BAB II KAJIAN PUSTAKA Defenisi Model Pembelajaran Konstruktivisme. Konsep pembelajaran menurut teori konstruktivisme adalah suatu proses

dokumen-dokumen yang mirip
Ilmu Pengetahuan Alam

5 Sistem. Peredaran Darah. Bab. Di dalam tubuh makhluk hidup terdapat suatu sistem yang berfungsi untuk mengedarkan makanan dan O 2

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 6. SISTEM TRANSPORTASI PADA MANUSIALATIHAN SOAL

SISTEM PEREDARAN DARAH PADA MANUSIA

UPT Balai Informasi Teknologi LIPI Pangan & Kesehatan Copyright 2009

biologi SET 12 TUBUH MANUSIA 1 (SISTEM PEREDARAN DARAH) DAN LATIHAN SOAL SBMPTN ADVANCE AND TOP LEVEL A. SISTEM PEREDARAN DARAH PADA MANUSIA

SISTEM PEREDARAN DARAH

Sistem Peredaran Darah Manusia

SISTEM SIRKULASI MANUSIA

SISTEM SIRKULASI MANUSIA

SISTEM SIRKULASI OLEH : DRS. DJOKO IRAWANTO

A. KOMPONEN DARAH SISTEM PEREDARAN DARAH PADA MANUSIA

mendeskripsikan sistem peredaran darah pada manusia dan hubungannya dengan kesehatan.

SISTEM PEREDARAN DARAH PADA MANUSIA

- - SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA - - dlp5darah

BAB II KAJIAN PUSTAKA. satu sama lain. Belajar menunjuk pada apa yang harus dilakukan seseorang subjek

Tujuan Pembelajaran. 1. Dapat menjelaskan 3 komponen penyusun sistem peredaran darah pada manusia.

PENYAKIT YANG MUNGKIN TERJADI SERTA IMPLIKASINYA PADA SALINGTEMAS

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 6. SISTEM TRANSPORTASI PADA MANUSIALatihan Soal 6.1

menjelaskan struktur dan fungsi organ manusia dan hewan tertentu, kelainan/penyakit yang mungkin terjadi serta implikasinya pada salingtemas.

BAB V SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA Jaringan pada sistem peredaran darah terdiri dari pembuluh darah. Pembuluh darah ini beredar ke seluruh tubuh.

BAB I SISTEM TRANSPORTASI. A. Sistem Transportasi Pada Manusia Transportasi adalah proses pengambilan dan pengedaran zat-zat dalam tubuh mahluk hidup.

Peta Konsep. Kata Kunci. golongan darah tekanan darah gangguan peredaran darah transfusi darah peredaran darah. 80 IPA SMP/MTs Kelas VIII

SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA

II. TINJAUAN PUSTAKA. Menyikapi perubahan kondisi kehidupan sekarang ini, khususnya di bidang

Kompetensi SISTEM SIRKULASI. Memahami mekanisme kerja sistem sirkulasi dan fungsinya

KELAS XI SMA IPA KODE SOAL 713 SENIN 20 NOVEMBER 2017

SISTEM PEMBULUH DARAH MANUSIA. OLEH: REZQI HANDAYANI, M.P.H., Apt

SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA Disusun oleh : Moh. Amuy Saepudin NIM : Kelas : Biologi 3a. Click here to begin

6. Siklus peredaran darah besar meliputi... a. ventrikel kiri - nadi - seluruh tubuh - atrium kanan

Sistem peredaran darah pada manusia tersusun atas jantung sebagai pusat peredaran darah, pembuluh-pembuluh darah dan darah itu sendiri.

SD kelas 6 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 12. RANGKA DAN SISTEM ORGAN PADA MANUSIALatihan soal 12.5

Sistem Transportasi Manusia L/O/G/O

MAKALAH KELOMPOK DISUSUN OLEH:

STORYBOARD SISTEM PEREDARAN DARAH

Kamu dapat mendeskripsikan sistem peredaran darah pada manusia serta hubungannya dengan kesehatan. Sistem Sirkulasi. membahas.

Makalah Sistem Hematologi

SISTEM PEREDARAN DARAH DAN KARDIOVASKULAS

PRAKTIKUM II : DARAH, PEMBULUH DARAH, DARAH DALAM BERBAGAI LARUTAN, PENGGOLONGAN DARAH SISTEM ABO DAN RHESUS.

Universitas Indonusa Esa Unggul FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT Jurusan Perekam Medis dan Informasi Kesehatan ANATOMI FISIOLOGI

SYSTEM PEREDARAN DARAH DARAH JANTUNG DAN ANATOMI PEMBULUH DARAH SIRKULASI DARAH

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil analisis data maka dapat disimpulkan bahwa penerapan

ANFIS SISTEM HEMATOLOGI ERA DORIHI KALE

Hitung denyut nadi masing selama satu menit

BAB V PENUTUP. hasil belajar siswa kelas VIII pada materi pokok sistem peredaran darah pada

SILABUS PEMBELAJARAN

BAB 5 SISTEM PEREDARAN DARAH

BAB II PENDEKATAN PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW, STAD, HASIL BELAJAR DAN SISTEM PEREDARAN DARAH

Sistem Sirkulasi BIO 2 A. PENDAHULUAN B. SISTEM PEREDARAN DARAH C. DARAH SISTEM SIRKULASI. materi78.co.nr

Sistem Peredaran Darah:

Mengenal Penyakit Kelainan Darah

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (kontrol)

SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA

Kumpulan Soal IPA Kelas 8 SMP MTs Hindayani.com

BAB V PENUTUP. bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif pendekatan Student Teams. Tahun Ajaran 2015/2016. Hal ini ditandai dengan:

Susunan dan Fungsi Sistem Peredaran Darah

SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA

MATERI V SISTEM TRANSPORTASI MAHLUK HIDUP

SISTEM SIRKULASI JANTUNG, PEMBULUH ARTERI, VENA, KAPILER. ial_fibrillation.html

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 6. SISTEM TRANSPORTASI PADA MANUSIALatihan Soal 6.2. Varises. Anemia. Polisitemia. Hipertensi

SISTEM CARDIOVASCULAR

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KELAS KONTROL BUKU TEKS

3. Perhatikan gambar di bawah ini!

A. Sistem Sirkulasi pada Hewan Sistem difusi Sistem peredaran darah terbuka Sistem peredaran darah tertutup 2. Porifera

SISTEM SIRKULASI. Alat-alat peredaran darah pada manusia. Pembuluh darah. Ada tiga jenis pembuluh darah yaitu:

Darah 8 % bb Komposisi darah : cairan plasma ± 60 % Padatan 40-45% sel darah merah (eritrosit), sel darah putih, trombosit

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tubuh, membawa nutrisi, membersihkan metabolisme dan membawa zat antibodi

KURIKULUM DAN STRATEGI PEMBELAJARAN

LAPORAN PRAKTIKUM GOLONGAN DARAH

Darah 8 % bb Komposisi darah : cairan plasma ± 60 % Padatan 40-45% sel darah merah (eritrosit), sel darah putih, trombosit

BAB VII SISTEM PEREDARAN DARAH PADA MANUSIA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. oksigen, antibodi, panas, elektrolit dan vitamin ke jaringan seluruh tubuh. Darah

Jaringan adalah kumpulan dari selsel sejenis atau berlainan jenis termasuk matrik antar selnya yang mendukung fungsi organ atau sistem tertentu.

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 10. SISTEM ORGANISASI KEHIDUPANLatihan Soal 10.5

JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH JANTUNG

Cara Kerja Fungsi Anatomi Fisiologi Jantung Manusia

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN. Oleh Evy Astuti NIM

Apa itu Darah? Plasma Vs. serum

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN

Cairan intraseluler terdapat di dalam sel cairan sitoplasma dan nukleus; cairan interstitial atau cairan ekstraseluler cairan diantara sel-sel /

Shabrina Jeihan M XI MIA 6 SISTEM TR A N SFU SI D A R A H

SISTEM PEREDARAN DARAH

PRINSIP BIOENERGETIKA PADA HEWAN

5. Paru-paru dibungkus oleh dua selaput yang dinamakan... a. pleura b. bronkus c. alveolus d. trakea

MODUL MATA PELAJARAN IPA

BAB 2 LANDASAN TEORI

SOAL IPA KELAS VIII SEMESTER GANJIL TAHUN AJARAN SMP NEGERI 14 KOTA TASIKMALAYA

BAB II KAJIAN TEORETIS. 1. Model pembelajaran Reciprocal Teaching. Menurut Palincsar dan Sullivan model reciprocal teaching memiliki 4

sistem sirkulasi darah dalam tubuh manusia

biologi SET 15 SISTEM EKSKRESI DAN LATIHAN SOAL SBMPTN ADVANCE AND TOP LEVEL A. ORGAN EKSKRESI

Sistem Ekskresi Manusia

SISTEM TRANSPORTASI SISTEM TRANSPORTASI TUMBUHAN. Dr. Refli., MSc JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS SAINS DAN TEHNIK UNIVERSITAS NUSA CENDANA 12/10/2015

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Pra Siklus

Eritrosit Vertebrata

BAB II KAJIAN PUSTAKA

I. Judul Praktikum : SISTEM TRANSPORT DAN DARAH II. Tujuan : 1. Mahasiswa Dapat Mengetahui Bagian Bagian dan Letak Pembuluh-Pembuluh Darah. 2.

ORGANISASI KEHIDUPAN. Sel

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )

Transkripsi:

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Model Pembelajaran Konstruktivisme 2.1.1 Defenisi Model Pembelajaran Konstruktivisme Konsep pembelajaran menurut teori konstruktivisme adalah suatu proses pembelajaran yang mengondisikan siswa untuk melakukan proses aktif membangun konsep baru, pengertian baru, dan pengetahuan baru berdasarkan data. Oleh karena itu, proses pembelajaran harus dirancang dan dikelola sedemikian rupa sehingga mampu mendorong siswa mengorganisasi pengalamannya sendiri menjadi pengetahuan yang bermakna (Komarudin, 2013:55). Trianto (2014:74) berpendapat bahwa teori pembelajaran konstruktivisme merupakan teori pembelajaran kognitif yang baru dalam psikologi pendidikan yang menyatakan bahwa siswa harus menemukan sendiri dan mentransformasikan informasi kompleks, mengecek informasi baru dengan aturan-aturan lama dan merevisinya apabila aturan-aturan itu tidak sesuai lagi. Bagi siswa agar benar-benar memahami dan dapat menerapkan pengetahuan, mereka harus bekerja memecahkan masalah, menemukan sesuatu untuk dirinya, berusaha dengan susah payah dengan ide-ide. Konstruktivisme merupakan landasan berpikir (filosofi) dimana pengetahuan dibangun oleh manusia sedikit demi sedikit yang hasilnya diperluas melalui konteks yang terbatas. Pengetahuan bukanlah seperangkat fakta, konsep atau kaidah yang siap untuk diambil dan diingat. Manusia harus membangun pengetahuan itu memberi makna melalui pengalaman yang nyata. Batasan konstruktivisme di atas memberikan 8

9 penekanan bahwa konsep bukanlah tidak penting sebagai bagian integral dari pengalaman belajar yang harus dimiliki oleh siswa, akan tetapi bagaimana dari setiap konsep atau pengetahuan yang dimiliki siswa itu dapat memberikan pedoman nyata terhadap siswa untuk diaktualisasikan dalam kondisi nyata (Rusman, 2011:193). Pandangan konstruktivisme dalam pembelajaran lebih menekankan proses daripada hasil pembelajaran. Artinya bahwa hasil belajar yang merupakan tujuan pembelajaran tetap dianggap penting, namun disisi lain proses belajar yang melibatkan cara maupun strategi juga dianggap penting. Pandangan konstruktivisme menganggap bahwa belajar merupakan proses aktif untuk mengkonstruksi pengetahuan. Proses aktif tersebut sangat didukung oleh terciptanya interaksi antara siswa dan guru, dan interaksi antar siswa (Wardoyo, 2013:25). Wardoyo (2013:38) berpendapat bahwa karakteristik pembelajaran dalam pendekatan konstruktivisme adalah berpikir kritis, motivasi, independensi pembelajar, feedback, dialog, bahasa, penjelasan, bertanya, belajar melalui mengajar, kontekstualisasi, eksperimen dan atau pemecahan masalah dalam dunia nyata. Karakteristik pendekatan konstruktivisme adalah sebagai berikut: a. Proses pembelajaran berpusat pada siswa. b. Proses pembelajaran merupakan proses integrasi pengetahuan baru dengan pengetahuan lama yang dimiliki siswa. c. Pandangan yang berbeda di antara peserta didik dihargai sebagai tradisi dalam proses pembelajaran. d. Dalam proses siswa didorong untuk menemukan berbagai kemungkinan dan menyintesiskan secara terintegritas.

10 e. Proses pembelajaran berbasis masalah dalam rangka mendorong siswa dalam proses pencarian (inquiry) yang alami. f. Proses pembelajaran mendorong terjadinya kooperatif dan kompetitif dikalangan siswa secara aktif, kreatif, inovatif, dan menyenangkan. g. Proses pembelajaran dilakukan secara kontekstual, yaitu siswa dihadapkan kedalam pengalaman nyata. 2.2 Model Pembelajaran Berbalik 2.2.1 Defenisi Model Pembelajaran Berbalik Pembelajaran berbalik adalah model pembelajaran berupa kegiatan mengajarkan materi kepada teman. Pada model pembelajaran ini siswa berperan sebagai guru untuk menyampaikan materi kepada teman-temannya. Sementara itu, guru lebih berperan sebagai model yang menjadi fasilitator dan pembimbing yang diberikan oleh orang yang lebih tahu kepada orang yang kurang tahu atau belum tahu (Shoimin, 2014:153). Menurut Trianto (2007:96) pengajaran terbalik adalah satu pendekatan terhadap pengajaran siswa akan strategi-strategi belajar. Pengajaran terbalik merupakan pendekatan konstruktivis yang berdasar pada prinsip-prisip pembuatan atau pengajuan pertanyaan. Dengan pengajaran terbalik guru mengajarkan siswa keterampilan- keterampilan kognitif penting dengan menciptakan pengalaman belajar, melalui pemodelan perilaku tertentu dan kemudian membantu siswa mengembangkan keterampilan tersebut atas usaha mereka sendiri dengan pemberian semangat, dukungan dan suatu sistem scaffolding.

11 Menurut Shoimin (2014:153) pembelajaran berbalik mengandung empat strategi: a. Question Generating Dalam strategi ini, siswa diberi kesempatan untuk membuat pertanyaan terkait materi yang sedang dibahas. Pertanyaan tersebut diharapkan dapat mengungkap penguasaan konsep terhadap materi yang sedang dibahas. b. Clarifying Strategi clarifying ini merupakan kegiatan penting saat pembelajaran, terutama bagi siswa yang mempunyai kesulitan dalam memahami suatu materi. Siswa dapat bertanya kepada guru tentang konsep yang dirasa masih sulit atau belum bisa dipecahkan bersama kelompoknya. Selain itu, guru juga dapat mengklarifikasi konsep dengan memberikan pertanyaan kepada siswa. c. Predicting Strategi ini merupakan strategi dimana siswa melakukan hipotesis atau perkiraan mengenai konsep apa yang akan didiskusikan selanjutnya oleh penyaji. d. Summarizing Dalam strategi ini terdapat kesempatan bagi siswa untuk mengidentifikasi dan mengintegrasikan informasi-informasi yang terkandung dalam materi. Kekuatan-kekuatan model berbalik yaitu (1) melatih kemampuan siswa belajar mandiri sehingga kemampuan dalam belajar mandiri dapat ditingkatkan, (2) melatih siswa untuk menjelaskan kembali materi yang dipelajari kepada pihak lain. Dengan demikian, penerapan pembelajaran ini dapat dipakai siswa dalam mempresentasikan idenya, (3) orientasi pembelajaran adalah investigasi dan penemuan. Dengan

12 menemukan dan menyelidiki sendiri konsep yang sedang dibahas, siswa akan lebih mudah dalam mengingat suatu konsep (Shoimin, 2014:154). Efendi (2013:94) menyatakan bahwa siswa benar-benar dapat memahami pengetahuan/informasi yang mereka pelajari, apabila mereka dilibatkan pada bagaimana cara mereka untuk mendapatkan informasi/pengetahuan tersebut. Menurut Shoimin (2014:154-155) langkah-langkah model pembelajaran berbalik antara lain: a. Mengelompokkan siswa dan diskusi kelompok Siswa dikelompokkan menjadi beberapa kelompok kecil. Pengelompokkan siswa didasarkan pada kemampuan setiap siswa. Hal ini bertujuan agar kemampuan setiap kelompok yang terbentuk hampir sama. Setelah kelompok terbentuk, mereka diminta untuk mendiskusikan student worksheet yang telah diterima. b. Membuat pertanyaan (Question Generating) Siswa membuat pertanyaan tentang materi yang dibahas kemudian menyampaikannya di depan kelas. c. Menyajikan hasil kerja kelompok Guru meminta salah satu kelompok untuk menjelaskan hasil temuannya didepan kelas, sedangkan kelompok yang lain menanggapi atau bertanya tentang hasil temuan yang disampaikan. d. Mengklarifikasi permasalahan (clarifying) Siswa diberi kesempatan untuk bertanya tentang materi yang dianggap sulit kepada guru. Guru berusaha menjawab dengan memberikan pertanyaan

13 pancingan. Selain itu, guru mengadakan tanya jawab terkait materi yang dipelajari untuk mengetahui sejauh mana tingkat pemahaman konsep siswa. e. Memberikan soal latihan yang memuat soal pengembangan (predicting) Siswa mendapat soal latihan dari guru untuk dikerjakan secara individu. Soal ini memuat soal pengembangan dari materi yang akan dibahas. Hal ini dimaksudkan agar siswa dapat memprediksi materi apa yang akan dibahas pada pertemuan selanjutnya. f. Menyimpulkan materi yang dipelajari (Summarizing) Siswa diminta untuk menyimpulkan materi yang telah dibahas. 2.2.2 Kelebihan dan Kekurangan Model Berbalik Beberapa kelebihan dari model pembelajaran berbalik menurut Shoimin (2014: 156) antara lain: 1. Mengembangkan kreativitas siswa. 2. Memupuk kerja sama antarsiswa. 3. Siswa belajar dengan mengerti. 4. Karena belajar dengan mengerti, siswa tidak mudah lupa. 5. Siswa belajar dengan mandiri. 6. Siswa termotivasi untuk belajar. 7. Menumbuhkan bakat siswa terutama dalam berbicara dan mengembangkan sikap. 8. Siswa lebih memerhatikan pelajaran karena menghayati sendiri. 9. Memupuk keberanian berpendapat dan berbicara didepan kelas.

14 10. Melatih siswa untuk menganalisis masalah dan mengambil kesimpulan dalam waktu singkat. 11. Menumbuhkan sikap menghargai guru karena siswa akan merasakan perasaan guru pada saat mengadakan pembelajaran terutama pada saat siswa ramai atau kurang memperhatikan. 12. Dapat digunakan untuk materi pelajaran yang banyak dan alokasi waktu yang terbatas. Sedangkan kekurangan dari model pembelajaran berbalik antara lain: 1. Kurangnya kesungguhan para siswa yang berperan sebagai guru menyebabkan tujuan tak tercapai. 2. Pendengar (siswa yang tak berperan) sering menertawakan tingkah laku siswa yang menjadi guru sehingga merusak suasana. 3. Kurangnya perhatian siswa kepada pelajaran dan hanya memerhatikan aktivitas siswa yang berperan sebagai guru membuat kesimpulan akhir sulit tercapai. 4. Butuh waktu yang lama. 5. Sangat sulit diterapkan jika pengetahuan siswa tentang materi persyaratan kurang. 6. Adakalanya siswa tidak mampu akan semakin tidak suka dengan pelajaran tersebut. 7. Tidak mungkin seluruh siswa akan mendapat giliran untuk menjadi guru siswa.

15 2.3 Hasil Belajar 2.3.1 Defenisi Hasil Belajar Hasil belajar adalah perubahan perilaku yang terjadi setelah mengikuti proses belajar mengajar sesuai dengan tujuan pendidikan. Manusia mempunyai potensi perilaku kejiwaan yang dapat dididik dan diubah perilakunya yang meliputi domain kognitif, afektif, dan psikomotor. Belajar mengusahakan perubahan perilaku dalam domain-domain tersebut sehingga hasil belajar merupakan perubahan perilaku dalam domain kognitif, efektif, dan psikomotor (Purwanto,2013:54). Menurut Aronson dan Briggs (Solihatin,2012:6) mengemukakan bahwa hasil belajar adalah perilaku yang dapat diamati dan menunjukkan kemampuan yang dimiliki seseorang. Hasil belajar ini sering dinyatakan dalam bentuk-bentuk pembelajaran. Sedangkan menurut Soediarto (Solihatin,2012:6) mendefenisikan hasil belajar sebagai tingkat penguasaan pengetahuan yang dicapai oleh siswa dalam mengikuti program pembelajaran sesuai dengan tujuan pendidikan yang ditetapkan. Hasil belajar untuk sebagian adalah berkat tindak guru, suatu pencapaian tujuan pengajaran. Pada bagian lain, merupakan peningkatan kemampuan mental siswa. Hasil belajar tersebut dapat dibedakan menjadi dampak pengajaran dan dampak pengiring. Dampak pengajaran adalah hasil yang dapat diukur, seperti tertuang dalam angka rapor, angka dalam ijazah, atau kemampuan meloncat setelah latihan. Dampak pengiring adalah terapan pengetahuan dan kemampuan di bidang lain, suatu transfer belajar (Dimyati dan Mudjiono, 2009: 4).

16 2.3.2 Ranah Penilaian Menurut Wardoyo (2013:104) penilaian pembelajaran merupakan proses secara sistematis yang dilakukan untuk mendapatkan data-data sebagai informasi untuk menentukan keputusan terhadap kompetensi yang dimiliki peserta didik. Dalam penilaian kompetensi yang akan diukur biasanya terdiri dari tiga domain atau ranah kompetensi. Ketiga ranah atau aspek tersebut meliputi ranah afektif, psikomotor, dan kognitif. 1. Ranah Afektif Ranah afektif berhubungan dengan sikap yang berkenaan dengan emosi, seperti rasa, nilai, apresiasi, antusiasme, motivasi dan sikap. Krathwohl (Purwanto,2013:51) membagi hasil belajar afektif menjadi lima tingkat yaitu penerimaan, partisipasi, penilaian, organisasi, dan internalisasi. Hasil belajar disusun secara hirarkis mulai dari tingkatan yang paling rendah dan sederhana hingga yang paling tinggi dan kompleks. 2. Ranah Psikomotor Ranah psikomotor berhubungan dengan gerakan fisik, koordinasi dan penggunaan keterampilan motorik. Perkembangan dari keterampilan ini membutuhkan praktik dan diukur dengan istilah kecepatan, presisi, jarak, prosedur atau teknik eksekusi. Aspek psikomotor dibagi menjadi tujuh tingkatan yaitu persepsi, kesiapan, gerakan terbimbing, gerakan yang terbiasa, gerakan kompleks, penyesuaian pola gerakan, dan kreativitas (Dimyati dan Mudjiono, 2009:29). Menurut Solihatin (2012:6) hasil belajar ranah psikomotor berorientasi kepada

17 keterampilan motorik yang berhubungan dengan dengan anggota tubuh, atau tindakan (action) yang memerlukan koordinasi antara saraf dan otot. 3. Ranah Kognitif Ranah kognitif berhubungan pengetahuan dan perkembangan kemampuan intelektual. Pengetahuan tersebut meliputi ingatan, pola terhadap fakta yang spesifik, pola prosedur dan konsep yang melibatkan adanya perkembangan kemampuan dan keterampilan secara intelektual. Sedangkan menurut Solihatin (2012:6) hasil belajar ranah kognitif berorientasi kepada kemampuan berpikir, mencakup kemampuan yang lebih sederhana sampai dengan kemampuan untuk memecahkan suatu masalah. 2.4 Penelitian Yang Relevan Penelitian tentang model berbalik telah banyak dilakukan, beberapa diantaranya adalah: 1. Penelitian yang dilakukan oleh Aprilia Santi (2010) dengan judul Pengaruh Model Pembelajaran Reciprocal Teaching (Pengajaran Berbalik) terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa pada Konsep Protista di MAN 2 Bogor. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa terdapat pengaruh penerapan model pembelajaran reciprocal teaching terhadap hasil belajar Biologi siswa pada konsep protista. Hasil belajar siswa pada konsep protista setelah pembelajaran dengan model reciprocal teaching terbukti lebih tinggi daripada siswa yang tidak menggunakan model reciprocal teaching. 2. Penelitian yang dilakukan oleh Sari Aprita (2009) dengan judul Model Pembelajaran Reciprocal Teaching untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep

18 Biologi Berbasis pada Siswa MTS Pembangunan UIN Jakarta. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa setelah dilakukan pembelajaran dengan model pembelajaran reciprocal teaching terjadi peningkatan penguasaan konsep siswa. 3. Penelitian yang dilakukan oleh Sardiyanti Ria (2010) dengan judul Penerapan Model Pembelajaran Terbalik (Reciprocal Teaching) untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar Matematika Siswa di MTS Daarul Hikmah Pamulang. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa model pembelajaran terbalik (reciprocal teaching) dapat meningkatkan aktivitas belajar matematika siswa, serta dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa. 2.5 Tinjauan Materi 2.5.1 Sistem Peredaran Darah pada Manusia Syamsuri (2007:102) sistem peredaran darah terdiri dari darah dan alat peredaran darah. Darah terdiri dari bagian yang berupa cairan dan bagian yang berupa sel-sel darah. Alat peredaran darah terdiri dari jantung dan pembuluh darah. Pembuluh darah meliputi pembuluh arteri, pembuluh vena, dan pembuluh kapiler. 1. Darah Darah adalah cairan tubuh yang terdapat di dalam pembuluh darah. Darah terdiri dari cairan atau plasma (± 55%) dan sel-sel darah (± 45%). Umumnya, volume darah manusia ±8% dari berat tubuhnya. Pada orang dewasa yang beratnya 65 kg, volume darahnya ± 5 L.

19 a. Plasma Darah Plasma darah adalah bagian darah berupa cairan jernih kekuning-kuningan. Plasma darah atau cairan darah terdiri atas 90% air; 8% protein yang terdiri dari protein-protein albumin, hormon, globulin, protrombin, dan fibrinogen; 0,9% mineral yang terdiri dari NaCl, natrium bikarbonat, fosforus, magnesium, besi; serta 0,1% berupa sejumlah bahan organik yaitu glukosa, lemak, asam amino, enzim, dan antigen. Protein yang larut di dalam darah disebut protein darah. Protein darah yang penting antara lain fibrinogen, albumin, dan globulin. Fibrinogen penting untuk proses pembekuan darah, albumin penting untuk menjaga tekanan osmotik darah, dan globulin penting untuk membentuk antibodi. Antibodi berfungsi untuk melawan benda asing atau kuman yang masuk ke dalam tubuh. Jika protein ini diendapkan, akan tersisa cairan berwarna kuning jernih yang disebut serum. Di dalam serum inilah terkandung antibodi (Syamsuri, 2007:102). b. Sel-Sel Darah Sel-sel darah terdiri atas eritrosit, leukosit, dan trombosit. 1. Sel Darah Merah (Eritrosit) Sel darah merah (eritrosit) berbentuk pipih dengan garis tengah 7,5µm. eritrosit cekung di bagian tengahnya (bikonkaf) dan tidak berinti. Sel darah merah mengandung hemoglobin (Hb). Fungsi utama hemoglobin adalah mengikat oksigen. Oksigen tersebut diangkut dari paru-paru dan diedarkan ke seluruh sel tubuh. Sel darah merah dibentuk oleh sum-sum merah tulang pada tulang pipa dan tulang pipih. Sel darah merah berumur lebih kurang 120 hari dan kemudian menjadi usang.

20 Selanjutnya, sel darah merah yang rusak dirombak oleh hati dan limpa. Dalam hati, hemoglobin diubah menjadi zat warna empedu (bilirubin) yang berwarna kehijauan. Sel darah merah berfungsi sebagai alat pengikat dan pengangkut oksigen dari paruparu keseluruh jaringan tubuh. 2. Sel Darah Putih (Leukosit) Sel darah putih (leukosit) tidak mempunyai bentuk tetap, tidak mempunyai hemoglobin dan umumnya tidak berwarna. Sel darah putih ukurannya lebih besar daripada sel darah merah dan mempunyai inti sel. Fungsi utama sel darah putih adalah untuk melawan kuman yang masuk ke dalam tubuh dengan cara memakan atau membentuk zat antibodi. Sel darah putih yang termasuk fagosit adalah monosit, basofil, eosinofil, dan neutrofil. Fagosit bergerak mirip Amoeba dan dapat keluar melewati dinding kapiler menuju jaringan sekitarnya. Sel darah putih berfungsi untuk pertahanan tubuh. 3. Keping Darah (Trombosit) Darah dapat membeku karena di dalam darah terdapat keping darah atau trombosit. Trombosit bukan merupakan sel, bentuknya tidak teratur, tidak berinti, dan berukuran kecil. Di dalam trombosit terdapat enzim yang disebut trombokinase atau tromboplastin. Enzim trombokinase akan mengubah protrombin menjadi trombin karena pengaruh ion kalsium dalam darah. Trombin akan mengubah protein darah (fibrinogen) menjadi benang-benang fibrin. Benang-benang fibrin akan menjaring sel-sel darah sehingga luka menutup dan tidak mengeluarkan darah.

21 Bagan proses pembekuan darah: Luka, trombosit pecah Ion ca+ keluar trombokinase Vitamin K Protrombin menjadi trombin Fibrinogen menjadi fibrin c. Fungsi Darah Darah terdiri atas banyak komponen. Setiap komponen mempunyai fungsi tertentu, yaitu sebagai berikut: a. Sebagai alat pengangkut: sel-sel darah merah berfungsi mengangkut oksigen dari paru-paru ke jantung dan ke seluruh sel-sel tubuh; plasma darah mengangkut sari makanan dari usus kehati kemudian ke seluruh tubuh, karbon dioksida dari jaringan tubuh ke paru-paru, urea dari hati ke ginjal untuk dikeluarkan bersama urin, hormon dari kelenjar hormon ke seluruh tubuh. b. Alat pertahanan melawan infeksi: fagosit memakan kuman dan limfosit menghasilkan antibodi untuk membunuh kuman. c. Melakukan pembekuan darah. d. Menjaga kestabilan suhu tubuh. 2. Jantung Jantung terletak di rongga dada agak ke kiri dan dilindungi oleh membran yang disebut perikardium. Ukuran jantung kira-kira sebesar kepalan tangan dengan berat sekitar 300 gram. Jantung merupakan bagian dari sistem peredaran darah dan bertanggung jawab untuk peredaran darah. Jantung manusia terbagi atas dua belahan, yaitu belahan kiri dan belahan kanan. Setiap belahan terbagi atas dua ruang.

22 Bagian atas disebut serambi (atrium) dan bagian bawah disebut bilik (ventrikel). Serambi memiliki diameter relatif kecil dan berdinding tipis sedangkan bilik memiliki diameter relatif besar dan berdinding tebal. Antara serambi kanan dan bilik kanan terdapat katup berdaun tiga (trikuspidalis), sedangkan antara serambi kiri dan bilik kiri terdapat katup berdaun dua (bikuspidalis). Katup ini menyebabkan darah yang telah sampai di bilik tidak akan kembali lagi ke serambi (Yusa, 2013:78). Dalam kerjanya, jantung mengalami tahap kontraksi dan relaksasi. Pada tahap kontraksi terjadi aliran yang kuat sehingga menimbulkan tekanan tinggi yang disebut sistol. Pada tahap relaksasi terjadi pengisian darah kembali ke jantung yang disebut diastol. Orang dewasa normal memiliki tekanan darah sekitar 120/80 mmhg (Yusa, 2013:79). 3. Pembuluh Darah Syamsuri (2007:109) Darah berada di dalam pembuluh darah. Berdasarkan fungsinya, pembuluh darah dibedakan atas pembuluh nadi (arteri) dan pembuluh balik (vena). Arteri dan vena dihubungkan oleh pembuluh kapiler. a. Pembuluh Nadi (Arteri) Pembuluh nadi (arteri) adalah pembuluh yang membawa darah keluar dari jantung. Umumnya pembuluh nadi mengalirkan darah yang mengandung banyak oksigen. Pembuluh nadi terletak agak dalam dari permukaan tubuh. Dinding pembuluh nadi kuat dan elastis, terdiri atas tiga lapisan, yaitu lapisan luar, tengah, dan dalam. Lapisan luar tipis tetapi kuat, lapisan tengah tersusun atas sel-sel otot polos, dan lapisan dalam tersusun atas satu lapis endotelium.

23 Pembuluh nadi yang keluar dari bilik kiri jantung disebut aorta. Aorta mengalirkan darah kaya oksigen (O 2 ) ke seluruh tubuh. Aorta memiliki satu katup dekat dekat jantung, katup tersebut menjaga agar darah tidak mengalir kembali ke jantung. Aorta disebut pembuluh nadi utama, aorta bercabang-cabang menjadi pembuluh nadi ke seluruh tubuh (Syamsuri, 2007:109). Pembuluh nadi yang keluar dari bilik kanan paru-paru disebut arteri paru-paru (arteri pulmonalis). Pembuluh nadi ini bercabang dua menjadi pembuluh nadi paruparu kiri dan pembuluh nadi paru-paru kanan. Pembuluh nadi ini membawa darah yang kaya karbon dioksida (CO 2 ). Karbon dioksida dilepaskan oleh darah di paruparu, sedangkan oksigen ditangkap oleh Hb. Darah yang kaya oksigen dialirkan oleh vena paru-paru (vena pulmonalis) menuju ke jantung melalui serambi kiri (Syamsuri, 2007: 109-110). b. Pembuluh Kapiler Pembuluh kapiler menghubungkan pembuluh nadi dan pembuluh balik. Pembuluh kapiler berhubungan langsung dengan sel-sel tubuh. Oksigen dan sar-sari makanan dari pembuluh kapiler masuk ke dalam sel. Selanjutnya, karbon dioksida, uap air, dan sisa pembakaran dari sel diambil oleh pembuluh kapiler untuk diangkut ke paru-paru dan alat pengeluaran lainnya untuk dikeluarkan dari tubuh. Dinding pembuluh kapiler tersusun atas satu lapis sel endotelium. Dinding kapiler sangat tipis dan berfungsi untuk pertukaran zat (Syamsuri, 2007:111). c. Pembuluh Balik (Vena) Pembuluh balik (vena) berfungsi membawa darah menuju jantung. Pembuluh ini terletak di dekat permukaan tubuh dan tampak kebiru-biruan. Dinding pembuluh

24 ini tipis dan tidak elastis serta memiliki katup berpasangan di sepanjang pembuluhnya. Katup berfungsi menjaga tekanan darah dan arah aliran darah. Pembuluh balik bercabang-cabang membentuk pembuluh yang berukuran lebih kecil yang dinamakan venula. Pembuluh balik terdiri atas pembuluh balik tubuh dan pembuluh balik paruparu. Pembuluh balik tubuh datang dari seluruh tubuh menuju jantung melalui serambi kanan. Pembuluh ini mengandung sedikit oksigen, tetapi banyak mengandung karbon dioksida. Darah dari tubuh bagian atas dan kedua tangan akan berkumpul di pembuluh balik besar atas (vena cava superior). Adapun darah dari tubuh bagian bawah berkumpul pada pembuluh balik besar bawah (vena cava inferior). Pembuluh balik paru-paru adalah pembuluh yang melewatkan darah dari paru-paru menuju serambi kiri jantung. Pembuluh ini melewatkan darah yang banyak mengandung oksigen (Yusa, 2013:80). 4. Sistem Peredaran Darah Syamsuri (2007:111) peredaran darah manusia termasuk peredaran darah tertutup karena darah selalu beredar di dalam pembuluh darah.setiap kali beredar, darah melewati jantung dua kali, sehingga disebut sebagai peredaran darah ganda. Pada peredaran darah ganda dikenal sistem peredaran darah kecil dan peredaran darah besar. a. Peredaran Darah Kecil (Pulmonal) Peredaran darah kecil adalah peredaran darah yang dimulai dari jantung menuju ke paru-paru, kemudian kembali kejantung. Darah yang kaya karbon dioksida dari jaringan tubuh bergerak menuju serambi kanan kemudian ke bilik kanan. Kemudian

25 bilik kanan memompa darah ke paru-paru melalui arteri paru-paru. Di paru-paru terjadi pertukaran gas. Karbon dioksida dari darah masuk ke paru-paru, sedangkan oksigen dari paru-paru masuk ke darah. Kemudian, darah yang kaya oksigen mengalir kembali ke jantung melalui vena paru-paru dan masuk ke serambi kiri jantung. Dibawah ini skema peredaran darah kecil: Jantung Paru-paru Jantung (bilik kanan) (serambi kiri) b. Peredaran Darah Besar Peredaran darah besar adalah peredaran darah bilik kiri jantung ke seluruh tubuh, kemudian kembali ke serambi kanan jantung. Bilik kiri jantung berkontraksi memompa darah kaya oksigen. Darah tersebut keluar dari jantung melalui aorta kemudian ke seluruh tubuh, kecuali ke paru-paru. Pertukaran zat terjadi pada saat darah sampai di kapiler organ. Setelah melewati kapiler, darah menjadi kaya karbon dioksida. Darah tersebut diangkut oleh vena cava masuk ke serambi kanan. Di bawah ini skema peredaran darah besar: Jantung Seluruh tubuh Jantung (bilik kiri) (serambi kanan) c. Sistem Peredaran Limfa ( Getah Bening) Getah bening atau limfa adalah cairan jernih kekuning-kuningan yang berisi sel-sel darah putih, keeping darah, dan fibrinogen. Getah bening mempunyai peredaran sendiri. Peredaran getah bening termasuk peredaran darah terbuka. Cairan

26 getah bening tidak selalu berada di dalam pembuluh limfa. Limfa berperan dalam banyak hal, di antaranya adalah sebagai tempat menghancurkan kuman-kuman serta pembuatan sel darah putih (limfosit) dan antibodi. Sistem limfa di usus berperan menyerap lemak, kemudian mengeluarkanya ke pembuluh darah. Di dalam tubuh manusia terdapat dua macam pembuluh getah bening, yaitu pembuluh getah bening kanan dan pembuluh getah bening kiri. Pembuluh getah bening kanan mengumpulkan getah bening dari kepala bagian kanan, leher bagian kanan, lengan kanan, dan dada kanan. Pembuluh getah bening kiri mengumpulkan getah bening dari kepala bagian kiri, leher bagian kiri, lengan kiri, dada kiri, serta tubuh bagian kiri. Pada bagian tubuh tertentu, terdapat kelenjar limpa. Kelenjar limpa dapat ditemukan pada ketiak, lipatan paha, tonsil, serta dinding tekak. Tonsil merupakan limfa tempat diproduksinya limfosit. Tonsil berfungsi mempertahankan tubuh dari serangan kuman yang masuk ke mulut dan hidung (Yusa, 2013: 82-83). d. Penggolongan Darah Orang yang pertama kali menggolongkan darah menurut ABO adalah Karl Landsteiner (Austria, 1868-1947). Penggolongan darah tersebut berdasarkan kandungan aglutinogen dan aglutinin di dalam darah. Aglutinogen adalah protein di dalam sel darah merah yang dapat digumpalkan oleh aglutinin. Ada dua macam aglutinogen, yaitu aglutinogen A dan aglutinogen B. agglutinin adalah protein di dalam plasma darah yang dapat menggumpalkan aglutinogen. Aglutinin merupakan zat anti bodi. Ada dua macam aglutinin, yaitu aglutinin α dan aglutinin β. Aglutinin α disebut juga sebagai serum anti A atau penggumpal aglutinogen A. Aglutinin β disebut sebagai serum B atau penggumpal aglutinogen B.

27 Penggolongan darah sistem ABO berdasarkan ada atau tidaknya aglutinogen dan aglutinin yaitu golongan darah A mengandung aglutinogen A dan aglutinin β, golongan darah B mengandung aglutinogen B dan aglutinin α, golongan darah AB mengandung aglutinogen A dan B tetapi tidak mengandung aglutinin α dan β, golongan darah O tidak mengandung aglutinogen A dan B tetapi mengandung aglutinin α dan β. 2.5.2 Gangguan pada Sistem Peredaran Darah Syamsuri (2007:116-118) sistem peredaran darah kita dapat terganggu. Gangguan itu misalnya anemia, leukemia, hemofilia, hipertensi, arteriosklerosis, aterosklerosis, wasir, dan varises. 1. Anemia Anemia sering disebut sebagai penyakit kurang darah. Seseorang dapat saja mempunyai jumlah darah yang normal, tetapi karena jumlah hemoglobin dalam sel darah merah kurang, maka orang tersebut menderita anemia. Anemia juga dapat terjadi karena jumlah sel darah merah yang dihasilkan lebih sedikit daripada sel darah merah yang mati. 2. Leukemia Leukemia disebut juga sebagai kanker darah. Leukemia sebenarnya adalah kanker pada sel sumsum tulang yang menghasilkan sel darah putih. Pada leukemia, jumlah sel darah putih sangat banyak. 3. Hemofilia Hemofilia adalah penyakit darah sulit membeku. Penyakit ini bersifat menurun. Hemofilia diwariskan kepada keturunan laki-laki. Pada perempuan, hemofilia bersifat

28 mematikan sehingga anak perempuan hemofilia akan meninggal sebelum dewasa. Karena bersifat menurun, penyakit ini tidak dapat disembuhkan. 4. Hipertensi Pada orang normal, tekanan darahnya adalah 120/80 mmhg. Di atas tekanan 130/90 mmhg termasuk tekanan darah tinggi. Jika tekanan darah lebih rendah dari 110/70 mmhg disebut tekanan darah rendah. Tekanan darah yang terlalu tinggi dapat memecahkan pembuluh darah. Penyebab tekanan darah menjadi tinggi belum diketahui dengan pasti. Tetapi, diduga ada hubungannya dengan stres dan tekanan, makan berlebihan, merokok, dan terlalu banyak minum alkohol. 5. Aterosklerosis dan Arteriosklerosis Aterosklerosis adalah penyempitan pembuluh arteri akibat timbunan lemak (kolesterol). Lubang arteri dapat pula menyempit jika terjadi pengendapan kapur, disebut arteriosklerosis. Pengendapan kapur menyebabkan dinding arteri mengeras dan pembuluh arteri membesar. Kelainan ini dapat menyebabkan hipertensi. Orang yang mudah terserang aterosklerosis adalah mereka yang suka mengkonsumsi makanan berlemak. 6. Varises Varises adalah melebarnya pembuluh vena di kaki. Varises terjadi karena aliran darah ke tubuh bagian atas tertahan. Varises sering dialami oleh wanita hamil dan orang yang sering terlalu lama berdiri atau terlalu banyak jongkok.

29 2.6 Kerangka Berpikir Berdasarkan permasalahan yang akan diteliti dan landasan teori yang dikemukakan maka dapat disusun kerangka berpikir penelitian sebagai berikut: Siswa Kelas eksperimen Kelas kontrol Menerapkan Model Reciprocal Teaching Menerapkan Model Pembelajaran konvensional Evaluasi Tes Tes Evaluasi Aspek Kognitif Aspek Kognitif Aspek Afektif Hasil Belajar Hasil Belajar Aspek Afektif Aspek Psikomotor Aspek Psikomotor Analisis Data Dibandingkan Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Kesimpulan Keterangan : = peningkatan Hasil Belajar siswa eksperimen.