BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini, jenis penelitiannya bersifat asosiatif. Dengan penelitian asosiatif

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian assosiatif. Menurut Sugiyono (2008:

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODLOGI PENELITIAN. berupa fakta-fakta saat ini dari suatu populasi. Jenis penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Desain penelitian mengenai jenis penelitian, metode penelitian, unit

horizon penelitian ini yaitu cross sectional, di mana informasi yang didapat hanya

Bab III. Metodologi penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Sugiyono (2007) dalam penelitian ini, jenis penelitian yang

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. yang disesuaikan dengan tujuan penelitian sehingga dapat melakukan analisis. Berikut. Jenis dan Metode. pelanggan.

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Tabel 3. 1 Tabel Desain Penelitian. T-1 Asosiatif Individual-Pelanggan. T-2 Asosiatif Individual-Pelanggan

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, tipe disain penelitian yang digunakan bersifat

BAB 3 METODE PENELITIAN. dalam buku Riduwan dan Kuncoro (2008:208) penelitian survei dapat digunakan

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah asosiatif. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk penelitian asosiatif, yaitu penelitian yang bertujuan

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Riset atau penelitian pada dasarnya merupakan suatu kegiatan untuk memperoleh

BAB 3 METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan

BAB III METODE PENELITIAN. ialah penelitian deskriptif asosiatif. Melalui penelitian asosiatif, dapat diketahui

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian asosiatif, yaitu penelitian yang bertujuan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian asosiatif. Menurut

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah asosiatif karena penelitian

Bab 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan terhadap karyawan, khususnya karyawan PT Pabrik Kaos Aseli

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan hasil yang diperoleh dari penelitian ini, maka penelitian ini

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODELOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif asosiatif

one-shot atau cross sectional, yaitu sebuah studi yang dilakukan dengan data yang hanya

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. No Unit Kerja Jumlah Karyawan. 1 Haurpugur 8. 2 Cipaku Cicalengka Cibereum 7.

BAB 3 METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, jenis penelitiannya bersifat asosiatif. Dengan

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian asosiatif. Penelitian

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODELOGI PENELITIAN. Metode riset yang akan dipakai adalah metode asosiatif pendekatan studi kasus yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. ini dapat diketahui pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Unit

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. Disesuaikan dengan tujuan penelitian dan tingkat eksplenasinya, jenis

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dan penelitian asosiatif.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, penelitian dilaksanakan melalui

BAB III METODA PENELITIAN. diperoleh dari kuesioner dimana data diolah dalam bentuk kata-kata yang memiliki

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. maka penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan rancangan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. yang ingin dicapai yaitu penelitian deskriptif asosiatif, dengan menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

BAB 3 METODE PENELITIAN. Metode adalah cara kerja pikiran dalam memahami suatu objek, di dalamnya

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini menggunakan metode penelitian survei dengan

berdasarkan variabel yang sudah ditentukan.

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini bersifat asosiatif, penelitian asosiatif adalah penelitian yang

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. obyek penelitian adalah para pengguna software akuntansi pada perusahaanperusahaan

BAB III METODE PENELITIAN. Objek penelitian merupakan permasalahan yang diteliti. Dalam penulisan skripsi

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek yang akan diteliti yaitu mengenai Situasi Pembelian Pengaruhnya

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian komparatif dan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian Assosiatif kausal, penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Unit analisis yang dituju adalah individu. Serta Time horizon yang

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian dengan menggunakan asosiatif. Menurut Nazir

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Transkripsi:

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian asosiatif. Menurut Sugiyono (2007, p11), penelitian asosiatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih. Metode penelitian yang dilakukan adalah survey. Menurut Kerlinger (1973) dalam Sugiyono (2007,p11), penelitian survey adalah penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel yang diambil dari populasi tersebut, sehingga ditemukan kejadian-kejadian relatif, distribusi, dan hubungan-hubungan antar variabel sosiologis maupun psikologis. Dengan unit analisis tingkat individual yaitu unit data yang dianalisis adalah data yang berasal dari setiap individual pekerja, Indriantoro (2002,p94), dalam hal ini pelanggan/ pengguna Two Way Cake Powder Mustika Ratu. Rentan waktu yang dipakai adalah cross section yaitu sekumpulan data untuk meneliti suatu fenomena tertentu dalam satu kurun waktu saja, dimana informasi dikumpulkan hanya pada waktu tertentu. Hal tersebut dapat dilihat dari tabel di bawah berikut ini : 29

Tabel 3.1 Desain Penelitian Tujuan penelitian Jenis Penelitian Desain Penelitian Metode Penelitian Unit Analisis Time Horison T - 1 Asosiatif Survey T - 2 Asosiatif Survey T - 3 Asosiatif Survey Individu / Pengguna Two Way Cake Powder Individu / Pengguna Two Way Cake Powder Individu / Pengguna Two Way Cake Powder Cross Sectional Cross Sectional Cross Sectional Keterangan : T1, untuk mengetahui pengaruh experiential marketing terhadap keputusan pembelian Two Way Cake Powder Mustika Ratu. T2, untuk mengetahui pengaruh perilaku konsumen terhadap keputusan pembelian Two Way Cake Powder Mustika Ratu. T3, untuk mengetahui pengaruh experiential marketing dan perilaku konsumen secara simultan terhadap keputusan pembelian Two Way Cake Powder Mustika Ratu. 30

3.2 Operasionalisasi Variabel Penelitian Operasionalisasi variabel merupakan penjelasan pengertian dari teori variabel, sehingga dapat diamati dan diukur dengan menentukan hal-hal yang diperlukan untuk mencapai tujuan tertentu. Tabel 3.2 Variabel Bebas (X1) Operasional Variabel Variabel Konsep Variabel Sub Variabel Indikator Ukuran Skala Konsep Sense Panca indera Berkaitan dengan pemasaran yang gaya (styles) atau menawarkan tema dan simbol- produk atau jasa simbol verbal Experiential Marketing (X1) dengan merangsang unsur-unsur emosi konsumen yang akan menghasilkan berbagai serta visual yang memberikan kesan pertama. Ordinal yang ditransfo rm menjadi interval pengalaman bagi konsumen, melalui pengalaman, 31

panca indera, Feel - Perasaan Hal ini lebih dari perasaan, - Suasana unsur keindahan, berpikir, hati tetapi berupaya tindakan, - Emosi mempengaruhi perilaku dan suasana hati dan gaya hidup serta emosi jiwa yang pengalaman mampu dalam membangkitkan mengasosiasikan kebanggaan, identitas sosial kebahagiaan atau kedalam bahkan kesedihan hubungan Think - Intelektual Merangsang terhadap suatu - Kreativitas kemampuan reference group intelektual dan kreativitas konsumen, sehingga konsumen mampu berexperience dengan pemikirannya. 32

Act Relate - Perilaku - Ekspresi - Identitas - Sosial - Budaya Mempengaruhi konsumen untuk melakukan sesuatu perilaku atau tindakan yang nyata dan mengekspresikan gaya hidupnya. Berkaitan dengan budaya seseorang dan kelompok referensinya yang dapat menciptakan identitas sosial (generasi, kebangsaan, etnis). 33

Tabel 3.3 Variabel Bebas (X2) Operasional Variabel Variabel Konsep Variabel Sub Variabel Indikator Ukuran Skala Susunan Faktor Daerah Asal Tingkat nilai-nilai Budaya -> pengaruh Perilaku Konsumen (X2) dasar, persepsi, keinginan, dan perilaku dimasukkan ke dalam profil responden daerah asal konsumen terhadap perilaku dalam Ordinal yang ditransform menjadi interval yang membeli suatu dipelajari produk anggota Keadaan Tingkat suatu lingkungan perhatian masyarakat sekitar konsumen dari keluarga, terhadap dan institusi situasi penting lingkungan lainnya. sekitar Masyarakat Tingkat konsumsi pengaruh budaya masyarakat konsumsi terhadap perilaku 34

pembelian konsumen Keluarga dan Faktor Lingkungan Tingkat teman sosial Keluarga pengaruh merupakan langsung dari kelompok anggota yang memiliki keluarga pengaruh konsumen langsung dalam terhadap mendukung seseorang pembelian (kelompok suatu produk keanggotaan) Lingkungan Tingkat Teman pengaruh langsung dari lingkungan pertemanan konsumen dalam membeli produk 35

Karakteristik Faktor Penghasilan Tingkat pribadi individu keluarga pengaruh seperti usia, atau (pendapatan ekonomi situasi pribadi konsumen) keluarga ekonomi -> terhadap daya (pendapatan dimasukkan beli konsumen) kedalam profil responden Usia Tingkat -> pengaruh usia dimasukkan dalam kedalam pembelian profil suatu produk responden Kepercayaan Tingkat diri pengaruh membeli suatu produk terhadap rasa percaya diri mahasiswa Kemampuan Tingkat bersosialisasi kemampuan bersosialisasi mahasiswa 36

terhadap perilaku dalam membeli suatu produk Pilihan- Faktor Motivasi Tingkat pilihan Psikologis kebutuhan seseorang yang dalam mendorong membeli mahasiswa dipengaruhi untuk oleh motivasi melakukan dan persepsi. pembelian Persepsi Tingkat pengaruh persepsi dari mahasiswa terhadap motivasi siap untuk bertindak 37

Tabel 3.4 Variabel Terikat (Y) Operasional Variabel Variabel Konsep Variabel Seleksi Sub Variabel Pengenalan Indikator Ukuran Skala - Sadar akan Proses Keputusan Pembelian (Y) terhadap dua pilihan atau lebih alternatif produk atau Masalah adanya kebutuhan - Adanya pembelian dimulai saat pembeli merasakan Ordinal jasa masalah perbedaan Pencarian Mudah antara Informasi mendapatkan keadaan informasi aktualnya tentang dengan produk tata keadaan yang rias diinginkannya. Evaluasi - Kualitas Alternatif - Harga - Kandungan bahan Keputusan Pemilihan pembelian akan produk yang akan dibeli 38

Perilaku pasca pembelian - Sesuai dengan harapan. -Rekomendasi untuk konsumen lain - Mau membeli kembali 3.3 Jenis dan Sumber Data Penelitian Berdasarkan tujuan penelitian, ada beberapa data yang dibutuhkan dalam penelitian ini. Jenis dari masing-masing data tersebut adalah kualitatif yaitu data yang tidak dapat diukur dalam skala numerik. Namun karena dalam statistik semua data harus dalam bentuk angka, maka data kualitatif umumnya dikuantitatifkan agar dapat diproses lebih lanjut (Mudrajad Kuncoro, 2003, p123). 39

Tabel 3.5 Data dan Sumber Data Penelitian Tujuan Jenis dan Sumber Data Penelitian Data Jenis Data Sumber Data - Analisis pengaruh T - 1 experiential marketing terhadap keputusan pembelian Two Way Cake Data Kualitatif Primer - Kuesioner Powder Mustika Ratu. - Analisis pengaruh T - 2 perilaku konsumen terhadap keputusan pembelian Two Way Cake Data Kualitatif Primer - Kuesioner Powder Mustika Ratu. - Analisis pengaruh experiential marketing dan perilaku konsumen T - 3 secara simultan terhadap Data Kualitatif Primer - Kuesioner keputusan pembelian Two Way Cake Powder Mustika Ratu 40

3.4 Teknik Pengumpulan Data Untuk mengumpulkan informasi dan data yang diperlukan dalam penelitian ini, maka peneliti menggunakan beberapa teknik pengumpulan data, yaitu : 1) Studi literatur atau studi pustaka Studi literatur atau studi pustaka dilakukan dengan cara membaca buku buku referensi, literatur, jurnal maupun artikel di majalah atau internet yang berhubungan dengan topik penelitian dengan tujuan untuk memperoleh pengetahuan teoritis dan pendapat para ahli yang berhubungan dengan penelitian ini sehingga dapat digunakan untuk membantu penulis dalam menganalisis data dan mendeskripsikan masalah yang diteliti. 2) Kuesioner Penulis melakukan teknik pengumpulan data yang berupa seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis dengan pilihan jawaban yang sudah tersedia bagi responden untuk mendapatkan data primer, dimana penulis langsung menemui dan menyerahkan lembar kuesioner ini kepada responden yang memenuhi syarat. Penulis mengelompokkan pernyataan dalam kuesioner tersebut menjadi empat bagian, yaitu : i) Pernyataan mengenai profil responden ii) Pernyataan mengenai Experiential Marketing iii) Pernyataan mengenai Perilaku Konsumen iv) Pernyataan mengenai Keputusan Pembelian Konsumen 41

3) Wawancara Wawancara dilakukan dengan mengajukan pertanyaan langsung kepada pihak manajemen PT. Mustika Ratu Tbk, sebagai informasi dan data tambahan dalam penelitian ini, yaitu pertanyaan mengenai profil perusahaan (company profile). 3.5 Teknik Pengukuran Variabel Skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala likert. Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, persepsi seseorang atau sekelompok tentang kejadian atau gejala sosial (Kuncoro,2007,p20). Setiap pertanyaan atau pernyataan disusun sedemikian rupa agar bisa dijawab dengan menggunakan lima tingkatan, yaitu: Tabel 3.6 Bobot dan Kategori Pengukuran Data Keterangan Penilaian Sangat tidak setuju 1 Tidak setuju 2 Netral 3 Setuju 4 Sangat setuju 5 42

Sedangkan nilai dan kategori batas penelitian dapat dilihat dengan memperhitungkan: Nilai terendah = 1, yaitu jika jawaban responden adalah Sangat Tidak Setuju, Nilai tertinggi = 5, yaitu jika jawaban responden adalah Sangat Setuju. Menurut Supangat (2007, p19), besar interval dapat ditentukan sebagai berikut : Interval = Jarak Xmax - Xmin = = 5-1 Banyak Kelas k 5 = 0.80 Dengan demikian maka batas-batas penelitian terhadap aspek-aspek yang akan dievaluasi dapat dikelompokkan sebagai berikut : Tabel 3.7 Nilai dan Kategori Batas Penelitian Nilai Kategori 1 1.8 Sangat Tidak Setuju / Sangat Tidak Baik 1.9 2.7 Tidak Setuju / Tidak Baik 2.8 3.6 Netral / Cukup Baik 3.7 4.5 Setuju / Baik 4.6 5.4 Sangat Setuju / Sangat Baik Sumber: Andi Supangat (2007, p19) 43

3.6 Teknik Pengambilan Sampel Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah probability sampling atau sampel acak yang merupakan jenis sampel yang dipilih secara acak. Semua unsur atau elemen populasi mempunyai kesempatan sama untuk bisa dipilih menjadi anggota sampel. Dimana peneliti hanya mengedarkan kuesioner kepada responden yang merupakan pengguna atau konsumen Two Way Cake Powder Mustika Ratu. Lebih lanjut, teknik pengambilan sampel ini adalah simple random sampling, yaitu cara pengambilan sampel dari anggota populasi dengan acak tanpa memperhatikan strata (tingkatan) dalam anggota populasi tersebut (Riduwan dan Kuncoro, 2007, p41). Dengan memberikan peluang yang sama pada setiap anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. Populasi adalah keseluruhan dalam karakteristik atau unit hasil pengukuran yang menjadi objek penelitian atau subjek yang berada pada suatu wilayah dan memenuhi syarat tertentu berkaitan dengan masalah penelitian (Riduwan dan Kuncoro,2007,p37). Populasi pengguna atau konsumen Two Way Cake Powder Mustika Ratu sangat besar. Oleh karena itu, penulis tidak mungkin meneliti semua populasi tersebut. Hal ini dikarenakan adanya keterbatasan waktu, biaya dan tenaga, sehingga penulis menggunakan sampel yang diambil dari populasi pengguna atau pelanggan Two Way Cake Powder Mustika Ratu. Populasi yang diteliti dalam skripsi ini adalah individu pengguna Two Way Cake Powder Mustika Ratu terutama yang mengunjungi gerai Mustika Ratu Metropolitan Mall. Saat ini yang terdaftar sebagai pelanggan Mustika Ratu Metropolitan Mall adalah 57.500 orang. 44

Dalam menentukan banyaknya sampel minimal yang harus diambil untuk penelitian ini, maka penulis menggunakan rumus dari Slovin (Riduwan dan Kuncoro,2007,p49), yaitu sebagai berikut : n = 57.500 (1 + 57.500(0.1)2 n = 57.500 576 = 99,82 atau dibulatkan menjadi 100 orang Berdasarkan perhitungan diatas, maka penulis memutuskan untuk mengambil sampel sebanyak 100 responden. Dimana : n = jumlah sampel N = jumlah populasi (pelanggan Two Way Cake Powder Mustika Ratu di Gerai Mustika MM) d = presisi (ditetapkan 10 % dengan tingkat kepercayaan 95 %) 3.7 Metode Analisis Data yang diperoleh dalam penelitian ini kemudian diolah dengan menggunakan program SPSS (Statistical Product and Service Solution) versi 15.0. Analisis diawali pada instrumen penelitian, yaitu kuesioner dengan melakukan uji validitas dan reliabilitas. 45

Kemudian dari hasil kuesioner tersebut didapatkan data yang akan dianalisis lebih lanjut untuk menjawab tujuan-tujuan penelitian, yaitu dengan analisis jalur (path analysis). Tabel 3.8 Metode Analisis Data Berdasarkan Tujuan Penelitian Tujuan Desain Penelitian penelitian Jenis Penelitian Teknik Analisis T - 1 Asosiatif Path Analysis T - 2 Asosiatif Path Analysis T - 3 Asosiatif Path Analysis Sumber: Penulis, 2009 3.7.1 Uji Validitas Riduwan dan Kuncoro (2007,p216), menjelaskan uji validitas dilakukan berkenaan dengan ketepatan alat ukur terhadap konsep yang diukur sehingga benar benar mengukur apa yang seharusnya diukur. Melakukan uji coba pengukur tersebut pada sejumlah responden. Sangat disarankan agar jumlah responden untuk uji coba minimal 30 orang. Dengan jumlah minimal 30 orang ini, distributor skor (nilai) akan lebih mendekati kurva normal (Umar, 2008). Riduwan (2004,p109-110), menjelaskan bahwa validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat keandalan atau kesahihan suatu alat ukur. Terlebih dahulu dicari harga korelasi antara bagian bagian dari alat ukur secara keseluruhan dengan cara mengkorelasikan setiap butir alat ukur dengan skor yang merupakan jumlah tiap skor 46

butir. Untuk mengukur validitas alat ukur digunakan rumus Pearson Product Moment, yaitu : Dimana : rxy = n. n( ΣXY ) ( ΣX )(. ΣY ) 2 2 2 X ( X ) n. Y ( Y ) 2 r (hitung) = koefisien korelasi Xi = jumlah skor item Yi = jumlah skor total n = jumlah responden Selanjutnya, dihitung dengan uji-t, yaitu dengan rumus : t(hitung ) = r n 2 1 r 2 Dimana : t = nilai t(hitung) r = koefisien korelasi hasil r(hitung) n = jumlah responden Distribusi (tabel t) untuk alpha = 0,05 dan derajat kebebasan (dk = n - 2) Kaidah keputusan : Jika t (hitung) > t (tabel) berarti valid Jika t (hitung) < t (tabel) berarti tidak valid 47

3.7.2 Uji Reliabilitas Riduwan dan Kuncoro (2007,p220), menjelaskan uji reliabilitas dilakukan untuk mendapatkan tingkat ketepatan (keterandalan atau keajegan) alat pengumpulan data (instrumen) yang digunakan. Sugiyono (2007,p109) menjelaskan instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan data yang sama. Alat ukur panjang dari karet adalah contoh instrumen yang tidak reliabel atau konsisten. Dalam penelitian ini, uji reliabilitas yang digunakan yaitu dengan cara one shot atau pengukuran sekali saja. Pengukuran kehandalan butir pertanyaan dengan skala menyebarkan kuesioner pada responden, kemudian hasil skor diukur korelasinya antara skor jawaban pada butir pertanyaan yang sama, dengan bantuan komputer program SPSS 15.0 dengan fasilitas cronbach alpha. Suatu konstruktur atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai cronbach alpha > 0,60. (Suntoyo,2007,p74) 3.7.3 Uji Normalitas Uji normalitas data dilakukan dengan bantuan alat uji SHAPIRO-WILK. LILLIEFORS atau KOLMOGOROV-SMIRNOV, serta gambar NORMALITY PLOTS. Dalam melakukan penjelasan output test of normality, ada pedoman pengambilan keputusan, yaitu: Nilai Sig. Atau signifikansi atau nilai probabilitas < 0,05, distribusi adalah tidak normal. Nilai Sig. Atau signifikansi atau nilai probabilitas > 0,05, distribusi adalah normal. 48

Normal Probability Plot Dalam Normal Probability Plot, setiap nilai data yang diamati dipasangkan dengan nilai harapannya (expected value) dari distribusi normal. Jika sampel data berasal dari populasi yang terdistribusi normal, maka titik-titik nilai data akan terletak kurang lebih dalam suatu garis lurus. 3.7.4 Korelasi Sederhana dan Berganda Menurut Riduwan dan Kuncoro (2007,p61), korelasi Pearson Product Moment (PPM) sangat populer dan sering dipakai pleh mahasiswa dan para peneliti. Korelasi ini dikemukakan oleh Karl Pearson tahun 1900. Kegunaannya untuk mengetahui derajat hubungan antar variabel bebas (independent) dengan variabel terikat (dependent). Rumus yang digunakan korelasi PPM (Riduwan dan Kuncoro, 2007,p62): rxy = n. n( ΣXY ) ( ΣX )(. ΣY ) 2 2 2 X ( X ) n. Y ( Y ) 2 Korelasi PPM dilambangkan dengan (r) dengan ketentuan nilai r tidak lebih dari harga (-1 r + 1). Apabila nilai r = -1 artinya korelasinya negatif sempurna ; r = 0 artinya tidak ada korelasi ; dan r = 1 berarti korelasinya sangat kuat. Sedangkan arti harga r akan dikonsultasikan dengan tabel interpretasi nilai r sebagai berikut: 49

Tabel 3.9 Interpretasi Nilai r Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0,80-1,000 Sangat Kuat 0,60-0,799 Kuat 0,40-0,599 Cukup Kuat 0,20-0,399 Rendah 0,00-0,199 Sangat Rendah Sumber : Riduwan (2005:136) Besar kecilnya sumbangan variabel X terhadap Y dapat ditentukan dengan rumus koefisien determinan sebagai berikut: KP = R 2 x 100% Dimana : KP = Nilai koefisien determinan r = Nilai koefisien korelasi Pengujian signifikansi yang berfungsi apabila peneliti ingin mencari makna generalisasi dari hubungan variabel X terhadap Y, maka hasil korelasi PPM tersebut diuji dengan uji signifikansi sebagai berikut: Hipotesis: H a : Variabel X berhubungan secara signifikan dengan variabel Y H o : Variabel X tidak berhubungan secara signifikan dengan variabel Y 50

Dasar Pengambilan Keputusan: Jika nilai probabilitas 0,05 lebih kecil atau sama dengan nilai probabilitas Sig atau (0,05 Sig), maka H o diterima dan H a ditolak, artinya tidak signifikan. Jika nilai probabilitas 0,05 lebih besar atau sama dengan nilai probabilitas Sig atau (0,05 Sig), maka H o ditolak dan H a diterima, artinya tidak signifikan. Analisis Korelasi berganda berfungsi untuk mencari besarnya hubungan antara dua variabel. Selanjutnya, untuk mengetahui signifikansi korelasi ganda bandingkan antara nilai probabilitas 0,05 dengan nilai probabilitas Sig sebagai berikut: Hipotesis: H a : Variabel X1 dan X2 berhubungan secara simultan dan signifikan terhadap variabel Y H o : Variabel X1 dan X2 tidak berhubungan secara simultan dan signifikan terhadap variabely Dasar Pengambilan Keputusan: Jika nilai probabilitas 0,05 lebih kecil atau sama dengan nilai probabilitas Sig atau (0,05 Sig), maka H o diterima dan H a ditolak, artinya tidak signifikan. Jika nilai probabilitas 0,05 lebih besar atau sama dengan nilai probabilitas Sig atau (0,05 Sig), maka H o ditolak dan H a diterima, artinya signifikan. 3.7.5 Analisis Path (Jalur) Analisis jalur (path analysis) dikembangkan pertama kali pada tahun 1920-an oleh seorang ahli genetika yaitu Sewall Wright merupakan sebuah teknik yang digunakan untuk menganalisis pola hubungan antara variabel dengan tujuan untuk mengetahui 51

pengaruh langsung maupun tidak langsung seperangkat variabel bebas (independent) terhadap variabel terikat (dependent), Riduwan dan Kuncoro (2007,p1-2). Model path analysis digunakan untuk menganalisis pola hubungan antar variabel dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh langsung maupun tidak langsung seperangkat variabel bebas (eksogen) terhadap variabel terikat (endogen). (Riduwan dan Kuncoro,2007,p2). Manfaat lain dari analisis jalur sendiri ialah untuk : Penjelasan (explanation) terhadap fenomena yang dipelajari atau permasalahan yang diteliti. Prediksi nilai variabel terikat berdasarkan nilai variabel bebas, dan prediksi ini bersifat kualitatif. Pengujian model, menggunakan teori trimming, baik untuk uji reliabilitas konsep yang sudah ada ataupun uji pengembangan konsep baru. Langkah-langkah menguji path analysis sebagai berikut : (Riduwan dan Kuncoro, 2007,p116-118) Merumuskan hipotesis dan persamaan struktural 1. Struktur : Y = ρ yx1 X 1 + ρ yx2 X 2 + ρ y ε 1 Keterangan: ρ = koefisien regresi yang distandarkan / koefisien jalur ε = pengaruh variabel lain yang tidak diteliti atau kekeliruan pengukuran variabel 52

2. Menghitung koefisien jalur yang didasarkan pada koefisien regresi a. Digambarkan diagram jalur lengkap, ditentukan sub-sub strukturnya dan dirumuskan persamaan strukturalnya yang sesuai hipotesis yang diajukan. Hipotesis: naik turunnya variabel endogen (Y) dipengaruhi secara signifikan oleh variabel eksogen (X1 dan X2). b. Menghitung koefisien regresi untuk strukur yang telah dirumuskan. Persamaan regresi ganda: Y = a + b 1 x 1 + b 1 x 2 + ε 1 3. Menghitung koefisien jalur secara keseluruhan (simultan) Uji secara keseluruhan hipotesis statistik dirumuskan sebagai berikut. Ha : ρyx 1 = ρyx 2 =...= ρyx k 0 Ho : ρyx 1 = ρyx 2 =...= ρyx k = 0 a. Kaidah pengujian signifikan secara manual : menggunakan tabel F F = (n - k -1) R 2 yx k K (1 R 2 yx k) Keterangan : n = Jumlah sampel k = jumlah variabel eksogen R 2 yx k = R Square Jika F hitung F tabel, Maka tolak Ho artinya signifikan dan 53

F hitung F tabel, terima Ho artinya tidak signifikan Dengan taraf signifikan (α) = 0,05 Carilah nilai F tabel menggunakan Tabel F dengan rumus : F tabel = F (1 - α) (dk = k), (dk = n - k - 1) atau (1 - α) (v1 = k), (v2 = n - k - 1) Cara mencari F tabel : nilai (dk = k) atau V 1 disebut nilai pembilang nilai (dk = n - k - 1) atau V 2 disebut nilai penyebut b. Kaidah pengujian signifikansi: program SPSS Jika nilai probabilitas 0,05 lebih kecil atau sama dengan nilai probabilitas sig atau [0,05 sig], maka H o diterima dan H a ditolak, artinya tidak signifikan. Jika nilai probabilitas 0,05 lebih besar atau sama dengan nilai probabilitas sig atau [0,05 sig], maka H o ditolak dan H a diterima, artinya signifikan. 4. Menghitung koefisien jalur secara individu Hipotesis penelitian yang akan diuji dirumuskan menjadi hipotesis statistik berikut: H a : ρ YX 1 > 0 H o : ρ YX 1 = 0 Secara individual uji statistik yang digunakan adalah uji t yang dihitung dengan rumus (Schumacker dan Lomax, 1996, p44. Kusnendi, 2005,p12) 54

t k = ρ k se p k ; (dk = n - k - 1) Keterangan : Statistik se ρx1 diperoleh dari hasil komputasi pada SPSS untuk analisis regresi setelah data ordinal ditransformasi ke interval. Selanjutnya untuk mengetahui signifikansi analisis jalur bandingkan antara nilai probabilitas 0,05 dengan nilai probabilitas Sig dengan dasar pengambilan keputusan sebagai berikut: Jika nilai probabilitas 0,05 lebih kecil atau sama dengan nilai probabilitas Sig atau [0,05 Sig], maka H o diterima dan H a ditolak, artinya tidak signifikan. Jika nilai probabilitas 0,05 lebih besar atau sama dengan nilai probabilitas Sig atau [0,05 Sig], maka H o ditolak dan H a diterima, artinya signifikan. 5. Meringkas dan menyimpulkan 3.8 Rancangan Uji Hipotesis Rancangan uji hipotesis dalam penelitian ini dilakukan berdasarkan tujuan penelitian, dengan tingkat kepercayaan 95 %, sehingga tingkat presisi atau batas ketidakakuratan (alpha) sebesar 5 % atau 0,05. Dasar dari uji hipotesis ini, yaitu : Sig 0,05 maka H o diterima, H a ditolak Sig 0,05 maka H o ditolak, H a diterima 55

Berdasarkan judul penelitian, yaitu : Analisis Pengaruh Experiential Marketing dan Perilaku Konsumen terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Two Way Cake Powder Mustika Ratu, maka dapat ditentukan bahwa : X1 = Experiential Marketing X2 = Perilaku Konsumen Y = Keputusan Pembelian Konsumen 1. Tujuan penelitian 1 (T-1) Untuk mengetahui pengaruh experiential marketing terhadap keputusan pembelian Two Way Cake Powder Mustika Ratu Experiential Marketing (X1) P X1 Y Keputusan Pembelian (Y) Struktur T-1 Hipotesis T-1 H o : Variabel X1 (experiential marketing) tidak berpengaruh terhadap variabel Y (keputusan pembelian Two Way Cake Powder Mustika Ratu) H a : Variabel X1 (experiential marketing) berpengaruh terhadap variabel Y (keputusan pembelian Two Way Cake Powder Mustika Ratu) 56

2. Tujuan penelitian 2 (T-2) Untuk mengetahui pengaruh perilaku konsumen terhadap keputusan pembelian two way cake powder Mustika Ratu. Perilaku Konsumen (X2) P X2 Y Keputusan Pembeliaan (Y) Struktur T-2 Hipotesis T-2 H o : Variabel X2 (perilaku konsumen) tidak berpengaruh terhadap variabel Y (keputusan pembelian Two Way Cake Powder Mustika Ratu) H a : Variabel X2 (perilaku konsumen) berpengaruh terhadap variabel Y (keputusan pembelian Two Way Cake Powder Mustika Ratu) 3. Tujuan penelitian 3 (T-3) Untuk mengetahui pengaruh experiential marketing dan perilaku konsumen secara simultan terhadap keputusan pembelian Two Way Cake Powder Mustika Ratu. 57

Experiential Marketing (X1) Px 1X2 Y Keputusan Pembelian (Y) Perilaku Konsumen (X2) Struktur T-3 Hipotesis T-3 H o : Variabel X1 (experiential marketing) dan X2 (perilaku konsumen) tidak berpengaruh secara simultan terhadap variabel Y (keputusan pembelian Two Way Cake Powder Mustika Ratu) H a : Variabel X1 (experiential marketing) dan Variabel X2 (perilaku konsumen) berpengaruh secara simultan terhadap variabel Y (keputusan pembelian TwoWay Cake Powder Mustika Ratu) 3.9 Rancangan Implikasi Hasil Penelitian Sesuai dengan judul yang ditetapkan oleh penulis yaitu : Analisis Pengaruh Experiential Marketing dan Perilaku Konsumen terhadap Keputusan Pembelian Konsumen 58

Two Way Cake Powder Mustika Ratu, maka dalam penelitian ini akan diadakan pengumpulan data atau informasi dengan menggunakan kuesioner. Kuesioner berisikan pertanyaan atau pernyataan yang kemudian diberikan kepada individu pengguna Two Way Cake Powder Mustika Ratu, dengan jumlah sampel yang telah ditentukan. Selanjutnya hasil dari kuesioner tersebut diolah dengan sedemikian rupa dengan menggunakan metode analisis jalur (path analysis) yang merupakan program SPSS 15.0. Dari hasil yang telah diolah tersebut, dapat diperoleh hasil yang berupa angka angka, yang menggambarkan hubungan antara variabel variabel yang telah diukur. Hasil tersebut akan disajikan dalam kesimpulan, yang disimpulkan berdasarkan pertanyaan yang terdapat dalam identifikasi masalah. Rancangan implikasi untuk penelitian ini adalah mengevaluasi apakah experiential marketing Two Way Cake Powder Mustika Ratu yang diterapkan oleh PT. Mustika Ratu Tbk sudah berhasil membentuk perilaku konsumen yang diharapkan, sehingga dapat mempengaruhi dalam keputusan pembelian konsumen. Kemudian saran juga akan diberikan, guna membantu pihak manajemen PT. Mustika Ratu Tbk agar dapat memberikan peningkatan di masa yang akan datang. 59