Jurnal Kajian Veteriner Volume 3 Nomor 1 : ISSN:

dokumen-dokumen yang mirip
Jurnal Kajian Veteriner Volume 3 Nomor 1 : ISSN: Gambaran Hematologi pada Rusa Timor (Cervus timorensis)

3. HASIL PENELITIAN Fermentasi Asinan Rebung

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Tempat penelitian di laboratorium lab. Mikrobiologi, Lantai II di kampus

Novianti Neliyani Toelle; 2 Viktor Lenda

3. HASIL PENELITIAN Acar Kubis Putih (Brassica oleracea)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bahan-bahan lain seperti garam, bawang merah, bawang putih. Sambal

I. PENDAHULUAN. Rusa termasuk ke dalam genus Cervus spp yang keberadaannya sudah tentang pengawetan jenis tumbuhan dan satwa mengingat Undang-

METODE PENELITIAN. selesai. Tempat penelitian dilakukan di Laboratorium FIKKES Universitas. Muhammadyah Semarang, Jl. Wonodri Sendang No. 2A Semarang.

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA. dikenal orang karena lalat ini biasanya hidup berasosiasi dengan manusia.

BAB III METODA PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian deskriptif.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah deskriptif.

ABSTRAK. KEBERADAAN Salmonella DAN BAKTERI Coliform PADA BUMBU KACANG BASO TABU. INDRAWATY, 2002, PEMBIMBING: PHILIPS ONGGOWIDJAJA, S.Si, M.Si.

BAB III METODA PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Analis Kesehatan

IDENTIFIKASI BAKTERI SALMONELLA SP DAN JUMLAH TOTAL KONTAMINAN BAKTERI COLIFORM PADA IKAN KEMBUNG (Scomber sp) YANG DIJUAL DI PASAR INPRES DAN OEBA

II. TINJAUAN PUSTAKA. Komoditas udang Vannamei ( Litopenaeus vannamei) merupakan udang asli

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode descriptive analitic

GAMBARAN POPULASI BAKTERI PADA CHEST PIECE STETOSKOP DI RUANGAN ICU DAN HCU RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG DAN SENSITIVITASNYA TERHADAP MEROPENEM

ABSTRAK ISOLASI BAKTERI KOLIFORM PADA BEBERAPA JENIS SUSU KENTAL YANG BEREDAR DI KOTA AMBON

Uji Kosser Sitrat Hidrolisis Lemak Uji Oksidase dan Katalase Hidrolisis Gelatin Motilitas Hidrolisis Kasein Uji H2S Uji Indol Reduksi Nitrat

ANALISIS COLIFORM PADA MINUMAN ES DAWET YANG DIJUAL DI MALIOBORO YOGYAKARTA

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Pengujian Salmonella spp. dengan Metode SNI

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB 5. HASIL DAN PEMBAHASAN. Percobaan 1 : Isolasi dan identifikasi bakteri penambat nitrogen nonsimbiotik

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif. Data yang diperoleh disajikan secara deskriptif kualitatif meliputi

SKRIPSI. Diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat-syarat guna memperoleh gelar Sarjana Teknologi Pangan. Oleh : SURYA HADI SAPUTRA H

Pseudomonas fluorescence Bacillus cereus Klebsiella cloacae (Enterobacter cloacae) MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian

Lampiran I. Hasil Identifikasi/Determinasi Tumbuhan. Universitas Sumatera Utara

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Isolasi Bakteri Asam Laktat (BAL) dari Usus Halus Itik Mojosari (Anas plathyrinchos)

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan penelitian

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

ISOLASI DAN IDENTIFIKASI BAKTERI PEMBENTUK ASAM LAKTAT DALAM DAGING DOMBA

BAB III BAHAN DAN METODE

II. METODELOGI PENELITIAN

II. METODELOGI PENELITIAN

DAFTAR ISI ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...

ANALISIS BAKTERI Clostridium perfringens PADA IKAN TENGGIRI (Cybium commersoni) DI PERAIRAN BENGKALIS PROVINSI RIAU

1. PENDAHULUAN Latar Belakang

ISOLASI DAN IDENTIFIKASI BAKTERI ASAM LAKTAT PADA MANDAI MAKANAN TRADISIONAL NANGKA (Artocarpus heterophyllus Lamk) VAR. SALAK, GUNUNG PATI

Deteksi Salmonella sp pada Daging Sapi dan Ayam

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian Deskriptif karena tujuan dari

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Coliform adalah bakteri gram negatif berbentuk batang bersifat anaerob

II. TINJAUAN PUSTAKA. makanan yang tidak tercerna. Alat pencernaan itik termasuk ke dalam kelompok

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Selain dilakukan uji bakteriologis dilakukan juga beberapa uji fisika dan

Jurnal Kajian Veteriner, Edisi Desember 2016 Volume 4, No 2 : 21-27

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kecamatan Kuta Selatan terletak di selatan Kabupaten Badung tepatnya pada 8º

ENUMERASI DAN ANALISIS BAKTERI TANAH DI HUTAN LARANGAN ADAT RUMBIO

BAB I PENDAHULUAN. Hasil penelitian menunjukan bahwa penyakit ternak di Indonesia dapat

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA SEMARANG

KARAKTERISTIK PENYEBAB PENYAKIT LAYU BAKTERI PADA TANAMAN TEMBAKAU DI PROBOLINGGO

TEKNIK IDENTIFIKASI BAKTERI (Edwardsiella tarda) PADA IKAN GURAME (Osphronemus gouramy) DI BALAI BESAR KARANTINA IKAN SOEKARNO-HATTA.

SKRIPSI. Diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat-syarat guna memperoleh gelar Sarjana Teknologi Pangan. Oleh: AGATA MEILIAWATI

HASIL DAN PEMBAHASAN

ABSTRAK. Kata kunci : Prevalensi, Intensitas, Leucocytozoon sp., Ayam buras, Bukit Jimbaran.

JUMLAH BAKTERI DAN JAMUR DALAM RUANGAN DI JURUSAN ANALIS KESEHATAN POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN PONTIANAK

Lampiran 1. Rancangan Penelitian

BAB II TUJUAN PUSTAKA. jalan seperti es dawet, es kelapa muda, dan es rumput laut. Pecemaran oleh

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. tanaman jagung di Indonesia mencapai lebih dari 3,8 juta hektar, sementara produksi

BAB I PENDAHULUAN. ditularkan kepada manusia melalui makanan (Suardana dan Swacita, 2009).

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

Karakteristik Morfologi Rusa Timor (Rusa timorensis) di Balai Penelitian Ternak Ciawi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sapi adalah hewan ternak yang merupakan famili Bovidae dari subfamili

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang. disebabkan oleh bakteri Bacillus anthracis, yaitu bakteri berbentuk batang (basil)

ABSTRAK. KEBERADAA.N Stapltylococcus DAN BAKTERI COLIFORiU PADA DAGING AYAM DAN SAMBAL YANG DUVAL DI Rlm'L-\H MAKAN "X"

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dari Bulan April sampai dengan Juni 2013, di

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA. sayap (terbang) yang berbentuk membran. Hanya sesekali bergerak

BAB IV METODE PENELITIAN

ABSTRAK KONTAMINASI MIKROORGANISME PADA BEDAK PADAT YANG SUDAH DIGUNAKAN

Perbedaan dan ciri-ciri bakteri garam positif dan bakteri garam negatif: Bakteri garam negatif adalah bakteri yang tidak mempertahankan zat warna

4. PEMBAHASAN Fermentasi Acar Kubis Putih

BAB V PEMBAHASAN. A. Kualitas Mikrobiologi Minuman Olahan di Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah Kelurahan Pahandut

1. PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini kajian ilmiah terhadap kejadian penyakit yang disebabkan oleh agen yang

Nova Nurfauziawati VI. PEMBAHASAN

GAMBARAN KUALITATIF BAKTERI PROBIOTIK (LACTOBACILLUS SP.) DALAM SUSU FERMENTASI

PENDAHULUAN Latar Belakang

III. METODE PENELITIAN. bio.unsoed.ac.id

Penelitian ini dilakukan di laboratorium Mikrobiologi Pangan Universitas Katolik Soegijapranata pada Agustus 2013 hingga Januari 2014.

Deteksi Antibodi Terhadap Virus Avian Influenza pada Ayam Buras di Peternakan Rakyat Kota Palangka Raya

DAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang... 1 B. Permasalahan... 4 C. Tujuan penelitian... 5 D. Manfaat penelitian... 5

POLA BAKTERI AEROB PATOGEN YANG DIISOLASI DARI SAYUR MENTAH SIAP SAJI YANG DIJUAL DI RUMAH MAKAN KAWASAN BOULEVARD MANADO

BAHAN DAN METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Letak geografis Kecamatan Kuta Selatan berada di ketinggian sekitar 0-28 meter di

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI DASAR. Pengecatan Gram dan Pengujian KOH Pada Bakteri OLEH :

TINJAUAN PUSTAKA Daging Sapi Daging Ayam

Lampiran 1 Komposisi media pertumbuhan bakteri

ABSTRAK. EFEK ANTIMIKROBA EKSTRAK ETANOL BAWANG PUTIH (Allium sativum Linn.) TERHADAP Staphylococcus aureus DAN Escherichia coli SECARA IN VITRO

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dikarenakan agar mudah mengambil air untuk keperluan sehari-hari. Seiring

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini sampel air sumur diambil di rumah-rumah penduduk

BAB I PENDAHULUAN. protektif bagi sistem pencernaan, probiotik juga diketahui memiliki banyak

PENGARUH EKSTRAK BUAH MERAH

2. Peralatan untuk pengendalian hewan secara kimia yang terdiri dari alat suntik

IDENTIFIKASI ESCHERICHIA COLI PADA MEJA MAKAN, MEJA PREPARASI, DAN ALAT MAKAN DI BEBERAPA RUMAH MAKAN SEKITAR UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tomat dapat dijadikan sebagai bahan dasar kosmetik atau obat-obatan. Selain

ISOLASI DAN KARAKTERISASI BAKTERI PROBIOTIK PADA SALURAN PENCERNAAN IKAN LAIS (Kryptopterus spp.)

Transkripsi:

Karakteristik Bakteri yang Di Isolasi Dari Darah Rusa Timor (Cervus Timorensis) di Kota Kupang (Characteristics Bacteria of Blood Timor Deer (Cervus Timorensis) in Kupang City) Novianti Neliyani Toelle 1) dan Yanse Yane Rumlaklak 1) 1 Program Studi Kesehatan Hewan, Politeknik Pertanian Negeri Kupang Jl. Herman Yohanes Penfui Kupang, Kampus Politeknik Pertanian Negeri Kupang, E-mail: nelly_toelle@yahoo.com ABSTRACT Clostridium, a bacteria gram-positive and motile, has a rod-shaped that can produce spora. It is a bacteria pathogen if it is contained one or more type of toxins. Blood samples were taken from healthy breastfeeding Timoranses deer (Cervus timorenses) in Forestry Conversation Cage in Oil Sonbay, Kupang. The bloods were cultured in anaerob blood agar plate or Potato Agar Dextrose then incubated at 37 0 C temperature for 24-28 hours. The next tests were spora staining, catalase, oksidase, motil, Voges Proskauer (VP) and Indol test. The results of all tests showed that the bacteria in the blood samples were Clostridium spp. Key words : bacteria, timor deer, cervus timorensis. PENDAHULUAN Rusa Timor (Cervus timorensis) merupakan salah satu satwa liar yang berpotensi untuk dilestarikan dan dibudidayakan karena memiliki nilai ekonomi yang baik. Di Indonesia khususnya Nusa Tenggara Timur (NTT) berternak rusa merupakan salah satu cara untuk melestarikan rusa karena rusa memiliki kemampuan baik untuk beradaptasi lingkungan luar karena dapat mengkonsumsi semua jenis dedaunan dan rumput, tahan terhadap kekurangan air sehingga mampu menyesuaikan kondisi agrosistem berbeda (Pattiselanno, 2013). Rusa yang saat ini termasuk satwa dilindungi, dan mempunyai nilai ekonomi tinggi salah satunya sebagai sumber pangan, objek wisata, dan pendidikan. Wirdateti dkk, (2005) melaporkan rusa timor merupakan satwa yang sering berkelompok aktif pada siang hari dan malam hari serta sangat sensitif pada keadaan jika terjadi perubahan atau gangguan, maka dengan spontan rusa akan menegakkan kepala tanpa bersuara dan memandang pada satu arah. Penyakit pada rusa timor dapat disebabkan oleh agen-agen infeksi seperti bakteri, virus, dan parasit. Penyakit yang disebabkan oleh bakteri bersifat zoonosis. Adanya informasi tentang penyakit yang disebabkan bakteri dapat membantu peternak untuk melakukan persiapan dan 71

antisipasi untuk menghindari resiko penyakit. Clostridium merupakan salah satu penyakit yang dapat menyebabkan penyakit pada ternak domestik dan satwa liar. Clostridium spp. memiliki distribusi di seluruh dunia dan umumnya ditemukan di dalam tanah dan saluran pencernaan dari hewan yang sehat. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi bakteri pada darah rusa timor Cervus timorensis. MATERI DAN METODE Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah darah dari empat rusa timor (Cervus timorensis) terdiri dari 2 jantan dan 2 betina, yang menunjukkan rusa tersebut sehat secara klinis berdasarkan pemeriksaan umum meliputi suhu dan frekuensi jantung. Sampel darah rusa timor diperoleh dari tempat penangkaran Rusa di Oil Sonbai milik Balai Penelitian Kehutanan Kupang. Untuk Darah diambil dengan menggunakan spuite 5 ml melalui vena Jugularis pada daerah leher sebanyak 3 ml dan dimasukkan kedalam tabung anti koagulan Ethylenediamine Tetracetic Acid (EDTA) kemudian dibawa ke laboratorium mikrobiologi kesehatan hewan Politani Kupang untuk identifikasi bakteri. Isolasi dan Identifikasi Bakteri Pemeriksaan mikrobiologi dilakukan dengan cara darah dikultur langsung pada media PAD secara anaerob pada suhu 37 o C selama 24-48 jam, pertumbuhan koloni diamati dengan melihat morfologi koloni dan dilanjutkan dengan pengecatan Gram (Pommerville, 2011). Uji lanjutan dilakukan uji katalase, oksidase, motilitas, indol, dan Voges Proskauer (VP) (Quinn et al., 2003; Songer, 2005). Hasil dan Pembahasan Berdasarkan sampel darah rusa yang diambil dari tempat penangkaran menunjukan gejala klinis sehat dan satu rusa lagi dalam keadaan menyusui. Hasil yang diperoleh isolasi dan identifikasi bakteri dari empat rusa timor (Cervus timorensis) pada media PAD menunjukkan 1 sampel positif teridentifikasi 1 koloni bakteri (sampel D4). Pengecatan spora menunjukkan bakteri berbentuk batang Gram positif. Hal ini sesuai dengan yang dilaporkan oleh Mackintosh et al., 2002; Todar 2005. 72

Hasil penelitian menunjukkan morfologi koloni pada media PAD meliputi koloni berwarna abu-abu, sedikit cembung, smooth, menjalar, dan α hemolitik serta morfologi koloni (Gambar 1). Hal ini sesuai dilaporkan Quinn, 2003 dan Todar, 2005. Bakteri Gram positif bentuk basil adalah Clostridium spp. (Pommerville, 2011). Hasil uji katalase menunjukkan hasil negatif pada Clostridium spp. Hasil negatif ditandai tidak adanya gelembung udara. Hal ini sesuai yang dilaporkan oleh Todar (2005); Songer (2005) dan dilanjutkan uji oksidasi menunjukkan hasil negatif ditandai tidak adanya warna ungu pada kertas oksidasi, uji motilitas menunjukkan hasil positif ditanyai adanya pergerakan, uji indol menunjukkan hasil positif menunjukkan adanya cincin merah pada media, dan uji VP menunjukkan hasil negatif ditandai dengan tidak adanya perubahan warna pada media (Tabel 1). Hasil penelitian ini sama dengan hasil yang diperoleh Todar, 2005, Songer, 2005, dan Pommerville, 2011. Pada media Mac Conkey Agar (MCA) bakteri tidak dapat tumbuh. Hal ini juga sesuai dengan yang dilaporkan oleh Quinn et al., (2003). Quinn et al., (2003) menyatakan bahwa Clostidium spp. merupakan bakteri Gram positif, bentuk basil, mampu fermentasi, katalase negatif, oksidasi negatif, dan membutuhkan media yang diperkaya dengan ekstrak yeast, vitamin K, dan haemin. Clostridium spp., tidak dapat tumbuh pada media MCA karena tidak bersifat toleran terhadap kandungan garam empedu pada media tersebut. Pendapat berbeda juga dilaporkan Hirsh et al., (1999) bahwa Clostridium spp. menghasilkan endospora pada koloni sel. Ukuran, bentuk, dan letak endospora dapat digunakan untuk identifikasi diferensial spesies Clostridium. Clostridium spp., terjadi diseluruh dunia dan spesies tertentu dapat dihubungkan dengan wilayah geografis yang ditetpakan. Clostridium bersifat patogen didasarkan pada aktivitas toksin yang dihasilkan (Quinn et al., 2003). Clostridium adalah bakteri Gram positif, membentuk spora, batang anaerob biasanya motil, dan bersifat patogenisitas apabila menghasilkan satu atau lebih eksotoksin (Hirsh et al., 1999). Identifikasi Clostridium spp., sebagian besar merupakan flora normal dari satwa liar dan dapat mengalami penyakit jika hewan tersebut mengalami stress, cedera, perubahan manajemen, atau kondisi lingkungan lainnya yang berpengaruh pada pertumbuhan dan memproduksi toksin. Hal ini sesuai dengan Quinn et al., 2001. 73

a Gambar 1. Koloni bakteri sirkuler &berwarna abu-abu Tabel 1. Hasil Identifikasi Clostridium spp., Pada Darah Rusa Timor (Cervus Timorensis). Jenis Uji Sampel Darah Rusa Timor D1 D2 D3 D4 PAD Tidak tumbuh Tidak tumbuh Tidak Tumbuh Koloni sirkuler, berwarna abu-abu, sedikit cembung, smooth, α hemolitik Pengecatan Gram - - - Gram positif, batang berspora MCA - - - Tidak tumbuh Uji katalase - - - Negatif Uji oksidase - - - Negatif Uji motilitas - - - Motil Indol - - - Positif VP - - - Negatif Keterangan - - - Clostridium spp 74

SIMPULAN Hasil penelitian menunjukkan bakteri yang berhasil diisolasi dan diindentifikasi dari darah rusa timor (Cervus timorensis) adalah Clostridium spp. Karakteristik Clostridium spp., adalah mampu menghemolisa darah yang ditandai alfa (α) hemolitik, katalase negatif, oksidase negatif, motilitas positif, indol positif, dan Voges Proskauer negatif. DAFTAR PUSTAKA Hirsh, D. C dan Zee, Y. C. 1999. Veterinary Microbiology. USA. Blackwell Science. Hal. 86-89. Mackintosh C., Haigh J.C., Griffin F. 2002. Bacterial Diseases of Farmed Deer and Bison. New Zealand. hal. 250-252. Pattiselanno F. 2013. Profil Rusa Timor (Cervus Timorensis Moluccensis Muller, 1839) yang Dipelihara Di Monokwari. Fauna Indonesia. Vol 12. hal. 61-66. Pommerville, J.C., 2011, Alcano s Laboratory Fundamentals of Microbiology, Jones and Bartlett Learning, LLC. Quinn P.J., Markey B.K., Carter M.E., Donnelly., and Leonard F.C. 2001. Veterinary Microbiology and Microbial Disease. 2 nd Ed. John Wiley dan Sons, Lowa. hal. 97-105. Quinn, P.J., Markey, B.K., Leonard, F.C., Hartigan P., Fanning S., Fitzpatrick E.S. 2003. Veterinary Microbiology and Microbial Disease. 2 nd Ed. John Wiley dan Sons, Lowa. hal. 137-143. Songer J.G. 2005. Veterinary Microbiology Bacterial and Fungal Agent of Animal Disease. Journal Veterinary Bacteriology. Diedit oleh Winkel A.J. America. Elsevier Saunders. hal. 43-53. Todar, K., 2005. Todar s Online Textbook of Bacteriology Clostridium, Diakses melalui http://textbookbacteriology.net/clostridium.html [25/6/2015]. Wirdateti., Mansur, M., Kundarmasno, A. 2005. Pengamatan Tingkah Laku Rusa Timor (Cervus Timorensis) di PT Kuala Tembaga, Desa Aertembaga, Bitung Sulawesi Utara. Jurnal Animal Production. Vol. 7. No. 2. hal. 121-126. 75