BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN Hasil Jawaban Responden Atas Variabel Kepatuhan Wajib Pajak. kerelaan nilai dalam membayar pajak sebagai berikut :

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pengelompokan Responden Berdasarkan Usia. Salam Sari dapat dilihat pada tabel 3.1 adalah sebagai berikut :

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV PENGUJIAN. Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat tingkat kevalidan atau

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pengaruh Media Iklan, Kepercayaan, Kesesuaian Harga dan Kualitas Pelayanan terhadap Keputusan Pembelian Toko Online Zalora

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Novotel Jakarta Mangga Dua Square, hotel bintang 4 yang didirikan pada

Data Deskriptif Keterangan Jumlah %

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Textile dan Otomotif yang terdaftar di BEI periode tahun

ANALISIS PENGARUH PRODUK, HARGA, PROMOSI DAN TEMPAT TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN RESTORAN RICHEESE FACTORY CABANG DEPOK KELAPA DUA

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 5.1 Karakteristik Responden Penelitian ini dilakukan dengan maksud untuk melihat kuat pengaruh

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. terdaftar pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Purwokerto.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. melalui kuesioner. Kuesioner yang disebar sebanyak 34 kuesioner, pekerjaan, dan tingkat pendidika terakhir.

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP PEMBENTUKAN KEPRIBADIAN ANAK DI DESA PROTO KEDUNGWUNI PEKALONGAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Responden dari penelitian ini adalah mahasiswa STAIN Pekalongan

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun Pengambilan sampel

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Cabang Pekalongan yang berjumlah nasabah. Dengan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dan teknik sampling yang digunakan adalah teknik accidental sampling. menggunakan kartu Indosat Ooredoo.

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Analisis Jumlah WP, Jumlah Pokok Ketetapan PBB dan Realisasi TABEL 4.1 JUMLAH WAJIB PAJAK DAN KETETAPAN PBB

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Lazada Indonesia merupakan top online retailer di Indonesia. Perusahaan

Tiara Puri Yasinta Manajemen Ekonomi 2016 PENGARUH LOKASI DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK SUSU PADA TOKO LULU KIDS DEPOK

PENGARUH HARGA DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN (Studi Kasus pada McDonald s Kelapa Dua Depok)

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Cabang Majapahit Semarang)

BAB IV HASIL PENELITIAN. Responden dalam penelitian ini adalah seluruh Wajib Pajak Orang Pribadi

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah 110 responden yang berada di

BAB IV HASIL dan PEMBAHASAN. buah. Dari 105 kuesioner yang dikirimkan kepada seluruh

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN. Berikut ini diringkas pengiriman dan penerimaan kuesioner : Tabel 4.1. Rincian pengiriman Pengembalian Kuesioner

Jumlah Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. dari karyawan koperasi pondok pesantren Az-Zahra Pedurungan Semarang

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menjadi sampel dalam penelitian mengenai pengaruh harga, kualitas produk, citra merek

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Populasi dalam penelitian ini adalah PT. Bank Syariah Mandiri dan Bank

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. berada di meruya selatan. dengan total 100 kuesioner yang diantarkan langsung

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini menggunakan 125 responden untuk menjelaskan pengaruh

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Berdasarkan data yang telah disebar kepada wajib pajak orang pribadi yang

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. atau populasi dan untuk mengetahui nilai rata-rata (mean), minimum, Tabel 4.1. Hasil Uji Statistik Deskriptif

BAB 4 ANALISIS DATA. Statistika Deskriptif merupakan hal serangkaian teknik statistika yang

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENGARUH SANKSI PERPAJAKAN DAN KESADARAN WAJIB PAJAK MEMBAYAR PAJAK BUMI DAN BANGUNAN (PBB) DI WILAYAH KPP PRATAMA DEPOK. : Baiq Laxmi Riska Zone

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. pola asuh orang tua, motivasi belajar dan prestasi belajar IPS. 1. Pola asuh orang tua

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN ANALISIS

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab IV. Analisis dan Hasil Pembahasan. Penelitian ini menggunakan kuisioner yang dibagikan ke 125 orang

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1

BAB IV. HASIL dan PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Perusahaan emiten manufaktur sektor (Consumer Goods Industry) yang

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. penelitian ini meliputi jumlah sampel (N), nilai minimum, nilai maksimum,

BAB IV HASIL DAN ANALISIS PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Objek dan Subjek Penelitian. Pemilihan sampel pada penelitian ini menggunakan metode sensus.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi,

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Deskrispsi Data

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Penyajian Statistik Deskripsi Hasil Penelitian. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik mengenai

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. tahun terakhir yaitu tahun 2001 sampai dengan tahun Data yang. diambil adalah data tahun 2001 sampai 2015.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Analisis Karakteristik Berdasarkan Responden

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang telah dilakukan. Hasil dan pembahasan ini terdiri dari kualitas website, uji

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

mempunyai nilai ekstrim telah dikeluarkan sehingga data diharapkan

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian yang terdiri dari variabel terikat (dependen) yaitu tingkat

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian, maksimum, minimum, sum, range,

BAB IV ANALISIS DATA. tingkat kebenaran hipotesis penelitian yang telah dirumuskan. Dalam analisis data

Transkripsi:

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Hasil Penelitian 1. Deskripsi Lokasi Penelitian Penelitian merupakan suatu penyelidikan yang sistematis untuk meningkatkan sejumlah pengetahuan, juga merupakan suatu usaha yang sistematis dan terorganisasi untuk menyelidiki masalah tertentu yang memerlukan jawaban. Penelitian ini dilakukan terhadap pemilik UMKM yang berada di wilayah kantor pelayanan pajak pratama Jakarta Tebet. Pengumpulan data dilaksanakan melalui penyebaran kuesioner penelitian secara langsung kepada pemilik UMKM. Penyebaran dilaksanakan mulai tanggal 01 November 2015 hingga 15 November 2015. Pemilihan kriteria lokasi berdasarkan pertimbangan biaya, waktu, kemampuan dan domisili peneliti. 2. Deskripsi Data Penelitian Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang disebarkan oleh peneliti untuk diisi responden dari sampel yang ditetapkan untuk wajib pajak pemilik UMKM. Responden yang dituju dalam penelitian ini adalah pemilik UMKM yang berdomisili di wilayah kantor pelayanan pajak pratama Jakarta Tebet. Responden yang menjawab pertanyaan kuesioner adalah pemilik UMKM yang menjadi 65

66 sampel dari penelitian ini. Kuesioner yang disebarkan kepada responden berjumlah 165 kuesioner, namun hanya 156 yang dipergunakan dalam pengolahan data dengan rincian sebagai berikut: Tabel 5.1. Distribusi Kuesioner Keterangan Kuesioner Jumlah % Kuesioner yang disebar 165 100,00% Kuesioner yang dikembalikan 156 94,55% Kuesioner yang diolah 156 94,55% Sumber: data kuesioner 2015 Berdasarkan kuesioner terdapat identitas responden yang dapat digunakan untuk mengklasifikasikan responden menurut jenis kelamin, umur, pendidikan, dan pengetahuan perpajakan pemilik UMKM. Hal tersebut dapat dijelaskan dengan masing-masing tabel yang disajikan melalui program pengolahan data SPSS versi 22 terhadap objek yang diteliti adalah sebagai berikut: Tabel 5.2. Data Jenis Kelamin Responden Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Laki-Laki 101 64,7 64,7 64,7 Perempuan 55 35,3 35,3 100,0 Total 156 100,0 100,0 Sumber: data olah 2015 Berdasarkan hasil olah data pada tabel di atas, jumlah responden laki-laki sebanyak 101 orang atau 64.7% dan responden perempuan sebanyak 55 orang atau 35.3%. Jumlah keseluruhan responden adalah 156 orang. Responden didominasi oleh laki-laki dengan perbandingan laki-laki dan perempuan 64.7% dibanding 35.3%.

67 Tabel 5.3. Data Umur Responden Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid > 45 tahun 10 6,4 6,4 6,4 25 tahun < 76 48,7 48,7 55,1 26-35 tahun 53 34,0 34,0 89,1 36-45 tahun 17 10,9 10,9 100,0 Total 156 100,0 100,0 Sumber: data olah 2015 Berdasarkan hasil olah data pada tabel di atas dapat diketahui bahwa responden paling banyak adalah pada umur < 25 tahun sebanyak 76 responden atau 48.7% dari keseluruhan responden. Diikuti dengan responden pada umur 26-35 tahun sebanyak 53 orang atau 34%, responden pada umur 36-45 tahun sebanyak 17 orang atau 10.9%, dan responden pada umur > 45 tahun sebanyak 10 orang atau 6.4%. Tabel 5.4. Data Pendidikan Responden Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid D1 - D3 (Diploma) 19 12,2 12,2 12,2 S1 -Sarjana 59 37,8 37,8 50,0 S2 - Master 11 7,1 7,1 57,1 SMA Sederajat 67 42,9 42,9 100,0 Total 156 100,0 100,0 Sumber: data olah 2015 Berdasarkan hasil olah data pada tabel di atas dapat diketahui bahwa responden paling banyak adalah responden yang memiliki pendidikan SMA Sederajat sebanyak 67 orang atau 42.9%. Diikuti responden yang memiliki pendidikan S1-Sarjana sebanyak 59 orang atau 37.8%, responden yang memiliki pendidikan D1-D3 (Diploma) sebanyak 19 orang atau 12.2%, dan responden yang memiliki pendidikan S2-Master sebanyak 11 orang atau 7.1%.

68 Tabel 5.5. Data Sumber Pengetahuan Perpajakan Frequency Valid Cumulative Percent Percent Percent Valid Belajar Sendiri 76 48,7 48,7 48,7 Brevet Pajak 8 5,1 5,1 53,8 Pendidikan Formal 58 37,2 37,2 91,0 Seminar Pajak 14 9,0 9,0 100,0 Total 156 100,0 100,0 Sumber: data olah 2015 Berdasarkan hasil olah data pada tabel di atas dapat diketahui bahwa sumber pengetahuan perpajakan responden yang paling banyak berasal dari belajar sendiri sebesar 76 orang atau 48.7%. Diikuti pengetahuan perpajakan responden dari pendidikan formal sebanyak 58 orang atau 37.2%, pengetahuan perpajakan responden dari seminar perpajakan sebesar 14 orang atau 9%, dan pengetahuan perpajakan responden dari brevet pajak sebanyak 8 atau 5.1%. B. Analisis dan Pembahasan Data 1. Hasil Uji Statistik Deskriptif Analisis uji statistik deskriptif dalam penelitian ini merupakan proses transformasi data penelitian dalam bentuk tabulasi sehingga dapat dengan mudah dipahami dan diinterpretasikan. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, jawaban-jawaban responden mengenai pernyataan keadilan perpajakan, kesadaran perpajakan, pengetahuan perpajakan terhadap tingkat kepatuhan perpajakan wajib pajak pemilik UMKM terkait penetapan kebijakan pajak penghasilan final sesuai PP No. 46 tahun 2013 dalam melaporkan perpajakan dapat digambarkan dengan menggunakan variabel statistik deskriptif yang menunjukkan kisaran sesungguhnya, rata-rata dan standar deviasinya.

69 Hasil uji statistik deskriptif digunakan untuk menunjukkan besarnya nilai minimum, nilai maximum, nilai rata-rata (mean), dan standar deviasi dari variabel penelitian yang digunakan. Standar deviasi yang kurang dari 1 menunjukkan bahwa variabel bersifat homogeny. Hasil uji statistik deskriptif dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 5.6. Statistik Deskriptif N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Keadilan Pajak 156 1 5 3.38.704 Kesadaran Pajak 156 1 5 3.74.602 Pengetahuan Pajak 156 1 5 3.69.649 Kepatuhan Pajak 156 1 5 3.67.656 Valid N (listwise) 156 Sumber: data olah 2015 2. Hasil Uji Kualitas Data 2.1. Hasil Uji Validitas Uji Validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut (Ghozali,2013). Tabel 5.7. Uji Validitas Corrected Item-Total Correlation / r hitung r tabel Keterangan Keadilan Pajak,301,157 Valid Kesadaran Pajak,420,157 Valid Pengetahuan Pajak,460,157 Valid Kepatuhan Pajak,326,157 Valid Sumber: data olah 2015

70 Pengujian validitas dalam penelitian ini menggunakan korelasi bivariate antara masing-masing skor indikator dengan total skor konstruk. Ghozali (2013) mengemukakan bahwa pengujian validitas kuesioner (uji signifikansi) dilakukan dengan membandingkan koefisien korelasi (r hitung) dengan (r tabel). Berdasarkan hasil olah data pada tabel di atas dapat disimpulkan bahwa seluruh pertanyaan pada kuesioner penelitian ini adalah valid, karena r hitung lebih besar dari r tabel. Nilai r hitung dilihat pada tabel corrected item-total correlation yang diperoleh dari hasil perhitungan dengan menggunakan software SPSS, sedangkan nilai r tabel dilihat pada tabel r product moment dengan taraf signifikansi 5%, sebesar n-2 dimana n adalah jumlah responden dalam variabel penelitian (156-2 = 154) sebesar 0,157. 2.2. Hasil Uji Reliabilitas Pengujian reliabilitas dengan melakukan perhitungan koefisien reliabilitas mempergunakan cronbach s alpha. Hasil uji reliabilitas dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 5.8. Uji Reliabilitas Variabel Cronbach's Alpha N of Items Keadilan Pajak,606 5 Kesadaran Pajak,785 9 Pengetahuan Pajak,858 9 Kepatuhan Pajak,714 4 Sumber: data olah 2015 Berdasarkan hasil olah data pada tabel di atas didapatkan nilai cronbach s

71 alpha untuk keempat variabel penelitian ini lebih besar dari 0,60. Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel atau memiliki tingkat konsistensi dan akurasi yang tinggi apabila memberikan nilai cronbach s alpha diatas 0,60 (Ghozali, 2013). Hasil pengujian reabilitas dalam penelitian ini menunjukkan bahwa semua variabel penelitian reliabel dengan nilai cronbach alpha diatas yang ditetapkan. 3. Hasil Uji Asumsi Klasik Model regresi yang digunakan dalam pengolahan data penelitian ini adalah persamaan regresi berganda yang benar-benar menunjukkan hubungan yang signifikan dan representatif atau disebut BLUE (Best linear Unbiased Estimator) jika memenuhi asumsi dasar klasik regresi. Uji asumsi klasik ini yaitu uji normalitas, uji multikolineritas, uji heteroskedastisitas, uji autokorelasi. 3.1. Hasil Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah variabel residual berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas dengan menggunakan normal P-P Plot untuk melihat normalitas melalui data variabel independen yaitu keadilan perpajakan, kesadaran perpajakan,pengetahuan perpajakan dan variabel dependen yaitu kepatuhan perpajakan dapat dilihat dari pergerakan data yang masih berada disekitar garis diagonal, artinya persamaan regresi yang dihasilkan akan bersifat BLUE (Best Linear Unbiased Estimation).

72 Gambar 5.9. Uji Normalitas Sumber : Olah data 2014 Berdasarkan hasil olah data pada gambar diatas dapat disimpulkan bahwa data masih menyebar disekitar garis normal atau garis diagonal yang artinya masih mengikuti model regresi, sehingga dapat disimpulkan data masih berdistribusi normal dan uji normalitas terpenuhi. 3.2. Hasil Uji Multikolinearitas Uji Multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah antar variabel independen mempunyai hubungan langsung (berkorelasi) sempurna. Jika iya, maka ketiga variabel independen tidak bisa digunakan secara bersama-sama sebagai variabel independen. Jika bebas dari masalah multikolinieritas, maka ketiga variabel independen tersebut layak untuk digunakan secara bersama-sama dalam pengujian regresi berganda.

73 Data penelitian dikatakan bebas dari masalah multikolineritas apabila kolom colinearity statistics menunjukkan hasil tollerance diatas 0,1 dan nilai variation inflasi factor (VIF) tidak lebih dari 10. Hasil tollerance yang dihasilkan seluruhnya diatas 0,1 dan hasil VIF seluruhnya tidak lebih dari 10, berarti data penelitian bebas dari masalah multikolinearitas. Berdasarkan hasil analisis olah data mengunakan SPSS versi 22 didapat nilai tollerance dan VIF melalui Analyze- Regression-Linear maka hasilnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Tabel 5.10. Uji Multikolinearitas Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients Collinearity Statistics Model B Std. Error Beta T Sig. Tolerance VIF 1 (Constant) 2,079,386 5,392,000 Keadilan Pajak,167,073,180 2,274,024,938 1,066 Kesadaran Pajak,072,096,066,749,455,753 1,327 Pengetahuan Pajak,204,089,202 2,285,024,750 1,333 a. Dependent Variable: Kepatuhan Pajak Sumber: data olah 2015 Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa data dalam penelitian ini tidak ada multikolinearitas antar variabel independen dalam model regresi, karena semua nilai VIF variabel independen tidak ada yang melebihi dari 10 ataupun 0,1. 3.3. Hasil Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas dilakukan dengan cara grafik scatterplot tujuannya untuk memastikan bahwa data bersifat heterogen. Ada tidaknya heteroskedastisitas pada grafik scatterplot dapat dilihat penyebaran titik-titik di

74 atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y. Uji heteroskedastisitas dilakukan dengan cara memplotkan grafik antara SRESID (Y) dan ZPRED (X) dalam menu analyze-regression-linear dalam SPSS versi 22. Grafik scatterplot yang dihasilkan dalam olah data ini dapat dilihat dimana data masih menyebar secara acak baik di atas maupun di bawah angka nol pada sumbu Y, yang berarti bahwa data bebas dari masalah heteroskedatisitas. Heteroskedastisitas akan mengakibatkan penaksiran koefisien regresi menjadi tidak efisien dan hasil penaksiran akan menjadi kurang dari semestinya. Jika variabel signifikan secara statistik yang dapat mempengaruhi variabel dependent maka indikasinya terdapat heteroskedastisitas. Hasil pengujian heteroskedastisitas dapat dilihat dalam tabel berikut: Gambar 5.11. Uji Heteroskedastisitas Sumber: Olah data 2015 Dari grafik scatterplot terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak serta

75 tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y. hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi, sehingga model regresi layak dipakai untuk memprediksi kepatuhan perpajakan berdasarkan masukan variabel independen keadilan perpajakan, kesadaran perpajakan dan pengetahuan perpajakan. 3.4. Hasil Uji Autokorelasi Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah ada hubungan otomatis antara variabel dependent dengan variabel independent. Hasilnya harus bebas dari masalah autokorelasi melalui uji dengan model durbin watson. Untuk mengetahui besarnya d1, du maka digunakan tabel statistik, tabel durbin watson. Pada kolom K=3 (jumlah variabel bebas) dan baris 156 (jumlah data). Berdasarkan tabel durbin watson maka diperoleh d1 sebesar 1,693 dan du sebesar 1,774. Besarnya nilai durbin watson dalam olah data penelitian ini adalah melihat hasil pada output SPSS versi 22 dengan melakukan uji regression linier antara variabel dependent (Kepatuhan Perpajakan) dengan variabel independent yaitu keadilan perpajakan, kesadaran perpajakan, pengetahuan perpajakan dan menandai/remark durbin-watson pada menu statistics sebagai berikut ini: Tabel 5.12. Uji Durbin Watson Adjusted R Std. Error of the Model R R Square Square Estimate Durbin-Watson 1,333 a,111,093,624 1,951 a. Predictors: (Constant), Pengetahuan Pajak, Keadilan Pajak, Kesadaran Pajak b. Dependent Variable: Kepatuhan Pajak Sumber: data olah 2015

76 Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa nilai durbin watson dalam rumus adalah du<d<4-du atau sebesar 1.774<1.951<2.226 (2,226 = 4-1,774) yang berarti bahwa data dalam penelitian ini terbebas dari autokorelasi. 4. Hasil Uji Hipotesis 4.1. Hasil Uji Koefisien Determinasi (R 2 ) Koefisien determinasi (R 2 ) adalah kemampuan seluruh variabel bebas dalam menjelaskan variabel terikat. Untuk mengetahui kemampuan variabel keadilan perpajakan, kesadaran perpajakan, dan pengetahuan perpajakan sehingga membawa dampak pada variabel kepatuhan pelaksanaan perpajakan, maka dalam tabel di bawah ini disajikan model summary output SSPS sebagai berikut: Tabel 5.13. Koefisien Determinasi Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1,333 a,111,093,624 a. Predictors: (Constant), Pengetahuan Pajak, Keadilan Pajak, Kesadaran Pajak b. Dependent Variable: Kepatuhan Pajak Sumber: olah data 2015 Berdasarkan hasil olah data pada tabel di atas menunjukkan nilai koefisien determinasi (R 2 ) sebesar 0,093 atau sebesar 9,3% yang berarti bahwa kemampuan variabel keadilan perpajakan, kesadaran perpajakan, dan pengetahuan perpajakan dalam menjelaskan variabel kepatuhan perpajakan adalah sebesar 9,3%. Sementara sisanya sebesar 90.7% dijelaskan oleh variabel lain diluar dari variabel penelitian ini. Koefisien determinasi menggunakan Adjusted R Square karena

77 variabel bebas lebih dari satu (regresi berganda), apabila variabel bebas hanya satu (regresi sederhana), maka koefisien determinasi akan dihitung dari R square. 4.2. Hasil Uji Statistik t Pengujian hipotesis ini sesuai dengan hipotesis yang telah ditetapkan sebelumya, yaitu menggunakan persamaan analisis regresi berganda dengan alat bantu program pengolahan data SPSS. Untuk menjawab hipotesis dalam penelitian ini digunakan pembuktian hipotesis secara kuantitatif. Berdasarkan hasil olah data menggunakan program SSPS versi 22 dengan Analyze Regression Linear maka diperoleh hasil sebagai berikut: Tabel 5.14. Uji Statistik t Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients Model B Std. Error Beta t Sig. 1 (Constant) 2,079,386 5,392,000 Keadilan Pajak,167,073,180 2,274,024 Kesadaran Pajak,072,096,066,749,455 Pengetahuan Pajak,204,089,202 2,285,024 a. Dependent Variable: Kepatuhan Pajak Sumber: olah data 2015 Dari ke tiga variabel independen yang dimasukkan kedalam model regresi variabel kesadaran perpajakan tidak signifikan hal ini dapat dilihat dari probabilitas signifikansi untuk keadilan perpajakan dan pengetahuan perpajakan sebesar 0.024 dan keduanya jauh di atas 0.05.

78 4.3. Hasil Uji Statistik F Hasil uji statistik F dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 5.15. Uji Statistik F Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 7.399 3 2.466 6.325.000 b Residual 59.268 152.390 Total 66.667 155 a. Dependent Variable: Kepatuhan Pajak b. Predictors: (Constant), Pengetahuan Pajak, Keadilan Pajak, Kesadaran Pajak Sumber: olah data 2015 Dari uji F test di dapat nilai F hitung sebesar 6.325 dengan probabilitas 0.000. Karena probabilitas jauh lebih kecil dari 0.05, maka model regresi dapat digunakan untuk memprediksi kepatuhan perpajakan atau dapat dikatakan bahwa keadilan perpajakan, kesadaran perpajakan dan pengetahuan perpajakan secara bersama-sama berpengaruh terhadap kepatuhan perpajakan. Persamaan regresi berganda menjadi dasar untuk memprediksi nilai kepatuhan perpajakan pemilik UMKM berdasarkan nilai keadilan perpajakan, kesadaran perpajakan, dan pengetahuan perpajakan yang dapat dibentuk dari tabel di atas adalah: Y = Constant beta + X1 + X2 + X3 + é Y = 2.079 + 0.167 X1 + 0.072 X2 + 0.204 X3 Berdasarkan hasil uji hipotesis diatas, diperoleh hasil sebagai berikut: Pengujian Hipotesis 1: H01: Tidak terdapat pengaruh keadilan perpajakan terhadap kepatuhan perpajakan wajib pajak pemilik UMKM terkait penetapan kebijakan pajak penghasilan final sesuai peraturan pemerintah No. 46 tahun 2013.

79 Ha1: Terdapat pengaruh keadilan perpajakan terhadap kepatuhan Perpajakan wajib pajak pemilik UMKM terkait penetapan kebijakan pajak penghasilan final sesuai peraturan pemerintah No. 46 tahun 2013. Kriteria yang ditetapkan Hipotesis H1 diterima adalah nilai signifikansi X1 terhadap Y adalah 5% atau 0,050. Diterima atau ditolaknya hipotesis dilihat dari signifikansi p value (t hitung) 0,05 maka Ha1 diterima H01 ditolak, tetapi jika p value (t hitung) 0,05 Ha1 ditolak H01 diterima. Dari hasil pengujian hipotesis, signifikansi X1 terhadap Y adalah 0% atau 0,000 < 0,050 artinya Ha1 diterima dan H01 ditolak yang menunjukkan bahwa terdapat pengaruh keadilan perpajakan terhadap kepatuhan perpajakan wajib pajak pemilik UMKM terkait penetapan kebijakan pajak penghasil final sesuai peraturan pemerintah No. 46 tahun 2013. Pengujian Hipotesis 2: H02: Tidak terdapat pengaruh kesadaran perpajakan terhadap kepatuhan perpajakan wajib pajak pemilik UMKM terkait penetapan kebijakan pajak penghasilan final sesuai peraturan pemerintah No. 46 tahun 2013. Ha2: Terdapat pengaruh kesadaran perpajakan terhadap kepatuhan Perpajakan wajib pajak pemilik UMKM terkait penetapan kebijakan pajak penghasilan final sesuai peraturan pemerintah No. 46 tahun 2013. Kriteria yang ditetapkan hipotesis H2 diterima adalah nilai signifikansi X2 terhadap Y adalah 5% atau 0.050. Diterima atau ditolaknya hipotesis dilihat dari signifikansi p value (t hitung) 0,05 maka Ha diterima dan H0 ditolak, tetapi jika

80 p value (t hitung) 0,05 maka Ha ditolak dan H0 diterima. Dari hasil pengujian hipotesis, signifikansi X2 tehadap Y adalah 98.1% atau 0,981 > 0,050 artinya Ha ditolak dan H0 diterima, hal ini menunjukkan bahwa tidak terdapat pengaruh keadilan perpajakan terhadap kepatuhan Perpajakan wajib pajak pemilik UMKM terkait penetapan kebijakan pajak penghasil final sesuai peraturan pemerintah No. 46 tahun 2013. Pengujian Hipotesis 3: H03: Tidak terdapat pengaruh pengetahuan perpajakan terhadap kepatuhan perpajakan wajib pajak pemilik UMKM terkait penetapan kebijakan pajak penghasilan final sesuai peraturan pemerintah No. 46 tahun 2013. Ha3: Terdapat pengaruh pengetahuan perpajakan terhadap kepatuhan perpajakan wajib pajak pemilik UMKM terkait penetapan kebijakan pajak penghasilan final sesuai peraturan pemerintah No. 46 tahun 2013. Kriteria yang ditetapkan Hipotesis H3 diterima adalah nilai signifikansi X3 terhadap Y adalah 5% atau 0,050. Diterima atau ditolaknya hipotesis dilihat dari signifikansi p value (t hitung) 0,05 maka Ha diterima dan H0 ditolak, tetapi jika p value (t hitung) 0,05 maka Ha ditolak dan H0 diterima. Dari hasil pengujian hipotesis, signifikansi X3 terhadap Y adalah 0% atau 0,000 < 0,050 artinya Ha diterima dan H0 ditolak hal ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh pengetahuan perpajakan terhadap kepatuhan Perpajakan wajib pajak pemilik UMKM terkait penetapan kebijakan pajak penghasil final sesuai peraturan pemerintah No. 46 tahun 2013.

81 4.4. Pembahasan Pembahasan hasil pengujian pengaruh keadilan perpajakan (X1). Hasil pengujian hipotesis pengaruh keadilan perpajakan terhadap kepatuhan wajib pajak pemilik UMKM terkait penetapan kebijakan pajak penghasilan final sesuai peraturan pemerintah No. 46 tahun 2013 menunjukkan bahwa keadilan perpajakan memiliki pengaruh signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak pemilik UMKM. Maka hasil tersebut menyatakan hipotesis diterima. Hasil hipotesis ini mempertegas dan menguatkan penelitian sebelumnya, Banu Witono (2008) menemukan bukti bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara pengetahuan pajak dan persepsi keadilan pajak terhadap tingkat kepatuhan pajak. Albari (2009) menyimpulkan bahwa adanya pengaruh positif dan langsung maupun tidak langsung dari keadilan pajak terhadap kepatuhan melalui variabel antara kepuasan. Ferdyanto Dharmawan (2012) tentang pengaruh keadilan pajak terhadap tingkat kepatuhan wajib pajak, menunjukkan bahwa keadilan pajak secara simultan maupun parsial berpengaruh signifikan terhadap perilaku kepatuhan wajib pajak. Penyebab dari kepatuhan wajib pajak pemilik UMKM adalah bahwa tarif pajak yang dikenakan sudah berlandaskan asas keadilan, wajib pajak pemilik UMKM membutuhkan sistem hukum pajak yang sudah sesuai dengan prinsip keadilan, pajak yang sudah dibayarkan dapat tersalurkan untuk pembangunan dengan benar dan baik mengakibatkan persepsi keadilan perpajakan bagi pemilik UMKM menjadi baik pula, hal ini berdampak pada kepatuhan perpajakan sehingga wajib pajak patuh dalam melaporkan perpajakannya.

82 Pembahasan hasil pengujian pengaruh kesadaran perpajakan (X2). Hasil pengujian hipotesis pengaruh kesadaran perpajakan terhadap kepatuhan wajib pajak pemilik UMKM, menunjukkan bahwa ada pengaruh negatif variabel kesadaran perpajakan terhadap kepatuhan wajib pajak pemilik UMKM. Maka hasil tersebut menyatakan hipotesis di tolak. Hal ini menggambarkan bahwa kesadaran perpajakan tidak mempengaruhi kepatuhan perpajakan wajib pajak pemilik UMKM. Hasil penelitian ini tidak mendukung dari penelitian yang dilakukan oleh Husen Abdul Ghoni (2011) yang menyebutkan bahwa faktor utama dalam motivasi dalam kepatuhan wajib pajak adalah kesadaran pajak dari wajib pajak, kejujuran wajib pajak serta hasrat membayar pajak, Indra, dkk (2014) menyatakan bahwa kesadaran wajib pajak berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak. Nila Puspita (2014) menyatakan bahwa kesadaran wajib pajak berpengaruh positif terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi dalam membayar PBB dan terdaftar pada kantor kecamatan Padang Utara. Namun, Penelitian ini mendukung dari penelitian yang dilakukan oleh Gema Yudistira, dkk (2014) menyatakan bahwa kesadaran wajib pajak tidak berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi di kota padang. Dari hasil ini jelas terlihat bahwa kesadaran masyarakat akan pentingnya peranan pajak bagi pembangunan belum maksimal, masih kurangnya jumlah wajib pajak orang pribadi yang berperilaku patuh bukan saja disebabkan karena adanya peraturan perundang-undangan yang berlaku tetapi juga adanya pemahaman masyarakat terhadap pajak yang kurang memadai.

83 Pembahasan hasil pengujian pengaruh pengetahuan perpajakan (X3). Hasil pengujian hipotesis pengaruh pengetahuan perpajakan terhadap kepatuhan wajib pajak pemilik UMKM. menunjukkan bahwa ada pengaruh positif pengetahuan perpajakan terhadap kepatuhan wajib pajak pemilik UMKM. Maka hasil tersebut menyatakan hipotesis di terima. Hal ini menggambarkan bahwa pengetahuan perpajakan mempengaruhi kepatuhan wajib pajak UMKM. Dengan adanya pengetahuan atas peraturan yang semakin terbaru yang dibuat oleh ditjen pajak diharapkan mampu meningkatkan pengetahuan wajib pajak tentang perpajakan serta mendapatkan informasi mengenai peraturan perpajakan yang terbaru. Hasil hipotesis ini, menguatkan hasil penelitian Rahayu (2006) menyebutkan pengetahuan pajak dan keadilan pajak mempengaruhi tingkat kepatuhan wajib pajak secara signifikan yang dilakukan pada KPP Surakarta. Angky Febriansyah (2011) dan Husen Abdul Ghoni (2011) menunjukkan bahwa pengetahuan perpajakan berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak. Hal ini sesuai dengan penelitian Lusia Rohmawati, Prasetyono, Yuni Rimawati (2007) yang menyebutkan ada pengaruh sosialisasi dan pengetahuan perpajakan terhadap tingkat kesadaran dan kepatuhan wajib pajak. Banyaknya peraturan perpajakan, kurangnya informasi tentang pelaksanaan perpajakan dari buku pedoman petunjuk pajak serta terbatasnya penjelasan petunjuk dari kantor pajak yang didapat menimbulkan perlunya sumber sumber informasi pengetahuan perpajakan lain seperti harus dilengkapi dengan pendidikan khusus secara formal maupun secara pelatihan/kursus

84 perpajakan agar dapat mengikuti peraturan dan perubahan perpajakan sesuai perkembangan zaman dan perkembangan bisnis perusahaan. Penerapan sistem self assessment perpajakan, dimana wajib pajak melaksanakan kewajiban perpajakannya sendiri seperti menghitung, menyetor dan melaporkan berdasarkan peraturan perpajakan, memerlukan pengetahuan dan pemahaman yang cukup tentang perpajakan di dalam melaksanakan kewajiban perpajakan khususnya bagi wajib pajak pemilik UMKM, sehingga wajib pajak pemilik UMKM semakin patuh dalam pemenuhan kewajiban perpajakannya. Kesulitan dan kerumitan dalam pelaksanaan pemenuhan kepatuhan perpajakan berdasarkan peraturan dan perubahannya masih menjadi kendala bagi wajib pajak, sehingga wajib pajak memerlukan pengetahuan perpajakan dalam hal melaksanakan kewajiban perpajakan.