3. METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
69 Universitas Indonesia

3.1. Partisipan Penelitian Teknik Pengambilan Sampel

3. METODOLOGI Variabel-Variabel Penelitian Variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

3. METODE PENELITIAN. 25 Universitas Indonesia. Gambaran Optimisme..., Binta Fitria Armina, F.PSI UI, 2008

3. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

3. Metode Penelitian

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini beberapa variabel yang akan dikaji adalah :

1 Universitas Indonesia

3. METODE PENELITIAN

3. METODE PENELITIAN

3. METODE PE ELITIA Partisipan Penelitian

BAB 3 METODE PENELITIAN. Dalam metode penelitian ini akan diuraikan mengenai identifikasi variable

BAB 3 METODE PENELITIAN

27 Universitas Indonesia

4. METODE PENELITIAN. Universitas Indonesia. Hubungan Antara..., Anindita Kart, F.Psi UI, 2008i

BAB III METODE PENELITIAN

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB 3 METEDOLOGI PENELITIAN Variabel Penelitian, Definisi Operasional, dan Hipotesis. Variabel 2 = Intensitas penggunaan facebook

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II ORIENTASI TUJUAN DAN NILAI TUGAS

4. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. serta teknik pengujian instrumen. Terakhir akan dibahas mengenai prosedur

BAB III METODE PENELITIAN

Bab III Metode Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini akan dijelaskan mengenai masalah penelitian, variabel penelitian,

C. Variabel Penelitian Dalam penelitian ini terdiri dari tiga variabel, dengan dua variabel X dan Y. Kedua variabel tersebut adalah sebagai berikut :

3. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

4. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. sebagai sebuah konsep. Variabel merupakan konsep yang mempunyai nilai yang

3. METODE PENELITIAN

3. METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

3. MASALAH, HIPOTESIS DAN METODE PENELITIAN

3. METODE PE ELITIA. Hubungan Universitas Antara..., Edesia Indonesia Sekarwiri, F.PSI UI, 2008

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. argumentatif pemilihan pendekatan atau metode dengan memperhatikan pula

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sugiyono (2008:119) mengemukakan bahwa metode komparatif atau ex post facto

3. METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 Metode Penelitian

3. METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3. METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODE. Hubungan kesepian dan..., Nuzuly tara Sharaswati, FPsi Universitas Indonesia

BAB III METODE PENELITIAN. ditetapkan terlebih dahulu sebelum penelitian dilakukan. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian deskriptif dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Setiap individu mempunyai tujuan atau cita-cita yang akan diraih di masa

3. METODE PENELITIAN

4. METODE PENELITIAN. Pada bab ini akan dijelaskan tentang variabel penelitian, subjek penelitian, alat pengumpulan data, dan prosedur penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah a mixed methods

BAB 3 METODE PENELITIAN

3. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Definisi operasional adalah definisi yang menjadikan variabel-variabel yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB 3 METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian, Definisi Operasional dan Hipotesis

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

GAMBARAN KEPUASAN PERNIKAHAN PADA ISTRI YANG TELAH MENIKAH TIGA TAHUN DAN BELUM MEMILIKI ANAK KEUMALA NURANTI ABSTRAK

3. METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Bab ini menguraikan mengenai hal-hal yang menyangkut operasional

BAB 3 Metode Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Metode Penelitian Dan Rancangan Penelitian

BAB 3 Metode Penelitian

3. Belum ada yang meneliti tentang kesadaran gender siswa kelas VIII SMP Negeri 15 Bandung tahun ajaran 2013/2014.

3. METODE PENELITIAN

4. METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Peneliti menggunakan dua variabel dalam penelitian ini, yaitu:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling. 1. Berusia dewasa madya antara tahun.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS, DISKUSI DAN PEMBAHASAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. Populasi pada penelitian ini adalah mahasiswa Jurusan Psikologi Univesitas

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. survei. Penelitian ini bertujuan untuk membuat uraian, gambaran secara

BAB 3 PERMASALAHAN, HIPOTESIS, DAN VARIABEL

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang menekankan

4. METODE PENELITIAN

3. MASALAH DAN METODE PENELITIAN

mempengaruhi pembelian impulsif berupa faktor kognitif? 3. Bagaimana faktor celebrity endorser yang terdiri dari kredibilitas, daya tarik,

BAB III METODOLOGI DAN DESAIN PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. sesuai jika didekati dengan pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif digunakan untuk

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Bab ini menjelaskan mengenai definisi operasional, subyek penelitian, desain

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh melalui pengolahan data

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan adalah penelitian non eksperimental, yaitu penelitian yang

dibakukan berdasarkan pengukuran tertentu. Dalam pendekatan kualitatif dilakukan pemahaman

, 2015 GAMBARAN KONTROL DIRI PADA MAHASISWI YANG MELAKUKAN PERILAKU SEKSUAL PRANIKAH

BAB I PENDAHULUAN. berbeda dengan keadaan yang nyaman dalam perut ibunya. Dalam kondisi ini,

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk bertahan hidup di tengah zaman yang serba sulit ini. Dengan adanya

BAB 3 METODE PENELITIAN. Pada bab ini peneliti akan memaparkan tentang metode penelitian yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

3. METODE PENELITIAN Bab tiga akan membahas tentang permasalahan penelitian, populasi dan teknik pengambilan sampel, tipe penelitian, metode pengumpulan data, alat ukur penelitian dan prosedur dalam penelitian ini. 3.1 Permasalahan Penelitian Permasalahan yang diangkat penelitian ini adalah: 1. Bagaimana isi aspirasi pribadi remaja jalanan binaan Komunitas Sahabat Anak? 2. Bagaimana tingkat aspirasi pribadi remaja jalanan binaan Komunitas Sahabat Anak? 3. Bagaimana isi aspirasi nasional remaja jalanan binaan Komunitas Sahabat Anak? 4. Bagaimana tingkat aspirasi nasional remaja jalanan binaan Komunitas Sahabat Anak? 5. Bagaimana gambaran orientasi masa depan remaja jalanan binaan Komunitas Sahabat Anak? 3.2 Populasi dan Sampel Penelitian Populasi yang hendak dituju dalam penelitian ini adalah remaja jalanan binaan rumah singgah. Untuk itu, Peneliti menentukan karakteristik sampel penelitian agar dapat mewakili populasi yang hendak dituju. 3.2.1 Karakteristik Partisipan Penelitian Karakteristik sampel disesuaikan dengan populasi dari penelitian yang ada. Agar populasi remaja jalanan dalam penelitian benar-benar terwakili, maka partisipan yang dipilih dalam penelitian ini memiliki karakteristik sebagai berikut: 1. Remaja jalanan laki-laki dan perempuan. Responden yang akan diteliti adalah remaja dari kedua kelompok jenis kelamin. 2. Rentang usia remaja dipilih adalah usia 10-18 tahun. Menurut Steinberg (2001), usia ini berada pada tahap remaja awal dan madya. Pembatasan 28

29 usia ini bertujuan untuk menyesuaikan kondisi remaja jalanan yang seringkali dituntut untuk mengambil keputusan pada usia muda sehingga peneliti membatasi hingga tahap remaja madya karena pada tahap remaja akhir biasanya remaja jalanan sudah mengambil keputusan untuk masa depan dan menjalani kehidupan seperti orang dalam tahap dewasa. 3. Dibina oleh Komunitas Sahabat Anak. Peneliti ingin mengetahui bagaimana remaja jalanan yang telah dibina memandang masa depan. Oleh karena itu, peneliti memasukkan karakteristik ini ke dalam karakteristik partisipan. 4. Merupakan remaja yang bekerja di jalan dan rentan jalanan. Partisipan yang diteliti adalah remaja binaan KSA maka tidak ada lagi remaja yang hidup di jalanan karena walaupun remaja yang dibina tidak memiliki rumah maka mereka tinggal di rumah singgah. 3.2.2 Teknik Pengambilan Sampel Metode pengambilan sampel yang akan digunakan oleh peneliti merupakan desain non-probability sampling (Kumar, 1996). Lebih lanjut, Kumar menyatakan bahwa desain non-probability sampling digunakan ketika jumlah elemen dalam populasi tidak diketahui atau tidak dapat diidentifikasi secara individual. Sementara teknik yang digunakan adalah accidental sampling, yaitu proses pemilihan sampel dengan didasarkan atas kemudahan dalam menemukan sampel (Kumar, 1996). 3.2.3 Jumlah sampel penelitian Sejumlah ahli (antara lain, Guilford & Frutcher, 1978, Kumar, 1996, Kerlinger & Lee, 2000) menyarankan sampel dengan jumlah besar dalam melakukan sebuah penelitian. Menurut Kerlinger & Lee (2000), Hal ini berdasarkan pada adanya hubungan antara ukuran sampel dan error yang terjadi. Semakin kecil ukuran sampel maka semakin besar error yang dihasilkan, demikian sebaliknya. Peneliti akan melakukan wawancara sebanyak mungkin dengan batas minimal 30 partisipan. Dari keseluruhan partisipan, dipilih 4 orang yang akan

30 peneliti wawancarai lebih lanjut untuk mendapatkan gambaran yang lebih utuh dan mendalam mengenai aspirasi. Penentuan empat orang subjek yang diwawancara adalah berdasarkan data yang diperoleh sebelumnya melalui metode kuantitatif. Dari data awal tersebut, maka peneliti memilih partisipan dengan kasus yang dianggap paling dapat menggambarkan orientasi ke masa depan remaja yang telah dibina di Komunitas Sahabat Anak. 3.3 Tipe Penelitian Kumar (1996) membagi penelitian berdasarkan aplikasi dari penelitian, tujuan penelitian, dan informasi yang ingin diperoleh. Berdasarkan aplikasi, maka penelitian ini merupakan penelitian aplikatif dimana teknik, prosedur, dan metode penelitian diaplikasikan untuk mendapatkan informasi tentang situasi, masalah atau fenomena. Penelitian ini termasuk dalam penelitian deskriptif yang bertujuan untuk memberi gambaran suatu situasi, masalah atau fenomena, yaitu gambaran aspirasi dan orientasi masa depan dari remaja jalanan binaan Komunitas Sahabat Anak. Berdasarkan informasi yang ingin diperoleh, penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif dan kualitatif. Penelitian ini menggunakan dua metode tersebut dimana peneliti melakukan kuantifikasi terhadap data yang diperoleh dan kemudian juga melakukan metode kualitatif untuk memperdalam jawaban partisipan dan mengolahnya dalam bentuk naratif. 3.4 Metode Pengumpulan Data Menurut Babie (2004), penelitian sosial dengan tujuan deskriptif paling tepat dilakukan dengan metode pengumpulan data survei. Selain itu, survei merupakan cara yang baik untuk mengukur tingkah laku dan orientasi partisipan dalam populasi yang besar. Babie (2004) membagi metode survei menjadi survei dengan kuesioner (self-administered questionnaire), survei dengan wawancara, dan survei dengan telepon. Dalam metode penelitian kuantitatif, peneliti menggunakan metode pengumpulan data survei dengan wawancara. Peneliti melakukan wawancara untuk menggunakan alat ukut Self-Anchoring Striving Scale (SASS) milik Cantril (1965) pada minimal 30 remaja jalanan. Dalam metode kualitatif, peneliti juga melakukan wawancara lebih lanjut tentang

31 orientasi masa depan kepada empat orang partisipan yang telah dipilih dengan alat ukur Future Orientation Interview milik Nurmi (1989). 3.5 Alat Ukur Penelitian 3.5.1 Skala Aspirasi Self-Anchoring Striving Scale yang digunakan peneliti telah pertama kali diterjemahkan oleh Purwanti, dalam Rastadi (1993), untuk keperluan penelitian dan hasil terjemahan yang telah dimodifikasi akan digunakan dalam penelitian ini. Pertanyaan pertama, menyangkut gambaran aspirasi, yaitu keinginan partisipan yang ingin dicapai di masa depan, ketakutan individu akan sesuatu yang mungkin terjadi di masa depan, serta keyakinan partisipan akan tercapainya keinginan. Purwanti menambahkan pertanyaan kedua, yaitu tentang faktor pendukung dan penghambat dari tercapainya aspirasi partisipan. Pertanyaan ketiga, mengukur tingkat aspirasi diri. Pertanyaan ini berbentuk skala dan disebut sebagai tangga. Tangga ini memiliki 10 anak tangga yang diberi angka dari 0-10. Angka 0 menunjukkan kondisi terburuk dan menakutkan sedangkan angka 10 menunjukkan kehidupan yang paling diinginkan. Penggunaan anak tangga 0-10, didasarkan atas pengalaman Cantril bahwa interval tersebut tidak menyulitkan partisipan. Sehingga, diperkirakan partisipan tidak mengalami kesulitan untuk membayangkan keadaan 5 tahun lalu dan yang akan datang. Dengan menunjuk pada anak tangga Cantril ini, partisipan diminta untuk menentukan posisi dirinya pada saat ini, 5 tahun lalu, dan 5 tahun akan datang. Pertanyaan keempat, menggali aspirasi nasional dari partisipan dengan menanyakan keinginan dan ketakutan akan Indonesia serta meminta partispan memberikan estimasi posisi Indonesia saat ini, 5 tahun lalu dan 5 tahun akan datang.

32 Tabel 3.1 Kisi-Kisi alat Ukur Aspirasi Variabel Aspirasi: tujuan yang diinginkan oleh individu untuk mencapai sesuatu yang lebih daripada statusnya yang sekarang dan memiliki makna personal yang penting untuk dirinya dimana ada keterlibatan ego di dalamnya. Domain Isi Aspirasi Harapan atau keinginan akan masa depan Ketakutan akan masa depan Keyakinan akan pencapaian harapan Tingkat Aspirasi Skala tangga Cantril 0-10 Faktor-faktor yang Fakor yang mendukung mempengaruhi pencapaian Faktor yang menghambat aspirasi 3.5.2 Panduan wawancara Orientasi Masa Depan Pada penelitian ini, aspirasi partisipan akan diperdalam dengan menanyakan orientasi akan masa depan. Pertanyaan dalam wawancara menyangkut motivasi, perencanaan dan evaluasi akan masa depan. Tabel 3.2 Kisi-Kisi Orientasi Masa Depan Variabel Orientasi masa depan: sekumpulan skemata, atau sikap dan asumsi yang terbentuk dari pengalaman masa lalu, yang berinteraksi dengan informasi yang berasal dari lingkungan untuk membentuk ekspektansi mengenai masa depan, membentuk tujuan dan aspirasi serta memberikan makna pribadi pada kejadian di masa depan Domain Motivasi / aspirasi Perencanaan Isi Harapan Harapan yang muncul ketika memikirkan masa depan Ketakutan Perluasan waktu Ketakutan yang muncul ketika memikirkan masa depan Estimasi waktu terealisasinya keinginan atau terjadinya ketakutan akan masa depan Pengetahuan yang dimiliki sehubungan dengan tujuan yang diinginkan Kompleksitas rencana yang disusun untuk mencapai tujuan Realisasi rencana berupa apa yang telah dan masih akan dilakukan untuk mencapai tujuan masa depan

33 Evaluasi Internalitas keyakinan individu untuk bisa mengontrol realisasi tujuan masa depan Probabilitas perkiraan individu terhadap kemungkinan realisasi tujuan masa depan Emosi kondisi emosi yang mengikuti individu ketika mengevaluasi tujuan masa depan 3.6 Prosedur Penelitian 3.6.1 Tahap Persiapan Alat Ukur Pada awalnya peneliti melakukan expert judgement untuk memperbaiki hasil terjemahan yang telah dilakukan oleh Purwanti (dalam Rastadi, 1993) agar dapat lebih jelas dan mudah dipahami oleh remaja jalanan. Dalam hal ini, peneliti bekerja sama dengan pembimbing skripsi peneliti yang merupakan dosen di bagian Psikologi Sosial UI dan juga 2 orang yang bergerak dalam bidang pelayanan remaja jalanan di Komunitas Sahabat Anak. Selanjutnya, peneliti menyusun kuesioner tersebut dalam bentuk yang mudah dipahami oleh responden. 3.6.2 Tahap Uji Keterbacaan item Sebelum instrumen SASS digunakan untuk pengolahan data, maka peneliti perlu melakukan uji keterbacaan item pada 6 orang remaja jalanan, yang terdiri dari 3 orang dari tahap remaja awal dan 3 orang dari tahap remaja madya. Setelah melakukan uji keterbacaan item maka ada beberapa kata dalam pertanyaan yang harus diubah karena sulit dimengerti oleh partisipan. Pertanyaan yang harus diubah adalah pertanyaan mengenai ketakutan, urutan pertanyaan, serta cara menanyakan tingkat aspirasi dengan tangga Cantril.

34 Tabel 3.3 Perbandingan item sebelum dan setelah uji keterbacaan item Item sebelum uji keterbacaan Item setelah uji keterbacaan 1.a Kamu tentu mempunyai keinginan- 1.a Kamu tentu mempunyai keinginan- ini. keinginan tertentu dalam hidup ini. keinginan tertentu dalam hidup Coba pikirkan keinginann atau Coba pikirkan keinginan atau harapan yang kamu miliki untuk harapan yang kamu miliki untuk masa depan? masa depan? 1.b Apakah kamu yakin dapat mencapai 1.b Apakah kamu yakin dapat mencapai keinginan itu? keinginan itu? 1. yakin 1. yakin 2. tidak yakin 2. tidak yakin 1.c Apa yang kamu bayangkan jika 1.c Apa yang kamu takutkan akan memikirkan tentang kejadian buruk terjadi di masa depan? yang mungkin terjadi pada kamu di masa yang akan datang? 2.a Menurut kamu, hal-hal apa saja 2.a Menurut kamu apa saja yang dapat yang dapat menghambat / membuat kamu mencapai keinginan menyulitkanmu dalam mencapai kamu? keinginan kamu tadi? 2.b Lalu, menurut kamu hal-hal apa 2.b Lalu, menurut kamu apa saja yang saja yang bisa menunjang / akan bisa menyebabkan kamu tidak membantu kamu mencapai bisa mencapai keinginan kamu? keinginan kamu tadi? 3. Perhatikan gambar anak tangga di 3. Perhatikan gambar anak tangga di sebelah bawah ini! (dengan sebelah bawah ini! (dengan menggunakan kartu) menggunakan kartu) Misalkan: - Puncak tangga (nilai 10) menggambarkan keinginan yang dibayangkan dapat dicapai di masa yang akan datang Coba bayangkan bila kamu adaa di tangga ke 10 maka kamu dapat mencapai semua keinginan kamu tetapi bila kamu ada di tangga ke 0 maka yang akan terjadi adalah ketakutan kamu akan masa depan.

35 - Dasar tangga (nilai 0) menggambarkan keadaan buruk dapat terjadi di masa yang akan datang Menurut penilaian kamu, dimanakah dalam tangga tersebut, kehidupan kamu pada: a. Saat ini, tangga nomor: b. 5 tahun yang akan datang, tangga nomor: c. 5 tahun yang lalu, tangga nomor: 4.a Sekarang, apa harapan dan keinginannmu untuk Indonesia? Pikirkan keadaan yang menurutmu paling baik yang dapat terjadi di Indonesia? 4.b Bila memikirkan hal buruk yang akan terjadi di Indonesia, apa kekhawatiranmu tentang Indonesia? Pikirkan keadaan yang menurutmu paling buruk yang dapat terjadi di Indonesia? 4.c Sekarang, lihat tangga ini lagi (tangga Cantril), bila harapanmu ada di angka 10 dan kekhawatiranmu akan Indonesia ada di angka 0. Menurut penilaian kamu, a. Di angka ke berapakah menurutmu kondisi bangsa Indonesia saat ini? b. Di angka ke berapakah Indonesia 5 tahun yang lalu? c. Di angka ke berapakah Indonesia 5 tahun yang akan datang Menurut penilaian kamu, dimanakah posisimu: a. Saat ini, tangga nomor: b. Menurut kamu posisimu 5 tahun yang lalu lebih baik atau buruk dari sekarang? Kalau begitu kamu ada di angka berapa? c. Kalau 5 tahun yang akan datang, kira-kira kamu ada di tangga nomor: 4.a Kalau tadi keinginan untuk dirimu, sekarang apa harapan dan keinginannmu untuk Indonesia? 4.b Apa hal yang kamu takutkan terjadi di Indonesia? 4.c Sekarang, lihat tangga ini lagi. Bayangkan keinginanmu tadi akan terwujud bila Indonesia ada di angka 10 sedangkan bila Indonesia ada di angka 0 maka ketakutanmu yang akan terjadi di Indonesia. a. Menurutmu Indonesia saat ini ada di tangga nomor: b. Lalu menurutmu indonesia 5 tahun yang lalu (tahun 2003) posisinya lebih baik atau lebih buruk. Kalau begitu ada di angka ke berapa? c. Kalau 5 tahun yang akan datang, kira-kira Indonesia akan ada di tangga nomor berapa?

36 3.6.3 Tahap Pelaksanaan Penelitian Tahap pelaksanaan penelitian terdiri dari beberapa langkah. Pertama, peneliti mengambil data di 3 wilayah binaan Komunitas Sahabat Anak, yaitu Tanah Abang, Tebet dan Prumpung. Penelitian berlangsung dari 19 Mei 2008-4 Juni 2008. Pemilihan lokasi bertujuan untuk memenuhi karakteristik sampel penelitian yang merupakan remaja jalanan berusia 10-18 tahun yang dibina oleh Komunitas Sahabat Anak. Jumlah partisipan yang diwawancarai dalam penelitian adalah tiga puluh enam orang. Setelah itu peneliti melakukan pendekatan kualitatif pada empat orang yang telah dipilih. 3.7 Teknik Pengolahan dan Analisis Data Pengolahan data dan analisis data dilakukan dengan program SPSS 11.0. Pada awalnya, data dianalisis secara deskriptif terlebih dahulu. Peneliti melakukan koding jawaban berdasarkan kategori yang telah dibuat oleh Cantril (Lihat lampiran 3) kemudian melakukan perhitungan statistik uji t untuk mengukur tingkat aspirasi. Setelah itu, peneliti melakukan analisis deskriptif dari orientasi masa depan dalam bentuk naratif untuk memberikan gambaran orientasi masa depan remaja jalanan binaan KSA.