PREVALENSI VIRUS PENYEBAB PENYAKIT MOSAIK PADA CABAI BESAR (Capsicum annuum L.) DI KABUPATEN BOGOR, CIANJUR DAN BANDUNG PROVINSI JAWA BARAT

Transkripsi

1 i PREVALENSI VIRUS PENYEBAB PENYAKIT MOSAIK PADA CABAI BESAR (Capsicum annuum L.) DI KABUPATEN BOGOR, CIANJUR DAN BANDUNG PROVINSI JAWA BARAT MARTIN BASTIAN DEPARTEMEN PROTEKSI TANAMAN FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2008

2 ABSTRAK ii MARTIN BASTIAN. Prevalensi Virus Penyebab Penyakit Mosaik pada Cabai Besar (Capsicum annuum L.) di Kabupaten Bogor, Cianjur dan Bandung Provinsi Jawa Barat. Dibimbing oleh SRI HENDRASTUTI HIDAYAT Beberapa jenis virus yang dilaporkan merupakan penyebab penyakit utama pada tanaman cabai besar di Indonesia adalah cucumber mosaic virus (CMV) (Cucumovirus), chili veinal mottle virus (ChiVMV) (Potyvirus), potato virus y (Potyvirus), dan tomato mosaic virus (Tobamovirus). Walaupun dilaporkan demikian, prevalensi penyakit virus dapat berubah dari waktu-waktu. Untuk mengetahui status terkini dari virus-virus yang menginfeksi C. annuum perlu dilakukan pengamatan dan identifikasi keragaman virus secara berkala. Sebagai bahan kajian terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan penyakit di pertanaman diperlukan informasi mengenai tingkat pengetahuan petani dalam penanggulangan penyakit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat infeksi CMV, ChiVMV, PVY, PMMV dan ToMV yang menyerang tanaman cabai besar (C. annuum) di lokasi penelitian dan melakukan kajian terhadap praktek budidaya tanaman cabai melalui wawancara dengan petani. Lokasi penelitian ditentukan di beberapa desa di Kabupaten Bogor, Cianjur dan Bandung provinsi Jawa Barat. Pengumpulan data primer dilakukan melalui pengambilan tanaman contoh dan wawancara dengan petani. Pengambilan contoh dilakukan pada tanaman bergejala yang diduga terinfeksi virus dengan metode pengambilan contoh secara sistematis (bentuk diagonal) atau acak sistematis (bentuk huruf U). Daun muda tanaman contoh dideteksi dengan metode DAS-ELISA atau I-ELISA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keragaman virus pada C. annuum cenderung tidak dipengaruhi oleh jenis cabai, namun lebih banyak ditentukan oleh letak lokasi pertanaman yang memiliki kondisi geografis, pola tanam dan pengendalian hama dan penyakit yang berbeda-beda. Tiga virus utama yang terdeteksi di lokasi pengambilan contoh adalah CMV, ChiVMV dan PVY. Diketahui pula bahwa infeksi bersama CMV dan ChiVMV lebih banyak ditemukan dibandingkan infeksi bersama virus lainnya maupun infeksi tunggal virus. Infeksi virus tertinggi terjadi di Kabupaten Cianjur. Pola tanam monokultur menyebabkan nilai persentase tanaman contoh yang terinfeksi virus cenderung lebih tinggi (CMV 80% dan ChiVMV 30%). Semua petani melakukan penyemprotan pestisida sintetik terjadwal setiap minggu, meskipun sebanyak 50% petani pernah mengikuti SLPHT.

3 iii PREVALENSI VIRUS PENYEBAB PENYAKIT MOSAIK PADA CABAI BESAR (Capsicum annuum L.) DI KABUPATEN BOGOR, CIANJUR DAN BANDUNG PROVINSI JAWA BARAT MARTIN BASTIAN Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian pada Departemen Proteksi Tanaman DEPARTEMEN PROTEKSI TANAMAN FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2008

4 Judul Penelitian Nama Mahasiswa NRP : Prevalensi Virus Penyebab Penyakit Mosaik pada Cabai...Besar (Capsicum annuum L.) di Kabupaten Bogor, Cianjur iidan Bandung Provinsi Jawa Barat. : Martin Bastian : A iv Disetujui Pembimbing Dr.Ir. Sri Hendrastuti Hidayat, MSc. Diketahui Ketua Departemen Proteksi Tanaman Dr. Ir. Dadang, MSc. Tanggal lulus :

5 RIWAYAT HIDUP v Penulis dilahirkan di Lubuk Pakam, Provinsi Sumatera Utara pada tanggal 20 Mei 1984, dari Ayah bernama M. Siregar dan Ibu bernama R. Simamora, sebagai anak pertama dari lima bersaudara. Penulis menamatkan SMU di SMUN1 Lubuk Pakam pada tahun 2002 dan diterima sebagai mahasiswa Departemen Hama dan Penyakit Tanaman Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor pada tahun 2002 melalui Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB). Selama menjadi mahasiswa, penulis pernah aktif dalam kegiatan di Badan Pengawas Angkatan-Himpunan Mahasiswa Proteksi Tanaman (BPA HIMASITA) dan Unit Kegiatan Mahasiswa-Perhimpunan Mahasiswa Kristen (UKM-PMK) dalam Komisi Pelayanan Siwa (KPS). Penulis menjadi asisten dosen pada mata kuliah Dasar-dasar Perlindungan Tanaman ( ).

6 PRAKATA vi Segala pujian, hormat dan terima kasih bagi YESUS KRISTUS TUHAN dan BAPAK-ku. Hanya karena kasih sayang dan cinta-nya lah penulis bersemangat menyelesaikan penelitian dan menyusun tugas akhir sebagai salah satu syarat memperoleh gelar sarjana pertanian di Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Skripsi yang berjudul Prevalensi Virus Penyebab Penyakit Mosaik pada Cabai Besar (Capsicum annuum L.) di Kabupaten Bogor, Cianjur dan Bandung Provinsi Jawa Barat. bertujuan untuk mengetahui tingkat infeksi beberapa virus yang menyerang C. annuum di Kabupaten Bogor, Cianjur dan Bandung dan melakukan kajian terhadap praktek budidaya tanaman cabai melalui wawancara dengan petani. Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada Dr. Ir. Sri Hendrastuti Hidayat MSc selaku dosen pembimbing tugas akhir atas bimbingannya, nasehat, semangat, kesabaran dan pengertiannya. Demikian juga terima kasih kepada Dra. Endang Sri Ratna Ph.D selaku selaku dosen penguji tamu atas masukan, tantangan dan arahannya. Penulis juga mengucapkan banyak terima kasih kepada Bapak dan Mama tersayang serta kepada Adik-adikku tersayang Mia, Chandra, Syarif, dan Yeni. Ucapan terimakasih juga kepada Dr. Ir. Kikin Hamzah Mutaqin MSi atas bantuan dan saran yang diberikan pada saat seminar tugas akhir penulis. Demikian juga terima kasih kepada keluarga besar laboratorium Virologi Tumbuhan: mbak Tuti, bu Latifah, pak Rai, pak Edi, Eneng, Tyas dan Didiet, mas Khamdan, Mimi, Endang. Selain itu rasa terima kasih juga disampaikan kepada bapak Saefudin atas bantuan yang diberikan selama penulis melakukan penelitian yang pertama di rumah kaca Cikabayan. Penulis juga menyampaikan terimakasih kepada rekan-rekan mahasiswa di departemen Proteksi Tanaman, dan perwakilan FA kampus yang telah menghadiri seminar tugas akhir penulis. Semoga laporan tugas akhir ini dapat bermanfaat. Bogor, Maret 2008 Martin Bastian

7 DAFTAR ISI vii DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... PENDAHULUAN Halaman Latar Belakang... 1 Tujuan Penelitian... 3 Hipotesa Penelitian... 3 Manfaat Penelitian... 3 TINJAUAN PUSTAKA Klasifikasi dan Ciri-ciri Tanaman Cabai... 4 Hama dan Penyakit Tanaman Cabai... 5 Infeksi Virus pada Tanaman Cabai... 6 Penularan Penyakit di Lapang... 7 Penghitungan Pengendalian Virus Cabai Deteksi Virus BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian Metode Penelitian Penentuan Lokasi Penelitian Wawancara Pengambilan Contoh Tanaman Deteksi Virus dengan Metode ELISA I-ELISA DAS-ELISA Nilai Persentase Infeksi Virus HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Persentase Infeksi Virus viii ix x

8 Keadaan Umum Lokasi Keadaan Pertanaman Cabai dan Pengelolaannya Hama Penyakit dan Pengendaliannya Pembahasan KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN viii

9 DAFTAR TABEL ix Halaman 1 Prevalensi tiga penyakit virus utama pada cabai tahun di Indonesia Lokasi pengambilan contoh tanaman cabai di propinsi Jawa Barat Hasil deteksi virus pada C. annuum di lokasi pengambilan contoh di propinsi Jawa Barat Kondisi geografis lokasi pengambilan contoh di propinsi Jawa Barat Keadaan pertanaman di lokasi pengambilan contoh di propinsi Jawa Barat Hama dan penyakit penting yang mengganggu cabai besar di lokasi pengambilan contoh Frekuensi monitoring dan penyemprotan hama dan penyakit serta pengalaman petani cabai besar di lokasi pengamatan dalam SLPHT Pestisida sintetik yang digunakan petani pada beberapa lokasi pengambilan contoh dalam pengendalian hama dan penyakit cabai besar... 31

10 DAFTAR GAMBAR x Halaman 1 Lokasi pengambilan contoh di propinsi Jawa Barat Skema pengambilan tanaman contoh secara sistematis di pertanaman cabai: (A) Bentuk Diagonal; (B) Bentuk huruf U Pola tanam di lahan pengambilan contoh di kabupaten Bogor: (A) Pertanaman cabai merah keriting di Purwasari; (B) Pertanaman cabai merah besar di Palasari; (C) Pertanaman cabai merah keriting di Cipelang; (D) Pertanaman cabai merah besar di Lemah Neundeut (E) Pertanaman cabai paprika di Cibadak; (F) Pertanaman cabai paprika di Kopo Pola tanam di lahan pengambilan contoh di kabupaten Cianjur: (A) Pertanaman cabai merah besar di Gunungsari; (B) Pertanaman cabai merah keriting di Sukaresmi; (C) Pertanaman cabai paprika di Sarampad; (D) Pertanaman cabai merah keriting di Nyalindung Pola tanam di lahan pengambilan contoh di kabupaten Bandung: (A) Pertanaman cabai merah besar di desa Cibogo; (B) Pertanaman cabai merah keriting di Cibogo; (C) Pertanaman cabai paprika di Cigugur; (D) Pertanaman cabai paprika di Cibodas.. 27