 17 viii ix
Interaksi Rotylenchulus reniformis dan penyakit layu nanas... 19 BAHAN DAN METODE... 21 Waktu dan Tempat Penelitian... 21 Metode Penelitian... 21 Pengambilan sampel akar dan tanah... 21 Ekstraksi nematoda dari akar... 22 Ekstraksi nematoda dari tanah... 22 Pembuatan preparat semipermanen... 23 Identifikasi nematoda... 23 Penghitungan populasi nematoda... 23 Prevalensi nematoda... 24 Frekuensi keberadaan nematoda... 24 Analisis Data... 24 HASIL DAN PEMBAHASAN... 25 Kondisi Umum Desa Bunihayu dan Teknik Budidaya Nanas... 25 Penyakit Layu pada Pertanaman Nanas di Desa Bunihayu... 27 Nematoda pada Pertanaman Nanas... 28 Dominansi Nematoda... 33 Prevalensi Spesies Pratylenchus pada Nanas... 35 Hubungan Nematoda Pratylenchus dan Rotylenchulus dengan Tingkat Keparahan Penyakit Layu Nanas (MWP)... 39 KESIMPULAN DAN SARAN... 43 DAFTAR PUSTAKA... 44 LAMPIRAN... 47
DAFTAR TABEL Teks Halaman 1 Kriteria tanaman dengan tingkat keparahan penyakit layu nanas... 22 2 Jumlah nematoda pada tanah (per 100 cm 3 ) dan akar (per 5 g akar) di pertanaman nanas desa Bunihayu... 29 3 Frekuensi keberadaan (%) nematoda pada tanaman nanas di Desa Bunihayu... 34 4 Prevalensi komunitas P. brachyurus dan P. coffeae (%)... 35 5 Jumlah nematoda Rotylenchulus pada tanaman nanas dengan tingkat keparahan penyakit layu MWP pada setiap stadia pertumbuhan... 39 6 Jumlah nematoda Pratylenchus pada tanaman nanas dengan tingkat keparahan penyakit layu MWP pada setiap stadia pertumbuhan... 39 Lampiran 1 Anova jumlah nematoda Rotylenchulus & Pratylenchus terhadap tingkat keparahan penyakit layu (stadia vegetatif)... 47 2 Anova jumlah nematoda Rotylenchulus & Pratylenchus terhadap tingkat keparahan penyakit layu (stadia generatif)... 47
DAFTAR GAMBAR Halaman 1 Nematoda betina Pratylenchus brachyurus. (A) ujung posterior; (B,C) ekor; (D) ujung kepala; (E) ujung hingga keseluruhan kepala; (F) spesimen yang lain... 18 2 Pratylenchus coffeae (A) ujung kepala betina; (B) kepala jantan; (C) jantan, median bulb; (D,E) ujung ekor; (F) keseluruhan tubuh betina; (H,I,M,N) ekor betina;(j)daerah reproduksi; (K) daerah leher betina;(l)vulva dan ujung uterin.... 18 3 Tanaman nanas sehat dengan tingkat keparahan penyakit layu MWP: ringan (a), sedang (b), berat (c) dan tanaman nanas sehat (d)... 27 4 Keadaan morfologi akar dengan gejala nekrosis dan bercak hitam.. 28 5 Rotylenchulus betina pradewasa (a), Rotylenchulus juvenil (mikroskop cahaya perbesaran 200x)... 30 6 Criconemoides (mikroskop cahaya perbesaran 200x),nematoda betina dewasa dengan bibir dan stilet dengan basal knob yang jelas... 30 7 Helicotylenchus pada posisi istirahat (mikroskop cahaya 100x)... 31 8 Pratylenchus (perbesaran 200x) dengan bagian kepalanya yang datar dan ujung anteriornya tampak seperti topi hitam yang datar... 32 9 Hirschmanniella (perbesaran 200x) dengan ekor yang panjang dan kerucut... 32 10 Meloidogyne (perbesaran 100x) seluruh tubuh (kiri) dan bagian ekor (perbesaran 200x) dengan spikula yang kuat (kanan)... 32 11 Pratylenchus brachyurus (a)seluruh tubuh (perbesaran 200x); (b) kepala (perbesaran 400x); (c) ekor (perbesaran 400x)... 37 12 (a) Pratylenchus coffeae (perbesaran 200x); (b) ekor (perbesaran 400x); (c) kepala (perbesaran 400x); (d) vulva dan uterin posterior (perbesaran 400x)... 38