ekonomi KELAS XII IPS - KURIKULUM 2013 07 Sesi BUKU BESAR DAN NERACA SALDO A. BUKU BESAR Buku besar adalah buku yang berisi kumpulan dari akun-akun yang saling berhubungan dan menjadi satu kesatuan tersendiri yang disusun sedemikian rupa sehingga mudah ditemukan jika diperlukan. Dalam siklus akuntansi, pembuatan buku besar dilakukan ketika tahap membuat jurnal umum atau jurnal khusus telah rampung dilakukan. Setiap akun yang digunakan suatu perusahaan memiliki buku besarnya sendiri. Jadi, banyaknya buku besar yang dibuat tergantung pada berapa banyak akun yang digunakan. Adapun unsur-unsur buku besar meliputi: 1. Nama akun 2. Kode atau nomor akun 3. Tanggal 4. Keterangan 5. Referensi (Ref) 6. 7. 8. 1
Agar lebih mudah dipahami, berikut adalah bentuk buku besar yang lazim digunakan. 1. Bentuk T (Skontro) D Nama Akun K Nama Akun Tanggal Keterangan Jumlah Tanggal Keterangan Jumlah 2. Bentuk Stafel (2, 3, dan 4 kolom) 2 Kolom Tanggal Keterangan Ref 3 Kolom Tanggal Keterangan Ref 2
4 Kolom Tanggal Keterangan Ref B. LANGKAH-LANGKAH POSTING KE BUKU BESAR Posting adalah pemindahbukuan transaksi yang telah dicatat dalam jurnal ke dalam setiap akun buku besar yang digunakan. Untuk memudahkan dalam memahami proses posting, perhatikan dengan seksama langkah-langkah berikut ini: Jurnal Umum Halaman 1 Tanggal Akun/Keterangan Ref 2014 Agustus 1 Kas... Modal Tn.Candra... (Investasi Awal) 1 3 101 301 100.000.000 100.000.000 2 4 Buku Besar Kas 6 101 5 Tanggal Keterangan Ref 2014 Agustus 1 Investasi JU. 1 100.000.000 100.000.000 6 Berdasarkan contoh tersebut, berikut diuraikan langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam mem-posting jurnal ke buku besar. Perhatikan nomor-nomor pada garis petunjuk: 1. Ambil atau siapkan akun sesuai dengan instruksi jurnal. 2. Catat tanggal jurnal pada lajur tanggal akun buku besar. 3
3. Posting akun dalam jurnal ke buku besar (dalam contoh digunakan akun kas yang dipindahkan ke buku besar kas). 4. Catat keterangan jurnal pada keterangan di buku besar. 5. Catat nilai akun pada kolom jumlah (debit atau kredit) pada buku besar. 6. Setelah selesai nomor akun dicatat pada lajur Ref jurnal dan halaman jurnal di catat di lajur Ref buku besar. Pekerjaan ini disebut indexing cross. C. BUKU BESAR PEMBANTU Buku besar pembantu adalah buku besar yang khusus dibuat untuk merinci lebih lanjut informasi pada salah satu akun buku besar utama. Pencatatan ke buku besar pembantu dilakukan langsung dari bukti transaksi secara periodik. Bentuk buku besar pembantu umumnya sama dengan buku besar utama. Oleh sebab itu, buku besar pembantu dapat berbentuk skontro dan stafel. Berikut adalah contoh bentuk buku besar pembantu: Bentuk Skontro D Bengkel Candra K Tanggal Keterangan Jumlah Tanggal Keterangan Jumlah Bentuk Stafel Tanggal Keterangan Debet 4
Fungsi buku besar pembantu adalah untuk memberi keterangan atau memberi rincian lebih lanjut mengenai akun-akun tertentu yang ada di buku besar. Akun-akun yang membutuhkan buku besar pembantu, antara lain: 1. Akun utang yang berfungsi memberikan rincian nilai utang perusahaan terhadap kreditur atau pihak yang berwenang menerima pembayaran kewajiban. 2. Akun piutang yang berfungsi memberikan rincian nilai piutang atau hak perusahaan untuk menagih nilai moneter kepada pihak yang memiliki piutang. 3. Akun perlengkapan memberikan gambaran jenis dan nilai perlengkapan yang dimiliki perusahaan. 4. Akun peralatan yang berfungsi memberikan gambaran nilai dan jenis peralatan yang dimiliki perusahaan. D. NERACA SALDO Pembuatan neraca saldo dalam proses atau siklus akuntansi termasuk dalam tahap pengikhtisaran. Neraca saldo adalah suatu alat untuk mengoreksi kebenaran proses pendebetan dan pengkreditan setiap transaksi yang dicatat pada buku besar. Neraca saldo atau yang biasa juga disebut neraca percobaan merupakan kumpulan dari saldosaldo tiap akun yang ada di buku besar. Untuk menyusun neraca saldo, harus diawali dengan menentukan saldo setiap akun kemudian memasukkan setiap saldo ke neraca saldo yang telah disiapkan. Jadi jumlah debit dan kredit yang sama pada neraca saldo yang bersumber dari buku besar pada akhir periode menunjukkan bahwa pencatatan sudah dilakukan dengan benar. Salah satu tujuan penyajian neraca saldo adalah menguji kebenaran pencatatan dan pemindahbukuan transaksi dari jurnal umum ke buku besar. Jika pencatatan dan pemindahbukuan dilakukan dengan benar maka neraca saldo akan seimbang. E. Proses Pengisian Neraca Pengisian neraca saldo yang bersumber dari buku besar sangat memungkinan terjadinya kesalahan dalam pengisiannya. Meskipun prosesnya hanya memindahkan saldo akhir dari buku besar, namun jika tidak teliti dalam menentukan posisi debit atau kredit dan salah mengisi nilai nominal, maka neraca saldo tidak akan balance atau seimbang. Oleh karena itu, perhatikan contoh berikut ini agar semakin memudahkan pemahaman Anda. 5
Buku Besar Kas No.101 Tanggal Keterangan Ref 2015 Agustus 1 100.000 100.000 2 Piutang CV. Makmur 200.000 300.000 6 Utang Fa. Jaya 75.000 225.000 16 Pembayaran barang 140.000 85.000 18 Pembayaran jasa service motor 300.000 385.000 20 Piutang CV. Indah 150.000 535.000 29 Biaya gaji 210.000 325.000 Bengkel Candra Neraca (Contoh) Per 31 Agustus 2015 Nomor Akun Nama Akun 101 Kas 325.000 201 Utang Dagang 900.000 Buku Besar Utang Dagang No.201 Tanggal Keterangan Ref 2015 Agustus 1 500.000 3 Pembelian barang 600.000 1.100.000 12 Pembayaran utang 350.000 750.000 16 Pembayaran utang 150.000 600.000 18 Pembelian barang 300.000 900.000 6